Biografi Singkat Penteori Ilmu Politik
Biografi Singkat Penteori Ilmu Politik
Biografi Singkat Penteori Ilmu Politik
Lahir pada 6 juni 1909, Riga, Latvia, Kerajaan Rusia (latvia sekarang) dan
meninggal pada 5 november 1997, Oxford, Inggris. Salah satu tulisannya yang
terkenal adalah The hedgehog and The fox (judulnya diambil dari syair penyair
yunani terkenal, Archilocus, rubah mengetahui banyak hal tetapi landak mengetahui
satu hal yang besar), diwujudkan dalam sebuah studi pada tahun 1953, seperti
pandangan Tolstoy tentang sejarah dalam War and Peace. Dan dianggap sebagai
penyelidikan politik dan kritik sastra klasik.
Dalam esai ini, yg menjadi bagian dari karya besar sir isaiah berlin pada
pemikir Rusia pada abad ke-19, ia menjelaskan suatu perbedaan antara dua jenis
manusia, yaitu : manusia yang seperti rubah, yang menginginkan banyak
pencapaian,sering tidak berhubungan, bahkan bertentangan, dan mereka yang seperti
landak, yang menghubungkan segalanya pada sebuah prinsip pengorganisasian
tunggal. Dia melihat tolstoy seperti rubah yang ingin menjadi landak, Aristoteles,
Balzac, seperti rubah, dan Plato, dante, serta pascal sebagai landak.
2. John Locke.
Lahir pada 29 agustus 1632 di wrington, Inggris dan meninggal pada 28
oktober 1704. Buku pertama yang membuat Locke terkenal adalah An Essay
Concerning Human Understanding yang terbit tahun 1690. Di situ dibahas mengenai
asal-usul, hakikat, dan keterbatasan pengetahuan manusia. Ide-ide Locke banyak
mempengaruhi filosof-filosof seperti Pendeta George Berkeley, David Hume dan
Immanuel Kant.
Dalam buku A Letter Concerning Toleration yang terbit tahun 1689, Locke
menekankan bahwa negara jangan ikut campur terlampau banyak dalam hal
kebebasan menjalankan ibadah menurut kepercayaan agama masing-masing.
Locke bukanlah orang Inggris pertama yang mengusulkan adanya toleransi
agama dari semua sekte Protestan. Tetapi argumennya yang kuat yang dilontarkannya,
yang berpihak kepada perlunya ada toleransi merupakan faktor dukungan penduduk
terhadap sikap pandangannya.
Ia menonjol sebagai humas di era reformasi abad ke-19, dan tetap menjadi teorisi etik
dan logic. John stuart mill merupakan salah satu tokoh Utilitarianisme yang terkenal
dalam mengemukakan konsep kebebasan yang dituangkan secara komprehensif di
dalam bukunya yang berjudul On Liberty.
Utilitarianisme adalah sebuah teori yang diusulkan oleh David Hume untuk
menjawab moralitas yang saat itu mulai diragukan kebenarannya, tetapi pada saat
yang sama masih sangat terpaku pada aturan-aturan ketat moralitas yang tidak
mencerminkan perubahan-perubahan radikal di zamannya.
Utilitarianisme
dikembangkan secara lebih luas oleh James Mill dan John Stuart Mill. Prinsip moral
tertinggi yang disebutnya dengan Asas Kegunaan atau Manfaat (the principle of
utility).
Maksud Asas Manfaat atau Kegunaan, kata Bentham, ialah asas yang
menyuruh setiap orang untuk melakukan apa yang menghasilkan kebahagiaan atau
kenikmatan terbesar yang diinginkan oleh semua orang untuk sebanyak mungkin
orang atau untuk masyarakat seluruhnya. Oleh karena itu, menurut pandangan
utilitarian, tujuan akhir manusia juga merupakan ukuran moralitas.
