Laporan Prakerin Lenia
Laporan Prakerin Lenia
Laporan Prakerin Lenia
NISN : 9943538786
Disetujui oleh:
Pembimbing Pembimbing
Subang Subang
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI DENGAN TINJAUAN
KHUSUS OBAT ANTASID DOEN SEBAGAI OBAT MAGG
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang ko,petensi
keahlian farmasi SMK Kes, Bhakti Kencana Subang
NISN : 9943538786
2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyalesaikan tugas Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) di
Apotek Assilmi Subang, yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh Ujian
Akhir Sekolah dan Ujian Nasional. Dalam pengerjaan tugas ini saya banyak sekali
mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya ucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Unib sumarna, S.pd selaku kepala sekolah SMK Kesehatan Bhakti
Kencana Subang.
2. Kepada kedua orang tua saya yang telah mendukung dalam menyelesaikan tugas
ini.
3. Kepada semua guru produktif khususnya dalam program farmasi di Smk
Kesehatan Bhakti Kencana Subang.
4. Kepada guru pembimbing yang ada didalam sekolah yaitu Ibu Erna Juherna,
S.farm,Apt dan yang ada diluar sekolah yaitu Ibu Yeni Nuryani, S.si,Apt.
5. Kepada rekan-rekan dan adik kelas yang telah ikut membantu dalam
penyelesaian tugas ini.
Subang,
…………………..2011Penyusun
Leniawati Dewi
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN UMUM
Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan oleh apotek Assilmi maka dapat
mengeluarkan Visi dan Misi yaitu Dengan adanya swamedikasi kita dapat
meningkatkan kesehatan masyarakat.
2.1.3 Tujuan
2.1.4 Kegiatan
a. Obat ialah semua zat baik kimiawi, hewani maupun nabati yang dalam dosis layak
dapat menyembuhkan, meringankan atau mencegah penyakit berikut gejala-
gejalanya. ( Wati Lenia dan kawam-kawan 2011).
b. Menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi
rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan.
c. Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan
dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, 2005).
Obat bebas terbatas atau obat yang termasuk dalam daftar “W” menurut
bahasa Belanda yaitu singkatan dari “Waarschuing” artinya peringatan. Jadi
maksudnya obat yang pada penjualannya disertai dengan tanda peringatan.
Berdasarkan keputusan Mentri Kesehatan RI No. 2380/A/SK/VI/83 tanda khusus
untuk obat bebas terbatas adalah berupa lingkaran berwarna biru dengan garis tepi
berwarna hitam,
Menurut keputusan mentri kesehatan republik Indonesia yang menetapkan
obat kedalam daftar obat “W” memberikan pengertian obat bebas terbatas adalah obat
keras yang dapat diserahkan pada pemakainya tanpa resep dokter, bila penyerahannya
memenuhi persyaratan berikut:
a. Obat tersebut hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari pabriknya atau
pembuatnya.
Obat keras atau obat daftar G menurut bahasa belanda “G” singkatan dari
“Gevaarlijk” artinya berbahaya maksudnya obat dalam golongan ini bebahaya jika
pemakaiannya tidak berdasarkan resep dokter.
Menurut keputusan menkes RI yang menetapkan/memasukan obat kedalam daftar
obat keras, memberikan pengertian obat keras adalah obat-obatyangditetapkan
sebagai berikut:
a. Semua obat yang pada bungkus luarnya oleh si pembuat disebutkan bahwa obat itu
hanya boleh diserahkan dengan resep dokter
b. Semua obat yang dibungkus sedemikian rupa yang nyata-nyata untuk dipergunakan
secara parentral, baik dengan suntikan maupun dengan cara pemakaian lain dengan
jalan merobek rangkaian asli dari jaringan
c. Semua obat baru, terkecuali apabila oleh departemen kesehatan telah dinyatakan
secara tertulis bahwa obat baru itu tidak membahayakan kesehatan manusia
d. Semua obat yang tercantum dalam daftar obat keras: obat itu sendiri dalam substansi
dan semua sediaan yang mengandung obat itu, terkecuali apabila dibelakang nama
obat disebut ketentuan lain, atau ada pengecualian obat bebas terbatas.
