0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
351 tayangan8 halaman

Makalah DBD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan kemudahan kepada kami untuk dapat mengerjakan tugas makalah yang
berjudul Demam Berdarah Dengue .
Makalah ini kami buat untuk menjelaskan kepada semua pembaca tentang penyebab, gejala,
pencegahan dan pengobatan DBD.
Makalah yang kami buat ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
mengharapkan saran dan masukan yang bersifat konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta ,8 Oktober 2014


Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang............ ......................... 1
1.1 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan ........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penyebab dan Ciri-ciri.............................................................................. 2
2.2 Gejala ........................................................................................................ 2
2.3 Pencegahan................................................................................................ 3
2.4 Cara Pengobatan ....................................................................................... 3
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan................. 5
3.2 Saran................... 5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 6

BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit endemis di
Indonesia dan sampai saat ini masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat.
Penyakit Demam Berdarah disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang akut dan ditandai
dengan panas mendadak selama 2 7 hari tanpa sebab yang jelas disertai dengan manifestasi
perdarahan, seperti petekie, epistaxis kadang disertai muntah darah, berak darah, kesadaran
menurun, dan syock (Soegijanto, 2006).
Penyakit Demam Berdarah atau Dengue Hemorragik Fever (DHF) ialah penyakit
yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti
dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia,
kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.
Merebaknya kasus DBD ini menimbulkan reaksi dari berbagai kalangan. Sebagian
menganggap hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan dan
sebagian lagi menganggap karena pemerintah lambat dalam mengantisipasi dan merespon
kasus ini (http;//www.litbang.depkes.go.id, 2005).

1.1 Rumusan Masalah


1. Penyebab dan ciri-ciri Nyamuk DBD
2. Gejala DBD
3. Pencegahan DBD
4. Cara pengobatan DBD
1.2 Tujuan
Mengetahui penyebab dan ciri-ciri nyamuk DBD, gejala DBD, serta cara pengobatan
DBD.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penyebab dan Ciri-Ciri DBD


Penyebab DBD :
Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang menyebabkan gangguan pada
pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan
perdarahan-perdarahan.
Vektor yang berperan dalam penularan penyakit ini adalah nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus.
Ciri-Ciri Nyamuk DBD
Hidup di dalam ruangan, tempat genangan air dan kumuh

Sulit untuk ditangkap karena mereka bergerak sangat cepat, melesat maju mundur.

Mereka menggigit pada pagi atau siang hari

Bersembunyi di bawah perabot dan sering menggigit orang di sekitar kaki atau
pergelangan kaki

Gigitan relatif tidak sakit, sehingga orang mungkin tidak melihat mereka sedang
tergigit.
Nyamuk demam berdarah dewasa lebih memilih untuk beristirahat di daerah gelap.
Tempat beristirahat favorit berada di bawah tempat tidur, meja dan kursi, di lemari pakaian
atau lemari, di tumpukan cucian kotor dan sepatu; dalam wadah terbuka, di ruang yang gelap
dan tenang, dan bahkan pada objek gelap seperti pakaian atau perabot.
Nyamuk demam berdarah lebih suka menggigit manusia pada siang hari. Sebuah cara
yang efektif untuk membunuh nyamuk dewasa adalah untuk menerapkan sisa insektisida ke
daerah di mana mereka lebih suka untuk beristirahat.
Nyamuk demam berdarah terkadang dijuluki kecoa nyamuk karena benar-benar
dijinakkan dan lebih memilih untuk tinggal di sekitar rumah-rumah penduduk. Mereka
berkembang biak bukan di rawa-rawa atau saluran, dan sangat jarang menggigit pada malam
hari.
2.2 Gejala DBD
Masa tunas atau inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue,
Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai
berikut :
1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).
2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis),
Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lainlainnya.
4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah
100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai
normal (Hemokonsentrasi).
7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu
makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

