Kelas3 Ekonomi Chumidatus Sa'Dyah
Kelas3 Ekonomi Chumidatus Sa'Dyah
Kelas3 Ekonomi Chumidatus Sa'Dyah
EKONOMI 3
Kelas XII SMA dan MA
EKONOMI 3
Kelas XII IPS SMA dan MA
Penulis Penelaah Editor Desain Sampul Sumber Gambar Cover Ilustrator Perwajahan
: Chumidatus Sadiyah Dadang Argo P. : Ajang Mulyadi : Nukman Hana & Asti Yulia : Guyun Slamet : CD High Resolution Image : Toto Rianto & Rochman Suryana : M. Hari Sur
330.07 CHU m
CHUMIDATUS Sadyah Ekonomi 3 : Untuk Kelas XII SMA dan MA / penulis,Chumidatus Sadyah, Dadang Argo P ; editor, Nukman Hana , Asti Yulia ; illustrator, Toto Rianto, Rochman Suryana. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009. vii, 295 hlm. : ilus. ; 25 cm. Bibliogra : hlm. 291 Indeks ISBN: 978-979-068-700-4 ( no. jilid lengkap ) ISBN: 978-979-068-711-0 1. Ekonomi-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Dadang Argo P III. Asti Yuli IV. Toto Rianto V. Rochman Suryana
Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari penerbit PT. Remaja Rosdakarya Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2009 Diperbanyak oleh ...
ii
http://belajaronlinegratis.com bukubse@belajaronlinegratis.com
KATA
SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007. Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia. Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini. Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.
iii
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga buku pelajaran Ekonomi ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Buku pelajaran Ekonomi ini disusun berdasarkan kurikulum, yang dalam mata pelajaran Ekonomi memiliki tujuan memberikan beberapa kemampuan kepada peserta didik, yaitu kemampuan-kemampuan untuk: 1. memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara; 2. menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi; 3. membentuk sikap bijak, rasional, dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara; 4. membuat keputusan yang bertanggung jawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional. Sejalan dengan tujuan tersebut, buku ini disusun dengan memiliki beberapa karakteristik, sebagai berikut: 1. Bahasa mudah dipahami Buku pelajaran ekonomi ini disusun dengan bahasa yang mudah dipahami sehingga memudahkan siswa mendalami materi yang dibahas. 2. Merangsang berpikir kritis Untuk merangsang siswa berpikir kritis, buku ini disusun dengan cara menyajikan kasus-kasus menarik untuk dibahas dan diperdebatkan siswa. 3. Merangsang berpikir terbuka Hampir segala hal di dunia ini berubah. Buku ini merangsang siswa untuk selalu berpikir terbuka, tidak kaku dan bisa menerima perubahan. Caranya, melalui rubrik aktivitas siswa, siswa didorong mengemukakan ide dan gagasan baru. 4. Contoh dan peristiwa up to date Setiap pembahasan materi buku ini berupaya menggunakan contohcontoh dan peristiwa yang up to date, yang sesuai dengan perkembangan zaman.
iv
5.
6.
Penjelasan utuh dan lengkap Adakalanya siswa sulit memahami suatu rumus karena tidak mendapatkan penjelasan yang utuh dan lengkap. Buku ini berusaha memberikan penjelasan secara utuh dan lengkap tentang suatu konsep atau rumus. Materi akuntansi terstruktur Materi akuntansi disajikan secara terstruktur agar mudah dipahami siswa. Bahasa yang sederhana, tingkat kesukaran materi dan soal yang telah diukur, ikut membantu siswa memahami materi akuntansi dengan baik. Akhir kata, kritik dan saran sangat dinantikan demi perbaikan buku Bandung, Juni 2007
ini.
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA SAMBUTAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Bab I Tahap Pencatatan Akuntansi pada Perusahaan Dagang A. B. C. D. E. Karakteristik Perusahaan Dagang Transaksi Keuangan Perusahaan Dagang Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal Khusus Pemindahbukuan (Posting) dari Jurnal Khusus ke Buku Besar Umum Pencatatan Transaksi ke Dalam Buku Besar Pembantu
iii iv vi 1 3 4 16 17 34
Bab II Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang 57 A. Penyusunan Neraca Saldo/Neraca Sisa (Trial Balance) B. Ayat Jurnal Penyesuaian dan Kertas Kerja D. Contoh Pembuatan Jurnal Penyesuaian, Kertas Kerja dan Laporan Keuangan dari Kertas Kerja C. Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Bab III Penutupan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang A. Jurnal Penutup B. Neraca Saldo Setelah Penutupan Bab IV Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia A. Pengertian Badan Usaha dan Perbedaannya dengan Perusahaan B. Jenis-Jenis Badan Usaha C. Bentuk-Bentuk Badan Usaha serta Kelebihan dan Kekurangannya D. Gabungan Badan Usaha E. Ciri-Ciri BUMS, BUMN, dan Koperasi F. Fungsi Badan Usaha vi 60 62 73 85 105 107 108 135 137 138 138 152 154 156
G. Sektor-Sektor yang Dikelola Negara dan Daerah H. Peran BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) dalam Perekonomian Indonesia untuk Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat I. Peran BUMN dan BUMD dalam Perekonomian Indonesia untuk Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat J. Koperasi beserta Kelebihan dan Kelemahannya K. Peran Koperasi dalam Perekonomian Indonesia untuk Meningkatkan Kemakmuran Rakyat Bab V Manajemen
?
177 179 180 181 188 190 207 209 211 212 215 218 220
A. B. C. D. E.
Pengertian Manajemen Tingkat-Tingkat Manajemen Fungsi Manajemen Prinsip-Prinsip Manajemen Bidang-Bidang Manajemen
Bab VI Koperasi Sekolah A. Dasar Hukum, Pengertian, dan Karakteristik Koperasi Sekolah B. Pentingnya Koperasi Sekolah dan Tujuan Didirikannya Koperasi Sekolah C. Cara Mendirikan Koperasi Sekolah D. Organisasi dan Pengelolaan Koperasi Sekolah E. Kegiatan Usaha Koperasi Sekolah F. Manfaat Koperasi Sekolah Bab VII Koperasi 227
A. Perihal Keanggotaan, Rapat Anggota, Pengurus dan Pengawas B. Tahap Pelaporan Akuntansi Koperasi Bab VIII Wirausaha 253 A. B. C. D. E. F. Pengertian Wirausaha Ciri-Ciri Wirausaha Syarat-Syarat Menjadi Wirausaha Peran Wirausaha dalam Perekonomian Sektor Usaha yang Dikelola Wirausaha Penelitian tentang Wirausaha
229 234
viii
Bab I
Tahap Pencatatan Akuntansi pada Perusahaan Dagang
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajarana siswa dapat: 1) menjelaskan karakteristik perusahaan dagang, 2) menjelaskan transaksi-transaksi yang terjadi dalam perusahaan dagang, 3) menjelaskan akun-akun khusus yang digunakan dalam perusahaan dagang, 4) mencatat transaksi perusahaan dagang ke dalam jurnal umum, 5) mencatat transaksi ke dalam jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, jurnal pembelian dan jurnal penjualan, 6) mencatat transaksi ke dalam buku besar pembantu, 7) memindahbukukan akun dari jurnal khusus ke akun buku besar umum.
PETA KONSEP
Transaksi khusus pada perusahaan dagang Transaksi Keuangan Perusahaan Dagang Pencatatan Transaksi pada Perusahaan Dagang Dokumen-Dokumen Transaksi Dokumen-dokumen transaksi pada Perusahaan Dagang pada perusahaan dagang Akun khusus pada perusahaan dagang
Pencatatan Transaksi
1. Faktor pembelian 2. Faktor penjualan 3. Bukti penerimaan kas (kuitansi, cek, nota kontan), 4. Bukti pengeluaran kas (kuitansi, cek, nota kontan) 5. Bukti memorial/ bukti umum 1. Pencatatan transaksi 1. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum ke dalam jurnal umum 2. Pencatatan transaksi 2. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal ke dalam jurnal khusus khusus 3. Pencatatan transaksi 3. Pencatatan transaksi ke dalam buku ke dalam buku pembantu pembantu
rosedur akuntansi pada perusahaan dagang pada dasarnya tidak berbeda dengan akuntansi pada perusahaan jasa. Siklus akuntansi yang harus dilakukan antara perusahaan dagang dengan perusahaan jasapun sama yang berbeda hanyalah aktivitas yang dilakukannya. Dalam bab ini sebelum membahas tahap pencatatan akuntansi pada perusahaan dagang, terlebih dahulu akan diuraikan mengenai karakteristik perusahaan dagang, transaksi keuangan dan akun khusus pada perusahaan dagang baru kemudian membahas tahap pencatatan pada perusahaan dagang, yang meliputi: ilustrasi pencatatan transaksi keuangan ke dalam jurnal umum, jurnal khusus dan buku besar pembantu, serta pemindahbukuan dari jurnal khusus ke buku besar umum. Buku besar umum sering disebut buku besar saja. Gambar 1.1 Bagan Tahap Pencatatan Siklus Akuntansi
Bukti Transaksi Jurnal Khusus Buku Besar Umum Daftar Saldo Utang
1. Pembantu Utang Buku Pembantu 1. Pembantu Piutang Keterangan: dilakukan per tanggal transaksi dilakukan pada setiap akhir bulan
CONTOH SOAL
Perusahaan dagang sepatu RHN, selama bulan Mei 2005 dapat menjual sepatu sebanyak 20 unit dengan harga @ Rp150.000,-. Harga pembelian sepatu tersebut @ Rp120.000,-. Hitung berapa laba kotor penjualan yang diperoleh PD RHN pada bulan tersebut? Jawab:
Pendapatan dari hasil penjualan barang = 20 X Rp150.000,- = Rp3.000.000,Harga pokok barang yang dijual = 20 X Rp120.000,- = Rp2.400.000,- Laba kotor yang diperoleh PD RHN = Rp 600.000,-
a. b. c. d. e. f. g. h.
Pembelian (Purchases) Beban angkut pembelian (Freight in/Transportation in) Potongan pembelian (Purchases Discount) Retur pembelian dan pengurangan harga (Purchases Return and Allowances) Penjualan (Sales) Potongan penjualan (Sales Discount) Retur penjualan dan pengurangan harga (Sales Return and allowances) Persediaan barang dagangan (Merchandise Inventory)
dengan s yarat pembay aran 2/10, n/30 Dar i da ta ter sebut di ca ta t k e da l am fa k tur pembel i a n sbb: PD. "RHN" Jl. Melati 20 Bandung FAKTUR PEM BELIAN No. 011/BFB/2005 Dibeli dari : CV . Batav ia, Bandung Sy arat Pembayaran : 2/10, n/30 No 1 2 Nama Barang Sepatu Merk "A migos" Sandal Merk "A migos" Bany aknya 20 pasang 20 pasang Harga Satuan 75.000 40.000 Jumlah (Rp) 1.500.000 800.000 Bandung, 5 Mei 2005
2.300.000
Ny . A lit Pujiani
Diisi oleh bagian pembukuan Hal. Buku Harian Paraf Petugas 1. Putih untuk penjual 2. Kuning untuk pembukuan
b.
Faktur penjualan, yaitu bukti/dokumen tertulis yang menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan transaksi penjualan barang secara kredit.
Pengisian Fa ktur Penjualan
Tanggal 5 Mei 2005, PD. "RHN", memjual barang-barang kepada Toko Pelangi, Bandung s ebagai berikut : 10 pas ang sepatu merk " A migos" @ Rp90.000,- = Rp900.000,10 pas ang sandal merk " A migos" @ Rp50.000,- = Rp500.000,-
dengan sy arat pembay aran 2/10, n/30 Da r i da ta ter sebut di ca ta t k e da l a m fa k tur p enj ua la n sbb :
FAKTUR PENJUALAN
No. 021/BFJ/2005 Dijual kepada : Toko Pelangi, Bandung Syarat Pembay aran : 2/10, n/30 No Nama Barang Bany aknya Harga Satuan Jumlah (Rp)
1 2
Sep atu Merk "Am igos " San dal Merk "Am igos "
10 pa s an g 10 pa s an g
90 .0 00 50 .0 00
9 00.00 0 5 00.00 0
Jumlah
Pembeli Mengetahui Bagian Pembukuan
1.400.000
M. Fikri
Diisi oleh bagian pembukuan Hal. Buku Harian Paraf Petugas 1. Putih untuk pembeli 2. Kuning untuk pembukuan
401
3. Biru Untuk Bagian Gudang 4. Merah jambu Untuk arsip
c.
Bukti penerimaan kas, yaitu bukti/dokumen tertulis yang menyatakan bahwa perusahaan telah menerima uang. Bukti penerimaan uang juga dapat berbentuk kuitansi, cek atau nota kontan. Contoh bukti penerimaan uang:
Pe ngisia n Bukti Pe ne rim a a n Ka s
Tanggal 10 Mei 2005, PD. "RHN", menjual barang dagangan secara tunai, kepada Tn. Ichs an , sebagai berikut : 2 pasang sepatu merk " A migos" @ Rp90.000,- = Rp180.000,1 pasang sandal merk " A migos" @ Rp50.000,- = Rp50.000,-
: Dua ratus Tiga Puluh Rib u Rupiah : pembayaran 2 pasang sepatu @ Rp90.000,- dan 1 pasang s andal @ Rp50.000,Y ang Menerima Fauziah
Diisi oleh bagian pembukuan Hal. Buku Harian Paraf Petugas 1. Putih untuk pembayar 2. Kuning untuk pembukuan
Ref 101
Debet 230.000
Kredit
d.
Bukti pengeluaran kas, yaitu bukti/dokumen tertulis yang menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan transaksi pengeluaran uang.
Pengisian Bukti Kas Ke luar
Tanggal 15 Mei 2005, PD. "RHN", membeli barang dagangan secara tunai, dari CV . Merbabu , s ebagai berikut : - 10 pasang s epatu merk " Martin" @ Rp60.000,- = Rp600.000,-
- 6 pas ang sandal merk " Martin" @ Rp30.000,- = Rp180.000,Da r i d a ta ter sebut di ca ta t k e d a l a m Bu k ti Ka s Kelu a r
Terbilang : Tujuh Ratus Delapan Puluh R ib u Rupiah : pembelian 10 pasang s epatu @ Rp60.000,- dan 6 pas ang sandal @ Rp30.000,Mengetahui Rof a Hasna N Diisi oleh bagian pembukuan Hal. Buku Harian Paraf Petugas 1. Putih untuk pembayar 2. Kuning untuk pembukuan Ref 501 Y ang Membayar Farisa Debet 780.000 Kredit
e.
Bukti memorial, yaitu bukti/dokumen tertulis yang menyatakan bahwa perusahaan telah melakukan transaksi keuangan lainnya yang tidak tergolong dalam empat bukti transaksi sebelumnya, seperti retur penjualan, retur pembelian, penyusutan aktiva tetap, dan sebagainya.
Pe ngisia n Bukti Um um
Tanggal 12 Mei 2005, PD. "RHN", mengembalikan barang yang dibeli dari CV. Batavia Bandung , sebagai berikut : - 2 pasang sepatu merk " A migos" @ Rp75.000,- = Rp150.000,-
- 3 pasang sandal merk " A migos" @ Rp40.000,- = Rp120.000,Da ri da ta ter sebut di ca ta t k e da l a m Buk ti Um um
Kepada :
CV , Batavia, Bandung
BUKTI UMUM
No. 018/BU/2005 Kami telah mendebet perkiraan saudara, untuk hal-hal sebagai berikut : = Rp150.000,- 2 pasang sepatu merk "A migos" @ Rp75.000 - 3 pasang sandal merk "A migos" @ Rp40.000 dengan alasan karena rusak/ cacat = Rp120.000,= Rp270.000,Bagian Pembukuan Luthf i F. Faishal Diisi oleh bagian pembukuan Hal. Buku Harian Paraf Petugas 1. Putih untuk penjual 2. Kuning untuk pembukuan Ref 201 Debet 270.000 Kredit
Jum lah
KEGIATAN
1.1
Carilah contoh bukti/dokumen transaksi dari perusahaan dagang yang dekat dengan tempat tinggalmu.
CONTOH 1
(Pembelian barang dagangan secara tunai) PD RHN, pada tanggal 5 Mei 2005 membeli barang dagangan secara tunai seharga Rp900.000,Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum, sebagai berikut: Tanggal Mei 05 Keterangan Pembelian Kas Ref Debit 900.000 900.000 Kredit
CONTOH 2
(Pembelian barang dagangan secara kredit) PD RHN, pada tanggal 6 Mei 2005 membeli barang dagangan secara kredit seharga Rp1.200.000,-. Faktur No. 023. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum, sebagai berikut: Tanggal Mei 06 Keterangan Pembelian Utang Dagang Ref Debit 1.200.000 1.200.000 Kredit
CONTOH 3
(Pembelian harta lain) PD RHN, pada tanggal 6 Mei 2005 membeli peralatan kantor secara tunai seharga Rp750.000,-. Bukti Kas Keluar No. 011 Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum, sebagai berikut: Tanggal Mei 06 Keterangan Peralatan Kantor Kas Ref Debit 750.000 750.000 Kredit
CONTOH 4
(Penjualan barang dagangan secara tunai) PD RHN, pada tanggal 5 Mei 2005 menjual barang dagangan secara tunai seharga Rp1.000.000,-. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum, sebagai berikut: Tanggal Mei 05 Kas Penjualan Keterangan Ref Debit 1.000.000 1.000.000 Kredit
CONTOH 5
(Penjualan barang dagangan secara kredit) PD RHN, pada tanggal 6 Mei 2005 menjual barang dagangan secara kredit seharga Rp1.500.000,-. Faktur No. 024. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum, sebagai berikut: Tanggal Mei 06 Keterangan Piutang Dagang Penjualan Ref Debit 1.500.000 1.500.000 Kredit
CONTOH 6
(Pencatatan retur pembelian) PD RHN, pada tanggal 5 Mei 2005 mengembalikan barang yang dibelinya secara kredit kepada PT Dirgantara senilai Rp100.000,- Nota Debet No. 001 Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum, sebagai berikut: Tanggal Mei 05 Keterangan Utang Dagang Retur Pembelian Ref Debit 100.000 100.000 Kredit
10
CONTOH 7
(Pencatatan Retur Penjualan) PD RHN, pada tanggal 6 Mei 2005 menerima kembali barang dagangan yang dijualnya secara kredit seharga Rp200.000,-. Nota Kredit No. 011. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum, sebagai berikut: Tanggal Mei 06 Keterangan Retur Penjualan Piutang Dagang Ref Debit 200.000 200.000 Kredit
KEGIATAN
1.2
PD RHN selama bulan Mei 2005, melakukan beberapa transaksi, sebagai berikut: Mei 5 Membeli barang dagangan dari PT Andalas seharga Rp2.200.000,- secara kredit. Faktur No. 021 Mei 6 Membeli barang dagangan seharga Rp850.000,- Cek No. 001 Mei 7 Membeli perlengkapan kantor seharga Rp150.000,- Nota Kontan No. 156 Mei 7 Dikembalikan barang yang dagangan yang dibeli dari PT. Andalas seharga Rp100.000,- karena rusak. Nota Debet 001 Mei 8 Menjual barang dagangan seharga Rp900.000,- Kuitansi No. 01 Mei 9 Menjual barang dagangan kepada Toko Sehati seharga Rp1.800.000,- Nota Kredit No. 011 Mei 11 Diterima kembali barang dagangan karena rusak dari Toko Sehati seharga Rp150.000,- Faktur No. 010 Diminta: 1) Catatlah transaksi tersebut ke dalam Jurnal Umum 2) Hitung besarnya saldo utang dagang 3) Hitung besarnya saldo piutang dagang
11
1) 2)
1)
2) 3)
Membeli barang secara tunai dalam partai besar (jumlah yang banyak). Melunasi utang sebelum jatuh tempo atau lebih cepat dari waktu yang ditentukan dalam syarat pembayaran (Term of Credit). Berikut ini uraian mengenai jual beli secara kredit. Misalnya, jual beli ditetapkan dengan syarat pembayaran 2/10, n/30, artinya: 2/10, artinya pembeli akan mendapatkan diskon dari penjual sebesar 2% dari harga faktur atau saldo utangnya, bila dapat melunasi utangnya dalam jangka waktu paling lama 10 hari setelah tanggal transaksi jual beli. n/30, artinya utang tersebut harus dilunasi dalam jangka waktu paling lama 30 hari setelah tanggal transaksi. Misalnya, PD RHN pada tanggal 5 Mei 2005 membeli barang dagangan seharga Rp1.000.000,- dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. Apabila PD RHN membayar harga pembelian barang tersebut sebelum tanggal 15 Mei 2005 (sepuluh hari setelah tanggal transaksi), maka PD RHN akan mendapat potongan harga sebesar Rp20.000,- (2% x Rp1.000.000,-). Sehingga, PD RHN hanya akan membayar sebesar Rp980.000,(Rp1.000.000,- Rp20.000,-). Akan tetapi, bila dibayar setelah tanggal 15 Mei 2005 maka PD RHN harus membayar Rp1.000.000,-.
Bagi pembeli, potongan harga tersebut disebut potongan pembelian (Purchases Discount), sehingga jumlah uang yang dikeluarkan untuk membayar harga pembelian barang menjadi berkurang. Potongan pembelian yang diterima atau dinikmati pembeli akan dicatat di sebelah kredit pada akun potongan pembelian. Adapun bagi penjual potongan harga tersebut disebut potongan penjualan (Sales Discount), sehingga jumlah uang yang diterima dari harga penjualan barang menjadi berkurang. Potongan penjualan yang diberikan penjual akan dicatat di sebelah debet pada akun Potongan Penjualan.
CONTOH 8
(Pencatatan penerimaan potongan dari pembelian tunai) PD RHN, pada tanggal 5 Mei 2005 membeli barang dagangan seharga Rp1.000.000,- dengan menerima potongan tunai 5%. Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum, sebagai berikut: Tanggal Mei 05 Keterangan Pembelian Kas Potongan Pembelian Ref Debit 1.000.000 950.000 50.000 Kredit
12
*)
Perhitungan: Pembelian Barang Rp1.000.000,Rp50.000,- (-) Potongan tunai = 5% x Rp1.000.000,- = Jumlah uang yang dibayarkan Rp950.000,-
CONTOH 9
(Pencatatan penerimaan potongan karena melunasi utang sebelum jatuh tempo). PD RHN, pada tanggal 6 Mei 2005 membeli barang dagangan dari PT. Dirgantara seharga Rp2.000.000,- secara kredit dengan syarat pembayaran 3/10, n/30. Pada tanggal 16 Mei 2005 pembelian tersebut dilunasi. Maka, jurnal pada pembayaran tanggal 16 Mei 2006 adalah: Tanggal Mei 16 Keterangan Utang Dagang Kas Potongan Pembelian Ref Debit 2.000.000 1.940.000 60.000 Kredit
*)
Perhitungan: Pelunasan dilakukan dalam masa potong (tgl 6 s.d 16 tidak lebih dari 10 hari) Saldo Hutang Rp2.000.000,Potongan tunai = 3% x Rp2.000.000,- = Rp60.000,Jumlah uang yang dibayarkan Rp1.940.000,-
CONTOH 10
(Pencatatan pemberian potongan dari penjualan tunai) PD RHN, pada tanggal 5 Mei 2005 menjual barang dagangan seharga Rp1.000.000,- dengan memberikan potongan tunai 5% Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum, sebagai berikut: Tanggal
Mei 05
Keterangan
Kas Potongan Penjualan Penjualan
Ref
Debit
950.000 50.000
Kredit
1.000.000
13
*)
Perhitungan: Penjualan Tunai Potongan tunai = 5% x Rp1.000.000,- = Jumlah uang yang diterima
Rp1.000.000,Rp50.000,Rp950.000,-
CONTOH 11
(Pencatatan penerimaan potongan karena menerima pembeli melunasi utang sebelum jatuh tempo) PD RHN, pada tanggal 6 Mei 2005 menjual barang dagangan kepada Toko Sehati seharga Rp2.000.000,- secara kredit dengan syarat pembayaran 3/10, n/30. Pada tanggal 16 Mei 2005 penjualan tersebut dilunasi Toko Sehati. Maka, jurnal pada penerimaan uang pada tanggal 16 Mei 2006 adalah: Tanggal
Mei 16 Keterangan Kas Potongan Penjualan Piutang Dagang Ref Debit 1.940.000 60.000 2.000.000 Kredit
*)
Perhitungan: Pelunasan dilakukan dalam masa potong (tgl 6 s.d 16 tidak lebih dari 10 hari) Saldo Piutang Potongan tunai = 3% x Rp2.000.000,- = Jumlah uang yang diterima Rp2.000.000,Rp60.000,Rp1.940.000,-
KEGIATAN
a.
1.3
PD RHN pada tanggal 2 Mei 2006 membeli barang dagangan dari PT Batavia seharga Rp3.000.000,- dengan syarat pembayaran 3/ 15, n/30. Buatlah Jurnal 1) Pembelian barang pada tanggal 2 Mei. 2) Bila pembelian tersebut dilunasi pada tanggal 14 Mei 2005. 3) Bila pembelian tersebut dilunasi pada tanggal 24 Mei 2005.
14
b.
PD RHN pada tanggal 5 Juni 2006 membeli barang dagangan dari PT. ANDALAS seharga Rp2.600.000,- dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. Pada tanggal 7 Juni 2005, sebagian barang yang dibeli tersebut dikembalikan karena rusak senilai Rp100.000,-
Buatlah Jurnal 1) Bila pembelian tersebut dilunasi pada tanggal 15 Juni 2005. 2) Bila pembelian tersebut dilunasi pada tanggal 28 Juni 2005. c. PD RHN pada tanggal 2 Mei 2006 menjual barang dagangan kepada Toko Sehati seharga Rp3.000.000,- dengan syarat pembayaran 3/ 15, n/30.
Diminta: Buatlah Jurnal 1) Penjualan barang pada tanggal 2 Mei 2) Bila penjualan tersebut dilunasi pada tanggal 14 Mei 2005. 3) Bila penjualan tersebut dilunasi pada tanggal 24 Mei 2005. d. PD RHN pada tanggal 5 Juni 2006 menjual barang dagangan kepada Toko Selaras seharga Rp2.600.000,- dengan syarat pembayaran 2/10, n/30. Pada tanggal 7 Juni 2005, sebagian barang yang dijual tersebut.
Buatlah Jurnal 1) Bila penjualan tersebut dilunasi pada tanggal 15 Juni 2005. 2) Bila penjualan tersebut dilunasi pada tanggal 28 Juni 2005.
KEGIATAN
1.4
Aktivitas Pemahaman Diri Untuk lebih meningkatkan pemahaman diri terhadap materi yang telah dibahas di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Pertanyaan : 1) Sebutkan pengertian perusahaan dagang 2) Sebutkan sumber-sumber penerimaan uang dari perusahaan dagang 3) Sebutkan tujuan-tujuan pengeluaran uang dari perusahaan dagang 4) Sebutkan akun-akun khusus yang biasa digunakan dalam perusahaan dagang
15
5)
Tentukan akun yang di debet dan di kredit, bila terjadi transaksi berikut ini: Pembelian tunai dengan menerima potongan harga Pembelian kredit Penjualan tunai dengan menerima potongan harga Penjualan kredit Pengembalian barang dagangan karena rusak Penerimaan kembali barang dagangan yang dijual Pembayaran utang pada masa potongan Penerimaan tagihan pada masa potongan Sebutkan transkasi-transaksi yang akan memengaruhi besar kecilnya saldo akun utang dagang Sebutkan transkasi-transaksi yang akan memengaruhi besar kecilnya saldo akun piutang dagang Tentukan tanggal pelunasan agar mendapatkan potongan harga, bila syarat pembayaran 3/10,n/30.
6) 7) 8)
16
1. 2. 3. 4.
Pembelian (Purchases Journal) Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal) Penjualan (Sales Journal) Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
Selain keempat jurnal khusus di atas, perusahaan dagang harus tetap menyediakan jurnal umum untuk mencatat transaksi-transaksi lain yang tidak dapat dicatat dalam jurnal khusus. Misalnya, untuk mencatat transaksi retur pembelian dan retur penjualan. Contoh pencatatan transaksi perusahaan dagang ke dalam jurnal umum sudah diurutkan di depan.
Jurnal Pembelian
Tgl 1 Nama Akun yang di kredit 2
Syarat No. Bukti Pembayaran Pembelian
Kredit
Utang Dagang
Kolom-kolom jurnal pembelian diisi dengan hal-hal berikut: 1. Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi. 2. Diisi dengan nama kreditur atau nama penjual. 3. Diisi dengan nomor bukti transaksi pembelian. 4. Diisi dengan syarat pembayaran pada saat jual beli. 5. Diisi dengan jumlah pembelian barang. 6. Diisi dengan nama akun yang tidak disediakan kolom khusus (selain akun pembelian). 7. Disi dengan nomor kode akun. 8. Diisi dengan jumlah uang dari akun yang bersangkutan. 9. Diisi dengan jumlah utang dagang transaksi pembelian kredit.
CONTOH 12
Pencatatan transaksi ke dalam Jurnal Pembelian Contoh ini mengilustrasikan kegiatan pencatatan dengan tahapan sebagai berikut: a. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal pembelian b. Membuat rekapitulasi Jurnal pembelian untuk mengecek kesamaan jumlah debet dan kredit. c. Posting ke dalam akun buku besar. PD RHN pada 1 Mei 2005 memiliki sebagian data akun buku besar sebagai berikut:
107 108 121 122 201 501 Perlengkapan Kantor Perlengkapan Toko Peralatan Kantor Peralatan Toko Utang Dagang Pembelian 250.000 325.000 1.150.000 2.200.000 3.100.000 11.350.000
18
Selama bulan Mei 2005, PD RHN melakukan sebagian transaksi berikut ini: Mei 2 Membeli barang dagangan dari CV. Andalas, Bandung seharga Rp.1.800.000,. Faktur No. 001, syarat pembayaran 2/10, n/30 3 Membeli dari Firma Batavia, Jakarta, Faktur No. 002, syarat pembayaran n/30: Peralatan Kantor Rp450.000,Rp300.000,Peralatan Toko Rp750.000,5 Membeli barang dagangan dari PT Dirgantara, Bandung seharga Rp.2.200.000,-. Faktur No. 003, syarat pembayaran 3/10, n/30 8 Membeli dari CV ALABAM, Bandung, Faktur No. 004, syarat pembayaran n/30 Perlengkapan kantor Rp600.000,Rp400.000,Perlengkapan Toko Rp1.000.000,11 Dari PT. ALASKA, Bandung dibeli barang dagangan seharga Rp1.200.000,- syarat pembayaran 3/10, n/30, 15 Dari Toko Sehati, Bandung dibeli perlengkapan seharga Rp250.000,syarat pembayaran n/30 Faktur No. 006. Diminta: 1) Catatlah transaksi tersebut ke dalam jurnal pembelian 2) Buat rakapitulasi jurnal pembelian 3) Lakukan posting ke buku besar umum 1)
TGl
Kredit
Utang dagang
1.800.000 750.000
Penjelasan : a) Transaksi tanggal 2, 5 dan 11 memengaruhi utang dagang dan pembelian, dicatat dalam kolom utang dagang dan pembelian. b) Transaksi tanggal 3 memengaruhi utang dagang dicatat dalam kolom utang dagang dan memengaruhi akun peralatan kantor dan peralatan toko dicatat dalam kolom serba-serbi karena tidak disediakan kolom tersendiri untuk kedua akun tersebut. c) Transaksi tanggal 8 memengaruhi utang dagang dicatat dalam kolom utang dagang dan memengaruhi akun perlengkapan kantor dan perlengkapan toko dicatat dalam kolom serba-serbi karena tidak disediakan kolom tersendiri untuk kedua akun tersebut. d) Selanjutnya, untuk memudahkan posting ke buku besar harus dibuatkan rekapitulasi jurnal pembelian dengan cara memindahkan jumlah nilai masing-masing akun yang terdapat dalam jurnal pembelian dengan mendahulukan akun yang didebet.
19
2)
Catatan: Kolom Ref diisi dengan tanda ( ) pada saat akun tersebut diposting ke buku besar untuk menunjukkan bahwa akun tersebut sudah dipindahbukukan.
3) a) b)
Posting ke Buku Besar Langkah posting ke buku besar umum Membuka buku besar dengan memindahkan saldo ke buku besar sesuai dengan saldo normal dari akun tersebut, kolom ref diisi dengan tanda chek list (). Memindahkan jumlah masing-masing akun yang terdapat dalam rekapitulasi jurnal pembelian ke dalam akun buku besar, kolom ref diisi dengan JPB-1 (Jurnal Pembelian halaman 1)
Kredit No. Akun : Saldo Debet
250.000
JPB.1
Buku Besar : Perlengkapan Kantor Tgl Uraian Ref Debet Mei 1 Saldo 31 Jurnal Pembelian
850.000
107 Kredit
1.100.000
Buku Besar : Perlengkapan Toko Tgl Uraian Ref Mei 1 Saldo 31 Jurnal Pembelian
Debet
Kredit
JPB.1
400.000
Buku Besar : Peralatan Kantor Tgl Uraian Ref Mei 1 Saldo 31 Jurnal Pembelian
Debet
Kredit
JPB.1
450.000
Buku Besar : Peralatan Toko Tgl Uraian Ref Mei 1 Saldo 31 Jurnal Pembelian
Debet
Kredit
JPB.1
300.000
20
Buku Besar : Hutan g Dagang U Tgl Uraian Ref Mei 1 Saldo 31 Jurnal Pembelian
Debet
Kredit
JPB.1
7.200.000
Ref
Debet
Kredit
JPB.1
5.200.000
2. Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal Pengeluaran Kas dan Posting ke Buku Besar
Jurnal pengeluaran kas (Cash Payment Journal), yaitu buku harian atau jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran uang seperti pembelian tunai, pembayaran beban-beban, pembayaran utang dan lain-lain. Banyaknya kolom yang harus disediakan dalam jurnal pengeluaran kas disesuaikan dengan kebutuhan tergantung dari sering tidaknya transaksi tersebut memengaruhi akun. Berikut adalah contoh jurnal pengeluaran kas dan pencatatan transaksi ke dalam jurnal Pengeluaran Kas serta pemindahanbukuan ke dalam akun buku besar.
Debet TGl Akun yang harus di debet No. Bukti Ref Serba-serbi 5 Utang Dagang 6 Potongan Pembelian 8 Kredit Kas 9
Kolom-kolom jurnal pengeluaran kas diisi dengan hal-hal berikut: 1. Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi. 2. Diisi dengan nama kreditur bila transaksi memengaruhi akun yang disediakan kolom khusus atau diisi dengan nama akun untuk akun yang tidak disediakan kolom khusus. 3. Diisi dengan nomor Bukti transaksi pembelian. 4. Diberi tanda check list ( ) untuk akun yang disediakan kolom khusus, atau diisi dengan nomor kode akun untuk akun yang tidak memiliki kolom khusus 5. Diisi dengan jumlah uang dari akun yang bersangkutan (kolom ini untuk menampung nama akun selain akun utang dagang). 6. Diisi dengan jumlah utang dagang dari transaksi pembelian kredit.
21
7. 8. 9.
Diisi dengan jumlah uang dari akun yang bersangkutan. Diisi dengan jumlah potongan yang diterima. Diisi dengan jumlah uang yang diterima.
CONTOH 13
Contoh ini mengilustrasikan kegiatan pencatatan transaksi ke dalam jurnal pengeluran kas dengan tahapan sebagai berikut: a) Pencatatan transaksi ke dalam jurnal pengeluran kas. b) Membuat rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas untuk mengecek kesamaan jumlah debet dan kredit. c) Posting ke dalam akun buku besar PD RHN pada tanggal 1 Mei 2005 memiliki sebagian data akun buku besar sebagai berikut:
101 107 108 201 501 503 511 Kas Perlengkapan kantor Perlengkapan Toko Utang Dagang Pembelian Potongan Pembelian Beban Gaji 19.700.000 250.000 325.000 3.100.000 11.350.000 330.000 1.340.000
Selama bulan Mei 2005, PD. RHN melakukan sebagian transaksi berikut ini. Mei 4 Membayar gaji pegawai bulan april sebesar Rp1.500.000,- BKK. No. 001. 5 Membayar utang kepada CV. Andalas yang jatuh tempo hari ini sebesar Rp1.800.000,- BKK. No.002. 7 Membayar utang kepada CV. Putra Setia, Bandung, BKK. 003. Jumlah faktur Rp2.000.000,Rp40.000,Potongan Pembelian = 2% x 2.000.000 = Dibayar per kas Rp1.960.000,9 Membeli barang dagangan dari PT Dirgantara, Bandung seharga Rp1.200.000,-. BKK. No. 004 12 Membayar utang kepada CV Langit Birua, Bandung, BKK. 005 Jumlah faktur Rp3.000.000,Rp90.000,Potongan Pembelian = 3% x 3.000.000 = Dibayar per kas Rp2.910.000,-
22
13 Membeli tunai dari Firma ASIA, perlengkapan kantor (nomor akun 107) sebesar Rp200.000,- dan perlengkapan toko (no.akun 108) sebesar Rp300.000,- BKK. 006 15 Membeli tunai barang dagangan seharga Rp1.500.000,- dengan potongan harga 4% . BKK No. 007 Diminta: 1) Catatlah transaksi tersebut di atas ke dalam jurnal pengeluaran kas 2) Buat rekapitulasi jurnal pengeluaran kas 3) Lakukan posting ke buku besar umum
JURNAL PENGELUARAN KAS
Debet T Gl Mei 4 Mei 5 Mei 7 Mei 9 Mei 12 Mei 13 Mei 13 Mei 15 Akun y ang harus di debet Beban Gaji CV . A ndalas CV . Putra Setia Pembelian CV . Langit Biru Perlengkapan Kantor Perlengkapan Toko Pembelian Jumlah No.Bukti 001 002 003 004 005 006 006 007 107 108 501 Ref 511 Serba-serbi 1.500.000 1.200.000 200.000 300.000 1.500.000 4.700.000 Utang Dagang 1.800.000 2.000.000 3.000.000 6.800.000 ( 201 ) Potongan Pem belian 40.000 90.000 60.000 190.000 (503)
1)
Penjelasan: a) Transaksi tanggal 4 dicatat dalam kolom serba-serbi dengan nama akun Beban Gaji b) Transaksi tanggal 5, 7 dan 12 dicatat dalam kolom Utang Dagang, kolom ref diberi tanda chek list ( ) c) Transaksi tanggal 9 dan 15 dicatat dalam kolom serba-serbi dengan nama akun Pembelian ( 501) d) Transaksi tanggal 13 dicatat dalam kolom serba-serbi dengan nama akun Perlengkapan Kantor (107) dan Perlengkapan Toko ( 108) e) Selanjutnya, untuk memudahkan posting ke buku besar harus dibuatkan Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas dengan cara memindahkan jumlah nilai masing-masing akun yang terdapat dalam jurnal pengeluaran kas dengan mendahulukan akun yang di debet.
2)
Catatan: Kolom Ref diisi dengan tanda ( ) pada saat akun tersebut diposting ke buku besar untuk menunjukkan bahwa akun tersebut sudah dipindah-bukukan.
23
3) Posting ke Buku Besar Langkah posting ke buku besar umum a) Membuka buku besar dengan memindahkan saldo ke buku besar sesuai dengan saldo normal dari akun tersebut, kolom ref diisi dengan tanda Chek List () b) Memindahkan jumlah masing-masing akun yang terdapat dalam rekapitulasi jurnal pengeluaran kas ke dalam akun buku besar, kolom ref diisi dgn JPL.1 ( Jurnal Pengeluaran Kas halaman 1) Berikut sebagian transaksi yang dilakukan oleh PD RHN, selama bulan Mei 2005.
