100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
332 tayangan23 halaman

Proposal Beauveria Bassiana

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 23

1

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


EFEKTIVITAS JAMUR Beauvaria bassiana dalam MENGENDALIKAN
URET (Phylloghaga helleri) pada PADI GOGO (Oryza sativa L.)

BIDANG KEGIATAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENELITIAN (PKMP)

1.
2.
3.
4.
5.

Diusulkan Oleh :
Yuan Harnawan P H0708160 (Angkatan 2008)
Laila Nur Milati
H0708121 (Angkatan 2008)
Nurul Rofi I
H0106088 (Angkatan 2006)
Kefas Mardi S
H0106074 (Angkatan 2006)
Toni Hartanto
H0508064 (Angkatan 2008)

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009

HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan

: Efektivitas Jamur Beauvaria bassiana


dalam

Mengendalikan Uret (Phylloghaga

helleri) pada Padi Gogo (Oryza sativa L.)


2. Bidang Kegiatan/Bidang Ilmu
: PKMP/Pertanian
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a) Nama Lengkap
: Yuan Harnawan Pamungkas
b) NIM
: H0708160
c) Jurusan
: Agroteknologi
d) Universitas
: Sebelas Maret Surakarta
4. Alamat Rumah
: Jalan Raya Uteran 11/04 Geger madiun
a) No. Telp
: 085730184020
5. Anggota Pelaksana Kegiatan
: 4 orang
6. Dosen Pendamping
a) Nama Lengkap dan Gelar
: Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP
b) NIP
: 19680722.199702.2.001
c) Alamat Rumah dan No Tel./HP : Kismorejo, Rt 3/7 jumog jaten
Karanganyar/08156759127
7. Biaya Kegiatan Total
DIKTI
: Rp. 10.000.000,Sumber lain
:8. Jangka Waktu Pelaksanaan
: 6 Bulan
Surakarta, 19 Oktober 2009
Menyetujui,
a.n. Dekan
Ketua Pelaksana Kegiatan
Pembantu Dekan III

Ir. Sugihardjo, MS
NIP.19590351.985031.004

Yuan Harnawan Pamungkas


NIM H0708160
Menyetujui,

Pembantu Rektor III

Dosen Pendamping

Drs. Dwi Tiyanto, SU


NIP. 19540414.1980031.007

Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP


NIP. 19680722.199702.2.001

A. JUDUL PROGRAM
Efektivitas Jamur Beauvaria bassiana dalam Mengendalikan Uret (Phylloghaga
helleri) Pada Padi Gogo (Oryza sativa L.

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Peningkatan jumlah penduduk yang semakin tinggi menyebabkan adanya
penambahan kebutuhan pangan yang meningkat pula. Namun adanya peningkatan
tersebut menjadi kendala bagi petani dalam pembudidayaa tanaman khususnya
padi gogo. Hal ini disebabkan adanya seranagan hama uret yang menyebabkan
penurunan produksi serta dapat pula menyebabkan gagal panen. Serangan hama
uret ini terjadi di daerah Gunung Kidul yang menyerang ratusan hektar tanaman
padi di empat kecamatan meliputi Tanjungsari, Tepus, Playen dan Wonosari
sehingga gagal panen dan menyebabkan tanaman layu dan mati (Anonim, 2009a).
Selain itu, di daerah Wonogiri padi gogo juga terserang hama uret yang melanda
0,8 ha dan menyerang pada fase pembuahan sehingga kebanyakan petani memilih
menggunakan perstisida untuk membasmi hama tersebut (Suara Merdeka, 2004).
Insektisida merupakan salah satu bahan kimia yang tidak dapat dipisahkan
dari budidaya segala jenis tanaman. Peningkatan jumlah dan jenis hama yang
diikuti dengan peningkatan pemakaian insektisida menimbulkan banyak masalah.
(Haryanto, et. al., 2006). Pengendalian serangga hama dengan insektisida kimia
banyak menimbulkan masalah, antara lain: meningkatnya resistensi hama
terhadap insektisida kimia, terjadinya ledakan populasi serangga hama sekunder,
meningkatnya

risiko

keracunan

pada

manusia

dan

hewan

ternak,

terkontaminasinya air tanah, menurunnya biodiversitas, dan bahaya-bahaya lain


yang berkaitan dengan lingkungan. Timbulnya masalah-masalah tersebut menjadi
stimulan yang meningkatkan minat terhadap upaya pengendalian hama secara
terpadu (PHT). Pertanian berkelanjutan pada abad 21 akan lebih mengedepankan
upaya alternatif pengelolaan serangga hama yang ramah lingkungan dan
meminimalkan kontak antara manusia dengan insektisida kimia. Patogen serangga
(entomopatogen) yang berpeluang untuk mengisi kebutuhan akan alternatif

pengendalian hama masih membutuhkan beberapa perbaikan, termasuk perbaikan


potensi, produksi dan formulasi, pemahaman yang tepat terhadap kemampuannya
berintegrasi dengan sistem atau ekosistem, dan kesesuaiannya dengan lingkungan
dan komponen PHT lainnya, serta dapat diterima oleh petani atau pengguna.
Oleh karena itu, diperlukan strategi pengendalian hama yang ramah
lingkungan agar dampak residu pestisida dapat diminimalkan dengan penggunaan
pestisida biologi. Dalam penelitian ini ingin menguji pestisida biologi dari jamur
Beauveria bassiana dengan membandingkan berbagai konsentrasi yang efektif
dalam mengendalikan hama uret pada padi gogo. Sehingga dari penelitian ini
diharapkan dapat mengetahui konsentrasi yang efektif dari pestisida biologi
dengan penggunaan jamur B. bassiana dan dapat diaplikasikan di lapang.

C. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan dikaji antara lain:
1. Bagaimana potensi jamur Beauvaria bassiana dalam mengendalikan uret pada
padi gogo?
2. Berapa konsentrasi jamur Beauvaria bassiana yang efektif dalam mematikan
uret?

D. TUJUAN PROGRAM
Adapun tujuan penelitian ini adalah
1. Menganalisis pengaruh jamur Beauvaria bassiana dalam mematikan uret.
2. Menentukan konsentrasi jamur Beauvaria bassiana yang efektif dalam
mematikan uret.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN


Artikel atau naskah publikasi yang berisi tentang pengetahuan dan metode
baru dengan memanfaatkan pestisida biologi guna mempertahankan hasil
produksi tanaman. Pengendalian dengan pestisida biologi yang ramah lingkungan
diharapkan dapat mengurangi bahkan menggantikan penggunaan pestisida yang
selama ini telah mencemari serta merusak lingkungan khususnya tanah.

F. KEGUNAAN PROGRAM
Melalui

penelitian

ini

diharapkan

dapat

diperoleh

suatu

metode

pengendalian hama baru yang murah, mudah,dan ramah lingkungan, sehingga


nantinya dapat diterapkan oleh petani guna pengendalian hama uret pada tanaman
padi gogo.

G. TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu entomopatogen yang berpotensi dikembangkan sebagai alternatif
pengendalian hama adalah cendawan. Lebih dari 700 spesies cendawan
entomopatogen dilaporkan telah diisolasi dari berbagai spesies serangga hama,
tetapi baru 10 spesies di antaranya yang berhasil dikembangkan untuk
pengendalian hama. Kisaran sifat-sifat biologinya yang luas mulai dari sebagai
parasit sejati hingga parasit patogen yang dapat hidup secara saprofit tanpa inang
serangga menyebabkan beberapa spesies cendawan ini sangat patogenik terhadap
serangga hama. Salah satu cendawan entomopatogen yang sangat potensial dalam
pengendalian beberapa spesies serangga hama adalah Beauveria bassiana
(Balsamo) Vuillemin. Cendawan ini dilaporkan sebagai agensi hayati yang sangat
efektif mengendalikan sejumlah spesies serangga hama termasuk rayap, kutu
putih, dan beberapa jenis kumbang (Gillespie, 1988).
Sebagai patogen serangga, B. bassiana dapat diisolasi secara alami dari
pertanaman maupun dari tanah. Epizootiknya di alam sangat dipengaruhi oleh
kondisi iklim, terutama membutuhkan lingkungan yang lembab dan hangat. Di
beberapa negara, cendawan ini telah digunakan sebagai agensi hayati
pengendalian sejumlah serangga hama mulai dari tanaman pangan, hias, buahbuahan, sayuran, kacang-kacangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan hingga
tanaman gurun
Di Indonesia, hasil-hasil penelitian B. Bassiana juga telah banyak
dipublikasikan, terutama dari tanaman pangan untuk mengendalikan serangga
hama kedelai (Riptortus linearis dan Spodoptera litura), walang sangit pada padi
(Leptocoriza acuta) (Prayogo, 2006), Plutella xylostella pada sayur-sayuran

