Biaya peluang atau biaya kesempatan (bahasa Inggris: opportunity cost) adalah biaya yang dikeluarkan seseorang atau institusi ketika memilih suatu kegiatan.[1] Dengan kata lain, biaya peluang berhubungan dengan semua hal yang harus dikorbankan untuk memperoleh sesuatu.[2] Berbeda dengan biaya sehari-hari, biaya peluang muncul dari kegiatan alternatif yang tidak bisa dilakukan. Bentuk biaya peluang diantaranya seperti waktu, uang, atau utilitas. Sebagai contoh, misalkan seseorang memiliki uang Rp 10.000.000. Dengan jumlah uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke Bali atau membeli sebuah TV. Jika ia memilih untuk membeli TV, ia akan kehilangan kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk menonton TV. "Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang.

Dimensi biaya peluang dapat berbentuk berbagai hal, termasuk waktu, uang atau utilitas.

Pilihan ekonomi adalah keputusan sadar untuk menggunakan sumber daya yang langka dengan cara tertentu. Setiap orang harus memutuskan untuk memilih dan menentukan berapa banyak barang yang akan dibeli. Karena adanya trade off, dalam membuat pilihan tentunya diperlukan untuk membandingkan manfaat yang akan diperoleh ketika ingin memiliki sesuatu dan juga biaya yang harus dikeluarkan (pengorbanan yang dilakukan).[3]

Referensi

sunting
  1. ^ "Apa itu Biaya Peluang? Definisi dan penjelasan detilnya". Cerdasco. (dalam bahasa Inggris). 2019-07-15. Diakses tanggal 2020-10-27. 
  2. ^ Mankiw, N. Gregory; Quah, Euston; Wilson, Peter (2013). Pengantar Ekonomi Mikro Edisi Asia (Volume 1). Diterjemahkan oleh Hutagalung, Barlev Nicodemus. Jakarta: Salemba Empat. hlm. 6. ISBN 9789790613553. 
  3. ^ Mankiw, N. Gregory; Quah, Euston; Wilson, Peter (2013). Pengantar Ekonomi Mikro Edisi Asia (Volume 1). Diterjemahkan oleh Hutagalung, Barlev Nicodemus. Jakarta: Salemba Empat. hlm. 5. ISBN 9789790613553.