Buku Besar : Kas
Tgl Uraian Ref Debet Kredit Debet Mei 1 Saldo V 11.310.000 19.700.000 8.390.000
No. Akun :
Saldo
10 1
Kredit
No. Akun :
Saldo Debet
10 8
Kredit
Mei
No. Akun :
Saldo Debet
10 8
Kredit
Mei
No. Akun :
Saldo Debet
20 1
Kredit 3.100.000 10.300.000 3.500.000
No. Akun :
Saldo Debet 11.350.000 16.550.000 19.250.000
50 1
Kredit
24
No. Akun :
Saldo Debet 330.000 520.000
503
Kredit
No. Akun :
Saldo Debet 1.340.000 2.840.000
511
Kredit
KEGIATAN
Mei 1 Mei 3 Mei 4 Mei 5 Mei 7 Mei 9 Mei 10 Mei 11 Mei 12 Mei 14 Mei 16 Mei 20
1.5
Dibeli barang dagangan dari PD AMAN, seharga Rp3.600.000,- dengan syarat pembayaran 2/10,n/30. Faktur No. 001. Dikeluarkan cek untuk membeli barang dagangan seharga Rp 1.500.000,- dengan mendapat potongan tunai 5%. BKK.001 Dibeli dari PT. INDAH perlengkapan seharga Rp250.000,- dan Peralatan seharga Rp750.000,- Faktur No. 002 Dibeli barang dagangan dari CV. SENTOSA, seharga Rp2.500.000- syarat pembayaran 2/15,n/30. Faktur No. 003 Dikeluarkan Nota Debet No. 001 kepada CV. SENTOSA, untuk barang yang dikembalikan karena rusak seharga Rp150.000,Dibeli barang dagangan dari CV. MAKMUR, seharga Rp2.800.000,- syarat pembayaran 2/10,n/30. Faktur No. 004. Dibayar beban angkut pembelian barang sebesar Rp125.000,BKK.002 Dikeluarkan cek untuk melunasi Faktur No. 001 atas pembelian tanggal 1 Mei kepada PD. Aman. BKK.003 Dikeluarkan Nota Debet No. 002 kepada CV. MAKMUR, untuk barang yang dikembalikan karena rusak seharga Rp200.000,Dibeli tunai perlengkapan seharga Rp. 200.000,- dan peralatan seharga Rp300.000,- BKK.004 Dibayar per kas gaji bagian toko Rp600.000,- BKK.005 Dikeluarkan cek untuk melunasi Faktur No. 003 atas
25
pembelian tanggal 7 Mei kepada CV. SENTOSA, BKK. No.006 Dilunasi hutang kepada PD. PERMATA sebesar Rp1.200.000,- BKK. 007 Dikeluarkan cek untuk melunasi Faktur No. 003 atas pembelian tanggal 9 Mei kepada CV. MAKMUR, BKK.008 Dibayar per kas gaji bagian toko Rp620.000,- BKK.009 Dibayar Iklan untuk 12 kali penerbitan sebesar Rp900.000,BKK. 010 Dibeli barang dagangan CV. AMAN, seharga Rp2.250.000,syarat pembayaran 2/10,n/30 Faktur No.005
Berdasarkan data di atas, diminta : 1) Catatkah transaksi tersebut ke dalam Jurnal Pembelian, Jurnal Pengeluraran Kas dan Jurnal Umum (Memorial) 2) Susun Rekapitulasi dari masing-masing jurnal tersebut. 3) Posting dari jurnal tersebut ke akun buku besar, berikut data sebagian akun buku besar. 101 Kas Rp15.500.000,105 Iklan Dibayar Dimuka 106 Perlengkapan Rp1.200.000,121 Peralatan Rp2.500.000,201 Hutang Dagang Rp7.800.000,501 Pembelian Rp18.800.000,502 Beban Angkut Pembelian Rp750.000,503 Retur Pembelian Rp400.000,504 Potongan Pembelian Rp340.000,511 Beban Gaji Bagian Toko Rp1.880.000.-
KEGIATAN
1.6
Aktivitas Pemahaman Diri Untuk lebih meningkatkan pemahaman diri terhadap materi yang telah dibahas di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Pertanyaan: 1) Jelaskan apa kegunaan dari jurnal pembelian 2) Jelaskan apakah akun pembelian digunakan untuk mencatat semua transaksi pembelian yang dilakukan perusahaan. 3) Jelaskan apa kegunaan kolom serba-serbi dalam jurnal pembelian. 4) Jelaskan kapan kolom Ref dalam jurnal pembelian diisi.
26
5) 6) 7)
Jelaskan apa kegunaan jurnal pengeluaran kas. Jelaskan apa kegunaan kolom serba-serbi dalam jurnal pengeluaran kas. Jelaskan kapan kolom Ref dalam jurnal Pengeluaran kas diisi.
Kredit
TGl 1
Nama Akun 2
Penjualan 6
Serba-Serbi 7
Kolom-kolom jurnal penjualan diisi dengan hal-hal berikut : a. Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi. b. Disisi dengan nama debitur ( nama pelanggan ). c. Diisi dengan nomor bukti transaksi penjualan. d. Diisi dengan syarat pembayaran pada saat jual beli. e. Diisi dengan jumlah piutang dagang dari transaksi penjualan kredit. f. Diisi dengan jumlah penjualan barang. g. Diisi dengan jumlah uang akun yang bersangkutan yakni akun yang terjadi akibat transaksi penjualan selain barang dagangan secara kredit.
CONTOH 14
Pencatatan transaksi ke dalam jurnal penjualan. PD RHN pada tanggal 1 Mei 2005 memiliki data akun buku besar sebagai berikut.
111 401 Piutang Dagang Penjualan 8.960.000 14.450.000
27
Selama bulan Mei 2005, PD RHN melakukan sebagian transaksi berikut ini Mei 2 Menjual barang dagangan kepada Toko Sehati seharga Rp. 1.200.000,syarat pembayaran '2/10,n/30. Faktur No. 001 5 Menjual barang dagangan kepada Toko Damai seharga Rp. 2.000.000,- syarat pembayaran '3/10,n/30. Faktur No. 002 7 Menjual barang dagangan kepada Toko Sejahtera seharga Rp. 2.200.000,- syarat pembayaran '2/10,n/30. Faktur No. 003 11 Menjual barang dagangan kepada Toko Perkasa seharga Rp. 1.500.000,- syarat pembayaran '3/15,n/30. Faktur No. 004 Diminta: Catatlah transkasi tersebut di atas ke dalam jurnal penjualan 1) Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal Penjualan
Tgl
Mei 2 5 7 11
Nama Akun
Toko Sehati Toko Damai Toko Sejahtera Toko Perkasa
No. B ukti
001 002 003 004
S yarat
2/10,n/30 3/10,n/30 2/10,n/30 3/15,n/30
Kredit P enjualan (K )
1.200.000 2.000.000 2.200.000 1.500.000 6.900.000
Serbaserbi
Jumlah
2)
Catatan : Kolom Ref diisi dengan tanda ( ) pada saat akun tersebut diposting ke buku besar untuk menunjukkan bahwa akun tersebut sudah dipindahbukukan.
3) Posting ke Buku Besar Langkah posting ke buku besar umum a) Membuka buku besar dengan memindahkan saldo ke buku besar sesuai dengan saldo normal dari akun tersebut, kolom ref diisi dengan tanda chek list ( ) b) Memindahkan jumlah masing-masing akun yang terdapat dalam rekapitulasi jurnal penjualan ke dalam akun buku besar, kolom ref diisi dgn JPJ.1 ( Jurnal Penjualan halaman 1)
Buku Besar : Piutang Dagang
Tgl Mei Uraian 1 Saldo 31 Jurnal Penjualan Ref Debet Kredit Debet
8.960.00 0
JPJ.1 6.900.000 15.860.000
No. Akun :
Saldo
111
Kredit
28
No. Akun
S aldo Debet
JPJ.1
401
K redit
14.450.000 21.350.000
6.900.000
4. Pencatatan Transaksi ke Dalam Jurnal Penerimaan Kas dan Posting ke Buku Besar
Jurnal penerimaan kas (Cash Receipt Journal), yaitu buku harian atau jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan uang seperti penjualan tunai, penerimaan pinjaman, penerimaan tagihan/piutang, dan lain-lain. Banyaknya kolom yang harus disediakan dalam jurnal penerimaan kas disesuaikan dengan kebutuhan, bergantung sering tidaknya transaksi tersebut memengaruhi akun. Berikut adalah contoh jurnal penerimaan kas dan contoh pencatatan transaksi ke dalam jurnal penerimaan kas serta pemindahanbukuan ke dalam buku besar (posting).
Jurnal Penerimaan Kas Debet Ref Potongan Kas Penjualan 4 5 6 Hal : 1 Serba-serbi 7 Kredit Piutang Dagang 8 Penjualan 9
Tgl 1
Nama Akun 2
No.Bukti 3
Kolom-kolom jurnal penerimaan kas diisi dengan hal-hal berikut: 1. Diisi dengan tanggal terjadinya transaksi. 2. Diisi dengan nama debitur (pelanggan) bila transaksi memengaruhi akun yang disediakan kolom khusus atau diisi dengan nama akun untuk akun yang tidak disediakan kolom khusus. 3. Di isi dengan nomor Bukti transaksi pembelian. 4. diberi tanda check list ( ) untuk akun yang disediakan kolom khusus, atau diisi dengan nomor kode akun untuk akun yang tidak memiliki kolom khusus. 5. Diisi dengan jumlah potongan yang diberikan. 6. Diisi dengan jumlah uang yang diterima. 7. Diisi dengan jumlah uang dari akun yang bersangkutan. 8. Diisi dengan jumlah saldo piutang dagang. 9. Diisi dengan jumlah penjualan tunai.
29
CONTOH 15
Pencatatan Transaksi Ke dalam Jurnal Pengeluaran Kas. Contoh ini mengilustrasikan kegiatan pencatatan dengan tahapan sebagai berikut a) Pencatatan transaksi ke dalam Jurnal Pembelian. b) Membuat Rekapitulasi Jurnal Pembelian untuk mengecek kesamaan jumlah debet dan kredit. c) Posting ke dalam akun buku besar. PD RHN pada tanggal 1 Mei 2005 memiliki sebagian data akun buku besar ssebagai berikut. Selama bulan Mei 2005 , PD. RHN melakukan sebagian transaksi berikut ini.
101 102 401 402 Kas Piutang dagang Penjualan Potongan Penjualan 19.700.000 8.960.000 14.450.000 440.000
3 5 7
Menjual barang dagangan tunai Rp2.000.000,- dengan memberikan potongan harga 5%. BKM.001. Menerima pelunasan utang dari Toko Sehati, Bandung yang jatuh tempo hari ini sebesar Rp1.300.000,- BKM. 002. Menerima pelunasan utang dari Toko Tiga Dara, Bandung. BKM. 003. Jumlah faktur Rp2,000,000,Potongan Penjualan = 2% x 2.000.000,= Rp40,000,Rp1,960,000,Diterima per kas Menjual tunai barang dagangan seharga Rp900.000,-. BKM. 004 Menerima pelunasan utang dari Toko Abadi, bandung. BKM. 00 Jumlah faktur Rp3,000,000,Potongan Penjualan = 3% x 3.000.000,= Rp90,000,Rp2,910,000,Diterima per kas Menerima pinjaman jangka pendek dari Bank BRI sebesar Rp2.500.000,- BKM. 006
9 12
14
30
1)
TGl
Penjelasan: a) Transaksi tanggal 3 dan 9 dicatat dalam kolom penjualan, kolom ref diberi tanda () chek list. b) Transaksi tanggal 5, 7 dan 12 dicatat dalam kolom piutang dagang, kolom ref diberi tanda check list ( ). c) Transaksi tanggal 14 dicatat dalam kolom serba-serbi dengan nama akun Utang Bank dan kolom ref diisi dengan nomor akun utang dagang ( 210). d) Selanjutnya, untuk memudahkan posting ke buku besar harus dibuat Rekapitulasi Jurnal Penerimaan Kas dengan cara memindahkan jumlah nilai masing-masing akun yang terdapat dalam jurnal penerimaan kas dengan mendahulukan akun yang di debet.
2)
N a m a Aku n
Kas Potongan Penjualan Piutang dagang Hutang Bank Penjualan
Ref
Debet
11.470.000 230.000
Kre d it
Catatan: Kolom Ref diisi dengan tanda () pada saat akun tersebut diposting ke buku besar untuk menunjukkan bahwa akun tersebut sudah dipindahbukukan.
3) a)
b)
Posting ke buku besar Langkah posting ke buku besar umum Membuka buku besar dengan memindahkan saldo ke buku besar sesuai dengan saldo normal dari akun tersebut, kolom ref diisi dengan tanda chek list (). Memindahkan jumlah masing-masing akun yang terdapat dalam rekapitulasi jurnal penerimaan kas ke dalam akun buku besar, kolom ref diisi dengan JPN.1 (Jurnal Penerimaan Kas halaman 1)
31
No. Akun :
Saldo Debet
101
Kredit
Mei
a) b)
111
Kredit
No. Akun :
Debet Kredit Saldo Debet
8.960.000
6.900.000 6.300.000 15.860.000 9.560.000
Uraian
Ref V
JPJ.1 JPN.1
No. Akun :
Ref
JPN.1
210
Kredit
2.500.000
Debet
Kredit
2.500.000
Saldo Debet
No. Akun :
Ref V
JPJ.1 JPN.1
401
Kredit
14.450.000 21.350.000 24.250.000
Uraian
Debet
Kredit
Saldo Debet
6.900.000
2.900.000
No. Akun :
Debet Kredit Saldo Debet
402
Kredit
Uraian
Ref V
JPN.1
KEGIATAN
1.7
Berikut sebagian transaksi yang dilakukan oleh PD. RHN, selama bulan Mei 2005.
32
Mei
Diterima cek dari Toko Kemuning sebagai pelunasan utangnya sebesar Rp. 2.100.000,- BKM.001 Mei 2 Dijual barang dagangan secara tunai BKM.002 Harga barang Rp. 1.600.000,Potongan tunai 5% Rp. 80.000,Diterima per kas Rp. 1.520.000,Mei 3 Dijual barang dagangan kepada Toko Pelangi seharga Rp. 3.800.000,- syarat pembayaran 2/10,n/30. Faktur No. 001 Mei 7 Dijual barang dagangan kepada Toko SEHATI seharga Rp. 2.750.000,- syarat pembayaran 3/10,n/30. Faktur No. 002 Mei 8 Diterima kembali barang dagangan karena rusak dari Toko Pelangi seharga Rp. 150.000,- Nota Kredit No. 001 Mei 10 Diterima kembali barang dagangan karena rusak dari Toko SEHATI seharga Rp. 250.000,- Nota Kredit No. 002 Mei 11 Dijual barang dagangan kepada Toko SEHATI seharga Rp. 2.750.000,- syarat pembayaran 3/10,n/30. Faktur No. 003 Mei 13 Dijual barang dagangan secara tunai kepada Toko SEJAHTERA seharga Rp. 1.200.000,- dengan memberikan potongan tunai 5%. BKM.003 Mei 15 Diterima tunai sewa ruangan toko untuk bulan tersebut sebesar Rp. 350.000,- BKM.004 Mei 17 Diterima cek dari Toko SEHATI sebagai pelunasan hutangnya atas faktur No. 002, BKM. 004 Mei 19 Diterima cek dari Toko SEHATI sebagai pelunasan utangnya atas faktur No. 003, BKM. 005 Mei 21 Dijual barang dagangan kepada Toko Kemuning seharga Rp. 2.250.000,- syarat pembayaran 2/10,n/30 Faktur No. 004 Mei 23 Diterima cek dari Toko Pelangi sebagai pelunasan utangnya atas faktur No. 001, BKM.006 Mei 27 Dijual barang dagangan secara tunai kepada Toko Melati seharga Rp. 900.000,- BKM. 006 Berdasarkan data di atas, diminta:
1) 2) 3)
Catatlah transaksi tersebut ke dalam Jurnal Penjualan, Jurnal Penerimaan Kas dan Jurnal Umum (Memorial) Susun rekapitulasi dari masing-masing jurnal tersebut. Posting dari Jurnal tersebut ke akun buku besar, berikut data sebagian akun buku besar.
33
Kas Rp15.500.000,Pihutang Dagang Rp8.550.000,Penjualan Rp25.800.000,Retur Penjualan Rp250.000,Potongan Penjualan Rp400.000,Pendapatan Sewa Rp1.050.000.-
KEGIATAN
1.9
Aktivitas Pemahaman Diri Untuk lebih meningkatkan pemahaman diri terhadap materi yang telah dibahas di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Pertanyaan: 1) Jelaskan apa kegunaan dari jurnal penjualan. 2) Jelaskan apakah semua transaksi penjualan yang terjadi akan dicatat dalam jurnal penjualan. 3) Apakah dalam setiap jurnal penjualan diperlukan kolom serbaserbi. 4) Jelaskan apakah kegunaan dari jurnal penerimaan kas! 5) Jelaskan apa kegunaan kolom serba-serbi dalam jurnal penerimaan kas? 6) Jelaskan kapan kolom Ref dalam jurnal penerimaan kas diisi. 7) Jelaskan transaksi-transaksi apa saja yang dicatat ke dalam jurnal serba-serbi.
34
Pencatatan transaksi ke dalam buku besar pembantu dapat digambarkan seperti pada Gambar 1.1.
Bukti Transaksi 1. Pembantu Utang Buku Pembantu 1. Pembantu Piutang Daftar Saldo Piutang Daftar Saldo Utang
CONTOH 16
Pencatatan transaksi ke dalam buku pembantu utang. PD RHN pada tanggal 1 Januari 2005, memiliki perincian utang kepada masing-masing kreditur, sebagai berikut: CV Batavia Rp1.800.000, PD Merbabu Rp2.600.000, CV Alaska Rp1.400.000,Sebagian transaksi yang dilakukan PD RHN selama bulan Januari 2005, sebagai berikut: Jan 4 Membayar sebagian utang kepada CV Batavia sebesar Rp1.200.000,Jan 5 Membeli barang dagangan secara kredit dari PD Alabama seharga Rp2.100.000,-; syarat pembayaran 2/10,n/30. Jan 7 Melunasi utang kepada PD Merbabu sebesar Rp2.600.000,-. Jan 8 Mengembalikan sebagian barang yang dibeli dari PD Alabama karena rusak seharga Rp100.000,-. Jan 10 Membeli barang secara kredit dari PD Merbabu seharga Rp3.000.000, syarat pembayaran 2/10,n/30. Jan 14 Melunasi utang kepada PD Alabama. Jan 15 Mengembalikan sebagian barang yang dibeli dari PD Merbabu karena rusak seharga Rp250.000,Jan 18 Membeli barang dagangan secara kredit dari PD Alabama seharga Rp1.800.000,- syarat pembayaran 2/10,n/30. Jan 25 Melunasi utang kepada PD Merbabu. Jan 28 Membeli barang secara kredit dari PD Merbabu seharga Rp2.300.000,syarat pembayaran 2/10,n/30.
Tahap Pencatatan Akuntansi pada Perusahaan Dagang
35
a. b. a.
Berdasarkan transaksi tersebut di atas: Catat transaksi tersebut ke dalam buku pembantu utang. Buat daftar saldo utang per 31 Januari 2005. Buku Pembantu Utang
Nama A kun : CV . Batavia
Tgl Keter an g an Ref Deb et Kr edit Deb et
1/1 4/1 Saldo Pembayaran Hutang 1.200.000
Keter an g an
Saldo
Ref
Keter an g an
Pembelian Retur Pembelian Pelunasan Pembelian
Ref
Sald o Kr edit
2.100.000 2.000.000 1.800.000
b.
No
201.1 201.2 201.3 201.4
36
CONTOH 17
Pencatatan transaksi ke dalam buku pembantu piutang PD RHN pada tanggal 1 Januari 2005, memiliki perincian piutang kepada masing-masing debitur, sebagai berikut: Toko Kemuning Rp1.200.000, Toko Melati Rp2.300.000, Toko Mawar Rp3.400.000,Sebagian transaksi yang dilakukan PD RHN selama bulan Januari 2005, sebagai berikut: Jan 4 Menerima pembayaran utang dari Toko Mawar sebesar Rp3.400.000,Jan 5 Menjual barang dagangan secara kredit kepada Toko Sehati seharga Rp1.400.000,- syarat pembayaran 2/10,n/30 Jan 7 Menerima pelunasan utang dari Toko Melati sebesar Rp2.300.000,Jan 8 Diterima kembali barang dagangan yang dibeli oleh Toko Sehati karena rusak seharga Rp100.000,Jan 10 Menjual barang secara kredit kepada Toko Melati seharga Rp1.900.000,-, syarat pembayaran 2/10,n/30 Jan 14 Menerima pelunasan utang dari Toko Sehati Jan 15 Diterima kembali barang dagangan yang dibeli oleh Toko Melati karena rusak seharga Rp200.000,Jan 18 Menjual barang dagangan secara kredit kepada Toko Kemuning seharga Rp1.800.000,- syarat pembayaran 2/10,n/30 Jan 25 Menerima pelunasan utang dari toko Melati Jan 28 Menjual barang dagangan secara kredit kepada Toko Sehati seharga Rp1.500.000,- syarat pembayaran 2/10,n/30
37
a. b. a.
Berdasarkan transaksi tersebut di atas diminta: Catat transaksi tersebut ke dalam buku pembantu piutang Buat daftar saldo utang per 31 Januari 2005 Buku Pembantu Piutang
Nama A kun : Toko Kemuning
Tgl K eterangan Ref Debet K re dit D ebet 1/1 18/1 Saldo Penjualan 1.800.000 1.200.000 3.000.000
Saldo Pelunasan Penjualan Retur Penjualan Pelunasan 1.900.000 200.000 1.700.000 2.300.000
2.300.000 2300000
1.900.000 1.700.000 -
1/1 4/1
3.400.000 -
b.
No
111.1 111.2 111.3 111.4
38
KEGIATAN
1.9
PD RHN pada tanggal 1 Mei 2005, memiliki daftar saldo Piutang Dagang dan Utang Dagang sebagai berikut: Daftar Saldo Piutang Dagang
No Nama Debitur 1 2 3 Toko Kemuning Toko Pelangi Toko Sehati Jumlah Saldo 2.100.000 3.400.000 2.800.000 8.300.000
Berikut sebagian transaksi yang dilakukan oleh PD RHN, selama bulan Mei 2005. Mei 1 Diterima cek dari Toko Kemuning sebagai pelunasan utangnya sebesar Rp2.100.000,- BKM.001 Mei 2 Dijual barang dagangan kepada Toko Kemuning seharga Rp 3.800.000,- syarat pembayaran 2/10,n/30. Faktur No. 001 Mei 3 Diterima cek sebagai pelunasan utang Toko Pelangi. BKM.002 Harga Faktur Rp3.400.000,Potongan tunai 2% Rp64.000,Diterima per kas Rp3.336.000,Mei 8 Dibeli barang dagangan dari PD.AMAN seharga Rp1.400.000,- syarat pembayaran 2/10,n/30. Faktur N0. 001 Mei 4 Dijual barang dagangan kepada Toko Pelangi seharga Rp3.800.000,- syarat pembayaran 2/10,n/30. Faktur No. 002 Mei 4 Dikeluarkan cek untuk melunasi utang kepada PT.INDAH Mei 5 Diterima kembali barang dagangan karena rusak dari Toko Pelangi seharga Rp150.000,- Nota Kredit No. 001 Mei 7 Diterima kembali barang dagangan karena rusak dari Toko Pelangi seharga Rp150.000,- Nota Kredit No. 001 Mei 8 Dibeli barang dagangan dari PT INDAH seharga Rp2.500.000,- syarat pembayaran 2/10,n/30. Faktur N0. 002 Mei 10 Dikembalikan barang dagangan karena rusak kepada PT.INDAH seharga Rp100.000,- Nota Debet No.002 Mei 13 Diterima cek dari Toko Pelangi sebagai pelunasan hutangnya. BKM. Mei 14 Dijual barang dagangan kepada Toko Pelangi seharga Rp2.600.000,- syarat pembayaran 2/10,n/30. Faktur 003
39
Mei Mei
18 Dibeli barang dagangan dari PD. DIAN UTAMA seharga Rp3.600.000,- syarat pembayaran 2/10,n/30. Faktur N0. 005 21 Dikembalikan barang dagangan karena rusak kepada DIAN PERMAI seharga Rp200.000,- Nota Debet No. 003 Berdasarkan transaksi tersebut di atas diminta: Catat transaksi tersebut ke dalam Buku Pembantu Piutang Dagang dan Buku Pembantu utang Dagang Buat Daftar Saldo Piutang Dagang dan Daftar Saldo Hutang Dagang per 31 Mei 2005
a. b.
KEGIATAN
1.10
Aktivitas Pemahaman Diri Untuk lebih meningkatkan pemahaman diri terhadap materi yang telah dibahas di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Pertanyaan : 1) Jelaskan apa kegunaan dari buku pembantu piutang dagang. 2) Jelaskan transaksi-transaksi apa saja yang dicatat ke dalam buku pembantu piutang dagang. 3) Jelaskan hubungan antara buku pembantu pihutang dagang dengan buku besar piutang dagang. 4) Jelaskan apa kegunaan dari buku pembantu pihutang dagang. 5) Jelaskan transaksi-transaksi apa saja yang dicatat ke dalam buku pembantu piutang dagang. 6) Jelaskan hubungan antara buku pembantu pihutang dagang dengan buku besar piutang dagang.
40
TUGAS
Perkiraan buku besar PD SARI yang berusaha dalam perdagangan kosmetik, pada tanggal 1 Desember 2005 menunjukkan saldo sebagai berikut: PD SARI NERACA SALDO PER 1 Desember 2005 No 101 102 103 104 105 106 121 122 123 124 201 202 301 302 401 402 403 501 502 503 551 571 552 572 553 573 701 554 574 555 575 Nama Akun Kas Piutang Dagang Persediaan Barang Dagangan Perlengkapan Toko Perlengkapan Kantor Asuransi Dibayar Dimuka Peralatan Toko Akum.Penyusutan Peralatan Toko Peralatan Kantor Akum.Peny.Peralatan Kantor Utang Usaha Beban Terutang Modal, Ny. Sari Prive Ny. Sari Penjualan Retur Penjualan Potongan Penjualan Pembelian Potongan Pembelian Retur Penjualan Gaji Bag. Penjualan Gaji Bag. Kantor Beban Sewa Penjualan Beban Sewa Umum Beban penjualan lain-lain Beban Umum Beban Bunga Beban Perlengkapan Toko Beban Perlengkapan Kantor Beban Penyusutan Peralatan Toko Beban Peny. Peralatan Saldo 17.500.000 22.500.000 43.000.000 1.800.000 2.700.000 7.500.000 19.000.000 3.800.000 15.000.000 3.000.000 14.000.000 80.000.000 10.000.000 297.000.000 1.000.000 2.000.000 222.500.000 2.200.000 2.500.000 15.000.000 8.000.000 7.200.000 4.600.000 500.000 700.000 1.500.000 -
41
PD SARI DAFTAR SALDO PIUTANG No Nama Debitur Saldo 7.500.000 9.000.000 6.000.000 22.500.000
102.1 Toko Kemuning 102.2 Toko Cantik 102.3 Toko Fatamorgana Jumlah
PD SARI DAFTAR SALDO UTANG No Nama Debitur Saldo 3.500.000 5.000.000 5.500.000 14.000.000
Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Desember 1999 sebagai berikut: Des 1 Diterima pembayaran utang dari Toko Kemuning sebesar Rp2.000.000,- Cek. No. A.012 Des 2 Diterima pembayaran harga faktur dari Toko Cantik seharga Rp3.000.000,- dengan memberikan potongan 2% Des 2 Dijual barang dagangan kepada Toko Herlinah seharga Rp4.000.000,- syarat 2/10, n/30, Faktur No. J.111 Des 2 Membeli etalase dan perlatan toko lainnya seharga Rp 3.000.000,dan perlangkapan toko sseharga Rp500.000,- . Kuitansi No. 001. Des 3 Membeli barang dagangan dari CV Andalas seharga Rp4.200.000,kuitansi No. 002. Des 4 Membeli barang dagangan dari PT TIDAR seharga Rp6.000.000,syarat pembayaran 2/10, n/30. Faktur No. 101. Des 4 Diterima Cek. No. A.0034 dari CV Fatamorgana Rp4.000.000,Des 5 Menjual barang dagangan tunai seharga Rp2.200.000,Des 7 Membeli barang dagangan seharga Rp5.000.000,- dengan mendapat potongan tunai 5% Des 8 Menjual barang dagangan kepada Toko Kemuning seharga Rp5.000.000,- , syarat pembayaran 2/15, n/30. Faktur No. 301. Des 9 Membeli barang dagangan dari beberapa supplier berikut ini: PT DESA seharga Rp3.500.000,- syarat 3/15, n/40, Faktur No. 102
42
10 11 11 12
Des Des Des Des Des Des Des Des Des Des Des Des Des
13 13 14 15 16 17 19 21 23 25 25 28 28
CV. AYU SEKAR seharga Rp4.000.000,- syarat 2/10, n/30, Faktur No. 103 PT. LESTARI seharga Rp2.500.000, syarat 2/10, n/30, Faktur No. 104 Dikeluarkan Nota Debit No. 001 kepada CV Ayu Sekar untuk barang yang dikembalikan karena rusak senilai Rp500.000,Menjual barang per kas sebesar Rp 5.000.000,- dengan memberikan potongan tunai 2% Dikeluarkan Nota Debit No. 002 kepada PT. LESTARI untuk barang yang dikembalikan karena rusak senilai Rp200.000,Menjual barang dagangan kepada beberapa langganan berikut ini:: Toko CANTIK, seharga Rp2.400.000,- syarat 2/10, n/30. Faktur No. 302 Toko Gemillang, seharga Rp 3.000.000,- syarat 2/15, n/40. Faktur N0. 303 Toko FATAMORGANA, seharga Rp2.500.000,- syarat 2/10, n/30. Faktur No. 304 Dikeluarkan Nota Kredit No. 101 untuk Toko Cantik untuk barang yang diterima kembali karena rusak senilai Rp100.000,Dikeluarkan cek untuk PT TIDAR sebagai pelunasan atas faktur No. 101. Dikeluarkan Nota Kredit No. 102 untuk Toko Kemuning untuk barang yang diterima kembali karena rusak senilai Rp100.000,Dibayar per kas gaji bag penjualan Rp750.000 dan gaji bagian kantor Rp900.000,Dibayar sewa ruangan toko untuk bulan ini sebesar Rp250.000,Diterima cek dari Toko Kemuning sebagai pelunasan atas faktur No. 301. Dikeluarkan cek untuk CV. AYU SEKAR sebagai pelunasan atas faktur No. 103. Diterima cek dari Toko CANTIK sebagai pelunasan atas faktur No. 302. Diambil uang tunai untuk keperluan pribadi pemilik sebesar Rp500.000,Diterima cek dari Toko Fatamorgana sebagai pelunasan atas faktur No. 304. Dikelurkan cek untuk PT LESTARI sebagai pelunasan faktur No. 104 Dikelurkan cek untuk PT DESA sebagai pelunasan faktur No. 102 Diterima cek dari Toko KEMUNING sebagai pelunasan atas faktur No. 303
43
31 Menurut inventarisasi phisik perlengkapan toko yang terpakai sebesar Rp200.000,31 Peralatan Toko disusutkan sebesar Rp250.000,31 Listrik, air dan telepon yang belum dibayar sebesar Rp300.000,-
Berdasarkan transaksi tersebut, diminta: 1) Catat transaksi tersebut ke dalam jurnal khusus 2) Buat rekapitulasi dari masing-masing jurnal khusus tersebut 3) Posting dari jurnal khusus ke akun buku besar 4) Susun neraca naldo per 31 Desember 2005 5) Catat transaksi tersebut ke dalam buku pembantu pihutang dagang dan buku pembantu hutang dagang 6) Susun daftar saldo pihutang dagang dan daftar Saldo hutang dagang per 31 Desember 2005
RANGKUMAN
1. Tahap pencatatan akuntansi pada perusahaan dagang tidak berbeda dengan pencatatan akuntansi pada perusahaan jasa, yang berbeda hanyalah aktivitas yang dilakukannya. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan pokok usahanya adalah membeli barang dagangan untuk dijual kembali tanpa mengolah atau mengubah bentuk barang tersebut dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba. Laba kotor Penjualan (Gross Profit on Sales ) yang diperoleh perusahaan dagang berasal dari Selisih Pendapatan dari hasil penjualan barang dikurangi harga pokok barang yang dijual. Dalam perusahaan dagang terdapat akun khusus yang tidak dikenal pada perusahaan jasa, antara lain: Akun Pembelian, Beban Angkut Pembelian, Potongan Pembelian, Retur Pembelian dan Pengurangan Harga, Penjualan, Potongan Penjualan, Retur Penjualan dan Pengurangan Harga, Persedian Barang Dagangan. Pencatatan transaksi ke dalam buku besar dapat dilakukan dengan menggunakan jurnal umum atau jurnal khusus. Jurnal khusus dalam akuntansi perusahaan dagang terdiri dari ; Jurnal Penerimaan Kas, Jurnal Pengeluaran Kas, Jurnal Penjualan dan Jurnal Pembelian. Pemindahbukuan dari jurnal khusus ke buku besar dilakukan satu bulan satu kali pada akhir bulan. Transaksi keuangan selain dicatat ke dalam jurnal khusus, juga dicatat ke dalam buku besar pembantu. Pencatatan ke dalam buku besar pembantu dilakukan setiap terjadi transaksi.
2.
3.
4.
5. 6.
7. 8.
44
9.
Buku Besar Pembantu merupakan kumpulan akun akun individu yang berisi perincian dari akun buku besar. Buku Besar Pembantu yang harus disiapkan antara lain Buku Pembantu Piutang, Buku Pembantu Utang.
10. Transaksi yang dicatat ke dalam buku pembantu piutang meliputi transaksi penjualan kredit, retur penjualan dan penerimaan tagihan. Sedangkan transaksi yang dicatat ke dalam buku pembantu utang meliputi transaksi pembelian secara kredit, retur pembelian dan pembayaran utang.
Kata Kunci
Beban Angkut Pembelian (Freight in) Buku Besar Pembantu (Subsidiary ledger) Buku Besar Umum (General ledger) Buku Harian, buku pencatatan asli (book of original entry) Buku Memorial (General Journal) Buku Pembantu Utang Buku Pembantu Piutang Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold) Jurnal Khusus (Special Jurnal ) Jurnal Pembelian (Cash Payment Journal ) Jurnal Pembelian (Purchases Journal) Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal) Jurnal Penjualan (Sales Journal) Jurnal Umum (General Journal) Pembelian (Purchases) Pendapatan dari Penjualan (Revenues form sales) Penjualan (Sales) Persediaan Barang Dagangan (Merchandise Inventory) Piutang Dagang (Account Receivable) Potongan Harga/rabat (trade position discount) Potongan Pembelian (Purchases Discount) Potongan Penjualan (Sales Discount) Potongan Tunai (cash discount) Prosedur akuntansi (accounting procedure) Retur Pembelian (Purchases Return and allowances) Retur Penjualan (Sales Return and allowances) Syarat Pembayaran (Term of credit) Utang Dagang (Account Payable)
45
2.
3.
4.
46
5) pengembalian barang dagangan 6) penerimaan tagihan Yang merupakan transaksi khusus yang terjadi pada perusahaan dagang adalah . . . . A. 1, 2 dan 4 D. 3, 4 dan 6 B. 2 , 3 dan 4 E. 3, 5 dan 6 C. 2, 4 dan 5 5. Pembeli akan mendapatkan potongan pembelian, karena . . . . A. barang yang dibeli banyak yang rusak B. barang yang dibeli kualitasnya tidak sesuai dengan pesanan C. melunasi hutangnya secara sekaligus D. melunasi hutangnya lebih cepat sebelum jatuh tempo E. melunasi hutangnya dalam jangka waktu potongan tunai PD RHN menerima kembali barang yang dijualnya kepada Toko Permata, maka transaksi tersebut oleh Toko Permata akan dicatat dalam akun . . . . A. retur penjualan dan pengurangan harga B. potongan penjualan C. retur pembelian dan pengurangan harga D. potongan pembelian E. retur penjualan dan retur pembelian Dalam perusahaan dagang terdapat syarat pembayaran 3/10, n/30, artinya . . . . A. pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 3% dari harga pembelian, bila pembayaran dilakukan sebelum tanggal 10 B. pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 3% dari harga pembelian, bila pembayaran dilakukan setelah tanggal 10 C. pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 3% dari harga pembelian, bila pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari sejak tanggal transaksi. D. pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 3% dari saldo hutang, bila pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari sejak tanggal transaksi. E. pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 3% dari harga pembelian, bila pembayaran setelah 10 hari. Pada tanggal 5 Mei 2005, dibeli perlengkapan dengan harga Rp850.000,Faktur No. 021. Maka transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum . . . .
6.
7.
8.
47
A. Pembelian Utang Dagang B. Pembelian Kas C. Peralatan Utang Dagang D. Peralatan Kas E. Pembelian Peralatan 9.
Pada tanggal 7 Mei, dibeli barang dagangan Harga barang Rp1.800.000, Potongan tunai 5% Rp90.000, Dibayar per kas Rp1.710.000,Maka jurnal umum dari transaksi tersebut . . . . A. Pembelian Rp1.710.000,Kas Rp1.710.000,B. Hutang Dagang Rp1.800.000,Kas Rp1.710.000,Potongan Pembelian Rp90.000,C. Pembelian Rp1.800.000,Kas Rp1.710.000,Retur Pembelian Rp90.000,D. Pembelian Rp1.800.000,Kas Rp1.710.000,Potongan Pembelian Rp90.000,E. Hutang Dagang Rp1.710.000,Kas Rp1.710.000,-
10. Pada tanggal 10 Mei 2005, dikembalikan barang dagangan yang dibeli karena rusak seharga Rp160.000,-. Maka jurnalnya . . . . A. Retur Penjualan Rp160.000,Piutang Dagang Rp160.000,B. Retur Pembelian Rp160.000,Hutang Dagang Rp160.000,C. Piutang Dagang Rp160.000,Retur Penjualan Rp160.000,D. Utang dagang Rp160.000,Retur Pembelian Rp160.000,E. Retur Penjualan Rp160.000,Retur Pembelian Rp160.000,48
11. Sebuah transaksi dicatat dengan jurnal umum sebagai berikut: Kas Rp1.140.000,Pot. Penjualan Rp60.000,Penjualan Rp1.200.000 Maka jurnal tersebut menunjukan transaksi . . . . A. penjualan barang dagangan secara tunai B. penjualan barang dagangan dengan potongan tunai 5% C. penerimaan tagihan dengan potongan tunai 5% D. penjualan barang dagangan dengan potongan tunai 5% karena adanya retur penjualan E. penjualan barang dagangan secara kredit dengan memberikan potongan tunai 5% 12. Pada tanggal 6 Mei 2005 dijual barang dagangan seharga Rp2.000.000,dengan syarat pembayaran 2/10,n/30. Bila transaksi tersebut oleh pembeli dilunasi pada tanggal 17 Mei 2005, maka jurnalnya adalah . . . . A. Piutang Dagang Rp2.000.000,Penjualan Rp2.000.000 B. Kas Rp2.000.000,Piutang Dagang Rp2.000.000 C. Piutang Dagang Rp2.000.000,Kas Rp2.000.000 D. Kas Rp1.960.000,Pot. Penjualan Rp40.000,Piutang Dagang Rp2.000.000,E. Piutang Dagang Rp2.000.000,Pot. Penjualan Rp40.000,Kas Rp1.960.000,13. Tanggal 5 Mei 2005 PD. RHN membeli barang dagangan Rp4.200.000,dengan syarat 3/15,n/30. Tanggal 8 Mei 2005 dikembalikan karena rusak seharga Rp200.000,-. Jurnal yang dibuat pada saat pelunasan tanggal 18 Mei 2005 adalah . . . . A. Utang dagang Rp4.200.000,Kas Rp4.074.000,Potongan Pembelian Rp126.000,B. Utang dagang Rp4.000.000,Kas Rp3.880.000,Potongan Pembelian Rp120.000,C. Utang dagang Rp4.200.000,Kas Rp4.200.000,49
14. Perhatikan bukti transaksi berikut ini: PD.RHN Faktur: 001/ 24 September 2005 Syarat Pembayaran : 2/10,n/30 Kepada: Toko Kemuning Jumlah/satuan 1 lsn 2 lsn Jumlah Jenis Barang Sepatu Sandal Harga Rp1.200.000,Rp1.440.000,Rp2.640.000,-
Dari bukti tersebut, maka jurnal yang dibuat oleh Toko Kemuning adalah .... A. Piutang Dagang Rp2.640.000,Penjualan Rp2.640.000,B. Kas Rp2.640.000,Penjualan Rp2.640.000,C. Pembelian Rp2.640.000,Utang Dagang Rp2.640.000,D. Pembelian Rp2.640.000,Kas Rp2.640.000,E. Perlengkapan Rp2.640.000,Utang Dagang Rp2.640.000,15. Dari transaksi berikut ini yang tidak akan dicatat ke dalam bukti memorial adalah . . . . A. retur pembelian B. retur penjualan C. penyusutan aktiva tetap D. penghapusan piutang E. pemberian potongan penjualan 16. Diterima faktur No. 101 atas barang dagang yang dibeli dari CV Biru Langit seharga Rp 3.400.000,00 dengan syarat 3/12 : n/30. Transaksi ini dicatat ke dalam . . . .
