Reynold Apparatus
Reynold Apparatus
Reynold Apparatus
Dala kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai fluida, baik itu fluida
cair maupun fluida gas. Suatu fluida sebenarnya memiliki bentuk aliran.
Praktikum reynold apparatus adalah praktikum yang dilakukan untuk mengetahui
jenis suatu aliran. Dari praktikum ini kita bisa mengetahui pola aliran yang terjadi
melalui pengamatan terhadap pola aliran tinta merah yang mengalir dalam pipa
transparan. Tujuannya adalah untuk memahami prinsip dasar reynold, dan untuk
memahami fenomena dalam pipa.
Pada percobaan reynold apparatus ini perlatan yang digunakan adalah bak
air transaparan, suplai air, pelimpah, pipa transparan, keran pengeluaran air,
tabung zat warna(dye), klep dan nozel injector. Dalam pelaksanaan praktikum ini
yang perlu dilakukan adalah debit air diatur dengan mengatur valve pada
flowmeter hingga debit air menjadi 30 liter/hour, valve tabung tinta warna merah
dibuka, pola aliran yang terjadi diamati, kemudain hasil pengamatan dicatat pada
lembar pengamatan yang tersedia, langkah-langkah tersebut diualang dengan
variasi debit air yang berbeda, kenaikan debit sebesar 10 liter/hour hingga
mencapai debit 250 liter/hour.
INVISCID
VISCOUS
LAMINAR TURBULEN
2.4 Gambar Aliran pada Pipa, Plat Datar, dan Silinder Pejal
Untuk memperjelas penjabaran pengertian dari jenis fluida yang mengalir,
disajikanlah gambar sebagai berikut :
𝜌∇𝐿
𝑅𝑒 = .......................................................................................................... (1.1)
𝜇
Keterangan :
μ = viskositas (Ns/m2),
𝜇 𝑘𝑔 𝑚3 𝑚2
𝑣 = 𝜌 = 𝑚.𝑠 × 𝑘𝑔 = 𝑠
∇𝐿 𝑚 𝑠
𝑅𝑒 = = × 𝑚 × = 0.. .................................................................................... (1.2)
𝑣 𝑠 𝑚2
BAB III
METODOLOGI
𝑄 = 100 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟⁄𝑗𝑎𝑚
J awab :
𝐴 = 𝜋 𝑟2
𝐴 = 4,71 × 10−4 𝑚2
𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 10−3 𝑚3 𝑗𝑎𝑚
𝑄 = 90 𝑗𝑎𝑚 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟 3600 𝑠
𝑚3
𝑄 = 2.5 × 10−5 𝑠
𝑄 =𝐴𝑣
𝑄
𝑣= 𝐴
𝑚3
2.5×10−5
𝑠
𝑣= 4.71 × 10−4 𝑚2
𝑣 = 0.053 𝑚⁄𝑠
𝜌𝑣𝑑
𝑅𝑒 = 𝜇26℃
𝑘𝑔
997 ⁄ 3 0.053 𝑚⁄𝑠 0.0245 𝑚
𝑚
𝑅𝑒 = 𝑅𝑒 = 1451,23
0.000893 𝑁 .𝑠⁄ 2
𝑚
4.2 Pembahasan
Bilangan reynolds adalah rasio antara gaya inersia terhadap gaya viskos
yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya tersebut dengan suatu kondisi
aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk mengidentikasikan jenis aliran yang
berbeda, jenis aliran yang dimaksud disini adalah laminar dan turbulen. aliran
laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisan-lapisan yang
membentuk garis-garis alir dan tidak berpotongan satu sama lain. Contohnya
adalah aliran lambat dari cairan kental. Aliran turbulen adalah aliran fluida yang
partikel-partikelnya bergerak secara acak dan tidak stabil dengan kecepatan
berfluktuasi yang saling interaksi. Pada pipa, suatu aliran dikatakan mempunyai
kondisi turbulen apabila bilangan reynolds (Re) yang dimiliki lebih dari 2300
(Re>2300) dan dikatakan laminar apabila bilangan reynolds (Re) yang dimiliki
kurang dari 2300 (Re<2300). Sedangkan untuk aliran yang melalui dua plat datar
dikatakan turbulen apabila bilangan reynolds yang dimiliki lebih dari 1400
(Re>1400) dan dikatakan laminar apabila bilangan reynolds yang dimiliki kurang
dari 1400 (Re<1400). Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak
berdimensi yang paling penting dalam mekanika fluida dan digunakan, seperti
halnya dengan bilangan tak berdimensi lain, untuk memberikan kriteria untuk
menentukan dynamic similitude. Jika dua pola aliran yang mirip secara geometris,
mungkin pada fluida yang berbeda dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai
bilangan tak berdimensi yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan
dinamis. Bilangan reynolds dapat dicari dengan persamaan atau rumus 1.1 yang
ada pada dasar teori.
