Mortir adalah senjata artileri yang diisi dari depan, dan menembakkan peluru dengan kecepatan yang rendah, jarak yang jangkauan dekat, dan dengan perjalanan peluru yang tinggi lengkungan parabolanya. Sifat-sifat ini bertolak belakang dengan artileri besar, seperti meriam dan howitzer, yang pelurunya bergerak dengan kecepatan tinggi, jarak jangkau yang jauh, dan lengkungan yang lebih rendah. Umumnya sebuah perangkat mortar modern terdiri dari sebuah tabung di mana peluru mortar dijatuhkan kepada mekanisme penembakan yang meledakkan bahan kimia untuk melontarkannya. mortir dikenal di eropa pada abad ke- 18 oleh bangsa eropa. Pada mulanya mortir digunakan untuk melakukan serangan kedalam benteng pertahanan atau keluar benteng pertahanan karena lengkung tembakannya dapat menjangkau melewati dinding benteng yang tinggi sehingga dengan mudah menghantam musuh yang berada di balik tembok benteng pertahanan. mortir juga dikenal di India ketika terjadi perperangan dengan tentara kerajaan Inggris seperti mortir yang bernama "harimau dari Mysore" yang di buat di India selatan dan jatuh ketangan Inggris dalam pertempuran di Seringatapam pada tahun 1799.

Seorang prajurit TNI bersiap menembakkan mortir 81 mm yang disandarkan pada kaki-dua, 2010
Seorang prajurit Amerika Serikat akan menembakkan mortir 60 mm M224, 2005