50
D. E.
17. Dari transaksi-transaksi berikut yang dicatat dalam jurnal pembelian adalah . . . . A. Dikeluarkan cek no. A.021 atas pembelian barang dagangan Rp100.000,B. Dikeluarkan faktur no. 023 atas pembelian barang dagangan barang seharga Rp150.000,C. dibeli barang dagangan seharga Rp250.000,- dibayar tunai Rp150.000,00, sisanya bulan depan D. dikirim nota debit kepada Toko SEHATI atas pembelian barang dagangan minggu yang lalu seharga Rp50.000,E. dilunasi faktur No.023 atas pembelian barang dagangan bulan lalu sebesar Rp150.000,18. Pada tanggal 18 Oktober 2005 diterima pembayaran dari PD BATAVIA, atas penjualan barang tanggal 8 Oktober 2005 sebesar Rp2.000.000,00 dengan syarat 2/10, n/30, dengan cek nomor 054. Dalam jurnal penerimaan kas terlihat sebagai berikut: A. Penjualan (K) Rp2.000.000,- potongan penjualan (D) Rp40.000,- dan kas (D) Rp1.960.000,B. Penjualan (D) Rp2000.000,- potongan penjualan (K) Rp 40.000,- dan kas (K) Rp1.960.000,C. Piutang usaha (K) Rp2.000.000,00 potongan penjualan (K) Rp40.000,dan kas (D) Rp1.960.000,D. Piutang usaha (D) Rp2.000.000,-potongan penjualan (K) Rp.40.000,dan kas (K) Rp1.960.000,E. Piutang usaha (K) Rp1.960.000,- potongan penjualan (K) Rp40.000,dan kas (D) Rp2.000.000,19. Berikut transaksi yang terjadi pada Perusahaan Dagang EN-SUN selama bulan Maret 2003: 2/3 Dijual barang dagangan Rp1.000.000,- dengan memberiikan potongan tunai 5%. 5/3 Dijual barang dagangan kepada Toko TRI MAS seharga Rp2.100.000,- syarat 5/10, n/30. 6/3 Diterima kembali barang dagangan dari Toko TRI MAS karena rusak senilai Rp100.000,14/3 Diterima pelunasan dari Toko TRI MAS
51
Maka besarnya penjualan bersih pada bulan tersebut adalah . . . . A. Rp1.850.000,D. Rp2.000.000,B. Rp1.900.000,E. Rp2.100.000,C. Rp1.950.000,20. Tanggal 13 Mei 2005 dibayar kepeda UD. RAPIH dengan cek No. 024b atas pembelian barang tanggal 4 Mei 2005 seharga Rp 1.000.000,- syarat 4/10, n/30. Dalam Jurnal Pengeluaran Kas terlihat sebagai berikut: A. Pembelian (D) Rp 1.000.000,- ; potongan pembelian (K) Rp40.000,dan Kas (K) Rp960.000,B. Pembelian (D) Rp1.000.000,- dan Kas (K) Rp1.000.000,C. Hutang Dagang (D) Rp1.000.000,-; potongan pembelian (K) Rp 40.000,- dan Kas (K) Rp960.000,D. Hutang Dagang (D) Rp1.000.000,- dan Kas (K) Rp1.000.000,E. Hutang Dagang (D) Rp 960.000,- ; potongan pembelian (D) Rp40.000,dan Kas (K) Rp1.000.000,21. Berikut ini menunjukkan mutasi buku besar dari hasil posting Jurnal Penerimaan Kas dan Jurnal Penegeluaran Kas: 1) Buku Besar Kas di K 2) Buku Besar Kas di D 3) Buku Besar Piutang di K 4) Buku Besar Utang di D 5) Buku Besar Simpanan Wajib di K 6) Buku Besar Simpanan Wajib di D Yang merupakan hasil posting dari jurnal pengeluaran kas adalah . . . . A. 1, 2 dan 5 D. 2, 3 dan 5 B. 1, 3 dan 5 E. 1, 4 dan 6 C. 2, 4 dan 6 22. Dalam jurnal penjualan terdapat jumlah sebesar Rp7.900.000,-, diposting ke buku besar . . . . A. Kas (D) Rp7.900.000,- dan Penjualan (K) Rp7.500.000,B. Kas (K)Rp7.900.000,- dan Penjualan (D) Rp7.500.000,C. Piutang Dagang (D) Rp7.900.000,dan Penjualan (K) Rp7.900.000,D. Piutang Dagang (K) Rp7.900.000,dan Penjualan (D) Rp7.900.000,E. Piutang Dagang (K) Rp7.900.000,dan Kas (D) Rp7.900.000,-
52
23. Rekapitulasi jurnal pengeluaran kas adalah sebagai berikut: 1) Pembelian ( D ) Rp6.500.000,2) Utang dagang ( D ) Rp3.500.000,3) Serba serbi ( K ) Rp250.000,4) Kas ( K ) Rp9.550.000,5) Potongan Pembelian (D) Rp200.000,Rekapitulasi yang benar adalah . . . . A. 1, 2 dan 3 D. 1, 2 dan 4 B. 1, 3 dan 4 E. 3, 4 , dan 5 C. 1, 4 dan 5 24. Rekapitulasi jurnal penerimaan kas adalah sebagai berikut: 1) Penjualan ( D ) Rp6.500.000,2) Piutang dagang ( K ) Rp3.500.000,3) Serba serbi ( K ) Rp250.000,4) Kas ( D ) Rp9.550.000,5) Potongan Pembelian (D) Rp200.000,Rekapitulasi yang benar adalah . . . . A. 1, 2 dan 3 D. 1, 2 dan 4 B. 1, 3 dan 4 E. 3, 4 , dan 5 C. 2, 4 dan 5 25. Data saldo beberapa perkiraan PD RHN sebagai berikut , per 1 Januari 2005 Kas Rp1.300.000,Piutang Dagang Rp2.150.000,Persediaan Barang Dagang Rp6.500.000,Perlengkapan Kantor Rp1.150.000,Jika jurnal penerimaan kas menunjukkan Rp8.450.000,- dan jurnal pengeluaran kas Rp 8.250.000,- maka perkiraaan kas sebesar . . . . A. Rp9.750.000,D. Rp1.500.000,B. Rp8.450.000,E. Rp 1.300.000,C. Rp8.250.000,26. Berikut ini transaksi keuangan: 2/5 Dibayar hutang kepada CV Mandiri Rp200.000,8/5 Dibeli tunai perlengkapan Rp150.000,10/5 Dibeli peralatan seharga Rp500.000 syarat 2/10,n/30 15/5 Dikeluarkan nota kredit No. 0021 untuk barang yang diterima kembali dari Toko Sehati Rp30.000,20/5 Dikirimkan nota Debit untuk barang yang dkembalikan kepada CV. Andalas seharga Rp50.000,-
53
23/5 Diterima pelunasan dari Toko SAHABAT Rp. 600.000,Dari transaksi tersebut, yang akan dicatat ke dalam buku pembantu utang adalah A. 2/5, 10/5, 15/5 , 20/5 D. 2/5, 10/5, 20/5 B. 2/5, 8/5, 10/5, 20/5 E. 2/5, 10/5, 23/5 C. 8/5, 15/5, 23/5 27. Perkiraan Buku Besar Piutang Dagang per 1 Desember 2005 menunjukan saldo sebesar Rp 2.150.000,Selama bulan Desember berkaitan dengan piutang terjadi transaksi sebagai berikut: penjualan secara kredit sebesar Rp. 11.500.000,Penerimaan piutang sebesar Rp. 9.800.000,Penerimaan kembali barang yang dijual Rp. 550.000 Maka besarnya saldo piutang dagang per 31- Desember 2005 adalah . . . . A. Rp24.000.000,B. Rp22.900.000,C. Rp13.650.000,D. Rp11.950.000,E. Rp3.300.000,28. PD RHN tanggal 31 Desember mempunyai data saldo akun buku besar pembantu piutang dan utang berikut ini: Toko Ibu, D Rp2.500.000,CV Bersatu, K Rp6.000.000,Toko Amanah, D Rp3.900.000,Toko Famili, D Rp4.500.000,PT. Setia kawan, K Rp5.000.000,PD. Bunda, D Rp2.000.000,Dari data di atas, saldo piutang adalah . . . . A. Rp12.900.000,B. Rp11.000.000,C. Rp10.900.000,D. Rp2.100.000,E. Rp1.900.000,-
54
Buku Pembantu Piutang: Toko Melati Toko Mawar Toko Dahlia Rp2.650.000,Rp3.450.000,Rp2.250.000,-
Buku Pembantu Utang: PT. Gemilang Rp2.550.000,PT. Gemilang Rp2.550.000,CV. Rembulan Rp2.200.000,-
Selama bulan Juni 2004 terjadi transaksi sebagai berikut : Juni 2 Diterima pembayaran dari Toko Melati Rp2.650.000,3 4 6 7 8 Dibayar hutang kepada PT Rembulan, dengan mendapat potongan tunai 2% Dijual barang dagangan kepada Toko Dahlia harga faktur Rp2.600.000,- syarat pembayaran 2/10, n/30 Dibeli barang dagangan dari CV. Rembulan harga faktur Rp2.700.000,- syarat pembayaran 2/10, n/30 Diterima pembayaran dari Toko Dahlia Rp 2.250.000,- karena jumlah ini telah jatuh tempo. Dikirimkan kembali barang dagangan yang dibeli dari CV. Rembulan seharga Rp200.000,- karena rusak
10 Diterima angsuran hutang dari Toko Mawar sebesar Rp2.000.000,11 Dijual tunai barang dagangan seharga Rp1.800.000,- dengan potongan tunai 5% 13 Dibayar hutang kepada PT. Gemilang Rp2.550.000,15 Diterima dari Toko Dahlia pelunasan faktur penjualan tanggal 4 Juni 2004 14 Dibeli tunai barang dagangan seharga Rp2.500.000,- dengan potongan tunai 5% 16 Dijual barang dagangan kepada Toko Melati Rp3.000.000,- syarat pembayaran 2/15, n/30 17 Dibeli barang dagangan dari CV. Rembulan harga faktur Rp1.750.000,- syarat pembayaran 2/10, n/30 18 Dibeli barang dagangan dari PT Gemilang Rp3.300.000,- syarat pembayaran 2/10,n/45 19 Diterima kembali barang dagangan dari Toko Melati seharga Rp.100.000,- karena rusak 21 Dibayar angrsuran hutang kepada PT Perkasa sebesar Rp1.500.000,22 Dijual barang dagangan kepada Toko Melati Rp2.400.000,- syarat pembayaran 2/10, n/30
55
24 Dibayar hutang kepada CV Rembulan atas faktur pembelian tanggal 8 Juni 2004. 28 Dibayar hutang kepada PT Gemilang atas faktur pembelian tanggal 18 Juni 2004. 29 Diterima pelunasan faktir tanggal 16 Juni dari Toko Melati Diminta: 1. Catatlah transaksi tersebut ke dalam Jurnal Khusus dan Jurnal Umum yang diperlukan. 2. Catat transaksi tersebut ke dlam buku pembantu Piutang Dagang dan Buku Pembantu Utang Dagang. 3. Buat Daftar Saldo Piutang Dagang dan Daftar Saldo Utang Dagang per 30 Juni 2004.
56
Bab II
Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Akuntansi pada Perusahaan Dagang
Sumber: Dok.RR
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat: 1) menyusun neraca saldo; 2) membuat ayat jurnal penyesuaian akuntansi perusahaan dagang; 3) menyusun kertas kerja akuntansi perusahaan dagang; 4) menyebutkan unsur-unsur akun dalam laporan keuangan perusahaan dagang perusahaan dagang; 5) menghitung harga pokok penjualan, laba kotor penjualan dan laba bersih; 6) membuat laporan perhitungan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan neraca perusahaan dagang; 7) Memahami ikhtisar siklus akuntansi perusahaan dagang.
57
PETA KONSEP
Neraca Saldo
Ayat Jurnal Penyesuaian Akun-akun yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode 1. Persediaan barang dagangan 2. Pemakaian perlengkapan 3. Penyusutan harta tetap 4. Beban-beban yang masih harus dibayar 5. Pendapatan yang masih harus diterima 6. Beban-beban yang dibayar dimuka 7. Pendapatan yang diterima di muka Langkah-langkah penyesuaian kertas kerja 1) Mengisi kolom neraca saldo 2) Membuat Ayat Jurna Penyesuaian 3) Menyusun neraca saldo setelah disesuaikan 4) Memindahkan saldo akun nominal ke kolom laba rugi 5) Memindahkan saldo akun riil ke kolom neraca
Kertas Kerja
Laporan Keuangan
1. Laporan laba rugi Laba bersih usaha = Penjualan - Harga Pokok Penjualan - Beban usaha Pendapatan dan Beban di luar usaha) 2 Laporan perubahan Modal (modal akhir = Modal awal + (Laba - pengambilan pribadi) 3 Neraca (harta = utang + modal)
58
alam Bab 1 telah diuraikan mengenai jenis-jenis transaksi pada perusahaan dagang, akun-akun khusus yang digunakan pada perusahaan dagang dan prosedur pencatatan transaksi keuangan perusahaan dagang, mulai dari pencatatan ke dalam jurnal khusus, pencatatan ke dalam buku besar pembantu, dan pemindahbukuan ke dalam buku besar umum. Dalam bab ini akan diuraikan tahap pengikhtisaran dan pelaporan akuntansi pada perusahaan dagang yang meliputi: 1. Penyusunan neraca saldo. 2. Pembuatan jurnal penyesuaian. 3. Penyusunan kertas kerja. 4. Penyusunan laporan keuangan. Dalam membahas penyusunan laporan keuangan perusahaan dagang terlebih dulu kita akan mempelajari unsur-unsur akun dalam laporan keuangan perusahaan dagang, termasuk mempelajari perhitungan Harga Pokok Penjualan (HPP). Tahap pengikhtisaran dan pelaporan akuntansi perusahaan dagang dapat diringkas dengan uraian berikut: Setelah pemindahbukuan dari jurnal khusus ke buku besar, saldo setiap akun buku besar kemudian disusun dalam bentuk neraca saldo. Saldo akun buku besar yang terdapat dalam neraca saldo tersebut, sebelum dibuat laporan keuangan, perlu dilakukan penyesuaian. Sehingga saldo setiap akun buku besar menunjukkan nilai yang benar. Penyesuaian terhadap akun buku besar tersebut dilakukan dengan cara membuat ayat jurnal penyesuaian (Adjusting entries), kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun kertas kerja (Work sheet). Penyusunan kertas kerja merupakan cara untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan. Dalam tabel berikut diilustrasikan ikhtisar siklus akuntansi perusahaan dagang: Gambar 2.1 Bagan Tahap Pengikhtisaran dan Pelaporan Siklus Akuntansi
Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian Kertas Kerja, terdiri dari: 1. Necara Saldo 2. Jurnal Penyesuaian 3. Neraca Saldo Setelah Disesuaikan 4. Laba Rugi 5. Neraca Akhir Lap. Laba Rugi Lap. Perubahan Modal Lap. Neraca
59
60
204 301 302 310 401 402 403 501 502 503 511 512 513 515 516 517 518 521 522 523 524 525 526 527 528 701
Beban Terutang M odal, Mis s. Lestari Prive, Miss . Lestari Ikhtisar Laba Rugi Penjualan Retur Penjualan Potongan Penjualan Pem belian Retur Pembelian Potongan Pem belian Gaji Bag. Penjualan Beban Iklan Beban Lis trik, Air Toko Beban Peny .Peralatan bag. tok o Beban Peny . Kendaraan bag. Toko Beban perlengk apan tok o Beban penjualan rupa-rupa Gaji Bagian Kantor Beban perlengk apan kantor Beban Peny .Peralatan bag. Kantor Beban Peny . Kendaraan bag. Kantor Beban Asuransi Beban Telepon Beban Lis tri, Air bag. Kantor Beban Um um rupa-rupa Pendapatan s ewa Jumlah
315.000 6.800.000
KEGIATAN
2. 1
Aktivitas Pemahaman Diri Untuk lebih meningkatkan pemahaman diri terhadap materi yang telah dibahas di atas, diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Pertanyaan: 1) Jelaskan tahapan kegiatan dalam menyusun neraca saldo 2) Tentukan saldo normal dari akun-akun berikut ini di dalam neraca saldo: Pembelian Beban angkut pembelian Retur pembelian
61
3)
Jika jumlah kolom debet dan kolom kredit dalam neraca saldo tidak seimbang, tentukan langkah-langkah untuk menelusuri ketidakseimbangan tersebut.
62
f. g. h.
Beban-beban yang dibayar di muka Pendapatan-pendapatan yang diterima di muka Kerugian piutang
2)
Menggunakan akun Harga Pokok Penjualan Penyesuaian dilakukan terhadap seluruh akun yang merupakan unsur Harga Pokok Penjualan, dengan jurnal sebagai berikut: Mendebet akun harga pokok penjualan, sebagai berikut: Harga pokok penjualan Rp XX Persediaan barang (awal) Rp XX Pembelian Rp XX Beban angkut pembelian Rp XX Mengkredit akun harga pokok penjualan, sebagai berikut: Persediaan barang (akhir) Rp XX Retur pembelian Rp XX Potongan pembelian Rp XX Harga pokok penjualan Rp XX
63
CONTOH
AJP untuk Persediaan barang dagangan Berikut sebagian data akun buku besar yang terdapat dalam neraca saldo PD RHN pada tanggal 31 Desember 2005. Nama Akun Persediaan barang Pembelian Beban angkut pembelian Retur pembelian Potongan pembelian Debit 7.700.000 12.800.000 1.200.000 1.000.000 800.000 Kredit
Menurut inventarisasi fisik, diketahui bahwa nilai persediaan barang dagangan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp 6.900.000 Maka AJP-nya bila menggunakan akun Ikhtisar Laba Rugi, sebagai berikut: Tanggal Des 31 Keterangan Persediaan barang dagangan (akhir) Ikhtisar laba rugi Ikhtisar laba rugi Persediaan barang dagangan (awal) Ref Debit 6.900.000 6.900.000 7.700.000 7.700.000 Kredit
Sedangkan bila menggunakan akun Harga Pokok Penjualan, sebagai berikut: Tanggal Des 31 Keterangan Persediaan barang dagangan (akhir) Retur pembelian Potongan pembelian Harga pokok penjualan Harga poko penjualan Persediaan barang dagangan (awal) Pembelian Beban angkut pembelian Ref Debit 6.900.000 1.000.000 800.000 8.700.000 6.900.000 7.700.000 12.800.000 1.200.000 Kredit
64
b. Pemakaian Perlengkapan
Penyesuaian dilakukan untuk mencatat nilai perlengkapan yang telah terpakai selama periode tersebut. Nilai perlengkapan yang telah terpakai tersebut dicatat sebagai Beban Perlengkapan.
CONTOH
AJP untuk pemakaian perlengkapan 1) Neraca saldo perkiraan perlengkapan toko menunjukkan saldo debet sebesar Rp.225.000,-; sedangkan menurut perhitungan inventarisasi fisik, perlengkapan yang masih ada sebesar Rp 35.000,-. 2) Neraca saldo perkiraan perlengkapan kantor menunjukkan saldo debet sebesar Rp.150.000,-, sedangkan perlengkapan kantor yang telah terpakai Rp 135.000,-. Maka, AJP-nya sebagai berikut: Tanggal Des 31 31
*)
Keterangan Beban perlengkapan toko *) Perlengkapan toko Beban perlengkapan kantor Perlengkapan kantor
Ref
Debit 190.000
Kredit 190.000
135.000 135.000
Beban perlengkapan toko yang terpakai merupakan selisih antara perlengkapan toko menurut neraca saldo, dengan perlengkapan yang masih ada.
CONTOH
AJP untuk penyusutan harta tetap Neraca saldo akun peralatan kantor menunjukkan saldo sebesar Rp.1.000.000,-. Untuk tahun tersebut disusutkan sebesar 10% dari harga perolehannya. Maka, AJP-nya, sebagai berikut:
65
Tanggal Des 31
Ref
Debit 100.000
Kredit
100.000
CONTOH
AJP Beban-beban yang masih harus dibayar Pada tanggal 31 Desember 2005, rekening listrik, air, dan telepon sebesar Rp.450.000,- belum dibayar. Maka, AJP-nya sebagai berikut: Tanggal Des 31 Keterangan Beban listrik, air, telepon Utang listrik, air, telepon Ref Debit 450.000 450.000 Kredit
CONTOH
AJP Pendapatan yang masih harus diterima Pada tanggal 31 Desember 2005, diketahui bahwa sewa toko untuk bulan Oktober, November, dan Desember 2005 sebesar Rp250.000,- per bulan. Dan belum diterima perusahaan.
66
Maka AJP-nya, sebagai berikut: Tanggal Des 31 Keterangan Sewa yang masih harus diterima Pendapatan sewa Ref Debit 750.000 750.000 Kredit
*)
Sewa yang masih harus diterima per 31 Des. 2005 = 3 bln x Rp250.000,- = Rp750.000,-
2)
Diperlakukan sebagai beban. Sehingga saat pembayaran, jurnal umum yang dibuat adalah:
Tanggal 2005 Jan 1 Keterangan Beban Sewa Kas Ref Debet Rp6.000.000,Rp6.000.000,Kredit
Karena beban sebesar Rp6.000.000,00 tersebut untuk tiga tahun, maka pada akhir periode 2005 perlu dibuat penyesuaian. Beban yang diakui untuk tahun 2005 adalah Rp6.000.000,- : 3 = Rp2.000.000,-. Jurnal penyesuaian yang dibuat adalah sebagai berikut:
67
1)
Jurnal penyesuaian di atas memiliki arti: Beban sewa bertambah sebesar Rp 2.000.000,- dan sewa dibayar di muka berkurang sebesar Rp2.000.000,-. Selanjutnya bila jurnal penyesuaian tersebut diposting ke buku besar, hasilnya tampak sebagai berikut: Beban sewa
Tanggal 2005 Desember 31 Keterangan Penyesuaian Ref Debet Rp2.000.000,Kredit Saldo Debet Rp2.000.000,-
No. 116
Kredit
No. 515
Kredit
Rp6.000.000,Rp2.000.000,-
Rp6.000.000,Rp4.000.000,-
Desember 31
2)
Jurnal penyesuaian di atas memiliki arti: Sewa di muka bertambah Rp4.000.000,-. (Untuk memunculkan adanya harta bernama sewa dibayar di muka yang nilainya pada 31 Desember 2005 tinggal Rp4.000.000,- karena yang Rp2.000.000,- telah diakui sebagai beban untuk tahun 2005). Di sisi lain beban sewa berkurang sebesar Rp4.000.000,-. Selanjutnya bila jurnal penyesuaian tersebut diposting ke buku besar, hasilnya tampak sebagai berikut: Sewa dibayar di muka
Tanggal 2005 Desember 31 Keterangan Penyesuaian Ref Debet Rp4.000.000,Kredit Saldo Debet Rp4.000.000,-
No. 116
Kredit
68
Beban sewa
Tanggal Keterangan Ref Debet Rp6.000.000,Rp4.000.000,Kredit 2005 1 Membayar Januari Desember 31 sewa Penyesuaian
No.515
Saldo Debet Kredit Rp6.000.000,Rp2.000.000,-
Dengan pembuatan jurnal penyesuaian maka beban sewa yang diakui dan dibebankan untuk tahun 2005 adalah sebesar Rp2.000.000,00 sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
2)
Diperlakukan sebagai pendapatan. Sehingga waktu penerimaan, jurnal umum yang dibuat adalah:
Tanggal 2005 Juli 1 Keterangan Pendapatan Kas Ref Debet Rp2.400.000,Rp2.400.000,Kredit
69
Karena pendapatan sebesar Rp2.400.000,00 itu untuk 2 tahun maka pada akhir periode 2005 perlu dibuat penyesuaian. Pendapatan yang diakui untuk periode 2005 adalah
Rp2.400.000, 24 bulan
yang dibuat adalah, sebagai berikut: 1) Bila diperlakukan sebagai kewajiban, jurnal penyesuaiannya:
Tanggal 2005 Des 31 Keterangan Sewa diterima dimuka Pendapatan sewa Ref Debet Rp600.000,Rp600.000,Kredit
Jurnal penyesuaian tersebut memiliki arti: Sewa diterima di muka berkurang sebesar Rp600.000,00 dan pendapatan sewa bertambah Rp600.000,00. Bila jurnal penyesuaian tersebut diposting ke buku besar hasilnya tampak, sebagai berikut: Sewa diterima di muka
Tanggal 2005 Juli 1 Keterangan Ref Debet Kredit Debet
No. 221
Saldo Kredit Rp2.400.000,Rp1.800.000,Rp600.000,-
Pendapatan sewa
Tanggal 2005 Desember 31 Keterangan Penyesuaian Ref Debet Kredit Rp600.000,-
No. 116
Saldo Debet Kredit Rp600.000,-
Jurnal penyesuaian tersebut memiliki arti: Pendapatan sewa berkurang sebesar Rp1.800.000,- dan sewa diterima di muka bertambah sebesar Rp1.800.000,-. Bila jurnal penyesuaian tersebut diposting ke buku besar hasilnya tampak, sebagai berikut. Pendapatan sewa
Tanggal 2005 Juli 1 Keterangan Ref Debet Kredit Rp2.400.000,Rp1.800.000,Debet
No. 412
Saldo Kredit Rp2.400.000,Rp600.000,-
70
No. 116
Saldo Kredit Rp1800.000,-
2. Kertas Kerja
Kertas kerja adalah alat bantu berupa daftar berkolom-kolom (berlajur) untuk menghimpun data-data akuntansi yang diperlukan dalam rangka mempermudah penyusunan laporan keuangan. Berikut ini contoh format kertas kerja dan langkah-langkah penyusunan kertas kerja. PD RHN Kertas Kerja Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005
No. Nama Akun Akun Neraca Saldo D K AJP (Ayat Jurnal Penyesuaian) D K Neraca Saldo setelah disesuaikan D K Laba rugi D K Neraca Akhir D K
Langkah-langkah penyusunan kertas kerja: Langkah 1: mengisi kolom neraca saldo dengan data akun buku besar yang berasal dari neraca saldo, yang disusun secara berurutan dari nomor akun terkecil. Langkah 2: membuat ayat jurnal penyesuaian pada akhir periode dan mengisikannya ke dalam kolom ayat jurnal penyesuaian (AJP). Langkah 3: menyusun neraca saldo setelah disesuaikan, dengan cara menjumlahkan saldo akun yang terdapat dalam neraca saldo dengan nilai akun yang terdapat dalam kolom AJP. Langkah 4: memindahkan saldo akun nominal dari neraca saldo setelah disesuaikan (NSSD) ke kolom laba rugi dan kolom neraca, dengan ketentuan: a) Kolom neraca, diisi dengan akun riil, yaitu akun yang merupakan kelompok harta, utang dan modal. b) Kolom laba rugi, diisi dengan akun nominal yaitu akun yang merupakan kelompok pendapatan dan beban. Langkah 5: Menjumlahkan kolom debet dan kredit laba rugi dan kolom debet kredit neraca.
71
a) b)
Selisih debet dan kredit kolom laba rugi harus sama dengan selisih debet kredit kolom neraca. Apabila selisih kolom debet kredit laba rugi menunjukkan saldo kredit, maka selisihnya disebut laba dan apabila menunjukkan saldo debet disebut rugi.
KEGIATAN
2. 2
Kerjakanlah soal-soal berikut ini: 1. Berikut sebagian data akun buku besar yang terdapat dalam neraca saldo PD RHN pada tanggal 31 Desember 2005 Persediaan Barang Rp9.500.000,Pembelian Rp14.700.000,Beban Angkut Pembelian Rp1.350.000,Retur Pembelian Rp950.000,Potongan Pembelian Rp1.200.000,Menurut inventarisasi fisik diketahui bahwa nilai persedian barang dagangan pada tanggal 31 Desember 2005 sebesar Rp9.900.000,-. Buatlah ayat jurnal penyesuaian, bila mengunakan : a) Akun Ikhtisar Laba Rugi b) Akun Harga Pokok Penjualan 2. Berikut adalah keterangan-keterangan untuk melakukan penyesuaian per 31 Desember 2005: a. Dalam neraca saldo per 31 Desember 2005, akun persediaan bersaldo debet Rp6.900.000,-. Menurut perhitungan fisik per 31 Desember 2005 nilai persediaan akhir sebesar Rp7.350.000,b. Dalam neraca saldo per 31 Desember 2005, akun pembelian bersaldo debet Rp900.000,-. Menurut perhitungan fisik per 31 Desember 2005 Pembelian yang telah terpakai sebesar Rp750.000,- yang dialokasikan untuk bagian kantor 40% dan bagian penjualan 60% c. Untuk tahun buku 2005 peralatan disusutkan sebesar Rp2.000.000,-yang dialokasikan untuk bagian kantor 60% dan bagian penjualan 40%. d. Gaji bagian kantor sebesar Rp1.800.000,- dan gaji bagian penjualan sebesar Rp1.400.000,- sampai dengan tanggal penutupan belum dibayar perusahaan.
72
e.
Iklan dibayar di muka pada tanggal 5 Mei 2005 untuk 12 kali penerbitan sebesar Rp1.800.000,- sampai dengan akhir tahun baru diterbitkan 8 kali. f. Dalam daftar sisa per 31 Desember 2005 terdapat akun sewa diterima di muka bersaldo kredit Rp2.400.000,-. Dalam data penyesuaian dinyatakan bahwa sewa diterima tanggal 1 April 2005 untuk jangka waktu 1 tahun. g. Pada tanggal 31 Desember 2005, diketahui bahwa bunga deposito untuk bulan November dan Desember 2005 sebesar Rp325.000,- per bulan. belum diterima perusahaan. h. Perusahaan telah melakukan kesalahan pencatatan penjualan tunai sebesar Rp1.750.000,- dicatat sebagai penjualan kredit. Diminta : catat transaksi-transaksi di atas ke dalam jurnal penyesuaian.
73
Laba Rugi = Pendapatan Beban/Biaya Laba, bila pendapatan lebih besar dari biaya Rugi, bila pendapatan lebih kecil dari biaya
1) 2)
Pendapatan dalam perusahaan dagang terdiri dari: Pendapatan usaha, yaitu pendapatan yang diperoleh dari kegiatan penjualan yang merupakan kegiatan pokok perusahaan dagang. Pendapatan di luar usaha atau pendapatan lain-lain, yaitu pendapatan tambahan yang diperoleh dari kegiatan di luar usaha pokok, misalnya: pendapatan sewa gedung, pendapatan bunga, penjualan aktiva tetap dan sebagainya.
Adapun beban atau biaya dalam perusahaan dagang dikelompokkan sebagai berikut: (1) Harga pokok penjualan; (2) Biaya pemasaran atau penjualan, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk meningkatkan hasil penjualan perusahaan. Misalnya, beban gaji bagian penjualan, komisi bagian penjualan, beban iklan, beban sewa toko, beban perlengkapan toko, beban penyusutan peralatan toko, dan beban-beban lainnya yang berhubungan secara langsung dengan kegiatan penjualan barang dagangan. (3) Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya atau beban yang dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan administrasi atau kegiatan manajerial secara umum. Misalnya, beban gaji bagian kantor, beban sewa kantor, beban perlengkapan kantor, beban penyusutan peralatan kantor, dan beban atau biaya lainnya yang berhubungan dengan kegiatan administrasi atau manajerial secara umum. (4) Biaya lain-lain, yaitu beban atau biaya yang timbul di luar usaha pokok perusahaan, misalnya biaya bunga yang timbul dari peminjaman uang dari bank.
74
Bagan 2.1 Penghitungan Harga Pokok Penjualan Persediaan barang awal Pembelian Beban angkut pembelian Pembelian kotor Dikurangi: Potongan pembelian Retur pembelian Rp XXX Rp XXX Rp XXX (+) Rp XXX Rp XXX Rp XXX (+) Rp XXX (+) Rp XXX Rp XXX (-) Rp XXX ========
Rp XXX (-) Pembelian bersih Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual Dikurangi: Persediaan barang akhir Harga pokok penjualan
Sebagai ilustrasi berikut disajikan contoh penghitungan harga pokok penjualan dan laba kotor penjualan. Contoh: Penghitungan harga pokok penjualan dan laba kotor penjualan Pada tanggal 31 Desember 2005, PD RHN memiliki sebagian data keuangan, sebagai berikut:
75
Persediaan barang dagangan, 1 Jan 2005 Rp7.950.000,Persediaan barang dagangan, 31 Des 2005 Rp5.400.000,Pembelian selama tahun 2005 Rp26.750.000,Beban angkut pembelian Rp1.100.000,Potongan pembelian Rp800.000,Retur pembelian Rp1.200.000,Penjualan selama tahun 2005 Rp43.950.000,Retur penjualan Rp1.450.000,Potongan penjualan Rp750.000,-
Diminta: 1) Hitung besarnya harga pokok penjualan 2) Hitung besarnya laba kotor penjualan Penghitungan Harga Pokok Penjualan Persediaan barang awal Rp7.950.000,Pembelian Rp26.750.000,Rp1.100.000,- + Beban angkut pembelian Pembelian kotor Rp27.850.000,Dikurangi: Potongan pembelian Rp800.000,Rp1.200.000,- + Retur pembelian Rp2.000.000,- (-) Pembelian bersih Rp25.850.000,- + Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual Rp33.800.000,Rp5.400.000,- + Dikurangi: Persediaan barang akhir Harga pokok penjualan Rp28.400.000,===========
Penghitungan Laba Kotor Penjualan Penjualan Rp 43.950.000,Dikurangi: Retur penjualan Rp1.450.000,Rp 750.000,- + Potongan penjualan Rp2.200.000,Penjualan bersih Rp41.750.000,Rp28.400.000,- + Dikurangi: Harga pokok penjualan Laba kotor penjualan Rp13.350.000,===========
76
KEGIATAN
1.
2.3
Dari catatan Akuntansi Toko MELATI diperoleh data di bawah ini : Persediaan Awal Rp157.500,Penjualan Rp235.000,Retur Penjualan Rp6.000,Pembelian Rp202.000,Beban angkut pembelian Rp9.000,Retur Pembelian Rp5.000,Potongan Pembelian Rp2.500,Beban Umum & Administrasi Rp12.500,Beban Penjualan Rp15.000,-
Bila diketahui , menurut inventarisasi phisik per 31 Des 1998, nilai persediaan sebesar Rp182.500,-. Maka susunlah : a). Harga Pokok Penjulaan b). Laba Kotor Penjualan c). Laba bersih Usaha 2. Dari catatan Akuntansi Toko ANDALAS diperoleh data di bawah ini: Persediaan Awal Rp57.500, Penjualan Rp235.000, Retur Penjualan Rp5.000, Potongan Penjualan Rp2.500, Pembelian Rp212.000, Beban angkut pembelian Rp7.000, Retur Pembelian Rp8.000, Potongan Pembelian Rp5.500,Bila diketahui, menurut inventarisasi fisik per 31 Des 1998, nilai persediaan sebesar Rp192.000,-. Maka susunlah : a). Harga Pokok Penjulaan b). Laba Kotor Penjualan
77
Dikurangi :
Rp. XXX (-) Pembelian Bersih Rp. XXX Rp. XXX Harga Pokok barang yang tersedia untuk dijual Persediaan barang, 31 Des 2005 Rp. XXX Harga Pokok Penjualan ( HPP )
Rpxxx
78
Modal RHN, 1 Januari 2005 Rp15.500.000,Laba bersih Rp3.400.000,Pengambilan pribadi Rp2.500.000,-(-) Penambahan modal Rp900.000,- (+) Modal RHN, 31 Desember 2005 Rp16.400.000,Tetapi bila ditengah periode akuntansi, pemilik melakukan setoran tambahan modal maka unsur-unsur Laporan Perubahan Modal harus ditambah dengan setoran modal tambahan. Berikut contohnya.
79
PD Berlian Laporan Perubahan Modal Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 Modal awal 1 Januari 2005 Labar bersih Setoran modal tambahan Pengambilan prive Rp4.000.000,Rp6.000.000,Rp2.000.000,-
Rp3.000.000,Rp1000.000,-
+ Rp8.000.000,- + Rp12.000.000,-
KEGIATAN
2.4
Dari pembukuan perusahaan dagang PD MELODI Garut diperoleh informasi sebagai berikut: Persediaan Barang Dagangan Penjualan Retur Penjualan Potongan Penjualan Pembelian Potongan Pembelian Retur Penjualan Gaji Bag. Penjualan Gaji Bag. Kantor Beban Sewa Penjualan Beban Sewa Umum Beban penjualan lain-lain Beban Iklan Beban Umum Beban Bunga Beban Pembelian Toko Beban Pembelian Kantor Beban Penyusutan Peralatan Toko Beban Peny. Peralatan Kantor Pendapatan Bunga Pendapatan Sewa Pajak Penghasilan 43.000.000 297.000.000 1.000.000 2.000.000 222.500.000 2.200.000 2.500.000 15.000.000 8.000.000 7.200.000 4.600.000 500.000 1.500.000 700.000 1.500.000 850.000 1.150.000 1.500.000 900.000 950.000 600.000 2.150.000
80
Bila diketahui nilai persediaan akhir per 31 Desember 2000 sebesar Rp57.500.000,Diminta: a). Susunlah Laporan Laba Rugi per 31-12-2000 b). Susunlah Laporan Perubahan Modal, bila diketahui : Modal awal PD MELODI Rp80.000.000,- pengambilan pribadi sebesar Rp5.000.000,-
3. Laporan Neraca
Untuk mengetahui sumber permodalan suatu unit usaha, bagaimana penggunaan modal tersebut sehingga aktiva perusahaan meningkat jumlahnya, dan kewajiban-kewajiban apa yang dimiliki perusahaan, dapat dilihat dari laporan neraca. Neraca (Balance Sheet) adalah suatu daftar yang menggambarkan informasi mengenai posisi keuangan suatu unit usaha selama satu periode akuntansi. Posisi keuangan yang tergambar dalam neraca meliputi unsur harta/aktiva, utang, dan modal.
a. Harta/Aktiva
Harta (assets) adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan. Dalam laporan neraca, harta dikelompokkan berdasarkan urutan likuiditasnya seperti berikut: 1) Harta lancar. 2) Investasi/penyertaan ke dalam perusahaan lain. 3) Harta tetap. 4) Harta tetap tidak berwujud. 5) Harta lain-lain.
c. Modal
Modal adalah kekayaan pemilik perusahaan yang ditanamkan ke dalam perusahaan yang besarnya merupakan selisih antara harta dan kewajiban. Laporan neraca dapat disusun dalam dua bentuk yaitu: a) Bentuk laporan (Report form) b) Bentuk skontro (Account form) 81
XXX
XXX XXX(+)
XXX
XXX XXX()
XXX(+)
XXX
XXX(+) XXX
XXX
XXX XXX(+)
XXX(+)
XXX
82
2)
AKTIVA H ARTA LANCAR: Kas Wesel Tagih Piutang Usaha Persediaan Barang dagangan Perdapatan yang masih harus diterima Perlengkapan Beban Dibayar Dimuka Jumlah Harta Lancar XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX (+) XXX UTANG LANCAR Utang Usaha Utang Wesel Utang Gaji Utang Pajak Jumlah Utang Lancar UTANG JK. PANJANG Utang Hipotek Utang Bank Jk. Panjang Jml. Utang Jk. Panjang Jumlah utang
PSV AIA XXX XXX XXX XXX(+) XXX XXX XXX(+) XXX XXX
INVESTASI JK. PANJANG Investasi dalam Saham PT Investasi dalam Obligasi Jml. Investasi Jk. Panjang HARTA TETAP BERWUJUD Peralatan XXX Akum. Peny. Peralatan XXX () Nilai buku Peralatan Gedung Akum Peny. Gedung Nilai Buku Gedung Nilai Buku Harta tetap HARTA TAK BERWUJUD: Goodwill Hak Paten JUMLAH HARTA XXX XXX()
XXX(+) XXX XXX XXX(+) XXX XXX JUMLAH UTANG + MODAL XXX
D. Contoh Pembuatan Jurnal Penyesuaian, Kertas Kerja, dan Laporan Keuangan dari Kertas Kerja
Pada bagian berikut akan disajikan contoh menyeluruh mulai dari pembuatan ayat jurnal penyesuaian, penyusunan kertas kerja, dan penyusunan laporan keuangan dari kertas kerja.
83
a.
