Makalah Spiral Vs RAD

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

SPIRAL VS RAD

(Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak)

Dosen Pembimbing :
Heru Mujianto, S. Kom.

Oleh :
M. Dimas Ghiffari M (4114060)
M. Choirul Hidayat (4114062)
Ilmaya Khaiyuma(4114064)
Firdaus Wahyu Prasongko (4114067)
Miftahur Rohmah (4114080)
M. Luqman Hakim (4114084)

JURUSAN SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT., karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Spiral vs
RAD guna memenuhi tugas mata kuiah Rekayasa Perangkat Lunak. Sholawat serta
salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW, yang mana sangat kita nanatika
syafaatnya di hari akhri nanti.
Makalah ini telah dibuat berdasarkan hasil diskusi kelompok kami. Oleh karena
itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama kepada dosen pembimbing
mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak yakni bapak Heru Mujianto, S. Kom.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Amin.

Jombang, 15 Maret 2016

Penulis

KATA PENGANTAR.....................

ii

DAFTAR ISI........................

iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG...........................................................................................

1.I 1.2 RUMUSAN MASALAH.......................................................................................

1.3 TUJUAN.................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MASING-MASING MODEL ................................................

2.2 PERBEDAAN SPIRAL DAN RAD MODEL...................................................

2.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING MODEL............

2.4 PENERAPAN MASING-MASING MODEL...................................................

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN.....................................................................................................

11

3.2 SARAN..................................................................................................................

11

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................

12

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sistem informasi adalah sekumpulan sub-sub sistem yang saling berinteraksi
dan terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem informasi
yang baik tidak terlepas dari metode dan langkah dalam pembangunannya agar
mampu memberikan kepuasan optimal kepada para penggunanya. Banyak metode
dan langkah yang digunakan untuk membangun suatu sistem informasi. Untuk
memahami dan mengetahui metode dan langkah-langkah dalam membangun dan
mengembangkan sebuah sistem informasi, diperlukan penjelesan lebih lanjut
terhadap hal tersebut.
Metode yang digunakan untuk membangun dan mengembangkan sebuah
sistem informasi dimulai dari tahap awal sampai akhirnya pada tahap
penyelesaian serta pengaplikasiannya pada kehidupan nyata. Beberapa diantara
metode atau model tersebut adalah model Spiral dan model RAD (Rapid
Application Development). Model - model tersebut akan dipaparkan lebih lanjut
dibawah ini agar memberikan pengetahuan bagi para pembaca dan memberikan
gambaran tentang langkah pembangunan sebuah sistem, dari awal tahapantahapan penggunaan model Spiral dan RAD serta penerapan model untuk
memahami fungsi dan kegunaannya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas didapati rumusan masalah :
1. Apa pengertian dari Spiral dan RAD model?
2. Bagaimana perbandingan dan perbedaan diantara keduanya?
3. Apa kekurangan dan kelebihan dari masing-masing model tersebut ?
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan memahami tentang apa itu Spiral dan RAD model
2. Untuk mengetahui perbandingan dan perbedaan antar model
3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing model
BAB II
PEMBAHASAN
5

2.2 PENGERTIAN MASING-MASING MODEL


A. Model Spiral
Model Spiral pertama kali diperkenalkan oleh Barry Boehm sekitar
tahun 1988. Model ini adalah salah satu bentuk evolusi yang menggunakan
metode iterasi natural yang dimiliki oleh model prototyping dan digabungkan
dengan aspek sistematis yang dikembangkan dengan model waterfall. Tahap
desain umumnya digunakan pada model waterfall, sedangkan tahap
prototyping adalah suatu model dimana software dibuat prototype (incomplete
model), blue-print atau contohnya dan ditunjukkan kepada user / customer
untuk mendapatkan feedback. Jika prototype-nya sudah sesuai dengan
keinginan user / customer, maka proses dilanjutkan dengan membuat produk
sesungguhnya dengan menambah dan memperbaiki kekurangan dari prototype
tadi.
Menggunakan model Spiral, perangkat lunak dikembangkan mengikuti
sejumlah peluncuran produk yang bersifat evolusioner. Selama tahap-tahap
yang lebih awal, produk/perangkat lunak yang diluncurkan mungkin berupa
sebuah model atau suatu prototype. Pada langkah-langkah iterasi berikutnya
versi-versi perangkat lunak yang semakin lengkap akan dihasilkan
menggunakan metode waterfall. Dari 2 kombinasi tersebut, yaitu kombinasi
antara desain dan prototyping, maka model spiral ini dapat dikatakan sebagai
model proses hasil kombinasi dari kedua model tersebut. Oleh karena itu,
model ini biasanya dipakai untuk pembuatan software dengan skala besar dan
kompleks.
Model Spiral dibagi menjadi sejumlah aktivitas kerangka kerja (task
region)yang didefinisikan oleh tim pengembang perangkat lunak. Sebagai
contoh, kita menggunakan aktivitas-aktivitas kerangka kerja yang telah
dibahas sebelumnya, masing-masig aktivitas kerangka kerja mempresentasikan
satu bagian (segmen) pada lintasan Spiral. Saat proses yang bersifat
evolusioner di atas dimulai, tim perangkat lunak mulai melakukan aktivitasaktivitas yang diimplikasikan oleh jalur melingkar dibagian dalam Spiral,
sesuai dengan arah putaran jam; dimulai dari bagian tengah.
Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam spiral model:
6

Gbr 2A. Spiral Model

1. Liason.
Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif
antara developer dengan user / customer terutama mengenai kebutuhan
dari customer.
2. Planning.
Aktivitas perencanaan ini dibutuhkan untuk menentukan sumberdaya,
perkiraan waktu pengerjaan, dan informasi lainnya yang dibutuhkan untuk
pengembangan software.
3. Risk Analysis.
Aktivitas analisis resiko ini dijalankan untuk menganalisis baik resiko
secara teknikal maupun secara manajerial. Tahap inilah yang mungkin
tidak ada pada model proses yang juga menggunakan metode iterasi, tetapi
hanya dilakukan pada spiral model.
4. Engineering.
Aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun 1 atau lebih representasi
dari aplikasi secara teknikal.
5. Construction & Release.
Aktivitas yang dibutuhkan untuk develop software, testing, instalasi dan
penyediaan user / costumer support seperti training penggunaan software
serta dokumentasi seperti buku manual penggunaan software.
6. System evaluation.
Aktivitas yang dibutuhkan untuk mendapatkan feedback dari user /
customer berdasarkan evaluasi mereka selama representasi software pada
tahap engineering maupun pada implementasi selama instalasi software
pada tahap construction and release.
7

Bentuk Spiral memberikan gambaran bahwa semakin iterasinya


membesar, maka menunjukkan semakin lengkapnya versi dari perangkat lunak
yang digunakan. Selama awal sirkuit, objektif, alternatif dan batasan
didefinisikan serta risiko diidentifikasi dan dianalisa. Jika analisa risiko
menunjukkan ada ketidakpastian terhadap kebutuhan, maka prototyping harus
dibuat pada kuadran engineering. Simulasi dan pemodelan lain dapat
digunakan untuk mendefinisikan masalah dan memperbaiki kebutuhan.
Pelanggan mengevaluasi hasil engineering (kuadran customer evaluation) dan
membuat usulan untuk perbaikan. Berdasarkan masukan dari pelanggan, fase
berikutnya adalah planning dan analisis risiko. Setelah analisis risiko, selalu
diperiksa apakah proyek diteruskan atau tidak, jika risiko terlalu besar, maka
proyek dapat dihentikan.
B. Model RAD
Rapid
pengembangan

application
perangkat

development
lunak

(RAD)

tambahan

adalah

yang

model

proses

menekankan

siklus

perkembangan yang sangat pendek. Model RAD ini merupakan adaptasi dari
model sekuensial linier (Waterfall models) kecepatan tinggi berbasis
komponen. Dari penjelasan Pressman (2012) , satu perhatian khusus mengenai
metodologi RAD dapat diketahui, yakni implementasi metode RAD akan
berjalan maksimal jika pengembang aplikasi telah merumuskan kebutuhan dan
ruang lingkup pengembangan aplikasi dengan baik.

