RJP Anak
RJP Anak
RJP Anak
ABSTRAK
Bantuan hidup dasar pada anak merupakan hal yang harus dapat dikerjakan oleh setiap tenaga kesehatan terutama dokter. Bantuan
hidup dasar pada anak berdasarkan rekomendasi American Health Association (AHA) tahun 2010 dilakukan dengan tekhnik C-A-B
(circulation-airway-breathing) dengan kualitas resusitasi optimal (high quality CPR). Diharapkan dengan resusitasi yang baik, sirkulasi
pasien dapat normal kembali dan gangguan neurologis pasca henti jantung dan napas dapat dihindari.
Key words: Bantuan hidup dasar, resusitasi, sirkulasi - jalan napas - pernapasan
ABSTRACT
Every health provider must be competent in pediatric life support. Basic pediatric life support recommendations by AHA 2010
use C-A-B maneuvers with high quality CPR. Rapid and effective bystander CPR is associated with successful return of
spontaneous circulation (ROSC) and neurologically-intact survival in children. Irene Yuniar. Basic Life Support for Children.
Kata kunci: Basic life support, resuscitation, circulation - airway - breathing
of
spontaneous
circulation (ROSC)
Bantuan hidup dasar pada anak atau sering disebut Pediatric dan tidak adanya
Basic Life Support
gangguan
(BLS) merupakan hal yang penting untuk kelangsungan danneurologis pasca
kualitas hidup anak.
henti jantung.
PENDAHULUAN
2010 meliputi tindakan preventif, resusitasi jantung paru (RJP) segera Sebagian
besar
dengan mengutamakan pijat jantung (teknik C-A-B atau Circulation- kasus henti jantung
Airway-Breathing), mengaktifkan akses emergensi atau emergency pada
anak
medical system (EMS), bantuan hidup lanjut, serta melakukan perawatan disebabkan
oleh
pasca henti jantung. Pediatric chain survival ini dapat dilihat pada gambar hipoksia, pada anak
1.1
jarang
dijumpai
gangguan
primer
Tujuan akhir RJP adalah kembalinya sirkulasi spontan yang normaljantung yang dapat
atau disebut return
menyebabkan henti
jantung mendadak.
Hal ini menyebabkan
teknik A-B-C masih
banyak
dikerjakan
pada pasien anak,
meskipun
proses
Airway-Breathing
dilakukan
dalam
waktu
sesingkat
mungkin.
AHA
menyatakan bahwa
Gambar 1 Lingkaran dasar basic life support1
bila pijat jantung
terlambat dilakukan,
angka keberhasilkan
resusitasi
menjadi
lebih kecil.1 Lubrano
dkk.
melakukan
penelitian
perbandingan C-AB dan A-B-C pada
170 tim resusitasi
dengan hasil bahwa
teknik
C-A-B
membuat
pengenalan
dan
intervensi
henti
jantung dan paru
lebih cepat secara
bermakna
meskipun
tidak
berbeda
bagi
gangguan
neurologis pasca
henti
jantung
paru.2
TEKNIK
Bantuan hidup dasar
merupakan
kombinasi berbagai
manuver
dan
ketrampilan dengan
atau tanpa peralatan
tertentu untuk membantu
mengenali
orang
yang
mengalami
henti
napas dan jantung
serta menggunakan
waktu
yang
ada
sampai
pasien
mendapatkan
tatalaksana
lebih
lanjut.3
Tatalaksana
harus
dilakukan
secara
berkesinambungan
melakukan
meliputi RJP dan aktivasi sistem EMS terutama jika ada lebih dari 1 tempat
penolong di tempat kejadian. Algoritma BLS ini dapat dilihat padaresusitasi aman untuk
seminimal
anak
gambar 2.1
dipindahkan,
dilakukan
Posisikan
guncangan
anak
Sebelum melakukan BLS yang harus diingat dalam menolong pasien terlentang di atas alas
adalah 3S (Safety, Stimulate dan Shout for assistance). Selalu pastikan
Alamat korespondensi
email:
irene.tambunan@yahoo.co.id
kepala
harus
harus
mungkin.
dengan
Airway
ringan
danPada anak
yang tidak
dengan
teriakan kerassadar, lidah
untuk melihatsering
ke
respons anakjatuh
belakang
dan
jangan
lupa
teriakdan dapat
menyebab
minta
kan
pertolongan
untuk bantuansumbatan
jalan
melakukan
1,3
napas.
RJP.
Penolong
harus
Resusitasi
jantung
parumem-buka
jalan napas
meliputi
pembebas-an dengan
jalan
napasmanuver
head
tilt
(airway),
dan chin lift
melakukan
bantuan napasyang dapat
(breathing) dandikerjakan
mempertahank baik pada
an suplai darahpasien
yang adekuattrauma
dalam
tubuhmaupun
(circulation).3 nontrauma.