Contoh Penyusunan Kertas kerja Pada periode yang berakhir 31 Desember 2005, PD RHN memilki Neraca Saldo sebagai berikut: PD RHN NERACA SALDO Per 31 Desember 2005
No
101 102 103 104 105 107 121 122 123 124 201 301 302 401 402 403 501 502 503 511 512 513 518 521 522 523 524 525 526 527 528 701
Nama Akun
Kas Piutang Dagang Pers ediaan Barang Dagangan Perlengkapan Toko Perlengkapan Kantor As urans i D ibayar di m uka Peralatan Akum .Peny. Peralatan Kendaraan Akum . Peny. Kendaraan U tang D agang Modal, R HN Pengam bilan Pribadi, R HN Penjualan R etur Penjualan Potongan Penjaualan Pem belian R etur Pem belian Potongan Pem belian Gaji Bag. Penjualan Beban Iklan Beban Lis trik, Air Toko Beban Penjualan rupa-rupa Gaji Bagian Kantor Beban Perlengkapan kantor Beban Peny.Peralatan bag. Kantor Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor Beban As urans i Beban Telepon Beban Lis trik, Air bag. Kantor Beban U m um rupa-rupa Pendapatan Sewa Jumlah
Debit
9.550.000 7.675.000 6.850.000 455.000 235.000 1.800.000 8.000.000
Kredit
500.000 40.000.000 5.000.000 4.565.000 55.000.000 500.000 53.655.000 950.000 800.000 28.850.000 850.000 500.000 4.750.000 900.000 825.000 315.000 6.800.000
84
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j k
Data penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2001 sebagai berikut: Menurut perhitungan fisik persediaan barang dagangan per 31-12-2005 sebesar Rp6.785.000,Menurut perhitungan fisik perlengkapan toko yang masih ada senilai Rp85.000,Perlengkapan kantor yang terpakai senilai Rp195.000,Asuransi dibayar dimuka untuk tahun 2004 sebesar Rp1.200.000,Iklan yang sudah diterbitkan pada tahun 2004 sebesar Rp600.000,Peralatan disusutkan sebesar Rp500.000,- yang dialokasikan untuk bagian kantor 70% dan bagian toko 30% Kendaraan disusutkan Rp5.000.000,- dengan alokasi 60% untuk bagian kantor dan 40% untuk bagian toko. Beban listrik, air bulan desember 2005 yang belum dibayar - untuk bagian toko Rp90.000,- dan bagian kantor Rp110.000,Gaji yang belum dibayar untuk bagian penjualan Rp685.000,- dan bagian kantor Rp900.000,Sewa yang masih harus diterima sebesar Rp225.000,Beban telepon yang masih harus dibayar sebesar Rp115.000,-
Diminta: 1) Buat Ayat Jurnal Penyesuaian, per 31 Desember 2005. 2) Susun Kertas Kerja per 31 Dsesember 2005 3) Susun Laporan Keuangan: a) Laporan Perhitungan Laba Rugi per 31 Desember 2005 b) Laporan Perubahan Modal per 31 Desember 2005 c) Laporan Neraca per 31 Desember 2005 Selain akun-akun yang terdapat dalam neraca saldo di atas maka akun yang dapat dibuka adalah: 106 Piutang Sewa 515 Beban Peny.Peralatan bag. toko 108 Iklan Dibayar dimuka 516 Beban Peny. Kendaraan bag. Toko 202 Gaji yang masih 517 Beban perlengkapan toko harus dibayar 522 Beban Perlengkapan kantor 203 Utang Listrik, air 523 Beban Peny.Peralatan bag. Kantor 204 Beban Terutang 524 Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor 310 Ikhtisar Laba Rugi 525 Beban Asuransi
85
1)
Ayat Jurnal Penyesuaian PD RHN Ayat Jurnal Penyesuaian untuk tahun berakhir, 31 Desember 2005
31 Des 2005
Tanggal a
Uraian
Pers ediaan Barang Dagangan Ikhtis ar Laba Rugi Ikhtis ar Laba Rugi Pers ediaan Barang Dagangan Beban Perlengkapan toko Perlengkapan Toko Beban Perlengkapan Kantor Perlengkapan Kantor Beban As urans i As urans i Dibayar Dim uka Iklan Dibayar di m uka Beban Iklan Beban Peny.Peralatan bag. toko Beban Peny.Peralatan bag. Kantor Akum .Peny. Peralatan Beban Peny. Kendaraan bag. Toko Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor Akum . Peny. Kendaraan Beban Lis trik, Air Toko Beban Lis trik, Air bag. Kantor Hutang Lis trik, air Gaji Bag. Penjualan Gaji Bagian Kantor Gaji yang m as ih harus dibayar Piutang Sewa Pendapatan s ewa Beban telepon Beban Terutang
b c d e f
370.000 370.000 195.000 195.000 1.200.000 1.200.000 300.000 300.000 150.000 350.000 500.000 2.000.000 3.000.000 5.000.000 90.000 110.000 200.000 685.000 900.000 1.585.000 225.000 225.000 115.000 23.325.000 115.000 23.325.000
j k
Jumlah
86
2)
No D e
6,785,000 225,000 300,000 500,000 5,000,000 4,565,000 55,000,000 6,850,000 53,655,000 850,000 500,000 685,000 90,000 150,000 2,000,000 370,000 900,000 195,000 350,000 3,000,000 1,200,000 115,000 110,000 550,000 120,620,000 23,325,000 225,000 23,325,000 300,000 5,435,000 600,000 915,000 150,000 2,000,000 370,000 315,000 7,700,000 195,000 350,000 3,000,000 1,200,000 610,000 705,000 275,000 135,030,000 28,850,000 800,000 950,000 6,785,000 6,850,000 6,785,000 53,655,000 850,000 500,000 775,000 135,030,000 500,000 6,850,000 950,000 800,000 28,850,000 5,435,000 600,000 915,000 150,000 2,000,000 370,000 315,000 7,700,000 195,000 350,000 3,000,000 1,200,000 610,000 705,000 275,000 61,270,000 6,785,000 53,655,000 850,000 500,000 775,000 62,565,000 73,760,000 55,000,000 115,000 115,000 200,000 200,000 1,585,000 1,585,000 4,565,000 5,000,000 10,000,000 40,000,000 500,000 1,000,000 8,000,000 300,000 1,200,000 600,000 225,000 195,000 40,000 370,000 85,000 6,850,000 6,785,000 7,675,000 7,675,000 6,785,000 85,000 40,000 225,000 600,000 300,000 8,000,000 40,000,000 500,000 9,550,000 9,550,000
Nama Akun K f D g K h D i K j D k
AJP
NSSD
LABA RUGI
NERACA K l
1,000,000 10,000,000 4,565,000 1,585,000 200,000 115,000 55,000,000 -
NERACA SALDO D K c d
87
a 101 102 103 104 105 106 107 108 121 122 123 124 201 202 203 204 301 302 310 401 402 403 501 502 503 511 512 513 515 516 517 518 521 522 523 524 525 526 527 528 701 0 73,760,000
9,550,000 Kas Piutang Dagang 7,675,000 Persediaan Barang Dagangan 6,850,000 Perlengkapan Toko 455,000 235,000 Perlengkapan Kantor Piutang Sewa Asuransi Dibayar Dimuka 1,800,000 Iklan Dibayar Dimuka Peralatan 8,000,000 Akum.Peny. Peralatan Kendaraan 40,000,000 Akum. Peny. Kendaraan Hutang Dagang Gaji yang masih harus dibayar Utang Listrik, air Beban Terutang Modal, RHN Pengambilan Pribadi, RHN 500,000 Ikhtisar Laba Rugi Penjualan Retur Penjualan 950,000 Potongan Penjaulan 800,000 Pembelian 28,850,000 Retur Pembelian Potongan Pembelian Gaji Bag. Penjualan 4,750,000 Beban Iklan 900,000 Beban Listrik, Air Toko 825,000 Beban Peny.Peralatan bag. toko Beban Peny. Kendaraan bag. Toko Beban Perlengkapan toko Beban Penjualan rupa-rupa 315,000 Gaji Bagian Kantor 6,800,000 Beban Perlengkapan kantor Beban Peny.Peralatan bag. Kantor Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor Beban Asuransi 495,000 Beban telepon Beban Listrik, Air bag. Kantor 595,000 Beban Umum rupa-rupa 275,000 Pendapatan sewa Jumlah 120,620,000
72,465,000
1,295,000 73,760,000
3)
Pe ndapata n dari Pe njuala n Pe njuala n Dik urangi : Re tur Penjua lan Poto ngan Pen jualan Penjualan Bersih Ha rga Pokok Penjualan Pe rs ed iaan Barang, 1 Ja n 200 5 Pe m be lian Dik urangi : Re tur Pem b elian Poto ngan Pem belia n
1.350 .000 (-) Pem belia n Be rsih Ha rga Pokok bara ng ya ng te rs edia untuk dijual Dik urangi : Pers edia an ba rang , 31 Des 2 005 Ha rga Pokok Penjualan ( HPP ) Laba Kotor Pe njuala n Be ban Penjualan :
Gaji Bag. Penjualan Beban Iklan Beban Lis trik, Air Toko Beban Peny.Peralatan bag. toko Beban Peny. Kendaraan bag. Toko Beban perlengkapan toko Beban penjualan rupa-rupa
Jumlah Beban Penjualan Be ban Adm inistras i dan Umum :
Gaji Bagian Kantor Beban perlengkapan k antor Beban Peny.Peralatan bag. Kantor Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor Beban Asurans i Beban telepon Beban Lis tri, Air bag. Kantor Beban Umum rupa-rupa
Jumlah Beban Adm inistra si dan Um um Jumlah Beban Usa ha Laba Usa ha Pe ndapata n dan Biaya diluar usaha : Pe ndapata n diluar usa ha : Pe ndap atan s ewa Laba Bersih
775.000 (+)
1.29 5.000
4)
Modal, RHN 1 Januari 2005 Laba Bersih Pengam bilan Pribadi, RHN Penam bahan Modal Modal, RHN 31 Desember 2005
88
5) Laporan Neraca
4.565.000 1.585.000 200.000 115.000 6.465.000 -
Ha rta La nca r Kas Piutang Dagang Persediaan Barang Dagangan Perlengkapan Toko Perlengkapan Kantor Piutang Sewa Asuransi Dibayar Dimuka Iklan Dibayar dimuka Jum lah Harta Lancar
Ha rta Te ta p : Peralatan Akum.Peny. Peralatan Nilai Buk u Peralatan Kendaraan Akum. Peny. Kendaraan Nilai Buk u Kendaraan Nilai Buk u Harta Tetap Jum la h Ha rta
PD RHN NERACA PER, 31 DESEMBER 2005 Ke w a jiba n da n Moda l 9.550.000 Uta ng La nca r : 7.675.000 Utang Dagang 6.785.000 Gaji YMH dibayar 85.000 Utang Listrik, air 40.000 Beban Terutang 225.000 Jum lah Utang 600.000 300.000 25.260.000 Moda l : Modal, RHN 8.000.000 (1.000.000) 7.000.000 40.000.000 (10.000.000) 30.000.000 37.000.000 62.260.000 Jum la h Ke w a jiba n & Moda l
55.795.000 -
62.260.000
89
1)
Ayat Jurnal Penyesuaian (Menggunakan harga pokok penjualan) PD RHN Ayat Jurnal Penyesuaian untuktahun berakhir, 31 Desember 2005
Tanggal a Uraian
Pers ediaan Barang Dagangan Retur Pem belian Potongan Pem belian Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan Pem belian Pers ediaan Barang Dagangan Beban perlengkapan toko Perlengkapan Toko Beban perlengkapan kantor Perlengkapan Kantor Beban As urans i As urans i Dibayar Dim uka Iklan Dibayar dim uka Beban Iklan Beban Peny.Peralatan bag. toko Beban Peny.Peralatan bag. Kantor Akum .Peny. Peralatan Beban Peny. Kendaraan bag. Toko Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor Akum . Peny. Kendaraan Beban Lis trik, Air Toko Beban Lis tri, Air bag. Kantor Hutang Lis trik, air Gaji Bag. Penjualan Gaji Bagian Kantor Gaji YMH dibayar Piutang Sewa Pendapatan s ewa Beban telepon Beban Terutang
31 Des
Kredit
2005
8.135.000 28.850.000 6.850.000 370.000 370.000 195.000 195.000 1.200.000 1.200.000 300.000 300.000 150.000 350.000 500.000 2.000.000 3.000.000 5.000.000 90.000 110.000 200.000 685.000 900.000 1.585.000 225.000 225.000 115.000 53.525.000 115.000 53.525.000
b c d e f
j k
Jumlah
90
2)
No D K D K
Nama Akun
NERACA SALDO D K 9.550.000 7.675.000 6.850.000 455.000 235.000 1.800.000 8.000.000 500.000 40.000.000 5.000.000 4.565.000
55.000.000 500.000 53.655.000 950.000 800.000 28.850.000 850.000 500.000 4.750.000 900.000 825.000
NERACA D K 9.550.000 7.675.000 6.785.000 85.000 40.000 225.000 600.000 300.000 8.000.000 1.000.000 40.000.000 10.000.000 4.565.000 1.585.000 200.000 115.000 55.000.000 500.000 -
101 102 103 104 105 106 107 108 121 122 123 124 201 202 203 204 301 302 310 401 402 403 501 502 503 511 512 513 515 516 517 518 521 522 523 524 525 526 527 528 701
Kas Piutang Dagang Persediaan Barang Dagangan Perlengkapan Toko Perlengkapan Kantor Piutang Sewa Asuransi Dibayar Dimuka Iklan Dibayar dimuka Peralatan Akum.Peny. Peralatan Kendaraan Akum. Peny. Kendaraan Hutang Dagang Gaji YMH dibayar Hutang Listrik, air Beban Terutang Modal, RHN Pengambilan Pribadi, RHN Harga Pokok Penjualan Penjualan Retur Penjualan Potongan Penjaulan Pembelian Retur Pembelian Potongan Pembelian Gaji Bag. Penjualan Beban Iklan Beban Listrik, Air Toko Beban Peny.Peralatan bag. toko Beban Peny. Kendaraan bag. Toko Beban perlengkapan toko Beban penjualan rupa-rupa Gaji Bagian Kantor Beban perlengkapan kantor Beban Peny.Peralatan bag. Kantor Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor Beban Asuransi Beban telepon Beban Listri, Air bag. Kantor Beban Umum rupa-rupa Pendapatan sewa Jumlah
6.785.000 225.000 300.000 35.700.000 850.000 500.000 685.000 90.000 150.000 2.000.000 370.000 900.000 195.000 350.000 3.000.000 1.200.000 115.000 110.000 53.525.000
6.850.000 370.000 195.000 1.200.000 500.000 5.000.000 1.585.000 200.000 115.000 8.135.000 28.850.000 300.000 225.000 53.525.000
91
NSSD D K 9.550.000 7.675.000 6.785.000 85.000 40.000 225.000 600.000 300.000 8.000.000 1.000.000 40.000.000 10.000.000 4.565.000 1.585.000 200.000 115.000 55.000.000 500.000 27.565.000 53.655.000 950.000 800.000 5.435.000 600.000 915.000 150.000 2.000.000 370.000 315.000 7.700.000 195.000 350.000 3.000.000 1.200.000 610.000 705.000 275.000 775.000 126.895.000 126.895.000 Laba Bersih 73.760.000 73.760.000
3)
Pendapatan dari Penjualan Penjualan D ik urangi : Retur Penjualan Potongan Penjualan Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan Harga Pokok Penjualan ( HPP ) Laba K otor Penjualan Beban Penjualan :
Gaji B ag. Penjualan Beban Iklan Beban Listrik, Air Toko Beban P eny.P eralatan bag. toko Beban P eny. Kendaraan bag. Toko Beban perlengkapan toko Beban penjualan rupa-rupa
Jum lah Beban Penjualan Beban Adm inistrasi dan Um um :
Gaji B agian K antor Beban perlengkapan kantor Beban P eny.P eralatan bag. Kantor Beban P eny. Kendaraan bag. Kantor Beban A suransi Beban telepon Beban Listri, A ir bag. Kantor Beban Umum rupa-rupa
Jum lah Beban A dm inistrasi dan Um um Jum lah Beban U saha Laba Usaha Pendapatan dan Biaya diluar usaha : Pendapatan diluar usaha : Pendapatan s ew a Laba Bersih
775.000 (+)
1.295.000
4)
Modal, RHN 1 Januari 2005 Laba Bersih P engambilan Pribadi, RHN Penambahan Modal Modal, RHN 31 Desember 2005
92
TUGAS
1. Dalam soal ini terdapat tiga buah lajur-lajur yaitu 1, 2 dan 3. Lajur yang satu dengan lainnya tidak ada kaitannya. Isilah titk-titik pada lajur tersebut. 1 2.050 9.450 150 ......... 6.450 ......... 2.300 13.670 260 ......... 7.000 ......... 1.750 ......... 9.250 ......... 2 2.710 11.270 ......... 10.900 5.150 ......... ......... ......... 470 15.250 7.360 ......... 2.510 ......... ......... 16.500 3 ......... ......... 360 14.010 10.670 ......... 4.010 ......... 230 17.390 13.060 ......... 2.320 ......... 11.100 15.500
Keterangan Persediaan Barang, 1-1-2000 Pembelian Kredit Retur Pembelian Pembelian kredit bersih Pembelian tunai Barang tersedia dijual Persd. barang, 31-12-2000 Harga Pokok Penjualan Penjualan Kredit Retur Penjualan Penjulan kredit bersih Penjualan tunai Laba Kotor Penjualan Biaya Usaha Laba Bersih Modal per,1-1-200 Modal, per 31-12-2000
2.
PD AGUNG JAYA, menyusun neraca saldo per 31 desember 2005 sebagai berikut: PD AGUNG JAYA NERACA SALDO Per 31 Desember 2005 Nama Akun Kas Piutang Dagang Persediaan Barang Dagangan Pembelian Iklan Dibayar dimuka Asuransi Dibayar Dimuka Peralatan Toko Debit Kredit 7.350.000 15.200.000 13.500.000 950.000 600.000 1.200.000 6.000.000
93
No 122 123 124 125 126 201 211 221 301 302 310 401 402 403 501 502 503 504 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623 624 625
Nama Akun Akum.Peny. Peralatan Toko Peralatan Kantor Akum.Peny. Peralatan Kantor Kendaraan Akum. Peny. Kendaraan Utang Dagang Sewa yang masih harus dibayar Pajak Penghasilan Terutang Modal, Tn. Luthfi Pengambilan Pribadi, Tn. Luthfi Ikhtisar Laba Rugi Penjualan Retur Penjualan Potongan Penjualan Pembelian Beban Angkut Pembelian Retur Pembelian Potongan Pembelian Beban Iklan Beban Sewa Toko Beban Gaji Pegawai Toko Beban Pembelian Toko Beban Gaji Pegawai Kantor Beban Sewa Kantor Beban Pembelian Kantor Beban Asuransi Beban Penyusutan Peralatan Toko Beban Penyusutan Peralatan kantor Beban Penyusutan Kendaraan Toko Beban Penyusutan Kendaraan Kantor Beban Serba-Serbi Bagian Penjualan Beban Umum serba-serbi Beban Pajak penghasilan Jumlah
94
a. b c d. e f g h i. j
Data penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2005 sebagai berikut: Hasil perhitungan persediaan barang dagangan per 31-12-2005 sebesar Rp14.400.000,Pembelian yang telah terpakai Rp800.000,- yang dialokasikan untuk bagian kantor 40% dan bagian penjualan 60% Asuransi yang telah kadaluarsa Rp1.000.000,Iklan dibayar sekaligus untuk 10 kali penerbitan, sampai dengan tgl 31 Desember sudah diterbitkan 6 kali Peralatan toko disusutkan per tahun sebesar 10% dari harga belinya Perlatan kantor disusutkan per tahun sebesar 10% dari harga belinya Kendaraan disusutkan per tahun sebesr 10% dari harga belinya yang dialokasikan untuk bagian kantor 30% dan bagian toko 70% Gaji yang belum dibayar untuk bagian penjualan Rp1.600.000,- dan bagian kantor Rp2.200.000 Sewa toko yang masih harus dibayar untuk bulan desember 2005 Rp300.000 Taksiran pajak penghasilan Rp3.250.000,-
Diminta: 1) Buat Ayat Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 2005 2) Susun Kertas Kerja 3) Susun Laporan Keuangan: a. Laporan Perhitungan Laba Rugi per 31 Desember 2005 b. Laporan Perubahan Modal per 31 Desember 2005 c. Laporan Neraca per 31 Desember 2005
RANGKUMAN
1. Laporan keuangan yang harus dibuat pada akuntansi perusahaan dagang pada dasarnya sama saja dengan laporan keuangan pada akuntansi perusahaan jasa, yaitu meliputi laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan neraca. Konsep perhitungan laba rugi pada perusahaan dagang tidak berbeda dengan perhitungan laba rugi pada perusahaan jasa yaitu: Laba Rugi = Pendapatan Biaya
Laba, bila pendapatan lebih besar dari biaya Rugi, bila pendapatan lebih kecil dari biaya
2.
95
3. 4.
Pendapatan dalam perusahaan dagang terdiri dari: pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha. Sedangkan Beban atau biaya dalam perusahaan dagang dikelompokkan sebagai berikut: harga pokok penjualan, beban penjualan, beban umum dan administrasi, dan beban lain-lain (di luar usaha). Kertas Kerja merupakan alat bantu untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan. Kolom kertas kerja terdiri dari kolom neraca saldo, kolom AJP, kolom neraca saldo setelah disesuaikan, kolom laba rugi, dan kolom neraca akhir. Ayat Jurnal Penyesuaian adalah suatu jurnal yang berfungsi untuk memperbaiki atau menyesuaikan saldo-saldo akun buku besar yang terdapat dalam neraca saldo, di mana pada akhir periode saldo-saldo tersebut belum menunjukkan saldo yang benar, yang semestinya dicatat dan diakui pada periode tahun tersebut.
5.
6.
Kata Kunci
Accruals Payable ( Utang Beban) Accruals Receivable (Piutang Pendapatan) Adjusting Journal Entries (Ayat Jurnal Penyesuaian ) Assets (Harta/Aktiva) Balance Sheet (Neraca ) Deffered Revenues (Pendapatan diterima dimuka ) Financial Statement ( Laporan Keuangan) General and administrative expenses (Biaya Administrasi dan Umum) Gross Profit on Sales (Laba Kotor Penjualan ) Income Statement (Laporan Laba Rugi) Income Summary ( Ikhtisar Laba Rugi ) Liability (Kewajiban) Net Profit (Laba Bersih) Operating Expenses (Beban atau Biaya Operasi) Operating revenue (Pendapatan Usaha) Other Expenses (Biaya lain-lain) Other Income ( Pendapatan lainlain) Prepaid Expenses ( Beban-beban yang dibayar dimuka ) Selling expense (Beban Penjualan) Statement of owners equity (Laporan Perubahan Modal) Work Sheet (Kertas Kerja /Neraca Lajur)
96
2.
3.
4.
97
5.
Diketahui data perusahaan dagang sebagai berikut: - Persediaan awal Rp600.000,- Pembelian Rp2.000.000,- Beban angkut pembelian Rp200.000,- Pembelian retur Rp40.000,- Potongan pembelian Rp30.000,- Persediaan akhir Rp800.000,Dari data di atas besarnya harga pokok barang tersedia untuk dijual adalah .... A. Rp2.730.000,B. Rp3.530.000,C. Rp2.600.000,D. Rp1.930.000,E. Rp2.840.000,-
6.
Diketahui data perusahaan dagang sebagai berikut Persediaan awal barang dagang Rp2.500.000,Persediaan akhir barang dagang Rp3.250.000,Pembelian Rp3.000.000,Penjualan Rp4.000.000,Besarnya laba kotor penjualan adalah . . . . A. Rp1.750.000,B. Rp2.250.000,C. Rp3.750.000,D. Rp5.550.000,E. Rp8.750.000,Dari suatu perusahaan dagang diperoleh data sebagai berikut: - Penjualan bersih Rp9.750.000,- HPP Rp5.750.000,- Beban usaha Rp2.250.000,- Pendapatan di luar usaha Rp500.000,- Beban diluar usaha Rp250.000,Berdasarkan data di atas, besarnya laba bersih perusahaan yaitu . . . . A. Rp1.500.000,D. Rp4.000.000,B. Rp2.000.000,E. Rp5.000.000,C. Rp3.000.000,-
7.
8.
98
A. B. C. D. E. 9.
buku besar buku besar pembantu jurnal umum jurnal penyesuaian jurnal penutup
Akun-akun yang termasuk ke dalam kelompok beban umum dan administrasi adalah . . . . A. beban iklan, beban bunga, beban sewa toko B. beban sewa kantor, beban bunga, beban gaji bagian kantor C. beban iklan, beban sewa toko, beban pembelian toko D. beban sewa kantor, beban gaji kantor, beban umum serba-serbi E. beban bunga, rugi penjualan aktiva tetap,
10. Akun-akun yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi adalah . . . A. penjualan, piutang usaha, utang usaha B. asuransi dibayar di muka, pendapatan sewa, modal usaha C. pembelian, persediaan barang dagang, sewa dibayar dimuka D. persediaan barang dagang, kas, piutang usaha E. pendapatan sewa, utang usaha, pembelian 11. Pada tanggal 1 Agustus 2005 dibayar premi asuransi Rp900.000,- untuk 1 tahun. Jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2005, adalah A. Beban asuransi Rp375.000,Asuransi dibayar di muka Rp375.000,B. Beban asuransi Rp900.000,Asuransi dibayar di muka Rp900.000,C. Asuransi dibayardi muka Rp375.000,Beban asuransi Rp375.000,D. Asuransi dibayar di muka Rp900.000,Beban asuransi Rp900.000,E. Beban asuransi Rp525.000,Asuransi dibayar di muka Rp525.000,12. Persediaan akhir barang dagang pada 31 Desember 2005 sebesar Rp2.200.000,-. Jurnal penyesuaiannya adalah . . . . A. Ikhtisar rugi/laba Rp2.200.000,Persediaan barang dagang Rp2.200.000,-
99
B. Persediaan barang-dagang Ikhtisar rugi/laba C. Pembelian Harga pokok Penjualan D. Harga pokok PenjualanUtang dagang E. Pembelian Ikhtisar rugi/laba
Rp2.200.000,Rp2.200.000,Rp2.200.00,Rp2.200.000,Rp2.200.000,Rp2.200.000,Rp2.200.000,Rp2.200.000,-
13. Persediaan barang dagangan awal sebesar Rp 1.900.000,00 persediaan barang dagangan akhir sebesar Rp 1.750.000,00. Jurnal penyesuaian untuk persediaan barang awal . . . . A. Ikhtisar Laba rugi Rp1.750.000,Persediaan Barang Dagangan Rp1.750.000,B. Ikhtisar Laba rugi Rp1.900.000,Persediaan Barang Dagangan Rp1.900.000,C. Persediaan Barang dagangan Rp1.750.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp1.750.000,D. Persediaan barang Dagangan Rp1.900.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp1.900.000,E. Ikhtisar Laba rugi Rp150.000,Persediaan Barang Dagangan Rp150.000,14. Neraca Saldo sebagian memperlihatkan data sebagai berikut : - Persediaan awal Rp600.000,- Pembelian Rp2.000.000,- Beban angkut pembelian Rp200.000,- Retur Pembelian Rp40.000,- Potongan pembelian Rp30.000,- Persediaan akhir Rp800.000,Jika penyelesaian kertas kerja menggunakan akun Harga Pokok Penjualan, maka jurnal penyesuaiannya adalah . . . . A. Harga Pokok Penjualan Rp2.800.000,Persediaan Barang Rp600.000,Pembelian Rp2.000.000,Beban Angkut Pembelian Rp200.000,-
100
B. Persediaan Barang Retur Pembelian Potongan Pembelian Harga Pokok Penjualan C. Persediaan Barang Retur Pembelian Potongan Pembelian Harga Pokok Penjualan Pembelian Beban Angkut Pembelian D. Persediaan Barang Retur Pembelian Potongan Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan Barang Pembelian Beban Angkut Pembelian E. Persediaan Barang Harga Pokok Penjualan Persediaan Barang Pembelian Beban Angkut Pembelian
Rp800.000,Rp40.000,Rp30.000,Rp870.000,Rp200.000,Rp40.000,Rp30.000,Rp1.930.000,Rp2.000.000,Rp200.000,Rp800.000,Rp40.000,Rp30.000,Rp1.930.000,Rp600.000,Rp2.000.000,Rp200.000,Rp800.000,Rp2.000.000,Rp600.000,Rp2.000.000,Rp200.000,-
15. Kertas kerja sebagian per 31-12-2001 adalah sebagai berikut. No 1 2 3 4 Perkiraan D Penjualan Harga Pokok Penjualan Beban Umum Administrasi Beban Penjualan 25.000 18.000 5.000 2.000 30.000 20.000 175.000 55.000 120.000 NS K 200.000 D AJP K D NSD K 200.000
101
Laba bersih yang terdapat dalam kertas kerja di atas adalah . . . . A. Rp200.000,D. Rp40.000,B. Rp80.000,E. Rp30.000,C. Rp50.000,-
Rp66.920.000,Rp10.000.000,Rp57.000.000,Rp1.000.000,Rp750.000,Rp34.500.000,Rp1.500.000,Rp850.000,Rp5.500.000,Rp1.500.000,-
102
513 514 515 516 517 518 521 522 523 524 525 526 527 528 601
Beban Listrik, Air Toko Beban Transportasi Beban Peny.Peralatan bag. toko Beban Peny. Kendaraan bag. Toko Beban perlengkapan toko Beban penjualan rupa-rupa Gaji Bagian Kantor Beban perlengkapan kantor Beban Peny.Peralatan bag. Kantor Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor Beban Asuransi Beban telepon 565.000 Beban Listri, Air bag. Kantor Beban Umum rupa-rupa Beban Bunga
Rp450.000,Rp330.000,-
Rp375.000,Rp2.500.000,-
Rp750.000,Rp250.000,Rp1.250.000,Rp141.520.000,- Rp 141.520.000,-
Data Penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2001 sebagai berikut: a. Hasil perhitungan persediaan barang dagangan per 31-12-2001 sebesar Rp9.500.000,b c d. e f. g. h I. Perlengkapan toko yang terpakai Rp160.000,Perlengkapan kantor yang masih ada Rp90.000,Asuransi yang telah kadaluarsa Rp900.000,Peralatan disusutkan sebesar Rp1.000.000,- yang dialokasikan untuk bagian kantor 60% dan bagian toko 40% Kendaraan disusutkan Rp3.000.000,- dengan alokasi 70% untuk bagian kantor dan 30% untuk bagian toko. Beban listrik, air yang harus dibayar: untuk bagian toko Rp130.000,- dan bagian kantor Rp150.000,Gaji yang belum dibayar untuk bagian penjualan Rp3.000.000,- dan bagian kantor Rp1.200.000,Beban telepon yang terhutang pada bulan Desember Rp145.000,-
103
Diminta: 1) Buat Ayat Jurnal Penyesuaian 2) Susun Kertas Kerja 3) Susun Laporan Keuangan: a. Laporan Perhitungan Laba Rugi b. Laporan Perubahan Modal c. Laporan Neraca
104
Bab III
Penutupan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Sumber: Dok. RR
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat: 1) Membuat jurnal penutup; 2) Melakukan penutupan buku besar; 3) Membuat neraca saldo setelah penutupan; 4) Membuat ayat jurnal pembalik.
Penutupan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang Norma Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara
105
PETA KONSEP
1. Menutup akun pedapatan ke ikhtisar laba rugi. 2. Menutup akun beban ke ikhtisar laba rugi 3. Menutup saldo ikhtisar laba rugi akun ke modal 4. Menutup akun pengambilan pribadi ke akun modal.
1) Memindahbukukan jurnal penyesuaian. 2) Memindahbukukan jurnal penutup 3) Menutup semua akun buku besar 4) Membuka akun riil untuk dipergunakan pada periode berikutnya.
106
alam bab ini akan dibahas tahap terakhir dari siklus akuntansi. Setelah penyusunan laporan keuangan, maka tahap terakhir kegiatan akuntansi yang harus dilakukan adalah melakukan penutupan akun buku besar, sehingga akun buku besar siap dipakai pada periode akuntansi berikutnya. Khusus untuk pembuatan ayat jurnal pembalik bisa dilihat lagi di pembahasan jurnal pembalik perusahaan jasa di buku kelas 2 karena jurnal pembalik untuk kedua perusahaan (dagang dan jasa) pada dasarnya adalah sama.
A. Jurnal Penutup
Saldo akhir dari akun-akun yang bersifat sementara (akun nominal) harus dipindahkan ke akun-akun yang bersifat tetap (akun riil), agar akun-akun sementara tersebut dapat digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan periode berikutnya. Pemindahan akun-akun nominal tersebut dilakukan dengan membuat ayat jurnal penutup (Closing Entries). Jurnal penutup dibuat pada akhir periode akuntansi dengan tujuan menol-kan akun-akun nominal. Ada empat kelompok akun yang harus ditutup pada akhir periode, antara lain: 1. Akun Pendapatan ditutup ke akun Ikhtisar Laba Rugi. 2. Akun Beban ditutup ke akun Ikhtisar Laba Rugi. 3. Akun Ikhtisar Laba Rugi ditutup ke akun Modal. 4. Akun Pengambilan Pribadi ditutup ke akun Modal. 1. Langkah-langkah penyusunan jurnal penutup: Menutup akun Pendapatan dengan cara memindahkan semua akun pendapatan ke akun Iktisar Laba Rugi, dengan jurnal:
Tanggal Des 31 2005 Uraian Penjualan Pendapatan Sewa Retur Penjualan Ikhtisar Laba Rugi Debit 53.655.000 775.000 Kredit 950.000 53.480.000
2.
Menutup akun Beban dengan cara memindahkan semua akun Beban ke akun Ikhtisar Laba Rugi, dengan jurnal:
Tanggal Des 2005 31 Uraian Ikhtisar Laba Rugi Retur Pembelian Potongan Pembelian Pembelian Gaji Bagian Penjualan Beban Iklan Debit 51.320.000 850.000 500.000 Kredit
107
Beban Listrik, Air Toko Beban Peny. Peralatan bag. toko Beban Peny. Kendaraan bag. Toko Beban perlengkapan toko Beban penjualan rupa-rupa Gaji Bagian Kantor Beban perlengkapan kantor Beban Peny. Peralatan bag. Kantor Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor Beban Asuransi Beban telepon Beban Listrik, Air bag. Kantor Beban Umum rupa-rupa
915.000 150.000 2.000.000 370.000 315.000 7.700.000 195.000 350.000 3.000.000 1.200.000 610.000 705.000 275.000
3.
Menutup saldo akun Ikhtisar laba rugi ke akun Modal RHN, dengan jurnal:
Tanggal Des 2005 31 Uraian Ikhtisar Laba Rugi Modal, RHN Debit 1.295.000 Kredit 1.295.000
4.
Menutup saldo akun Pengambilan pribadi ke akun Modal RHN, dengan jurnal:
Tanggal Des 2005 31 Uraian Modal, RHN Pengambilan pribadi, RHN Debit 500.000 Kredit 500.000
108
contoh penutupan akun buku besar dari PD. RHN, per tanggal 31 Desember 2005.
Kas 101
Setelah semua akun buku besar ditutup, maka langkah selanjutnya adalah menyusun neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan
109
Setelah semua akun buku besar ditutup, maka langkah selanjutnya adalah menyusun neraca saldo setelah penutupan. Neraca saldo setelah penutupan hanya berisi saldo dari akun-akun riil, yang akan digunakan sebagai dasar untuk pembukuan periode berikutnya. Berdasarkan contoh penutupan buku besar di atas, dapat disusun neraca saldo setelah penutupan berikut ini.
CONTOH
PD RHN NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN PER 31 DESEMBER 2005 NERACA Nama Akun D K b k l Kas 9,550.000 Piutang Dagang 7.675.000 Persediaan Barang Dagangan 6.785.000 Perlengkapan Toko 85.000 Perlengkapan Kantor 40.000 Piutang Sewa 225.000 Asuransi Dibayar dimuka 600.000 Iklan Dibayar dimuka 300.000 Peralatan 8.000.000 Akum. Peny. Peralatan 1.000.000 Kendaraan 40.000.000 Akum Peny. Kendaraan 10.000.000 Utang Dagang 4.565.000 Gaji Yang masih harus dibayar 1.585.500 Utang Listrik, air 200.000 Beban Terutang 115.000 Modal, RHN 55,795.000 Jumlah 73.260.000 73.260.000
No. a
101 102 103 104 105 106 107 108 121 122 123 124 201 202 203 204 301
110
TUGAS
1. Berikut Jurnal Penyesuaian per 31 Desember 2005 Nama Akun Beban Asuransi Bagian Kantor Beban Asuransi Bagian Toko Asuransi Dibayar dimuka Beban Perlengkapan toko Beban Perlengkapan Kantor Perlengkapan Persediaan Barang dagangan Retur Pembelian Potongan Pembelian Harga Pokok Penjualan Persediaan Barang Dagangan Pembelian Beban Angkut Pembelian Sewa yang masih harus diterima Pendapatan Sewa Beban Penyusutan Peralatan Toko Beban Penyusutan Peralatan Kantor Akumulasi Penyusutan Peralatan Beban Umum Serba-serbi Beban Penjualan serva-serbi Beban yang masih harus dibayar Debet 200.000 400.000 600.000 500.000 250.000 750.000 3.450.000 250.000 150.000 4.795.000 295.000 7.950.000 400.000 250.000 250.000 450.000 150.000 600.000 150.000 200.000 350.000 Kredit
No a
d e
Diminta: Buatlah Jurnal Penutupan 2. PD RHN, memiliki Neraca Saldo Setelah Disesuaikan per 31 Desember 2005 sebagai berikut: PD RHN NERACA SALDO SETELAH DISESUAIKAN Per 31 Desember 2005 No Nama Akun Debit 7.350.000 15.200.000 Kredit
111
113 114 115 116 121 122 123 124 125 126 201 211 212 301 302 310 401 402 403 501 502 503 504 611 612 613 614 615 616 617 618 619 620 621 622 623
Persediaan Barang Dagangan Perlengkapan Iklan Dibayar dimuka Asuransi Dibayar Dimuka Peralatan Toko Akum.Peny. Peralatan Toko Peralatan Kantor Akum.Peny. Peralatan Kantor Kendaraan Akum. Peny. Kendaraan Hutang Dagang Sewa yang masih harus dibayar Gaji Terutang Modal, Tn. Luthfi Pengambilan Pribadi, Tn. Luthfi Ikhtisar Laba Rugi Penjualan Retur Penjualan Potongan Penjaulan Pembelian Beban angkut pembelian Retur Pembelian Potongan Pembelian Beban Iklan Beban Sewa Toko Beban gaji pegawai toko Beban perlengkapan toko Beban gaji pegawai kantor Beban sewa kantor Beban perlengkapan kantor Beban asuransi Beban penyusutan peralatan toko Beban penyusutan peralatan kantor Beban penyusutan kendaraan Beban serba-serbi bagian penjualan Beban umum serba-serbi Jumlah
13.500.000 950.000 600.000 1.200.000 6.000.000 3.600.000 4.800.000 2.400.000 60.000.000 24.000.000 11.600.000 250.000 1.200.000 55.000.000 4.300.000 12.300.000 1.600.000 1.400.000 65.800.000 2.350.000 1.650.000 1.950.000 900.000 3.000.000 9.600.000 350.000 12.400.000 1.200.000 370.000 750.000 600.000 480.000 6.000.000 650.000 850.000 234.500.000 13.500.000 119.350.000
234.500.000
112
Berdasarkan data di atas, diminta: 1) Buat Ayat Jurnal Penutupan per 31 Desember 2005 2) Susun Neraca Saldo setelah Penutupan per 31 Desember 2005
RANGKUMAN
1. Akun-akun nomial yang bersifat sementara pada alhir periode harus ditutup (di-nol-kan) dengan cara dibuat ayat jurnal penutupan 2. Ada empat kelompok akun yang harus ditutup pada akhir periode, antara lain: a. Akun Pendapatan ditutup ke akun Ikhtisar Laba Rugi b. Akun Beban ditutup ke akun Ikhtisar Laba Rugi c. Akun Ikhtisar Laba Rugi di tutup ke akun Modal d. Akun Pengambilan Pribadi ditutup kea kun Modal 3. Langkah-langkah Penutupan Akun Buku Besar a. Memindahbukukan ayat jurnal penyesuaian b. Memindahbukukan ayat jurnal penutupan c. Menutup semua akun buku besar, dan khusus akun riil (Neraca) dibuka kembali pada awal periode berikutnya.
Kata Kunci
Closing Accounts (Akun penutup) Closing Entry (Ayat jurnal penutupan) Closing Procedure (Prosedur penutupan buku) Post Closing Trial Balance (Neraca saldo setelah penutupan) Real Accounts (Perkiraan riil ) Nominal Account atau Temporary Account (Perkiraan nominal)
113
Pada akhir periode akun yang harus ditutup melalui jurnal penutup adalah. . . . A. A1, A2, B1 dan C1 D. A3, B1, B2, dan C3 B. A1, A2, B1, dan C2 E. A2, B2, , B3 dan C3 C. A2, B3, C1, dan C2 2. Perhatikan tabel akun di bawah ini A 1. Penjualan 2. Retur Penjualan 3. Potongan Penjualan B 1. Pembelian 2. Retur Pembelian 3. Pengambilan Pribadi C 1. Beban Angkut 2. Pembelian 3. Potongan Pembelian 4. Pendapatan Sewa
Pada akhir periode akun yang harus ditutup ke akun Ikhtisar Laba Rugi di sebelah debet adalah . . . . A. A1, A2, A3 dan C3 D. A1, B1, C2, dan C3 B. B1, B2, C1 dan C2 E. A1, B1, , B3 dan C3 C. A2, A3, B1, dan C1 3. Pada akhir periode akun-akun yang harus ditutup ke akun Modal adalah . . . . A. Akun penjualan dan Harga Pokok Penjualan B. Akun Penjualan dan Pembelian C. Akun Penjualan, Pembelian dan Ikhtisar Laba rugi D. Akun Pengambilan Pribadi dan Ikhtisar Laba Rugi E. Akun Pengambilan Pribadi, Ikhtisar Laba rugi, Penjualan dan Pembelian
114
4.
