Faida

Mosi Tidak Percaya

dr. Hj. Faida, MMR (lahir 19 September 1968) adalah bupati Jember yang menjabat pada periode 2016-2021. Ia dilantik pada 17 Februari 2016 menggantikan MZA Djalal yang habis masa jabatannya pada 2015.

Faida
Bupati Jember ke-17
Masa jabatan
17 Februari 2016 – 17 Februari 2021
PresidenJoko Widodo
GubernurSoekarwo
Khofifah Indar Parawansa
WakilAbdul Muqit Arief
Sebelum
Pendahulu
MZA Djalal
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir19 September 1968
Tajinan, Malang
KebangsaanIndonesia
Partai politikPerindo
Suami/istridrg. Abdul Rochim, M. Kes, MMR
Hubungandr. Musytahar Umar Thalib (ayah)
Widad Thalib (ibu)
dr. Asyhar (kakak)
Mustafida (kakak)
Mumtaz (adik)
AnakAbdul Malik Akmal
Abdurrahman Akhtar
AlmamaterUniversitas Airlangga (Sarjana Kedokteran)
Universitas Gadjah Mada (Magister)
Pekerjaandokter
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan awal

sunting

Faida lahir pada 19 September 1968 di Tajinan, Malang, sebagai anak ke tiga dari lima bersaudara pasangan dr. Musytahar Umar Thalib dan Widad Thalib. Ayahnya yang bekerja dokter dan pengelola rumah sakit menggembleng dirinya dengan keras, diceritakan bahwa ayahnya pernah menguji Faida bermain catur dengan dua papan.[1]

Faida mengawali pendidikannya di MI Nurul Huda Krikilan, Glenmore, Banyuwangi lalu pindah ke sebuah SD Negeri di Kalibaru. Lulus SD pada tahun 1981, ia melanjutkan pendidikan ke SMP Kalibaru dan SMA Negeri 1 Jember (lulus 1987). Ia juga sempat mondok di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo pada tahun 1984. Ia lalu masuk Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga dan lulus pada 1994. Kemudian ia masuk ke Pascasarjana UGM dan memperoleh gelar Magister Manajemen Rumahsakit (MMR) pada tahun 1998.

Karier dokter

sunting

Ia mengawali karier di rumah sakit Al-Huda, Genteng, Banyuwangi yang merupakan milik ayahnya sendiri, sebagai staf bidang pelayanan medis. Posisinya lalu naik menjadi wakil kepala bidang pelayanan medis (1996-1998). Kemudian, ia menjadi Kepala Bidang Farmasi RS Al-Huda pada tahun 1998 hingga 1999. Ia lalu menjadi kepala Puskesmas Tulungrejo, Glenmore pada 2001 hingga 2004. Setelah itu ia kembali lagi ke RS Al-Huda sebagai direktur medis hingga tahun 2009 dan naik menjadi Chief Executive Officer (CEO) hingga saat ini. Ia juga menjadi direktur utama di RS. Bina Sehat Jember[2] dan mengepalai Bina Sehat Training Center, sebuah lembaga pendidikan perawat khusus untuk dikirim ke luar negeri.[1] Sebagai seorang dokter ia juga membuat sebuah buku berjudul Bukan Perawat Biasa.

Menjadi Bupati

sunting

Ia bersama Abdul Muqit Arief yang merupakan pengasuh pondok pesantren mendaftarkan diri sebagai calon bupati dan wakil bupati yang diusung Partai Nasional Demokrat.[3] Dalam pilkada, pasangan ini bersaing dengan satu pasangan lainnya, yakni pasangan Sugiarto-Dwi Koryanto. Lalu pada rekapitulasi suara yang dilakukan KPUD Jember, pasangan Faida-Abdul Muqit memperoleh suara sebesar 525.519 suara (53,76 persen), mengalahkan pasangan lainnya yang mendapat perolehan 452.085 suara atau sebesar 46,24 persen[4]

Meskipun pada saat rekapitulasi suara sempat diwarnai walk-out oleh saksi pasangan Sugiarto-Dwi Koryanto, namun putusan Mahkamah Konstitusi membuat pemenang pilkada tetaplah Faida. Ia lalu dilantik oleh Gubernur Soekarwo bersama 17 bupati-wakil bupati dan wali kota-wakil wali kota di Jawa Timur lainnya, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya sebagai bupati pertama wanita dalam sejarah Kabupaten Jember.[5]

Penghargaan

sunting

Faida pernah mendapatkan beberapa penghargaan antara lain, Juara I PERSI Award Kategori HRD Project (RS Bina Sehat-BSTC) tahun 2010, 100 Indonesia Most Powerful Business Women versi Majalah SWA 2011, The Best Innovative and Creative Women Indonesia Creativity Award 2012, Top Hospital In Service Excellent of The Year (RS Bina Sehat Jember) 2012, Top Hospital In Service Excellent of The Year (RS Al-Huda) 2012, The Best Professional by Loyalty Performance of the Year 2012, Anugerah Perempuan Indonesia Kategori RS Swasta 2013, PengaMian dan Kepedulian Dalam Rangka Mengangkat Derajat Kaum Wanita di Bidang Sosial dan Kesehatan Melalui Operasi dan Penanganan Kesehatan melalui Operasi dan Penanganan Kesehatan Bagi Kaum Dhuafa 2014 dan Penghargaan Satya Lencana Kebaktian Sosial dari Presiden RI tahun 2014.

Keluarga

sunting

Faida merupakan anak ke tiga dari lima bersaudara pasangan dr. Musytahar Umar Thalib (meninggal 30 November 2009) dan Widad Thalib. Kakaknya dr. Asyhar (meninggal Desember 2009) merupakan direktur RS Al-Huda yang menjabat sebelum Faida. Kakaknya yang lain Mustafida tinggal di Surabaya. Sedangkan adiknya, Mumtaz meninggal dalam kecelakaan menjelang diwisuda sebagai dokter muda di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.[1]

Faida merupakan istri dari drg. Abdul Rochim, M. Kes, MMR yang berprofesi sebagai dokter gigi dan juga staf pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. Dari pernikahannya mereka dikaruniai dua orang anak yakni Abdul Malik Akmal dan Abdurrahman Akhtar.

Galeri

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "Kisah dr Faida yang Menjadi Direktur di Tiga Tempat". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-13. Diakses tanggal 2016-02-26. 
  2. ^ "Riwayat Hidup dr faida di infopilkada.kpu.go.id" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2016-03-14. Diakses tanggal 2016-02-26. 
  3. ^ "Partai Nasdem Usung Faida-Muqid dalam Pilkada Jember". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2016-02-26. 
  4. ^ "Rekapitulasi Suara Pilkada Jember Diwarnai 'Walk Out'". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-07-03. Diakses tanggal 2016-02-26. 
  5. ^ "Faida, Bupati Perempuan Pertama di Sejarah Kabupaten Jember". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-27. Diakses tanggal 2016-02-26. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
MZA Djalal
Bupati Jember
2016–2021
Diteruskan oleh:
Hendy Siswanto