RESUME Cekungan Batubara Daerah Sampit Kalteng
RESUME Cekungan Batubara Daerah Sampit Kalteng
RESUME Cekungan Batubara Daerah Sampit Kalteng
Sari
Formasi Warukin yang terletak di daerah Sampit dan menempati
Cekungan Barito, diendapkan selaras di atas Formasi Berai, namun tak selaras
di atas Formasi Tanjung, Batuan Malihan Tak-teruraikan, dan Batuan Granitan
Sepauk. Formasi ini terdiri atas batupasir, perselingan batulempung batulumpur,
konglomerat dan sisipan batubara, serta memiliki kisaran umur Miosen Awal Akhir.
Batubara Formasi Warukin di daerah Sampit terdapat pada fasies
batupasir dan perselingan batulempung - batulumpur. Dua lapisan utama
batubara dari bawah ke atas, yakni Seam A yang umumnya terendapkan
pada fasies batupasir dan Seam B yang terdapat pada fasies perselingan
batulempung - batulumpur. Batubara ini termasuk litotipe bright banded, sebagian
kusam (dull) dengan warna hitam kecoklatan dan berat menengah sampai ringan.
Secara fisik, batubara Sampit umumnya menyerpih dengan kekerasan dari getas
sampai rapuh; memiliki sisipan (parting) batulempung dan batulumpur; memiliki
ketebalan dari 80 cm sampai 200 cm. Berdasarkan nilai kalori, warna, kandungan
abu, kelembaban, dan kadar belerang, batubara ini termasuk ke dalam peringkat
subbituminus C - A.Lingkungan pengendapan batubara diduga hutan-rawa basah
berpohon tinggi dan semak perdu.
Kata kunci : batubara, Sampit, Formasi Warukin, Miosen Awal - Akhir,
Cekungan Barito, hutan-rawa basah
PENDAHULUAN
Penelitian batubara di daerah Sampit merupakan suatu kerja sama Tahun
2005 antara Pusat Survei Geologi (dahulu Puslitbang Geologi) dan PT Bara
Sejahtera yang bergerak di bidang eksplorasi batu-bara.Wilayah
penelitian
meliputi Sungai Sampit, Sungai Kuayan dan Sungai Katingan, yang masuk
wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
Penelitian batubara ini menggunakan metode pemetaan permukaan dan
penampang terukur setiap lapisan batubara, serta melakukan penggalian sumur
uji dan parit uji. Selanjutnya metode pengumpulan percontoh batubara dilakukan
dengan pengambilan komposit lapisan batubara (composite), dan bagian batubara
yang murni pada setiap lapisan (seam) batubara.
Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
tipe,
GEOLOGI REGIONAL
Runtunan stratigrafi daerah Sampit tersaji pada. Satuan batuan paling tua
yang merupakan batuan dasar runtunan batuan sedimen Tersier, adalah batuan
malihan yang terdiri atas filit, genes, sekis, dan kuarsit yang dikenal sebagai
batuan tak terurai (Nila drr., 1995). Satuan batuan ini, yang menyebar ke arah
utara hingga sekitar daerah Gunung Mas, tersingkap berupa jendela yang muncul
di tebing sungai dan ditindih langsung oleh Formasi Warukin dan Formasi Dahor.
Singkapan yang agak luas dijumpai di Sungai Sampit Kiri, selatan cabang Sungai
Kuayan, dan Hulu Sungai Rungan Kiri. Di daerah penelitian, satuan batuan
malihan ini berfoliasi dengan arah barat daya timur laut. Umur batuan malihan
ini diperkirakan Permo-Trias, (Nila drr., 1995).
di
umum
Formasi
Warukin
disusun
oleh batupasir
kuarsa,
Sebaran Batubara
Berdasarkan lokasi keberadaan, karakter batubara, kontrol struktur dan
runtunan batuan pembawa batubara, batubara wilayah Sampit dapat dibagi
menjadi dua blok batubara, masing-masing adalah Blok Kuayan (sekitar Sungai
Kuayan, Pemantang Kanan, Santilik, dan Sungai Mentaya) dan Blok Katingan
(Sungai Katingan Hulu, Pendahara, dan Katingan Hilir).
(a)
(b)
Ket : (a) Runtunan fasies batuan Formasi Warukin dan terdapatnya batubara
(b) Kolom runtunan batuan dan sisipan batubara di Sungai Kuayan.
karena
suatu
gerakan tektonika terbentuklah sinklin dengan arah sumbu timur laut - barat
daya.
Warukin
yang
terendapkan
di
lingkungan
hutan-rawa basah
bersifat
darat
dengan
semakin
menebalnya
rendah,
mencerminkan
proses
Diagram Leeder (1982) yang memperlihatkan hubungan antara kelembaban,nilai kalori dan
kedalaman penimbunan batubara Blok Kuayan dan Blok Katingan.
DAFTAR PUSTAKA
Amirudiin, 1989. The preliminary study of the granitic rocks of West Kalimantan,
Indonesia (Project B-Geol.951). Deoartment of Geology, University of
Wollonggong.
Margono, U., Sutrisno, dan Susanto, E., 1997. Peta Geologi Lembar Kandangan,
Kalimantan, skala 1:250.000. Pusat penelitian dan Pengembangan Geologi,
Bandung.
Nila, E.S., Rustadi, E., dan Heryanto, R., 1995. Peta Geologi Lembar
Palangkaraya,
Kalimantan,
skala
1:250.000.
Pusat
Penelitian
dan