Dalam Neraca saldo setelah Disesuiakan terdapat akun sebagai berikut : Penjualan Rp12.500.000, Retur Penjualan Rp400.000, Potongan Penjualan Rp250.000,Maka Jurnal penutupannya adalah . . . . A. Ikhtisar Laba Rugi Rp11. 850.000,Retur Penjualan Rp400.000,Potongan Penjualan Rp 250.000,Penjualan B. Ikhtisar Laba Rugi Rp13. 150.000,Retur Penjulana Potongan Penjualan Penjualan C. Penjualan Rp12. 500.000,Retur Penjualan Rp400.000,Potongan Penjualan Rp250.000,Ikhtisar Laba Rugi D. Penjualan Rp12. 500.000,Retur Penjualan Potongan Penjualan Ikhtisar Laba Rugi E. Penjualan Rp12. 500.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp12.500.000,-
Rp12.500.000,Rp400.000,Rp250.000,Rp12.500.000,-
Rp13.150.000,Rp400.000,Rp250.000,Rp11.850.000,-
5.
Dalam Neraca saldo setelah Disesuiakan terdapat akun sebagai berikut: Pembelian Rp12.500.000, Beban Angkut pembelian Rp300.000, Retur Pembelian Rp400.000, Potongan Pembelian Rp250.000,Maka Jurnal penutupannya adalah . . . . A. Ikhtisar Laba Rugi Rp11. 550.000,Retur Pembelian Rp400.000,Potongan Pembelian Rp250.000,Beban angkut Pembelian Rp300.000,Pembelian Rp12.500.000,B. Ikhtisar Laba Rugi Rp13. 450.000,Retur Pembelian Rp400.000,Potongan Pembelian Rp250.000,Beban angkut Pembelian Rp300.000,Pembelian Rp12.500.000,-
115
C. Retur Pembelian Rp400.000,Potongan Pembelian Rp250.000,Beban angkut Pembelian Rp300.000,Pembelian Rp12.500.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp 13. 450.000,D. Pembelian Rp12.500.000,Retur Pembelian Rp400.000,Potongan Pembelian Rp250.000,Beban angkut Pembelian Rp300.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp11. 550.000,E. Ikhtisar Laba Rugi Rp12. 150.000,Retur Pembelian Rp400.000,Potongan Pembelian Rp250.000,Beban angkut Pembelian Rp300.000,Pembelian Rp 12.500.000,6. Berikut ini akun nominal: Penjualan Rp14.500.000, Pembelian Rp9.200.000, Beban Usaha Rp2. 800.000, Pengambilan Pribadi Rp1.200.000,Maka jurnal untuk menutup akun pengambilan pribadi adalah . . . . A. Pengambilan Pribadi Rp1.200.000,Modal Rp1.200.000,B. Modal Rp1.200.000,Pengambilan Pribadi Rp1.200.000,C. Pengambilan Pribadi Rp1.200.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp1.200.000,D. Ikhtisar Laba Rugi Rp1.200.000,Pengambilan Pribadi Rp1.200.000,E. Modal Rp1.200.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp1.200.000,Berikut adalh ihktisar akun nominal: Penjualan Rp17.500.000, Harga Pokok Penjualan Rp11.500.000, Beban Usaha Rp3.400.000, Pendapatan diluar usaha Rp900.000,Maka jurnal untuk menutup Beban adalah . A. Ikhtisar Laba Rugi Rp3.400.000,Beban Usaha Rp3.400.000,-
7.
116
B. Ikhtisar Laba Rugi Harga Pokok Penjualan C. Ikhtisar Laba Rugi Beban Usaha Harga Pokok Penjualan D. Modal Beban Usaha Harga Pokok Penjualan E. Penjualan Pendapatan diluar usaha Ikhtisar Laba rugi Beban Usaha Harga Pokok Penjualan 8.
Rp11.500.000,Rp11.500.000,Rp14.900.000,Rp3.400.000,Rp11.500.000,Rp14.900.000,Rp3.400.000,Rp11.500.000,Rp17.500.000,Rp900.000,Rp3.500.000,Rp3.400.000,Rp11.500.000,-
Berdasarkan soal no. 7 di atas , maka jurnal untuk menutup pendapatan adalah . . . . A. Pendapatan diluar usaha Rp900.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp900.000,B. Penjualan Rp17.500.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp17.500.000,C. Pendapatan diluar usaha Rp900.000,Penjualan Rp17.500.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp18.400.000,D. Ikhtisar Laba Rugi Rp18.400.000,Penjualan Rp17.500.000,Pendapatan diluar usaha Rp900.000,E. Penjualan Rp17.500.000,Pendapatan diluar usaha Rp900.000,Ikhtisar Laba rugi Rp3.500.000,Beban Usaha Rp3.400.000,Harga Pokok Penjualan Rp11.500.000,Kolom Laba Rugi dalam Kertas Kerja menunjukkan jumlah Debet Rp 13.600.000,- dan jumlah kredit Rp. 15.800.000,-. Maka jurnal penutupnya adalah . . . . A. Modal Rp13.600.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp13.600.000,B. Modal Rp15.800.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp15.800.000,-
9.
117
C. Ikhtisar Laba Rugi Modal D. Ikhtisar Laba Rugi Modal E. Ikhtisar Laba Rugi Modal
Rp13.600.000,Rp13.600.000,Rp15.800.000,Rp15.800.000,Rp2.200.000,Rp2.200.000,-
10. Berikut adalah Jurnal Penyesuaian: Harga Pokok Penjualan Rp9.100.000,Persediaan Barang akhir Rp3.350.000,Pembelian Rp9.700.000.Persedian Barang awal Rp2.750.000,Maka jurnal penutupannya adalah . . . . A. Ikhtisar Laba Rugi Rp9.100.000,Harga Pokok Penjualan B. Harga Pokok Penjualan Rp9.100.000,Ikhtisar Laba Rugi C. Modal Rp9.100.000,Harga Pokok Penjualan D. Harga Pokok Penjualan Rp9.100.000,Modal E. Modal Rp9.100.000,Ikhtisar Laba Rugi
Rp9.100.000,Rp9.100.000,Rp9.100.000,Rp9.100.000,Rp9.100.000,-
118
No 105 106 107 108 121 122 123 124 201 202 203 204 301 302 310 401 402 403 511 512 513 515 516 517 518 521 522 523 524
Nama Akun
NSSD D 40.000 225.000 600.000 300.000 8.000.000 40.000.000 500.000 27.565.000 950.000 800.000 5.435.000 600.000 915.000 150.000 2.000.000 370.000 315.000 7.700.000 195.000 350.000 3.000.000 1.200.000 610.000 705.000 K 1.000.000 10.000.000 4.565.000 1.585.000 200.000 115.000 55.000.000 53.655.000 -
Perlengkapan Kantor Piutang Sewa Asuransi Dibayar Dimuka Iklan Dibayar dimuka Peralatan Akum.Peny. Peralatan Kendaraan Akum. Peny. Kendaraan Hutang Dagang Gaji YMH dibayar Hutang Listrik, air Beban Terutang Modal, Tn. Faishal Pengambilan Pribadi, Tn. Faishal Harga Pokok Penjualan Penjualan Retur Penjualan Potongan Penjaulan Gaji Bag. Penjualan Beban Iklan Beban Listrik, Air Toko Beban Peny.Peralatan bag. toko Beban Peny. Kendaraan bag. Toko Beban perlengkapan toko Beban penjualan rupa-rupa Gaji Bagian Kantor Beban perlengkapan kantor Beban Peny.Peralatan bag. Kantor Beban Peny. Kendaraan bag. Kantor 525 Beban Asuransi 526 Beban telepon 527 Beban Listri, Air bag. Kantor
119
275.000 126.895.000
775.000 126.895.000
Berdasarkan data tersebut, diminta : 1) Buatlah Ayat Jurnal Penutupan per 31-12-2004 2) Susunlah Neraca Saldo Setelah Penutupan, per 312-12-2004
120
2.
3.
121
D. pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 2% dari saldo hutang, bila pembayaran dilakukan paling lambat 10 hari sejak tanggal transaksi. E. pembeli akan mendapatkan potongan tunai sebesar 2% dari harga pembelian, bila pembayaran setelah 10 hari. 4. Pada tanggal 5 Mei 2005, dibeli perlengkapan dengan harga Rp 850.000,. Bukti Kas Masuk No. 021. Maka transaksi tersebut dicatat dalam jurnal umum . . . . A. Pembelian Rp850.000,Utang Dagang Rp850.000,B. Pembelian Rp850.000,Kas Rp850.000,C. Perlengkapan Rp850.000,Utang Dagang Rp850.000,D. Perlengkapan Rp850.000,Kas Rp850.000,E. Pembelian Rp850.000,Perlengkapan Rp850.000,Pada tanggal 7 Mei, dijual barang dagangan Harga barang Rp1.800.000,Rp90.000,Potongan tunai 5% Diterima per kas Rp1.710.000,Maka jurnal umum dari transaksi tersebut . . . . A. Kas Rp1.710.000,Penjualan Rp1.710.000,B. Kas Rp1.710.000,Potongan Penjualan Rp90.000,Piutang Dagang Rp1.800.000,C. Kas Rp1.710.000,Potongan Penjualan Rp90.000,Penjualan Rp1.800.000,D. Kas Rp1.710.000,Retur Penjualan Rp90.000,Penjualan Rp1.800.000,E. Kas Rp1.800.000,Piutang Dagang Rp1.800.000,Pada tanggal 6 Mei 2005 dijual barang dagangan seharga Rp2.000.000,dengan syarat pembayaran 2/10,n/30. Bila transaksi tersebut oleh pembeli dilunasi pada tanggal 15 Mei 2005, maka jurnalnya adalah . . . .
5.
6.
122
A. Piutang Dagang Penjualan B. Kas Piutang Dagang C. Piutang Dagang Kas D. Kas Pot. Penjualan Piutang Dagang E. Piutang Dagang Pot. Penjualan Kas 7.
Rp2.000.000,Rp2.000.000,Rp 2.000.000,Rp2.000.000,Rp2.000.000,Rp1.960.000,Rp40.000,Rp2.000.000,Rp2.000.000,Rp40.000,Rp1.960.000,-
Rp2.000.000,-
Pada tanggal 10 Mei 2005, diterima kembali barang dagangan yang dijual karena rusak seharga Rp160.000,-. Maka jurnalnya . . . . A. Retur Penjualan Rp160.000,Piutang Dagang Rp160.000,B. Retur Pembelian Rp160.000,Utang Dagang Rp160.000,C. Piutang Dagang Rp160.000,Retur Penjualan Rp160.000,D. Utang dagang Rp160.000,Retur Pembelian Rp160.000,E. Retur Penjualan Rp160.000,Retur Pembelian Rp160.000,Sebuah transaksi dicatat dengan jurnal umum sebagai berikut : Pembelian Rp1.200.000,Kas Rp1.140.000,Potongan Penjualan Rp60.000,Maka jurnal tersebut menunjukkan transaksi . . . . A. Pembelian barang dagangan secara tunai B. Pembelian barang dagangan dengan potongan tunai 5% C. Pembayaran utang dengan potongan dengan potongan tunai 5% D. Pembelian barang dagangan dengan potongan tunai 5% karena adanya retur pembelian E. Pembelian barang dagangan secara kredit dengan memberikan potongan tunai 5% Tanggal 5 Mei 2005 "PD RHN" menjual barang dagangan Rp 4.200.000,dengan syarat 3/15,n/30. Tanggal 8 Mei 2005 diterima kembali karena rusak seharga Rp200.000,-. Jurnal yang dibuat , bila penjualan tersebut dilnuasi tanggal 18 Mei 2005 adalah . . . .
8.
9.
123
A. Kas Piutang Dagang B. Kas Piutang Dagang C. Kas Potongan Penjualan Piutang Dagang D. Kas Potongan Penjualan Piutang Dagang E. Kas Piutang Dagang
Rp4.200.000,Rp4.200.000,Rp4.000.000,Rp4.000.000,Rp4.074.000,Rp126.000,Rp4.200.000,Rp3.880.000,Rp120.000,Rp4.000.000,Rp3.880.000,Rp3.880.000,-
10. Pada tanggal 18 Oktober 2005 dibayar kepada PD BATAVIA, atas pembelian barang tanggal 8 Oktober 2005 sebesar Rp2.000.000,- dengan syarat 2/10, n/30, dengan cek nomor 054. Dalam jurnal pengeluaran kas terlihat sebagai berikut : A. Pembelian (K) Rp2.000.000,- potongan Pembelian (D) Rp40.000,- dan kas (D) Rp1.960.000,B. Pembelian (D) Rp2.000.000,- potongan Pembelian (K) Rp40.000,- dan kas (K) Rp1.960.000,C. Utang Dagang (K) Rp2.000.000,- potongan Pembelian (K) Rp.40.000,dan kas (D) Rp1.960.000,D. Utang Dagang (D) Rp2.000.000,- potongan Pembelian (K) Rp40.000,dan kas (K) Rp1.960.000,E. Utang Dagang (K) Rp1.960.000,- potongan Pembelian (K) Rp40.000,00 dan kas (D) Rp2.000.000,11. Berikut transaksi yang terjadi pada Perusahaan Dagang "EN-SUN" selama bulan Maret 2003: 2/3 Dibeli barang dagangan Rp1.000.000,- dengan mendapatkan potongan tunai 5%. 5/3 Dibeli barang dagangan dari CV SEJATI seharga Rp2.100.000,syarat 5/10, n/30. 6/3 Dikirimkan kembali barang dagangan kepada CV SEJATI karena rusak senilai Rp100.000,14/3 Dibayar kepada CV. SEJAATI, pembelian barang tanggal 5 Mei 2003 Maka besarnya Pembelian bersih pada bulan tersebut adalah A. Rp1.850.000,D. Rp2.000.000,B. Rp1.900.000,E. Rp2.850.000,C. Rp1.950.000,-
124
12. Tanggal 13 Mei 2005 diterima dari Toko RAPIH cek No. 024b atas Pembelian barang tanggal 4 Mei 2005 seharga Rp1.000.000,- syarat 4/10, n/30. Dalam Jurnal Penerimaan Kas terlihat sbb : A. Pembelian (K) Rp1.000.000,- ; potongan Pembelian (D) Rp40.000,- dan Kas (D) Rp960.000,B. Pembelian (K) Rp1.000.000,- dan Kas (D) Rp1.000.000,C. Piutang Dagang (K) Rp1.000.000,- ; potongan Pembelian (D) Rp40.000,- dan Kas (D) Rp960.000,D. Piutang Dagang (K) Rp1.000.000,- dan Kas (D) Rp1.000.000,E. Piutang Dagang (K) Rp960.000,- ; potongan Pembelian (K) Rp40.000,dan Kas (D) Rp1.000.000,13. Berikut ini menunjukkan mutasi buku besar dari hasil posting Jurnal Penerimaan Kas dan Jurnal Penegeluaran Kas: 1) Buku Besar Kas di K 2) Buku Besar Kas di D 3) Buku Besar Piutang di K 4) Buku Besar Piutang di D 5) Buku Besar Simpanan Wajib di K 6) Buku Besar Simpanan Wajib di D Yang merupakan hasil posting dari Jurnal Penerimaan kas adalah . A. 1, 2 dan 5 B. 1, 3 dan 5 C. 2 , 4 dan 6 D. 2, 3 dan 5 E. 1, 4 dan 6 14. Data saldo beberapa perkiraan PD. RHN sebagai berikut , per 1 Januari 2005 Kas Rp1.300.000,Piutang Dagang Rp2.150.000,Persediaan Barang Dagang Rp6.500.000,Perlengkapan Kantor Rp1.150.000,Jika jurnal penerimaan kas menunjukkan Rp8.450.000,- dan jurnal pengeluaran kas Rp 8.250.000,- maka perkiraaan kas sebesar . . . . A. Rp9.750.000,B. Rp8.450.000,C. Rp8.250.000,D. Rp1.500.000,E. Rp1.300.000,-
125
15. Rekapitulasi Jurnal penerimaan kas adalah ssebagai berikut: 1) Pembelian ( D ) Rp6.500.000,2) Piutang dagang ( K ) Rp3.500.000,3) Serba serbi ( D ) Rp250.000,4) Kas ( D ) Rp9.550.000,5) Potongan Pembelian (D) Rp200.000,Rekapitulasi yang benar adalah . . . . A. 1, 2 dan 3 B. 1, 3 dan 4 C. 2, 4 dan 5 D. 1, 2 dan 4 E. 3, 4 , dan 5 16. Berikut ini transaksi keuangan : 2/5 Diterima dari CV Mandiri Rp200.000,- sebagai pembayaran hutangnya. 8/5 Dijual tunai barang dagangan Rp150.000,10/5 Dijual barang dagangan seharga Rp500.000,- syarat 2/10,n/30 15/5 Dikeluarkan nota kredit No. 0021 untuk barang yang diterima kembali dari Toko Sehati Rp30.000,20/5 Dikirimkan nota Debit untuk barang yang dkembalikan kepada CV Andalas seharga Rp 50.000,23/5 Diterima pelunasan dari Toko SAHABAT Rp600.000,Dari transaksi tersebut yang akan dicatat ke dalam buku pembantu Piutang adalah . . . . A. 2/5, 10/5, 15/5 , 20/5 B. 2/5, 8/5, 10/5, 20/5 C. 8/5, 15/5, 23/5 D. 2/5, 10/5, 15/5 E. 2/5, 10/5, 23/5 17. Perkiraan Buku Besar Utang Dagang per 1 Desember 2005 menunjukan saldo sebesar Rp2.150.000,Selama bulan Desember berkaitan dengan utang terjadi transaksi sebagai berikut: - pembelian barang secara kredit sebesar Rp11.500.000,- pembelian barang secara tunai sebesar Rp3.300.000,- Pembayaran hutang sebesar Rp9.800.000,- Pengembalian barang dagangan yang dibeli Rp550.000 Maka besarnya saldo Utang Dagang per 31 Desember 2005 adalah. . .
126
A. B. C. D. E.
Rp24.000.000,Rp22.900.000,Rp13.650.000,Rp11.950.000,Rp3.300.000,-
18. PD RHN tanggal 31 Desember mempunyai data saldo akun buku besar pembantu piutang dan utang berikut ini : Toko Ibu, D Rp2.500.000,CV Bersatu, K Rp6.000.000,Toko Amanah, D Rp3.900.000,Toko Famili, D Rp4.500.000,PT Setia kawan, K Rp5.000.000,PD Bunda, D Rp2.000.000,Dari data diatas, saldo Utang adalah . . . . A. Rp12.900.000,B. Rp11.000.000,C. Rp10.900.000,D. Rp2.100.000,E. Rp1.900.000,19. Berikut ini adalah sebagian akun yang terdapat dalam perusahaan dagang Persediaan Barang Rp1.800.000,Pembelian Rp3.250.000,Biaya angkut Rp130.000,Return pembelian Rp250.000,Potongan pembelian Rp100.000,Dari daftar di atas , maka pembelian bersih . . . . A. Rp5.180.000,B. Rp5.050.000,C. Rp4.830.000,D. Rp3.380.000,E. Rp3.030.000,20. Diketahui data perusahaan dagang sebagai berikut: - Persediaan awal Rp600.000,- Pembelian Rp2.000.000,- Beban angkut pembelian Rp200.000,- Pembelian retur Rp40.000,-
127
- Potongan pembelian Rp30.000,- Persediaan akhir Rp800.000,Dari data di atas besarnya harga pokok penjualan adalah . . . . A. Rp3.530.000,B. Rp2.840.000,C. Rp2.730.000,D. Rp2.600.000,E. Rp1.930.000,21. Diketahui data perusahaan dagang sebagai berikut Persediaan awal barang dagang Rp2.500.000,Persediaan akhir barang dagang Rp3.250.000,Pembelian Rp3.000.000,Penjualan Rp4.000.000,Retur Penjualan Rp50.000, Besarnya laba kotor penjualan adalah . . . . A. Rp1.700.000,B. Rp1.750.000,C. Rp2.250.000,D. Rp3.750.000,E. Rp5.550.000,22. Dari suatu perusahaan dagang diperoleh data sebagai berikut : - Penjualan bersih Rp9.750.000,- HPP Rp5.750.000,- Beban usaha Rp2.250.000,- Pendapatan di luar usaha Rp500.000,- Beban diluar usaha Rp250.000,- Taksiran Pajak Rp225.000,Berdasarkan data di atas, besarnya laba bersih setelah pajak yaitu . . . . A. Rp1.500.000,B. Rp1.775.000,C. Rp2.000.000,D. Rp3.000.000,E. Rp4.000.000,23. Akun-akun yang termasuk ke dalam kelompok beban penjualan adalah .... A. Beban Iklan, beban Bunga, Beban sewa toko B. Beban Sewa kantor, beban Bunga, beban Gaji bagian kantor
128
C. Beban Iklan, Beban Sewa toko, Beban angkut penjualan D. Beban Sewa kantor, beban Gaji Kantor, beban umum serba-serbi E. Beban Bunga, rugi penjualan aktiva tetap. 24. Persediaan awal barang dagangan Rp 6.400.000,Persediaan akhir barang dagangan Rp10.000.000,Pembelian Rp15.000.000,Return pembelian Rp 500.000,Potongan pembelian Rp 300.000,Beban angkut pembelian Rp 400.000,Dari data di atas, besarnya harga pokok barang tersedia dijual adalah . .... A. Rp11.000.000,B. Rp12.000.000,C. Rp17.400.000,D. Rp18. 200.000,E. Rp21.000.000,25. Akun-akun yang memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi adalah . . . . A. persediaan barang dagangan, piutang usaha, utang usaha, peralatan B. asuransi dibayar dimuka, pendapatan sewa, perelengkapan, pembelian C. pembelian, persediaan barang dagang, sewa dibayar di muka, modal D. persediaan barang dagang, perlengkapan, aktiva tetap, beban yang masih harus dibayar E. pendapatan sewa, utang usaha, pembelian, penjualan 26. Persediaan awal barang dagang dalam neraca saldo sebesar Rp2.200.000,-. Jurnal penyesuaiannya adalah . . . . A. Ikhtisar rugi/laba Rp2.200.000,Persediaan brg dagang Rp2.200.000,B. Persediaan Barang- dagang Rp2.200.000,Ikhtisar rugi/laba Rp2.200.000,C. Pembelian Rp2.200.00,Harga pokok Penjualan Rp2.200.000,D. Harga pokok PenjualanRp2.200.000,Utang dagang Rp2.200.000,E. Pembelian Rp2.200.000,Ikhtisar rugi/laba Rp2.200.000,-
129
27. Dalam neraca akun "Beban Asuransi" bersaldo debet Rp 900.000,00, asuransi tersebut dibayar pada tanggal 1 Agustus 2005 untuk masa 1 tahun. Jurnal penyesuaian pada 31 Desember 2005, adalah A. Beban asuransi Rp375.000,Asuransi dibayar di muka Rp375.000,B. Beban asuransi Rp900.000,Asuransi dibayar di muka Rp900.000,C. Asuransi dibayar di muka Rp375.000,Beban asuransi Rp375.000,D. Asuransi dibayar di muka Rp900.000,Beban asuransi Rp900.000,E. Beban asuransi Rp525.000,Asuransi dibayar di muka Rp525.000,28. Neraca Saldo sebagian memperlihatkan data sebagai berikut: - Persediaan awal Rp600.000,- Pembelian Rp2.000.000,- Potongan pembelian Rp30.000,- Persediaan akhir Rp800.000,Jika penyelesaian kertas kerja menggunakan akun " Harga Pokok Penjualan, maka jurnal penyesuaiannya adalah . . . . A. Harga Pokok Penjualan Rp2.600.000,Persediaan Barang Rp600.000,Pembelian Rp2.000.000,B. Persediaan Barang Rp800.000,Potongan Pembelian Rp30.000,Harga Pokok Penjualan Rp830.000,C. Persediaan Barang Rp200.000,Potongan Pembelian Rp30.000,Harga Pokok Penjualan Rp1.770.000,Pembelian Rp2.000.000,D. Persediaan Barang Rp800.000,Potongan Pembelian Rp30.000,Harga Pokok Penjualan Rp1.770.000,Persediaan Barang Rp600.000,Pembelian Rp2.000.000,E. Persediaan Barang Rp800.000,Harga Pokok Penjualan Rp1.800.000,Persediaan Barang Rp600.000,Pembelian Rp2.000.000,-
130
29. Berikut ini buku besar akun "Ikhtisar Laba Rugi" IKHTISAR LABA RUGI
Tgl Des 31 Des 31 Uraian Debet Tgl Des 31 Des 31 Uraian Kredit J.Penyesuaian 3.800.000 J.Penutupan 15.900.000 J.Penyesuaian 7.300.000 J.Penutupan 13.400.000
Berdasarkan akun tersebut, maka jurnal penutup yang harus dibuat adalah . . . . A. Ikhtisar Laba Rugi Rp2.500.000,Modal Rp2.500.000,B. Modal Rp2.500.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp2.500.000,C. Pendapatan Rp13.400.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp13.400.000,D. Ikhtisar Laba rugi Rp15.900.000,Beban-Beban Rp15.900.000,E. Modal Rp15.900.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp15.900.000,30. Berikut adalah jurnal penyesuaian per 31 Desember 2004 : Persediaan Barang Dagangan Rp1.750.000,Retur Pembelian Rp150.000,Potongan Pembelian Rp200.000,Harga Pokok Penjualan Rp12.100.000,Persediaan Barang Dagangan Rp1.300.000,Pembelian Rp12.650.000,Beban Angkut Pembelian Rp250.000,Maka Jurnal Penutupannya adalah . . . . A. Ikhtisar Laba Rugi Rp12.100.000,Harga Pokok Penjualan Rp12.100.000,B. Harga Pokok Penjualan Rp12.100.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp12.100.000,C. Ikhtisar Laba Rugi Rp12.200.000,Beban Angkut Pembelian Rp250.000,Retur Pembelian Rp150.000,Potongan Pembelian Rp200.000,Harga Pokok Penjualan Rp12.100.000,D. Harga Pokok Penjualan Rp12.100.000,Retur Pembelian Rp150.000,Potongan Pembelian Rp200.000,-
131
Beban Angkut Pembelian Rp250.000,Ikhtisar Laba Rugi Rp12.200.000,E. Ikhtisar Laba Rugi Rp2.550.000,Persediaan Barang Dagangan Rp1.300.000,Harga Pokok Penjualan Rp12.100.000,Persediaan Barang Dagangan Rp1.750.000,-
2.
3.
132
Beban Umum & Administrasi Rp 2.050.000,Pendapatan lain-lain Rp 1.100.000,Beban lain-lain Rp 750.000,Berdasarkan data tersebut di atas : a. Susunlah Laporan perhitungan Laba Rugi per 31 Desember 2004 b. Buatlah Jurnal Penutup yang diperlukan. 4. Selesaikan Kertas Kerja berikut ini! PD. RHN PER 31 DESEMBER 2005 (Dalam jutaan rupiah)
No.
101 102 103 104 105 106 107 121 122 123 124 201 202 203 204 301 302 310 401 402 403 501 502 503 511 512 513 515 Neraca Saldo Nama akun D Kas Piutang Dagang Persediaan Barang Dagangan Perlengkapan Toko Perlengkapan Kantor Asuransi dibayar dimuka iklan dibayar di muka Peralatan Akun Peny. Peralatan Kendaraan Akun Peny. Kendaraan Utang Dagang Gaji yang masih harus dibayar Utang Listrik, Air Beban Terutang Modal, RHN Pengambilan Pribadi, RHN Iktisar Laba Rugi Penjualan Retur Penjualan Potongan Penjualan Pembelian Retur Pembelian Potongan Pembelian Gaji Bag. Penjualan Beban Iklan Beban Listrik, Air Toko Beban Peny. Peralatan Bag. Toko 9.550 7.675 6.850 455 235 1.800 8.000 4.000 500 800 0 0 500 5.000 4.565 55.500 53.665 K D 60 K 35 D K D K D K AJP NSSD Laba Rugi Neraca
300
133
516
523
524
701
Beban Peny. Kendaraan Bag. Toko Beban Perlengkapan Toko Beban Penjualan Rupa-rupa Gaji Bagian Kantor Beban Perlengkapan Kantor Beban Peny. Peratalan Bag. Kantor Beban Peny. Kendaraan Bag. Kantor Beban Asuransi Beban Telepon Beban Listik, Air, Bag. Kantor Beban Umum Rupa-rupa Beban Administrasi Bank Pendapatan Bunga Jumlah
315 6.800
180
200
440
35
134
Bab IV
Badan Usaha dalam Perekonomian Indonesia
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat: 1) mengidentikasi bentuk-bentuk Badan Usaha (BUMN, BUMS, Koperasi dan Asing); 2) mengidentikasi peran badan usaha masing-masing dalam perekonomian Indonesia; 3) mengidentikasi kelebihan dan kekurangan badan usaha.
135
PETA KONSEP
136
epanjang hidupnya manusia memerlukan berbagai macam barang dan jasa untuk memenuhi segala kebutuhan jasmani dan rohani. Karena jumlah manusia di dunia sangat banyak (kurang lebih lima miliar), sudah tentu barang dan jasa yang dibutuhkan juga sangat banyak. Oleh karena itu, manusia harus memproduksi barang dan jasa. Apabila dikaitkan dengan produksi barang dan jasa, ada dua istilah yang perlu kita pelajari, yakni badan usaha dan perusahaan. Berikut ini kita akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan badan usaha dan perusahaan.
137
bertujuan memberi layanan kepada masyarakat adalah PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), sekarang PJKA berubah bentuk menjadi PT Kereta Api Indonesia.
138
Selanjutnya, untuk memilih bentuk badan usaha, faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah sebagai berikut: 1. Jumlah modal yang diperlukan. 2. Bidang usaha yang dikerjakan. 3. Tanggung jawab terhadap utang piutang. 4. Siapa yang akan memimpin. 5. Cara pembagian keuntungan. 6. Undang-undang dan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan bentuk badan usaha yang akan diperoleh. Berikut ini akan diuraikan bentuk-bentuk badan usaha yang digolongkan berdasarkan kepemilikan modal dan segi hukum.
b.
c.
d.
KEGIATAN
4. 1
Carilah contoh-contoh BUMN, BUMS, BUMD dan badan usaha campuran selain yang telah disebutkan di atas!
139
4)
140
Keuntungan di firma dibagi menurut perbandingan besar modal atau menurut kesepakatan, apalagi bila ada sekutu yang hanya mampu menyetor keahlian. Firma berakhir bila jangka waktu pendirian firma sudah berakhir atau bila salah satu sekutu mengundurkan diri sebelum jangka waktu pendirian firma berakhir. 1) 2) 3) 4) 5) Kelebihan firma, yaitu: Kebutuhan modal lebih mudah dipenuhi karena modal diperoleh dari beberapa sekutu. Tidak dikenakan pajak. Ada pembagian kerja berdasarkan keahlian masing-masing sekutu. Cara pendirian mudah. Setiap keputusan besar diputuskan lebih matang, karena ada saran, kritik dan evaluasi dari sekutu-sekutu. Kelemahan Firma, yaitu: Tanggung jawab semua sekutu tidak terbatas, sampai dengan harta pribadi digunakan untuk menanggung utang dan kerugian. Mudah terjadi perselisihan karena pimpinan dipegang oleh lebih dari satu orang. Jika seorang sekutu bertindak merugikan perusahaan, sekutu lain ikut menanggung risiko. Apabila seorang sekutu mengundurkan diri atau meninggal, firma bisa bubar.
1) 2) 3) 4)
141
diberikan. Apabila utang dan kerugian modal belum tertutup, sekutu komanditer tidak dapat dituntut untuk membayarnya. Dalam CV, sekutu pengusahalah yang harus membayar semua, jika perlu menggunakan harta pribadinya. Istilah lain dari sekutu pengusaha adalah sekutu aktif, sedangkan istilah lain dari sekutu komanditer adalah sekutu pasif. Adapun untuk mendirikan CV, langkah-langkah yang dilakukan kurang lebih sama dengan pendirian firma. CV bisa bubar atau berakhir bila jangka waktu pendirian CV sudah berakhir, bila ada sekutu yang mengundurkan diri atau diberhentikan, atau bila akta pendirian diubah. CV memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan CV adalah: 1) Modal lebih mudah dipenuhi, karena diperoleh dari beberapa sekutu. 2) Tanggung jawab sekutu komanditer terbatas. 3) Sekutu pengusaha yang memiliki berbagai latar belakang dan keahlian dapat saling menunjang dalam memajukan CV. 4) Risiko ditanggung bersama-sama. 1) 2) 3) 4) 5) Kelemahan CV adalah: Kinerja perusahaan tergantung kemampuan sekutu pengusaha. Tanggung jawab sekutu pengusaha tidak terbatas. Modal yang sudah ditanam susah ditarik kembali. Mudah terjadi konflik antarsekutu pengusaha. Jika salah seorang sekutu pengusaha bertindak merugikan, sekutu-sekutu yang lain harus ikut menanggung risiko.
142
Sesuai undang-undang, untuk mendirikan PT terdapat syarat-syarat dan prosedur pengesahan status badan hukum tertentu yang harus dipenuhi. Syarat-syarat tersebut adalah: 1) Syarat formal, yakni harus membuat akta pendirian di depan notaris. Akta ini memuat anggaran dasar. 2) Syarat material, yakni harus mempunyai modal dasar yang terbagi atas saham-saham senilai minimal Rp20.000.000,-. Adapun untuk memperoleh status badan hukum, pendiri PT harus menempuh prosedur pengesahan status badan hukum sebagai berikut: 1) Membuat akta pendirian ke kantor notaris. 2) Pengesahan oleh Menteri Kehakiman. Akta pendirian oleh notaris dikirimkan ke Kepala Direktorat Perdata Departemen Kehakiman untuk memperoleh surat keputusan pengesahan dari Menteri Kehakiman. 3) Pendaftaran di Pengadilan Negeri. Pendiri membawa akta pendirian dan surat keputusan pengesahan dari Menteri Kehakiman ke kantor Panitera Pengadilan Negeri setempat untuk mendaftarkan akta pendirian dalam buku register Perseroan Terbatas. 4) Pengumuman dalam Berita Negara Republik Indonesia. Pendiri membawa akta pendirian, surat keputusan pengesahan dari MenteriKehakiman dan surat tanda pendaftaran dari Panitera Pengadilan Negeri ke percetakan negara agar diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia (BNRI). Sejak diumumkan dalam BNRI, PT telah resmi memperoleh status badan hukum. Sebagai badan hukum, PT dianggap seperti manusia yang dapat melakukan tindakan hukum. Dengan demikian, PT dapat melakukan transaksi-transaksi, membuat perjanjian dan dapat dituntut dan menuntut di depan pengadilan. Dalam melakukan segala tindakan hukumnya, PT diwakili oleh direksi. Dan sebagai badan hukum, harta kekayaan PT terpisah dari harta kekayaan pesero dan direksi. Direksi adalah pihak-pihak yang bertindak sebagai pengurus PT. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, PT memerlukan modal. Modal PT terdiri atas: 1) Modal Dasar atau Modal Perseroan yang tercantum di akta pendirian. Besarnya modal dasar minimal Rp20.000.000,-, kecuali untuk usaha-usaha tertentu besarnya modal dasar ditentukan dengan PP (Peraturan Pemerintah). Modal dasar disebut juga modal statuter. Pada saat pendirian, minimal 25% dari modal dasar harus sudah ditempatkan (dikeluarkan) dalam bentuk saham-saham.
143
2)
3)
Modal yang Disetor, yakni modal yang secara tunai telah disetor dalam kas perseroan untuk memulai usaha. Pada saat pendirian, besarnya modal yang disetor minimal 50% dari modal yang telah ditempatkan (dikeluarkan). Selanjutnya, pada saat pengesahan PT, seluruh modal (saham) yang telah ditempatkan (dikeluarkan) harus sudah disetor penuh dengan menggunakan bukti penyetoran yang sah. Modal Portofolio, yakni modal yang berupa sisa-sisa saham yang belum ditempatkan (masih tersimpan) di perusahaan.
Dalam PT, modal terbagi atas saham-saham. Saham atau sero adalah surat tanda bukti ikut serta memberikan modal pada PT. Saham menunjukkan kepemilikan seseorang pada PT. Semakin besar saham yang dimiliki, semakin besar pula kepemilikannya atas PT. Setiap tahun, pemegang saham akan memperoleh dividen. Dividen adalah bagian keuntungan PT yang dibagikan kepada para pemegang saham. Seperti yang sudah diuraikan di kelas XI, saham dapat diperjualbelikan. Ada orang yang membeli saham dengan tujuan memperoleh dividen. Ada pula yang membeli saham lalu menjualnya kembali dengan tujuan berspekulasi untuk mendapatkan keuntungan dengan memanfaatkan kenaikan harga saham. Apabila harga saham naik, para spekulan untung. Jika harga saham turun, para spekulan rugi, sehingga kegiatan jual beli ini disebut spekulasi. Pada setiap saham tercantum harga nominal saham. Jual beli saham bisa terjadi di atas atau di bawah harga nominal. Pada umumnya, saham dari perusahaan yang bonafide dan tepercaya akan dijual di atas harga nominal, karena dianggap mampu memberikan dividen tinggi dan terjaga kelangsungan hidupnya. Jual beli saham biasanya dilakukan di pasar modal (Bursa Efek). 1) 2) PT dapat digolongkan menjadi lima macam, yaitu: PT Perseorangan, yakni PT yang semua sahamnya jatuh ke tangan seseorang dan orang tersebut berperan juga sebagai direksi. PT Umum atau Terbuka, yakni PT yang sahamnya dapat dimiliki oleh umum karena sahamnya dijual di bursa efek. Saham pada PT umum tidak perlu diberi nama pemilik supaya dapat diperjualbelikan. PT Tertutup yakni PT yang sahamnya tidak dijual kepada umum dan hanya diperjualbelikan kepada sanak saudara atau kerabat. Saham pada PT tertutup diberi nama pemilik, sehingga tidak dapat diperjualbelikan di bursa efek. PT Negara, yakni PT yang semua atau sebagian sahamnya dimiliki negara.
3)
4)
144
5)
PT Kosong, yakni PT yang badan usahanya masih ada tapi sudah tidak memiliki kegiatan. PT kosong dapat dijual kepada pihak lain. Pihak lain mau membeli PT kosong agar tidak perlu lagi mengurus pendirian PT, sehingga menghemat waktu dan biaya.
Sebagai badan usaha, PT mempunyai alat kelengkapan organisasi yang terdiri dari: 1) Rapat Umum Pemegang Saham, yang merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam PT. Melalui RUPS, para pemegang saham (pesero) mengangkat direksi dan komisaris, menyetujui atau menolak perluasan usaha, menyetujui atau menolak penambahan saham dan lain-lain. 2) Direksi atau pengurus PT, yang memiliki wewenang menjalankan perusahaan sesuai tujuan. Direksi berhak menentukan besarnya dividen dan hal-hal lain sesuai wewenangnya. Direksi wajib mempertanggungjawabkan keadaan dan hasil perusahaan kepada RUPS. 3) Komisaris PT yang bertugas mengawasi Direksi. Dalam mengawasi direksi, komisaris berhak memberikan petunjuk, teguran bahkan memberhentikan direksi untuk sementara, sambil menunggu waktu pelaksanaan RUPS selanjutnya. Pada umumnya, komisaris dipilih dari para pemegang saham yang memiliki saham dalam jumlah besar dengan harapan mereka lebih sungguh-sungguh mengawasi direksi. PT memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan PT adalah: Pemegang saham memiliki tanggung jawab terbatas. Kebutuhan modal mudah dipenuhi melalui penjualan saham dan obligasi. Kelangsungan hidup badan usaha lebih terjamin. Mudah mengadakan pengalihan kepemilikan dengan cara menjual saham. Kekayaan PT terpisah dari kekayaan pribadi direksi, komisaris dan pemegang saham. Tingkat profesionalisme direksi dan komisaris umumnya bisa diandalkan. Kelemahan PT adalah: Adanya pajak atas PT. Pendirian PT lebih sulit dibanding badan usaha lain. Biaya pengelolaan (organisasi) lebih besar karena terdapat banyak divisi atau bagian. Kerahasiaan badan usaha dan perusahaan kurang terjamin.
1) 2) 3) 4) 5) 6)
1) 2) 3) 4)
145
e. Yayasan
Yayasan adalah bentuk kerja sama dari beberapa orang di bidang sosial, kemanusiaan dan keagamaan dengan tujuan utama membantu sesama manusia dalam meningkatkan kualitas kehidupan. Berdasarkan Undang-Undang No. 16 tahun 2001 tentang yayasan, untuk mendirikan yayasan diperlukan tiga alat kelengkapan, yaitu: 1) Pengurus 2) Pembina 3) Pengawas 1) 2) Yayasan berhak memiliki kekayaan yang berasal dari: Kekayaan pendiri yang dipisahkan. Sumber-sumber lain seperti sumbangan, wakaf, hibah, hibah waris dan lain-lain.
Untuk mendirikan yayasan, pendiri harus mengajukan surat permohonan kepada kepala kantor wilayah Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan melengkapi syarat-syarat berikut ini: 1) Salinan akta yayasan. 2) Bukti pembayaran PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) senilai Rp100.000,-. 3) Bukti pembayaran pengumuman Anggaran Dasar Yayasan di Berita Negara Republik Indonesia. 4) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dari yayasan. 5) Surat keterangan domisili (tempat kedudukan) yayasan. 1) Bidang kegiatan yang bisa dikelola yayasan ada tiga macam, yaitu: Bidang sosial, meliputi lembaga sosial formal dan nonformal, panti asuhan, panti jompo, rumah sakit, poliklinik, laboratorium, penelitian di bidang ilmu pengetahuan dan lain-lain. Bidang kemanusiaan meliputi memberi bantuan kepada korban bencana alam, pengungsi, tuna wisma, fakir miskin dan gelandangan, membuat rumah singgah, rumah duka, melakukan perlindungan konsumen dan pelestarian lingkungan konsumen serta pelestarian lingkungan hidup. Bidang keagamaan meliputi mengelola sarana ibadah, pondok pesantren, madrasah, ZIS (zakat infak shadaqoh), syiar keagamaan, dan lain-lain.
2)
3)
146
I N F O
Siapa Exxon? Berbagai media menyebutkan Exxon sebagai badan usaha swasta asing yang berhasil memenangkan hak pengelolaan minyak di blok Cepu - Jawa Timur. Siapa Exxon? Tidak seperti Freeport yang sudah beroperasi puluhan tahun di Papua, Exxon kini baru bersiap-siap melakukan operasi dan eksplorasi di Indonesia. Berikut ini adalah sekilas tentang Exxon. Exxon merupakan MNC (Multi National Corporation) terbesar di dunia. Dalam bahasa Indonesia, MNC = Perusahaan Multi National = perusahaan lintas negara = perusahaan yang beroperasi hampir di seluruh dunia. Prestasi Exxon pada tahun 1993 adalah sebagai MNC yang meraih penjualan terbesar ke-6 dunia dan meraih laba terbesar peringkat ke-2 dunia. Perhatikan tabel berikut ini.
147
Perusahaan Multinasional Terbesar di Dunia (Dalam Miliar Dolar AS) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Berdasarkan Penjualan Itochu Sumitomo Corp. Mitsubishi Corp. Marubeni Mitsui & Co Exxon General Motors Nissho Iwai Ford Motor Toyota Motor Berdasarkan Laba 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Philip Morris Exxon Royal Dutch/Shell Grp. General Electric AT & T Dupont Merck Unilever Toyota Motor Chevron 4,94 4,80 4,78 4,31 3,85 2,69 2,45 2,23 2,22 2,21 Dari berbagai Sumber 180,0 168,3 166,1 161,8 160,2 117,0 113,0 105,6 100,0 94,9
KEGIATAN
4. 2
Setelah membaca uraian tentang yayasan dan badan usaha swasta asing, coba Kalian cari kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan yayasan dan badan usaha swasta asing! Bahannya dapat kalian cari dari sumber tertulis atau nara sumber.
148
1) 2)
3) 4)
149
a) b) c)
150
3) 4) 5) 6) 7)
1) 2) 3)
4)
1) 2) 3)
151
4)
Sering menjadi alat politik kelompok tertentu, sehingga persero menjadi sapi perahan (diperas) untuk kepentingan kelompok tersebut.
j. Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Pembahasan lebih lengkap mengenai koperasi, termasuk kelebihan dan kelemahannya akan diuraikan di akhir bab ini. Jika bentuk-bentuk badan usaha berdasarkan kepemilikan modal dan berdasarkan segi hukum yang telah diuraikan di atas dibuat dalam bagan, akan tampak sebagai berikut:
BU Perseorangan Firma BUMS CV PT Yayasan BU. Swasta Asing Perjan Bentuk-Bentuk Badan Usaha BUMN/BUMD Perum Persero
Koperasi
152
tembakau bergabung dengan badan usaha yang menyediakan cengkeh dan bergabung pula dengan badan usaha yang mengolah tembakau sehingga tercipta rokok. Dengan melakukan penggabungan vertikal, ada beberapa manfaat yang bisa diambil. Manfaat tersebut di antaranya adalah proses produksi terjaga kesinambungannya, karena bahan baku jelas tersedia dan bisa diperoleh dengan harga lebih murah. Selain itu, badan usaha tidak perlu bersaing dengan badan usaha lain dalam memperoleh bahan-bahan yang diperlukan. Adapun penggabungan horizontal merupakan penggabungan beberapa badan usaha yang mempunyai kegiatan atau usaha yang sama untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya, gabungan beberapa badan usaha yang bergerak di bidang tekstil dan gabungan beberapa badan usaha yang bergerak di bidang hiburan (bioskop). Berikut ini adalah bentuk-bentuk gabungan badan usaha: Trust Trust adalah gabungan beberapa badan usaha yang dilebur menjadi satu badan usaha baru yang lebih besar. Trust bisa merugikan masyarakat, karena dengan peleburan tersebut bisa timbul monopoli, sehingga mereka bisa mempermainkan harga dan kebijakan-kebijakan lain. Di Amerika, untuk mencegah kerugian tersebut, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Anti Trust. Adapun contoh trust di Indonesia adalah terbentuknya Bank Mandiri yang merupakan gabungan dari Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bank Pembangunan Indonesia. 2. Holding Company Holding Company merupakan gabungan beberapa badan usaha di mana satu badan usaha membeli seluruh atau sebagian besar saham-saham dari beberapa badan usaha. Dengan cara demikian, badan usaha yang membeli dapat mengatur dan mengendalikan badan usaha-badan usaha yang telah dibelinya. 3. Concern Concern merupakan gabungan beberapa badan usaha dalam rangka memecahkan masalah pembelian. Misalnya, beberapa badan usaha rokok bergabung membeli tembakau dalam jumlah besar agar mereka memperoleh diskon (potongan harga) yang cukup besar. 1.
153
4.
Kartel Kartel adalah gabungan beberapa badan usaha yang sejenis untuk melakukan kesepakatan atau perjanjian tertentu. Badan usaha yang tergabung dalam kartel tetap memiliki kebebasan seperti semula, kecuali dalam hal-hal yang telah disepakati bersama. Ada lima jenis kartel, yaitu: a. Kartel produksi, yakni kartel yang bersepakat dalam menentukan jumlah produksi agar tidak terjadi kelebihan produk yang bisa menyebabkan turunnya harga. b. Kartel daerah, yakni kartel yang bersepakat dalam menentukan daerah pemasaran agar tidak terjadi perebutan pasar. c. Kartel harga, yakni kartel yang bersepakat dalam menentukan harga jual minimum dan anggota kartel dilarang menjual di bawah harga jual minimum, agar tidak terjadi saling banting harga yang bisa merugikan anggota kartel. d. Kartel syarat, yakni kartel yang bersepakat dalam menentukan syaratsyarat penjualan, seperti syarat penyerahan barang, cara pembayaran (tunai atau kredit), dan lain-lain. e. Kartel pembagian keuntungan, yakni kartel yang bersepakat dalam menentukan cara pembagian keuntungan secara bersama-sama. 5. Joint Venture Joint Venture yaitu gabungan beberapa badan usaha dari beberapa negara menjadi satu kesatuan ekonomi yang berbentuk PT (Perseroan Terbatas). Dan modalnya terbagi atas saham-saham.
1. Ciri-Ciri BUMS
a. b. c. Ciri-ciri umum dari BUMS adalah sebagai berikut: Bertujuan mencari keuntungan (profit oriented). Pemilik bisa perorangan bisa persekutuan (kelompok orang). Tanggung jawab atas utang dan kerugian bisa terbatas bisa juga tak terbatas, bergantung pada bentuk badan usaha.
154
d.
e.
f. g.
Model pengelolaan (manajemen) bergantung pada bentuk badan usaha. Biasanya, manajemen PT lebih profesional dibanding bentuk badan usaha yang lain. Merupakan lembaga yang ikut serta mendukung pemerintah dalam menyediakan barang dan jasa, menciptakan lapangan kerja dan memberikan pemasukan pajak bagi negara. Cara pembagian keuntungan bergantung pada bentuk badan usaha. Penambahan modal bisa dilakukan dengan cara meminjam kepada bank atau nonbank di dalam negeri ataupun di luar negeri.
2. Ciri-Ciri BUMN
Berikut ini adalah ciri-ciri BUMN yang berlaku secara umum. Ciri-ciri tersebut meliputi: a. Bertujuan memberikan layanan kepada masyarakat dan mencari keuntungan. b. Pemiliknya adalah negara, kecuali bila berbentuk persero yang sebagian sahamnya bisa dijual ke pihak lain. c. Tanggung jawab atas utang dan kerugian seluruhnya merupakan tanggung jawab negara, kecuali bila berbentuk persero, tanggung jawab negara sebatas saham yang dimiliki. d. Merupakan alat negara untuk menyukseskan pembangunan di tanah air. e. Keuntungan yang diperoleh BUMN digunakan kembali sebagai dana pembangunan. f. Penambahan modal bisa dilakukan dengan cara meminjam kepada bank atau nonbank di dalam negeri atau di luar negeri.
3. Ciri-Ciri Koperasi
a. b. c. d. e. Adapun ciri-ciri dan koperasi adalah sebagai berikut: Bertujuan mencari keuntungan untuk menyejahterakan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pemiliknya adalah seluruh anggota koperasi. Tanggung jawab anggota terhadap utang dan kerugian terbatas pada jumlah simpanan masing-masing anggota. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Pengelolaan (manajemen) bersifat demokratis.
155
f. g.
Pembagian keuntungan (SHU) dilakukan secara adil sesuai usaha dan simpanan anggota. Penambahan modal dapat dilakukan dengan cara meminjam kepada bank atau non bank.
1. Fungsi Komersial
Fungsi ini berhubungan dengan tujuan badan usaha untuk memperoleh laba (keuntungan). Agar dapat memperoleh laba (keuntungan), badan usaha harus mampu mengelola faktor-faktor produksinya secara efektif dan efisien.
2. Fungsi Manajemen
Fungsi ini berhubungan dengan cara pengelolaan (manajemen) badan usaha. Fungsi ini meliputi pembuatan rencana (planning), pembuatan organisasi (organizing), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling).
3. Fungsi Keuangan
Fungsi ini berhubungan dengan cara mendapatkan modal dan cara menggunakan modal secara efektif dan efisien.
156
4. Fungsi Teknis
Fungsi ini berhubungan dengan cara pembagian kerja, proses atau teknologi produksi, dan penentuan lokasi produksi.
5. Fungsi Personalia
Fungsi ini berhubungan dengan masalah kepegawaian, seperti rekrutmen karyawan, penempatan karyawan, pemberian kompensasi (penggajian) karyawan, pelatihan dan motivasi karyawan.
6. Fungsi Pemasaran
Fungsi ini berhubungan dengan teknik pemasaran, cara promosi, cara penjualan (tunai atau kredit) dan pelayanan purna jual.
7. Fungsi Sosial
Fungsi ini berhubungan dengan peran dan manfaat badan usaha bagi masyarakat sekitar. Misalnya, kemampuan badan usaha dalam menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar, pemberian beasiswa kepada masyarakat, pencegahan dampak negatif limbah, serta peran aktif badan usaha terhadap kegiatan-kegiatan di lingkungan sekitar.
8. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi ini berhubungan dengan cara memimpin badan usaha agar berjalan lancar sesuai dengan tujuan perusahaan.
9. Fungsi Administrasi
Fungsi ini berhubungan dengan kegiatan administrasi, seperti pembukuan (akuntansi), pembuatan anggaran belanja, pembuatan laporan keuangan (seperti neraca dan laporan laba-rugi).
157
I N F O
Gerakan Membersihkan Dunia Sekarang ini gerakan membersihkan dunia merupakan gerakan yang disponsori beberapa perusahaan sebagai bentuk fungsi sosial badan usahanya. Pada awalnya, gerakan dimulai di Australia guna mendorong perorangan untuk bersama-sama membersihkan dunia dalam tim. Itu dimulai oleh Ian Kiernan, awak kapal layar, yang mewakili negaranya dalam tantangan BOC, perlombaan perahu layar solo mengelilingi dunia pada tahun 1987. Dalam perlombaan dia mulai memperhatikan kantong plastik yang mengapung di laut. Para peserta perlombaan itu sendiri telah setuju untuk tetap menyimpan sampah dalam perahu, bukannya membuang ke laut seperti kebiasaan tradisional. Ketika dia kembali ke Sydney, Kiernan memperhatikan pecahan kaca di pantai tempat dia berenang dan memutuskan untuk melakukan sesuatu. Kiernan dan seorang teman, konsultan hubungan masyarakat bergabung menjadi tim dan meluncurkan Clean Up Sydney Harbor Day (hari pembersihan pelabuhan Sydney). Pada tanggal yang ditentukan, 40.000 warga negara memungut sampah sebanyak 5.000 ton. Gembira atas keberhasilan tersebut, keduanya memperluas usaha mereka dan meluncurkan Clean Up Australia Days pada bulan Januari 1990. Pada bulan Maret 1993, 400.000 orang Australia mengumpulkan 25.500 ton sampah di lebih dari 5.000 saluran air, taman, dan sisi jalan raya yang melintasi benua itu. Pada bulan September 1993 keduanya mempromosikan usaha membersihkan dunia. Lebih dari 7.000 masyarakat di 79 negara mengambil bagian dalam kegiatan selama tiga hari untuk membersihkan, dengan masing-masing orang menyapu taman, pantai, tepi jalan raya antara kota, dan jalan dalam kota. Diperkirakan sebanyak 30 juta orang berpartisipasi. Kelompok warga negara yang memikirkan lingkungan dijumpai di Filipina, Meksiko, Nepal, Costa Rica, Malaysia, dan Burkina Faso. Sementara proyek ini menerima beberapa sponsor dari perusahaan, Kiernan berharap keberhasilan gerakan membersihkan dunia yang pertama akan merangsang lebih banyak perusahaan untuk ikut berpartisipasi.
158
Yang dimaksud dengan Daerah di sini ada dua, yaitu daerah tingkat I (provinsi) dan daerah tingkat II (kota atau kabupaten). Jawaban untuk pertanyaan di atas berdasar pada Undang-Undang No. 32 tahun 2004 mengenai Pemerintah Daerah. Menurut Undang-Undang No. 32 tahun 2004, sektor-sektor yang dikelola negara dan daerah diuraikan sebagai berikut.
b. Pertahanan
Seperti mendirikan dan membentuk angkatan bersenjata, menyatakan damai dan perang, menyatakan keadaan bahaya, membuat sistem pertahanan negara serta persenjataan dan lain-lain.
c. Keamanan
Seperti mendirikan dan membentuk kepolisian, menetapkan kebijakan keamanan nasional, menindak pelanggaran hukum dan lain-lain.
d. Yustisi
Seperti mendirikan lembaga peradilan, mengangkat hakim dan jaksa, membuat undang-undang, membuat peraturan pemerintah, menetapkan kebijakan kehakiman, keimigrasian dan sebagainya.
Gambar 4.4. Mencetak uang hanya boleh dilakukan oleh negara. Sumber: Dok. Penerbit
159
f. Agama
Seperti menetapkan kebijakan penyelenggaraan hidup beragama, memberi pengakuan terhadap suatu agama dan lain-lain.
Pertanyaannya sekarang, sektor-sektor apa saja yang boleh dikelola swasta? Pada dasarnya, semua sektor selain yang menjadi wewenang negara dan daerah boleh dikelola swasta. Bagaimana bila swasta ingin mengelola sektor yang menjadi wewenang negara dan daerah? Misalnya, ikut mendirikan rumah sakit dan sekolah. Apabila swasta ingin ikut mendirikan rumah sakit dan sekolah maka harus mendapat izin dari pemerintah daerah setempat. Swasta harus mengurus proses perizinannya terlebih dulu. Selain itu, untuk membatasi dan mengontrol sektor-sektor yang boleh dikelola swasta, pemerintah daerah membuat aturan yang harus dipenuhi swasta, seperti keharusan swasta memiliki IMB (Izin Mendirikan Bangunan), SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) dan TDP (Tanda Daftar Perusahaan).
160
H. Peran BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) dalam Perekonomian Indonesia untuk Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat
Seperti yang telah kita bahas di muka, BUMS terdiri atas beberapa bentuk, yakni Badan usaha perseorangan, Firma, CV, PT, Yayasan dan Badan usaha swasta asing. Bagaimana peran badan-badan usaha tersebut dalam perekonomian Indonesia untuk meningkatkan kemakmuran Indonesia? Sesuai dengan ciri-ciri dan fungsi badan usaha, peran BUMS dalam perekonomian Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut: 1. BUMS mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran. 2. BUMS mampu menghasilkan sejumlah keuntungan di mana sebagian dari keuntungan tersebut digunakan untuk perluasan usaha. Perluasan usaha akan menyerap tenaga kerja lebih banyak. 3. BUMS mampu memberikan pendapatan kepada masyarakat melalui pemberian gaji kepada karyawan. Sehingga daya beli masyarakat meningkat. 4. BUMS mampu menghasilkan barang dan jasa yang merupakan komponen dari Pendapatan Nasional bila dilihat dari sisi PDB (Produk Domestik Bruto). Dengan adanya BUMS, Pendapatan Nasional menjadi bertambah. 5. BUMS khususnya yang berbentuk PT mampu menyetor pajak ke kas negara setiap tahun, yang oleh pemerintah digunakan antara lain sebagai dana pembangunan. 6. BUMS berperan mempercepat penguasaan dan alih teknologi kepada masyarakat melalui penggunaan berbagai teknologi modern dalam operasional BUMS. 7. BUMS dengan program-program sosialnya (seperti pemberian beasiswa) mampu meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Peningkatan kualitas SDM diharapkan akan meningkatkan kehidupan ekonomi. Dalam menjalankan perannya sebagai salah satu roda perekonomian di tanah air, BUMS menghadapi beberapa kendala dan tantangan, di antaranya: 1. Dalam menghadapi globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas, BUMS harus mampu bersaing dengan luar negeri. Jika tidak, akan banyak BUMS yang gulung tikar (mati) bila mereka tidak mampu bersaing. 2. Dibanding negara maju, kualitas manajemen BUMS Indonesia masih harus ditingkatkan. Untuk mendapatkan pengakuan bahwa kualitas 161
3.
4.
manajemen dan produk sudah memuaskan, ada standar-standar yang harus dipenuhi badan usaha termasuk BUMS. Standar tersebut di antaranya adalah ISO (International Organization for Standardization) 9000 yang mengharuskan setiap bagian dalam perusahaan bekerja aktif dan saling berkoordinasi untuk meningkatkan mutu perusahaan dan ISO 14.000 yang mengharuskan manajemen menjaga dan tidak mencemari lingkungan. ISO 14.000 sering disebut sistem manajemen lingkungan atau Eko Label. Terbatasnya kemampuan badan usaha Indonesia dalam membaca peluang pasar. Sebagai contoh, banyak hasil produksi dari badan usaha Indonesia yang diimpor negara lain dengan harga rendah, kemudian oleh negara lain produk tersebut diberi merek negaranya (Misal: made in Singapore) lalu dijual lagi dengan harga jauh lebih tinggi. Ini berarti, negara lain lebih mampu membaca peluang pasar dibanding Indonesia. Masih rendahnya fungsi sosial dari badan usaha, khususnya dari badan usaha swasta asing yang beroperasi di Indonesia. Kasus PT Freeport (milik Amerika) yang menimbulkan banyak protes dari warga Irian adalah contoh rendahnya fungsi sosial suatu badan usaha.
Untuk mengatasi kendala-kendala yang disebutkan di atas, pemerintah dan masyarakat bisa melakukan langkah-langkah berikut: 1. Mensosialisasikan pada badan usaha dan masyarakat tentang globalisasi ekonomi beserta dampak-dampaknya, agar masyarakat mampu menyiasatinya. 2. Mengadakan penataran dan latihan-latihan manajemen bagi BUMS. 3. Mendorong BUMS agar mampu melakukan kegiatan ekspor dan bisa membaca peluang pasar. 4. Membuat peraturan-peraturan yang mendorong pelaksanaan fungsifungsi badan usaha, termasuk fungsi sosial sehingga kasus seperti PT Freeport tidak terulang lagi.
I. Peran BUMN dan BUMD dalam Perekonomian Indonesia untuk Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat
BUMN dan BUMD memiliki wewenang mengelola bidang-bidang usaha yang penting dan menguasai hajat hidup orang banyak, sesuai bunyi Pasal 33 UUD 1945. Sehingga, dapat dipastikan BUMN dan BUMD memiliki peran
162
yang amat penting dalam meningkatkan kemakmuran masyarakat. Selama ini, sudahkah BUMN dan BUMD memberikan peran terbaiknya untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat? Tidak dapat dipungkiri bahwa sejak awal keberadaan BUMN dan BUMD di tanah air, yang diawali dengan pendirian Bank Indonesia dan proses nasionalisasi dari badan-badan usaha milik penjajah Belanda menjadi milik pemerintah Indonesia, sudah banyak peran yang dijalankan BUMN dan BUMD. Peran tersebut antara lain: 1. BUMN dan BUMD mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran. 2. BUMN dan BUMD mampu menghasilkan sejumlah keuntungan yang sebagian digunakan kembali sebagai dana pembangunan. 3. BUMN dan BUMD mampu menghasilkan barang dan jasa yang merupakan komponen dari Pendapatan Nasional jika dilihat dari sisi PDB (Produk Domestik Bruto). Dengan demikian, BUMN dan BUMD mampu meningkatkan Pendapatan Nasional. 4. BUMN dan BUMD yang berbentuk persero mampu menyetor pajak ke kas negara setiap tahun sebagai penerimaan negara. 5. BUMN dan BUMD berperan serta mendorong proses penguasaan dan alih teknologi kepada masyarakat melalui penggunaan berbagai teknologi modern dalam operasional BUMN dan BUMD. 6. BUMN dan BUMD dengan program-program sosialnya, seperti pemberian beasiswa dan bantuan bencana alam mampu meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Kualitas SDM yang meningkat diharapkan akan meningkatkan kehidupan ekonomi. Dalam menjalankan perannya, banyak kendala dan tantangan yang dihadapi BUMN dan BUMD. Kendala dan tantangan tersebut di antaranya adalah: 1. Pemerintah dianggap terlalu campur tangan terhadap manajemen BUMN sehingga kinerja BUMN menjadi kurang sehat. Sebagai contoh, simak info berikut.
I N F O
Campur Tangan Pemerintah Bisa Merusak Kinerja BUMN Campur tangan birokrasi pemerintah yang terlalu masuk pada wilayah manajemen membuat GIA kembali terpuruk. Tahun 1993, pemerintah memutuskan menunjuk direktur utama yang bukan berasal
163
dari lingkungan industri penerbangan. Akibatnya, sejak tahun 1994-1998 Garuda kembali mengalami kerugian besar, dan menanggung utang sebesar US$ 1,6 miliar. Dengan kata lain, kerja keras yang dilakukan manajemen menjadi sia-sia akibat tangan-tangan kekuasaan yang terlalu mengintervensi. Di tengah perubahan arus politik seiring tumbangnya rezim Orde Baru, GIA dihadapkan pada krisis usaha. Di sisi lain, beban utang yang demikian besar harus cepat diselesaikan untuk menyelamatkan industri penerbangan nasional. Akhirnya, berturut-turut ditunjuklah Roby Djohan, diteruskan oleh Abdul Ghani dalam waktu yang tidak terlalu lama. Belajar dari pengalaman, manajemen GIA berusaha agar kesalahan masa lalu tidak terulang. Pada periode ini, GIA berhasil melakukan restrukturisasi modal, biaya, organisasi dan operasi. Hasilnya, perbaikan wajah GIA terlihat pada kurun 1998-2002, di mana dicapai kemajuan yang cukup signifikan. Dari berbagai kasus di atas, dapat dilihat bahwa pasang surutnya GIA sangat dipengaruhi oleh siapa yang memimpin dan kebijakan yang diterapkan. Kesan yang terlanjur melekat pada BUMN sebagai sapi perah pemerintah dalam waktu dekat juga harus segera dikikis. Caranya, dengan menyusun seperangkat kebijakan yang tegas, jelas dan pasti. Upaya tersebut sebenarnya telah dimulai, setidaknya melalui penerapan prinsip-prinsip Clean Goverment dan Good Corparate Governance (GCG). Dengan menegakkan hal tersebut, akan tercipta transparancy, accountability dan fairness yang selanjutnya membangun iklim positif dalam berusaha dan peningkatan nilai (value creation) BUMN. Sumber Kebijakan Fiskal Penerbit Kompas 2. BUMN lebih menampakkan citra sebagai birokrasi pemerintah dibanding citra sebagai sebuah unit usaha. Sebagai contoh, pada saat nilai rupiah anjlok beberapa waktu lalu, pemerintah meminta BUMN yang memiliki cadangan dolar untuk melepaskannya ke pasar. BUMN ibarat birokrasi pemerintah. Sebaliknya, pemerintah seakan tidak bersemangat menekan konglomerat agar melepaskan dolarnya. Padahal, selama ini konglomerat sangat merugikan negara, karena pemerintah harus mengeluarkan obligasi untuk membantu utang para konglomerat. Dengan kondisi yang demikian, BUMN akan susah mencapai kinerja yang sehat. Kasus lain adalah bocornya surat dari Sekretariat Presiden kepada General Manager sebuah BUMN yang meminta bantuan uang tunai sebesar US $ 300.000 (kurang lebih 3 miliar) untuk biaya perjalanan.
164
3.
4. 5.
6.
7.
Mental manajemen BUMN dan BUMD umumnya rendah dalam menghadapi persaingan usaha. Sebagai contoh, dalam pengadaan barang, manajemen BUMN dan BUMD terlihat kurang proaktif. Manajemen hanya menerima penawaran harga barang tanpa pernah ingin tahu harga sesungguhnya dan bagaimana kredibilitas peserta tender. Sebaliknya, pengadaan barang dalam manajemen BUMS sifatnya proaktif dengan melakukan survei langsung ke pasaran untuk mengetahui harga sesungguhnya sehingga dapat menghemat biaya. Terjadinya kasus KKN (Koperasi, Kolusi, Nepotisme) dalam BUMN dan BUMD yang mengakibatkan BUMN dan BUMD merugi. Perubahan politik sangat mempengaruhi kinerja BUMN. Pernah terjadi dalam jangka waktu lima tahun, menteri BUMN mengalami pergantian sebanyak empat kali. Akibatnya, kebijakan mengenai BUMN tidak pernah dikerjakan secara tuntas. Pada penunjukan dewan direksi dan komisaris suatu BUMN sering dijadikan perebutan oleh kelompok-kelompok tertentu, karena dengan menguasai BUMN, mereka dapat membiayai kepentingan kelompoknya. Program privatisasi (penjualan saham BUMN) yang disyaratkan IMF bagi Indonesia mendatangkan protes dari beberapa kalangan. Protes di antaranya datang dari serikat pekerja PT PLN, PT Telkom, PT Pertamina dan PT Semen Gresik.
Untuk mengatasi kendala dan tantangan di atas, pemerintah dan masyarakat bisa melakukan beberapa langkah untuk menyehatkan BUMN dan BUMD. Langkah-langkah tersebut: 1. Mereformasi organisasi BUMN dan BUMD dalam hal modal, tenaga kerja dan budaya kerja agar mampu bersaing dengan badan-badan usaha lain, di dalam dan di luar negeri. 2. Menegakkan hukum dengan cara memberi sanksi yang tegas bila terjadi KKN dalam BUMN. 3. Memilih orang-orang yang memiliki kredibilitas tinggi untuk menduduki posisi-posisi strategis di BUMN. 4. Melakukan pengawasan berkala atas kinerja BUMN, yang dilakukan oleh Departemen Keuangan dan BPKP (Badan Pemerintah Keuangan dan Pembangunan). 5. Menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (Pengelolaan Perusahaan yang Baik) pada BUMN. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance meliputi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban dan kewajaran.
165
6.
7.
Mengevaluasi status BUMN tertentu, apakah merupakan unit usaha yang profit oriented ataukah yang mengutamakan layanan kepada masyarakat. Contohnya, apakah sebaiknya PT PUSRI yang memproduksi pupuk diubah menjadi Perum PUSRI, sebab pupuk dibutuhkan oleh petani. Di mana pertanian merupakan mata pencaharian mayoritas di Indonesia. Mengikutsertakan peran masyarakat dalam mengawasi BUMN dan BUMD sebagai social control.
166
c. d. e. f. g.
Pembagian Sisa Hasil Usaha, (SHU (keuntungan) dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. Kemandirian. Pendidikan perkoperasian. Kerja sama antarkoperasi.
5. Modal Koperasi
a. b. a. b. c. d. e. Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari: Simpanan pokok. c. Dana Cadangan. Simpanan wajib. d. Hibah. Modal pinjaman dapat berasal dari: Anggota. Koperasi lain atau anggota lain. Bank dan lembaga keuangan lain. Penerbitan obligasi dan surat utang lainnya. Sumber lain yang sah.
167
Selain itu, koperasi juga dapat melakukan penambahan modal yang berasal dari modal penyertaan (saham). Jika terjadi pembubaran koperasi, anggota hanya menanggung kerugian sebatas simpanan pokok, simpanan wajib dan modal penyertaan yang dimiliki. Koperasi memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan koperasi adalah: a. Merupakan gerakan ekonomi rakyat yang berdasar asas kekeluargaan. b. Berfungsi mengembangkan potensi ekonomi anggota. c. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. d. Pengelolaan secara demokratis. Adapun kelemahan koperasi adalah: Sering terjadi penyelewengan, karena rendahnya kemampuan manajemen dan pengawasan. Jiwa usaha dari pengurus masih rendah. Sering terjadi pemborosan (inefisiensi). Umumnya anggota kurang memahami perkoperasian dan manajemen. Koperasi kadang-kadang dijadikan sebagai alat kampanye politik, hanya dikumandangkan tapi tidak digarap secara serius.
a. b. c. d. e.
168
5.
6.
Koperasi terutama yang sudah maju, ikut mendorong proses penguasaan dan alih teknologi pada masyarakat dengan penggunaan teknologi modern (komputer, mesin dan lain-lain) dalam operasional koperasi. Koperasi dengan program-program sosialnya (yang didanai oleh dana sosial) dan diambil dari keuntungan koperasi, mampu melahirkan fungsi sosialnya. Seperti, memberikan sumbangan kepada yang melahirkan dan sumbangan kepada yang meninggal.
Dalam menjalankan perannya, koperasi menghadapi berbagai kendala dan tantangan di antaranya yaitu: 1. Dalam menghadapi globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas, koperasi harus mampu bersaing dengan luar negeri. Jika tidak mampu bersaing, banyak koperasi yang akan mengalami kebangkrutan. 2. Di kota-kota besar yang kehidupannya sudah mengarah pada individualisme dan kapitalisme, peran koperasi mulai ditinggalkan. 3. Masih rendahnya kemampuan manajemen pengurus dan rendahnya pengetahuan anggota tentang manajemen dan perkoperasian. 4. Koperasi kadang-kadang dijadikan sebagai alat kampanye politik, yang hanya didengung-dengungkan keberadaannya, tetapi tidak digarap secara serius. Untuk mengatasi kendala dan tantangan-tantangan tersebut, pemerintah dan masyarakat dapat melakukan langkah-langkah berikut: 1. Mensosialisasikan kehadiran globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas beserta dampak-dampaknya. 2. Mengadakan penataran dan latihan-latihan manajemen bagi pengurus dan anggota koperasi (ini bisa dilakukan melalui Departemen Koperasi). 3. Menangani koperasi dengan serius, tidak hanya dalam tatanan wacana atau konsep saja, tetapi juga memperhatikan pelaksanaannya di lapangan.
KEGIATAN
4. 3
Kunjungilah salah satu koperasi yang ada di daerahmu. Mintalah berbagai informasi tentang koperasi tersebut, seperti sejarah pendiriannya, jumlah modal, bidang usaha, kesulitan-kesulitan yang dihadapi, laba-rugi dari tahun ke tahun, dan lain-lain. Susun informasi-informasi tersebut dalam bentuk laporan tertulis!
169
RANGKUMAN
Badan Usaha At: ri Satu kesatuan yuridis dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau memberikan layanan kepada masyarakat Bedanya dengan perusahaan Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuannya. Jenis-jenis 1. Badan usaha Ekstraktif 2. Badan usaha Agraris 3. Badan usaha Industri 4. Badan usaha Perdagangan 5. Badan usaha Jasa Bentuk-bentuk 1. Berdasarkan kepemilikan modal a. BUMN b. BUMS c. BUMD d. Badan Usaha Campuran 2. Berdasar segi hukum a. Badan Usaha Perseorangan b. Firma (Fa) c. Persekutuan Komaditas (CV) d. Perseroan Terbatas/PT (NV) e. Yayasan f. Badan Usaha Swasta Asing g. Perjan h. Perum i. Persero j. Koperasi Gabungan 1. Trust 2. Holding Company 3. Concern 4. Kartel 5. Joint Venture Fungsi 1. F. Komersial 2. F. Manajemen 3. F. Keuangan 4. F. Teknis 5. F. Personalia 6. F. Pemasaran 7. F. Sosial 8. F. Kepemimpinan 9. F. Administrasi 10. F. Pembangunan Ciri a. b. c. d. e. f. g. Ciri-ciri BUMS, BUMN dan Koperasi BUMS Bertujuan mencari keuntungan Pemilik perorangan atau persekutuan Tanggung jawab terbatas atau tak terbatas Modal pengelolaan tergantung bentuk badan usaha Merupakan lembaga pendukung pemerintah dalam menyediakan barang dan jasa dan lain-lain Pembagian keuntungan tergantung bentuk badan usaha Penambahan modal bisa dengan cara meminjam
Ciri BUMN a. Bertujuan memberi layanan dan cari keuntungan b. Pemiliknya negara, kecuali bila berbentuk persero c. Tanggung jawab ditanggung penuh oleh negara kecuali bila berbentuk persero d. Merupakan alat negara untuk mensukseskan pembangunan e. Keuntungan digunakan sebagai dana perubahaan f. Penambahan modal bisa dengan cara meminjam 3. Ciri Koperasi a. Bertujuan mencari keuntungan untuk menyejahterakan anggota dan masyarakat b. Pemiliknya seluruh anggota koperasi c. Keanggotaan sukarela dan terbuka d. Pengelolaan bersifat demokratis e. Pembagian keuntungan dilakukan secara adil sesuai usaha dan simpanan anggota f. Penambahan modal bisa dengan cara meminjam
Sektor-sektor yang dikelola negara, daerah dan swasta 1. Dikelola negara Politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, moneter, fiskal nasional dan agama Dikelola daerah Perencanaan dan pengendalian pembangunan, tata ruang, ketertiban umum, ketentraman masyarakat, sarana dan prasarana umum, kesehatan, pendidikan masalah sosial, ketenaga kerjaan, koperasi, UKM, lingkungan hidup, pertahanan, kependudukan, catatan sipil, administrasi umum pemerintah, administrasi penanaman modal dan pelayanan dasar lainnya.
2.
Koperasi 1. At ri Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya, berdasar prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Tujuan Memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut hubungan tatanan perekonomian nasional untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur. Landasan, Asas dan Prinsip Koperasi Landasan = Pancasila dan UUD 1945, Asas = Kekeluargaan Prinsip a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka b. Pengelolaan secara demokratis c. Pembagian keuntungan dilakukan secara adil sebanding dengan jasa usaha masing-masing anggota d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal e. Kemandirian f. Pendidikan perkoperasian g. Kerjasama antar koperasi Cara mendirikan koperasi Pendirian membuat akta pendirian untuk disahkan oleh pemerintah. Pengesahan akta pendirian diwirausahakan dalam BNRI Modal a. Sendiri = simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, hibah b. Pinjaman = anggota, koperasi lain, anggota lain, Bank, lembaga keuangan lain, obligasi, surat hutang lain, dan lain-lain
2.
3.
4.
5.
170
Kata Kunci
badan usaha agraris badan usaha campuran badan usaha ekstraktif badan usaha industri badan usaha jasa badan usaha perdagangan badan usaha perseorangan Badan Usaha Swasta Asing BUMD BUMN BUMS Concern firma Good Corporate Governance Holding Company IMB Join venture Kartel persekutuan komanditer (CV) perseroan terbatas (PT/NV) Perusahaan Jawatan (Perjan) Perusahaan Perseroan Profit Orientid SIO 14.000 SIO 9000 SIUP TDP Social Control Soko guru perekonomian nasional Yayasan
2.
3.
171
4.
Badan usaha yang melakukan usaha pertambangan tergolong badan usaha . . . . A. agraris B. ekstraktif C. perdagangan D. industri E. jasa Salah satu contoh badan usaha milik swasta adalah . . . . A. PT Garuda Indonesia Airways B. PT Kereta Api Indonesia C. PT Pegadaian D. Bank Jabar E. CV Makmur Jaya Berikut ini yang bukan kelebihan dari badan usaha perseorangan . . . . A. pengelolaan lebih mudah B. tidak dikenai pajak C. biaya organisasi tinggi D. kerahasian terjamin E. tidak perlu akta dari notaris Persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan perusahaan dengan menggunakan nama bersama dan semua yang terlibat merupakan pemilik merangkap pimpinan perusahaan, disebut . . . . A. PT D. NV B. CV E. Perusahaan mandiri C. Firma Berikut ini yang bukan merupakan kelemahan CV adalah . . . . A. modal yang sudah ditanam susah ditarik kembali B. mudah terjadi konflik C. tanggung jawab sekutu pengusaha tidak terbatas D. kerahasian terjamin E. bila sekutu pengusaha bertindak ceroboh, sekutu yang lain ikut menanggung akibatnya Badan usaha swasta asing boleh melakukan usaha di bidang . . . . A. pelayaran B. kerta api C. listrik D. air minum E. pertambangan minyak
5.
6.
7.
8.
9.
172
10. Modal PT terbagi atas saham-saham (sero-sero). Saham atau sero adalah .... A. surat bukti ikut memberi pinjaman pada PT B. surat bukti ikut memberi modal PT C. surat pernyataan ikut membangun PT D. surat pernyataan pendirian PT E. surat bukti pengiriman uang kepada PT 11. PT yang sahamnya tidak dijual kepada umum tapi hanya dijual kepada keluarga terdekat disebut . . . . A. PT Umum B. PT Perseorangan C. PT Tertutup D. PT Kosong E. PT Negara 12. Berikut yang merupakan alat kelengkapan PT adalah . . . . A. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan Dewan Pembina B. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan Pelaksana Harian C. Komisaris PT dan Pelaksana Harian D. Direksi PT dan Komisaris PT E. Rapat Direksi dan Komisaris PT 13. Untuk mendirikan yayasan pendiri harus mengurus NPWP, yakni . . . . A. Nomor Pokok Wajib Patuh B. Nomor Pokok Wajib Pajak C. Nomor Pajak Wajib Pokok D. Nomor Pajak Wajib Pembayaran E. Nomor Pembayaran Wajib Pajak 14. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri perum adalah . . . . A. menangani bidang usaha vital B. bertujuan memberi layanan kepada masyarakat sekaligus mencari laba C. modalnya dari kekayaan negara atau daerah yang dipisahkan D. status pegawai adalah pegawai negeri sipil E. perum dapat dituntut dan menuntut sesuai hukum perdata 15. Pos Indonesia, Garuda Indonesia Airways, dan Asuransi Jiwasraya adalah contoh perusahaan negara berbentuk . . . .