Obat psikotropika menurut UU No.5 tahun 1997 adalah obat keras baik
alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan perilaku. Obat ini juga diperoleh harus dengan resep dokter dan obat ini
memiliki efek ketagihan, contohnya : diazepam phenobarbital. Pembeli harus
melengkapi alamat ketika membeli obat jenis ini (biasanya ketika menebus resep
akan ditanya oleh pegawai apotik). Penandaan obat psikotoprika sama dengan obat
keras yaitu sebagai berikut:
Obat narkotika menurut UU No.22 tahin 1997 adalah obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan.
OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker Pengelola
Apotek (APA) kepada pasien. Walaupun APA boleh memberikan obat keras, namun
ada persayaratan yang harus dilakukan dalam penyerahan OWA.
1. Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai data pasien
(nama, alamat, umur) serta penyakit yang diderita.
2. Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh diberikan
kepada pasien. Contohnya hanya jenis oksitetrasiklin salep saja yang termasuk OWA,
dan hanya boleh diberikan 1 tube.
3. Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benar mencakup: indikasi,
kontra-indikasi, cara pemakain, cara penyimpanan dan efek samping obat yang
mungkin timbul serta tindakan yang disarankan bila efek tidak dikehendaki tersebut
timbul.
Pengertian alkes yang lebih rinci dijabarkan menurut permenkes nomor: 1184
tahun 2004, sebagai berikut:
b. Tensi darah
c. Thermometer
d. Kursi roda
e. Stetoskop dll.
Contoh PKRT:
a. Kapas kecantikan
c. Sabun cuci
BAB III
TINJAUAN KHUSUS
Disaluran lambung usus inilah dapat timbul gangguan penyakit baik yang
disebabkan oleh terganggunya produksi enzim pencernaan maupun yang disebabkan
oleh infeksi usus oleh kuman dan cacing.
1. Antasida yaitu obat yang digunakan untuk menetralisir asam lambung atau
mengurangi produksi asam lambung yang dapat menyebabkan timbul tukak lambung
atau magg.
2. Digestive yaitu obat yang digunakan untuk membantu proses pencernaan lambung
usus terutama pada keadaan devisiensi zat pembantu pencernaan.
3. Antidiare yaitu obat yang digunakan untuk menanggulangi amengobati penyakit yang
disebabkan oleh bakteri, virus, kuman atau cacing dan keracunan makanan.
4. Pencahar (Laksativa) yaitu obat atau zat yang dapat mempercepat peristaltis usus
sehingga mempermudah buang air besar
5. Antispasmodic yaitu obat atau zat yang digunakan untuk melawan kejang-kejang.
6. Kolagoga yaitu zat atau obat yang digunakan sebagai peluruh atau penghancur batu
empedu.
7. Hepatoprotektor (protector hati) yaitu obat yang digunakan sebagai vitamin tambahan
untuk melindungi meringankan atau menghilangkan gangguan fungsi hati.
3.2 Antasida
Antasida berasal dari kata anti atau lawan dan acidus atau asam yaitu digunakan
untuk menetralisir kelebihan asam lambung, merupakan basa lemah yang bereaksi
dengan asam lambung untuk membentuk air dan garam, dengan demikian dapat
menghilangkan keaaman lambung. Tujuan pengobatan adalah menghilangkan gejala
mempercepat penyembuhan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
1. Antihiperasiditas
Obat dengan kandungan alumunium dan atau magnesium bekerja secara kimiawi
dengan mengikat kelebihan Hcl dalam lambung.
2. Perintang reseptor
a. Antikolonergik yaitu zat yang menekan produksi getah lambung dan melawan
kejang-kejang. Contoh obatnya yaitu exstrakbelladonae
b. Obat penenang atau sedative yaitu untuk menekan stress karena dapat memicu sekresi
asam lambung, contoh obatnya yaitu flordiazepoksida
c. Spasmolitika yaitu untuk melemaskan ketegangan otat lambung usus dan mengurangi
kejang-kejang, contoh obat papaverine
d. Dimetikon berfungsi memperkecil gelembung gas yang timbul sehingga mudah
diserap.
3.4 Antasida
a. Komposisi:
c. Indikasi
Untuk mengurangi gejala-gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam
lambung, gastritis, tukak lambung, tukak pada duodenum dengan
gejala-gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, kembung dan perasaan
penuh pada lambung.
d. Kontra Indikasi
Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen obat.
e. Dosis:
Tablet :
- Anak-anak 6-12 tahun : sehari 3-4 kali 1/2 tablet.