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan pada aliran air dengan debit 30
liter/jam sampai 250 liter/jam, didapatlah data mengenai jenis aliran yang
terbentuk. Data yang kami dapatkan memperlihatkan bahwa jenis aliran pada
debit 30 liter/jam sampai 80 liter/jam adalah laminar. Sementara jenis aliran pada
debit 90 liter/jam sampai 250 liter/jam adalah turbulen. Untuk membuktikan
pengamatan yang kami lakukan, langkah yang kami lakukan adalah
membandingkan hasil pengamatan dengan hasil perhitungan. Pada langkah
perhitungan ini, dicarilah bilangan reynold (Re) untuk menentukan aliran yang
terbentuk. Sesuai dengan teori bahwa aliran dalam pipa akan berjenis turbulen
apabila bilangan reynoldnya lebih dari 2300 dan aliran tersebut akan berjenis
laminar apabila bilangan reynoldnya kurang dari 2300. Setelah dilakukan
perhitungan, didapatlah bilangan reynold yang kemudian digunakan untuk
menentukan jenis aliran. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan,
didapatlah data jika aliran laminar terbentuk pada debit 30 liter/jam sampai 140
liter/jam dan aliran turbulen terbentuk pada debit 150 liter/jam sampai 250
liter/jam. Kemudian data hasil pengamatan dan hasil perhitungan dibandingkan.
Setelah dibandingkan, didapatkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan data
antara data hasil pengamatan dan hasil perhitungan. Perbedaan tersebut terletak
pada data dengan debit 90 liter/jam sampai 140 liter/jam. Pada pengamatan, aliran
yang terbentuk pada debit 90 liter/jam sampai 140 liter/jam adalah aliran turbulen,
namun menurut bilangan reynold yang diperoleh pada saat dilakukan perhitungan,
aliran yang terbentuk pada debit 90 liter/jam sampai 140 liter/jam adalah aliran
laminar. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya ketelitian pada saat
melakukan pengamatan aliran yang terbentuk di dalam pipa transparan
berdiameter 25 mm. Selain itu dapat terjadi juga karena pipa penyemprot tinta
warna tersumbat. Selain itu debit air yang tidak stabil juga dapat mempengaruhi
ketidak akuratan data yang didapatkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Bedasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Bilangan reynold dapat digunakan untuk menentukan jenis suatu aliran fluida.
jenis aliran yang dimaksud adalah aliran laminar atau aliran turbulen. Apabila
ditarik kesimpulan dari rumus bilangan reynold, dapat diketahui jika
hubungan bilangan reynold dan debit air berbanding lurus dengan luas
penampang pipa, kecepatan aliran, dan massa jenis fluida dan berbanding
terbalik oleh viskositas.
2. Fenomena aliran dalam pipa ada dua yaitu laminar dan turbulen. Dari hasil
percobaan dan teori terdapat perbedaan aliran yang didapatkan1. Aliran
bersifat laminar jika bilangan raynold yang dimiliki kurang dari 2300
(Re<2300) dan bersifat turbulen jika bilangan reynold yang dimiliki lebih dari
2300 (Re>2300)
5.2 Saran
Setelah dilakukan percobaan, didapat beberapa saran untuk meningkatkan
keakuratan data pada praktikum selanjutnya, yaitu:
1. Persiapkan terlebih dahulu alat yang akan digunakan untuk praktikum
dengan baik
2. Persiapkan materi yang berkaitan dengan presentasi
3. Jangan terburu-buru dan lakukan pengamatan tersebut dengan teliti
LAMPIRAN
Lampiran 1.1 Tabel praktikum reynold apparatus
Jenis Aliran
Debit Massa Jenis Viskositas Re Hasil
No
(Liter/jam) Air (Kg/m3) (Nsm-2 ) Perhitungan Perhitungan Pengamatan
1 30 997 8,93 x 10-4 483,74 Laminar Laminar
2 40 997 8,93 x 10-4 644,99 Laminar Laminar
3 50 997 8,93 x 10-4 806,24 Laminar Laminar
4 60 997 8,93 x 10-4 967,49 Laminar Laminar
5 70 997 8,93 x 10-4 1128,73 Laminar Laminar
6 80 997 8,93 x 10-4 1289,98 Laminar Laminar
7 90 997 8,93 x 10-4 1451,23 Laminar Turubulen
8 100 997 8,93 x 10-4 1612,48 Laminar Turubulen
9 110 997 8,93 x 10-4 1773,72 Laminar Turubulen
10 120 997 8,93 x 10-4 1934,97 Laminar Turubulen
11 130 997 8,93 x 10-4 2096,22 Laminar Turubulen
12 140 997 8,93 x 10-4 2257,47 Laminar Turubulen
13 150 997 8,93 x 10-4 2418,72 Turubulen Turubulen
14 160 997 8,93 x 10-4 2579,96 Turubulen Turubulen
15 170 997 8,93 x 10-4 2741,21 Turubulen Turubulen
16 180 997 8,93 x 10-4 2902,46 Turubulen Turubulen
17 190 997 8,93 x 10-4 3063,71 Turubulen Turubulen
18 200 997 8,93 x 10-4 3224,95 Turubulen Turubulen
19 210 997 8,93 x 10-4 3386,20 Turubulen Turubulen
20 220 997 8,93 x 10-4 3547,45 Turubulen Turubulen
21 230 997 8,93 x 10-4 3708,70 Turubulen Turubulen
22 240 997 8,93 x 10-4 3896,95 Turubulen Turubulen
23 250 997 8,93 x 10-4 4031,19 Turubulen Turubulen