Askeb Infertil Primer
Askeb Infertil Primer
Askeb Infertil Primer
PENDAHUALUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Sekalipun gerakan keluarga berencana sangat gencar di galakan, tetapi ada
beberapa masyarakat yang sangat mendambakan keturunan karena telah cukup waktu untuk
menanggungnya namun belum berhasil. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000
pasangan suami istri di Indonesia sekitar 12% atau sekitar 3 uta pasangan mengalami in!ertil.
"an baru sekitar #0% dari pasangan tersebut yang berhasil ditolong untuk menangani
masalah in!ertil dan selebihnya harus mengadopsi atau hidup tanpa seorang anak. Berkat
kemauan teknologi kedokteran, beberapa pasangan telah dimungkinkan memperoleh anak
dengan alan inseminasi buatan donor, $ bayi tabung $, atau membesarkan anin didalam
rahim wanita lain.
%amun in!ertilitas masih menadi masalah sebagian pasangan suami istri, hal ini
dikarenakan kemungkinan untuk mendapatkan seorang anak masih kecil. "i Indonesia sendiri
masih langka sekali dokter yang berminat dalam ilmu in!ertilitas. &aktor kurangnya
pengetahuan tentang kesuburan dan in!ertil uga menadi !aktor penyebab masih tingginya
angka in!ertilitas. Selain itu, !aktor'!aktor seperti kesehatan lingkungan, gi(i, dan status
ekonomi uga menadi !aktor yang mempengaruhi. )enanganan pasangan mandul atau kurang
subur * in!ertilitas + merupakan masalah medis yang kompleks dan menyangkut beberapa
disiplin ilmu kedokteran, sehingga memerlukan konsultasi pemeriksaan yang kompleks pula.
I.2 TUJUAN PENULISAN
I.2.1 TUJUAN UMUM
diharapkan ,ahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada keluarga
dengan gangguan reproduksi dengan menerapkan manaemen asuhan kebidanan.
I.2.2 TUJUAN KHUSUS
1
1. ,ahasiswa mampu melakukan pengkaian subekti! maupun obekti! pada
keluarga dengan gangguan reproduksi
2. ,ahasiswa mampu untuk menganalisis dan mengidenti!ikasi kedaan keluarga
dengan gangguan reproduksi.
3. ,ahasiswa mampu melaksanakan serta mendokumentasikan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan.
-. ,ahasiswa mampu menge.aluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan.
1.3 METODE PENULISAN
1.3.1 ,etode pendekatan yang si!atnya mengungkapkan peristiwa yang teradi.
1.3.2 )engumpulan data dan pengolahan data melalui obser.asi, wawancara dan
pemeriksaan !isik.
1.3.3 Sumber data primer dari klien dan data sekunder dari petugas kesehatan.
1.3.4 Sumber teori dari literature.
I.4 MANFAAT PENULISAN
I.4.1 BAGI PASIEN
1. )asien mendapat keturunan sehingga dapat meningkatkan keseahteraan
keluarganya.
2. )asien mendapatkan pelayanan yang bermutu.
I.4.2 BAGI MAHASISWA
1. ,ahasiswa lebih memahami tentang gangguan reproduksi yang dialaminya.
2. ,ahsiswa dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam
memberikan asuhan kebidanan pada keluarga dengan gangguan reproduksi.
I.5 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
2
,enguraikan tentang latar belakang, tuuan penulisan, man!aat, pelaksanaan serta
sistematika penulisan
BAB II : LANDASAN TEORI
,enguraikan tentang konsep in!ertilitas, macam / macam in!ertilitas, de!inisi
in!ertilitas, penyebab, beserta pemeriksaan yang dapat dilakukan.
BAB III : TINJAUAN KASUS
,enguraikan tentang pengkaian data secara subekti!, obekti!, diagnoa kebidanan,
masalah potensial serta terdapat perencanaan langkah / langkah yang akan dilakukan beserta
e.aluasi dan perkembangannya.
BAB IV : PENUTUP
,enguraikan tentang kesimpulan dan saran.
BAB V : DAFTAR PUSTAKA
,enguraikan sumber re!erensi yang digunakan untuk penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
3
II.1 KONSEP DASAR INFERTILITAS
II.1.1 DEFINISI INFERTILITAS
&ertilitas adalah kemampuan seorang istri menadi hamil dan suami bisa
menghamili. In!ertilitas *pasangan mandul+ adalah pasangan suami istri yang telah menikah
selama satu tahun dan sudah melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat
kontrasepsi, tetapi belum memiliki anak. *Sarwono, 2000+.
In!ertilitas adalah pasangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta berusaha
selama satu tahun tetapi belum hamil. *,anuaba, 1001+.
In!ertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil dalam waktu satu tahun. In!ertilitas
primer bila pasutri tidak pernah hamil dan in!ertilitas sekunder bila istri pernah hamil.
*Siswandi, 2002+.
II.1.2 MACAM MACAM INFERTILITAS
3da 2 enis in!ertilitas 4
1. In!ertilitas primer 4 bila pasangan tersebut belum pernah mengalami kehamilan sama
sekali.
2. In!ertilitas sekunder 4 bila pasangan tersebut sudah pernah melahirkan namun setelah
itu tidak pernah hamil lagi
II.1.3 ETIOLOGI INFERTILITAS
In!ertilitas tidak semata'mata teradi kelainan pada wanita saa. 5asil penelitian
membuktikan bahwa suami menyumbang 2#'-0% dari angka keadian in!ertil, istri -0'##%,
keduanya 10%, dan idiopatik 10%. 5al ini dapat menghapus anggapan bahwa in!ertilitas
teradi murni karena kesalahan dari pihak wanita6istri.
)enyebab in!ertilitas pada perempuan dan laki / laki adalah sebagai berikut 4
1. P!"#$# %&$!'()$! *$'$ *+&*($!.
7angguan yang paling sering dialami perempuan mandul adalah gangguan
o.ulasi. Bila o.ulasi tidak teradi maka tidak akan ada sel telur yang bisa dibuahi. Salah
4
satu tanda wanita yang mengalami gangguan o.ulasi adalah haid yang tidak teratur dan
haid yang tidak ada sama sekali.7angguan lain yang bisa menyebabkan kemandulan pada
wanita adalah 4
a. 8ertutupnya lubang saluran tuba yang disebabkan oleh karena in!eksi,
endometriosis dan operasi pengangkatan kehamilan ektopik.
b. 7angguan !isik rahim.
c. 9mur.
d. Stress.
e. :urang gi(i.
!. 8erlalu gemuk dan terlalu kurus.
g. ,erokok.
h. 3lkohol.
i. )enyakit menular seksual.
. 7angguan kesehatan yang menyebabkan terganggunya keseimbangan hormon.
2. P!"#$# K&$!'()$! *$'$ L$%, L$%,
a. 7angguan pada pabrik sperma, sehingga sel sperma yang dihasilkan sedikit atau
tidak sama sekali.
b. 7angguan pada sel sperma untuk mencapai sel telur dan membuahinya. ,asalah
ini biasanya disebabkan oleh karena bentuk sperma yang tidak normal sehingga
pergerakannya pun tidak normal.
)enyebab risiko kemandulan pada laki / laki 4
a. Suka minum alkohol.
b. Suka menggunakan narkoba.
c. )olusi udara.
d. ,erokok.
e. ,asalah kesehatan lainnya.
!. ;bat / obatan yang tidak elas.
g. )enggunaan radiasi dan kemoterapi untuk pengobatan kanker.
h. 9mur.
II.1.4 FAKTOR FAKTOR -ANG MEMPENGARUHI INFERTIL
5
Berbagai gangguan yang memicu teradinya in!ertilitas antara lain 4
1. P$'$ P+&*($!
a. 5ormonal
7angguan glandula pituitaria, thyroidea, adrenalis atau o.arium yang
menyebabkan 4
1. :egagalan o.ulasi.
2. :egagalan endometrium uterus untuk berproli!erasi dan sekresi.
3. Sekresi .agina dan cer.i< yang tidak menguntungkan bagi sperma.
-. :egagalan gerakan * motilitas + tuba !alopii yang menghalangi spermato(oa
mencapai uterus.
b. Sumbatan
8uba !alopii yang tersumbat bertanggung awab untuk kira/ kira sepertiga dari
penyebab in!ertilitas. Sumbatan tersebut dapat disebabkan
1. :elainan kongenital.
