Kuaci
Kuaci (Hanzi: 瓜籽 guā zǐ, biji labu) atau Kwaci adalah camilan berupa biji semangka, biji waluh, atau biji bunga matahari yang dikeringkan dan diasinkan. Proses penyangraian memberikan aroma sedap, dan penambahan garam memberikan rasa gurih dan meningkatkan daya awet.[1] Penambah cita rasa dan aroma yang sering dipakai dalam pembuatan kuaci adalah daun pandan, batang serai, kayu manis, kincam, dan pekak.[2]
Kandungan gizi kuaci bergantung kepada bahan baku. Kuaci biji bunga matahari berwarna kehitaman, dan banyak mengandung vitamin B kompleks, vitamin B6, dan vitamin E.[3] Komponen paling dominan pada minyak biji bunga matahari adalah asam lemak tak jenuh (88%), antara 44% hingga 72% adalah asam linoleat. Kadar protein kuaci semangka dan biji bunga matahari masing-masing 28,3 g/100 g dan 22,8 g/100 g.[1] Kadar lemak pada kuaci biji semangka 47,4 g/100 g dan biji bunga matahari 49,6 g/100 g.[1]
Referensi
sunting- ^ a b c Astawan, Prof. Dr. Ir. Made (2009). Sehat Dengan Hidangan Kacang Dan Biji-bijian. Jakarta: Niaga Swadaya. hlm. 161. ISBN 9790023669.
- ^ Suprapti, Ir. M. Lies (2005). Teknologi Pengolahan Pangan Kuaci Manisan Buah Waluh. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 29. ISBN 9792104275.
- ^ "Keajaiban biji kuaci". Femina. Diakses tanggal 2013-05-31.