4. Jean-Jacques Rousseau.
Lahir pada tanggal 28 Juni 1712 dan meninggal pada 2 Juli 1778. Seorang
filsuf Jenewa, penulis, dan komposer dari Romantisisme abad ke-18. Filsafat
politiknya sangat dipengaruhi Revolusi Perancis serta Revolusi Amerika dan
pengembangan keseluruhan pemikiran politik, sosiologi dan pendidikan modern.
Bukunya yang paling terkenal adalah The Social Contract yang
menggambarkan hubungan manusia dengan masyarakat. Berbeda dengan buku
sebelumnya, Rousseau menyatakan bahwa keadaan alam merupakan kondisi yang
kasar dan tanpa hukum atau moralita. Dalam keadaan alamiah, manusia cenderung
akan bersaing dengan sesama manusia. Karena manusia bisa lebih sukses menghadapi
ancaman dengan bergabung dengan orang lain. Dia bergabung bersama-sama dengan
sesama manusia untuk membentuk keberadaan manusia kolektif dikenal sebagai
masyarakat. Kontrak Sosial adalah kompak sepakat di antara manusia yang
menentukan kondisi untuk keanggotaan dalam masyarakat.
kalangan, diantaranya yaitu, (1) Keadilan sebagai bentuk kejujuran, yang bersumber
dari prinsip kebebasan, kesetaraan, dan kesempatan yang sama, serta prinsip
perbedaan (two principle of justices), (2) Posisi asali dan tabir ketidaktahuan (the
original position and veil of ignorance); (3) Ekuilibrium reflektif (reflective
equilibrium), (4) Kesepakatan yang saling tumpang-tindih (overlapping consensus),
dan (5) Nalar publik (public reason).
9. Robert Nozick.
Lahir di brooklyn, USA, pada tanggal 16 november 1938. Ia menjadi terkenal
dengan bukunya yang berjudul Anarchy, State, and Utopia yang terbit tahun 1974 dan
mendapat penghargaan buku nasional pada tahun 1975. Tidak seperti kebanyakan
buku akademis, ini lebih seperti manifestasi ke publik, masyarakat politik. Yang
menarik adalah gaya dari buku ini,yaitu terdiri dari pencampuran analisis dekat,
pernyataan pribadi yang agak kasar, anekdot serta humor.
Buku tersebut dimulai dengan pernyataan : Individuals have rights, and there
are things no person or group may do to them (without violating their rights). Pada
kalimat berikutnya nozick mengungkapkan : "that a minimal state, limited to the
narrow functions of protection against force, theft, fraud, enforcement of contracts,
and so on, is justified; that any more extensive state will violate persons' rights not to
be forced to do certain things, and is unjustified."
sebelum beralih pada cara mencapai tujuan negara. Orang yang tidak memehami
tujuan, dan tidak bisa menentukan masalahnya dengan benar, tidak bisa
berharap akan menemukan cara-cara untuk meraihnya, sebagaimana orang
yang melepaskan ke udara dengan cara serampangan tidak akan mengenai
sasaran.(Bodin,1957).
b. Negara sebagai pemerintahan yang tertata dengan baik dari beberapa keluarga
serta kepentingan bersama mereka oleh kekuasaan yang berdaulat. Terdapat
empat unsur dalam negara: (1) tatanan yang benar, (2) keluarga, (3) kekuasaan
yang berdaulat, dan (4) tujuan bersama.
digunakan dalam beberapa aspek, misalnya dalam mencari sumber masalah yang
berkaitan dengan bussines performance, kinerja sebuah tim, atau sebagainya.
Esensi yang diajukan dalam aplikasi hukum pareto adalah 80/20. Dalam studinya
Pareto menyampaikan dalam suatu formula matematis mengenai ketidakmerataan
distribusi dari kesejahteraan di negaranya (Italia), melalui formula matematis tersebut
Pareto meng-konklusikan bahwa hanya 20 % dari masyarakat yang menguasai 80%
kesejahteraan, artinya hampir mayoritas atau 80% masyarakat menikmati sisa 20% hasil
ekonomi atau kesejahteraan.