2. )enyakit radang pel.is umum, misalnya apendisitis dan peritonitis.
3. In!eksi tractus genitalis yang naik, misalnya gonore.
c. &aktor =okal
:eadaan / keadaan seperti 4
1. &ibroid uterus, yang menghambat implantasi o.um.
2. >rosi cer.i< yang mempengaruhi p5 sekresi sehingga merusak sperma.
3. :elainan kongenital .agina, cer.i< atau uterus yang menhalangi
pertemuan sperma ayau o.um.
2. P$'$ L$%, L$%,
a. 7angguan Spermatogenesis
3nalisis cairan seminal dapat mengungkapkan 4
1. ?umlah spermato(oa kurang dari 20 uta per mililiter cairan seminel.
2. ?umlah spermato(oa yang abnormal lebih dari -0% yang berupa de!ek
kepala * caput + atau ekor * cauda + yang spesi!ik. :eadaan ini mungkin
6
karena adanya aplasia sel germinal, pengelupasan, atau suatu de!ek
kongenital, atau beberapa penyebab yang tidak dapat ditetapkan.
3. @airan seminal yang dieakulasikan kurang dr 2 ml.
-. :andungan kimia cairan seminal tidak memuaskan, misalnya kadar
glukosa, kolesterol, atau en(im hialuronidase abnormal dan p5 / nya
terlalu tinggi atau terlalu rendah.
b. ;bstruksi
1. Sumbatan * oklusi + kongenital duktus atau tubulus.
2. Sumbatan duktus atau tubulus yang disebabkan oleh penyakit peradangan
*in!lamasi + akut atau kronis yang mengenai membran basalais atau dinding
otot tubulus semini!erus, misalnya orkitis, in!eksi prostat, in!eksi
gognokokus. )enyakit ini merupakan penyebab yang paling umum pada
in!ertilitas pria.
c. :etidakmampuan :oitus atau >akulasi
1. &aktor / !aktor !isik, misalnya hipospadia, epispadia, de.iasi penis sperti pada
priapismus atau penyakit )eyronie.
2. &aktor / !aktor psikologis yang menyebabkan ketidakmampuan untuk
mencapai atau mempertahankan ereksi.
3. 3lkoholisme kronik.
d. &aktor Sederhana
:adang / kadang !aktor / !aktor sederhana seperti memakai celana eans ketat,
mandi dengan air terlalu panas, atau berganti lingkungan ke iklim tropis dapat
menyebabkan keadaan luar * panas + yang tidak menguntungkan untuk produksi
sperma yang sehat.
II.1.5 PATOFISIOLOGI INFERTILITAS
a. Aanita
Beberapa penyebab dari gangguan in!ertilitas dari wanita diantaranya gangguan
stimulasi hipo!isis hipotalamus yang mengakibatkan pembentukan &S5 dan =5 tidak
adekuat sehingga teradi gangguan dalam pembentukan !olikel di o.arium. )enyebab lain
yaitu radiasi dan toksik yng mengakibatkan gangguan pada o.ulasi. 7angguan bentuk
anatomi sistem reproduksi uga penyebab mayor dari in!ertilitas, diantaranya cidera tuba
7
dan perlekatan tuba sehingga o.um tidak dapat lewat dan tidak teradi !ertilisasi dari
o.um dan sperma. :elainan bentuk uterus menyebabkan hasil konsepsi tidak
berkembang normal walapun sebelumnya teradi !ertilisasi. 3bnormalitas o.arium,
mempengaruhi pembentukan !olikel. 3bnormalitas ser.ik mempegaruhi proses
pemasukan sperma. &aktor lain yang mempengaruhi in!ertilitas adalah aberasi genetik
yang menyebabkan kromosom seks tidak lengkap sehingga organ genitalia tidak
berkembang dengan baik.
Beberapa in!eksi menyebabkan in!ertilitas dengan melibatkan reaksi imun
sehingga teradi gangguan interaksi sperma sehingga sperma tidak bisa bertahan, in!eksi
uga menyebebkan in!lamasi berlanut perlekatan yang pada akhirnya menimbulkan
gangguan implantasi (igot yang beruung pada abortus.
b. )ria
3bnormalitas androgen dan testosteron diawali dengan dis!ungsi hipotalamus
dan hipo!isis yang mengakibatkan kelainan status !ungsional testis. 7aya hidup
memberikan peran yang besar dalam mempengaruhi in!ertilitas dinataranya merokok,
penggunaan obat'obatan dan (at adikti! yang berdampak pada abnormalitas sperma dan
penurunan libido. :onsumsi alkohol mempengaruhi masalah ereksi yang mengakibatkan
berkurangnya pancaran sperma. Suhu disekitar areal testis uga mempengaruhi
abnormalitas spermatogenesis. 8eradinya eakulasi retrograt misalnya akibat
pembedahan sehingga menyebebkan sperma masuk ke .esika urinaria yang
mengakibatkan komposisi sperma terganggu.
II.1.. MANIFESTASI KLINIS
a. Aanita
8eradi kelainan sistem endokrin
5ipomenore dan amenore
"iikuti dengan perkembangan seks sekunder yang tidak adekuat menunukkan
masalah pada aksis o.arium hipotalamus hipo!isis atau aberasi genetik
Aanita dengan sindrom turner biasanya pendek, memiliki payudara yang tidak
berkembang,dan gonatnya abnormal
Aanita in!ertil dapat memiliki uterus
,otilitas tuba dan uung !imbrienya dapat menurun atau hilang akibat in!eksi,
adhesi, atau tumor
8
8raktus reproduksi internal yang abnormal
b. )ria
Biwayat terpaan benda / benda mutan yang membahayakan reproduksi *panas,
radiasi, rokok, narkotik, alkohol, in!eksi+
Status gi(i dan nutrisi terutama kekurangan protein dan .itamin tertentu
Biwayat in!eksi genitorurinaria
5ipertiroidisme dan hipotiroid
8umor hipo!isis atau prolactinoma
"is!ungsi ereksi berat
>akulasi retrograt
5ypo6epispadia
,ikropenis
3ndesensus testis *testis masih dalam perut6dalam liat paha
7angguan spermatogenesis *kelainan umla, bentuk dan motilitas sperma+
5ernia scrotalis *hernia berat sampai ke kantong testis +
Carikhokel *.arises pembuluh balik darah testis+
3bnormalitas cairan semen
II.1./ PEMERIKSAAN PADA INFERTILITAS
)emeriksaan in!ertilitas dapat dilakukan dengan beberapa pemeriksaan, yaitu 4
1. U0, P$12$1!33$&$
Aalaupun ui Sims / 5uhner atau ui pasca'senggama telah lama dikenal di
seluruh dunia, tetapi ternyata nilai kliniknya belum diterima secra seragam. Salah satu
penyebabnya adalah karena belum adanya standarisasi cara melakukannya. :ebanyakan
peneliti sepakat untuk melakukannya pada tengah siklus haid, yang berarti 1 ' 2 hari
sebelum meningkatnya suhu basal badan yang diperkirakan. 3kan tetapi, belum ada
kesepakatan berapa hari abstinensi harus dilakukan sebelumnya, walaupun kebanyakan
menganurkan 2 hari. "emikian pula belum terdapat kesepakatan kapan pemeriksaan itu
dilakukan setelah senggama.
,enurut kepustakaan, ada yang melakukannya setelah 00 detik sampai setelah 1
hari. Sebagaimana telah diuraikan, spermato(oa sudah dapat dampai pada lendir ser.iks
segera setelah senggama, dan dapat hidup di dalamnya sampai 1 hari. ,enurut "ene(is ui
pasca'senggama baru dapat dipercaya kalau dilakukan dalam 1 am setelah senggama.
)erlo!! melakukan penelitian pada golongan !ertil dan in!ertil, dan berkesimpulan tidak
9
ada perbedaan hasil yang antara kedua golongan itu kalau pemeriksaannya dilakukan lebih
dari 2 am setelah senggama. ?ika kesimpulan ini benar, maka ui pascasenggama
dilakukan secepatnya setelah senggama. "a.aan menganurkan 2 am setelah senggama,
walaupun penilaian secepat itu tidak akan sempat menilai ketahanan hidup spermato(oa
dalam lendir ser.iks.
