Termokimia
Termokimia
Termokimia
KIMIA FISIKA
PERCOBAAN IV
PENENTUAN KALOR REAKSI (TERMOKIMIA)
NAMA
NIM
KELOMPOK
HARI, TANGGAL PERCOBAAN
ASISTEN
: HIKMAWATI
: H311 11 290
: VIII (DELAPAN)
: SENIN, 16 FEBRUARI 2013
: ALFANI MARING DATU
BAB I
PENDAHULUAN
Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan mempelajari metode
Tujuan Percobaan
Tujuan dari dilakukannya percobaan ini adalah :
1.
2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
(Nasruddin,
2004).
Termodinamika
transformasi
dari
adalah
berbagai
bentuk
energi,
pembatasan-pembatasan
dalam
reaksi terjadi pada volume konstan) atau perubahan entalpi (jika reaksi terjadi pada
tekanan konstan). Sebaliknya, jika U atau H untuk reaksi diketahui maka hasil
energi
(ditransfer
sebagai
panas)
yang
reaksi
dapat
diprediksi
Menurut Taba dan Fauziah (2010), antara sistem dan lingkungannya dapat
terjadi pertukaran energi dan materi. Berdasarkan pertukaran ini dapat dibedakan tiga
macam sistem;
1. Sistem tersekat, sistem yang dengan lingkungannya tidak dapat mempertukarkan
baik energi maupun materi. Contohnya botol termos yang ideal. Sistem tersekat
merupakan sistem dengan energi tetap walaupun didalamnya dapat terjadi
perubahan energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
2. Sistem tertutup, sistem yang dengan lingkungannya
hanya
dapat
pekerjaan meningkat,
dengan kata lain, energi dari sistem meningkat. Ketika sistem tidak bekerja energi
sistem berkurang dan dapat melakukan kurang dari sebelumnya (Atkins dan Paula,
2006).
BAB III
METODE PERCOBAAN
Wadah
Pecahan Plastik
Akuades
Gabus
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
= 28 oC = 301 K
T2
= 50oC
= 323 K
Vtotal = 200 mL
Tabel 1. Hasil Pengamatan Penetapan Tetapan Kalorimeter
t (menit)
T (oC)
T (K)
0,5
37,7
310,7
37,6
310,6
1,5
37,5
310,5
37,4
310,4
2,5
37,3
310,3
37,3
310,3
3,5
37,2
310,2
37,1
310,1
4,5
37,1
310,1
37,0
310,0
T
= 26,8 oC = 299,8 K
Vtotal = 200 mL
Tabel 2. Hasil Pengamatan Penetapan Kalor Penetralan.
t (menit)
T (oC)
T (K)
0,5
32,5
305,5
32,4
305,4
1,5
32,4
305,4
32,3
305,3
2,5
32,3
305,3
32,3
305,3
3,5
32,2
305,2
32,2
305,2
4,5
32,1
305,1
32,1
305,1
4.2 Grafik
4.2.1 Penentuan Tetapan Kalorimeter
4.3 Perhitungan
4.3.1 Penentuan Tetapan Kalorimeter
W = V x CH O x
T2 + T1 2 Ta
Ta -T1
= tetapan kalorimeter (J/K)
2
Keterangan ; W
V
= volume (mL)
CHO
T1
T2
Ta
W = V x air x CH2O x
T2 + T1 2 Ta
Ta -T1
1000_
MxV
Keterangan ; HT
= konsentrasi (mol/L)
T`
= volume (mL)
1000_
HT = - (4,2 J/Kg x m NaCl + W) x (T` - T) x M x V
= - (4,2 J/K.g x 200 gram + 153,55 J/K) x (305,3 K- 299,8 K) x
1000 _
1 M x 100mL
HT = -13065,3 J/mol.
