0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
65 tayangan14 halaman

Konsep Etika, Moral, Dan Akhlak

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 14

KONSEP ETIKA, MORAL, DAN

AKHLAK

By : Kelompok 4
Pengertian Secara Umum

Secara substansial etika, moral, dan akhlak
adalah sama, yakni ajaran tentang baik dan
buruk perilaku manusiadalam hubungannya
dengan Allah SWT, dengan sesama manusia,
dan dengan alam sekitar
Yang membedakan ketiganya adalah ukuran
atau dasar tentang baik dan buruk itu sendiri.
Etika
Etika adalah ajaran tentang baik dan buruk
dengan akal sebagai ukurannya.

Etika adalah suatu tatanan perilaku
berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu
masyarakat tertentu dan sering dikaitkan
dengan filsafat.
Moral
Moral adalah segala tingkah laku manusia
yang baik maupun buruk yg berdasarkan
pada tradisi yang berlaku di suatu
masyarakat
Akhlak
akhlak adalah ajaran yang berbicara tentang
baik dan buruk menggunakan wahyu Allah
yang universal sebagai ukurannya.
Kata akhlak merupakan bentuk dari kata
khuluq, artinya tingkah laku, perangai, tabiat.
Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah
daya kekuatan jiwa yang mendorong
perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa
dipikirkan atau direnungkan.

Menurut Para Ahli
Menurut Ibnu Miskawaih, akhlak adalah
keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya
melakukan perbuatan-perbuatan tanpa
melalui pertimbangan pikiran terlebih
dahulu.
menurut Al-Ghozali, akhlak adalah suatu sifat
yang tertanam dalam jiwa akibat perbuatan-
perbuatan yang dengan mudah terjadi tanpa
memerlukan pertimbangan pikiran.

Kriteria Etika Islam (Akhlak)


Akhlak secara substansial adalah sifat hati,
bisa baik atau buruk, yang tercermin dalam
perilaku. Jika sifat hatinya baik maka yang
tercermin adalah akhlak baik (akhlaq al-
mahmudah), dan sebaliknya jika sifat hatinya
buruk maka yang muncul adalah akhlak
buruk (akhlaq al-madzmumah).
Menurut Ibnu Arabi, di dalam diri
manusia ada tiga nafsu.

Nafsu Syahwaniyah, adalah nafsu yang ada pada manusia
dan hewan, cenderung pada kesenangan jasmaniyah. Jika
nafsu ini tidak terkendali maka manusia menjadi tidak ada
bedanya dengan hewan dan sikap hidupnya menjadi
hedon.
Nafsu Ghodlobiyah, nafsu ini juga da pada manusia dan
binatang, namun cenderung pada amarah, merusak,
senang menguasai, dan mengalahkan yang lain. Nafsu ini
jika tidak terkendali jauh lebih bahaya daripada nafsu
syahwaniyah karena dapat mengalahkan akal.
Nafsu Nathiqah, inila nafsu yang membedakan manusia
dengan binatang. Dengan nafsu ini manusia dapat berpikir
dengan baik, berdzikir, memahami fenomena alam dan
mengambil hikmah. Nafsu ini mambuat manusia dapat
membedakan yang baik dan yang buruk.

Apabila manusia dapat memaksimalkan
nafsu nathiqah dan mengendalikan nafsu
syahwaniyah dan ghodlobiyah, maka ia akan
menjadi manusia yang unggul dan mulia
serta berakhlaq al karimah.

Hubungan Tasawuf dengan Akhlak

Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada
Allah dengan cara mensucikan hati (tashfiyat al-
qalbi).
Menurut Nun al-Misri, ada tiga macam
pengetahuan tentang Allah :
Pengetahuan Awam yaitu Allah Esa dengan
perantaraan kalimat syahadat.
Pengetahuan Ulama yaitu Allah Esa menurut
logika akal
Pengetahuan Kaum Sufi yaitu Allah Esa dengan
perantaraan hati sanubari

akhlak adalah watak, kebiasaan, dan perangai manusia.
Jika hatinya bersih dan suci, yang akan terlihat adalah
perbuatan/perilaku yang baik dan mulia ( al-akhlak al-
karimah). Sedangkan, Tasawuf adalah menyucikan diri.
Jadi, keduanya berhubungan erat.
Metode penyucian hati dalam ilmu tasawuf :
Ijtinabul Manhiyat yaitu menjauhi larangan-larangan Allah
Adaul Wajibat yaitu melaksanakan kewajiban-kewajiban
Allah
Adaun Nafilat yaitu melaksanakan perintah-perintah Allah
Ar-Riyadloh yaitu latihan spiritual agar dapat istiqomah
dalam, menjalankan seluruh ajaran agam Islam.

Indikator Manusia Berakhlak
Manusia berakhlak adalah manusia yang suci dan
sehat hatinya, sedang manusia tidak berakhlak
adalah manusia yang sakit hatinya dan ada nifaq
(kemunafikan) di hatinya.
Nifaq artinya sikap mendua dalam Tuhan. Tidak ada
kesesuaian antara hati dan perbuatan.
Ahli Tasawuf mengemukakkan bahwa indicator
manusia berakhlak, antara lainmemiliki budaya malu
dalam berinteraksi dengan sesamanya, tidak
menyakiti orang lain, banyak kebaikannya, benar
dan jujur dalam ucapannya, hatinya selalu bersama
Allah, sabar, tenang, tidak pendendam, dll.

Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan

Akhlak terhadap Allah

Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan
perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai
dengan perintah-Nya. Seorang muslim
beribadah membuktikan ketundukkan terhadap
perintah Allah.
Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah
dalam berbagai situasi dan kondisi, baik
diucapkan dengan mulut maupun dalam hati.
Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan
dan ketentramanhati.

Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
Akhlak terhadap Rasulullah
Mengikuti atau menjalankan sunahnya
Meneladani akhlaknya
Bershalawat kepadanya
Akhlak terhadap diri sendiri
Sikap sabar
Sikap syukur

Anda mungkin juga menyukai