(Hardiyanti, 2006), hama bubuk buah kopi Helopeltis antoni, dan penggerek buah
kakao Hypothenemus hampei (Sudarmadji dan Prayogo, dalam Prayogo, 2006).
Langkah awal pengembangan suatu mycopestisida atau pestisida berbahan aktif
cendawan entomopatogen adalah mengkoleksi isolat kemudian menguji
potensinya untuk mendapatkan isolat yang paling virulen terhadap hama sasaran.
Pada tahap awal pengembangan, dibutuhkan inokulum cendawan dalam jumlah
yang cukup untuk pengujian di laboratorium dan lapang. Untuk kebutuhan
bioassay, perbanyakan isolat B. bassiana cukup dilakukan pada media agar di
dalam tabung reaksi (slant). Sedangkan perbanyakan secara massal untuk
komersial dapat dilakukan apabila telah terseleksi isolat-isolat yang paling virulen
terhadap hama sasaran. (Soetopo dan Indrayani, 2007).
Jamur Beauveria bassiana adalah jamur mikroskopik dengan tubuh
berbentuk benang-benang halus (hifa). Kemudian hifa-hifa tadi membentuk
koloni yang disebut miselia. Jamur ini tidak dapat memproduksi makanannya
sendiri, oleh karena itu ia bersifat parasit terhadap serangga inangnya.
Hama uret biasanya menyerang pada bulan Pebruari April. Uret
merupakan larva dari kumbang. Uret aktif memakan akar tanaman baik tanaman
kehutanan (tanaman pokok dan sela) maupun tanaman tumpangsari (padi,
palawija, dan lain-lain) terutama yang masih muda, sehingga tanaman yang
terserang tiba-tiba layu, berhenti tumbuh kemudian mati. Jika media dibongkar
akar tanaman terputus/rusak dan dapat dijumpai hama uret. Kerusakan dan
kerugian paling besar akibat serangan hama uret terutama terjadi pada tanaman
umur 1-2 bulan di lapangan, tanaman menjadi mati. Serangan hama uret di
lapangan berfluktuasi dari tahun ke tahun, umumnya bilamana kasus-kasus
serangan hama uret tinggi pada suatu tahun, maka pada tahun berikutnya kasuskasus kerusakan atau serangan menurun (Anonim, 2009b).

H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM


1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Rumah Kaca dan


Laboratorium Hama Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret Surakarta selama enam bulan.
2. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi gogo,
tanah, pupuk NPK, pupuk kandang, pupuk kompos, uret, isolat jamur B.
bassiana, jagung sebagai tempat pembiakan jamur B. bassiana. Sedangkan
alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pot, gelas ukur, pinset, cawan
petri, timbangan, labu erlenmeyer, sprayer,dan kertas label, jarum ose,dan
otoklaf.
I. TATA LAKSANA PENELITIAN
1. Pembiakan B. bassiana secara massal
Pembiakan massal dilakukan setelah diperoleh isolat murni dengan
strain khusus untuk ordo Coleoptera yang telah dikembangbiakan dari Lab.
Pemantau Hama dan Penyakit Tanaman Pangan dan Hortikultura Palur
Karanganyar. B. Bassiana kemudiakan di biakan secara mandiri dengan
peralatan dan bahan yaitu: jagung, panci bertekanan, lampu spiritus, jarum
ose, dan kantong plastik tahan panas. Perbanyakan massal dimulai dengan
membuat starter pada media jagung. Jagung ditimbang kemudian dicuci bersih
dan direndam selama kurang lebih 24 jam kemudian ditiriskan. Setelah itu
dimasukkan ke dalam kantong plastik tahan panas, lalu dikukus selama 30
menit dan didinginkan. jagung steril tersebut diinokulasi dengan B. Bassiana
lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik dan ditutup rapat. Setelah 12 hari
starter siap digunakan. Pada proses inokulasi, alat-alat yang digunakan harus
dalam keadaan steril. Pemindahan harus dilakukan di atas api (lampu spirtus)
dalam ruang tertutup. Sterilisasi alat dapat dilakukan dengan cara direbus.
Perbanyakan massal dilakukan dengan proses yang sama seperti pembuatan
starter. Penggunaan inokulasi tidak menggunakan isolat murni tetapi
menggunakan starter inokulum dengan perbandingan 1 bagian starter untuk 10
bagian media perbanyakan (jagung steril).

2. Penyemaian Padi
Penyemaian benih padi gogo dilakukan pada kotak-kotak penyemaian
yang telah diisi dengan media penyemaian yaitu tanah yang dicampur dengan
kompos. Penyemaian padi ini diarahkan untuk persediaan pakan bagi hama
uret. Bibit yang telah tumbuh setiap hari harus disiram agar tidak kering.
3.

Pengambilan dan pemeliharaan uret


Pencarian uret dilakukan dengan pengumpulan sebanyak-banyaknya
uret di lapang yang endemi dengan hama uret tersebut. Dan pemeliharaan
hama tersebut dengan cara menempatkan ke dalam stoples dan di beri pakan
berupa akar padi serta diberi tanah.

