0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
561 tayangan13 halaman

Kisah Telaga Tujuh Di Sarinembah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 13

KISAH TELAGA TUJUH DI SARINEMBAH EDISI KAPAN AJAH Cerita rakyat Dairi

Pemeran-pemeran: Qori Fajar Hermawan M. Yudha Al-Hakim Ikhsan Hariyadi T. Raisya Hannisa Abdul Wahid : Narator : Guru Diden : Ketua Keaamanan Desa Raja Tengah : Istri Guru diden, istri ketua keamanan : Datu I

Jaka Madda Sukma Perdana : Datu II Iin Parlina Bunga Anggita Putri Wulandari Lidya Pratiwi Sepli Rodensia : Datu III : Datu IV : Datu V : Datu VI : Datu VII

(Suasana perkampungan yang hening namun ramai akan suara anak-anak bermain dan diiringi kicauan burung yang saling bersahutan)

Di suatu perkampungan yang sangat damai dengan kicauan burung-burung saling bersahutan, bermainlah sekelompok anak-anak. Mereka membuat lingkran dengan tubuh mereka lalu mereka tampak ceria dengan permain mereka. Qori Ikhsan Yudha kokohnya) Putri : Mau! Liat kelaki-lakian abang Yudha! (Sambil bermanjaan dekat Yudha, namun yudha menghindar) Bunga : Bukan paok! (menokok kepala putri) :Woi! Kita maen film-filman yok? : Iyoklah, muak pun maen guli ajah! (smbil menepuk pundak Yudha) : Aku mau tapi asal filmnya yang LAKI (sambil menunjukkan lengan

Lidya Putri Iin Sepli Semua anak Abdul Sepli Semua anak iyalah Qori Semua anak Yudha

: Ah, gak serulah ku kan juga mau.! :Dia punyaku Lidya :Banyak cakap pun, maenlah! : Ntah tuh awq dah kering nunggui orang itu bedebat..! maen yok : Ada sebuah film yang berjudul. : Tunggu aku, aku belum siap kencing nih (kencing di balik pepohonan) : Cepatlah kau! : Ada sebuah film yang berjudul kisah telaga tujuh dan pemeran-pemerannya : Guru diden! : dan yang menjadi guru diden adalah dia : hore, aku orang sakti! Jadi LAKI! Mereka pun melanjutkan pembagian pemerannya. Setelah itu : Aku gak mau jadi laki! : gak apa apa dek, yang penting sakti. : Aku sakti juga? Aku sakti, aku sakti Setelah itu pun mereka bergegas mengambil tempatnya masing-masing : Suatu hari, di seberang sana, nun jauh di mata di daerah yang jauh, tak da seorang pun yang tau, sehingga saya :Lama Kali kau..! : Duh sakit! Ya udahlah, da tujuh datuk, orang itu dari dairi, terus mereka.. : Banyak cakap pun! : Suka-suka akulah! Dah lah kalau mau cepat,liat ndiri lah! Memasuki kawasan hutan dimana ketujuh datu itu melakukan praktek pengobatan : Sakit apa mbak, sakit gigi, kudis, kurap, panu. Ayo mbak pilih mbak obatnya, pilih ynag nyembuhkan, : Macam apa ja kau ini. Promosi tu gini. Semuanya! Mari Berobat.! Datu Seven nih yang ngobati! Ayo cepat! : Kaupun bikin bising juga : Ada pa sih bising kali klen? : Kami lagi promosi. Manggil pelanggan!

Bunga Yudha Bunga

Qori

Penonton Qori Penonton Qori

Putri

Sepli

Putri Bunga Sepli

Bunga Putri Bunga

: Duh manggilnya jangan bising kayak gini. : Jadi kayak mana? : Gini. Ayo, sapa yang mau berobat, disini diberikan jasa penyembuhan, ayoayo.

Sepli & Putri : Gak bising. Tapi kayak mana mo manggil pelanggan? Lidya : Oh, lagi narik pelanggan toh. Coba caraku. Ayo mas, jamu ne mas, jamu datu seven, mas ayo mas. Semua Datu : hore! (Sambil meninggalkan lidya)

Di dalam ruangan praktek Abdul Iin Jaka Iin : Ambilkan pisau! : Ini Datu : Tolong sirihnya! : Ini! : Ini tuan! : Akhirnya : Siap juga! : Mana-mana? : Iyah udah laper nih : Yok makan sini! : Hore...! : (Berlari menabrak meja) Maaf, coba lihat ini datu : Ish ganggu aja pun kau. : Sini-sini. Apaan? : Ini Datu. : Apa? Gak bisa dibiarkan ini! : Betul Datu! : Nanti malam kita akan hiking ke desa Raja Tengah! : Baik Datu!

Abdul & Jaka : Gawat! Ambilkan jahe. Daun mint dan jeruk nipis jangan lupa! Iin Abdul Jaka Iin

Abdul & Jaka : Ini. Dah lama nunggu ya? Iin Abdul Iin Putri Iin Abdul Putri Abdul Putri Abdul Putri & Iin

Jaka

: Uhuk, Baik datuk! Uhuk..! : Sementara itu, mereka melakukan persiapan untuk mengadakan perjalanan ke desa Raja Tengah. Apakah yang mereka kejar di desa terpencil itu? Apakah Cuma berkunjung atau hanya untuk melihat kabar dari surat kabar tadi? Penonton, Anda juga dapat membantu kami untuk menetukan apakah yang akan mereka lakukan di desa terpencil itu? Kirimkan saran anda dengan cara mengirim sms dengan format saran spasi saran anda kirim ke 087748917040. Kami tunggu saran anda! Mari kita Lanjutkan cerita ini hanya di program Cerat Cerita rakyat! Di perjalanan hiking para datu on seven : Duh banyak nyamuk datuk! : Kamu takut hanya sama nyamuk. Ih, cemen dong ah! : Iyah datuk, banyak sangat ini! : Ah gak lekong dong, gak bisa jadi datu on seven sejati! : Iya, Masa sama nyamuk ajha takut? Aku digigit Sisingaan Aja diam ajha. : Iyah diam di Tandu kan? : He he he! : Bos Capek nih. : Iyah Datu, Dah kagak nahan ni! (Menahan pipis) : Iyah Datu, Kekuatan kita harus di cas lagi! : Iya, uda gak da kekuatan lagi (pingsan, jaka jatuh dari tandu) : Ya udah, kita istarahat disini : alhamdulillah! (melemparkan tandu pada jaka yang terkulai lemas) : Aduh! : Ayo, sapa yang pengen ngcas tenaganya? : Ih Aku Mau lah, dah lama nih. : Betul datuk, aku dah kengen. : Sabar yah, aku masih cukup kok untuk smsan ma update status d bb ku. Wahahaha!

Qori

Putri Abdul Putri Abdul Jaka Putri Jaka Sepli Iin Lidya Bunga Abdul Putri Jaka Lidya Iin Putri Bunga

Lidya Yudha Abdul Putri

: Iya, Tunggu sebentar yah. Bang, coknya bang! : Iya ya! : Datu, tadi kita mengalahkan apa saja di perjalanan? : Tadi kita mengalahkan Sisingaan, Reog Ponorogo, Hanoman, Kuda Kepang trus : Ada jin suku asmat, dayak, nias. Eits, sebelum lupa kita juga teleah melewati lompat batu, berrti kita lekong bok! : Jadi kena berapa semua? : Karena menggunakan jurus serampang dua belas, tor-tor, serta kijom, semuanya kena Rp. 135.000,- Datu : Segitu saja? Nah kali ini jurus semuanya ku traktir yah! : Hore.!!! Petir kian menyambar dibalik awan yang semakin kelam. : Datu hujan bentar lagi ini! : pakai jurus mengelakkan butiran hujan lalu kita nyari tempat berteduh : Baik! : Ayo sekarang! : Datu jangan tinggalin saya dong. Tadi Janjinya traktir jurus tapi aku taq ditraktir, curang terpaksa deh pakek ni barang! Datu tunggu!!!! : Dengan cekatan mereka lari tunggang langgang menghindari derai-derai hujan yang mengalir deras. Apakah mereka sampai ke desa terpencil, desa raja tengah? Kita lihat saja nanti. Sekarang kita baca saran dari penonton, dari 08123456 sekian-sekian menyatakan bahwa datu on seven memang ganteng muanya, pasti mereka akan menikah disana. Ya mungkin saja pendapat salah seorang pemirsa ini betul di akhir cerita. Untuk mendapatkan kemungkinannya, saksikan terus cerat, cerita rakyat! : Duh kemanalah sayangku ini? Dah mo hujan pun bukannya pulang. Terkadang sayang ini bandel sih. Di suruh pake mobil ajha malah pakek kreta, kalau hujan sapa yang tanggung jawab? Aku juga yang ngurusi, makan minta di suapinlah,

Lidya

Abdul Bunga

Abdul Semuanya

Lidya Abdul Semuanya Abdul Jaka

Qori

Ica

minum mntaq dibuatinlah, mentel kali sih jadi suami. Padahal ya penonton sekalian suamiku itu kerjanya ketua keamananlah, bahasa kerennya hansip gitulah. Tapi, itulah suamiku, suamiku tersayang. Dengan tangan kekarnya itu, aduh! Badannya itu, pasti cewek-cewek disini ngiri sama aku. Walaupun aku nih kata orang perawan tua, padahal yah pemirsa aku ini sebelumnnya bukan perawan, aku dah pernah sama artis ternama, sapa itu, justin bieber itu, dah berkali-kali sama aku. Tapi aku sayang sama suamiku ini. Dia orangnya baik, walaupun dia tau aku tidak perawan lagi. Duh dimana dia sekarang yah? Aduh! Ngeri ah petirnya masuk dulu ah. Ikhsan : Greng-greng. Sayang, aku pulang! (sambil menyalami istrinya) Ini permintaan sayang, ada lipstick untuk bibir 5 cm, da bedak mayat dan pesanan mama untuk nanti malam, enak ini apa lagi dingin-diingin kayak gini, yakan sayang? Ica : Ah sayang ini, malu dong sama penonton yang masih kecil. Dah ah sayang, masuk yuk dingin! Ikhsan Ica : Ayyok lah sayang, dah gak sabar nih! : Sayang duluan ya pemirsa. Da! Di dalam rumah tersebut Ica Ikhsan : Duh sayang pelan-pelan dong, nanti luka! : Iyah ni dh pelan. Yang ini? Eh! : Sapa itu sayang? : Ganggu aja pun. Padahal kan tinggal sedikit lagi (sambil meangkah membuka pintu) Siapa? Abdul Ikhsan Datu on7 Ikhsan Abdul Ikhsan : Maaf tuan, kami ingin menumpang berteduh di rumah anda. Apakah boleh? : Oh, silahkan! : Yes, berhasil. Datu on seven! Asyik! : Silahkan Masuk tuan-tuan! Ganggu ajaha pun orang ini! : Apa? : Oh, Gak da papa. Silahkan duduk! Sayang, tolong ambilkan minuman untuk tamu kita! Bunga : Bu yang hangat-hangat yah, dingin ini!

Grubak-grubuk! Ica Ikhsan

Abdul Ikhsan

: Malu tau! Duh Maafin teman saya ya pak! : Gak pa pa kok. Memang kan sekarang lagi dingin-dingin jadi lebih enak yang hangat-hangat, yakan! : Duh jadi ngerepoti bapak, maafin kami yah pak! : Tak perlu sungkan. Ngomong-ngomong anda semua dari mna yah? : Kami ini datu on seven. Kami dari dairi. : Oh, pntesan, bajunya berbeda dari masyarakt sekitar sini. : Nah ini minuman hangatnya, silahkn diminum! : Maksih ibu! : Ayo diminumin! : Terimakasih! : jadi ke desa ini, ada urusan apa? : Kami ingin bertemu dengan guru diden. : Tapi? Da urusan apa kalian dengan guru diden? : Tidak ada apa-apa, kami hanya ingin berkenalan saja. : Oh, begitu rupanya. Apakah kalian semua lapar? Tapi hanya memasak sedikit makanan saja. : Udah ambilkan saja! : Aduh jadi ngerepoti kali kami ni pak. : Tak perlu segan-segan! : Buk, bakso indominya 2 mangkok, kau mesan pa? : Aku mi goreng satu. : Buk, aku mi kuahnya satu yah. : Teh hangatnya satu lagi yah buk! : Bukannya malu malah makin ngelunjak kalian! Maaf yah pak! Lihat datu ini saja tidak malu-maluin, contoh dia napa! : Hehehe! Buk, aku pesan nasi padang pake ayam pop, jus alpukatnya satu, jangan lupa mesenya yah buk! : Begh, ini mah sama ajha! : Duh jadi rame yah rumah saya : Maaf yah pak!

Abdul Ikhsan Abdul Ikhsan Ica Bunga Ica Datu on7 Ikhsan Abdul Ikhsan Abdul Ica

Ikhsan Abdul Ikhsan Iin Lidya Putri Jaka Abdul

Sepli

Abdul Ikhsan Abdul

Ica

: Nah, maaf yah lama, kami hanya punya ini di rumah, silahkan dimakan pulut duriannya. Duriannya tadi dibeli barusan saja dikupas bersama bapak. Silahkan semoga enak yah! : Silahkan, ayo dimakani! : Terima kasih! : Nampaknya hujan akan turun hingga pagi, kalian menginap saja di rumah ini, tapi seadanya lah! : Terimakasih pak, kami akan senang sekali menerima tawaran bapak : Salam liputan Cerat. Kami kabarkan bahwa datu on seven akhirnya menginap di rumah ketua keaamanan desa Raja Tengah. Qori fajar melaporkan langsung dari tempat kejadian. Pada malam harinya : Hmmm, duh dingin pun! (pipis, lalu berjalan dan mencoba mengintip pa yang sedang terjadi di kamar tamu) Waduh, gawat ini! (berlari menuju kamar lakinya) sayang liatlah yang mereka lakukan! Ceapatlah sayang! : Apaan sih sayang! : Itu liatlah tamu sayang! : Iya iya, sbar sebentarlah!(sambil berjalan n mengintip kkamar tamu tersebut)

Ikhsan Abdul Ikhsan

Jaka

Qori

Ica

Ikhsan Ica Ikhsan

Datu on seven : Amapr-ampar pisang pisangnya blum masa masak sebii dihurung bari-bari yes, mala mini kita makan tangan persedian punya datu ketua! Abdul Lidya Putri Bunga Sepli Jaka Ikhsan : Bersenang-senanglah kalian dengan persedian dagng manusiaku! : Mintaklah sausnya! : Sabarlah! : Aku mau! : Aku juga! : Yang tua dulu! : Gawat ini!(bergegas mengmbil keris, lalu mendobrak pintu kamar trsebut! Sedang apa kalian? Makn daging manusia? Kluar kalian dari rumahku! Kluar! Abdul : Maaf tuan! Baiklah kami akan pergi! Teman-teman ayo! Datu on seven : Rumah ini! Gak asyik!

Ica Ikhsan

: Sabar sayang, sabar! Ayo tidur kita! : Ayo sayang, : Dengan kepergian mereka dari rumah ketua keamanan desa tersebut, maka mereka harus melanjutkan perjalanan mencari guru diden. Jangan kemana-mana tetap saksikan Cerat Cerita Rakyat! : Asyik!

Qori

Penonton

Di hutan pagi harinya Lidya Putri Abdul : Tuan, sekarang kita mulai tersesat.! : Duh mana kekuatanku untuk menjelajahi dunia habis pulsa pulak! : Tenag saja, menurut teman saya jika tersesat, kita tinggal memanggil alat pencari temapt yaitu peta. Ayo mari teman-teman sekalian, mari panggil PETA! Peta : Aku peta, aku peta, aku peta! Datu onseven menginginkan rumah guru diden. Untuk ke rumah guru diden datu on seven harus mendaki gunung, menuruni gunung lalu ketemu rumah guru diden! Katakan pada datu on seven mendaki gunung, menuruni gunung, perkampungan diden! Abdul Penonton Abdul : kemanakah kita harus pergi? : Menaiki Gunung, menuruni gunung, perkampungan diden! : Berarti langkah pertama kita harus menaiki gunung. Apakah kalian melihat gunung? Penonton Abdul : Itu! : yah itu adalah gunung! Mari kita mendaki gunung itu!Sudah sampai di puncak, apa yang harus kita lakukan? Penonton Sepli Abdul Penonton Abdul Penonton Abdul : Menuruni lereng! : Mari menuruni lereng, Datu! : (setelah menuruni gunung) Kemanakah kita harus pergi sekarang? : Perkampungan Diden! : Benar! Perkampungan Diden. Apakah kalian meliaht sebuah perkmpungan? : Itu di sebelah sana! : Yups, itu perkampungannya.

Qori

: dear diary, kini datu on seven sedang melakukan perjalanan ke perkampungan itu. Semoga mereka baik-baik saja yah!

Sesampainya di perkampungan pada tengah hari yang sangat terik Iin Sepli Jaka Yudha Bunga Yudha Semuanya Abdul : Aduh panas! : Iya, capek nih! : Untuk menambah semangat, minum ini. Rasa leci lebih segar! : Laki kok rasa-rasa, yah gak laki! LAKI! Minum ini! : Apaan itu? : Ini adalah susu segar dari kelapa diatas. : Susu kelapa, enaknya selangit, susu kelapa enak nikmat setiap hari! : Kami minta 7 buah kelapa. Hmm, atau turunkan 7 tandan kelapa. Kami sangat haus ni! Yudha Jaka Yudha Sepli Yudha Iin Bunga Putri Yudha Putri Yudha Putri Yudha : Baik tuan! Ini tuan 7 tandan kelapanya. Mau dibuat susu kelapa tuan? : Buatkan semuanya, kami sangat lelah dan haus! : Tunggu sebentar yah tuan! : Cepat Keteng! : Ini tuan, 7 gelas dari 7 kelapa tadi, sisanya akan saya antar sebentar lagi. : Akhirnya diriku minum juga. : juga kita jadi Laki sejati! : Udah ah, udah kenyang! : Lantas, sisanya mau dikemanakan? : Dibuang saja. Gitu saja kok repot! : Kalau dibuang kan mubadzir. : Yaudah kalau gak mau mubadzir tempelkan saja di pohonnya kembali. : Saran anda saya terima! (bagaikan menendang bola, ia menendang ke tujuh tandan kelapa tersebut) Jaka Yudha Abdul : Hebat kamu ini! : Terimakasih : Teman-teman pa kah dia guru diden itu? (sambil membuat lingkaran seperti pemain bola)

Jaka

: Mungkin saja. Makanya kita tes saja ilmunya. Kali ini sapa yang memimpin penyerangan? : Kita piang jah. Menang sikit! : Ye, aku menang! Aku tau bahwasannya anda adalah orang yang hebat. Maka dari itu saya tantang anda! Dengan kekuatan bulan, akan ku kutuk kau menjadi batu! : Gak da efek tuh! : Apa? Wah dirimu memang LAKI sejati deh! Aaah.!!! : Datu itu telah di kalahkan, kita piang lagi. Menang sikit! : Yee, akhirnya kalian akan mengetahui kekuatanku! Denagn kekuatan yang kumiliki, dengan kekuatan cinta kubunuh kau! : Bagus, lanjutkan! : Baik Ketua! : Hmmm, eits, gak kena tuh! Coba yang lebih keras lagi! : Ternyata dia gak mempan dikenakan itu! Kita harus menyatukan kekuatan! Marikita satukan kekuatan! Kita buat bencana paling dahsyat! : Apakah yang mereka lakukan selanjutnya? Apakah A. membunuh diden B. Memanggil hujan kirimkan sekarang jawaban anda sekarang juga. Hadiahnya bisa liburan bareng datu on seven loh! Ayo buruan! Searang kita telpon yah. Hallo, dengan siapa dimna? Jawabnnya mbak yang B. yakin mbak? Mari kita lihat jawabannya!