2. H,14+51%5*,
5isteroskopi adalah peneropongan ka.um uteri yang sebelumnya telah
digelembungkan dengan media dekstran 32%, glukosa #%, garam !isiologik, atau gas
@;
2
."alam in!ertilitas, pemeriksaan histeroskopi dilakukan apabila terdapat 4
a. :elainan pada pemeriksaan histerosalpingogra!i.
b. Biwayat abortus habitualis.
c. "uaan adanya mioma atau polip submukosa.
d. )erdarahan abnormal dari uterus.
e. Sebelum dilakukan bedah plastik tuba, untuk menempatkan kateter sebagai splint
pada bagian proksirnal tuba.
3. P&+,%1$$! H5+&5!$)
5asil pemeriksaan hormonal dengan BI3 harus selalu dibandingkan dengan nilai
normal masing / masing laboratorium.)emeriksaan &S5 berturut / turut untuk memeriksa
kenaikan &S5 tidak selalu mudah, karena perbedaan kenaikannya tidak sangat nyata,
kecuali pada tengah / tengah siklus haid * walaupun masih kurang nyata dibandingkan
dengan puncak =5 +. )ada !ungsi o.arium tidak akti!, nilai &S5 yang rendah sampai
normal menunukkan kelainan pada tingkat hipotalamus atau hipo!isis. Sedangkan nilai
yang tinggi menunukkan kelainan primernya pada o.arium
4. S,45)53, V$3,!$) H5+&5!$)
Sitologi .agina hormonal menyelidiki sel / sel yang terlepas dari selaput lendir
.agina, sebagai pengaruh hormon / hormon o.arium *estrogen dan progesteron+.
)emeriksaan ini sangat sederhana, mudah dan tidak menimbulkan nyeri, sehingga dapat
dilakukan secara berkala pada seluruh siklus haid.8uuan pemeriksaan sitologi .agina
hormonal ialah 4
a. ,emeriksa pengaruh estrogen dengan mengenal perubahan sitologik yang
khas pada !ase proli!erasi.
10
b. ,emeriksa adanya o.ulasi dengan mengenal gambaran sistologik pada !ase
luteal lanut.
c. ,enentukan saat o.ulasi dengan mengenal gambaran sitologik o.ulasi yang
khas.
d. ,emeriksa kelainan !ungsi o.arium pada siklus haid yang tidak bero.ulasi.
II.1.6 PEMERIKSAAN PADA INFERTILITAS SEKUNDER
$. S"$+$471"$+$4 *&+,%1$$!
Setiap pasangan in!ertile harus diperlakukan sebagai satu kesatuan. Itu berarti,
kalau istri saa sedangkan istrinya tidak mau di periksa, maka pasangan itu tidak
diperiksa.3dapun syarat'syarat pemeriksaan pasangan in!ertil adalah sebagai berikut 4
1. Istri yang berumur antara 20'30 tahun baru akan diperiksa setelah berusaha mendapat
anak selama 12 bulan. )emeriksaan bisa dilakukan lebih dini bila 4
)ernah mengalami keguguran berulang,
"iketahui mengidap kelainan endokrin,
)ernah mengalami rongga panggul atau rongga perut, dan
)ernah mengalami bedah ginekologi.
2. istri yang berumur antara 31'3# tahun dapat diperiksa pada kesempatan pertama
pasangan itu datang ke dokter
3. pasangan in!ertile yang berumur 32'-0 tahun hanya dilakukan pemeriksaan in!ertilitas
kalau belum mempunyai anak dari perkawinan ini.
-. )emeriksaan in!ertilitas tidak dilakukan pada pasangan in!ertile yang tidak satu
pasangan anggotannya mengidap penyakit yang membahayakan kesehatan istri dan
anaknya.
#. R!2$!$ '$! 0$'8$) *&+,%1$$!
Bencana dan adwal pemeriksaan in!ertilitas terhadap pasangan suami dan istri
selama 3 siklus haid istri.
2. P&+,%1$$! &$1$)$97&$1$)$9 ,!:+4,),4$1
11
,asalah'masalah in!ertilitas yang penting adalah (1) masalah air mani, (2)
masalah vagina, (3) masalah serviks, (4) masalah uterus, (5) masalah tuba, (6) masalah
ovarium, dan (7) masalah peritoneum.
1. M$1$)$9 $,+ &$!,
3ir mani yang ditampung dengan alan masturbasi langsung kedalam botol gelas
bersih yang bermulut lebar, setelah obstinensi 3'# hari. Sebaiknya penampungan air mani
itu dilakukan dirumah pasien sendiri dan dibawa ke laboratorium setelah 2
am.:arateristik air mani
:oagulasi dan likue!aksi. 3ir mani yang di eakulasi dalam bentuk cair akan
segera menadi $agarD atau koagulum, untuk kemudian melekue!aksi dalam #'20
menit menadi cairan yang agak pekat guna memungkinkan spermato(oa bergerak
dengan leluasa. )roses koagulasi dan likue!aksi diatur oleh en(im.
Ciskositas. Setelah berlikue!aksi, eakulat akan menadi cairan homogen yang
agak pekat, yang dapat membenang kalau dicolek dengan sebatang lidi. ,akin
panang membenangnya makin tinggi .iskositasnya. )engukuran .iskositas
seperti itu sangat subyekti!.
rupa dan bau. 3ir mani yang baru di eakulasi rupanya putih'kelabu, seperti agar'
agar.baunya langu seperti bau bunga akasia.
.olum. Setelah abstinensi selama 3 hari, .olum air mani berkisar antara 2,0'#,0
ml.
)5 air mani yang baru dieakulasi )5'nya berkisar antara E,3'E,E, yang bila
dibiarkan lebih lama akn meningkat karena penguapan @;
2
'nya.
kecepatan gerak sperma 0,1'1,2 detik.
persentase gerak sperma motil 20%
ui !ruktosa posii!.
9i ketidak cocokan imunologik, 9i kontak air mani dengan lender
ser.iks *sperm cer.ical mucus contact test / S@,@ test+ yang dikembangkan
oleh :remer dan ?ager memperyunukan adanya antibody lookal pada pria atau
wanita.
2. M$1$)$9 ;$3,!$
12
:emampuan menyampaikan air mani kedalam .agina sekitar ser.iks perlu untuk
!ertilitas. ,asalah .agina yang dapat menghambat penyampaian ini adalah adanya
sumbatan dan peradangan. Sumbatan psikosen disebut Caginismus atau "isparenia,
sedangkan sumbatan anatomic dapat karena bawaan atau perolehan. Caginitis karena
:andida albikans atau 8rikomonas .aginalis hebat dapat merupakan masalah, bukan
karena anti spermisidalnya, melainkan arti sengamanya.
3. M$1$)$9 1+;,%1
In!ertilitas Sekunder yang berhubungan dengan !akto ser.iks dapat disebabkan oleh
sumbatan kanalis ser.ikalis, lender ser.iks yang abnormal, mal posisi dari ser.iks, atau
kombinasinya. :elainan anatomis ser.iks misalnya F cacat bawaan *atresia+, polip ser.iks,
stenosis akibat trauma, peradangan ser.iks, sinekia setelah konisasi, dan insenimasi yang
tidak adekuat.
4. M$1$)$9 (4+(1
)rostaglandin memegang peranan penting dalam transportasi spermato(oa kedalam
uterus dan melewati penyempitan pada batas uterus dan tuba itu, uterus sangat sensiti.e
terhadap prostaglandin pada akhir !ase proli!erasi dan permulaan !ase sekresi. "engan
demikian, kurangnya prostaglandin dalam air mani dapat merupakan masalah in!ertilitas.
,asalah lain yang dapat mengangu transportasi spermato(oa melalui uterus adalah
distorsi ka.um uteri karena sinekia, mioma atau polipF peradangan endrometrium, dan
gangguan kontraksi utrus. :elainan'kelainan itu dapat menggangu dalam hal implantasi,
pertumbuhan intra uterin, dan nutrisi serta oksigenasi anin
5. M$1$)$9 4(#$
&rekuensi !actor tuba dalam in!ertilitas sangat bergantung pada populasi yang
diselidiki. )eranan !actor tuba yang masuk akal adalah 2#'#0%. "engan deikian !actor
tuba dapat dikatakan paling sering ditemukan dalam masalah in!ertilitas. ;leh karena
itulah, penilain potensi tuba dianggap sebagai salah satu pemeriksaan terpenting dalam
pengobatan in!ertilitas.
.. M$1$)$9 5;$+,(&
"eteksi tepat o.ulasi kini tidak seberap penting lagi setelah diketahui sperma
dapat hidup dalam lender ser.iks selama 1 hari. "eteksi tepat o.ulasi baru diperlukan
13
kalau akan dilakukan inseminasi buatan, menentukan saat senggama yang arang
dilakukan, atau karena siklus hidnya sangat panang. Bagi pasangan'pasngan in!ertile yang
bersenggama teratur , cukup dianurkan bersenggama dua kali sehari pada minggu dimana
o.ulasi diharapkan akan teradi.dengan demikian nasehat senggama yang terlalu ketat
tidak dianurkan lagi.
/. M$1$)$9 *+,45!(&
=aparoskopi diagnostic telah menadi bagian integral terahkir pengelolaan
in!ertilitas untuk memeriksa masalah peritoneum. ,enurut 3lbano, indikasi untuk
melakukan laparoskopi dignostik adalah 4
a+ 3pabila selama 1 tahun pengobatan belum uga teradi kehamilan
b+ Siklus haid tidak teratur, ataun suhu basal badan mono!asikF
c+ 3pabila istri pasangan in!ertil berumur 20 tahun lebih, atau mengalami in!ertilitas
selama 30 tahun lebih.
d+ 8erdapat riwayat laparotomi
e+ )ernah dilkukan histerosalpingogra!i dengan media kontras larut minyak.
!+ 8erdapat riwayat apendititis
g+ )asturbasi beulang'ulang abnormalF
h+ "i diagnosa endrometriosisF
i+ Saat akan dilakukan inseminasi buatan.
+ 3pabila hasil pemeriksaan laparoskopi sangat meragukan, dapat dilakukan
pemeriksaan histeroskopi.
LANGKAH PEMERIKSAAN
)ertama kali yang dilakukan dalam pemeriksaan adalah dengan mencari
penyebabnya. 3dapun langkah pemeriksaan in!ertilitas adalah sebagai berikut 4
1. P&+,%1$$! U&(&
A!$&!1$, terdiri dari pengumpulan data dari pasangan suami istri secara
umum dan khusus.
a. 3namnesa umum
14
Berapa lama menikah, umur suami istri, !rekuensi hubungan seksual, tingkat
kepuasan seks, penyakit yang pernah diderita, teknik hubungan seks, riwayat
perkawinan yang dulu, apakah dari perkawinan dulu mempunyai anak, umur anak
terkecil dari perkawinan tersebut.
b. 3namnesa khusus
Istri 4 9sia saat menarche, apakah haid teratur, berapa lama teradi perdarahan6
haid, apakah pada saat haid teradi gumpalan darah dan rasa nyeri, adakah keputihan
abnormal, apakah pernah teradi kontak bleeding, riwayat alat reproduksi *riwayat
operasi, kontrasepsi, abortus, in!eksi genitalia+.
Suami 4 Bagaimanakah tingkat ereksi, apakah pernah mengalami penyakit hubungan
seksual, apakah pernah sakit mump *parotitis epidemika+ sewaktu kecil.
P&+,%1$$! :,1,% (&(&< pemeriksaan !isik umum meliputi tanda .ital
*tekanan darah, nadi, suhu dan perna!asan+.
P&+,%1$$! )$#5+$45+,(& '$1$+< pemeriksaan laboratorium dasar
secara rutin meliputi darah lengkap, urin lengkap, !ungsi hepar dan ginal
serta gula darah.
P&+,%1$$! *!(!0$!3, pemeriksaan penunang disini bias pemeriksaan
roentgen ataupun 9S7.
2. P&+,%1$$! K9(1(1
1. P&+,%1$$! O;()$1,
)emeriksaan o.ulasi dapat diketahui dengan berbagai pemeriksaan diantaranya 4 a+
)enatalaksanaan suhu basalF :enaikan suhu basal setelah selesai o.ulasi dipengaruhi oleh
hormon progesteron. b+ )emeriksaan .aginal smearF )engaruh progesteron menimbulkan
sitologi pada sel'sel super!isial. c+ )emeriksaan lendir ser.iksF 5ormon progesteron
menyebabkan perubahan lendir ser.iks menadi kental. d+ )emeriksaan endometrium. e+
)emeriksaan endometriumF 5ormon estrogen, I@S5 dan pregnandiol.
15
7angguan o.ulasi disebabkan 4 a+ &aktor susunan sara! pusat F misal tumor, dis!ungsi,
hypothalamus, psikogen. b+ &aktor intermediate F misal gi(i, penyakit kronis, penyakit
metabolis. c+ &aktor o.arial F misal tumor, dis!ungsi, turner syndrome.
8erapi 4 Sesuai dengan etiologi, bila terdapat dis!ungsi kelenar hipo!ise ddengan
memberikan pil oral yang mengandung estrogen dan progesteron, substitusi terapi
*pemberian &S5 dan =5+ serta pemberian clomiphen untuk merangsang hipo!ise membuat
&S5 dan =5. Selain clomiphen dapat diberikan bromokriptin yang diberikan pada wanita
ano.ulatoir dengan hiperprolaktinemia. 3tau dengan pemberian 5uman ,enopausal
7onadotropin6 5uman @horionic 7onadotropin untuk wanita yang tidak mampu
menghasilkan hormon gonadotropin endogen yang adekuat.
2. P&+,%1$$! S*+&$
)emeriksaan sperma dinilai atas umlah spermato(oa, bentuk dan pergerakannya. Sperma
yang ditampung6 diperiksa adalah sperma yang keluar dari pasangan suami istri yang tidak
melakukan coitus selama 3 hari. )emeriksaan sperma dilakukan 1 am setelah sperma keluar.
>akulat normal 4 .olume 2'# cc, umlah spermato(oa 100'120 uta per cc,
pergerakan 20 % masih bergerak selama - am setelah dikeluarkan, bentuk abnormal
2# %.
Spermato(oa pria !ertil 4 20 uta per cc atau lebih, sub!ertil 4 20'20 uta per cc, steril 4
20 uta per cc atau kurang.
Sebab'sebab kemandulan pada pria adalah masalah gi(i, kelainan metabolisme,
keracunan, dis!ungsi hipo!ise, kelainan traktus genetalis *.as de!erens+.
3. P&+,%1$$! L!',+ S+;,%1
:eadaan dan si!at lendir yang mempengaruhi keadaan spermato(oa adalah 4 a+
:entalnya lendir ser.iksF =endir ser.iks yang mudah dilalui spermato(oa adalah lendir yang
cair. b+ p5 lendir ser.iksF p5 lendir ser.iks G 0 dan bersi!at alkalis. c+ >n(im proteolitik. d+
16
:uman'kuman dalam lendir ser.iks dapat membunuh spermato(oa.Baik tidaknya lendir
ser.iks dapat diperiksa dengan 4
Sims 5uhner 8est *post coital tes+, dilakukan sekitar o.ulasi. )emeriksaan ini
menandakan bahwa 4 teknik coitus baik, lendir cer.iks normal, estrogen o.arial
cukup ataupun sperma cukup baik.
:ur(rork ,iller 8est, dilakukan bila hasil dari pemeriksaan Sims 5uhner 8est kurang
baik dan dilakukan pada pertengahan siklus.
8erapi yang diberikan adalah pemberian hormone estrogen ataupun antibiotika bila
terdapat in!eksi.
4. P&+,%1$$! T(#$
9ntuk mengetahui keadaan tuba dapat dilakukan 4 a+ )ertubasi *insu!lasi H rubin test+F
pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan @;2 ke dalam ca.um uteri. b+
5ysterosalpingogra!iF pemeriksaan ini dapat mengetahui bentuk ca.um uteri, bentuk liang
tuba bila terdapat sumbatan. c+ :oldoskopiF cara ini dapat digunakan untuk melihat keadaan
tuba dan o.arium. e+ =aparoskopiF cara ini dapat melihat keadaan genetalia interna dan
sekitarnya.
5. P&+,%1$$! E!'5&4+,(&
)ada saat haid hari pertama atau saat teradi stadium sekresi dilakukan mikrokuretase.