Teknik jaw
Algoritma RJPthrust
pada
anakdilakukan
dapat
dilihatbila
pada gambarterdapat
kecurigaan
2.
dengan
kesadaran
tidak terlalu
terganggu.
Pada
nasofaringe
al
Gambar 4
Pemasangan
pipa
orofaringeal
dapat
menjaga
jalan
napas
terbuka3
orofaringe
al (guedel)
dan
nasofaringeal.
Guedel
dengan
ukuran
tertentu
digunakan
pasien
tidak
sadar, jika
terlalu
kecil lidah
akan tetap
belakang
Manuver
sedangka
jika
terlalu
dapat
besar
dilihat pada
akan
gambar 3.
menyumb
at
Breathin
g
Penilaian
pernapasa
n dilakukan
dalam
waktu
10
teknik look,
listen dan
feel
saat
pada
bersamaan
(gambar 3
harus
melihat
gerakan
pernapasa
n
baik
pernapasa
n
dada
maupun
abdominal,
mendengar
suara
napas
jalan
napas.
Pemasan
gan
guedel
yang
benar
dapat
dilihat
pada
gambar
4.3
Pemasan
gan
selang
nasofaring
eal
sekret.4
kanan).
Penolong
pada
dengan
detik
dengan
selang
servikal.
Untuk
memperta
hankan
terbukany
a
jalan
napas,
dapat
dilakukan
pemasang
an alat
mudah
tersumbat
terjatuh ke
tilt
bayi
kecil, selang
trauma
head
pada
pasien
pasien
melalui
hidung dan
mulut, dan
merasakan
udara
pernapasa
n
yang
keluar
pada pipi
penolong.
Jika anak
bernapas
dan tidak
ada riwayat
trauma
sebelumny
a,
tempatkan
untuk
pasien
padamenjaga
dan
menurunk
aspirasi
(gambar
posisi
an
5).1
stabiljalan napas
Jika
nyeba
anak
dap
bkan
tidak
at
berku
berna
me-
rangn
pas
nye
ya
atau
bab
curah
gaspi
kan
jantun
pne
um
akibat
Gambar 2 ng,
Algoritma
Pediatric perta
BLS1
hanka
Gambar 3
Cara
melakukan
head tilt dan
chin lift3
otor
penin
aks
gkata
jalan
akib
napas
at
tekan
dan
tek
an
berika
ana
intrat
orak
kali
berl
sehin
bantu
ebi
gga
an
han
aliran
napas
balik
dap
darah
Pada
at
ke
anak
me
jantun
<1
nye
tahun
bab
(veno
kan
us
gunak
reg
return
an
urgi
teknik
tasi
berku
mout
lam
rang.
h-to-
bun
Ketig
mout
a hal
h and
kar
ini
nose,
ena
akan
sedan
saa
mem
gkan
perbu
pada
ven
ruk
anak
tilas
kondi
>1
si
tahun
uda
anak.
deng
ra
an
dap
meng
at
gunak
ma
an
suk
teknik
baik
mout
ke
h-to-
par
mout
h.
ata
Hinda
upu
ri
pemb
lam
erian
bun
ventil
g,
asi
sert
yang
berle
dap
bihan
at
karen
me
risiko
708
CDK220/
vol. 41
no. 9
th.
2014
melakukan
CPR.
bantuan
Circulation
Untuk
Penilaian sirkulasi
anak
dilakukan dalam
kurang
10 detik dengan
dari
1
meraba
pulsasi
tahun dan
arteri
brakialis
penolong
(pada bayi) dan
seorang
arteri karotis dan
diri,
femoralis
pada
kompresi
anak.
Jika
dilakukan
frekuensi
nadi
dengan
kurang dari 60 kali
teknik 2
per menit dan
jari yang
pada anak terlihat
diletakkan
tanda
perfusi
di bawah
kurang (pucat dan
garis
sianosis),
intermam
kompresi
dada
aria.
dapat dimulai. Jika
Teknik ini
frekuensi nadi 60
dapat
kali per menit
dilaku-kan
tetapi anak tidak
dengan
bernapas,
satu atau
lanjutkan bantuan
dua
napas
tanpa
tangan
kompresi
dada.
(lihat
Bantuan
napas
gambar
diberikan
12
3
sampai 20 kali per6).
menit
(1
pernapasan tiap 3
sampai
detik)
sampai
pasien
bernapas spontan.
Sambil melakukan
bantuan
napas,
Pada anak
lebih besar,
kompresi
dada
dilaku-kan
pada
singkatbawah
pada
orang
dewasa)
dan
dapat
dilakuka
n
baik
dengan
satu atau
dua
tangan.
Dalamny
a
kompresi
mencapa
i
sepertiga
diameter
anteroposterior
rongga
dada.
Koordi
nasi
bantua
n
napas
dan
kompre
si dada
Jika
penolong
seorang
diri,
30
kompresi
dada
diikuti
pemberia
pangkal
dadapergelanga
dilakukan secaran
tangan
push hard and (seperti
bantuan
fast,
penolong,
dengan
napas.
Untuk
kedalaman
pemberia
sepertiga
diameter
bantuan
anteroposterior
napas
dada,
dan
harus
kembali
kompresi
sempurna
dada
(complete recoil)
dilakukan
setelah
dengan
setiap
kompresi dengan
perbandi
interupsi minimal.
ngan
Semua
15:2.
termasuk
ini
high
Jangan
kompresi
dada pada
saat
yang
bersamaan
.3
Keputusan
mengakhir
i upaya
resusitasi6
,7
Semua
tenaga
kesehatan
dituntut
untuk
memulai
RJP
segera
setelah
diagnosis
henti napas
atau henti
jantung
dibuat.
Tidak ada
pernapasa
n spontan
dan refl eks
muntah
dan dilatasi
pupil yang
menetap
selama 15
sampai 30
menit atau
lebih
lakukan
dengan
Kompresi
napas dan
merupakan
petunjuk
kematian
otak
kecuali
pasien
hipotermik
atau
di
bawah efek
barbiturat
atau dalam
anestesia
umum.
Tidak
adanya
tanggapan
jantung
atau tidak
ada
aktivitas
listrik
jantung
terhadap
tindakan
atau
4.
resusitasi selama
Dalam
paling sedikit 30
keadaan
menit walaupun
darurat
dilakukan upaya
resusitasi
diakhiri
jika ada
salah satu
keadaan
berikut ini:
menandakan
mati jantung.
Peno
long
terlalu
lelah
sehingg
a
tak
sanggup
menerus
kan
resusita
si.
5.
1.
Telah
timbul
kembali
sirkulasi
dan
ventilasi
spontan
yang
efektif.
2.
Upaya
resusitasi
telah
diambil alih
oleh orang
lain yang
lebih
bertanggun
g
jawab
meneruska
n resusitasi
(bila tidak
ada
dokter).
3.
Seoran
g
dokter
mengambil
alih
tanggung
jawab (bila
tidak ada
dokter
sebelumny
a).
6.
pada
tanpa
RJP).
SIMPULA
N
Resusitasi
jantung
Pasi
en
diny
atak
an
mati.
paru pada
anak
merupakan
hal
yang harus
diketahui
Setel
semua
ah
kalangan,
dimulai
terutama
resusitasi
tenaga
ternyata
kesehatan.
di-ketahui
Seorang
bahwa
dokter
pasien
harus
berada
mengenali
dalam
adanya
stadium
henti
terminal,
jantung
suatu
paru,
penyakit
mengusah
yang
akan
tidak
resusitasi
dapat
dengan
disembuh
cepat
kan atau
dan
tepat,
hampir
melakukan
dapat
teknik yang
dipastika
mengacu
n bahwa
pada high
fungsi
quality
serebral
CPR
tak akan
sehingga
pulih
ROSC
(yaitu
dapat
sesudah
dicapai.
lif
Health
Association
yde
Guidelines
for
cardiopulmonary
SM,
resuscitation
Cha
emergency
mei
cardiovascular
des
or
science.
L,
t.
2010;122:S862-75.
er
Terr
y M,
et
al.
Ped
iatri
er
basi
ic
DAFT
AR
PUST
AKA
Gambar 6
Teknik
kompresi
dada pada
ada
nadi
xna
anak
kurang
dari 1
tahun3
Gambar 5
Posisi
stabil pada
anak1
tidak
normotermi
setengah
1.
satu
jam terbukti
2.
and
care
Circulation.
Lubrano R, Cecchetti C,
Bellelli
Loayza
E,
Gentile
LH,
et
I,
al.
Comparison of times of
intervention
pediatric
during
CPR
rando
tern
ul
atio
ar
Association. Circulation.
trial.
nal
2005;112:IV-167-IV-187
Resus
di
Con
ar
citation
at
sen
ri
sus
2012;1
Con
ci
2:1473
fere
-7.
nce
on
Car
diop
wi
ulm
th
ona
Tr
lif
ry
Res
at
usci
tatio
nt
and
Em
t.
erg
enc
mized
3.
Europ
ean
Resus
citation
Counci
l
[Intern
et].
[cited
2010
Feb
15].
Availa
ble
from:
https://
www.e
rc.edu/
index.p
hp/vie
w_cate
gory/e
n/post
ers/cid
=10/
CDK220/
vol. 41
no. 9,
th.
2014
709
4.
or
Car
5.
6.
7.
Association
Guidelines
for
cardiopulmonary
resuscitation
and
emergency
cardiovascular
diov
science.
In
asc
2010;122:S665-75.
care
Circulation.