Ca Dalam Infus Ringer Laktat Kompleksometri
Ca Dalam Infus Ringer Laktat Kompleksometri
Ca Dalam Infus Ringer Laktat Kompleksometri
Komplesometri
Tujuan : Mengetahui kadar ca dalam Infus Ringer Laktat melalui titrasi
Kompleksometri
Dasar Teori :
Kalsium Klorida
Kalsium klorida dihidrat ( BM 147,02 )
Kalsium klorida anhidrat ( BM 110,99 )
Kalsium klorida mengandung sejumlah CaCl2 setara 99 % < x < 107 %
CaCl2.2H2O
Penetapan Kadar.
Timban seksama kurang lebih 1 g masukkan kedalam gelas piala 250 ml.
Larutkan dalam campuran 100 ml air dan 5 ml HCl 3 N. Pindahkan larutan
dalam labu ukur 250 mk, encerkan dengan air sampai tanda tera. pi[pet 50
ml larutan dalam Erlenmeyer, tambahkan 100 ml air.
15 ml NaOH 0,1 N dengan 300 mg indicator biru hidroksi naftol LP.
Titrasi dengan Na- EDTA 0,05 M LV sampai Titik akhir titrasi berwarna
biru tua.
1 ml dinatrium asetat 0,05 N setara dengan 7,351 mg CaCl2 .2H2O
Neraca Analitik
- Pipet Volum 5 ml
- Erlenmeyer 250 ml
Batang pengaduk
- Sendok Tanduk
Botol semprot
- Anak timbangan
Gelas arloji
- Timbangan kasar
Corong gelas
Bahan :
Na- EDTA
MgSO4
Indikator EBT
ph Universal
NH4Cl
NH4OH
Aquades
= n / mol
= mol x Mr
0.005 M
= n / 0.1 L
= 0.0005 x 372, 24
0.0005 mol
=n
= 0.18612 g
= 186.1 mg
= n / mol
= mol x Mr
0.005 M
= n / 0.05 L
= 0.00025 x 246.48
0.00025mol
=n
= 0.0616 g
= 61.6 mg
= 100 ml/ 30 ml
70 ml / x
= 1.62 g
= 100ml/ 30 ml
= 4 ml
p NH3
= 0.91 kg/ L
Mr NH3
= 17.03
% NH3
= 25 % b/v
M NH3
=5M
p NH3 = 0.91 / 1 ml
mol
= g / Mr
= 25 ml/ 1 ml x o.91
= 0.2275 / 17.03
= 0.2275 g
= 0.0134 mol
M1 x V1
= M2 x V2
13.4 M1. V1
= 5M x 121 ml
M1
M1
= 7.835
Vol awal
Vol akhir
Vol titrasi
0 ml
65 ml
65 ml
Hasil Volume TAT Penetapan kadar ca dalam Infus Ringer
No
Vol awal
Vol akhir
Vol titrasi
Perhitungan
1. Konsentrasi Larutan Baku Primer MgSO4.7H2O
Hasil timbangan 0.079 g
n
= g / Mr
= mol / vol
= 0.079 g / 246.48
= 0.003205 mol
= 0.0064 M
= M2 x V2
M1
= 0.0064 M x 5 ml / 12.08 ml
M1
= 0.00265 M
M1
= 0.0027 M
Pembahasan
Dalam praktikum ini bertujuan untuk menetapkan kadar Ca 2+ dalam
infuse ringer laktat dengan menggunakan metode kompleksometri.
Kompleksometri adalah suatu metode titrasi yang digunakan menetapkan kadar
zat- zat yang berdasarkan pembentukan kompleks. Salah satu zat pembentuk
senyawa kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi ini adlah dinatrium
etilenamina tetra asetat ( Na- EDTA ). Dalam titrasi ini indicator yang digunakan
adlah erichrom black T ( EBT ). Indikator ini bertindak sebagai pengompleks
dari kompleks logamnya mempunyai warna yang berbeda dengan pengompleks
sendiri serta memiliki trayek pH antara 8.0 10.5. oleh karena itu indicator ini
sangat cocok digunakan karena pH 10, EDTA dapat memberikan warna.
Dalam penetapan kadar perlu terlebih dahulu dilakukan pembakuan
larutan baku sekunder oleh baku primer. Hal ini dilakukan untuk mengetahui
konsentrasi sesungguhnya dari larutan baku sekunder. Setelah diketahui
konsentrasinya dapat digunakan untuk menetapkan kadar sampel. Dalam proses
awalnya sampel akan bereaksi dengan indicator EBT menghasilkan reaksi
kesetimbangan serta membentuk senyawa komplek bewarna merah anggur.
Setelah itu dititrasi dengan larutan Na- EDTA, proses akhir dari titrasi ini dapat
ditunjukkan dengan adanya perubahan warna menjadi biru tua. Dari hasil
pengamatan diketahui kadar Ca 2+ dalam sampel adalah 43 mg dalam 100 ml
larutan. Hasil yang diperoleh belum bisa memenuhi persyaratan MA BPOM yaitu
49 mg sampai 60 mg dalam 100 ml Larutan.