173
A. B. E. D. E.
16. Gabungan beberapa badan usaha yang dilebur menjadi satu badan usaha baru yang lebih besar disebut . . . . A. Concern D. Holding Company B. Trust E. Joint Venture C. Kartel 17. Gabungan beberapa badan usaha yang sejenis untuk melakukan kesepakatan atau perjanjian tertentu disebut . . . . A. Concern B. Trust C. Kartel D. Holding Company E. Joint Venture 18. Fungsi teknis badan usaha berkaitan dengan . . . . A. rekrutmen karyawan, penempatan karyawan dan pelatihan karyawan B. cara promosi, teknik promosi dan cara penjualan C. cara pembagian kerja, teknologi produksi, dan penentuan lokasi produksi D. planning, organizing, controlling dan actuating E. cara memimpin badan usaha 19. Sektor yang boleh dikelola swasta adalah . . . . A. keamanan nasional B. politik luar negeri C. moneter nasional D. perdagangan E. pertahanan nasional 20. Berikut ini bukan merupakan modal koperasi, kecuali. . . . A. simpanan pokok dan simpanan wajib B. hibah dan dana cadangan C. pinjaman dari anggota D. penerbitan obligasi E. cicilan pinjaman
174
175
dengan restrukrisasi modal, tenaga kerja dan budaya organisasi, penegakan hukum, dan memilih orang-orang dengan kredibilitas tinggi untuk menduduki posisi-posisi strategis di BUMN. Selain itu, dalam menghadapi arus globalisasi, BUMN harus menghadapinya dengan mengedepankan prinsip-prinsip transparansi dan keberpihakan kepada masyarakat. Dengan cara ini, wajah BUMN ke depan akan lebih baik.
176
Bab V
Manajemen
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat: 1) Mendeskripsikan konsep manajemen. 2) Membedakan tingkat-tingkat manajemen. 3) Mendeskripsikan prinsip dan fungsi manajemen 4) Mendeskripsikan bidang-bidang manajemen.
Manajemen
177
PETA KONSEP
178
ada bab sebelumnya kita sudah membahas tentang badan usaha. Pada kenyataannya, badan usaha ada yang sukses dan ada pula yang gagal. Bukan rahasia lagi bahwa kesuksesan suatu badan usaha bergantung pada kualitas manajemen dari badan usaha yang bersangkutan. Apalagi dalam menghadapi era globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas, setiap badan usaha dituntut untuk meningkatkan kualitas manajemennya agar mampu bersaing dengan luar negeri. Bahkan, untuk menegaskan betapa pentingnya peranan manajemen, sudah dilakukan standardisasi manajemen yang berlaku secara internasional, seperti ISO 9000, ISO 9001, ISO 9002, ISO 9004 dan ISO 14000. Berikut ini kita akan membahas lebih lengkap tentang manajemen.
A. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata manage (bahasa Inggris) yang berarti mengelola atau mengurus. Dalam mengartikan manajemen, para ahli memiliki pendapat yang berlainan, disebabkan perbedaan sudut pandang. Ada empat sudut pandang dalam mengartikan manajeman.
Manajemen
B. Tingkat-Tingkat Manajemen
Dalam suatu badan usaha, umumnya terdapat tiga tingkat manajemen, yaitu:
180
C. Fungsi Manajemen
Agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, manajemen harus dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Apabila fungsi-fungsi manajemen telah dijalankan dengan baik maka segala kegiatan akan berjalan dengan lancar, teratur dan terarah sehingga tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Para ahli memiliki pendapat yang berbeda-beda mengenai banyaknya fungsi manajemen. Akan tetapi, dari pendapat-pendapat mereka ada kesamaan fungsi, yakni pada fungsi planning, organizing, dan controlling. Adapun perbedaannya terletak pada pengejawantahan fungsi actuating. Berikut ini fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli yang dijelaskan dalam bentuk bagan..
George. R. Terry Harold Koontz & C.O Donnel Henry Foyd Dr. Winardi SE Sondang P. Siagian
Planning
Planning
Planning
Planning
Planning
Organizing
Organizing
Organizing
Organizing
Organizing
Actuating
Starting
Motivating
Coordinating
Motivating
Directing
Conditioning
Actuating
Leading
Communicating
Controlling
Controlling
Controlling
Controlling
Controlling
Berikut ini akan diuraikan empat fungsi utama manajemen yakni, Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan (Planning) adalah kegiatan penetapan tujuan yang ingin dicapai, serta penentuan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Yang termasuk penentuan tindakan-tindakan yang harus dilakukan adalah penentuan kebijakan, anggaran, pelaksanaan, serta bentuk organisasi yang tepat. Oleh karena itu, perencanaan yang baik harus mampu menjawab pertanyaan 5 W dan 1 H sebagai berikut:
Manajemen
181
a. What (Apa)
Perencanaan harus mampu menjawab pertanyaan mengenai apa yang ingin dicapai.
b. Why (Kenapa)
Perencana harus mampu menjawab pertanyaan, mengapa hal itu yang harus dicapai? Apa alasannya?
d. When (Kapan)
Dalam hal ini perencanaan harus dengan matang memutuskan kapan hal ini harus dilaksanakan. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan pembuatan jadwal kerja.
e. Who (Siapa)
Perencanaan harus memutuskan siapa saja yang akan mengerjakan halhal yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan pengetahuan, keahlian dan karakter masing-masing orang.
f. How (Bagaimana)
Perencanaan harus mampu menjawab pertanyaan tentang bagaimana cara mengerjakan hal-hal yang telah ditetapkan. Hal ini berkaitan dengan penentuan bentuk organisasi yang akan dipakai, penentuan proses produksi dan tata letak fasilitas produksi.
182
Dengan melakukan perencanaan (planning) ada banyak manfaat yang bisa diperoleh, di antaranya: a. Perencanaan dapat mengarahkan seluruh kegiatan menuju tujuan yang telah ditetapkan. b. Perencanaan memberikan kepastian dan kejelasan kepada setiap bagian atau orang dalam melaksanakan kegiatan. c. Perencanaan dapat dijadikan pedoman dalam pengawasan (controling). Jika kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan perencanaan, maka manajemen harus segera melakukan koreksi. d. Perencanaan dapat memperkecil terjadinya kesalahan, karena umumnya kesalahan terjadi bila kegiatan dilakukan tanpa rencana. e. Perencanaan dapat menjamin proses pencapaian tujuan secara lebih efektif dan efisien.
I N F O
Perlunya Pendekatan Kontingensi dalam Manajemen Ahli ekonomi terkemuka, Charles Kindleberger senang memberi tahu para mahasiswanya di MIT bahwa jawaban dari pertanyaan yang benar-benar menarik dalam ekonomi adalah: Itu tergantung. Tugas dari para ahli ekonomi, kata Kindleberger melanjutkan, adalah menentukan pada apa hal itu bergantung, dan dengan cara seperti apa. Itu tergantung juga merupakan jawaban yang tepat pada pertanyaan-pertanyaan penting dalam manajemen. Teori manajemen berusaha menentukan hubungan yang dapat diramalkan antara situasi, tindakan, dan hasil. Jadi, tidak mengherankan bahwa pendekatan mutakhir mencoba mengintegrasikan berbagai pemikiran aliran manajemen dengan memfokuskan pada saling ketergantungan dari berbagai faktor yang terlibat dalam situasi manajerial. Pendekatan kontingensi (kadang-kadang disebut pendekatan situasional) dikembangkan oleh manajer, konsultan, dan peneliti yang mencoba menerapkan berbagai konsep pada situasi kehidupan nyata. Ketika suatu metode sangat efektif dalam satu situasi tapi kemudian gagal bekerja dalam situasi yang lain, mereka mencari penjelasannya. Mengapa misalnya, sebuah program pengembangan organisasi berhasil dengan gemilang dalam suatu situasi dan gagal total dalam situasi yang lain? Pendukung pendekatan kontingensi mempunyai jawaban logis untuk seluruh pertanyaan. Hasil berbeda karena situasi berbeda, sebuah teknik yang berhasil dalam satu situasi tidak selalu berhasil dalam semua situasi.
Manajemen
183
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian (organizing) adalah pengelompokan orang yang disertai penetapan tugas, wewenang, fungsi dan tanggung jawab. Masingmasing didukung alat-alat dan sarana yang dibutuhkan, agar tercipta satu kesatuan yang selaras dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengorganisasian mutlak diperlukan karena pengorganisasian sangat penting untuk menciptakan keteraturan, menghindari tumpang tindih (overlap) tugas dan wewenang, serta dapat memudahkan proses pencapaian tujuan. Manfaat-manfaat yang bisa diperoleh dari pengorganisasian antara lain: a. Setiap orang dalam organisasi mengetahui tugas dan wewenangnya masing-masing. b. Terciptanya pola hubungan dan kerja sama yang baik dan teratur. c. Menghindari terjadinya tumpang tindih (overlap) tugas dan wewenang. d. Menimbulkan spesialisasi dalam pembagian dan pelaksanaan tugas sehingga setiap orang mahir dalam melakukan tugasnya masing-masing. e. Mempermudah pimpinan dalam melakukan pengawasan sesuai bentuk organisasi yang dipilih. Karena pengorganisasian berkaitan erat dengan bentuk organisasi, berikut ini akan dibahas tentang organisasi dan bentuk-bentuk organisasi. Organisasi adalah sekelompok orang yang melakukan kerja sama berdasarkan sistem tertentu untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi terdiri atas beberapa bentuk, yaitu: a. Organisasi garis, yaitu organisasi yang memberikan wewenang kepada pimpinan untuk memberikan perintah langsung kepada bawahan. Hal ini bisa terjadi karena jumlah karyawan masih sedikit dan belum ada spesialisasi bidang pekerjaan. Organisasi garis disebut juga organisasi militer, karena pada mulanya bentuk organisasi ini dipakai oleh kalangan militer. Berikut ini bagan organisasi garis:
Direktur
Mandor
Mandor
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Pekerja
Pekerja
184
b.
Organisasi fungsional, yaitu organisasi yang disusun berdasarkan fungsifungsi yang harus dilaksanakan. Dalam organisasi fungsional, setiap pimpinan tidak memiliki bawahan yang jelas, karena setiap pimpinan (kepala bagian) memiliki wewenang untuk memberi perintah dan tugas kepada bawahan selama perintah dan tugas tersebut berhubungan dengan fungsi pimpinan sebagai kepala bagian yang bersangkutan. Berikut ini bagan organisasi fungsional:
Gambar 5.4. Bagan Organisasi Fungsional
DIREKTUR
Kabag. Produksi
Kabag. Keuangan
Kabag. Pemasaran
Kabag. Personalia
Kepala Unit A
Kepala Unit B
Kepala Unit C
Kepala Unit D
K A R Y A W A N
c.
Organisasi garis dan staf, yaitu organisasi yang memberikan wewenang kepada pimpinan untuk memberikan perintah kepada bawahan, dalam menjalankan tugasnya, pimpinan dibantu oleh staf. Staf adalah orangorang yang memiliki pengetahuan dan keahlian tertentu yang dibutuhkan organisasi. Tugas staf adalah memberikan pendapat, saran, kritik dan nasihat kepada pimpinan dalam pengambilan suatu keputusan. Bentuk organisasi ini cocok digunakan pada organisasi yang memiliki jumlah personil yang banyak, bidang tugas yang bermacam-macam dan daerah kerja yang luas. Berikut ini bagan organisasi garis dan staf.
Gambar 5.5. Bagan Organisasi Garis dan Staf
Direktur
Staff
Staf
Kabag Produksi
Kabag. Keuangan
Kabag. Pemasaran
Kabag. Personalia
KUA
KUB
KUC
KUA
KUB
KUC
KUA
KUB
KUC
KUA
KUB
KUC
Kary.
Kary.
Kary.
Kary.
Kary.
Kary.
Kary.
Kary.
Kary.
Kary.
Kary.
Kary.
Manajemen
185
d.
Organisasi fungsional dan staf, yaitu organisasi yang disusun berdasarkan fungsi-fungsi, dan dalam pelaksanaannya pimpinan dibantu oleh staf.
Gambar 5.6. Bagan organisasi fungsional dan staf
DIREKTUR
Staff
Staff
Kabag. Produksi
Kabab. Keuangan
Kabag. Pemasaran
Kabag. Personalia
Kepada Unit A
Kepada Unit B
Kepala Unit C
Kepada Unit D
K A R Y A W A N
KEGIATAN
5. 1
Kunjungi sebuah organisasi, lembaga atau perusahaan di daerahmu. Mintalah struktur organisasinya. Kemudian, analisis struktur organisasi tersebut, tergolong organisasi garis, fungsional atau yang lain?
3. Penggerakan (Actuating)
Penggerakan (actuating) adalah kegiatan menggerakkan orang-orang agar bekerja sesuai tugas masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menggerakkan orang-orang adalah pekerjaan yang unik, menarik dan tidak mudah. Adalah lebih mudah menggerakkan mesin daripada manusia. Mesin merupakan benda mati, sedang manusia memiliki akal, pikiran, dan perasaan. Diperlukan keterampilan-keterampilan khusus agar mampu menggerakkan orang dengan baik. Untuk menggerakkan orang-orang dengan baik, menurut Henry Fayol, seorang manajer (pimpinan) harus memiliki tiga keterampilan, yaitu: a. Keterampilan Konseptual, yaitu keterampilan untuk mengoordinasikan dan mengintegrasikan semua kepentingan dan aktivitas organisasi. b. Keterampilan Manusiawi, yaitu keterampilan untuk bekerja sama, memahami, dan memotivasi orang lain.
186
c.
Keterampilan Teknis, yaitu keterampilan dalam menggunakan teknik, prosedur dan pengetahuan di bidang tertentu.
Untuk menggerakkan orang-orang diperlukan sifat kepemimpinan (leadership). Ada tiga sifat atau gaya kepemimpinan, yaitu: a. Gaya Otoriter, yakni gaya kepemimpinan yang tidak melibatkan bawahan dalam setiap pengambilan keputusan. Bawahan hanya sebagai pelaksana saja. Hubungan pimpinan dan bawahan seperti hubungan majikan dan buruh. b. Gaya Demokratis, yakni gaya kepemimpinan yang melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini, pemimpin meminta pendapat, saran dan kritik dari bawahan. c. Gaya Bebas, yakni gaya kepemimpinan yang memberikan kebebasan kepada bawahan untuk mengambil keputusan. Pimpinan hanya memberikan pengarahan kepada bawahan dalam pengambilan keputusan.
4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan (controlling) adalah tindakan-tindakan untuk melihat, menilai, dan menjamin apakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan atau belum. Agar dapat melakukan pengawasan dengan baik, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a. Membuat standar prestasi kerja untuk tiap bagian dan personil. b. Menilai prestasi kerja sesuai dengan standar yang telah dibuat. c. Melakukan tindak lanjut (follow up) berdasar hasil penilaian. Jika prestasi menunjukkan hasil buruk, maka perlu langkah perbaikan. Dan, bila prestasi menunjukkan hasil baik, maka harus dipertahankan dan ditingkatkan. a. b. c. d. e. f. Pengawasan yang baik mengandung prinsip-prinsip berikut ini: Sesuai dengan bentuk organisasi. Fleksibel (tidak kaku). Dapat melaporkan penyimpangan dan kesalahan dengan segera. Dapat menjamin dilakukannya tidak lanjut (follow up). Mudah dimengerti. Ekonomis (hemat biaya).
Manajemen
187
D. Prinsip-Prinsip Manajemen
Menurut Henry Fayol yang merupakan pelopor manajemen modern, ada empat belas prinsip manajemen, yaitu: 1. Pembagian kerja (Division of Work). Pembagian kerja dilakukan dalam rangka spesialisasi. Dengan spesialisasi, pekerjaan dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan efisien. 2. Wewenang atau otoritas (Authority). Setiap manajer harus memiliki wewenang atau otoritas agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan lancar. Yang dimaksud dengan wewenang adalah hak menentukan suatu keputusan yang berkaitan dengan tanggung jawab. 3 Disiplin (Dicipline). Setiap anggota harus disiplin dan patuh pada peraturan organisasi. Untuk menegakkan disiplin, pemimpin bisa memberikan teguran pada pegawai yang bersalah (malas) dan memberi penghargaan pada pegawai yang sangat disiplin. 4. Kesatuan perintah (Unity of Comand). Untuk menghindari konflik sebaiknya setiap pegawai hanya bertanggung jawab pada satu atasan, bukan kepada beberapa atasan. 5. Kesatuan arah (Unity of Direction). Untuk menghindari ketidakjelasan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki tujuan yang sama, sebaiknya direncanakan dan dikendalikan oleh seorang manajer, bukan oleh beberapa manajer. 6. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi (Subordination of Individual Interest to the Common Good). Siapa pun yang tergabung dalam organisasi wajib mengutamakan kepentingan bersama (organisasi) dibandingkan kepentingan individu. 7. Pemberian upah (Remuneration). Pemberian upah harus sesuai dan adil bagi setiap pegawai. 8. Pemusatan (Centralization). Pemusatan atau sentralisasi adalah pengambilan keputusan dengan lebih banyak menggunakan pertimbangan atasan. Walaupun manajer memikul tanggung jawab terbesar, tapi manajer harus tetap memberi wewenang dan kesempatan pada bawahan untuk mengembangkan diri. 9. Jenjang jabatan (The Hierarchy). Jenjang jabatan pada suatu organisasi dapat dilihat dari struktur (bagan organisasi). Struktur tersebut akan menunjukkan jenjang atau tingkatan jabatan dari bawah ke atas. 10. Tata tertib (Order). Agar tercipta ketertiban maka tata tertib harus dijalankan. Dalam hal ini harus ada tempat untuk menampung semua hal dan semua orang. Selain itu, setiap hal dan setiap orang harus berada di tempat yang tepat.
188
11. Kesamaan (Equity). Semua manajer harus bersikap adil (tidak membedabedakan) pada seluruh karyawan. 12. Kestabilan staf (Stability of Staff). Manajemen harus mengusahakan agar staf tidak sering berganti-ganti (pindah kerja) sehingga mengganggu kinerja perusahaan. 13. Inisiatif (Initiative). Pegawai atau bawahan perlu diberi kebebasan berinisiatif (membuat keputusan sendiri) dalam rangka mendukung kegiatan perusahaan, sepanjang tidak merugikan organisasi. 14. Semangat korps (Esprit de Corps). Untuk mempersatukan anggota perlu digalakan semangat kelompok. Dalam hal ini, komunikasi lisan dianggap lebih efektif dibanding komunikasi tertulis.
I N F O
Ada juga Prinsip Manajemen Menurut Machiavelli Walaupun kata keterangan Machiavellian sering kali digunakan untuk menggambarkan orang oportunis (menggunakan kesempatan untuk keuntungan diri sendiri) yang licik dan manipulatif, Machiavelli adalah orang yang amat percaya pada kebaikan dari sebuah republik. Ini terbukti dalam Discourses, sebuah buku yang ditulis oleh Machiavelli pada tahun 1531 sewaktu dia hidup di Republik Florence, sebuah republik awal dari Italia. Berbagai prinsip yang dikemukakannya dapat diadaptasi untuk diterapkan pada organisasi manajemen masa kini. 1. Sebuah organisasi lebih stabil bila para anggotanya mempunyai hak untuk mengutarakan perbedaan yang ada dan menyelesaikan konflik di dalam organisasi mereka. 2. Walaupun satu orang dapat memulai sebuah organisasi, organisasi itu akan terus berlangsung kalau diserahkan kepada banyak orang untuk memeliharanya dan kalau banyak orang ingin memeliharanya. 3. Seorang manajer yang lemah dapat mengikuti manajer yang kuat karena tidak dapat mengikuti yang lemah. 4. Seorang manajer yang berusaha mengubah organisasi yang sudah mantap harus mempertahankan paling sedikit bayangan dari kebiasaan lama. Karya klasik lain yang juga digunakan sebagai prinsip manajemen adalah The Art Of War yang ditulis oleh ahli filsafat Cina Sun Tzu lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Buku itu dimodifikasi dan digunakan oleh Mao Zedong, yang mencirikan Republik Rakyat Cina pada tahun 1949.
Manajemen
189
Di antara pernyataan Sun Tzu adalah sebagai berikut: 1. Kalau Musuh (pesaing) maju, kita harus mundur. 2. Kalau Musuh (pesaing) berhenti, kita ganggu. 3. Kalau Musuh (pesaing) berusaha menghindari pertempuran, kita serang. 4. Kalau Musuh (pesaing) mundur, kita kejar.
Sumber: Manajemen, James F. Stoner, dkk.
E. Bidang-Bidang Manajemen
Sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tuntutan perkembangan zaman serta untuk memudahkan pengawasan (controlling) maka cakupan manajemen yang begitu luas dapat dibagi ke dalam bidang-bidang berikut: Manajemen Produksi, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan, Manajemen Personalia, dan Manajemen Administrasi-Akuntansi.
1. Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah manajemen yang berkaitan dengan kegiatan produksi. Apabila dikaitkan dengan pengertian manajemen maka manajemen produksi bisa diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan kegiatan produksi dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang dimaksud kegiatan produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output. Input berupa faktor-faktor produksi, sedang output berupa barang atau jasa. Agar manajemen produksi dapat berfungsi dengan baik dan optimal, ada dua hal yang harus dijalankan oleh manajemen produksi, yaitu:
a. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi meliputi perencanaan: Bentuk dan jumlah produk Perencanaan bentuk dan jumlah (volume) produk sangat penting, karena berkaitan dengan permintaan konsumen dan efisiensi. Produk yang kurang dibutuhkan konsumen, atau produk yang diproduksi dalam jumlah yang terlalu banyak hanya akan menimbulkan kerugian dan pemborosan. Oleh karena itu, faktor persediaan produk harus diperhitungkan, agar terhindar dari kelebihan atau kekurangan produk. Dalam perencanaan bentuk dan jumlah produk, manajemen produksi harus bekerja sama dengan manajemen pemasaran. 1)
190
2)
Lokasi produksi (Tempat produksi) Dalam menentukan lokasi dilakukannya produksi (tempat produksi) perlu mempertimbangkan faktor-faktor primer seperti, letak bahan baku, letak pasar, letak tenaga kerja, tersedianya angkutan (transportasi) dan tersedianya tenaga listrik. Selain itu, perlu pula dipertimbangkan faktorfaktor sekunder, seperti rencana perluasan usaha di masa depan, sikap masyarakat setempat, dan tersedianya fasilitas pendukung lainnya. 3) Proses Produksi Manajemen harus mempertimbangkan proses produksi apa yang paling tepat. Apakah padat karya, padat modal (mesin) atau keduanya. Sebab, dengan alasan penyerapan tenaga kerja, perusahaan tertentu (seperti pabrik rokok) sangat dianjurkan tetap menggunakan tenaga manusia walaupun sudah ada mesin pengganti yang lebih hemat biaya. Tata letak (Lay out) fasilitas produksi Dalam menentukan atau menyusun lay out (tata letak) fasilitas produksi harus mempertimbangkan beberapa faktor-faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi efisiensi dan efektivitas, perubahan bentuk produk di masa mendatang, perubahan jumlah produk, keamanan pekerja, dan kenyamanan penduduk sekitar. 5) Pelaksana produksi Dalam hal ini manajemen harus merancang siapa saja pelaksana yang akan mengerjakan tiap bagian pekerjaan produksi. 6) Standardisasi Standardisasi adalah penetapan standar produk dengan tujuan mengurangi atau menghilangkan variasi produk. Dengan demikian, produk yang dihasilkan bisa sebentuk, seukuran, dan sewarna untuk jenis produk yang sama. Istilah lain dari standardisasi adalah typisasi. 7) Normalisasi Normalisasi merupakan perluasan dari standardisasi. Apabila standardisasi dilakukan dalam satu perusahaan, maka normalisasi merupakan standardisasi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan. Dengan demikian, normalisasi adalah penetapan standar produk yang dilakukan oleh beberapa perusahaan dengan tujuan mengurangi persaingan antar perusahaan, sebab produk-produk mereka sama dan bisa saling menggantikan. 8) Spesialisasi Spesialisasi adalah pengkhususan kegiatan ke bidang produksi tertentu sehingga diharapkan produk memiliki keunggulan-keunggulan yang tidak dimiliki pihak lain. 4)
Manajemen
191
b. Pengawasan Produksi
Dalam pengawasan produksi, pada dasarnya manajemen harus melihat dan menilai apakah kegiatan yang dilakukan dan hasil produksi yang diperoleh sudah sesuai dengan perencanaan produksi yang telah ditetapkan atau belum. Agar efektif, pengawasan produksi memerlukan langkah follow up (tindak lanjut). Jika kegiatan dan hasil produksi menunjukkan nilai buruk, maka perlu diambil langkah-langkah perbaikan. Dan, bila menunjukkan nilai baik, perlu dipertahankan dan ditingkatkan.
I N F O
Model T Henry Ford Henry Ford dan Model T telah lama menjadi simbol zaman industri modern. Sebagai anak laki-laki dari imigran Irlandia, Henry Ford dilahirkan pada tahun 1863 dan dibesarkan di tanah pertanian di pedesaan Michigan. Dia amat tertarik pada mesin dan cukup terampil dalam memperbaiki dan meningkatkan kemampuan hampir semua mesin. Dia mendirikan Ford Motor Company pada tahun 1903, dan pada tahun 1908, Model T dibuat. Pada awal abad ini, mobil menjadi simbol status dan kemakmuran yang hanya bisa dimiliki oleh orang kaya. Ford bermaksud mengubah hal itu: Model T adalah untuk masyarakat sebuah mobil yang praktis dapat dibeli oleh setiap orang. Dia memahami bahwa satu-satunya cara untuk membuat mobil semacam itu adalah memproduksinya dalam jumlah besar dan biaya rendah. Ford memfokuskan usaha pabriknya pada efisiensi, mekanisasi kalau mungkin, dan membagibagi tugas menjadi komponen yang paling kecil. Seorang pekerja akan melakukan tugas yang sama berulang-ulang. Memproduksi bukan bagian yang sudah jadi, tetapi satu dari operasi perlu untuk produksi secara keseluruhan; bagian yang belum lengkap kemudian diteruskan kepada pekerja lain, yang akan melakukan operasi berikutnya. Ford mampu mencapai efisiensi yang mengesankan. Walaupun untuk membuat Model T pertama diperlukan waktu 12 1/2 jam, hanya 12 tahun kemudian, pada tahun 1920, Ford menghasilkan satu Model T setiap menit. Pada tahun 1925, di puncak popularitas mobil, sebuah Model T keluar dari lini perakitan Ford dengan kecepatan satu unit setiap 5 detik.
192
Ketika dia meninggal pada tahun 1945, Ford Motor Company bernilai lebih dari $ 600 juta. Dia meninggalkan jejak yang tidak terhapuskan pada dunia industri dan manajemen. Namanya sinonim dengan produksi massal dan pengembangan teori manajemen modern.
Sumber: Manajemen, James F. Stoner, dkk.
2. Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran adalah manajemen yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran. Manajemen pemasaran bisa diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan kegiatan pemasaran dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Adapun yang dimaksud kegiatan pemasaran adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan mengalirnya produk dari produsen ke konsumen, seperti kegiatan penetapan harga, pengemasan produk, promosi dan distribusi. Agar dapat menjalankan fungsinya dengan lancar, manajemen pemasaran harus mengkaji hal-hal yang merupakan ruang lingkup manajemen pemasaran, yang meliputi: a. Riset pasar berarti melakukan penelitian terhadap keadaan pasar yang mencakup ciri-ciri dan jenis-jenis pasar, keadaan konsumen (keinginan, daya beli dan kepuasan konsumen), sifat persaingan, dan melihat ada tidaknya peluang. Kegiatan yang juga termasuk dalam riset pasar adalah segmenting, targeting, dan positioning. Segmenting atau segmentasi adalah pemilihan konsumen yang akan dilayani (dibuatkan) produknya. Misalnya, perusahaan susu A memilih akan membuat susu khusus untuk anak. Targeting berarti membagi segmen yang sudah dipilih ke dalam beberapa kelompok. Misalnya, perusahaan susu A membagi anak menjadi tiga kelompok, yakni anak usia 0 sampai dengan 1 tahun, anak 1 tahun sampai dengan 5 tahun dan anak 5 tahun sampai dengan 10 tahun. Tiga kelompok tersebut akan dilayani dengan jenis susu yang berbeda. Adapun positioning berarti menempatkan produk dalam posisi tertentu. Misalnya, perusahaan susu A memosisikan susunya sebagai susu yang mengandung AA dan DHA. b. c. d. Pengembangan produk, yang meliputi kebijakan penambahan produk, pengubahan produk dan kebijakan lain yang berkaitan dengan produk. Kebijakan dan strategi harga, yang meliputi penetapan harga, syarat pembayaran dan besar kecilnya potongan harga. Kebijakan dan strategi promosi, yang meliputi kebijakan periklanan, strategi promosi (termasuk promosi penjualan perdana), dan strategi memelihara pelanggan.
Manajemen
193
e.
Kebijakan dan strategi distribusi, yang meliputi kebijakan penetapan saluran distribusi dan penetapan sarana distribusi.
Dalam dunia pemasaran sehari-hari, kita sering mendengar istilah 4P (Product, Price, Promotion, Place atau Distribusi) yang merupakan marketing mix (bauran pemasaran). 4P tersebut telah diuraikan satu per satu secara rinci di atas, yang meliputi pengembangan produk, kebijakan dan strategi harga, kebijakan dan strategi promosi serta kebijakan dan strategi distribusi.
I N F O
Tanggap terhadap Isu Manajer produksi dan pemasaran harus tanggap terhadap situasi di luar. Berbagai isu di luar mampu memengaruhi aktivitas organisasi/perusahaan. Isu tentang biskuit beracun memengaruhi volume penjualan biskuit. Isu penggunaan formalin memengaruhi volume penjualan mi, baso, ikan dan makanan yang diawetkan lainnya. Gambar 6.2. Semua barang memerlukan promosi agar laku Dalam hal ini manajer produksi dan dijual. pemasaran harus melakukan tindakan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian tersebut. Misalnya, dengan memberi label No Formalin, No Boraks , dan lain-lain. Di negara maju seperti Amerika, ada kelompok-kelompok khusus (SIGs = Special Interest Groups) yang sering memajukan isu-isu tertentu demi kepentingan bersama atau demi kepentingan sebagian masyarakat. CCHW (Citizens Clearing House for Hazardous Waste) adalah contoh kelompok khusus yang pernah memasalahkan perusahaan Mc Donalds dalam kasus penggunaan bungkus kulit kerang yang berbahaya bagi lingkungan sampai akhirnya Mc Donalds menggantinya dengan bahan aman. Bagaimana di Indonesia? Coba kalian cari nama kelompok khusus seperti itu. Sumber: Manajemen, James F. Stoner, dkk.
3. Manajemen Keuangan
Sesuai dengan namanya, manajemen keuangan adalah manajemen yang berkaitan dengan kegiatan keuangan. Manajemen keuangan bisa juga diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan kegiatan keuangan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
194
Dalam melakukan fungsinya mengelola keuangan, manajemen keuangan minimal harus melakukan tiga langkah sebagai berikut:
4. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah manajemen yang berkaitan dengan kegiatan kepegawaian. Manajemen personalia bisa juga diartikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan kegiatan personalia untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Yang dimaksud personalia adalah segala hal yang berkaitan dengan kepegawaian.
Manajemen
195
Dalam menjalankan fungsinya, manajemen personalia harus mengelola hal-hal berikut agar kegiatan kepegawaian dapat berjalan lancar. Hal-hal yang harus dikelola manajemen personalia meliputi:
a. Perencanaan Pegawai
Dalam hal ini manajemen personalia merencanakan jabatan dan jenis pekerjaan apa saja yang harus diisi, berapa jumlah personil yang akan mengisi dan siapa saja yang cocok untuk mengisi jabatan atau pekerjaan tersebut.
b. Penerimaan Pegawai
Manajemen personalia melakukan penerimaan calon pengawai dan kemudian melakukan seleksi untuk memilih siapa saja yang berhak menjadi pegawai.
c. Pengembangan Pegawai
Agar mampu menyesuaikan diri dengan pekerjaan, pegawai perlu mengembangkan diri melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan adalah kegiatan menambah, memperluas pengetahuan dan pemahaman yang disertai pembentukan sikap. Latihan adalah kegiatan menambah keterampilan untuk melakukan pekerjaan tertentu. Latihan bagi pegawai bisa berbentuk on the job training (latihan di tempat kerja) atau apprenticeship training (magang). Magang adalah latihan bekerja kepada karyawan senior dengan pengawasan dan penilaian tertentu dalam jangka waktu cukup lama. Dalam mengembangkan pegawai sangatlah perlu membekali pegawai dengan motivasi yang tinggi agar mereka dapat bekerja seoptimal mungkin.
d. Penilaian Pegawai
Menilai pegawai merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh manajemen personalia agar prestasi pegawai dapat dipantau setiap saat. Penilaian pegawai sudah seharusnya dilakukan secara objektif, adil dan teratur (berkala).
196
2) 3)
4)
Demosi, yaitu memberikan penurunan jabatan karena pegawai menunjukkan prestasi yang buruk atau sangat buruk. Mutasi, yaitu memindahkan pegawai ke bagian lain dengan pertimbangan pegawai tidak mampu mengerjakan tugas atau dinilai lebih cocok bekerja di bagian lain. Pemberhentian, yaitu memberhentikan (PHK) pegawai dari pekerjaan dengan alasan pegawai benar-benar tidak mampu bekerja atau telah melakukan pelanggaran disiplin atau bahkan melakukan kejahatan (korupsi).
f. Keharmonisan Pegawai
Hubungan antar pegawai yang harmonis merupakan hal yang mutlak diperhatikan oleh manajemen personalia. Karena, ketidakharmonisan hubungan antarpegawai bisa menimbulkan ketidaknyamanan, yang pada akhirnya bisa menurunkan produktivitas pegawai.
g. Kesejahteraan Pegawai
Kesejahteraan pegawai sangat berkaitan dengan pemberian kompensasi (balas jasa) kepada pegawai yang diberikan dalam bentuk gaji (berjumlah tetap), upah (jumlah tergantung besar kecilnya produktivitas), tunjangantunjangan (seperti tunjangan anak, tunjangan istri/suami, THR/Tunjangan Hari Raya), bonus, dan pensiun.
I N F O
Kaizen? Kanban? Dalam mengembangkan karyawannya, Toyota sebagai produsen kendaraan terkenal menggunakan filosofi-filosofi berikut: 1. Kaizen, yaitu penyempurnaan terus menerus (perbaikan berkesinambungan). 2. Kanban, yaitu pengurangan biaya lewat sistem just-in-time (tepat waktu). 3. Pengembangan potensi manusia sepenuhnya. 4. Membangun rasa saling percaya. 5. Mengembangkan prestasi tim. 6. Memperlakukan setiap karyawan sebagai seorang manajer. 7. Menyediakan pekerjaan yang stabil bagi semua karyawan. Filosofi tersebut terbukti mampu meningkatkan produktivitas karyawan dan mutu produk.
Manajemen
197
a. Pencatatan Data
Segala data yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, intern maupun ekstern, seperti pencatatan surat keluar masuk, pencatatan jumlah inventaris, jumlah pengawai dan pencatatan data-data keuangan.
b. Pengolahan Data
Data yang sudah dicatat disusun dan dikelompokkan menurut bagian, fungsi, dan kronologis (urutan kejadian). Pengolahan data akan lebih mudah bila dibantu dengan sistem komputerisasi.
c. Pelaporan Data
Apabila dibutuhkan oleh pimpinan atau oleh bagian-bagian lain, manajemen administrasi dan akuntansi harus bisa dengan segera melaporkan data-data yang dibutuhkan. Data yang setiap tahun sekali pasti harus dilaporkan adalah data-data akuntansi yang dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan meliputi neraca, laporan laba-rugi, dan laporan perubahan modal.
d. Pengarsipan Data
Pengarsipan data merupakan upaya menyimpan data secara teratur dan terorganisir agar memudahkan pencarian data. Pengarsipan data tentu membutuhkan berbagai alat, baik alat-alat konvensional seperti lemari, map, file order, maupun alat-alat modern seperti komputer, CD (Compact Disc), kaset video, kaset rekaman, dan alat-alat elektronik lainnya.
198
KEGIATAN
5. 2
Kunjungi sebuah perusahaan besar di daerahmu. Carilah informasi mengenai cara kerja perusahaan tersebut, terutama cara kerja bidang-bidang manajemennya yang meliputi manajemen produksi, manajemen pemasaran, manajemen personalia, manajemen keuangan, serta manajemen administrasi dan akuntansi. Masih adakah bidang manajemen yang lain di perusahaan tersebut?
Manajemen
199
RANGKUMAN
Arti Proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan menggunakan seni dan ilmu pengetahuan. Tingkat Manajemen Puncak (Top Management) Manajemen Menengah (Middle Management) Manajemen Pelaksana (Supervisory Management) Fungsi Perencanaan (planning) yaitu kegiatan penetapan tujuan yang ingin dicapai serta penentuan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengorganisasian (organizing) yaitu pengelompokan orang yang disertai penetapan tugas, wewenang, fungsi dan tanggung jawab masing-masing yang didukung alat-alat dan sarana yang dibutuhkan agar tercipta satu kesatuan yang selaras untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penggerakan (actuating) yaitu kegiatan menggerakkan orang-orang agar bekerja sesuai tugas masing-masing untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Pengawasan (controlling ) yaitu tindakan-tindakan untuk melihat dan menilai apakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan dan hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Prinsip 1. 2. 3. 4. 5. Pembagian kerja Wewenang/otoritas Disiplin Kesatuan perintah Kesatuan arah 6. 7. 8. 9. Mengutamakan kepentingan bersama Pemberian upah Pemusatan Jenjang jabatan 10. 11. 12. 13. 14. Tata tertib Kesamaan Kestabilan staf Inisiatif Semangat korps
200
Manajemen Bidang-Bidang
Manajemen Produksi Arti Manajemen yang berkaitan dengan kegiatan produksi Dua hal yang harus dijalankan 1. Perencanaan Produksi a. Bentuk dan jumlah produk d. Lay out fasilitas produksi b. Letak tempat produksi e. Pelaksana Produksi c. Proses produksi f. Standardisasi 2. Pengawasan produksi Agar efektif, pengawasan memerlukan langkah follow up (tindak lanjut) Manajemen Pemasaran
g. h.
Normalisasi Spesialisasi
Arti Manajemen yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran Ruang lingkup 1. Riset Pasar 2. Pengembangan Produk 3. Kebijakan strategi harga Manajemen Keuangan 4. Kebijakan dan strategi promosi 5. Kebijakan dan harga distribusi Catatan: Nomor 2 sampai dengan 5 disebut dengan istilah 4 P
Arti Manajemen yang berkaitan dengan kegiatan keuangan Tiga langkah yang harus dilakukan 1. mendapatkan dana yang dibutuhkan (raising of fund) 2. menggunakan dana yang diperoleh (allocating of fund) 3. mengawasi penggunaan dana (controling of fund) Manajemen Personalia Arti Manajemen yang berkaitan dengan kegiatan kepegawaian Hal-hal yang harus dikelola: 1. perencanaan pegawai 5. promosi, demosi, mutasi dan 2. penerimaan pegawai pemberhentian pegawai 3. pengembangan pegawai 6. keharmonisan pegawai 4. penilaian pegawai 7. kesejahteraan pegawai Manajemen Administrasi dan Akuntansi Arti Manajemen yang berkaitan dengan kegiatan administrasi dan keuangan Ruang lingkup 1. Pencatatan data 3. Pelaporan data 2. pengolahan data 4. Pengarsipan data
Kata Kunci
Bidang manajemen Cyril ODonnel Gaya bebas Gaya demokratis Gaya otoriter George R Terry Harold Koontz Keterampilan konseptual Keterampilan manusiawi Keterampilan teknis Luther Gullich Manajemen administrasi dan keuangan Manajemen keuangan Manajemen Menengah Manajemen Pelaksana Manajemen pemasaran Manajemen personalia Manajemen produksi Manajemen Puncak Mary Parker Follet Organisasi fungsional Organisasi fungsional dan staf Organisasi Garis Organisasi garis dan staf Overlap Pengawasan (Controling) Pengorganisasian (Organizing) Perencanaan (Planing) Prinsip manajemen tindak lanjut (follow up) Pergerakan
2.
Manajemen
3.