2.3 Pencegahan DBD


Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah.
Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi
vektornyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak
berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang
disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal
yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.
Hal-hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit
demam berdarah, sebagai berikut:
1.
Melakukan kebiasaan baik, seperti makan makanan bergizi, rutin olahraga, dan
istirahat yang cukup.
2.
Memasuki masa pancaroba, perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan
melakukan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup wadah yang dapat menampung air,
dan mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang perkembangan jentikjentik nyamuk, meski pun dalam hal mengubur barang-barang bekas tidak baik, karena
dapat menyebabkan polusi tanah. Akan lebih baik bila barang-barang bekas tersebut
didaur-ulang.
3.
Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, sedangkan
bubuk abate akan mematikan jentik pada air. Keduanya harus dilakukan untuk
memutuskan rantai perkembangbiakan nyamuk;
4.
Segera berikan obat penurun panas untuk demam apabila penderita
mengalami demam atau panas tinggi.
2.4 Cara Pengobatan DBD
Demam berdarah biasanya merupakan penyakit yang hanya perawatan suportif jika
tepat sasaran dapat disembuhkan. Acetaminophen dapat digunakan untuk pengobatan demam
berdarah. Untuk beberapa jenis obat seperti aspirin, obat anti-inflammatory drugs
(NSAID), dan kortikosteroidharus dihindari sebagai antisipasi pengobatan demam berdarah.
Pasien dengan demam berdarah diketahui atau dicurigai harus memiliki jumlah
trombosit dan hematokrit diukur setiap hari dari hari ketiga penyakit sampai 1-2 hari setelah
penurunan suhu badan normal. Pasien dengan tingkat hematokrit yang meningkat atau jumlah
trombosit menurun harus memiliki penggantian defisit volume intravaskular.
Untuk pengobatan demam berdarah lebih lanjut, pasien yang memiliki tanda-tanda
dehidrasi, seperti takikardia, kapiler terisi semakin lama, dingin atau kulit berbintik-bintik,
status mental berubah, penurunan output urine, kenaikan tingkat hematokrit, tekanan nadi
menyempit, atau hipotensi, memerlukan cairan infus.
Keberhasilan pengobatan demam berdarah yang parah memerlukan perhatian khusus,
seperti cairan dan perawatan proaktif. Defisit volume Intravaskular harus diperbaiki dengan
cairan isotonik seperti larutan Ringer laktat. Bolus dari 10-20 kg mL / harus diberikan lebih
dari 20 menit dan dapat diulang. Jika ini gagal untuk mengoreksi defisit, nilai hematokrit
harus ditentukan dan jika naik informasi klinis yang terbatas menunjukkan bahwa plasma
expander dapat diberikan. Dekstran 40, atau albumin 5% pada dosis 10-20 kg mL juga dapat
digunakan. Jika pasien tidak membaik setelah ini, kehilangan darah harus dipertimbangkan.
Pasien dengan perdarahan internal atau pencernaan mungkin memerlukan transfusi. Pasien
dengan koagulopati mungkin memerlukan plasma beku segar.

Setelah pasien dengan dehidrasi yang stabil, mereka biasanya membutuhkan cairan
infus tidak lebih dari 24-48 jam. cairan intravena harus dihentikan ketika tingkat hematokrit
turun dibawah 40% dan volume intravaskuler cukup.
Transfusi plasma platelet segar beku mungkin diperlukan untuk mengontrol
pendarahan parah. Sebuah laporan kasus baru-baru ini menunjukkan perkembangan yang
baik setelah pemberian globulin intravena anti-D di dua pasien. Sebelum mengakhiri,
sebelum pengobatan demam berdarah dilakukan, khendaknya pemeriksaan atau konsultasi
kepada dokter adalah jalan yang terbaik, pastikan penderita berada pada kondisi yang stabil
karena jika dibiarkan akan menjadi semakin parah sehingga menyebabkan kematian.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan
Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit
DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar
biasa bagi penduduk disekitarnya.
Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore,
karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di
lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD
nya.
Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan,
mencegah atau mengatasi keadaan syok atau presyok, yaitu dengan mengusahakan agar
penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup
atau susu).

1.
2.
3.
4.

3.2 Saran
Beberapa ada cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode
pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah:
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat.
perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan
bakteri (Bt.H-14).
Pengasapan atau fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong
air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA
Notoadmijo.S.1999.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Edisi 1 Rineka Cipta :
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai