Glikosida
Glikosida
Glikosida
Rini Prastiwi
Definisi
Glikosida adalah senyawa yang menghasilkan satu atau lebih gula (glikon) diantara produk hidrolisisnya dan sisanya berupa senyawa bukan gula (aglikon). Organic natural compounds present in
a lot of plants and some animals, these compounds upon hydrolysis give one or more sugars (glycone) _form and non sugar (aglycone) or called genin.
Bila gula yang terbentuk adalah glukosa maka golongan senyawa itu disebut glukosida, sedangkan bila terbentuk gula lainnya disebut glikosida. Di alam ada O-glikosida, C-glikosida, N-glikosida, dan Sglikosida. Secara kimia, senyawa ini merupakan asetal , yaitu hasil kondensasi gugus hidroksil gula dengan gugus hidroksil dari komponen aglikon, serta gugus hidroksil sekunder di dalam molekul gula itu sendiri juga mengalami kondensasi membentuk cincin oksida.
Fungsi
Glikosida berperan dalam tumbuhan terlibat dalam fungsi pengaturan-pengaturan, perlindungan, dan kesehatan. Converting toxic materials to non or less toxic. Transfer water insoluble substances by using monosaccharide. Source of energy (sugar reservoir). Storing harmful products such as phenol. Regulation for certain functions(growth). Some have beautiful colours(pollenation process). Some glycosides have antibacterial activity, so they protect the plants from bacteria and diseases.
Untuk manusia ada yang digunakan dalam pengobatan misalnya sebagai obat jantung (kardiotonika) contohnya: glikosida digitalis, strophantus, squiII, convallaria, apocynum, dll. Sebagai obat pencahar (laxantia), misalnya antrakinon dalam sena, aloe, kelembak, kaskara sagrada, frangula, dll. Sebagai penyedap atau lokal iritan, misalnya alilisotiosianat. Sebagai analgesika, misalnya gaulterin dan gondopuro menghasilkan metilsalisilat.
Klasifikasi glikosida
Klasifikasi (penggolongan) glikosida sangat sukar. Bila ditinjau dari gulanya akan dijumpai gula yang strukturnya belum jelas, sedangkan bila ditinjau dari aglikonnya akan dijumpai hampir semua golongan konstituen tumbuhan, misalnya tanin, sterol, terpenoid, antosian, flavonoid dsb. Bila ditinjau dari segi pengobatan akan terjadi beberapa glikosida yang diabaikan, padahal penting dalam farmakognosi. Gula yang umum adalah D-glukosa, sering dijumpai pula ramnosa. Gula yang tidak umum misalnya digitoksosa, digitalosa, simanosa.
Bila bagian aglikon digunakan sebagai dasar klasifikasi maka akan didapatkan penggolongan sebagai berikut (menurut Claus dalam Tyler et. al.,1988).: 1. golongan kardioaktif 2. golongan antrakinon 3. golongan saponin 4. golongan sianopora 5. golongan isotiosianat 6. golongan flavonoid 7. golongan alkohol 8. golongan aldehida 9. golongan lakton 10. galongan fenolat 11. golongan tanin
Glucose _ glucoside group like in Sennoside. Rhamnose _ Rhamnoside like in frangullin. Digitoxose _ Digitoxoside like in digoxin. Glucose and Rhammnose _ Glucorhamnoside _ glucofrangulin. Rhamnose and glucose _ Rhamnoglucoside _ Rutin.
Tatanama glikosida
Kebanyakan glikosida di beri nama menurut tanaman asal dari mana mereka diisolasi, misalnya :
1. Salicin salix
2. Cascaroside -cascara 3. Aloin- Aloe vera 4. Sennoside senna 5. Frangulin frangula 6. Glycyrrhizin glycyrrhiza 7. dll.
Cont...
Odorless except saponin (glycyrrhizin). When a glycosides has a lot of sugars its solubility in water decrease. Glycosides hydrolyzed by using mineral acids and temperature or by using enzymes such as: a. Emolsin Bitter almond seeds. b. Myrosin or Myrosinase black mustard seeds. c. Rhamnase glycosides containing rhamnose as sugar part.
Solubility: glycosides are water soluble compounds and insoluble in the organic solvents. Glycone part: water soluble, insoluble in the organic solvents. Aglycone part: water insoluble, soluble in the organic solvents. Some glycosides soluble in alcohol.