Berikut adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam RAD model:

Gbr 2B. RAD Model


1. Pemodelan Bisnis/Business
Modelling
Pada tahap ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan apa informasi yang

mendorong proses bisnis? Informasi apa yang dihasilkan? Siapa yang


menghasilkan itu? Dari mana informasi itu berasal? Siapa yang
memprosesnya?
2. Pemodelan Data/Data Modelling
Informasi merupakan bagian dari pemodelan bisnis. Karakteristik serta
hubungan masing-masing objek dengan yang lainnya diidentifikasi.
3. Proses Pemodelan/Process Modelling
Objek data yang didefinisikan dalam fase pemodelan data dihubungkan
untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi
bisnis.
4. Generasi aplikasi/Application Generation
Proses RAD bekerja menggunakan bahasa pemrograman dari komponen
program yang ada (bila mungkin) atau membuat komponen reusable (bila
diperlukan).
5. Pengujian dan omset/Testing and Turnover
Karena proses RAD menekankan penggunaan kembali sehingga banyak
komponn program yang telah diuji. Hal ini akan mengurangi waktu
pengujian secara keseluruhan. Namun, komponen baru dan interface harus
benar-benar diuji.
2.3 PERBEDAAN SPIRAL DAN RAD MODEL

Pada dasarnya, kedua model ini dikembangkan dari Waterfall Model.


Perbedaan yang paling menonjol dari kedua model pengembangan ini adalah
mengenai siklus pengerjaan perangkat lunak, dimana model Spiral umumnya
dikerjakan dalam jangka waktu yang lama dan berkesinambungan, sedangkan
untuk siklus perkembangan perangkat lunak model RAD, justru sangat pendek dan
cepat. Model RAD ini sendiri, siklus perkembangan perangkat lunaknya dikatakan
cepat karena model ini menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen,
dan menekankan pada penggunaan ulang komponen-komponen yang telah ada.
Sedangkan untuk model Spiral, pendekatannya lebih kepada metode iteratif atau
perulangan yang sistematis sehingga memakan waktu yang lama untuk proses
pengembangan suatu perangkat lunak.
Mekanisme pengerjaan sistem pada kedua model ini juga menjadi pembeda,
dimana pada model RAD, sistem yang akan dikerjakan dibagi-bagi menjadi
beberapa modul untuk beberapa tim, sehingga membuat model ini melibatkan
banyak tim yang mengerjakan tugas yang selevel, namun berbeda. Tidak demikian
pada model Spiral, model Spiral lebih menekankan pada proses pengerjaan yang
sekuensial atau berurutan, tahap demi tahap, dari satu proses ke proses berikutnya.
Namun terlepas dari perbedaan yang ada, kedua model pengembangan ini masingmasing memiliki keunggulan. Kelebihan/keunggulan pada model RAD jelas
terlihat pada proses pembuatan perangkat lunak yang dimungkinkan untuk
permintaan pengembangan dalam waktu singkat, berkisar antara 60-90 hari.
Kelebihan lainnya yaitu, biaya untuk model proses pengembangan ini terbilang
cukup hemat, baik dalam hal materi ataupun waktu, karena proses ini
memanfaatkan penggunaan komponen yang telah ada, maka untuk beberapa
komponen program telah teruji sehingga kita dapat menghemat waktu untuk hal uji
coba program.
Lain halnya pada proses pengembangan model Spiral, model ini memiliki
keunggulan dalam hal analisis risiko yang hanya dimiliki oleh model ini, sehingga
dengan adanya aktivitas ini akan mempermudah pengembang dalam mereduksi
masalah yang ada sebelum menjadi suatu masalah yang lebih besar yang akan
menghambat aktivitas engineering. Model ini juga membuat software yang dapat
digunakan kembali sepanjang umur dari software tersebut, bukan semata saat
proses engineering selesai, maka model tersebut juga dianggap selesai.