Abdul Putri

Yudha Putri Abdul Jaka

Abdul Jaka Yudha Abdul

Qori

Datu on seven : hompipa alaium gambreng! Hujan badai datanglah, datanglah hari ini! Qori : selamat yah! Anda dapt liburan bersama datu on seven! Mau hadiah yang lebih menarik lagi, ikuti terus dong acara ini. Cerat cerita rakyat! Suara gemuruh datang menjelma menjadi badai yang besar! Abdul Yudha Abdul Bunga Abdul Yudha : Ini rasakan sesuatu hal yang dahsyat dari kami! Wahahahaha! : Inikah yang dahsyat? Baiklah!(melambaikan tanggannya badai pun reda) : Ah gak seru nih, kami kan abes pulsa untuk ngeluarin jurus itu! : Tuan capek! Dah mo magrib lagi, kita singgah ketempat penduduk sini yuk! : iyah yah, sebentar! Maaf tuan, apakah kami dapat bermalam di rumah anda? : Silahkan! Mari!

Qori

: Apakah yang terjadi setelah datu seven bermalam di rumah Guru diden? Pa kah banyak hal-hal mistik yang terjadi? Saksikankelanjutannya di Msih cerat cerita rakyat

Sesampainya dirumah diden Abdul : Tuan tolong sediakan nasi 7 periuk besar. Lauk pauk yang segar jangan di lupakan! Jaka Sepli Yudha Abdul : The manis dingin satu! : Miso 1! : Untuk menanakkn nasi sebanyak itu kami membutuhkan waqtu yang lama. : Kami akan menantinya : Dek, beras ada berapa kilo? : Kok nana beras bang? Ada tuh tapi Cuma 2 kilo. : Ya sudah tanakkan semua beras itu! : Maaf lama, ini kami bawakan nasi beserta lauk yang kami punya! : Kok sedikit sekali? : Iyah lambung kami kan nekong! : Maf untuk sementara kami hanya menanakan nasi segini, yang lain masih di tanakkan! Bunga Lidya Putri Yudha Sepli Yudha : Ya sudah, kami makan dulu! : Kenyang euy!!! : Iyah ni, kenyang banget! : Jadi siapa yang akan menghabiskan nasi yang masih ditanakkan di belakang? : Ya sudahlah. Kami akan memberikan kepada fakir miskin! : Maaf Nasinya tidak ada! Ngmong2 anda bertujuh dari mana dan ingin bertemu siapa? Bunga : Kami ini datu on seven! Kami ingin menantang Guru diden yang terkenal itu!

Melangkah ke dapur Yudha Ica Yudha

Taq berapa lama berselang Yudha Jaka Iin Yudha

Yudha

: Ya sayalah guru diden itu. Ternyata gerak-gerik kalian, keserakahan kalian telah membuat kalian angkuh terhadap orang lain, apa lagi dengan ilmu yang sangat tinggi tersebut! : Ternyata dugaan saya benar. Kau ternyata guru didden yang hebat itu! Kami memhon maaf atas tingkah laku kami!

Abdul

Keesokkan harinya Abdul : Pagi guru diden, kami akan pulang dairi! Rasanya kami telah cukup menyusahkan anda. Terimakasih! Yudha Bunga Iin Putri Yudha : Kok cepat kali! Aku ingin mengajak kalian berkeliling di desa saya ini! : Betulkah itu? : Maulah mau! : Naq ikod! : silahkan! : Pa kah itu makanan? : Apakah itu dapat kami ambil? Ternyata semua datu on seven terjebak dalam jebakan Gurru Lalu mereka menjelma menjadi 7 telaga.sebelum mereka menjelma semua menjadi telaga, ketua datu on seven mengirimkan kepada managernya lewat pesan bbm nya. Qori : Yah begitulah cerita rakyat, sellu berujung. Semoga acara ini dapat menjadi pedoman kita dalam membentuk karakter diri. Saya qori fajar, samapai jumpa di cerat edisi selanjutnya, dan sampai jumpa!

Sesampainya Di pematang sawah kebanbggaan desa iu Lidya Iin

Anda mungkin juga menyukai