4. Pembuatan suspensi cendawan Jamur B. Bassiana


Suspensi jamur B. Bassiana di buat untuk memudahkan dalam
memperoleh konsentrasi spora yang diinginkan. Suspensi induk dibuat dengan
mencampurkan jagung dan air dengan perbandingan 1:1 yaitu 100 gr:100ml.
Kemudian untuk mendapatkan konsentrasi spora yang diinginkan dengan
mengambil suspensi sebanyak 0 gr/100ml, 10 gr/100ml, 20 gr/100ml, 40
gr/100ml.
5. Pengujian
Pengujian yang dilakukan meliputi:
a) Pengujian efektivitas
Pengujian efektivitas didasarkan pada pengamatan mortalitas hama
uret akibat aplikasi jamur B. Bassiana dengan berbagai konsentrasi.
Pengujian ini meliputi dua tahap yaitu pengujian pendahuluan dan
pengujian utama.
1) Pengujian Pendahuluan
Pengujian pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan kisaran
konsentrasi yang mampu menyebabkan kematian serangga uji sebesar
5-95%. Tiap taraf konsentrasi diulang 2 kali. Konsentrasi spora yang
diberikan adalah untuk jamur B. bassiana 0 gr/100ml, 10 gr/100ml, 20
gr/100ml, 40 gr/100ml. Untuk mengetahui kepadatan spora diamati
dengan Haemositometer. Cara pembuatan larutan jamur B. Bassiana

adalah jagung yang telah ditumbuhi jamur tersebut dilarutkan dalam


air dengan konsentrasi yang telah ditentukan, diremas-remas kemudian
disaring. Cairan inilah yang digunakan untuk aplikasi pada padi gogo.
Pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(i) Menyiapkan bibit padi yang ditanam dalam pot. Setiap pot tersebut
diinvestasikan 5 ekor uret.
(ii) Aplikasi jamur B. Bassiana pada tanaman setiap perlakuan diulang
2 kali. Aplikasi jamur B. bassiana dilakukan dengan cara
menyiram larutan jamur B. bassiana ke dalam tanah.
(iii) Pemeliharaan tanaman yang meliputi penggantian pakan ketika
bibit padi telah layu dan kuning.
(iv) Melakukan pengamatan setiap hari selama 7 hari dan dimulai pada
hari ke-3 setelah aplikasi.
Variabel yang diamati adalah gejala tanaman yang ditunjukkan
selama perlakuan, kemudian pada akhir pengamatan menghitung
jumlah uret yang mati dengan cara membongkar tanah dan mengambil
uret yang mati setelah pengaplikasian.
2) Pengujian Utama
Berdasarkan hasil uji pendahuluan, kisaran konsentrasi yang
dapat menyebabkan mortalitas serangga uji 5-95% digunakan pada
pengujian utama. Metode yang digunakan sama dengan pengujian
pendahuluan. Tetapi setiap perlakuan diulang 4 kali. Hasil dari uji
utama ini digunakan untuk mengetahui LC50 dan LC 90 jamur B.
bassiana terhadap uret.
3) Pengujian dilapangan
Pengujian di lapang dilakukan untuk membandingkan toksisitas
jamur B. bassiana terhadap insektisida yang sering digunakan untuk
mengendalikan uret yaitu furadan. Perlakuan yang diberikan adalah:
(i) Penyemprotan jamur B. bassiana pada konsentrasi LC50 dan LC90.
(ii) Penaburan dengan insektisida Furadan sesuai dosis anjuran sebagai
pembanding

10

(iii)Penyemprotan dengan aquades sebagai kontrol

6. Variabel yang diamati


Variabel yang diamati dalam penelitian ini dalam pengujian efektivitas
jamur B. Bassiana dalam mengendalikan larva uret pada padi antara lain:
a. Mortalitas larva uret
Mengamati larva uret yang mati setelah diaplikasikan jamur jamur
B. Bassiana sehingga dapat diketahui konsentrasi yang mampu mematikan
hama uret secara efektif (standar LC50). Selain itu juga mengamati berapa
lama uret mati setelah dilakukan aplikasi spora jamur guna mengetahui
lethal time (LT) uret.
b. Intensitas kerusakan tanaman padi.
Mengamati bagian akar untuk mengetahui seberapa besar intensitas
kerusakan yang ditimbulkan oleh hama uret setelah diberikan perlakuan.
Intensitas kerusakan diukur dengan metode skoring dengan rumus:
IK=

nxv x100%
NxZ

Keterangan:
I = Intensitas serangan
n = Jumlah tanaman rusak tiap kategori serangan
v = Nilai skala tiap kategori serangan
Z = Nilai skala tertinggi kategori serangan
N = Jumlah tanaman yang diamati
Nilai scooring:
0 = semua bagian tanaman sehat
1 = 1-25 % bagian akar yang rusak
2 = 26-50 % bagian akar yang rusak
3 = 50-75 % bagian akar yang rusak
4 = > 75% bagian akar yang rusak
7. Rancangan Penelitian

11

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 1 faktor


perlakuan yaitu Beaveria. Data mortalitas uret dari uji utama dianalisis Probit
untuk menentukan nilai LC50 dan LC 90. Data dianalisis apabila mortalitas
kontrol <20%. Data mortalitas larva uret dikoreksi dengan rumus Abbot yaitu:
Pt =

Po Pc
x100%
100 Pc

Keterangan:
Pt = persentase banyaknya serangga yang mati setelah dikoreksi
Po = persentase banyaknya serangga yang mati karena perlakuan
Pc = persentase banyaknya serangga yang mati pada kontrol
Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F taraf 5% dan untuk
mengetahui adanya interaksi dilanjutkan dengan uji Regresi.

