Renval PKM - Kelompok 2 - Diagnosa Sosial
Renval PKM - Kelompok 2 - Diagnosa Sosial
Renval PKM - Kelompok 2 - Diagnosa Sosial
PENDAHULUAN
terhadap
keluhan
yang
dirasakan
(terganggu
psikologis),
dan
keluhan
BAB II
PEMBAHASAN
2
(Predisposing,
Educational/Ecological,
Reinforcing,
Diagnosis,
Enabling,
Evaluation).
Constructs
Kedua,
in,
PROCEED
promosi
kesehatan.
Dalam
perencanaan
program,
model
Absenteeism (Ketidakhadiran)
Achievement (Penghargaan)
Aesthetics (Estetika)
Alienation (Pengasingan)
Comfort (Kenyamanan)
Crime (Kejahatan)
Employment (Pekerjaan)
Discrimination (Diskriminasi)
Happiness (Kesenangan)
Hostility (Permusuhan)
Legitimacy (Hak Kekuasaan)
Performance (Penampilan)
Riots (Kerusuhan)
Self Esteem (Harga Diri)
Unemployment (Pengangguran)
Votes (Hak Suara)
Welfare (Kesejahteraan)
metode
grup
Nominal
Group
Process
(NGP),
2.3 Aplikasi
2.3.1 Hubungan Hipertensi dengan Diagnosa Sosial
tekanan darah di atas tekanan darah normal (Kabo, 2010). Secara umum
hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan sistolik lebih dari 140
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Tekanan darah tinggi
menjadi masalah hanya bila tekanan darah tersebut persisten. Tekanan
darah tersebut membuat sistem sirkulasi dan organ yang mendapat suplai
darah termasuk jantung dan otak menjadi tegang (Palmer, 2005).
hipertensi. Semakin
hipertensi, stres lah yang menjadi faktor utamanya. Adapun stress ini dapat
berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial, ekonomi, dan karakteristik
personal. Stres yang berlarut larut dan dalam intensitas yang tinggi dapat
menyebabkan penyakit fisik dan mental seseorang, yang akhirnya dapat
menurunkan produktifitas kerja dan buruknya hubungan interpersonal.
(risiko
Diabetes
Melitus
Tipe
2)
dan
gangguan
satu pola reaksi yang muncul saat pekerja dihadirkan dengan tuntutan
pekerjaan yang tidak sesuai dengan kemampuan dan skill (Houtma I, dk.,
2007).
Stres
diasosiasikan
dengan
peningkatan
risiko
47,2%
individu
dengan
hipertensi
di
atas,
diduga
disebabkan karena subjek bekerja secara penuh 7-8 jam per hari selama 1
bulan. Sehingga bila dikalkulasikan, didapatkan hasil individu-individu
tersebut bekerja 210-240 jam per bulan. Kedua, subjek tersebut diduga
bekerja lembur; sehingga jam bekerja ditambah paling banyak 3 jam/hari,
yang
telah
diatur
dalam
Pasal
ayat
Peraturan
Menteri
menyatakan
jam
kerja
dengan
risiko
hipertensi.
Individu yang bekerja 41-50 jam per minggu 17% mempunyai hipertensi,
dan individu yang bekerja > 51 jam 29% mempunyai hipertensi.
kesehatan yang rendah pada negara dengan tingkat pendapatan rendahsedang, sehingga banyak individu dengan hipertensi tidak terdiagnosis,
tidak mendapatkan pengobatan, tidak terkontrol. Negara dengan tingkat
pendapatan yang tinggi memiliki kemampuan dalam mendeteksi dan
mengobati hipertensi serta faktor risiko lain sehingga tingkat mortalitas
menurun (A Global Brief on Hypertension, 2013).
2.3.2
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
PRECEDE/PROCEED
adalah
Model
partisipasi
perilaku
akibat
intervensi
promosi
kesehatan.
Dalam
Diagnosis
sosial
adalah
proses
penentuan
persepsi
DAFTAR PUSTAKA
http://helvetia.ac.id/elearning/file.php/1/SAP5_MERANCANG_PROGRAM.pdf
http://eprints.dinus.ac.id/6377/1/3.Dx_sosial_dan_Epidemiologi.pdf
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1002006214-3-bab%202.pdf
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1002106016-3-BAB%20II.pdf
http://digilib.unila.ac.id/2379/8/BAB%20II.pdf
LAMPIRAN
SOAL
Jawab : - Employment
- Unemployment
- Welfare
masyarakat?
Jawab : - Perfomance
- Comfort
e. Bagaimana alur permasalahan berdasarkan diagram tersebut?
Jawab : Berdasarkan diagram di atas, kualitas fisik air minum
rumah tangga yang termasuk dalam kategori baik paling rendah
dibandingkan kategori lain. Masalah yang timbul kemungkinan antara lain
rendahnya kualitas fisik air minum rumah tangga menyebabkan tingginya
angka kejadian diare di provinsi Jawa Tengah.