- Dewasa : sehari 3-4 kali 1-2 tablet. Diminum 1-2 jam setelah makan dan
menjelang tidur.
Syrup :
- Anak-anak 6-12 tahun : sehari 3-4 kali 1/2 sendokteh -1 sendok teh.
- Dewasa : sehari 3-4 kali 1-2 sendok teh. Diminum 1 - 2 jam setelah makan
dan menjelang tidur.
f. Efek samping
Efek samping yang umum adalah sembelit, diare, mual, muntah dan gejala-
gejala tersebut akan hilang bila pemakaian obat dihentikan.
g. Peringatan
- Jangan diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal yang berat
karena dapat menimbulkan hipermagnesia.
- Tidak dianjurkan digunakan terus menerus lebih dari 2 minggu kecuali atas
petunjuk dokter.
- Bila sedang menggunakan obat tukak lambung lain seperti Simetidin atau
antibiotika Tetrasiklin harap diberikan dengan selang waktu 1-2 jam.
- Tidak dianjurkan pemberian pada anak-anak di bawah 6 tahun kecuali atas
petunjuk dokter karena biasanya kurang jelas penyebabnya.
- Hati-hati pemberian pada penderita diet fosfor rendah dan pemakaian lama
karena dapat mengurangi kadar fosfor dalam darah.
h. Interaksi Obat
http://www.farmasiku.com/index.php?target=products&product_id=30043
2. Kerugian tablet
d. Tablet dan semua obat harus disimpan diluar jangkauan anak-anak untuk menjaga
kesalahan karena menurut mereka tablet tersebut adalah permen.
obat dari udara dan kelembapan serta member rasa atau untuk menghindarkan
gangguan dalam pemakaiannya akibat rasa atau bau bahan obat.
(http://medicafarma.blogspot.com/2008/2009/tablet.html)
Antasid doen termasuk kedalam golongan obat bebas yaitu obat yang dapat dijual
bebas kepada umum tanpa resep dokter tidak termasuk kedalam daftar narkotika,
psikotofrika dan obat keras jiga sidah terdaftar didefartemen kesehatan Republik
Indonesia.
Penandaan obat diatur berdasarkan SK.Menkes RI No.2380/A/SK/VI/1983
tentang tanda khusus untuk obat bebas dan bebas terbatas, tanda khusus untuk obat
bebas dan obat bebas terbatas yaitu bulatan berwarna hijau dengan garis tepi warna
hitam.
BAB IV
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Apotek merupakan suatu tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian,
penyaluran sedian farmasi, dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat .
pengertian berdasarkan keputusan MENKES RI Nomor 1332/MENKES/SK/X/2002
tentang perubahan atas peraturan MENKES RI Nomor 922/MENKES/PER/X/1993.
Apotek sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan perlu mengutamakan
kepentingan masyarakat dan berkewajiban menyediakan, menyimpan dan
menyerahkan perbekalan farmasi yang bermutu dan terjamin kualitasnya.
Seperti halnya yang telah dilaukan oleh apotek Assilmi yaitu apotek yang
dapat melaksanakan upaya kesehatan dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan, pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh apotek Assilmi meliputi
pelayanan informasi obat, konseling, kepada pasien, melayani resep dokter dan
melakukan swamedikasi, disamping sebagai sarana pelayanan kesehatan pada
masyarakat apotek Assilmi juga berfungsi sebagai sarana bagi pendidikan dan
pelatihan terbukti dengan adanya jalinan kerja sama dengan program PRAKERIN
( Praktek Kerja Industri) Sekolah SMK Kesehatan Bhakti Kencana Subang.
Apotek Assilmi terdiri dari 4 tenaga kerja yang didalamnya terdiri dari
apoteker, PSA, Asisten apoteker, karyawan juga penanggung jawab.
Sediaan farmasi yang terdapat diapotek Assilmi selain obat bebas, obat bebas
terbatas, obat keras, obat wajib apotek, obat narkotika dan psikotoprika tersedia juga
seperti Alkes dan juga PKRT, namun belum dilengkapi dengan kosmetik karena
terbatasnya ruangan apotek juga anggaran dana yang tersedia di apotek.
