Kebutuhan Dasar Selama Kala I

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

KEBUTUHAN DASAR

PERSALINAN KALA I

Suparmi, M.Kes

Persalinan normal adalah:


Proses pengeluaran buah kehamilan cukup bulan (bayi, plasenta
dan selaput ketuban) presentasi kepala (posisi belakang kepala),
dari rahim ibu, melalui jalan lahir, dengan tenaga ibu sendiri
Persalinan pada kala1 adalah:
Kala I merupakan waktu di mulainya persalinan, keadaan ini di
mulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks
hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm).
Dimulai dari ditandai dengan adanya kontraksi yang teratur,
adekut dan menyebabkan perubahan pada serviks sehingga
mencapai pemukaan lengkap.
Pembagian persalinan kala1 yaitu fase laten dan fase aktif. Fase
laten dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan 4cm dan tidak
terlalu mulas. Fase aktif yaitu kontraksi diatas 10 menit di mulai
dari pembukaan 4 hingga lengkap, penurunan pada bagian bawah
janin.

MATERI
1.
2.
a.
b.
c.

3.
4.
5.
6.
7.

Dukungan emosional
Kehadiran pendamping
Memberikan dukungan
Pemenuhan cairan dan nutrisi
Pengurangan rasa nyeri (posisi, massase dan
tehnik relaksasi)
Eliminasi
Penerimaan akan sikap dan prilaku
Informasi dan kepastian hasil pemeriksaan
Persalinan yang aman
Pencegahan infeksi

1. DUKUNGAN EMOSIONAL
Dukungan

emosional dapat berupa

pendampingan selama persalinan untuk


memberikan semangat, doa dan dapat
melakukan tindakan-tindakan yang membuat ibu
bersalin lebih nyaman.
Tenaga

kesehatanpun dapat berperan dalam

dukungan emosional dengan memberikan rasa


nyaman, aman dapat memenuhi kebutuhan ibu
secara baik

2. KEHADIRAN
PENDAMPING
Dukungan seorang pendamping
Hasil penelitian telah memperlihatkan efektifnya
dukungan fisik, emosional dan psikologis selama
persalinan dan kelahiran serta memperlihatkan
bahwa kehadiran seorang pendamping secara
terus selama persalinan akan menghasilkan :
Kelahiran dengan vakum dan vorsep semakin
sedikit/Kecil
Tindakan SC menjadi berkurang
Score APGAR < 7 lebih sedikit
Lamanya persalinan yang semakin pendek
Kepuasan ibu yang semakin besar dalam
pengalaman melahiran mereka
a.

KEHADIRAN PENDAMPING
Langkah-langkah yang akan sangat membantu
kenyamanan ibu dalam pendampingan adalah:
1)Hargai keinginan ibu untuk didampingi seseorang
yang dipilih oleh ibu bersalin sendiri.
2)Mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan
memuji ibu.
3)Membantu ibu bernafas dengan benar saat kontraksi.
4)Melakukan massage pada tubuh ibu dengan lembut.
5)Menyeka wajah ibu dengan lembut, menggunakan
kain yang dibasahi air hangat atau dingin
6)Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa aman .

KEHADIRAN PENDAMPING
b. Pemenuhan nutrisi dan cairan
Selama persalinan ibu tidak dianjurkan untuk berpuasa,
melainkan harus memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi
tanpa dibatasi untuk menambah energi dan mencegah
dehidrasi.
Anjurkan ibu untuk mendapat asupan (makanan ringan
dan minum air) selama persalinan.
Makanan ringan dan cairan yang cukup selain persalinan
akan memberikan lebih banyak energi dan mencegah
dehidrasi.
Dehidrasi bisa memperlambat kontraksi atau membuat
kontraksi menjadi tidak teratur dan kurang efektif

KEHADIRAN PENDAMPING
c. Pengurangan Rasa sakit
Pengurangan

sakit dapat dilakukan dengan


mengurangi rasa sakit langsung dari sumbernya,
dengan memberikan rangsangan alternatif yang
kuat dan mengurangi reaksi mental negatif,
emosional dan reaksi fisik.
Rasa sakit selama proses persalinan dapat
mempengaruhi psikologis ibu bersalin.
Diharapkan ibu pernah mendapat penyuluhan
tentang teknik relaxsasi saat ANC, bila ibu belum
pernah maka di ajarkan terlebih dahulu teknik
relaxsasi

MANFAAT TEKNIK RELAXASI


1.

2.

3.
4.

5.

Mencegah otot dari kelelahan khususnya otot


besar rahim
Menolong ibu mengatasi stress persalinan
sehingga lebih menikmati pengalamannya
Menolong menghemat energi
Membantu ibu dalam berkomunikasi lebih efektif
dengan orang-orang di sekitarnya
Membantu bayi dalam kelahiran karena jika ibu
rilex, ibu tidak akan mengalirkan hormon stress
ke sistem tubuh bayi.

MANFAAT TEKNIK RELAXASI


Langkah-langkah relaxasi:
Memilih lingkungan yang tepat: nyaman bagi ibu,
tenang, bersih, terang dan tidak menyeramkan
dengan sedikit intervensi walaupun tidak harus
dengan fasilitas mewah atau terlalu canggih.
Memahami tubuh: setiap kali stress ketika hamil,
coba amati tubuh yang beraksi, misalnya ibu
mengerat gigi (meringis), sakit perut, leher dan
bahu jadi tegang otot-otot tegang sehingga tubuh
sakit dan letih, maka anjurkan tarik nafas dalam
dari hidung kemudian mengehembuskan lewat
mulut, Tehnik ini juga berefek positif bagi tekanan
darah

Mengurangi rasa sakit menurut Varneys :


1.Adanya seseorang yang dapat mendukung
persalinan
2.Pengaturan posisi
3.Relaksasi dan latihan pernafasan
4.Istirahat dan privasi
5.Jelasan mengenai kemajuan/prosedur yang
dilakukan
6.Asuhan diri
7.Sentuhan
Mengurangi rasa sakit menurut Penny Simpkin
1. Mengurangi rasa sakit langsung dr sumbernya
2. memberikan rangsangan alternative yang kuat
3. Mengurangi reaksi mental negative, emosional
dan reaksi fisik ibu terhadap rasa sakit.

TEHNIK DUKUNGAN UNTUK


MENGURANGI RASA SAKIT
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Kehadiran pendamping yang terus menerus,


sentuhan yang nyaman dan dorongan dari orang
yang mendukung
Perubahan posisi dan pergerakan
Sentuhan dan Massage
Counterpressure untuk mengurangi ketegangan
pada ligamentum Sacroilliaca
Pijatan ganda pada pinggul
Penekanan pada lutut
Kompres hangat dan kompres dingin
Berendam
Pengeluaran suara
Visualisasi dan pemutusan perhatian
Musik

3. KEBUTUHAN ELIMINASI
Eliminasi:
1.Keleluasaan ke toilet secara teratur selama persalinan
memperlambat turunnya bagian terbawah janin,
menyebabkan partus macet, ibu tidak nyaman, risiko HPP
meningkatkan risiko infeksi saluran kemih postpartum
2.Periksa kandung kemih saat akan memeriksa DJJ
3.Anjurkan ibu untuk berkemih di kamar mandi/berikan
wadah penampung urine, jangan dilakukan kateterisasi
4.Anjurkan ibu untuk buang air besar jika perlukan
Alasan tidak melakukan Kateterisasi :
1.Dapat menimbulkan rasa sakit
2.Meningkatkan risiko infeksi dan perlukan saluran kemih
Alasan tidak melakukan klisma:
1.Tidak memperpendek waktu persalinan
2.Menurunkan angka infeksi BBL dan infeksi luka
postpartum

4. PENERAPAN SIKAP DAN


PRILAKU
Asuhan sayang ibu dapat membantu ibu dan
keluarganya untuk merasa aman dan nyaman selama
proses persalinan. Asuhan sayang ibu adalah asuhan
dengan prinsip saling menghargai budaya, kepercayaan
dan keinginan sang ibu (Depkes, 2004).
Asuhan sayang ibu seharusnya diberikan pada tiap
kala selama persalinan karena persalinan adalah saat
yang menegangkan dan menggugah emosi ibu dan
keluarganya, malahan dapat pula menjadi saat yang
menyakitkan dan rnenakutkan bagi ibu, sehingga
penerapan sikap dan prilaku seorang bidan dalam
menghadapi ibu bersalin harus benar-benar diperhatikan
membuat seorang ibu bersalin menjadi nyaman dan
aman serta relaks.

ASUHAN SAYANG IBU SELAMA


PERSALINAN
1.

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Sapa ibu dengan ramah dan sopan, bersikap dan


bertindak dengan tenang dan berikan dukungan penuh
selama persalinan dan kelahiran bayi
Jawab setiap pertanyaan yang diajukan ibu/keluarga
Hadirkan suami/keluarga untuk memberikan dukungan
Waspadai tanda penyulit dan lakukan tindakan yang
sesuai dan siap dengan rencana rujukan.
Bersama keluarga memberikan dukungan dengan katakata yang membesarkan hati dan pujian kepada ibu.
Membantu ibu bernapas saat kontraksi (tehnik relaksasi).
Memijat punggung, kaki atau kepala ibu dan tindakantindakan bermanfaat lainnya (tehnik massase).
Membantu pengaturan posisi sesuai dgn keinginan ibu
Jangan membuat ibu dalam posisi telentangmenekan
vena cava inferior, hal ini menyebabkan penurunnya
aliran darah dan sirkulasi ibu ke plasenta.

KEPASTIAN PROSES
PERSALINAN

Jika ibu tidak memiliki gambaran yang akan terjadi


saat persalinan, tidak mengerti yang akan di lakukan
petugas medis atau percakapan mereka tidak
melibatkan ibu, maka ibu bersalin akan sulit rilex,
sehingga petugas kesehatan perlu memberikan
informasi
Jika ibu tidak yakin mengenai berbagai aspek dalam
persalinan atau menyimpan kekhawatiran bahwa
sesuatu akan menimpa ibu atau bayi, maka petugas
kesehatan perlu memberikan informasi
Setelah ibu mendengar segalanya baik-baik saja,
biasannya ibu segera rilex
Pastikan pendamping persalinan mengerti perannya
yang terpenting adalah senantiasa membuat ibu
cukup informasi.

6. PERSALINAN AMAN
a. Persiapan Ruangan dan Lingkungan
Ruangan yang hangat dan bersih, memiliki sirkulasi
udara yang baik dan terlindung dari tiupan angin,
sumber air bersih mengalir
Suhu kamar bersalin 21 C
Kecukupan air bersih, klorin, diterjen, kain pembersih,
kain pel dan sarung tangan karet
Kamar mandi yang bersih dan pastikan kamar mandi
telah di dekontaminasi dengan larutan klorin.
Tempat yang luas dan mendapatkan privasi
Penerangan yang baik siang maupun malam hari,
Tempat tidur yang bersih, tutupi kasur dengan pelastik,
yang mudah di bersihkan jika terkontaninasi.
Pastikan kelengkapan jenis dan jumlah bahan-bahan
yang di perlukan serta dalam keadaan siap pakai pada
setiap persalinan dan kelahiran bayi diantaranya

Persiapan Alat
Tensi meter
2. Stetoskop
3. Mono aurel
4. Jam yang mempunyai detik
5. Termometer
6. Partus set
7. Heacting set
8. Bahan habis pakai (injeksi oksitosin, lidokain,
kapas, kasa,detol)
9. Set kegawat daruratan (oksigen, infusan dll)
10.Bengkok
11. Tempat sampah basah kering dan tajam
12.Alat-alat proteksi diri (APD)
1.

Persiapan Obat-obatan Kala I


1.

2.

3.

Manfaat oksitosin: dapat menaikan peranan yang sangat penting


dalam persalinan dan pengeluaran ASI. Oksitosin bekerja pada
reseptor oksitosik untuk menyebabkan (Kontraksi uterus pada
kehamilan aterm, Kontraksi pembuluh darah umbilikus dan
Kontraksi sel-sel mioepitel)
Efek samping oksitosik: bila oksitosin sintetik diberikan, kerja
fisiologis hormon ini akan bertambah sehingga dapat
menimbulkan efek samping yang potensial berbahaya
seperti (stimulasi berlebih pada uterus, kontraksi pembuluh darah
tali pusat, kerja pd pembuluh darah, mual, reaksi hipersensitif)
Pemberian oksitosin akan mengganggu masuknya kepala janin
ke dalam serviks. kontraksi uterus yang keras, lama serta kuat
dapat menimbulkan konsekuensi yang serius : trauma pada
neonatus dan ibu, ruptur uteri, perdarahan postpartum,
hematoma pelvik, solusio plasenta, emboli cairan amnion dan
hipoksia fetal.

7. PENCEGAHAN INFEKSI
1.

2.

3.
4.
5.

6.

Menjaga lingkungan yang bersih merupakan hal penting


dalam mewujudkan kelahiran yang bersih dan aman
bagi ibu dan bayinya.
Kepatuhan dalam menjalankan praktek-praktek
pencegahan infeksi yang baik juga akan melindungi
penolong persalinan dan keluarga ibu dari infeksi.
Ikuti praktek-praktek pencegahan infeksi yang sudah
ditetapkan.
Anjurkan ibu untuk mandi pada awal persalinan dan
pastikan bahwa ibu memakai pakaian yang bersih.
Mencuci tangan sesering mungkin, menggunakan
peralatan steril atau disinfeksi tingkat tinggi dan sarung
tangan pada saat diperlukan.
Anjurkan anggota keluarga untuk mencuci tangan
mereka sebelum dan setelah melakukan kontak dengan
ibu atau bayi baru lahir.

ALASAN PENCEGAHAN
INFEKSI
Pencegalian infeksi sangat penting
dalam menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu dan bayi baru lahir.
Upaya dan keterampilan dalam
melaksanakan prosedur pencegahan
infeksi yang baik, akan melindungi
penolong persalinan terhadap risiko
infeksi.

PALPASI

Pemeriksaan dengan meraba untuk


menentukan besarnya rahim, menentukan
tuannya kehamilan dan menentukan letaknya
janin dalam rahim.
Harus diraba juga untuk mengetahui apakah
ada tumor-tumor lain dalam rongga perut, cysta,
myoma, limfa yang membesar.
Cara melakukan palpasi pada kehamilan
menurut Leopold yang terdiri atas 4 bagian:
1.Leopold I
2.Leopold II
3.Leopold III
4.Leopold IV

Leopold IV

Konvergen

Divergen

PERIKSA LUAR

PD

(--)

TBJ

5/5

13

4/5

H I II

KET

Kepala di atas PAP, mudah


digerakkan

13

kepala masuk

Sulit digerakan,
PAP 1/5 bagian

3/5

H II III

12

Kepala masuk PAP

2/5

H III +

11

Kepala masuk PAP

H III IV

11

Kepala masuk PAP


Kepala di dasar

H IV 11

Kepala di perineum

1/5
0/5

2/5 bagian

3/5 bagian

4/5 bagian,
panggul

TAKSIRAN BERAT JANIN (TBJ)

RUMUS JOHNSON TOSHACK (MD 13/12/11) X 155


GRAM
MD: Mc Donald : TFU dalam cm
Contoh :
Diketahui pada pemeriksaan palpasi didapatkan TFU 33
cm,
Leopold IV didapatkan kepala teraba 2/5, berarti kepala
sudah masuk PAP 3/5, dan pada pemeriksaan dalam
didapatkan kepala berada di H III +.
Maka untuk mencari TBJ dikurangi 11. (Lihat tabel sistem
perlimaan)
Perhitungannya :
(33 11) x 155 = 3410 gram
Jadi Taksiran berat janin adalah 3410 gram.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai