Krepuskular
Krepuskular adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebut sifat hewan yang terutama aktif selama saat remang-remang di peralihan hari, yakni pada waktu senja dan fajar.[1] Istilah tersebut berasal dari perkataan Latin crepusculum, yang berarti "remang-remang".[1] Krepuskular dengan demikian berbeda dari diurnal dan nokturnal. Hewan krepuskular juga aktif pada malam terang bulan. Banyak hewan yang biasanya dideskripsikan sebagai nokturnal faktanya adalah krepuskular.[2] Termasuk ke dalam krepuskular adalah apa yang disebut matutinal (atau "matinal") dan vespertine, yakni spesies-spesies yang aktif di dini hari atau di senja hari saja.
Perilaku semacam ini diduga merupakan respon terhadap seleksi dari pemangsa. Banyak predator yang mencari mangsanya pada malam hari, sementara yang lainnya aktif pada siang hari dan paling baik melihat buruannya saat matahari penuh. Dengan begitu, bagi hewan mangsa (prey), kebiasaan krepuskular ini dapat mengurangi tekanan pemangsaan. Keuntungan lainnya, di wilayah-wilayah yang beriklim panas seperti di gurun, perilaku krepuskular menghindarkan hewan dari sengatan panas matahari, sementara ia masih bisa memanfaatkan terang (cahaya) yang tersedia untuk beraktivitas.
Jenis-jenis mamalia krepuskular di antaranya adalah panda merah, aneka spesies kucing liar, tikus dan mencit, tikus belanda, hamster, sigung, dan lain-lain. Juga harimau Tasmania yang telah punah.
Beberapa spesies memperlihatkan perilaku yang berbeda tatkala ketiadaan pemangsa. Burung-hantu telinga-pendek bersifat krepuskular di pulau-pulau Galapagos yang dihuni oleh elang pemburu, tetapi berubah menjadi diurnal di pulau-pulau yang bebas elang tersebut.
Banyak jenis ngengat, kumbang (misalnya kunang-kunang), dan aneka serangga yang aktif pada masa remang-remang ini.
Lihat pula
suntingCatatan kaki
sunting- ^ a b Winn, Philip (2001), Dictionary of Biological Psychology, Taylor & Francis, hlm. 194, ISBN 0415136067
- ^ BookRags: Crepuscular