Kuestor
Artikel ini adalah bagian dari seri Politik dan Ketatanegaraan Romawi Kuno |
Zaman |
|
Konstitusi Romawi |
Preseden dan Hukum |
|
Sidang-Sidang Rakyat |
Magistratus |
Magistratus Luar Biasa |
Gelar dan Pangkat |
Kuestor (bahasa Latin: Quaestor, jamak: Quaestores) adalah pejabat keuangan dan administratif di Roma kuno, yang memainkan peran penting dalam pengelolaan keuangan negara dan militer. Jabatan ini, yang pertama kali dibentuk pada zaman Romulus, berkembang menjadi salah satu pejabat paling penting dalam struktur pemerintahan Romawi, baik di Republik Romawi maupun Kekaisaran Romawi.
Asal Usul dan Sejarah
suntingJabatan kuestor pertama kali dibentuk pada masa awal Kerajaan Romawi, diperkirakan sekitar abad ke-6 SM. Menurut tradisi, Romulus, pendiri Roma, menciptakan jabatan ini untuk mengurus urusan keuangan. Pada awalnya, kuestor dipilih langsung oleh raja dan bertugas sebagai penyidik dalam kasus-kasus kriminal yang melibatkan pembunuhan. Namun, peran mereka segera berkembang menjadi lebih administratif dan keuangan seiring dengan berkembangnya negara Romawi.
Pada awal Republik Romawi (509 SM), kuestor diangkat oleh konsul dan jumlahnya meningkat seiring dengan bertambahnya kebutuhan administrasi negara. Jumlah kuestor terus meningkat, dari dua orang pada masa awal Republik menjadi empat orang pada abad ke-4 SM, kemudian bertambah menjadi sepuluh pada akhir abad ke-3 SM, dan akhirnya mencapai dua puluh orang selama masa Kekaisaran.
Tugas dan Fungsi
suntingFungsi utama seorang kuestor adalah mengelola keuangan negara, baik di Roma maupun di provinsi-provinsi Romawi. Mereka bertanggung jawab atas pengelolaan kas negara (Aerarium), memungut pajak, membayar gaji tentara, serta memastikan bahwa anggaran negara dihabiskan dengan tepat.
Selain tugas keuangan, kuestor juga memiliki fungsi administratif dan yudisial. Mereka bertugas mengawasi persediaan makanan dan amunisi, mengatur distribusi barang-barang publik, dan bahkan mengawal pejabat tinggi Romawi dalam perjalanan mereka. Dalam konteks militer, kuestor sering kali ditugaskan untuk mengikuti jenderal dalam kampanye militer, mengelola harta rampasan perang, serta membayar tentara.
Pada zaman Kekaisaran Romawi, peran kuestor mengalami beberapa perubahan, terutama setelah Kaisar Augustus memperkenalkan reformasi dalam pemerintahan. Kuestor masih mempertahankan fungsi keuangan mereka, tetapi peran mereka menjadi lebih terbatas, terutama di ibu kota. Di bawah Kaisar, kuestor juga dapat ditugaskan untuk mendampingi gubernur provinsi, memberikan saran dan mengawasi administrasi provinsi.
Jenis Kuestor
suntingAda beberapa jenis kuestor berdasarkan tugas dan lokasi mereka:
- Kuestor Kota (Quaestores Urbani): Bertugas di Roma, mengelola kas negara dan terlibat dalam administrasi ibu kota.
- Kuestor Militer (Quaestores Militum): Bertugas di lapangan, mendampingi jenderal dalam kampanye militer dan mengurus keuangan serta logistik militer.
- Kuestor Provinsi (Quaestores Provinciales): Ditugaskan di provinsi-provinsi Romawi untuk membantu gubernur provinsi dalam mengelola keuangan dan administrasi.
- Kuestor Kekaisaran (Quaestores Caesaris): Ditugaskan oleh Kaisar untuk menangani tugas-tugas khusus, sering kali sebagai pendamping pribadi Kaisar atau gubernur provinsi penting.
Pemilihan dan Karir
suntingPada masa Republik, kuestor dipilih oleh rakyat Romawi melalui majelis (comitia tributa) dan merupakan salah satu langkah awal dalam cursus honorum, rangkaian jabatan yang harus dilalui oleh seorang bangsawan Romawi untuk mencapai puncak karir politik. Biasanya, seorang calon kuestor harus berusia minimal 30 tahun, dan setelah masa jabatannya berakhir, mereka biasanya diangkat menjadi anggota Senat Romawi.
Selama masa Kekaisaran, kuestor lebih sering diangkat langsung oleh Kaisar, dan jabatan ini sering kali menjadi titik awal karir administrasi dalam pemerintahan Kekaisaran. Kuestor yang berhasil dapat diangkat menjadi praetor atau bahkan konsul, tergantung pada kemampuan dan hubungan mereka dengan Kaisar.
Pengaruh dan Warisan
suntingKuestor adalah bagian integral dari pemerintahan Romawi dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam pengelolaan keuangan negara serta administrasi publik. Meskipun peran mereka berubah seiring waktu, kuestor tetap menjadi salah satu posisi terhormat dalam struktur pemerintahan Romawi.
Warisan kuestor dapat dilihat dalam struktur administrasi modern, di mana banyak negara memiliki pejabat atau lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan negara. Istilah "kuestor" bahkan masih digunakan dalam beberapa negara sebagai jabatan administratif dalam pemerintahan atau parlemen.
Akhir Jabatan Kuestor
suntingJabatan kuestor mulai kehilangan pentingnya seiring dengan kemunduran Kekaisaran Romawi Barat pada abad ke-5 Masehi. Namun, di Kekaisaran Romawi Timur, jabatan ini tetap bertahan hingga abad ke-7 Masehi, meskipun dengan peran yang sangat berkurang dan lebih simbolis.
Referensi
sunting- Crawford, M. H. (1974). Roman Republican Coinage. Cambridge University Press.
- Jones, A. H. M. (1964). The Later Roman Empire, 284–602: A Social, Economic and Administrative Survey. Basil Blackwell.
- Abbott, F. F. (1963). A History and Description of Roman Political Institutions. Biblo and Tannen.
- Scullard, H. H. (1980). From the Gracchi to Nero: A History of Rome from 133 B.C. to A.D. 68. Routledge.
Lihat pula
suntingRujukan
sunting- Bourne, Frank (Princeton University). "A History of the Romans" Boston, MA. 1967, D.C. Heath and Company
Pranala luar
sunting- List of quaestors Diarsipkan 2009-05-03 di Wayback Machine.