J. Jadwal Kegiatan Program


Jadwal kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut:
No

Kegiatan

1.

Persiapan
dan bahan
Pelaksanaan
penelitian
Pembuatan
ekstrak
jamur
Pengambilan
uret
Uji
efek
kronik
Pengamatan
di Lab Hama
dan penyakit
Pembibitan
padi gogo
Penanaman
dan
perlakuan
Pemeliharaan
dan
pengamatan
Panen
Analisis Hasil

2.

3.

Bulan 1
1234
alat x x x

Bulan 2
1234

Bulan 3
1234

x x

x x

Bulan 4
1234

Bulan 5
1234

xxx
x

xxxx
xxx
x
xxxx
x

x
x
xxxx
xxx

xx
x

Bulan 6
1234

12

4.
5.

Pembuatan
Laporan
Pengumpulan
Laporan final

xxx

K. NAMA DAN BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA KELOMPOK


1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
: Yuan Harnawan Pamungkas
b. NIM
: H0708160
c. Fakultas/Program Studi
: Pertanian/Agroteknologi
d. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
: 8 jam/minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Fakultas/Program Studi
d. Perguruan Tinggi
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
3. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Fakultas/Program Studi
d. Perguruan Tinggi
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
4. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Fakultas/Program Studi
d. Perguruan Tinggi
e. Waktu untuk Kegiatan PKM
5. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Fakultas/Program Studi
d. Perguruan Tinggi
e. Waktu untuk Kegiatan PKM

xx

: Laila Nur Milati


: H00708121
: Pertanian/Agroteknologi
: Universitas Sebelas Maret
: 8 jam/minggu
: Nurul Rofi I
: H0106088
: Pertanian/Agronomi
: Universitas Sebelas Maret
: 8 jam/minggu
: Kefas Mardi S
: H0106074
: Pertanian/Agronomi
: Universitas Sebelas Maret
: 8 jam/minggu
: Toni Hartanto
: H0508064
: Pertanian/Peternakan
: Universitas Sebelas Maret
: 8 jam/minggu

L. Nama dan Biodata Dosen Pendamping


1. Nama Lengkap dan Gelar
: Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP.
2. Golongan Pangkat dan NIP
: III C/19680722.199702.2.001
3. Jabatan Fungsional
: Lektor
4. Jabatan Struktural
:5. Fakultas/Program Studi
: Pertanian/Agronomi
6. Perguruan Tinggi
: Universitas Sebelas Maret
7. Bidang Keahlian
: Pertanian/hama dan penyakit
8. Waktu untuk PKM
: 6 jam/minggu

13

M. BIAYA
JENIS
1. Peralatan Utama
a. Benih Padi
b. Pupuk kompos
c. Pupuk urea
d. Pupuk SP-36
e. Pupuk KCl
f. PDA Instan
g. Biakan Beauveria
bassiana
h. Jagung
i. Insektisida Furadan
j. Tanah
k. Aquadest
Jumlah Sub Total 1
2. Sarana Pendukung
a. kurungan kasa
b. Pot diameter 30cm
c. kuas
d. Kapas
e. gelas ukur
f. labu Erlenmeyer
g. saringan
h. Hand sprayer
i. Kertas label
j. kain triko
k. pinset
l. botol
m. toples
n. plastik
o. Gembor
p. Petridish plastik
q. Pipet
r. Paranet
Jumlah Sub Total 2
3. Transportasi
a. Pencarian alat dan
bahan (dalam kota)
b. Transportasi (luar
kota)
Jumlah Sub Total 3
4. Peralatan Pendukung
a. Sewa Lab Hama
b. Sewa Lab Kaca
c. Sewa

JUMLAH

HARGA
SATUAN (Rp.)

HARGA
TOTAL (Rp.)

1 bungkus
30 karung
20 kg
10 kg
10 kg
1 Wadah

80.000
20.000
7.500
5.000
5.000
100.000

80.000
600.000
150.000
50.000
50.000
75.000

5Wadah
10 kg
1 botol
40 Karung
25 liter

50.000
7.500
80.000
25.000
10.000

250.000
75.000
80.000
100.000
250.000
2.660.000

2 buah
200 buah
6 buah
3 plastik
3 buah
1 buah
5 buah
20 buah
1 bungkus
10 meter
10 buah
5 buah
10 buah
2 Bendel
2 buah
300 buah
10 buah
15 meter

15.000
5.000
7.500
5.000
125.000
125.000
40.000
15.000
5.000
9.000
5.000
15.000
5.000
10.000
35.000
2.500
10.000
20.000