4.4 Pembahasan
Dalam percobaan ini digunakan alat kalorimeter sederhana yang disusun
sendiri. Alat kalorimeter ini terdiri dari wadah kaca dan penutupnya yang berfungsi
untuk mencegah terjadinya pertukaran kalor dengan lingkungan yang dilengkapi
dengan termometer sebagai pengukur suhu dan pengaduk lingkar untuk mengaduk
larutan agar homogen. Di dalam wadah kaca dimasukkan gelas kimia yang berfungsi
sebagai tempat mereaksikan larutan. Pada bagian bawah gelas kimia diletakkan
gabus dan ruang antara gelas kimia tersebut diisi dengan potongan-potongan plastik
yang berfungsi sebagai bahan isolator sekaligus untuk memperlambat pertukaran
kalor dengan lingkungan.
Pada percobaan penentuan tetapan kalorimeter digunakan air sebagai bahan
utama, dimana air sebanyak 100 mL dibiarkan hingga mencapai kesetimbangan
termal, dan sebanyak 100 mL dipanaskan hingga suhunya mencapai 50 C. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui suhu dari pencampuran kedua air tersebut, sehingga kita
dapat mengetahui dan menentukan tetapan kalorimeter.
asam dan
dapat dibuktikan dengan penambahan indikator metil jingga, dimana hasilnya yaitu
tidak terjadi perubahan yang signifikan pada larutan. Metil jingga berubah
warna menjadi merah dalam asam dan menjadi kuning dalam larutan alkali serta
tidak berubah pada suasana netral. Hal ini sesuai dengan percobaan, ketika larutan
ditambahkan dengan indikator metil jingga tidak terjadi perubahan yang signifkan
pada larutan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa tetapan
kalorimeter (W) adalah 153,548 J/K dan Kalor penetralan (HT) adalah
-13065,3 J/mol
5.2 Saran
Sebaiknya kondisi alat-alat dilaboratorium diperhatikan agar tidak ada yang
mengalami kerusakan dan dalam percobaan ini sebaiknya juga mencoba beberapa
larutan lain untuk dibandingkan sehingga lebih menambah pengetahuan praktikan.
Saran buat kakak asisten agar kakak tidak pelit dalam memberikan nilai,
kakak juga cara menjelaskannya bagus dan lebih pendiam daripada kakak asisten
yang lain serta kakak memberikan waktu kumpul laporan lebih lama dari praktikan
lain, semoga kakak dapat mempertahankannya, terima kasih kakak. Diharapkan juga
pada kakak asisten agar tidak menuliskan lagi catatan di laporan lihat punya
Rahmah Fauziah, karena beliau sangat susah untuk dimintai, hal ini memperlambat
proses perbaikan pantulan. Mungkin nama Rahmah Fauziah bisa diganti dengan
nama teman kelompok yang lain.
Dalam percobaan ini sebaiknya juga mencoba beberapa larutan lain untuk
dibandingkan sehingga lebih menambah pengetahuan praktikan.
DAFTAR PUSTAKA
Atkins, P., dan Paula, J., 2006, Atkins Physical Chemistry, Eighth Edition, W. H.
Freeman And Company, New York.
LEMBAR PENGESAHAN
Praktikan
HIKMAWATI
NIM. H311 11 290
BAGAN KERJA
mencapai
kesetimbangan
Dipanaskan hingga 50 C
termal
-
Dicatat suhunya
Air
kalorimeter
Kalorimeter
- Stopwatch dijalankan
- Diaduk dan dicatat suhunya tiap setengah menit selama
5 menit.
Hasil
HCl 1 M 200 mL
- Dibiarkan sampai suhunya sama
dengan NaOH
- Dicatat suhunya
- Dicatat suhunya
- Dimasukkan ke dalam
- Dimasukkan ke dalam
Kalorimeter
kalorimeter
- Stopwatch dijalankan
- Diaduk dan dicatat suhunya tiap setengah menit selama
5 menit.
- Ditambahkan 2-3 tetes larutan indikator metil jingga
- Diamati perubahan warna yang terjadi.
Hasil
Lampiran 2.
Foto Hasil Percobaan