10

2.4 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MASING-MASING MODEL


A. Kelebihan dan Kekurangan Model Spiral
1.
Kelebihan
Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup

perangkat lunak komputer.


Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak berskala

besar.
Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi
terhadap risiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus

bekerja selama proses.


Pendekatan model ini dilakukan melalui tahapan-tahapan yang sangat
baik dengan menggabungkan model waterfall ditambah dengan
pengulangan-pengulangan sehingga lebih realistis untuk mencerminkan

keadaan sebenarnya.
Baik pengembang maupun pemakai dapat cepat mengetahui letak
kekurangan dan kesalahan dari sistem karena proses-prosesnya dapat

diamati dengan baik.


2. Kekurangan
Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini

bisa dikontrol.
Memerlukan penaksiran risiko yang masuk akal dan akan menjadi

masalah yang serius jika risiko mayor tidak ditemukan dan diatur.
Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian
yang absolute.

B. Kelebihan dan Kekurangan Model RAD


1. Kelebihan
Dimungkinkan dalam proses pembuatan membutuhkan waktu yang

sangat singkat (60-90 hari).


Menghemat biaya, karena penekannya adalah penggunaan komponen-

komponen yang sudah ada.


RAD menggunakan kembali komponen-komponen yang sudah ada,
maka beberapa komponen program sudah diuji sehingga kita dapat

melakukan penghematan waktu dalam uji coba


2. Kekurangan
Bagi proyek berskala yang besar, RAD memerlukan SDM yang

memadai, untuk menciptakan tim RAD yang baik.


RAD menuntut pengembangan dan pelanggan yang memiliki
komitmen di dalam aktifitas rapid-fire yang diperlukan untuk
11

melengkapi sebuah sistem, di dalam kerangka waktu yang sangat


diperpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada, proyek RAD akan
gagal. RAD menekankan perkembangan komponen program yang bisa
dipakai kembali. Reusable menjadi batu pertama teknologi objek dan

ditemui di dalam proses rakitan komponen


Tidak semua aplikasi sesuai untuk RAD. Bila sistem tidak dapat
dimodulkan dengan teratur, pembangunan komponen penting pada

RAD akan menjadi sangat problematis.


RAD menjadi tidak sesuai jika risiko teknisnya tingggi. Hal ini terjadi
bila sebuah aplikasi baru memforsir teknologi baru atau bila perangkat
lunak baru membutuhkan tingkat interoperabilitas yang tinggi dengan

program komputer yang ada.


Lebih banyak terjadi kesalahan apabila hanya mengutamakan
kecepatan

diban-

dingkan dengan biaya dan kualitas.


Fasilitas-fasilitas banyak yang dikurangi karena terbatasnya waktu yang
tersedia.

