Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Hanya €10,99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Rintih 5 Perawan
Rintih 5 Perawan
Rintih 5 Perawan
eBook91 halaman36 menit

Rintih 5 Perawan

Penilaian: 5 dari 5 bintang

5/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Karena berada di waktu dan tempat yang tepat, Narottama mendapati dirinya kini punya 5 kekasih jelita, yang semuanya masih perawan. Apa yang terjadi selanjutnya? Bisakah dia menggilir kelima kekasihnya itu? 

Ikuti kisah yang mendebarkan ini...
 

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis24 Nov 2024
ISBN9798230274032
Rintih 5 Perawan

Baca buku lainnya dari Enny Arrow

Terkait dengan Rintih 5 Perawan

E-book terkait

Romansa untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Ulasan untuk Rintih 5 Perawan

Penilaian: 5 dari 5 bintang
5/5

1 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Rintih 5 Perawan - Enny Arrow

    Diterbitkan oleh

    EnnyArrow Digitals

    Versi Baru

    Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

    Dilarang mengcopy atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini, tanpa izin tertulis dari Penerbit

    Cerita ini merupakan lanjutan dari buku berjudul "Menggilir 5 Perawan". Anda disarankan untuk membaca buku itu terlebih dahulu untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas

    1

    SEBUAH film ternyata bisa mengubah hidup. Itu yang dialami lima sekawan Daveena Kinasih, Maureen Widyaningrum, Elya Susanti, Alisya Maharani dan Najwa Khomariah. Keisengan mereka menonton film dewasa membuat hidup mereka berubah.

    Kelima gadis ini memang merupakan teman dekat. Mereka sudah menjadi satu ‘gang’ semasa kuliah.

    Mereka pertama kali bertemu ketika sama-sama termasuk dalam satu kelompok yang mengerjakan sebuah tugas. Mereka segera merasa cocok. Ada kesepahaman yang muncul di antara mereka.

    Ketika tugas kelompok sudah selesai, mereka berlima tetap bersama.

    Mereka punya selera humor yang sama, juga pandangan yang sama terutama yang terkait dengan kesopanan dan religi.

    Di tahun kedua pertemanan, mereka mendapati dua kesamaan lain. Pertama, mereka sama-sama belum pernah pacaran. Karena belum pernah pacaran, secara otomatis mereka juga punya satu kesamaan lain, kesamaan kedua: mereka sama-sama masih perawan.

    Karena memiliki paras yang cantik, bahkan sangat cantik untuk ukuran orang Indonesia, tentu saja banyak cowok yang naksir, baik yang malu-malu maupun terang-terangan. Yang menyatakan cinta juga banyak.

    Tapi, hingga mereka selesai kuliah, belum ada satu cowok yang mampu membuat hati mereka bergetar.

    Begitu diwisuda, kelima gadis ini memutuskan untuk memanfaatkan ilmu yang mereka pelajari semasa kuliah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Indonesia. Mereka memutuskan untuk berbisnis dengan memanfaatkan tren terkini terkait dengan teknologi.

    Karena masih taraf coba-coba, mereka memutuskan untuk berbisnis beberapa lini yang mereka sukai. Mereka kemudian membuka lapak dan situs yang menjual busana online secara umum, busana khusus perempuan, busana khusus perempuan muslim, hingga berjualan buku bekas dan cenderamata.

    Karena masih taraf coba-coba dan dimaksudkan mencari pengalaman, mereka belum terlalu memikirkan keuntungan. Di luar dugaan, bisnis online busana yang mereka lakoni mulai menghasilkan laba.

    Ceruk pasar yang sejauh ini cukup menguntungkan adalah busana muslim khusus perempuan. Karena prospeknya menjanjikan, kini mereka lebih fokus pada ceruk pasar itu.

    Mereka memanfaatkan selera berbusana mereka pada produk yang dijual. Dalam arti, mereka hanya akan menjual produk yang mereka sukai dan bisa mereka pakai.

    Kendati mulai disibukkan dengan bisnis, mereka tak lupa untuk menyediakan waktu untuk bersantai. Biasanya mereka menghabiskan waktu menonton film bersama, baik di bioskop maupun versi streaming. Terkadang mereka juga menonton pertandingan olahraga seperti bola voli, basket atau sepakbola.

    Ketika tim nasional sepakbola Indonesia bertarung melawan kesebelasan Jepang dan Arab Saudi pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, kelima gadis ini ikut menonton. Mereka bahkan bela-belain membeli kaos berwarna merah khas Timnas Garuda.

    Hari Jumat dan Sabtu memang mereka sediakan untuk bersantai dan bersenang-senang. Meski terkadang ketika berkumpul sesekali mereka juga mendiskusikan tentang pekerjaan, tapi secara umum mereka menggunakan waktu untuk bersantai.

    Jumat petang menjelang malam, mereka berkumpul di kediaman Maureen. Rumah Maureen memang kerap dijadikan tempat berkumpul sekaligus sebagai ‘kantor cadangan’. Orang tua Maureen punya bisnis di Bali sehingga rumah itu lebih banyak dihuni oleh Maureen beserta satu asisten rumah tangga.

    Saat itu, seperti biasa mereka berniat menonton film. Hingga mereka memutuskan untuk mencoba menonton film yang berbeda.

    Jika biasanya mereka menyaksikan serial drama Korea atau Mandarin, atau produk Hollywood, kini mereka memutuskan untuk mencoba menonton hal yang baru.

    Hal yang masih asing bagi mereka.

    Hal dan topik yang sama sekali baru bagi mereka.

    Yakni film dewasa.

    2

    SEMUA berawal dari rasa penasaran. Mereka ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana orang dewasa bermesraan. Mereka ingin tahu bagaimana orang dewasa bermain cinta.

    Karena sudah sering menonton film, terutama serial, mereka tahu sedikit tentang bermesraan. Tapi biasanya pada serial, adegan mesra hanya berlangsung singkat. Bahkan ada yang terlalu singkat.

    Karena itu, mereka

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1