30.000
1.000.000
45.000
15.000
375.000
125.000
200.000
300.000
5.000
90.000
50.000
75.000
50.000
20.000
60.000
750.000
100.000
300.000
3.590.000

5 orangx2

30.000

300.000

5 orangx4

75.000

1.500.000
1.800.000
200.000
200.000

14

Haemocytometer
Neubauer Improved
d. Sewa autoclaf
e. Sewa kamera digatal
f. Sewa blender
Jumlah Sub Total 4
5. Laporan
a. Pembuatan laporan
dan perbanyakan
b. Penelusuran Pustaka
c. Dokumentasi
d. Publikasi
Jumlah Sub Total 5
6. Lain-lain
Jumlah Sub Total 6
Jumlah Total

1 buah

6 jam
1 buah
1 buah

50.000
25.000
100.000
50.000

50.000
150.000
100.000
50.000
750.000

300.000
100.000
250.000
400.000
1.050.000
150.000
150.000
10.000.000

15

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009a. Tikus dan Uret Serang Tanaman Padi di Gunungkidul
http://www.kr.co.id. Diakses tanggal 13 September 2009.
Anonim. 2009b. Jamur Bermanfaat. http://elqodar.multiply.com. Diakses tanggal
12 September 2009.
Deptan.

2008.
Pemanfaatan
Musuh
Alami.
Image.
Available
http://ditjenbun.deptan.go.id/perlinbun/linbun/index.php?option=com_c
ontent&task=view&id=120&Itemid=26. Di akses tanggal 10 Agustus
2009.

Gillespie, A.T. 1988. Use of fungi to control pests of agricultural importance, p.


37-60. In M. N. Burge (ed.), Fungi in biological control systems.
Manchester University Press, Manchester, England.
Haryanto, E., T. Suharti, dan E. Rahayu. 2006. Sawi dan Selada. Penebar
Swadaya. Jakarta. 117p.
Hardiyanti, D.W. 2006. Kajian penyebaran miselium jamur Beauveria bassiana
dan kerusakan terhadap epitel saluarn pencernaan makanan larva Plutella
xylostella (Lepidoptera: Plutellidae). Undergraduate Theses dari
JBPTITBBI, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institute Teknologi
Bandung (Abstrak).
I Nyoman Widiarta dan Kusdiaman, D. 2007. Penggunaan Jamur Entomopatogen
Metarizhium anisopliae dan Beauveria bassiana untuk Mengendalikan
Populasi Wereng Hijau. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan VOL.
26 NO. 1 2007.
Prayogo, Y. 2006. Upaya mempertahankan keefektifan cendawan entomopatogen
untuk mengendalikan hama tanaman pangan. Jurnal Libang Pertanian
25(2): 47-54.
Soetopo, D dan Indrayani, I. 2007. Status Teknologi dan Prospek Beauveria
bassiana Untuk Pengendalian Serangga Hama Tanaman Perkebunan
Yang Ramah Lingkungan. Perspektif Volume 6 Nomor 1, Juni 2007 :
29 - 46
Ratusan Ha Padi Diserang Uret. Harian Suara Merdeka, 8 Januari 2004.

16

LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
1. Ketua Pelaksana
a. Nama

: Yuan Harnawan Pamungkas

b. Tempat Tanggal Lahir

: Madiun, 14 Mei 1990

c. Jenis Kelamin

: Laki-laki

d. Program Studi

: Agroteknologi

e. Alamat Rumah

: Jalan Raya Uteran 11/04 Geger madiun

f. No. Telp

: 085730184020

g. Riwayat Pendidikan

TK

: TK PG Pagotan

SD

: SDN 1 Pagotan

SMP

: SMPN 1 Geger

SMA

: SMAN 1 1 Geger

Perguruan Tinggi

: Agroteknologi FP UNS

h. Riwayat Organisasi
Sie Kesenian dan Olahraga OSIS SMP
Wakil Ketua Eskul Sepak Bola SMA
Anggota KIR SMA
Staff Bendahara Kelompok Studi Ilmiah FP UNS 2009/2010

Surakarta, 19 Oktober 2009

Yuan Harnawan Pamungkas

17

2. Anggota
a. Nama

: Laila Nur Milati

b. Tempat Tanggal Lahir

: Kulon Progo, 11 Juni 1990

c. Jenis Kelamin

: Perempuan

d. Program Studi

: Agroteknologi

e. Alamat Rumah

: Sidatan RT 01 RW 01, Kalidengen,

Temon, Kulon Progo, Yogyakarta


f. No. Telp

: 085292767161

g. Riwayat Pendidikan

TK

: TK Puspitorini

SD

: SDN Kalisari

SMP

: SMP N 1 Wates

SMA

: SMA N 1 Wates

Perguruan Tinggi

: Agroteknologi FP UNS

h. Riwayat Organisasi
Drumb Band SMP N 1 Wates 2003/2004
Rohis SMA N 1 Wates 2005-2007
Staff Bendahara KSI FP UNS periode 2008/2009

