Masjid al-Muqarramah Kramat
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Masjid al-Muqarramah Kramat adalah masjid yang terletak di Jalan Lodan Raya, Kampung Bandan, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta. Masjid ini berbatasan sebelah utara dengan gedung sekolah Yayasan H. Rizky Renaldy, sebelah barat dengan rumah penduduk, selatan dengan jalan tol dan sebelah timur dengan Jalan Lodan Raya.
Arsitektur
suntingMasjid ini terletak di atas tanah seluas 95 x 50 m, dibatasi pagar beton dengan jeruji besi berwama hijau dan dilengkapi dengan pintu gerbang yang terletak di sisi selatan. Pada bagian atas pintu gerbang terdapat aksara Arab dan Indonesia yang berbunyi "Penjiarahan Kramat Kampung Bandan, Jakarta, Indonesia".
Bangunan utama masjid berukuran 15 x 13 m lantai keramik, dinding tembok, atap genteng berbentuk tumpang tiga dengan arah hadap timur. Pintu masuk ke ruang utama masjid ada dua buah, pintu utama terletak di sisi selatan dan satu pintu lainnya ada di sisi timur. Atapnya ditopang oleh tiang sebanyak 10 buah dan di bagian bawahnya dibatasi tembok setinggi kurang lebih 80 cm.[1]
Bagian Dalam Masjid
suntingPada bagian dalam masjid sebelah selatan, timur dan barat masjid, terdapat serambi yang digunakan untuk tempat shalat. Serambi-serambi ini merupakan serambi terbuka kecuali serambi barat yang berbentuk semi terbuka. Dua sisinya yaitu sisi barat dan utara dibatasi dinding tembok, di ruangan ini terdapat sebuah mimbar tua terbuat dari kayu dengan tiga anak tangga. Pada bagian atas (cungkup) mimbar terdapat hiasan berbentuk lengkungan, pada lengkungan ini terdapat tulisan "Allah, lailahailallah" dan "Muhammad". Di dalam ruang utama masjid terdapat tiang, makam, mihrab, dan mimbar. Tiang yang ada di dalam masjid berjumlah delapan buah terbuat dari beton berbentuk persegi. Di bagian atas terdapat pelipit dan antara satu tiang dengan tiang yang lainnya terdapat lengkungan-lengkungan. Pada sisi utara ruangan utama ini terdapat dua buah makam yaitu makam Sayid Ali Abdul Rachman bin Alwi, meninggal tahun 1122 H dan makam Sayid Abdul Rachman bin Alwi as-Syatiri, meninggal tahun 1326 H. Makam ini diberi cungkup lalu ditutup dengan kain berwama hijau dan sekelilingnya dipagar terali besi setinggi kurang lebih 100 cm. Mihrab terletak di sisi barat berukuran 4,5 x 1,5 m dengan dinding dilapis keramik berwama biru. Di dalam ruangan mihrab ini terdapat mimbar permanen berbentuk persegi terbuat dari beton dan dilapisi keramik berwama biru. Pada dinding/tembok samping kanan mihrab terdapat jam penunjuk shalat yang dinamakan istiwa.
Bagian Luar Masjid
suntingBangunan lain yang terdapat di bagian luar masjid yaitu makam para sahabat pendiri masjid, terdapat di halaman depan bagian kanan masjid. Makam diberi cungkup yang ditopang oleh 6 buah tiang kayu berbentuk persegi. Sekeliling makam ini dipagar teralis besi setinggi kurang lebih 100 cm. Di dalam cungkup ini terdapat empat buah makam dengan batu nisan sebanyak delapan buah. Di sisi depan cungkup makam ini terdapat sebuah beduk.
Tempat wudhu merupakan bangunan baru terdapat di halaman timur di sisi utara, terbuat dari tembok yang terdiri atas empat buah kamar kecil dan di depan terdapat kran air tempat wudhu sebanyak delapan buah.
Sejarah
suntingMasjid al-Muqarramah Kramat ini dibangun pada tahun 1789 oleh Sayid Abdul Rachman bin Alwi as-Syatiri yang meninggal tahun 1809. Kemudian usaha pembangunan masjid ini dilanjutkan oleh putranya bemama Sayid Alwi bin Abdul Rachman bin Alwi as-Syatiri pada tahun 1913 dan selesai tahun 1917. Bangunan masjid ini telah mengalami beberapa kali pemugaran pertama pada tahun 1956 dengan penambahan ruangan di bagian belakang dan samping kanan. Pada tahun 1972 dipugar lagi oleh Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta, kemudian pada tahun 1978 dilakukan pemugaran kembali secara total oleh Dinas Museum dan Sejarah DKI Jakarta dengan mengganti semua komponen bangunan dan dibangun dengan bentuk yang sama seperti aslinya.
Referensi
sunting- ^ Masjid Kuno Indonesia. Jakarta: Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Pusat. 1999. hlm. 127. ISBN 979-8250-16-8.