Info Naik Pesawat Buat Ibu Hamil
Info Naik Pesawat Buat Ibu Hamil
Info Naik Pesawat Buat Ibu Hamil
Ingin mudik atau traveling naik pesawat tapi sedang mengandung buah hati?
Pada umumnya, terbang selagi hamil itu tidak masalah. Namun, untuk menghindari risiko yang dapat
membahayakan kehamilan, ada beberapa hal yang wajib diketahui dan dipersiapkan ibu hamil mulai dari
sebelum booking tiket hingga saat keberangkatan.
Berikut pertanyaan yang sering ditanyakan ibu hamil ketika berencana untuk naik pesawat:
Apakah terbang selagi hamil ada risikonya?Bagaimana cara mencegah risiko tersebut?
Kapan saat terbaik untuk terbang dan kapan sebaiknya tidak?
Pada usia kandungan berapa ibu hamil tidak lagi diperbolehkan terbang sesuai ketentuan maskapai?
Simak jawabannya di bawah ini agar perjalanan mudik atau liburan Anda tetap nyaman.
Risiko terbang bagi ibu hamil
Jangankan ibu hamil, penumpang biasa juga cenderung mengalami gangguan ringan dalam penerbangan.
Ibu hamil dianggap memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan ringan hingga risiko yang
paling parah yaitu keguguran.
Gangguan yang paling umum dapat berupa kram dan pembengkakan kaki/mata kaki. Hal ini umumnya
terjadi selama penerbangan di atas 3-5 jam. Gangguan yang lebih serius bisa berupa pembekuan darah atau
dalam istilah asingnya disebut blood clots/thrombosis. Gejala blood clots adalah: bagian belakang kaki
terutama di bawah lutut mengalami pembengkakan, nyeri dan merah. Penyebab kedua gangguan tersebut
adalah kurang lancarnya peredaran darah.
Ada 2 cara mencegah kram hingga blood clots:
1. Kenakan compression stockings (flight socks), yaitu sejenis stocking khusus untuk dipakai selama
penerbangan. Stocking ini dapat dibeli di apotek. Kenakan mulai dari bangun pagi sebelum terbang
sampai tiba di tujuan.
2. Tiap satu jam sekali, bangunlah dari kursi dan berjalan-jalan sedikit selama 4-5 menit. Stretching
sederhana mulai dari menggerakkan leher, bahu hingga ujung kaki selama duduk juga dapat
mengurangi risiko kram dan blood clots.
Ibu hamil sangat dianjurkan berkonsultasi dengan dokternya sebelum booking tiket, terutama jika
sebelumnya pernah menderita beberapa hal ini:
Pendarahan
Pernah keguguran
Hipertensi/darah tinggi
Saat terbaik untuk terbang adalah saat usia kehamilan 14 hingga 27 minggu. Pada usia kehamilan 14
minggu, ibu hamil sudah melewati masa-masa mual dan sudah lebih kuat secara fisik.
Sebelum usia kandungan mencapai 14 minggu, sebaiknya ibu hamil tidak naik pesawat. Di usia awal
kandungan, biasanya ibu hamil masih sering mengalami mual dan pusing, yang bisa menimbulkan gangguan
lainnya jika dipaksakan. Selain itu, risiko keguguran juga lebih tinggi di usia awal kehamilan.
Saat usia kehamilan di atas 36 minggu, ibu hamil tidak lagi diperbolehkan untuk bepergian dengan pesawat
terbang. Jika yang dikandung adalah kembar, maka batasnya menjadi 32 minggu. Batas usia kandungan
tersebut diukur dari tanggal penerbangan pulang.
Tips terbang bagi ibu hamil
Berikut adalah tips-tips yang berguna bagi ibu hamil yang akan naik pesawat:
Jauh-jauh hari sebelum keberangkatan:
Cek info seputar rumah sakit atau pertolongan medis di tempat tujuan Anda.
Jika bepergian ke luar negri yang mengharuskan vaksinasi, pastikan vaksinasi tersebut aman untuk
ibu hamil.
Tibalah di bandara jauh lebih awal agar Anda lebih santai ketika melalui proses check-in dan
security. Terburu-buru di bandara dapat menimbulkan stress dan itu bukan awal yang baik untuk
memulai penerbangan.
Beritahu petugas di counter check-in bandara tentang keadaan Anda agar mereka dapat
mempersiapkan kebutuhan Anda sebaik mungkin.
Jika mungkin, pilihlah tempat duduk di dekat gang/aisle agar Anda mudah keluar masuk saat ingin
stretching atau ke toilet.
Kenakan pakaian yang longgar dan nyaman, sepatu yang nyaman, dan compression stockings.
Begitu sampai di pesawat, usahakan untuk ke toilet terlebih dahulu. Ini berguna jika ternyata pesawat
delay take off namun penumpang sudah tidak diperbolehkan ke toilet.
Hindari minuman yang menyebabkan dehidrasi seperti kopi dan teh, apalagi yang mengandung
alkohol.
2 | Page
Surat keterangan dokter ini biasanya harus diperoleh seminggu sebelum hari keberangkatan. Ketentuan tiap
maskapai bisa berbeda-beda. Penumpang dianjurkan mengecek tiap ketentuan dari maskapai yang
bersangkutan.
Ketentuan ibu hamil naik pesawat Lion Air, Wings Air, Malindo, Batik Air:
Ibu hamil dengan usia kehamilan di atas 28 minggu diwajibkan menyertakan surat keterangan medis
yang menyatakan bahwa penumpang sehat secara medis untuk ikut dalam penerbangan.
Penumpang juga diminta mengisi formulir pertanggungan risiko Form of Indemnity (FOI) yang
membebaskan maskapai dari pertanggungjawaban terhadap hal-hal yang tidak diinginkan selama
penerbangan.
Ibu hamil dengan usia kehamilan maksimal 32 minggu wajib menyertakan surat keterangan medis
dari dokter dan juga mengisi surat pernyataan yang tersedia di bandara maupun kantor cabang
Sriwijaya Air. Surat pernyataan ini membebaskan Sriwijaya dari pertanggungjawaban terhadap halhal yang tidak diinginkan selama penerbangan.
Untuk kehamilan pertama, ibu hamil diperbolehkan terbang hingga usia kehamilan mencapai 32
minggu. Penumpang diwajibkan mengisi Formulir Informasi Medis (MEDIF).
Mulai dari kehamilan kedua, penumpang tidak diperbolehkan terbang jika kehamilan sudah pada
usia 32 minggu.
Terbatas
pada
saat
check-in
yang
membebaskan
Citilink
dari
Terbatas
pada
saat
check-in
yang
membebaskan
AirAsia
dari
Untuk usia kehamilan yang tidak bermasalah hingga 28 minggu, penumpang tidak perlu membawa
dokumen medis apapun.
Untuk kehamilan yang bermasalah atau mengalami komplikasi, penumpang diwajibkan menyertakan
surat keterangan medis dari dokter. Formulir keterangan medis Jetstar dapat dilihat di sini.
Untuk usia kehamilan di atas 28 minggu, penumpang diwajibkan menyertakan surat keterangan
medis dari dokter tertanggal tidak lebih dari 10 hari sebelum keberangkatan.
4 | Page