2.5 PENERAPAN MASING-MASING MODEL


A. Penerapan Model Spiral
Model Spiral sangat cocok diterapkan untuk pengembangan sistem dan
perangkat lunak skala besar di mana pengembang dan pemakai dapat lebih
mudah memahami kondisi pada setiap tahapan dan bereaksi terhadap
kemungkinan terjadinya kesalahan. Selain itu, diharapkan juga waktu dan dana
yang tersedia cukup memadai.
Contoh studi kasus :
Tuan X adalah General Manager A Company, sebuah perusahaan
perkapalan yang berbasis di Singapura. Sebagai perusahaan UKM muda yang
terus berkembang, Tuan X menginvestasikan sebagian modal perusahaan
untuk promosi di media cetak dan elektronik, serta melatih kemampuan
karyawan melalui berbagai kursus. Untuk mendukung kerja karyawan, A
Company menggunakan komputer dasar (Basic PC) yang dilengkapi dengan
office software. Seperti kebanyakan UKM lainnya, A Company juga memiliki
akses internet yang hanya dapat digunakan secara terbatas di beberapa PC. A
Company memiliki satu buah email resmi yang masih menggunakan domain
dari ISP (Internet Service Provider). Untuk komunikasi dilingkungan
12

karyawan, mereka menggunakan fasilitas email gratis yang banyak tersedia di


internet. Email gratis ini kadang juga digunakan untuk berkomunikasi dengan
supplier dan pelanggan.
Sebagai perusahaan UKM yang terus berkembang cepat, Tuan X mulai
berfikir untuk mengembangkan A Company lebih professional. Harapan Tuan
X, calon pelanggan potensial, pelanggan, supplier dan karyawan lebih
mengenal A Company. Disisi lain, ia juga berharap agar cara yang digunakan
lebih efisien, hemat biaya, tetapi menampilkan sosok perusahaan yang
meyakinkan atau bonafit. Tuan X meyakini, bahwa berkomunikasi
menggunakan alamat email atau domain sendiri; promosi melalui website
sendiri; data yang terintegrasi dan dapat diakses disemua komputer perusahaan
akan dapat membawa perusahaan menjadi lebih profesional.
A Company tidak memiliki departemen khusus untuk menangani TI.
Untuk mewujudkan keinginannya, Tuan X meminta bantuan perusahaan
khusus TI. Implementasi TI dikerjakan oleh perusahaan TI (sebagai pemenang
tender) dalam jangka waktu kontrak 1 tahun, Dalam proses implementasi, Tuan
X menyerahkan tugas dan tanggungjawab kepada bawahannya. Semua
karyawan dilibatkan dalam pertemuan dan diskusi dengan perusahaan
pembangun TI. Dari waktu kontrak 1 tahun yang disepakati, TI yang bisa
diimplementasikan adalah pembangunan jaringan komputer, akses internet,
email, dan pembangunan data.
B. Penerapan Model RAD
RAD tidak cocok untuk proyek skala besar. Proyek bisa gagal karena
waktu yang disepakati tidak dipenuhi. Untuk Pembuatan sisstem yag tidak
dapat dimodularisasi tidak cocok untuk model ini. Sistem dengan resiko teknis
yang tinnggi juga kurang cocok untuk model ini. Jadi RAD ini dapat
diterapkan pada proyek berskala kecil.
RAD melibatkan user pada proses desain menyebabkan kebutuhan user
dapat terpenuhi dengan baik. RAD juga melibatkan user dalam proses testing
sehingga dapat memangkas proses development yang panjang untuk dapat
deliver on schedule

13

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model Spiral merupakan kombinasi dari model prototyping dan waterfall,
sedangkan model RAD merupakan adaptasi dari model waterfall. Kedua model
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dimana kelebihan dari model
spiral terletak pada analisis resiko yang akurat sedangkan pada model RAD terletak
pada waktu pengerjaan yang relatif cepat.
3.2 Saran
Perlu dilakukan pemahaman dan pembelajaran lebih lanjut mengenai model
pengembangan Spiral dan RAD. Juga diperlukan beberapa proses analisis tentang
berbagai aspek ketika akan memilih diantara keduanya untuk menghasilkan
perangkat lunak yang sesuai kebutuhan dan keinginan.

14

DAFTAR PUSTAKA
Simarmata, J. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi Offset.
Pressman, R.S. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak. Edisi 7(buku 1). Yogyakarta: Andi
Offset.
Yasin, verdi. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra
Wacana Media.

15

Anda mungkin juga menyukai