Biosintesis glikosida
UTP(Uridine Triphoshate) +sugar-1-phoshate UDP-sugar + ppi(Pyrophosphate inorganic). Glycosyl transferase UDP-sugar +acceptor (aglycone) Enzyme Acceptor-sugar +UDP
Dengan reaksi sejalan akan terbentuk di-, tri-, bahkan tetra- sakarida. Uridyltransferase Enzyme
Hampir semua glikosida dapat dihidrolisis dengan pendidihan dengan asam mineral. Namun demikian kecepatannya berbeda-beda. Hidrolisis dalam tumbuhan juga terjadi karena enzim yang terdapat dalam tumbuhan tersebut. Nama enzimnya secara umum adalah beta glukosidase, sedangkan untuk ramnosa nama enzimnya adalah ramnase. Untuk tanaman tertentu juga memiliki enzimnya sendiri, misalnya emulsin pada biji amandel dan mirosin dalam biji mustar hitam.
Isolasi/ekstraksi glikosida
Always glycosides founded in the plant with the enzymes which hydrolyzed them.
We must damage these enzymes first to extract these glycoside by the following steps:
1. Drying the plants fresh in special oven at 100 C for 30 minutes. 2. Boiling them with organic solvents for 20 minutes 3. Boiling them with acetone 5 minutes
Separation between glycosides parts: Glycosides Hydrolysis glycone +aglycone +HCL +HCLdil Neutralization by Filtration G + A +salt+H2O Using alkaline chloroform (H2O+G)+A (H2O+G)+(chloroform+A) We can separate them by using separatory funnel The best solvent to extract aglycone is Ethyl acetate because: A. immiscible in water. B. always presents in the upper layer.
Alcohol and acetone are water miscible compounds,so we can't use them as organic solvents for aglycone separation.
cyclopentanoperhudrophenanthrene
cardenolida
Bagian yang digunakan : daun. Kandungan yang aktif : 1.glycosides purpurea glycoside A (terdapat pada daun yang segar) purpurea glycoside B (terdapat pada daun yang segar) Glucogitaloxin 2.Digitoxose Pada keadaan kering, adanya enzim akan mendegradasi dan menghilangkan glukosa dan membentuk : 3. Digitoxin 4. Gitoxin 5. Gitaloxin (3-5 adalah komponen akttif pada daun kering) 6. Anthraquinone glycosides 7. Saponins 8. Sopogenins 9. Flavonoids
10.Digitalose 11.Glucose 12.Verdoxin (3x lebih toxic dari gitaloxin) (10-12 terdapat dalam jumlah yang kecil)
Digitoxin
Strophanthus kombe
Part Used: Dried seeds (ripe) Habitat: East Africa Constituents Strophanthoside strophanthin cymarin all based on genin strophanthidin) Alkaloid: Inoeine, Fixed oil, resin, mucilage
Uses - similar to Digitalis Chronic cardiac weakness Diuretic action (thought to be more powerful than Digitalis) Can be administered IV Actions : Similar to Digitalis POISONOUS
2. Glikosida antrakinon
Golongan ini aglikonnya adalah sekerabat dengan antrasena yang memiliki gugus karbonil pada kedua atom C yang berseberangan (atom C9 dan C10) atau hanya C9 (antron) dan C9 ada gugus hidroksil (antranol). Dihidrolisis akan memberikan bagian aglikon dengan di, tri atau tetra derivate hidroxy anthrasena Dihidrolisis oleh asam atau enzim tetapi tidak dapat dihidrolisis oleh basa. Mempunyai warna oranye atau merah (kebanyakan) Larut dalam air tidak larut dalam pelarut organik. Memiliki rasa pahit dan mempunyai bau yang khas. Anthraquinone may be free state compounds (free from sugar) or anthraquinone glycoside.
Sifat fisika & kimia : Senyawa antrakinon dan turunannya seringkali bewarna kuning sampai merah sindur (oranye), larut dalam air panas atau alkohol encer. Untuk identifikasi digunakan reaksi Borntraeger (Iihat MMI). Antrakinon yang mengandung gugus karboksilat (rein) dapat diekstraksi dengan penambahan basa, misalnya dengan natrium bikarbonat. Hasil reduksi antrakinon adalah antron dan antranol, terdapat bebas di alam atau sebagai glikosida. Antron bewarna kuning pucat, tidak menunjukkan fluoresensi dan tidak larut dalam alkali, sedangkan isomemya, yaitu antranol bewarna kuning kecoklatan dan dengan alkali membentuk larutan berpendar (berfluoresensi) kuat. Oksantron merupakan zantara (intermediate) antara antrakinon dan antranol. Reaksi Borntraeger modifikasi Fairbairn, yaitu dengan menambahkan hidrogen peroksida akan menujukkan reaksi positif.
Senyawa ini terdapat dalam Frangulae cortex. Diantron adalah senyawa dimer tunggal atau campuran dari molekul antron, hasil oksidasi antron (misalnya larutan dalam aseton yang diaerasi dengan udara). Diantron merupakan aglikon penting dalam Cassia, Rheum, dan Rhamnus; dalam golongan ini misalnya senidin, aglikon senosida. Reidin A, B, dan C yang terdapat dalam sena dan kelembak merupakan heterodiantron.
Efek farmakologi (bioaktivitas) glikosida antrakinon adalah stimulan katartika dengan meningkatkan tekanan otot polos pada dinding usus besar, aksinya akan terasa sekitar 6 jam kemudian atau lebih lama. Adapun mekanisme belum jelas, namun diduga antrakinon dan antranol dan turunannya berpengaruh terhadap tranpor ion dalam sel colon dengan menghambat kanal ion Cl-. Untuk antron dan antranol mengeluarkan kegiatan lebih drastik (itulah sebabnya ada beberapa simplisia yang boleh digunakan setelah disimpan selama satu tahun, untuk mengubah senyawa tersebut menjadi antrakinon), bila jumlahnya lebih besar daripada antrakinon akan mengakibatkan mulas dan rasa tidak enak. Kegunaan: katartika, pewarna, dan antibakteri.
Simplisia serupa yang disebut Bombay, Mecca, dan Arabian Sennae didapatkan dari tumbuhan liar Cassia angustifolia yang tumbuh di Arab. Daunnya mirip dengan sena namun Iebih panjang dan Iebih sempit. Di Perancis digunakan dog sennae dan tumbuhan Cassia obovata yang tumbuh di Mesir. Penggunaan: Sebagai katartika dengan takaran 2 g sekali pakai. Sering dikombinasi dengan bahan gom hidrokoloid. Juga digunakan dalam teh pelangsing. Produk: HerbalaxR
Asal tumbuhan: Kulit kayu dari Rhamnus purshianus DC atau Frangula purshiana (DC) A. Gray ex J.C.Cooper (suku Rhamnaceae). Kandungan kimia (Constituents). Kaskara mengandung senyawa gol. antrakinon 6-9%, dalam bentuk O-glikosida dan C-glikosida. Ada empat glikosida primer, yaitu kaskarosida, yaitu kaskarosida A, B, C, dan D yang berbentuk 0maupun C-glikosida. Senyawa Iainnya antara lain barbaloin dan krisaloin. Turunan emodin oksantron, yaitu aloe emodin dan krisofanol baik dalam bentuk bebas maupun glikosida. Juga berbagai turunan (derivates) diantron lainnya, yaitu palmidin A, B, dan C. Simplisia pengganti dari tumbuhan Rhamnus cathartica dan R. carniolica.
Chinese rhapontic, India rhubarb, English rhubarb, dan Japanese rhubarb. Di Indonesia (P.
Jawa: Kaliangkrik Kedu) juga dikenal akar kelembak untuk bumbu rokok, tidak dianjurkan untuk pengobatan karena adanya asam krisofanat dan rhaponticin menyebabkan sakit perut. Adanya rapon-tisin ditandai dengan adanya fluresensi biru yang kuat. Kegunaan. Akar kelembak digunakan sebagai bitter stomachic dalam pengobatan diare, efek purgatif diikuti dengan efek astringent.
Kandungan kimia. Aloe mengandung sejumlah glikosida antrakinon, utamanya barbaloin (aloe-emodin-C-10 glukosida antron). 0-glikosida dari barbaloin dengan gula tambahan berhasil diisolasi dari Cape aloe, senyawa ini disebut aloinosida. Bentuk bebas dari aloe-emodin dan antranol kombinasi dan bebas juga ditemukan, sedangkan asam krisofanat ditemukan dalam tipe aloe tertentu. Senyawa aktif dalam Curacao aloe lebih baik daripada Cape aloe, karena kandungan aloeemodinnya dua setengah kali. Kandungan senyawa fisiologis aktif berkisar antara 10-30%, sedangkan kandungan yang tidak aktif 16-63%, yaitu berupa resin dan minyak atsiri. Penggunaan. Bila digunakan sebagai katartik, beraksi pada usus besar. Glikosida aloe bersifat drastik yang kuat, lebih baik menggunakan bahan lain untuk tujuan katartik.
3. Glikosida saponin
Adalah glikosida yang aglikonnya berupa sapogenindapat berupa saponin steroid dan saponin triterpenoid. Golongan senyawa ini tersebar luas dalam tumbuhan tinggi. Saponin, seperti sabun, membentuk lautan koloidal dalam air dan membentuk busa bila digojog; berasa pahit menggigit; simplisia yang mengandung saponin menyebabkan bersin dan mengiritasi selaput lendir. Dapat menghemolisis butir darah merah dan toksik terhadap hewan berdarah dingin (racun ikan). Bila dihidrolisis menghasilkan aglikon yang disebut sapogenin. Sapogenin dapat diisolasi dalam bentuk kristal bila dilakukan asetilasi. Proses ini dapat digunakan untuk memurnikan sapogenin. Saponin yang lebih beracun disebut sapotoksin. Liquiritiae Radix dan Sarsaparllae Cortex mengandung saponin, demikian juga daging buah Sapindus rarac.
Banyak penelitian untuk mencari sumber saponin steroid guna prazat (precursor) pembuatan pil KB, untuk prazat kortison dipilih yang memiliki gugus hidroksil pada posisi 3- dan 11karena akan lebih mudah diubah menjadi kortison. Yang digunakan sebagai sumber prazat kortison dan turunannya adalah (1) diosgenin dan botogenin dari marga Dioscorea, (2) hekogenin, manogenin, dan gitogenin dari marga Agave, (3) sitosterol dari minyak nabati, dan (4) sarsapogenin dan smilagenin dari jenis Smilax. Anggota-anggota familia Liliaceae, Amaryllidaceae, dan Dioscoreaceae yang semua kelas merupakan Monocotyledonae, sedangkan pada kelas Dicotyledonae nampaknya hanya suku Apocynaceae yang menjanjikan, utamanya jenis Strophanthus. Akhir-akhir ditemukan sumber lain untuk steroid, yaitu pada rimpang dan biji Costus speciosus (pacing) suku Zingiberaceae mengandung diosgenin dan buah beberapa jenis Solanum (suku Solanaceae), misalnya Solanum khasianum mengandung solasodina.
root)
Liquiritiae Radix (Glycyrrhiza, Licorice root, Akar kayu manis cina) Liquiritiae Radix adalah akar yang dikeringkan dan Glycyrrhiza glabra L. dikenal dengan nama Spanish licorice atau G. glabra L. var. glandulifera Waldstein et Kitaibel, yang dalam perdagangan dikenal sebagai Russian licorice atau varitas lainnya yang menghasilkan kayu manis dan kuning. Kandungan kimia : Mengandung glikosida saponin, yaitu glycyrrhizin (glycyrrhizic acid), yang berasa manis 50 kali lipat sukrosa. Bila dihidrolisis senyawa tersebut akan terurai menjadi asam glisirisat dan 2 molekul asam glukuronat yang tidak berasa manis lagi. Asam glisirisat merupakan triterpen pentasiklik merupakan turunan tipe -amyrin. Kandungan lainnya glikosida flavonoid (antara lain likuiritin, isolikuiritin, likuiritosida, isolikuiritosida, ramnoli-kuiritin, dan ramnoisolikuiritin), turunan kumarin (herniarin dan ubeliferon), asparagine, 22,23-dihidrostigmasterol, glukosa, manitol, dan amilum 20%.
Glycyrrhiza glabra L.
Kegunaan. Bersifat demulsen (pelunak) dan eks-pektoran (peluruh dahak). Sering digunakan untuk menutupi rasa tak enak atau sebagai flavoring agent , misalnya dalam minuman yang mengandung amonium klorida, aloe, atau kinina. Adanya saponin juga dapat membantu kelarutan serta absorbsi obat, misalnya gliko-sida antrakinon. Dalam perdagangan sering merupakan komponen tablet kunyah, permen, pastiles, campuran rokok, tembakau kunyah, juga ditambahkan dalam minuman bir untuk meningkatkan pembuihan dan meningkatkan rasa pahit. Dalam penelitian akhir-akhir ini di Eropa, asam glisirisat bersifat anti-inflamasi, akar kayu manis untuk mengobati tukak lambung dan penyakit Addison (chronic adrecortical
insufficiency).
Glisirisin meningkatkan retensi cairan tubuh dan natrium dan meningkatkan pengeluaran kalium. Seseorang yang mempunyai problem jantung dan hipertensi seyogyanya menghindari konsumsi terlalu banyak simplisia atau ekstrak ini.
4. Glikosida sianofora/sianogen
Beberapa glikosida bila dihidrolisis menghasilkan asam sianida, umumnya terdapat pada tumbuhan suku Rosaceae. Glikosida yang sering dijumpai adalah amigdalin (bila dihidrolisis, selain asam sianida juga dihasilkan benzaldehid, sehingga amigdalin juga termasuk dalam glikosida aldehid). Glikosida sianofora yang lazim adalah turunan mandelonitril (benzaldehid-sianohidrin). Golongan ini diwakili oleh amygdalin, yang terdapat dalam kadar tinggi pada buah amandel pahit, biji apricot, cherries, peaches, plums dan banyak biji pada suku Rosaceae, dan juga oleh prunasin yang terdapat dalam Prunus serotina. Baik amigdalin maupun prunasin bila dihidrolisis menghasilkan D-mandetonitril sebagai aglikon, sedangkan sambunigrin dan Sambucus nigra menghasilkan L-mandelonitril sebagai aglikon.
Penggunaan: Bahan yang mengandung glikosida ini sering digunakan sebagai flavoring agent pada makanan. Sediaan yang mengandung amigdalin bersifat antikanker dan disebut laetril atau major food crop with cyanogenic glycosidevitamin B17, dan digunakan untuk mengontrol
Prunus serotina
Cassava
About 150 spp of plants produce glycosides that release hydrogen cyanide - HCN Most cyanogenic glycosides are derived from 4 amino acids (phenylalanine, tyrosine, valine, or isoleucine) or from nicotinic acid Cyanogenic glycosides are not toxic by themselves but when a plant is damaged by an herbivore, glycoside is broken down by enzymes and HCN is released
Amygdalin
5. Glikosida isotiosianat
Biji dari beberapa tumbuhan dari suku Cruciferae mengandung glikosida yang aglikonnya isotiosianat. Aglikon ini baik berupa turunan senyawa alifatik maupun aromatik. Contoh yang menonjol adalah sinigrin (mustar hitam), sinalbin (mustar putih), dan glukonapin (biji sawi). Bila dihidrolisis dengan enzim myrosin, menghasilkan minyak mustar. Walaupun minyak lemak dalam biji lebih banyak daripada minyak atsiri yang dihasilkan dengan hidrolisis, namun aktivitas diakibatkan oleh minyak atsiri.
White mustard, sinapis alba adalah biji masak dikeringkan dari B. alba
6. Glikosida alkohol
Sebagai contoh : salisin yang terkandung dalam Salix bark, willow bark. Salisin di hidrolisis oleh : 1. Enzym emolsin 2. Asam : HCL, HNO3 3. Basa : NaOH Efek asam salisilat : analgetik, antipiretik, antikoagulan, anti inflamasi, mencegah kanker kolon.
7. Glikosida aldehid
Sebagai contoh yang terkandung dalam Vanilla beans (fruits) ** Vanillin : minyak atsiri yang digunakan sebagai flavoring agent vanillin : 1. Phenolic group volatile oils 2. Aldehyde group of volatile oils
8. GLIKOSIDA FLAVONOID
GLIKOSIDA FLAVONOL DAN AGLIKON DINAMAKAN FLAVONOID. FLAVONOID MERUPAKAN PIGMEN KUNING YANG TERSEBAR LUAS DI SELURUH TANAMAN CONTOH : RUTIN, KUERSITRIN, SITRUS BIOFLAVONOID (TERMASUK HESPERIDIN, HESPERETIN, DIOSMIN DAN NARINGENIN). RUTIN DAN HISPERIDIN DISEBUT VITAMIN P ATAU FAKTOR PERMIABILITAS
Large group of glycosides which widely distributed in the plants kingdom and in all plants parts (leaves, roots, rhizomes, fruits peels) Various colors in flowers( yellow, orange, red, purple.) They are benzo-gama-pyrone derivatives. Their chemical structure based on (C6 C3 C6 ). The general uses of Flavonoids and Flavonoid glycosides. 1. Increase elasticity of blood vessels specially Rutin and hesperidin which known as vitamin (p) 2. Anti inflammatory activity like Taxifolin 3. Anti spasmodic activity like Thyme and sage flavonoids. 4. Cytostatic activity.
9. GLIKOSIDA FENOLAT
phenolic group of glycosides Such as arbutin which isolated from bearberry leaves / uva ursi
Contoh tanaman yang mengandung glikosida kumarin : Dipteryx odorata dan Dipteryx oppositifolia (family Leguminosae). Dahulu digunakan dalam farmasi sebagai bahan aroma Santonin berasal dari bongkol bunga Artemisia china, Artemisia maritime (family Compositae) yang belum terbuka. Santonin dahulu digunakan sebagai obat cacing.
Thank you.