Penetapan Kadar Lemak
Penetapan Kadar Lemak
Penetapan Kadar Lemak
LEMAK/MINYAK DALAM
BAHAN PANGAN
1. Pengertian lemak/minyak
2. Prinsip dan metode analisis
minyak/lemak
3. Sumber-sumber kesalahan dalam
analisis lemak/minyak.
1. Pengertian Lemak/Minyak
Lemak/Minyak masuk kelompok lipida.
Lipida lainnya :
Turunan asam lemak
Fosfolipid, Glikolipid
Sterol
Karotenoid.
H
I
H-C-OH
I
H-C-OH
I
H-C-OH
I
H
GLISEROL
H-C-O-AL
H- C-O-AL
H
AS.LEMAK
TRIGLISERIDA
KONSTANTA DIELEKTRIKUM :
D = Konstanta dielektrikum
e e
D = -------F r2
e e = Muatan listrik
F = Gaya tolak menolak
partikel
bermuatan listrik
r = Jarak antara partikel
Nilai D
Polaritas
n-Hexan
Petroleum eter
Benzena
Dietil eter
Khloroform
Aseton
Etanol
Air
1,89
1,90
2,21
3,34
4,81
20,70
24,30
80,40
Nonpolar
Polar
Ekstraksi Lemak
Prinsip :
Bahan akan larut bila polaritas bahan
sama dengan polaritas pelarut.
Misal Trigliserida (lemak) bersifat non
polar diekstraksi dengan heksan bersifat
non polar; glikolipida (polar) diekstraksi
dengan alkohol (polar).
Pelarut Lemak
Petroleum eter (PE) dan Heksan, umum
digunakan karena murah, kurang berbahaya,
lebih selektif untuk lipida non polar.
Dietil eter, membentuk peroksida, melarutkan
lipida teroksidasi dan melarutkan non lipida.
Campuran eter + alkohol (untuk bahan biologis),
campuran butanol + air (terigu), campuran
khloroform + metanol + air (bahan hewani).
Metode BABCOCK
Prinsip : lemak susu ada dalam bentuk
emulsi. Emulsi dihancurkan dengan H2SO4
dan dengan menggunakan sentrifuse
atau pemanas, lemak dipisahkan. Lemak
dalam susu diukur kadarnya pada botol
yang telah dikalibrasi (botol Babcock).
Metode GERBER
Prinsip : Susu dicampur dengan H2SO4
dan amil alkohol dalam tabung Gerber
khusus, lalu disentrifuse sampai lemak
susu terpisah dan menempati bagian atas
tabung. Lemak yang terpisah ini
ditentukan kadarnya dengan melihat
panjang kolom lemak yang terbentuk.
Angka asam
Angka penyabunan
Angka Iodium
Angka peroksida
Sumber minyak
Kelapa sawit
Kelapa, inti
sawit
Susu
As. Lemak
terbanyak
Palmitat
250
Laurat
200
Oleat
282
BM
278
2. Angka Penyabunan
Angka penyabunan = Bilangan penyabunan
dinyatakan sebagai banyaknya (mg) KOH yang
dibutuhkan untuk menyabunkan 1 (satu) gram
lemak/minyak.
Angka penyabunan digunakan untuk
menentukan BM minyak.
Minyak dengan AL rantai C pendekBM kecil
angka penyabunan besar
Minyak dengan BM besar angka penyabunan kecil
CH2-O-C-R1
I
O
CH2-OH
CH2-OH
CH2-O-C-R3
Minyak
Gliserol
R1COOK
R2COOK
R3COOK
Sabun
3. Angka Iodium
Angka Iodium adalah banyaknya g Iod
yang diikat oleh 100 g minyak/lemak.
Angka Iodium mencerminkan
ketidakjenuhan AL penyusun minyak. AL
tak jenuh dapat mengikat Iodium --->
senyawa jenuh. Banyaknya Iod diikat
menunjukkan banyaknya ikatan rangkap.
4. Angka Peroksida
TERIMA KASIH