?ika pada stadium sekresi tidak ditemukan, maka 4 endometrium tidak bereaksi terhadap
progesteron, produksi progesterone kurang.
17
II.1.= PENATALAKSANAAN
18
)3S3%73% ,3%"9= *I%&>B8I=I83S+
,erupakan kesatuan biologis.
:>@3%"93% "3=3,
)erokok
)eminum
%arkotik
3%3,%>S3 9,9,
Berapa lama kawin
8entang hubungan seks
3pakah in!eksi
'penyakit hubungan seks
'operasi alat kandungan
genetalia luar
)>,>BI:S33% "3S3B 9,9,
&isik umum suami6istri
=aboratorium dasar
Boentgen6ultrasonogra!i.
)>,>BI:S33% :59S9S A3%I83
@airan ser.iks
'Imunologis
'Shim 5uhner
,ikrokuretage
)artubasi
5iteroskopi
5isterosalpingogra!i
8es teradinya o.ulasi
laparoskopi
)>,>BI:S33% :59S9S
)enis /kelainan anatomi
'eakulasi terbalik
8estis / kelainan anatomi
'kelinan pem. darah
II.2 KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN
II.2.1 DEFINISI
3suhan kebidanan adalah akti!itas atau inter.ensi yang dilaksanakan oleh bidan
kepada klien yang mempunyi kebutuhan atau permasalahan khususnya dalam bidang :I3.
II.2.2 TUJUAN ASUHAN KEBIDANAN
3suhan kebidanan kesehatan reproduksi bertuuan sebagai 4
1. ,enaga kesehatan wanita sepanang daur usianya yaitu dari bayi sampai lansia.
2. ,elaksanakan skrening yang komprehensi!, mendeteksi masalah, mengobati atau meruuk
bila teradi komplikasi pada wanita.
3. ,emberikan pendidikan kesehatan tentang in!ertilitas de!inis, penyebab dan in!ormasi lain
yang berman!aat untuk ibu dan pasangan.
II.2.3 METODE ASUHAN KEBIDANAN
"alam memberikan asuhan kebidanan pada klien, bidan menggunakan pendekatan
pemecahan masalah yang disebut manaemen kebidanan.8ahap / tahap manaemen ada E
langkah yang berurutan *E langkah Carney+ 4
1. )engumpulan data / data
19
)>%7;B383% )3S3%73% :9B3%7 S9B9B
Bersi!at spesialis
)engobatan kompleks
"engan obat khusus
"engan tindakan operasi
SI:3) BI"3% "I ">S36);=I%">S
,elakukan ruukan
,emberikan nasehat
2. ,engidenti!ikasi masalah atau diagnosa
3. ,engantisipasi masalah potensial
-. ,enetapkan kebutuhan segera
#. ,enyusun rencana tindakan
2. ,elaksanakan perencanaan
E. >.aluasi
L$!3%$9 I : P!3(&*()$! '$4$ '$4$
Bidan mengumpulkan semua in!ormasi yang akurat dari sumber yang berkaitan
dengn kondisi klien.
L$!3%$9 II : M!3,'!4,:,%$1, &$1$)$9 $4$( ',$3!51$
)ada langkah ini dilakukan identi!ikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi data yang telah dikumpulkan sehingga
ditentukan masalah atau diagnosa yang spesi!ik.
L$!3%$9 III : M!3$!4,1,*$1, &$1$)$9 *54!1,$)
)ada langkah ini kita mengantisipasi masalah potensial berdasarkan diagnosa atau
masalah yang sudah diidenti!ikasi. Bidan diharapkan dapat waspada dan bersiap / siap
mencegah masalah potensial ini benar / benar teradi.
L$!3%$9 IV : M!!4(%$! %#(4(9$! 13+$
Bidan perlu tindakan segera untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan
anggota tim kesehatan yang lain sesuai kondisi klien.
L$!3%$9 V : M!"(1(! +!2$!$ 4,!'$%$!
)ada langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh ditentukan oleh langkah /
langkah sebelumnya. =angkah ini merupakan langkah selanutnya dari manaemen terhadap
masalah atau diagnosa yang telah diidenti!ikasi atau diantisipasi.
L$!3%$9 VI : M)$%1$!$%$! *+!2$!$$!
)erencanaan ini dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau
anggota tim kesehatan lainnya, walau bidan tidak melakukannya sendiri ia tetap memikul
tanggung awab untuk mengarahkan pelaksanaannya.
20
L$!3%$9 VII : E;$)($1,
,enge.aluasi kee!ekti!an dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan akan bantuan apakah benar / benar terpenuhi sesuai kebutuhan sebagaimana telah
diidenti!ikasi didalam diagnosa atau masalah. Bencana tersebut dapat dianggap e!ekti! ika
memang e!ekti! dalam pelaksanaannya.
II.2.4 CONTOH ASKEB
1. PENGKAJIAN DATA
A. D$4$ S(#"%4,:
a+ Biodata
%ama 4 %ama perlu ditanyakan agar tidak
keliru bila ada kesamaa nama dengan klien lain.
*Ibrahim @., 101- 4 1-+
9mur 4 9ntuk mengetahui apakah dalam katagori usia subur.
)endidikan 4 )endidikan ibu mempengaruhi tingkat pengetahuan ibu.
)ekeraan 4 9ntuk mengetahui tara! hidup dan sosial ekonominya agar
nasehat yang diberikan sesuai, uga mengetahui apakah
pekeraan mengganggu atau tidak, misalnya bekera di pabrik
rokok, mungkin (at yang dihisap akan berpengaruh kesehatan
*Ibrahim .@, 1010 4 1#+
)aritas 4 ?umlah paritas salah satu indikator status kesehatan ibu.
)erkawinan 4 Berapa kali nikah atau berapa lamanya untuk membantu
menentukan bagaimana keadaan alat kelamin ibu,.
*Sastrawinata S., 1013 4 ##+
21
3lamat 4 9ntuk mengetahui ibu tinggal dimana,
menaga kemungkinan bila ada ibu yang namnya sama agar
dapat dipastikan ibu yang mana yang hndak ditolong untuk
kunungan pasien. *Ibrahim @., 1010 4 1-+
b+ :eluhan 9tama
3pa yang diarasakan ibu pada saat itu dan yang membuat ibu merasa
ingin memeriksakan keadaannya.
c+ Biwayat ,enstruasi
5aid 4 menarche pada umur pubertas 12 / 12 tahun, selama haid
siklus teratur 21 / 3# hari, lama 3 / E hari dengan pengeluaran darah I6' #0 /
E0 cc. ibu tidak mengalami gangguan haid. *Sarwono, 1000 4 103 / 10-+
Selama haid tidak ditemukan keluhan pusing, pingsan, ataupun tanda
/ tanda anemia yang lain serta umlah perdarahan yang berlebihan hingga
atau stosel. *)ersis ,ary 5., 100#+
d+ Biwayat :ehamilan,)ersalinan dan ni!as yang lalu
5al ini ditanyakan untuk mengetahui !aktor resiko yang ditimbulkan
karena adanya komplikasi pada kehamilan,persalinan dan ni!as yang lalu
yang mungkin berkaitan erat dengan keadaan sekarang.
e+ Biwayat :ontrasepsi yang pernah digunakan
"itanyakan enis kontrasepsi yang pernah digunakan, lama memakai
alat kontrasepsi, alasan memakai, adakah keuhan selama memakai alat
kontrasepsi. *"epdikbud 9nair, 1000 4 111+
!+ Biwayat :esehatan Ibu
"itanyakan mengenai riwayat kesehatan ibu yang terdahulu terutama
untuk penyakit / penyakit ginekologi seperti radang panggul,
endometriosis, tumor o.arium, tumor uterus dsb.
22
"itanyakan pada ibu mengenai penyakit yang pernah atau sedang diderita
terutama penyakit yang menular *8B@,5IC+, menurun *",,5ipertensi+,
berbahaya *:anker+
g+ Biwayat :esehatan :eluarga.
"itanyakan mengenai latar belakang kesehatan keluarga terutama 4
3nggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama
penyakit menular *8B@, hepatitis+.
)enyakit keluarga yang dapat diturunkan *antung, asma+.
:eturunan hasil kembar.
In!ormasi ini sangat penting untuk melihat kemungkinan yang dapat teradi
pada ibu dan mengupayakan pencegahan dan penanggulangannya. *"epkes
BI, 1003 4 23+
h+ )ola :ebiasaan
%utrisi 4
,akanan harus bermutu, bergi(i dan cukup kalori, sebaiknya makan
makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur / sayuran dan
buah / buahan.
*,ochtar .B, 1001 4 11E+
)ersonal 5ygiene 4
,enaga kebersihan tubuh dan terutama pada alat genetalia, mencegah
teradinya in!eksi. 9sahakan agar ibu mandi dengan air bersih dan uga
membersihkan daerah .ital.
>liminasi 4
B3: hendaknya 3'-<6hari berwarna kuning ernih tidak terdapat endapan
ataupun busa.B3B 1<6hari konsistensi lembek dan berwarna khas.
Istirahat 4
Ibu minimal tidur malam selama 2 am hal ini berman!aat untuk menaga
kesehtan ibu.
3kti.itas
23
3kti!itas ibu merupakan salah satu !aktor yang mungkin bisa
menyababkan timbulnya masalah pada keadaan ibu seperti akti.itas yang
terlalu berat dan melelahkan.
)ola 5ubungan Seksual
9ntuk mengetahui kehisupan seksual ibu baek dari teknik !rekuensi
maupun apakah ada keluhan.
i+ Biwayat )ernikahan
9ntuk mengetahui berapa lama menikah dan status pernikahan ibu
dan pasangan.
+ Biwayat )sikososial
9ntuk mengetahui perasaan ibu dengan keadaanya yang sekarang.
k+ Biwayat Spiritual
,engetahui kebiasaan hidup ibu dalam kehidupan beragama.
B. D$4$ O#"%4,:
a+ )emeriksaan umum
:eadaan umum 4 Baik
:esadaran 4 @omposmentis
8ensi normal 4 00 6 20 mm5g / 1-0 6 00 mm5g
%adi normal 4 10 / 100< 6 menit
Suhu normal 4 32,#
o
@ / 3E
o
@
%a!as normal 4 11 / 2#< 6 menit
b+ )emeriksaan 3ntopmetri
Berat badan
8inggi badan
=ingkar lengan
c+ )emeriksaan &isik :husus *Inspeksi,)alpasi,3uskultasi,)erkusi+
24
:epala
9ntuk mengetahui kebersihan kulit kepala, kerontokan rambut, tebal dan
panang rambut beserta warna rambut untuk melihat nutrisnya.
,uka
9ntuk mengetahui adakah odem, pucat atau tidak.
,ata
9ntuk mengetahui adakah konungti.a anemiis dan sklera ikterus.
8elinga
9ntuk mengetahui !ungsi pendengaran adakah serumen ataupun sekret
yang keluar dari telinga.
5idung
9ntuk mengetahui adakah polip,secret dan pernapasan cuping hidung.
,ulut dan 7igi
,ulut 4 ,engetahui kelembaban bibir adakah sariawan.
7igi 4 ,engetahui adakah gigi yang berlubang dan karies.
=eher
,engetahui adakah pembesaran kelenar tyroid atau .ena ugolaris.
:etiak
,engetahui adakah pembesaran kelenar getah bening.
)ayudara
,engetahui keadaan payudara dari warna,konsistensi dan keadaan
puting.
3bdomen
9ntuk mengetahui adakah bekas opeerasi, adanya masa dan nyeri tekan.
)erineum
,engetahui kebersihan perineum.
7enetalia
,engetahui kebersihan daerah genital dan adakah penyakit seksual baik
yang menular ataupun tidak.
3nus
9ntuk mengetahui kebersihan dan adakah haemorroid.
25
>kstremitas
3tas 4 ,engetahui adakah .arises, odem ataupun cacat,
Bawa 4,engetahui adakah .arises,odem ataupun cacat.
P&+,%1$$! *!(!0$!3
1. =aboratorium
2. )emeriksaan "alam
II. I'!4,:,%$1, M$1$)$9 $4$( D,$3!51$
"iagnosa %y $JD )00000 usia K dengan......
"iagnosa bisa diambil dari kesimpulan data subekti! dan data obekti! yang telah
diperoleh dari pemeriksaan
III. M!3$!4,1,*$1, M$1$)$9 P54!1,$)
,asalah yang dapat timbul dari diagnosa dan sebagai bidan harus
mempertimbangkan upaya pencegahan.
IV. M!!4(%$! K#(4(9$! S3+$
:ebutuhan yang segera diberikan adalah 4
1. :olaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan gynekologi apabila
maslah dibutuhkan pemeriksaan yang lebih lanut dan komprehensi!.
V. M!"(1(! R!2$!$ T,!'$%$!
8indakan yang bisa diberikan antara lain 4
Bidan dapat memberikan nasehat kepada pasangan in!ertil, diantaranya 4
,eminta pasangan in!ertil mengubah teknik hubungan seksual dengan
memperhatikan masa subur.
,engkonsumsi makanan yang meningkatkan kesuburan.
,enghitung minggu masa subur.
,embiasakan pola hidup sehat.
VI. M)$%(%$! P+!2$!$$!
26
=angkah ini dilakukan oleh seluruh bidan atau sebagian oleh wanita
tersebut ika belum ditugaskan oleh orang lain tetapi bidan memikul tanggung
awab tentang pelaksanaannya.
VII. E;$)($1,
=angkah ini untuk melihat kondisi pasien setelah diberikan asuhan dan
untuk memikirkan langkah selanutnya yang dapat dilakukan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
)engkaian tanggal 4 21 3gustus 2011
?am 4 10.30
I. PENGKAJIAN
DATA SUB-EKTIF
A. I'!4,4$1
%ama Istri 4 %y $BD %ama Suami 4 8n $5D
9mur 4 22thn 9mur 4 2Ethn
Suku6Bangsa 4 ?awa6Indonesia Suku6Bangsa 4 ?awa6Indonesia
3gama 4 Islam 3gama 4 Islam
)endidikan 4 S,3 )endidikan 4 S8,
)ekeraan 4 IB8 )ekeraan 4 Swasta
3lamat 4 7ranit :umala Sari
:unungan ke 4 1
3lasan kunungan 4
Ibu mengatakan ingin berkonsultasi perihal keadaanya yang tak kunung hamil.
27
:eluhan utama 4
Ibu mengatakan bahwa dirinya sudah menikah 1thn lebih dan sangat mendambakan
hadirnya seorang anak namun sampai sekarang tak kunung hamil.
B. R,8$"$4 O#144+,
1. R,8$"$4 M!14+($1,
,enarche 4 1- tahun
Siklus 4 21 hari
=ama 5aid 4 2'E hari
Si!at "arah 4encer, merah dan berbau khas
Banyak "arah 4 2'3< ganti pembalut dalam sehari
"ismenorhoe 4 '
&luor 3lbus 4 '
2. R,8$"$4 %9$&,)$!< *+1$),!$! '$! !,:$1 "$!3 )$)(
%o
9mur
3nak
9sia
:ehamilan
?enis
)ersalinan
8empat
)ersalinan
:omplikasi
)enolong
Bayi %i!as
Ibu Bayi
?enis
:elamin
)B6BB :eadaan :eadaan =aktasi
Belum pernah hamil,bersalin dan ni!as
3. R,8$"$4 %5!4+$1*1, "$!3 ',3(!$%$!
%o ?enis :ontrasepsi
,ulai memakai Berhenti 6 ganti cara
tanggal oleh tempat keluhan 8anggal oleh tempat alasan
Belum pernah menggunakkan alat kontrasepsi
.
C. R,8$"$4 K19$4$!
1. Biwayatah penyakit yang pernah diderita
28
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular *tbc, hi.+, menurun
*",,5ipertensi+, dan berbahaya *kanker+.
2. )enyakit penyakit keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang pernah atau sedang
menderita penyakit menular *tbc,hi.+, menurun *",,5ipertensi+, berbahaya *kanker+
3. Biwayat penyakit ginekologi
Ibu mengatakan bahwa dirinya tidak sedang dan tidak pernah menderita penykit
ginekologi seperti * kanker ser.iks, kanker o.arium, radang panggul+
D. P5)$ K9,'(*$! S9$+, 9$+, >S#)(& '$! S)$&$ MKB?
1. )ola nutrisi dan cairan4
%utrisi 4 ,akan 3< sehari porsi sedang gi(i seimbang
@airan 4 ,inum air putihEgelas sehari dan sering minum susu kedelai
2. )ola >liminasi4
B3B 4 1< dalam sehari, konsistensi lembek dan berwarna kuning
B3: 4 -'#< dalam sehari, warna kuning ernih
3. )ola 3kti.itas4
Ibu mengatakan bahwa setiap harinya dia hanya melakukan pekraan rumah seperti
biasa yaitu menyapu, mengepel dan mencuci piring.