Surakarta, 19 Oktober 2009

Laila Nur Milati

18

3.Anggota
a. Nama

: Nurul Rofi I

b. Tempat Tanggal Lahir

: Surakarta, 12 April 1988

c. Jenis Kelamin

: Perempuan

d. Alamat Rumah

: Iroranan RT./RW. 004/009 Kel. Joyosuran

Kec. Pasar Kliwon 57116


e. No Telp

: 085647187611

f. Riwayat Pendidikan

TK

: TK Islam Al-Irsyad Surakarta

SD

: SDN Islam Al-Irsyad Surakarta

SMP

: SMP Islam Diponegoro Surakarta

SMA

: SMA Islam Diponegoro Surakarta

Perguruan Tinggi

: Agronomi FP UNS

g. Riwayat Organisasi

OSIS SMA Islam Diponegoro Surakarta Periode 2004/2005


Kabid Bendahara Umum KSI FP UNS Periode 2007
Staff SIDIK FUSI FP UNS Periode 2007
Kabid Kebendaharaan KSI FP UNS Periode 2008
Kabid Keilmiahan KSI FP UNS Periode 2009

Surakarta, 19 Oktober 2009

Nurul Rofi I

19

4.Anggota
a. Nama

: Kefas Mardi Setiawan

b. Tempat Tanggal Lahir

: Surakarta, 15 Juni 1987

c. Jenis Kelamin

: Perempuan

d. Alamat Rumah

: Robyong RT:01/VI Tohkuning,


Karangpandan, Karanganyar. 57791

e. No. Telp

: 085642419111

f. Riwayat Pendidikan

TK

: TK Pertiwi

SD

: SD N Tohkuning I

SMP

: SLTP N I Karangpandan

SMA

: SMA N I Karangpandan

Perguruan Tinggi

: Agronomi FP UNS

g. Riwayat Organisasi
Co-assisten praktikum Dasar Hortikultura tahun 2009.

Surakarta, 19 Oktober 2009

Kefas Mardi S

20

5.Anggota
a. Nama

: Toni Hartanto

b. Tempat Tanggal Lahir

: Sukoharjo, 01 Oktober 1989

c. Jenis Kelamin

: Laki-laki

d. Alamat Rumah

: Jln. Gringsing No. 29 Cemani Grogol

Sukoharjo 57556
e. No. Telp

f. Riwayat Pendidikan

TK

: TK Al-Amin 1

SD

: Begalon 2 Surakarta

SLTP

: SLTPN 22 Surakarta

SMU

: SMU Muh. 2 Surakarta

Perguruan Tinggi

: Peternakan FP UNS

g. Riwayat Organisasi
a. Staff Kesekretariatan KSI 2008/2009
b. Staff kewirausahaan HMJ Appaloosa 2008/2009

Surakarta, 19 Oktober 2009

Toni Hartanto

21

6.Dosen Pendamping
Nama
NIP
Tempat /Tanggal Lahir

: Ir. Maidatun Kamilah Himawati, MP


: 19680722.199702.2.001
: Surakarta, 22 Juli 1968

Golongan / Jabatan

: III-C / Lektor

Alamat

: Kismorejo RT 03/ VII Jaten Karanganyar

No. Tlp

: (0271) 6820129

No. HP

: 08156759127

E-mail

: milaafq@yahoo.com

Riwayat Pendidikan :
No
1
2

Perguruan
Tinggi
Universitas
Sebelas Maret
Universitas
Gadjah Mada

Kota & Negara

Bidang Studi

Surakarta, Indonesia

Tahun
Lulus
1992

Yogyakarta, Indonesia

2002

Ilmu Hama
Tumbuhan (S2)

Agronomi (S1)

Publikasi
NO
1

3
4

Karya Ilmiah
Supriyadi, M.K. Himawati, dan Wahyu Agustina, 2000. Efektivitas
penangkapan sticky trap pada lalat pengorok daun (Chromatomyia horticola
Goureou) di pertanaman bawang putih. Agrosains 2: 15-18. Jurnal Penelitian
Agronomi . Fakultas Pertanian UNS
M.Kamilah Himawati, Y. Andi Trisyono , Edhi Martono, 2003, Toksisitas
Metoksifenozida terhadap Helicoverpa armigera. Agrosains 16 : 227-234.
Berkala Penelitian Pascasarjana Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Gadjah
Mada. (Terakriditasi).
M. Kamilah Himawati, 2003. Helicoverpa armigera. Eksakta XXIV: 5669. Berkala Universitas Veteran Bantara.
M. Kamilah Himawati dan Supriyadi, 2007. Resistensi Plutella xylostella
terhadap Ins. OP di Pertanaman Sayuran. Prosiding Seminar Hortikultura.

