Thoracotomy
Thoracotomy
Thoracotomy
PENEMUAN KLINIS
MATERI
Gunting lurus
Gunting bengkok
Arteri klem
Retractor finochietta
Needle holder
Needle
Pinset anatomis
Pinset chirurgis
Allis forceps
Dook steril
Dook klem
Tampon
Kapas secukupnya
Larutan penicili-streptomicin
Ampisilin 10%
Alkohol 70%
Yodium tincture
Salep Betadine
METODE
Persiapan Operasi
Operasi daerah thoracotomy perlu dilakukan dengan diagnosa yang tepat
maupun dengan fhoto roentgen. Keberhasilan teknik operasi ini dipengaruhi antara
lain persiapan sebelum menjalankan operasi, penanganan operasi yang sempurna
serta perawatan pasca operasi.
Persiapan Hewan
Sebelum operasi dilakukan hewan terlebih dahulu diperiksa, yaitu
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah secara laboratorik umum yang dilakukan
meliputi anamnesa, penghitungan frekwensi napas, frekwensi pulpus, temperatur,
berat badan, pemeriksaan kulit dan rambut, susunan alat pencernaan,
perkencingan, peredaran darah, susunan pernapasan dan susunan syaraf.
Pemeriksaan darah secara laboratorik meliputi kadar PCV, Hb, RBC, WBC, diferensial
leukosit, kadar TPP dan fibrinogen. Hewan sebelum dioperasi dipuasakan terlebih
dahulu selama 12 jam. Kemudian hewan diberi Premidikasi yang digunakan
adalah atropin sulfat dengan dosis 0,02-0,04 mg/kg BB secara subkutan. 10 menit
kemudian dilanjutkan dengan pemberian ketamin dengan dosis 10-40 mg/kgBB,
xilazin dengan dosis 2-3 mg/kg BB secara intramuskular. Setelah pemberian
anestesi, kemudian hewan direbahkan dengan posisi lateral recumbency kemudian
bulu daerah thorac dicukur dan dibersihkan. Setelah bersih kemudian diolesi
dengan yodium tincture.
Pelaksanaan Operasi
1. Anestesi Umum
Hewan diletakkan dengan posisi lateral recumbency, pemberian ketamin
dengan dosis 10-40 mg/kg BB, xilazin dengan dosis 2-3 mg/kg BB secara
intramuskular.. Sebelumnya diberikan premedikasi dengan antropin sulfat 0,025 %
secara sub cutan. Cooperator memantau frekwensi kerja jantung dan nafas.
Stadium 3 plane 3 ditandai dengan respirasi abdominal dengan amplitude yang
minimal, bola mata terletak di tengah, jaw tension menghilang dan reflek pedal
hilang sama sekali yang berarti hewan tersebut telah teranestesi sempurna dan
siap untuk dioperasi.
2. Teknik Operasi
Thoracotomy dapat dilakukan dengan mengincisi antara tulang rusuk atau
pemisahan disternum (gambar. 4) di lampiran. Mendekat ke bekas keadaan tersebut
diperlukan pembukaan dan yang mendasari proses penyakit. Bagaimana juga
bentuk-bentuk dari thoracotomy yang dilakukan, satu area besar harus dipreparir
untuk pembedahan yang aseptik untuk menyediakan perpanjangan dari incisi jika
dibutuhkan. Hal ini tergantung dimana lobus sebelah kiri yang terinfeksi, sebelah
kiri lateral thoracotomy pada tempat, lima atau tujuh letak dari intercostae cukup
untuk menyediakan pembukaan untuk lobectomy. Sebuah intercostae keempat
sebelah kiri tempat thoracotomy memberikan pembukaan di ventricular kanan
keluar di saluran, terutama arteri pulmonary dan duktus anteriosus. Pembuangan
kedua dari kantong pericardial dapat sangat sukar untuk mendekati daerah ini.
Thoracotomy di intercostae sebelah kiri memberikan pembukaan diselah kanan
jantung (serambi jantung, atrium dan ventricle), cranial dan tengah memberikan
pembukaan untuk kedua belah dari ruang thorac, lobectomy partial/ sebelah, kedua
belah bagian mudah dilakukan dari suatu sternotomy bagian tengah;
bagaimanapun lobectomy complit sering sukar dilakukan. Vena cava caudal,
terutama arteri pulmonary dan kedua belah kantong pericardium dapat dipisahkan
dan digerakkan menyambung didekat ini. Setelah bedah dilakukan, daerah thorak
ini harus dibalut dengan longgar.
Thoracotomy intercostae;
Hewan yang telah teranestesi sempurna kemudian diletakkan di atas meja operasi
dengan posisi lateral recumbency, pilihlah bagian yang diincisi kira-kira daerah
ditempat intercostae dan lakukan incise di kulit, jaringan subkutaneus dan otot
cutaneous trunci. Imcisi harus memanjang dari tempat di bawah tulang belakang
(vertebral) tubuh untuk dekat di sternum. Incisi diperdalam menyambung ke otot
latissimus dorsi dengan menggunakan gunting, kemudian palpasi ditulang rusuk
pertama dengan menggunakan sebelah bagian tangan secara cranial (ke atas) di
bawah otot latissimus dorsi. Perhatikan kembali dari tulang rusuk pertama untuk
memeriksa tempat intercostae yang tepat. Tulang rusuk cranial pada incisi
intercostae kebanyakan mudah ditarik masuk kembali dari pada tulang rusuk
caudal, oleh karena itu kabanyakan memilih tempat caudal jika kita harus memilih
antara dua batasan tempat intercontae. Potong otot scalenus dan otot pectoral
dengan gunting tegak lurus pada serabut-serabutnya, kemudian pisahkan serabutserabut otot pada otot ventralis serratus pada waktu memilih tempat intercostae.
Dekat dipersambungan costochondral, satu bagian mata gunting ke dorsal
dipertenganhan intercostae lakukan incise pada ototnya. Dengan cara yang sama
lakukan incisi di otot bagian dalam intercostae. Beritahukan anestesiolog pada saat
kira-kira masuk kedalam ruang thorac dan setelah itu identifikasikan paru-paru dan
pleura, gunakan gunting pendek atau suatu mata pisau untuk menusuk pleura.
Sediakanlah disini udara untuk masuk ke thorac, menyebabkan paru-paru kollaps
menjauh dari dinding tubuh. Kemudian perluas incisi ke dorsal dan ventral untuk
mencapai pembukaan yang diinginkan. Kenali dan hindari mengincisi pembuluhpembuluh darah bagian dalam thorac yang terletak bagian dekat subpleural di
sternum. berhenti melakukan terus laparotomi dan tempatkan bagian-bagian tadi di
atas, terlindung dari pinggir dada yang diincisi. Gunakan suatu retraktor finochietta
tampak pada gambar di lampiran (gambar 3), untuk membentangkan tulang-tulang
rusuk. Jika dilakukan pembukaan lebih lanjut maka diperlukan suatu tulang rusuk
membatasi ke incisi dapat dilepaskan, bagaimanapun hal ini jarang diperlukan. Jika
suatu pembuluh dada akan diletakkan, maka harus dilakukan sebelum meneliti
thorac. Pembuluh tersebut tidak harus dikeluarkan dari tempat dilakukan incisi
intercostae.
DISKUSI
Ada berbagai cara untuk melakukan thoracotomy. Cara yang paling umum
dilakukan pada thoracotomy antara
lain dengan melalui :
Median sternotomy. Median lebar sternotomy menyediakan akses ke mediastinum
dan merupakan pilihan pengirisan untuk kebanyakan operasi jantung terbuka dan
akses ke mediastinum anterior.
Posterolateral thoracotomy. sangat umum pendekatan untuk operasi pada paruparu atau posterior mediastinum, termasuk kerongkongan. Ketika dilakukan melalui
antara tulang-tulang iga 5. Ruang, memungkinkan akses ke optimal pulmonary
hilum (pulmonary artery dan pulmonary vein) dan karena itu dianggap sebagai
pendekatan pilihan untuk pulmonary resection (pneumonectomy dan lobectomy).
Anterolateral thoracotomy. dilakukan pada dinding dada anterior; kiri anterolateral
thoracotomy adalah torehan pilihan untuk buka dada pijat, manuver yang penting
dalam pengelolaan melukai perhentian jantung. Anterolateral thoracotomy, seperti
kebanyakan potongan bedah, memerlukan penggunaan jaringan retractors-dalam
hal ini, suatu "tulang rusuk penyebar" seperti Tuffier retractor.
Bilateral anterolateral thoracotomy. dikombinasikan dengan garis sternotomy hasil
dalam pengirisan, pengirisan terbesar umum digunakan dalam operasi yang
berkenaan dengan dada.
Setelah selesai dengan prosedur bedah, di dada tertutup. Satu atau lebih dada
tabung dengan satu-akhir dibuka di dalam rongga pleural dan lainnya tenggelam di
dalam larutan garam yang tertutup rapat kontainer, airtight membentuk sebuah
sistem drainase yang diperlukan untuk mengeluarkan udara dan cairan dari rongga
pleural, mencegah pengembangan pneumothorax atau hemothorax.
Terapi antibiotik. Cefazolin = 20 mg/ kg diberikan intravena pada saat
induksi, diulang sekali atau dua kali pada intravena 4 sampai 6 jam.
KESIMPULAN
Thoracotomy adalah proses penyayatan atau pemotongan melalui dinding dada
untuk memperoleh rongga dada. Thoracotomy memungkinkan untuk pengamatan
terhadap kondisi paru-paru; kerusakan dari paru-paru atau bagian dari paru-paru;
kerusakan dari tulang rusuk, dan pemeriksaan, pengobatan, atau penghapusan
suatu organ dalam rongga dada.. Thoracotomy juga dapat dilakukan menuju pada
organ jantung, kerongkongan, diafragma, dan bagian aorta yang melewati melalui
rongga dada
DAFTAR PUSTAKA
Anonimus, 2007.
http://web.mac.com/kieran.mcmanus/How_I_do_it/Photos/PMS_thoracotomy/PMS_th
oracotomy.html
Bojrab MJ: Prophylactic thoracolumbar disk fenestration. In Bojrab MJ (ed): Current
Techniques in Small Animal Surgery, pp 404-406. Philadelphia, Lea & Febiger, 1975
Fossum, T. W. (2002). Small Animal Surgery. Mosby inc, USA.
Sardjana, I.K.W, dan Kusumawati,D., 2004., Anastesi Veteriner Jilid I., Gadjah Mada
University Press., Yogyakarta.
Tilley. L. P. And smith. F. W. K. 2000. The 5-minute veterinary consult, canine and
feline. Lipincoot williams and wilkins. volume 2, fifth edition. WB Saunders London.