-. )ola Istirahat4
8idur malam 4 1 am
8idur siang 4 I 2 am
#. )ola )ersonal 5ygiene4
,andi 2< sehari, ganti bau 2< sehari, gosok gigi 2< sehari keramas 1< dalam seminggu.
2. )ola 5ubungan Seksual4
2'E kali dalam seminggu.
E. R,8$"$4 *+!,%$9$!< *1,%5151,$) '$! 1*,+,4($)
1. Biwayat pernikahan
Status pernikahan 4 sah
29
=ama menikah 4 I 12 bulan
)engambil keputusan dalam keluarga 4 suami
2. Biwayat psikologi
Ibu mengatakan bahwa dirinya dan suaminya saat ingin memiliki anak dan ibu
uga mengatakan sangat khawatir dengan keadaanya karena takut teradi masalah pada
organ reproduksinya.
3. Biwayat spiritual
Ibu mengatakan bahwa dia selalu beribadah sesuai dengan agamanya dan selalu
berdoa agar dikaruniai seorang anak.
DATA OB-EKTIF
A. P&+,%1$$! U&(&
1. 8anda'tanda Cital4
8ensi 4 1206E0 mm65g
%adi 4 10 <6menit
Suhu 4 32 L@
)ernapasan 4 2- <6menit
2. :eadaan 9mum4 Baik
3. :esadaran4 @omposmentis
B. P&+,%1$$! A!45*5&4+,
1. Berat Badan4 -0kg
2. 8inggi Badan4 1#2cm
3. =I=34 2# cm
C. P&+,%1$$! F,1,% >I!1*%1,< *$)*$1,< $(1%()4$1, '$! *+%(1,?
:epala4
Bersih, tidak ada ketombe, rambut sedikit rontok panang hitam.
,uka4
8idak ada hiperpigmentasi, tidak ada odem. 8idak pucat
30
,ata4
sclera tidak kuning, konungti.a tidak pucat, !ungsi penglihatan baik,simetris.
8elinga4
Bersih, tidak ada secret, !ungsi pendengaran baik
5idung4
8idak ada polip, tidak ada secret, tidak ada pernapasan cuping hidung.
,ulut dan 7igi4
,ulut 4 8idak ada sariawan, bibir basah
7igi 4 Sedikit caries, tidak ada gigi yang berlubang
=eher4
8idak teraba adanya pembesaran kelenar thyroid dan .ena ugolaris.
:etiak4
8idak teraba adanya benolan
)ayudara4
tidak teraba adanya benolan, konsistensi kenyal, tidak ada odem, puting belum
menonol
3bdomen4
8idak ada luka bekas operasi,tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan
)erineum 4
Bersih, tidak terdapat aringan parut.
7enetalia4
8idak ada odem, tidak ada .arises, tidak ada condiloma, tidak ada herpes.
3nus4
8idak ada haemorroid
31
>kstremitas4
3tas 4 tidak ada odem, tidak ada .arises, tidak cacat
Bawah 4 tidak ada odem, tidak ada .arises, tidak cacat
D. P&+,%1$$! D$)$& @ P!(!0$!3
8idak dilakukan
II. INTERPRETASI DIAGNOSA< MASALAH DAN KEBUTUHAN
87=6 am "ata "asar "J6 ,asalah
21 3gst 2011
10.30 AIB
S :
Ibu mengatakan bahwa dirinya sudah
menikah I 12 bulan tapi tidak kunung
hamil
Ibu mengatakan sangat khawatir dengan
keadaannya takut dirinya ada masalah
dengan organ reproduksinya.
O :
:eadaan umum 4 Baik
:esadaran 4 @omposmentis
8anda / tanda .ital
8ensi4 120 mm5g
%adi 4 10 <6mnit
Suhu 4 3E
o
@
)ernapasan 4 2- <6mnit
"<4
%y $BD )0'0 usia 22thn dengan suspect
in!ertil primer.
,asalah 4
1. Ibu mengatakan ingin memiliki
anak,
2. Ibu sudah menikah M12 bulan
berhubungan tanpa kontrasepsi
namun belum kunung hamil.
:ebutuhan 4
1. =akukan pemeriksaan head to
toe.
2. :I> ibu tentang pola hubungan
seksual.
3. :I> ibu tentang pola hidup
sehat.
32
III. ANTISIPASI MASALAHADIAGNOSA POTENSIAL
' In!ertilitas sekunder
,enikah M12 bulan belum kunung hamil.
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN AKAN TINDAKAN SEGERA >B,)$ $'$?
:olaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan gynekologi untuk pemberian terapi dan
pemeriksaan lebih lanut dan menyeluruh.
V. PERENCANAAN >D,1+4$, '!3$! +$1,5!$)?
8gl6 am diagnosa tujuan intervensi
21'010'11
10.-0
%y $BD )0'0
usia 22thn dengan
suspect in!ertilitas
primer.
1. Setelah dilakukan asuhan
kebidanan diharapkan ibu dan
suami merasa puas.
2. Ibu dan suami berusaha bersama
untuk mendapat keturunan agar
keluarga bahagia dan seahtera.
3. Ibu dan suami mendapatkan
asuhan kebidanan yang
komprehensi! dan bermutu.
:riteria 5asil 4
1. Ibu dan suami merasa tenang
setelah mendapat penelasan
tentang keadaanya.
2. )asangan tau,mau dan mampu
untuk berusaha agar segera hamil.
3. :eadaan umum 4 Baik
-. :easadadaran 4 @omposmentis
#. 8anda / tanda .ital
1. =akukan pendekatan pada
klien
B645ubungan yang kooperati!
antara petugas kesehatan
dan klien dapat
mempermudah asuhan
:abidanan yang akan
dilakukan
2. =akukan pemeriksaan 88C
B64 8anda'tanda .ital
merupakan gambaran
umum dari keadaan pasien.
3. Beritahu hasil pemeriksaan
B64 "engan memberitahukan
hasil pemeriksaan pada ibu
maka ibu dapat mengetahui
keadaan dan kondisinya
sehingga ibu lebih tenang.
33
8" 4 00620 / 1-0600 mm5g
%adi 4 10 / 100 <6menit
BB 4 11 / 2# <6mnit
Suhu 4 32,#
o
@ / 3E,#
o
@
-. :I> ibu tentang in!ertilitas
B64 3gar pasangan tidak
saling menyalahkan dan
berusaha bersama
#. Berikan in!ormasi tentang
pola hubungan seksual
B64 "apat membantu
memperbesar
kemungkinan hamil.
2. 3nurkan ibu untuk makan /
makanan bergi(i yang
dapat menunang
kesuburan
B64 %utrisi yang adekuat
membantu tubuh lebih kuat
dan terhindar dari berbagai
penyakit.
E. 3nurkan ibu untuk pola
hidup sehat
B64 )ola hidup yang tidak
sehat dapat menadi !aktor
resiko teradinya in!ertlitas.
1. :olaborasi dengan dokter
spesialis obstetri dan
gynekologi.
B649ntuk mendapat
pemeriksaan dan terapi
yang tepatN komprehensi!.
VI. PELAKSANAANAIMPLEMENTASI
8gl6am "iagnosa Implementasi
34
21'01'11
10.-#
%y $BD )0'0 usia 22thn
dengan suspect in!ertil
primer.
1. ,elakukan pendekatan kepada klien dengan cara 4
,emberikan salam
,enyapa ibu
,enanyakan keluhan ibu
.Bersikap ramah
Sabar
,enghargai dan menghormati ibu.
2. ,elakukan pemeriksaan tt. dan memberitahukan hasilnya
8ensi 4 120610 mm5g
%adi 4 10<6mnit
Suhu 4 3E@
)ernapasan 42-<6mnit
3. ,emberitahu ibu dan suami tentang pengertian dan macam
/ macam in!ertlitas dan penyebabnya.
I!:+4),4$1 :
)asangan yang telah kawin dan hidup harmonis serta
berusaha selama satu tahun tetapi belum hamil.In!ertilitas
merupakan masalah pasangan yaitu #0% pria dan #0% wanita.
M$2$& &$2$& ,!:+4,),4$1.
In!ertilitas )rimer
Bila pasangan tersebut belum hamil sama sekali.
In!ertilitas Sekunder
Bila pasangan tersebut sudah pernah melahirkan
namun setelah itu tidak dapat hamil kembali
P!"#$# %&$!'()$! *$'$ *+&*($!.
7angguan yang paling sering dialami perempuan
mandul adalah gangguan o.ulasi. Bila o.ulasi tidak teradi
maka tidak akan ada sel telur yang bisa dibuahi. Salah satu
tanda wanita yang mengalami gangguan o.ulasi adalah
35
haid yang tidak teratur dan haid yang tidak ada sama
sekali.
7angguan lain yang bisa menyebabkan kemandulan
pada wanita adalah 4
a.8ertutupnya lubang saluran tuba yang disebabkan oleh
karena in!eksi, endometriosis dan operasi pengangkatan
kehamilan ektopik.
b. 7angguan !isik rahim.
c.9mur.
d. Stress.
e.:urang gi(i.
!. 8erlalu gemuk dan terlalu kurus.
g. ,erokok.
h. 3lkohol.
i. )enyakit menular seksual.
. 7angguan kesehatan yang menyebabkan terganggunya
keseimbangan hormon.
P!"#$# K&$!'()$! *$'$ L$%, L$%,
a.7angguan pada pabrik sperma, sehingga sel sperma yang
dihasilkan sedikit atau tidak sama sekali.
b. 7angguan pada sel sperma untuk mencapai sel telur dan
membuahinya. ,asalah ini biasanya disebabkan oleh
karena bentuk sperma yang tidak normal sehingga
pergerakannyapun tidak normal.
c.)enyebab risiko kemandulan pada laki / laki 4
d. Suka minum alcohol dan narkoba.
e.)olusi udara.
!. ,erokok.
g. ,asalah kesehatan lainnya.
h. ;bat / obatan yang tidak elas.
i. )enggunaan radiasi dan kemoterapi untuk pengobatan
36
kanker.
. 9mur.
-. ,enganurkan ibu untuk selalu menaga pola hidup sehat
dengan istirahat yang cukup dan makan / makanan yang
bergi(i dan yang banyak mengandung .it.e seperti
kecambah dsb.
#. ,enganurkan ibu dan suami. untuk melakukan hubungan
seksual setidaknya 3<6seminggu.
2. ,enganurkan ibu dan suami untuk selalu berdoa dan
berusaha.
E. ,elakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian
terapi.
1. ,emberikan dukungan moril kepada ibu dengan menawab
dan mendengarkan keluhan ibu dengan sabar.
.
VII. EVALUASI
8anggal4 21 3gustus 2011 )ukul4 10.##
37
S 4 Ibu dan suami mengerti tentang kondisi saat ini.8erlihat saat diberi penelasan ibu
menganggukkan kepala dan selalu memperhatikan sebagai tanda mengerti akan
penelasannya.Ibu uga mengikuti semua yang dianurkan oleh ibu bidan.
; 4
8ensi 4 120610 mm65g
)ernapasan 4 2- <6menit
%adi 4 10 <6menit
Suhu 4 3E L@
3 4
%y $BD )0'0 usia 22thn dengan suspect in!ertilitas primer.
) 4
1. 3nurkan ibu untuk memeriksakan keadaanya kembali bila ada keluhan.
2. 3nurkan ibu untuk memeriksakan keadaannya pada dokter spesialis obstetri dan
gynekologi.
3. 3nurkan ibu untuk selalu berdoa dan berusaha.
BAB IV
PEMBAHASAN
38
Setelah melakukan pemeriksaan pada ibu dengan suspect in!ertil primer yang
pendekatannya melalui manaemen kebidanan dan pemahaman tinauan teoritis. ,aka dari data
subekti! %y B usia 22 tahun belum pernah hamil,keguguran ataupun bersalin sebelumnya sudah
menikah M12 bulan dan belum kunung hamil, tidak bekera, pendidikan terakhir S,3 yang
bertempat tinggal di ?l.7ranit :umala Sari."engan hasil pemeriksaan umum yaitu
kesadaran 4 composmenthis,
:9 4 @ukup
8" 4 120610 mm5g
%adi 4 10<6mnit
BB 4 2-<6,nit
"ari data subekti! dan obekti! maka ditegakkan diagnosa %y $BD )0'0 usia 22 tahun
dengan suspect in!ertil primer. Berdasarkan teori maka dapat ditarik kesimpulan bahwa !aktor resiko
pada pasangan tersebut adalah !rekuensi hubungan seksual dan uga pola hidup dari ibu dan
suami.,aka asuhan kebidanan yang dilakukan adalah antara lain 4
1. ,elakukan pendekatan teraupetik pada klien.
2. ,elakukan pemeriksaan head to toe
3. ,emberitahu hasi pemeriksaan dan keadaan pada ibu dan suami.
-. :I> ibu tentang in!ertilitas
#. :I> ibu tentang pola hubungan seksual.
2. ,enganurkan ibu untuk makan / makanan yang bergi(i dan menunang kesuburan.
E. ,enganurkan ibu dan suami untuk menerapkan pola hidup sehat.
1. ,elakukan kolaborasi dengan dokter spesialis obstetri dan gynekologi
BAB V
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN.
39
"i bidang reproduksi, in!ertilitas diartikan sebagai kekurang mampuan pasangan
untuk menghasilkan keturunan, adi bukanlah ketidakmampuan mutlak untuk memiliki
keturunan. ?adi, pasangan suami istri dikategorikan mengalami in!ertilitas bila tidak uga
mengalami pembuahan, sekalipun sudah melakukan hubungan seksual secara teratur '
tanpa kontrasepsi ' dalam periode setahun. Sedangkan kemandulan atau sterilitas adalah
perempuan yang rahimnya telah diangkat atau laki'laki yang telah dikebiri
*dikastrasi+.in!ertilitas terbagi menadi in!ertilitas primer dab inr!ertilitas sekunder. In!ertilitas
primer adalah bila pasangan tersebut belum pernah mengalami kehamilan sama sekali,
sedangkan in!ertilitas sekunder adalah bila pasangan tersebut sudah memiliki anak, kemudian
memakai kontrasepsi namun setelah di lepas selama satu tahun belum uga hamil.
IV.2 SARAN
Setiap pasangan suami istri pasti mendambakan anak dari hasil perkawinannya itu,
anak adalah merupakan suatu pelengkap dari sebuah keluarga inti,tanpa anak pasangan suami
istri tersebut belum bisa dikatakan sebuah keluarga inti6lengkap. %amun, sebuah keluarga
berencana demi kesehatan tidak pernah lengkap tanpa penanggulangan masalah in!ertilitas.
"itinau dari sudut kesehatanya, keluarga berencana harus meliputi pencegahan dan
pengobatan in!ertilitas, apalagi kalau keadiannya sebelum pasangan memperoleh anak'anak
yang diharapkan.
Beberapa saran untuk pasangan kurang subur 4
,engubah tehnik hubungan seks, dapat memperhatikan masa subur istri.
,emilih makanan yang dapat meningkatkan kesuburan suami'istri.
,enghitung masa minggu subur dengan alan menggunakan termokauter khusus atau
menghitung melalui hari pertama dating bulan.
DAFTAR PUSTAKA
40
Ilmu :ebidanan, )enyakit :andungan N :eluarga Berencana untuk )endidikan Bidan.oleh
)ro!. Ida Bagus 7de ,anuaba, Sp;7.
Ilmu :andungan, >ditor ketua )ro!. 5ani!a Aiknosatro, dr , "S;7. >ditor )ro!. 3bdul Bari
sai!udin, dr, "S;7, ,)5 N 8riatmo Bachimhadhi, dr, dsog,edisi kedua.*yayasan bina
pustaka sarwono prawirohardo. ?akarta, 100-.
:apita selekta :edokteran, >disi :etiga ?ilid )ertama. >ditor 3rie! ,ansoer, :uspui
8rianti, Bakhmi Sa.itri, Aahyu Ika Aardhani, Aiwiek Setio Aulan.
"ikutip "ari 4 www.google.om
41