22

5
6

YV Pardjo, NS dan M. Kamilah Himawati, 2007. Toksisitas Myk Kulit


Biji Mete terhadap C. Binotalis. Prosiding Seminar Hortikultura.
Retno Wijayanti, YV. Pardjo, NS, dan MK Himawati, 2007. Identifikasi
Liriomyza dan parasitoidnya di pertanaman bawang putih di Tawangmangu.
Prosiding Seminar Hortikultura.
Retno Wijayanti dan MK Himawati, 2008. Pengaruh Ketinggian Tempat
terhadap kelimpahan Liriomyza dan Parasitoidnya. Agronomika (Jurnal
Penelitian UNIBA).
M. Kamilah Himawati, Y.V. Pardjo Notosanjoyo, Budi Santosa, 2008.
Pengaruh Pencampuran Ekstrak Daun Mimba ( Azadirachta Indica A. Juss)
Dan Daun Sirsak (Annona Muricata L) Terhadap Mortalitas Larva Plutella
Xylostella . Agronomika (Jurnal penelitian UNIBA).

Penelitian :
No
1

7.

Judul Penelitian
Studi Komposisi Spesies Wereng Hijau Genus Nephetettix
spp. (Hemiptera: Cicadellidae) di Wilayah dan di Luar
Wilayah Endemi Tungro Padi
(BBI: Dosen Muda)
Pengendalian Hayati dengan Nematoda Entomogenus
Steirnema carpocapsae Strain Lokal terhadap Hama
Crocidolomia binotalis di Tawangmangu
(Penelitian Dasar)
Pengaruh Taktik Pengendalian Hama Pada Budidaya
Tanaman Kacang Panjang Vigna Sinensis (L.) Savi Ex
Hassk Terhadap Populasi Hama Dan Musuh Alaminya
Serta Hasil Tanaman (DIK Universitas)
Karakterisasi Ulat Daun Kubis Plutella Xylostella
(Lepidoptera: Plutellidae) Strain Resisten Organofosfat
(Hibah Pekerti) Tahap I
Karakterisasi Ulat Daun Kubis Plutella Xylostella
(Lepidoptera: Plutellidae) Strain Resisten Organofosfat
(Hibah Pekerti) Tahap II
Pemanfaatan Minyak Kulit Jambu Mete untuk
Pengendalian Ulat Grayak Spodoptera litura pada tanaman
kedelai (Dipa Universitas)
Studi Populasi Hama Uret (Larva Coleoptera) dan Patogen
Musuh Alaminya Pada Lahan pertanaman Stroberi di Desa
Kalisoro Tawangmangu Karanganyar (DIPA Fakultas)
Rksplorasi Musuh Alami Ulat Daun Kubis Plutella
xylostella dan Potensinya sebagai Agens Pengendali Hayati
di Pertanaman Kubis Dataran Tinggi (DIPA) UNS

Tahun
2003

2003

2004

2004

2005

2007

2008

2008

23

Pengabdian Masyarakat
No Judul

Tahun

Pengurus Klinik Tanaman PS. Agronomi

Pengendalian hama dan penyakit pada


tanaman kubis-kubisan
Pengendalian hama pada tanaman mangga

3
4

5
6

Kaji Terap Budidaya Tanaman secara organic


di Gondosuli Tawangmangu

2005 kini
2006
2006
2006

Agroforestry
2007
Sosialisasi Biang Rhizosfer untuk
2007
mengendalikan Penyakit Akar Gada di Desa
Gondosuli Tawangmangu Kab. Karanganyar
7
Sosialisasi OPT Jeruk besar dan Cara
2007
pengendaliannya di Desa Plupuh Kab. Sragen
8
Sosialisasi Pemanfaatan Parasitoid Telur
2007
Trichogramma untuk mengendalikan
Penggerek Batang Padi di Desa Sumyang
Jogonalan Klaten
9
Aplikasi Pengendalian Hayati dengan
2008
PemanfaatanParasitoid Telur Trichogramma
untuk mengendalikan Penggerek Batang Padi
di Desa Ngringo, Palur Karanganyar
10
Pemasyarakatan Penggunaan Perangkap
2008
Metil eugenol untuk pengendalian lalat buah
Bactrocera spp di Desa Cawas Kabupaten
Klaten
Organisasi :
1. Anggota Perhimpunan Entomologi Indonesia
2. Sekretaris 2 Perhimpunan Entomologi Cabang Surakarta

Sumber
Dana

Diks
Fakultas
Diks
Fakultas
PHK A3
Jur.Agrono
mi, Fak.
Pertanian
UNS
Mandiri
DIPA
Fakultas
DIPA
Fakultas
DIPA UNS

DIPA
Fakultas

DIPA
Fakultas

Surakarta, 29 September 2009

Ir. M.K. Himawati, MP


NIP. 19680722.199702.2.001

Anda mungkin juga menyukai