Apotek Assilmi melakukan penyimpanan barang digudang berdasarkan
bentuk sediaan seperti sediaan tablet/kapsul/kaplet, sirup/drop, krim/salep, dan infuse
yang disusun secara alfabetis, khusus untuk golongan psikotoprika dan narkotika
disimpan dalam lemari khusus dan terkunci sedangkan untuk penyimpanan yang
memerlukan suhu tertentu seperti sediaan supositoria disimpan dalam lemari
pendingin yang disesuiakan dengan kesetabilan obat.
Sistem distribusi perbekalan farmasi diapotek Assilmi untuk kebutuhan pasien
dapat diberikan sewaktu-waktu kepada pasien dalam jumlah dan jenis tertentu,
sedangkan system distribusi perbekalan farmasi dari apotek Assilmi ke PBF melalui
surat pesanan, faktur penerimaan, faktur pengiriman dan penyerahan.
Masalah fasilitas yang ada diapotek Assilmi meliputi ruas gudang yang masih
terbatas, hal ini berakibat pada pengadaan barang, sarana dan prasarana diruang
apotek sudah cukup memenuhi persyaratan dimana dilengkapi dengan buku-buku
yang lengkap, hanya saja belum ada fasilitas computer sarana dan jaringan internet,
sehingga sulit untuk mencari sumber informasi maka jaringan internet ini harus
dilengkapi.
Pelayanan resep individual untuk pasien menggunakan resep asli khususnya
untuk setiap resep yang didalamnya tercantum obat psikotoprika, narkotika, obat
keras dan obat-obat untuk penyakit tuberculosis, terkecuali obat-obat lain seperti obat
bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek dapat diberikan dengan copy resep
ataupun tanpe resep dokter. Dalam pngerjaan resep terkadang resep tidak dapat
dimengerti atau diterima, maka dapat dilakukan diskusi dengan dokter penulis resep.
Apotek Assilmi menjalin kerja sama dengan praktek dokter umum, dalam
pengerjaan resep yaitu resep harus dianalisa terlebih dahulu, dilihat obat apa yang
dibutuhkan dalam resep tersebut kemudian diberikan harga, dan segera
diinformasikan kepada pasien jumlah harga obat yang harus ditebus dalam resep
tersebut, tidak lupa juga dengan pemberian informasi cara penggunaan obat kepada
pasien agar obat tersebut dapat dikonsumsi dengan baik dan benar.
Setiap kali sebelum obat keluar atau masuk ketempat penyimpanannya
dilakukan pencatatan pada kartu stok obat dan pencatatan pada buku defekta untuk
obat yang persediaanya mulai menipis, sering kali terjadi ketidak sesuaian antara
jumlah barang dan jumlah yang tertulis pada kartu stok, hal ini disebabkan barang
yang keluar sering kali tidak ditulis pada kartu stok ataupun kesalahan dalam
penjumlahan.
Keuntungan Swamedikasi :
Tersedia obat yang dapat digunakan di rumah kita dan akan menghemat waktu
yang diperlukan untuk pergi ke dokter yang jauh dari tempat tinggal.
Kerugiannya :
Bila keluhan yang dialami dinilai salah dan bila penggunaan obat kurang tepat,
terlalu lama, atau dalam dosis yang terlalu besar.
(http://www.scribd.com/doc/swamedikasi)
BAB V
5.1 Kesimpulan
e. Antasida Doen yaitu obat yang digunakan untuk menetralisir asam lambung atau
mengurangi produksi asam lambung yang dapat menyebabkan timbul tukak lambung
atau magg.
h. Cara kerja obat Antasida Doen adalah menetralisir asam lambung setelah larut dalam
isi lambung.
i. Antasid merupakan basa lemah yang bereaksi dengan asam lambung untuk
membentuk air dan garam, dengan demikian dapat menghilamgkan keasaman
lambung.
j. Antasid doen termasuk kedalam golongan obat bebas yaitu obat yang dapat dijual
bebas kepada umum tanpa resep dokter.
k. Swamedikasi merupakan pengobatan sendiri yaitu penggunaan obat atau
menenangkan diri dalam bentuk perilaku untuk mengobati penyakit yang dirasakan.
5.2 Saran
a. Semoga dengan diadakannya PRAKERIN ini siswa siswi dapat membedakan antara
keadaan sekolah dengan keadaan yang ada dilapangan.
b. Semoga laporan yang sekarang dapat dijadikan pembelajaran yang lebih baik untuk
kedepannya.