Manajemen yang bertugas menjalankan rencana kerja yang dibuat manajemen menengah adalah manajemen tingkat . . . . A. atas B. puncak C. dasar D. menengah E. pelaksana Menurut Henry Fayol, fungsi manajemen terdiri atas . . . . A. Planning, Organizing, Actuating, Controlling B. Planning, Organizing, Motivating, Controlling C. Planning, Organizing, Motivating, Conditioning, Controlling D. Planning, Organizing, Standarizing, Controlling E. Planning, Organizing, Staffing, Directing, Controlling Berikut ini yang bukan manfaat dari perencanaan adalah . . . . A. dapat dijadikan pedoman dalam pengawasan B. memberikan kejelasan kepada setiap bagian (orang) dalam bekerja C. dapat memperkecil terjadinya kesalahan-kesalahan D. dapat menjamin proses pencapaian tujuan secara lebih efektif dan efisien E. dapat menciptakan kepastian gaji bagi sebagian kecil karyawan Organisasi yang memberikan wewenang kepada pimpinan untuk memberi perintah langsung kepada bawahan adalah organisasi . . . . A. staf B. garis C. fungsional D. garis dan staf E. fungsional dan staf Agar dapat menggerakkan orang lain dengan baik, menurut Henrry Fanyol seorang manajer harus mempunyai keterampilan bekerja sama, memahami, dan memotivasi orang lain yang disebut keterampilan . . . . A. teknis B. konseptual C. teknikal D. manusiawi E. fungsional
4.
5.
6.
7.
202
8.
Tindakan-tindakan melihat dan menilai apakah kegiatan yang dilakukan dan hasil yang diperoleh sudah sesuai rencana dan tujuan disebut . . . . A. planning B. organizing C. actuating D. controlling E. staffing Berikut ini merupakan prinsip-prinsip pengawasan yang baik, kecuali . . . . A. fleksibel B. dapat menjamin dilakukannya follow up C. mudah dihafalkan D. mudah dimengerti E. sesuai dengan bentuk organisasi
9.
10. Dalam manajemen produksi, perencanaan produksi mencakup hal-hal berikut, kecuali . . . . A. letak tempat produksi B. bentuk dan jumlah produk C. lay out fasilitas produksi D. upah karyawan produksi E. pelaksana produksi 11. Penetapan standar produk dengan tujuan mengurangi atau menghilangkan variasi produk untuk jenis produk yang sama disebut .... A. mekanisasi B. spesialisasi C. standardisasi D. normalisasi E. diferensiasi 12. Menempatkan produk dalam posisi tertentu, misalnya menempatkan produk gula sebagai gula khusus bagi penderita diabetes merupakan kegiatan . . . . A. segmentasi B. positioning C. targeting D. standarizing E. normalizing
Manajemen
203
13. 4 P (Marketing Mix) merupakan singkatan dari . . . . A. Product, Price, Promotion, Place B. Product, Print, Promotion, Place C. Product, Place, Presenting, Positioning D. Product, Place, Promotoring, Price E. Product, Place, Price, Parenting 14. Pada intinya, manajemen keuangan harus melakukan tiga kegiatan berikut . . . . A. meminjam dana, memakai dana, melaporkan dana B. mencari dana, memakai dana, melaporkan dana C. memperoleh dana, menggunakan dana, mengawasi penggunaan dana D. menyimpan dana, menginvestasikan dana, memobilisasi dana E. mengorganisasikan dana, mengontrol dana, melaporkan dana 15. Data-data yang sudah dicatat, disusun dan dikelompokkan menurut bagian, fungsi, dan urutan kejadian. Hal ini termasuk kegiatan . . . . A. pencatatan data D. penyimpanan data B. pengolahan data E. pengesahan data C. pelaporan data
4. 5. 6.
204
Jelaskan tiga macam gaya kepemimpinan! Uraikan langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengawasan (controlling)! Sebutkan empat belas prinsip manajemen menurut Henry Fayol! Jelaskan pengertian manajemen produksi. Sebutkan hal-hal yang tercakup dalam perencanaan produksi! Manajemen pemasaran berkaitan dengan kegiatan pemasaran. Apa yang dimaksud dengan kegiatan pemasaran? Jelaskan hal-hal yang merupakan ruang lingkup manajemen pemasaran! Jelaskan dua macam sumber dana dalam upaya memperoleh dana! Jelaskan hal-hal yang harus dikelola manajemen personalia agar kegiatan kepegawaian berjalan lancar!
Manajemen
205
206
Bab VI
Koperasi Sekolah
Sumber: Dok.RR
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat: 1) mendeskripsikan pentingnya koperasi sekolah 2) memilih jenis barang yang diusahakan koperasi sekolah 3) mengelola koperasi sekolah.
Koperasi Sekolah
207
PETA KONSEP
208
i Indonesia, koperasi memiliki fungsi yang sangat penting di antaranya untuk memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan menjadikan koperasi sebagai sokoguru (tiang utama) perekonomian. Mengingat pentingnya fungsi koperasi tersebut, maka setiap generasi muda khususnya setiap siswa sekolah perlu sejak dini mengenal tentang koperasi. Oleh karena itu, di setiap sekolah perlu didirikan koperasi sekolah agar siswa mengenal koperasi lebih dekat, dapat menumbuhkan kesadaran berkoperasi, serta dapat memberikan bekal pengetahuan dan kesadaran. Bagaimana dengan koperasi di sekolah kalian? Sudahkah kalian memahami cara mengelola koperasi sekolah? Berikut kita akan membahas seputar koperasi sekolah.
Koperasi Sekolah
koperasi yang anggota-anggotanya adalah murid-murid Sekolah Dasar, Pendidikan Menengah, kejujuran dan Sekolah/Pendidikan yang setingkat dengan itu, baik negeri maupun swasta. Ini berarti keanggotaan koperasi sekolah meliputi murid Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejujuran, dan sekolah lain yang setingkat, seperti Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, pondok pesantren, dan lain-lain.
Tujuan utama
Mencapai kesejahteraan anggota berkoperasi SimpananPokok, Simpanan Wajib, Cadangan SHU, Hibah, dan Pinjaman Rapat Anggota
Modal
Kekuasaan Tertinggi
210
Bentuk Lembaga
Tidak berbadan hukum (karena siswa sebagai anggotanya belum dewasa sehingga belum bisa bertindak secara hukum)
Berbadan hukum
Koperasi Sekolah
211
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini perlu diadakan rapat persiapan yang merupakan pertemuan seluruh komponen yang ada di suatu sekolah dengan agenda utama membicarakan maksud dan tujuan dibentuknya koperasi. Peserta rapat persiapan ini meliputi unsur: a. siswa (perwakilan siswa), b. pengurus OSIS, c. guru, d. kepala sekolah dan apabila memungkinkan petugas tata laksana serta petugas keamanan sekolah (satpam sekolah), e. pejabat dari Dinas Pendidikan setempat; serta f. pejabat dari Direktorat Koperasi yang berada di wilayah tersebut. Penjelasan dan arahan tentang pentingnya koperasi diberikan oleh Pejabat Kantor Koperasi sehingga dapat mendorong minat dan menambah wawasan tentang makna dan arti penting kegiatan koperasi sekolah. Apabila karena kesibukannya, Pejabat Kantor Koperasi atau Dinas Pendidikan tidak dapat hadir, maka Kepala sekolah atau guru yang akan memberikan pengarahan dan bimbingan kepada siswa. Pada dasarnya, tahap persiapan ini dimaksudkan untuk memperoleh pemahaman yang sama dan jalinan kerja sama yang baik dalam seluruh unsur koperasi yang terlibat untuk mewujudkan koperasi sekolah tersebut. Agar pendirian koperasi sekolah tidak berlarut-larut, maka pada tahap ini segera dibentuk Panitia Pembentukan Koperasi Sekolah. Adapun tugas panitia tersebut adalah sebagai berikut: a. Merancang dan menentukan berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan rapat pembentukan. b. Menetapkan waktu, tempat, dan acara pelaksanaan rapat pembentukan koperasi sekolah.
212
c.
d.
e. f.
Menyiapkan administrasi rapat, antara lain: 1) Surat undangan yang akan dikirim 2) Daftar hadir undangan atau peserta rapat 3) Tata tertib rapat 4) Notulen rapat 5) Akta pendirian koperasi Membuat rancangan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Untuk menghemat waktu dan tenaga, pembuatan AD/ART bisa meminta petunjuk dan contoh AD/ART dari dinas koperasi setempat. AD/ART merupakan seperangkat aturan tertulis mengenai ketentuan pokok organisasi, peraturan-peraturan, dan cara penyelenggaraan organisasi. Mempersiapkan sistem pemilihan pengurus dan pelantikan pengurus terpilih. Mempersiapkan hal-hal yang berkaitan pelaksanaan rapat, seperti keamanan dan konsumsi rapat.
Setelah persiapan dirasakan memadai, dilakukan penyebaran undangan resmi, yang ditujukan kepada: Kepala Sekolah Komite/Dewan Sekolah Utusan/Pejabat Kantor Koperasi setempat Pengurus OSIS Siswa calon anggota koperasi sekolah
2. Tahap Pembentukan
Pada tahap ini dilakukan Rapat Pembentukan koperasi sekolah yang dihadiri oleh para undangan seperti telah dijelaskan di atas. Adapun agenda rapat pembentukan tersebut terdiri atas: a. Pembukaan. b. Laporan Ketua Panitia Pembentukan Koperasi Sekolah. c. Pengarahan dari Pejabat Kantor Koperasi Kabupaten atau dari Kepala Sekolah/Guru Pembina di sekolah yang bersangkutan, jika para pejabat berhalangan hadir. d. Pembacaan Tata Tertib Rapat Pembentukan dan sekaligus pemilihan pengurus koperasi sekolah. e. Persetujuan rapat tentang pembentukan koperasi sekolah f. Membahas dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. g. Pemilihan Pengurus dan Pengawas Koperasi Sekolah.
Koperasi Sekolah
213
h. i. j.
Menentukan wakil-wakil yang akan menandatangani akta pendirian koperasi. Pengucapan sumpah/janji pengurus dan pengawas koperasi sekolah yang terpilih. Penutupan. Setelah penutupan, Panitia Pembentukan Koperasi membubarkan diri karena tugas sudah selesai.
KEGIATAN
6. 1
Buatlah simulasi pendirian koperasi siswa yang melibatkan semua siswa di kelas kalian. Pilihlah siapa-siapa yang akan memerankan kepala sekolah, pejabat koperasi, guru dan seterusnya. Untuk menghemat waktu, persiapan simulasi bisa kalian lakukan di luar jam belajar.
214
1. Pengurus
Pengurus koperasi sekolah dipilih, diangkat, dan diberhentikan oleh Rapat Anggota Koperasi dan bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. Mereka bekerja di bawah bimbingan guru pembina yang telah mendapat tugas atau Surat Keputusan (SK) dari kepala sekolah. Pengurus terdiri dari ketua, sekretaris, dan bendahara. Tugas dan kewajiban pengurus adalah bekerja, merencanakan, dan mengatur strategi agar koperasi dapat berjalan dengan baik, bahkan dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat. Berikut ini diuraikan tugas masing-masing pengurus.
a. Ketua
Ketua koperasi adalah seseorang yang mempunyai jiwa wirausaha (enterpreneurship), memiliki prakarsa, kreatif, berani mengambil risiko, cermat dalam mengambil keputusan, dan penuh tanggung jawab. Ketua koperasi bertugas memimpin kehidupan koperasi, baik kegiatannya maupun keuangannya. Ketua koperasi bertanggung jawab di dalam (intern) dan di luar (ekstern) organisasi koperasi. Selanjutnya, karena
Koperasi Sekolah
215
ketua koperasi (pengurus) dipilih, diangkat, dan diberhentikan oleh rapat anggota, maka seluruh kegiatan dan pelaksanaan tugas-tugasnya harus dilaporkan tata dipertanggungjawabkan secara tertulis kepada rapat anggota.
b. Sekretaris
Sekretaris pada dasarnya adalah pembantu ketua yang tugasnya melaksanakan tata tertib administrasi, mengurus surat-surat, pencatatan keanggotaan, tata berbagai tugas kesekretariatan yang diperlukan dalam berkoperasi.
c. Bendahara
Bendahara bertugas merencanakan anggaran belanja dan pendapatan koperasi, bertanggung jawab terhadap keuangan koperasi, administrasi keuangan dan penyimpanan uang, serta membuat laporan secara berkala kepada ketua.
2. Pengawas
Pengawas koperasi sekolah dipilih, diangkat, dan diberhentikan oleh rapat anggota koperasi dan bertanggung jawab kepada rapat anggota. Lama kepengurusan pengawas koperasi adalah satu tahun. Tabel 6.2 Tugas dan Wewenang Pengawas Tugas Pengawas Wewenang Pengawas
a. Melakukan pengawasan a. Meneliti catatan pembukuan, terhadap pelaksanaan kebijakan dan keuangan koperasi dan pengelolaan koperasi b. Membuat laporan tertulis dari hasil pengawasannya b. Menggali dan mendapatkan keterangan tentang kegiatan pengurus koperasi
3. Rapat Anggota
Kekuasaan tertinggi dalam kehidupan berkoperasi ada pada rapat anggota. Pelaksanaan rapat anggota sekurang-kurangnya satu tahun sekali. Kecuali jika ada persoalan khusus yang memerlukan musyawarah dan
216
keputusan dengan cepat. Rapat anggota khusus ini disebut Rapat Anggota Luar Biasa (RALB). Rapat anggota dihadiri oleh para anggota, pengurus, pengawas, dan penasihat atau guru, dan pejabat koperasi. Wewenang rapat anggota meliputi: a. Menetapkan anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART) koperasi dan mengubahnya bila perlu. b. Merumuskan kebijakan umum organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. c. Memilih, mengangkat, dan memberhentikan pengurus dan pengawas koperasi. d. Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan. e. Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU). f. Meminta penjelasan dan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan koperasi .
4. Badan Penasihat
Tugas badan penasihat adalah memberikan nasihat untuk menunjang kelancaran dan keberhasilan koperasi, misalnya memberi nasihat bila ada satu masalah yang tidak bisa diselesaikan pengurus. Anggota badan penasihat adalah guru dan wakil Dewan Sekolah. Bagan 6.1 Struktur Organisasi koperasi
Koperasi Sekolah
217
6. Anggota Koperasi
Setiap siswa yang terdaftar di sekolah berhak menjadi anggota koperasi sekolah. Keanggotaan bisa berakhir apabila siswa: a. tamat sekolah, b. pindah sekolah, c. keluar dari sekolah karena suatu pelanggaran atau alasan lain, d. terkena aturan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, e. meninggal dunia.
Jenis-jenis usaha koperasi tersebut tidak boleh mengganggu kegiatan belajar siswa yang utama, tetapi bersifat mendukung kelancaran proses belajar mengajar dan menambah keterampilan hidup (life skill) bagi para siswa terutama bagi mereka yang terlibat secara langsung.
218
2. Kantin
3. Fotokopi
Selain ketiga contoh di atas, sebenarnya ada kiat-kiat umum yang bisa diterapkan pengurus dalam memilih jenis barang yang sesuai untuk koperasi sekolah, sebagai berikut. a. Pilihlah barang yang memang berguna untuk menunjang kelancaran belajar siswa seperti buku tulis, pensil, penggaris, dan sejenisnya. b. Dalam memilih barang sesuaikan dengan model yang sedang trend dan digemari siswa, seperti buku tulis dengan sampul menarik, penggaris berkepala tokoh kartun, tas berbentuk bunga, dan lain-lain. c. Barang yang dipilih hendaknya tidak bertentangan dengan nilai kesopanan dan peraturan sekolah. Contoh: koperasi hendaknya tidak menjual asesoris tindik, tato, kaos bertuliskan kata-kata tidak sopan, dan lain-lain. d. Hendaknya pengurus bekerja sama dengan guru-guru dalam pengadaan barang-barang tertentu, seperti buku pelajaran, LKS, kaos olahraga, dan bahan-bahan praktikum.
Koperasi Sekolah
219
e.
f.
Khusus untuk kantin/kafetaria, pengurus harus memerhatikan faktor nilai gizi, kebersihan, kesehatan dan keamanan dari semua makanan dan minuman yang dijual. Usahakan memilih barang-barang dengan harga yang bervariasi. Sehingga siswa yang memiliki berbagai latar belakang ekonomi bisa membelinya.
KEGIATAN
6. 2
a. b.
c.
Amatilah koperasi sekolah di tempatmu belajar. Datalah jenis usaha apa saja yang dijalankan, mana jenis usaha yang paling menguntungkan? Datalah barang-barang apa saja yang dijual di koperasi sekolahmu? Menurutmu apakah semua cocok/sesuai dijual di sekolah? Barang apa yang paling laku?
220
f.
g. h.
Peluang bagi siswa untuk memiliki kompetensi tentang koperasi, baik pemahaman konsep-konsepnya maupun praktiknya untuk bekal hidup di masa depan. Mempermudah siswa dalam memperoleh buku, alat-alat tulis, serta kebutuhan-kebutuhan lainnya selama di lingkungan sekolah. Jika koperasi dikelola dengan baik oleh pengurus yang jujur dan dibantu oleh anggota yang disiplin, maka koperasi akan maju dan kesejahteraannya akan dinikmati oleh para siswa secara keseluruhan (melalui perolehan SHU setiap akhir tahun).
b.
RANGKUMAN
1. A t : yaitu koperasi yang anggotanya murid-murid Sekolah Dasar, Pendidikan Menengah ri (SMP dan SMA), dan sekolah/pendidikan yang setingkat dengan itu, baik negeri atau swasta. 2. Dasar Hukum: SK Mendikbud dan Mentrans Kop No,. 275/KPTS/Mentrans Kop/72 yang diperkuat oleh Surat Edaran Direktur Jenderal Koperasi dan SKB (Surat Keputusan Bersama) dari empat menteri. 3. Manfaat Koperasi Sekolah: a. Menunjang program pemerintah dalam sektor perkoperasian. b. Menumbuhkan kesadaran berkoperasi kepada siswa. c. Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa berkoperasi. d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi. e. Membantu memenuhi kebutuhan para siswa. f. Menjadikan kegiatan berkoperasi sebagai bentuk pendidikan life skill sebagai bekal hidup.
Koperasi Sekolah
221
4. Cara Mendirikan Koperasi Sekolah Tahap persiapan Dengan cara melakukan Rapat Persiapan untuk memperoleh pemahaman tentang pentingnya koperasi sekolah, sekaligus membentuk Panitia Pembentukan Koperasi Sekolah. Secara umum, tugas panitia ini adalah mempersiapkan pelaksanaan Rapat Pembentukan Koperasi Sekolah. Tahap Pembentukan Dengan cara melakukan rapat pembentukan yang dihadiri kepala sekolah, dewan sekolah, pejabat koperasi setempat, pengurus OSIS dan para siswa. Pada intinya rapat pembentukan dilakukan untuk: meminta persetujuan peserta rapat tentang pembentukan koperasi, membahas dan menetapkan AD/ART serta memilih pengurus dan pengawas koperasi sekolah. Tahap Pengajuan Dengan cara mengajukan Surat Permohonan Pengakuan Koperasi kepada Kepala Kantor Wilayah Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil di ibu kota provinsi, yang disampaikan melalui kantor koperasi kabupaten atau kotamadya. Surat permohonan harus dilampiri: Akta Pendirian bermeterai, Anggaran Dasar, Berita Acara Pembentukan Koperasi dan Neraca Awal Koperasi. 5. Organisasi dan Pengelolaan Koperasi Koperasi sekolah mempunyai alat kelengkapan organisasi sebagai berikut: a. Pengurus (Ketua, Sekretaris, dan Bendahara) b. Pengawas c. Rapat Anggota d. Badan Penasihat e. Pembina dan Pelindung f. Anggota Koperasi 6. Kegiatan Usaha Koperasi Sekolah Jenis usaha yang dijalankan koperasi sekolah tidak boleh mengganggu kegiatan belajar siswa, tetapi bersifat mendukung kelancaran proses belajar mengajar dan menambah keterampilan hidup. Dalam memilih jenis barang untuk koperasi sekolah dapat digunakan kiat-kiat umum berikut: a. memilih barang yang berguna bagi kelancaran belajar; b. memilih model barang yang sedang trend dan digemari siswa; c. barang tidak bertentangan dengan nilai kesopanan dan peraturan sekolah; d. jalin kerja sama dengan guru-guru; e. memperhatikan gizi, kebersihan, dan keamanan makanan dan minuman; f. memilih barang dengan harga bervariasi. 7. Manfaat koperasi sekolah bagi siswa, di antaranya: a. siswa dapat belajar berorganisasi, memimpin dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu, b. menumbuhkembangkan mental wirausaha sejati, c. mempermudah siswa memperoleh kebutuhannya, dan lain-lain. Bagi sekolah yaitu: sebagai laboratorium untuk menciptakan lulusan yang memiliki life skill dan mampu menjawab tantangan masa depan; dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekolah; membantu program pemerintah membangun ekonomi melalui UKM (Usaha Kecil Menengah). Bagi masyarakat yaitu: memberikan lapangan kerja (rezeki) bagi pihak-pihak yang ikut meramaikan usaha koperasi.
222
Kata Kunci
Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Badan Penasihat Bendahara Ketua Life skil Panitia Pembentukan Koperasi Sekolah Pembina koperasi Pengakuan Koperasi Pengawas Pengurus Rapat angaota Rapat Pembentukan Koperasi Sekolah Sekretaris
2.
3.
Koperasi Sekolah
223
4.
Berikut ini merupakan syarat berakhirnya keanggotaan koperasi sekolah, kecuali . . . . A. pindah sekolah B. cuti karena sakit C. meninggal dunia D. tamat sekolah E. berhenti sekolah Contoh barang yang tidak boleh dijual di koperasi sekolah adalah . . . . A. makanan ringan B. penjepit kertas C. alat tindik D. kertas surat E. buku harian Berikut ini bukan alat kelengkapan organisasi di koperasi sekolah adalah .... A. rapat anggota B. rapat pengurus C. badan penasihat D. pengawas E. pengurus Pengawas koperasi sekolah dalam melakukan tugasnya bertanggung jawab kepada . . . . A. kepala sekolah D. bendahara B. badan penasihat E. rapat anggota C. ketua koperasi Berikut ini bukan tugas dan wewenang pengawas koperasi sekolah adalah .... A. membuat laporan tertulis hasil pengawasan B. meneliti catatan yang ada di koperasi C. ikut mengelola pembukuan D. mendapat semua keterangan yang dibutuhkan E. mengawasi pengelolaan koperasi Pemegang kekuasaan tertinggi di koperasi sekolah adalah . . . . A. pengurus B. rapat badan penasihat C. rapat anggota D. badan penasihat E. kepala sekolah
5.
6.
7.
8.
9.
224
10. Perilaku yang bukan bentuk kepedulian siswa kepada koperasi adalah . . . . A. rajin menyimpan simpanan sukarela B. senang berbelanja di kantin C. kadang kala menunggak simpanan wajib D. ikut memelihara peralatan milik koperasi E. rajin menghadiri rapat koperasi bila di undang 11. Berikut ini merupakan modal koperasi sekolah, kecuali . . . . A. simpanan pokok B. saham para anggota C. hibah D. simpanan sukarela E. cadangan SHU 12. Koperasi sekolah tidak perlu berbadan hukum sebab . . . . A. tidak diakui pemerintah B. tidak berumur panjang C. pengurusnya tidak berpengalaman D. tidak mengikuti aturan pemerintah E. anggotanya belum bisa bertindak secara hukum 13. Pengurus koperasi sekolah dipilih oleh . . . . A. pengawas B. dewan sekolah C. rapat anggota D. rapat pengurus E. badan penasihat 14. Yang bertanggung jawab atas administrasi keuangan koperasi sekolah adalah . . . . A. sekretaris B. akuntan C. pengawas D. bendahara E. ketua 15. Yang tidak perlu dilampirkan pada surat permohonan pengakuan koperasi adalah . . . . A. akta notaris B. akta pendirian C. neraca awal D. berita acara pembentukan E. anggaran dasar 225
Koperasi Sekolah
226
Bab VII
Koperasi
Sumber: Dok. RR
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat: 1) peduli terhadap manfaat koperasi bagi kesejahtera-an anggotanya; 2) mengidentikasi kekuatan dan kelemahan koperasi; 3) menyusun Tahap pelaporan Akuntansi Koperasi; 4) menyusun laporan perhitungan Sisa Hasil Usaha (SHU); 5) membuat pembagian SHU.
Koperasi
227
PETA KONSEP
228
ada bab sebelumnya tentang badan usaha yang telah kita pelajari bersama, kita telah mempelajari tentang koperasi termasuk kebaikan dan keburukan koperasi. Pada bab ini kita akan menambah wawasan mengenai koperasi terutama yang berkaitan dengan perihal keanggotaan, rapat anggota, pengurus, dan pengawas. Selanjutnya, kita akan membahas tahap pelaporan akuntansi koperasi yang di dalamnya berisi materi tentang neraca, laporan SHU, dan cara-cara pembagian SHU.
1. Perihal Keanggotaan
Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pada pasal 17, 18, 19, dan 20 mengatur perihal keanggotaan koperasi, sebagai berikut. Keanggotaan Pasal 17 (1) Anggota Koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa Koperasi. (2) Keanggotaan Koperasi dicatat dalam buku daftar anggota. Pasal 18 (1) Yang dapat menjadi anggota Koperasi ialah setiap warga negara Indonesia yang mampu melakukan tindakan hukum atau Koperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar. (2) Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan, hak, dan kewajiban keanggotaannya ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Pasal 19 (1) Keanggotaan Koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha Koperasi. (2) Keanggotaan Koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dipenuhi. (3) Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindahtangankan. (4) Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap Koperasi sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
Koperasi
229
Pasal 20 (1) Setiap anggota mempunyai kewajiban: a. mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota; b. berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh Koperasi; c. mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan. (2) Setiap anggota mempunyai hak: a. menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota; b. memilih dan/atau dipilih menjadi anggota Pengurus atau Pengawas; c. meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar; d. mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengurus di luar Rapat Anggota baik diminta maupun tidak diminta; e. memanfaatkan Koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama anggota; f. mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar.
230
e. f. g.
pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya; pembagian sisa hasil usaha; penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran Koperasi. Pasal 24 Keputusan Rapat Anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu suara. Hak suara dalam Koperasi Sekunder dapat diatur dalam Anggaran Dasar dengan mempertimbangkan jumlah anggota dan jasa usaha Koperasianggota secara berimbang.
Pasal 25 Rapat Anggota berhak meminta keterangan dan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas mengenai pengelolaan Koperasi. Pasal 26 (1) Rapat Anggota dilakukan paling sedikit sekali dalam 1 (satu) tahun. (2) Rapat Anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban Pengurus diselenggarakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku lampau. Pasal 27 (1) Selain Rapat Anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Koperasi dapat melakukan Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada Rapat Anggota. (2) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota Koperasi atau atas keputusan Pengurus yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar. (3) Rapat Anggota Luar Biasa mempunyai wewenang yang sama dengan wewenang Rapat Anggota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23. Pasal 28 Persyaratan, tata cara, dan tempat penyelenggaraan Rapat Anggota dan Rapat Anggota Luar Biasa diatur dalam Anggaran Dasar.
Koperasi
231
3. Perihal Pengurus
Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pada pasal 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, dan 37 mengatur perihal Pengurus, sebagai berikut. Pengurus Pasal 29 Pengurus dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota. Pengurus merupakan pemegang kuasa Rapat Anggota. Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota Pengurus dicantumkan dalam akta pendirian. Masa jabatan Pengurus paling lama 5 (lima) tahun. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota Pengurus ditetapkan dalam Anggaran Dasar.
Pasal 30 (1) Pengurus bertugas: a. mengelola Koperasi dan usahanya; b. mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi; c. menyelenggarakan Rapat Anggota; d. mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas; e. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib; f. memelihara daftar buku anggota dan pengurus. (2) Pengurus berwenang: a. mewakili Koperasi di dalam dan di luar pengadilan; b. memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar; c. melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan Koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan keputusan Rapat Anggota. Pasal 31 Pengurus bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan Koperasi dan usahanya kepada Rapat Anggota atau Rapat Anggota Luar Biasa.
232
(1) (2)
(3) (4)
Pasal 32 Pengurus Koperasi dapat mengangkat Pengelola yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha. Dalam hal Pengurus Koperasi bermaksud untuk mengangkat Pengelola, maka rencana pengangkatan tersebut diajukan kepada Rapat Anggota untuk mendapat persetujuan. Pengelola bertanggung jawab kepada Pengurus. Pengelolaan usaha oleh Pengelola tidak mengurangi tanggung jawab Pengurus sebagaimana ditentukan dalam Pasal 31.
Pasal 33 Hubungan antara Pengelola usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 dengan Pengurus Koperasi merupakan hubungan kerja atas dasar perikatan. Pasal 34 (1) Pengurus, baik bersama-sama, maupun sendiri-sendiri, menanggung kerugian yang diderita Koperasi, karena tindakan yang dilakukan dengan kesengajaan atau kelalaiannya. (2) Di samping penggantian kerugian tersebut, apabila tindakan itu dilakukan dengan kesengajaan, tidak menutup kemungkinan bagi penuntut umum untuk melakukan penuntutan. Pasal 35 Setelah tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota tahunan, Pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya: a. perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut; b. keadaan dan usaha Koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai. Pasal 36 (1) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ditanda-tangani oleh semua anggota Pengurus. (2) Apabila salah seorang anggota Pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, anggota yang bersangkutan menjelaskan alasannya secara tertulis.
Koperasi
233
Pasal 37 Persetujuan terhadap laporan tahunan, termasuk pengesahan perhitungan tahunan, merupakan penerimaan pertanggungjawaban Pengurus oleh Rapat Anggota.
4. Perihal Pengawas
Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pada pasal 38, 39, dan 40 mengatur perihal Pengawas, sebagai berikut. Pengawas Pasal 38 (1) Pengawas dipilih dari dan oleh anggota Koperasi dalam Rapat Anggota. (2) Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. (3) Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Pasal 39 (1) Pengawas bertugas: a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan Koperasi; b. membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya. (2) Pengawas berwenang: a. meneliti catatan yang ada pada Koperasi; b. mendapatkan segala keterangan yang diperlukan. (3) Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga. Pasal 40 Koperasi dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik.
234
Berikut ini kita akan membahas tahap pelaporan akuntansi koperasi yang dilanjutkan dengan cara pembagian SHU bagi masing-masing anggota. Tahap pelaporan akuntansi koperasi merupakan tanggung jawab pengurus koperasi kepada para anggota, mengenai segala kegiatan koperasi selama satu periode akuntansi. Tahap pelaporan akuntansi koperasi akan menghasilkan laporan keuangan koperasi yang umumnya terdiri atas neraca, laporan SHU, dan laporan perubahan posisi keuangan yang disertai catatan dan penjelasan. Pada badan usaha lain, laporan SHU disebut laporan laba rugi. Pemakai utama dari laporan keuangan koperasi adalah para anggota koperasi dan para pejabat koperasi. Pemakai lain yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan koperasi di antaranya adalah calon anggota koperasi, kreditur, bank, dan kantor pajak. Pemakai utama laporan keuangan koperasi terutama memiliki kepentingan untuk: a. menilai pertanggungjawaban pengurus; b. menilai prestasi pengurus; c. menilai manfaat yang diberikan koperasi terhadap anggotanya; d. sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jumlah sumber daya, karya, dan jasa yang diberikan kepada koperasi. (Berdasarkan PSAK/ Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 27, ayat 11, 12, 13, dan 14). Laporan keuangan koperasi menurut PSAK No. 27 ayat 18 dapat menyediakan informasi yang berguna bagi pemakainya untuk: a. mengetahui manfaat yang diperoleh dengan menjadi anggota koperasi; b. mengetahui prestasi keuangan koperasi selama satu periode dengan melihat sisa hasil usaha dan manfaat keanggotaan koperasi; c. mengetahui sumber daya ekonomis yang dimiliki koperasi, kewajiban dan kekayaan bersih, dengan pemisahan antara yang berkaitan dengan anggota dan bukan anggota; d. mengetahui transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya ekonomis, kewajiban, dan kekayaan bersih dalam suatu periode, dan pemisahan antara yang berkaitan dengan anggota dan yang bukan anggota; serta e. mengetahui informasi penting lainnya yang mungkin memengaruhi likuiditas dan solvabilitas koperasi. Berikut ini kita akan membahas laporan keuangan koperasi yang berupa neraca dan laporan SHU termasuk cara-cara pembagian SHU.
1. Neraca
Dalam membahas neraca kita akan mempelajari penyusunan neraca dan lampiran penjelasan akun neraca. 235
Koperasi
a. Menyusun Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang disusun secara sistematis yang menggambarkan posisi keuangan pada waktu tertentu yang terdiri atas aktiva, kewajiban, dan ekuitas (modal). Neraca koperasi umumnya terdiri atas komponen-komponen berikut. Aktiva Aktiva lancar Investasi Aktiva tetap Aktiva tetap tak berwujud Aktiva lain-lain Agar jelas, berikut ini disajikan skema neraca koperasi yang telah disederhanakan. Aktiva Aktiva lancar Kas dan bank Investasi jangka pendek Piutang usaha Piutang pinjaman anggota Piutang pinjaman nonanggota Piutang lain-lain Peny. piutang tak tertagih Persediaan barang Pendapatan akan diterima Jumlah aktiva lancar Investasi jangka panjang Penyertaan pada koperasi Penyertaan pada nonkoperasi Jumlah investasi jangka panjang Aktiva tetap Tanah/hak atas tanah Bangunan Mesin Inventaris 2005 Rpxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx (xxxxx) xxxxx xxxxx xxxxx Rpxxxxx xxxxx Rpxxxxx Rpxxxxx xxxxx xxxxx xxxxx 2004 Rpxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx (xxxxx) xxxxx xxxxx xxxxx Rpxxxxx xxxxx Rpxxxxx Rpxxxxx xxxxx xxxxx xxxxx Kewajiban Kewajiban lancar Kewajiban jangka panjang Kewajiban lain-lain Ekuitas/Modal Simpanan pokok Simpanan wajib Cadangan SHU yang belum dibagi
236
(xxxxx) Rpxxxxx xxxxx Rpxxxxx 2004 Rpxxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx xxxxx Rpxxxxx
Kewajiban dan ekuitas 2005 Kewajiban jangka pendek Utang usaha Rpxxxxx Utang bank xxxxx Utang pajak xxxxx Utang simpanan sukarela anggota xxxxx Utang dana bagian SHU xxxxx Utang jangka panjang akan jatuh tempo xxxxx xxxxx Biaya harus dibayar Jumlah kewajiban jangka pendek Rpxxxxx Kewajiban jangka panjang Utang bank Rpxxxxx Utang jangka panjang lainnya xxxxx Jumlah kewajiban jangka panjang Rpxxxxx Ekuitas/modal Simpanan wajib Simpanan pokok Modal penyertaan partisipasi anggota Modal penyertaan Modal sumbangan Cadangan SHU belum dibagi Jumlah ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas/modal
Catatan: Umumnya neraca dilaporkan dengan menyertakan neraca tahun sebelumnya sebagai perbandingan. Bila dilaporkan neraca tahun 2005 maka neraca tahun 2004 disertakan sebagai pembanding.
Koperasi
237
b.
2.
238
3.
Persediaan barang Persediaan barang sebesar Rp.............. adalah persediaan barang-barang pada tanggal 31 Desember 2005 yang disertai jumlah dan harga satuannya. 4. Perlengkapan Dibuat perincian setiap perlengkapan yang ada pada tanggal 31 Desember 2005 dengan harga masing-masing. 5. Aktiva tetap Setiap aktiva tetap harus dibuat secara jelas sebesar nilai perolehannya sesuai dengan nomor urut masing-masing aktiva. Demikian pula akumulasi penyusutan setiap aktiva tetap (kecuali tanah) harus dibuat penjelasan sesuai dengan nomor urut masing-masing aktiva. 6. Simpanan pokok dan simpanan wajib anggota Setiap anggota harus dibuatkan secara jelas masing-masing catatan simpanan, baik simpanan pokok, simpanan wajib, maupun simpanan sukarela berdasarkan nomor urut masing-masing. 7. Sisa hasil usaha Sisa hasil usaha tahun berjalan sebelum pajak (2005) sebesar Rp.................. adalah jumlah SHU yang diperoleh pada tahun 2005 yang uraiannya dapat dilihat dalam perhitungan hasil usaha tahun 2005.
Koperasi
239
2) 3) 4) 5) 6) 7)
Harus ada pemisahan antara bidang usaha yang satu dengan yang lainnya. Bentuk laporan dapat menggunakan bentuk stafel (dari atas ke bawah). Harus dapat menggambarkan unsur-unsur pendapatan dan beban (termasuk harga pokok penjualan). Pendapatan yang digambarkan harus dipisahkan antara pendapatan yang berasal dari anggota dan yang berasal dari bukan anggota. Harga pokok penjualan dibedakan antara harga pokok penjualan kepada anggota dan bukan anggota. Beban dibedakan antara beban kepada anggota dan bukan anggota serta beban yang berkaitan dengan program-program pemerintah. Berikut disajikan contoh Laporan Sisa Hasil Usaha.
Koperasi Sejahtera Laporan Sisa Hasil Usaha per 31 Desember 2005 (dalam ribuan
Keterangan Anggota Simpan Pinjam Barang Konsumsi Rp (Rp) 2005 2004 2005 2004 13.000 14.000 7.500 8.000 13.500 13.000 13.500 13.000 5.500 6.000 600 100 50 200 100 1.050 4.950 150 12.000 11.800 4.800 400 80 50 150 100 780 4.720 120 4.600 Bukan Anggota Barang Konsumsi (Rp) 2005 2004 11.000 7.000 7.000 4.000 4.000 100 50 10 100 50 310 3.690 80 3.610 3.000 80 20 10 90 50 250 2.750 50 2.700 Jumlah Rp 2005 25.000 15.000 13.500 23.500 700 150 60 1.500 300 150 2.860 20.640 230 20.410 2004 20.000 11.500 13.000 21.500 480 100 60 1.200 240 150 2.230 19.270 170 19.100
Penjualan bersih Harga pokok penjualan Pendapatan jasa simpan pinjam Laba kotor usaha Beban usaha dan umum Beban karyawan Beban perlengkapan Beban penyusunan perlengkapan Bunga simpan sukarela Beban penjualan Beban lain-lain Jumlah beban Laba usaha Beban di luar usaha: Beban bunga bank Sisa hasil usaha
1.500
1.200
1.500 12.000
1.200 11.800
240
Rp....................... Rp....................... Rp.......................+ Rp....................... Penjualan bersih kepada anggota Rp....................... (b) Jadi, penjualan bersih pada 31 Desember 2005 senilai (a) + (b).
b) *
Harga pokok penjualan pada 31 Desember 2005 senilai Rp....................... adalah berasal dari Persediaan awal Rp....................... Pembelian Rp....................... Rp....................... Retur pembelian Pembelian bersih Rp.......................+ Barang siap dijual Rp....................... Rp....................... Persediaan akhir Harga pokok penjualan Rp....................... Beban karyawan pada 31 Desember 2005 senilai Rp....................... adalah berasal dari Gaji dan upah karyawan Rp....................... Tunjangan karyawan Rp....................... Perjalanan dinas karyawan Rp....................... Rp.......................+ Biaya lain-lain karyawan Rp.......................
c) *
Koperasi
241
b) Sisa hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilaksanakan oleh masingmasing anggota pada koperasi. Dan, dipergunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan lain dari koperasi, sesuai dengan keputusan rapat anggota. c) Besarnya dana cadangan ditetapkan dalam rapat anggota. Pada prinsipnya, SHU yang dibagikan kepada anggota adalah SHU yang berasal dari transaksi dengan anggota. Adapun SHU yang berasal dari transaksi dengan bukan anggota seharusnya tidak dibagikan kepada anggota, dan mayoritas disimpan sebagai cadangan koperasi. Tetapi dalam kasus tertentu, bila SHU yang berasal dari bukan anggota relatif besar maka rapat anggota dapat memutuskan untuk dibagikan kepada anggota. Pembagian SHU dalam suatu koperasi yang ditetapkan dalam RAT (Rapat Anggota Tahunan) umumnya menggunakan ketentuan, sebagai berikut.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. SHU dibagi untuk Bagian anggota a. Jasa modal b. Jasa anggota Cadangan koperasi Dana pengurus Dana pegawai Dana pembangunan daerah kerja Dana pendidik perkoperasian Dana sosial Jumlah SHU dari anggota 20% 25% 25% 10% 5% 5% 5% 5% 100% SHU dari bukan anggota 20% 30% 15% 10% 10% 10% 5% 100%
Misalnya diketahui: SHU dari transaksi dengan anggota Rp50.000.000 SHU dari transaksi dengan bukan anggota Rp25.000.000 Maka pembagian SHU berdasarkan ketentuan di atas adalah, sebagai berikut:
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. SHU dibagi untuk % Bagian anggota a. Jasa modal b. Jasa anggota Cadangan koperasi Dana pengurus Dana pegawai Dana pembangunan daerah kerja Dana pendidik perkoperasian Dana sosial Jumlah 20 25 25 10 5 5 5 5 100 SHU dari anggota Jumlah Rp50.000.000,Rp10.000.000,Rp12.500.000,Rp12.500.000,Rp5.000.000,Rp2.500.000,Rp2.500.000,Rp2.500.000,Rp2.500.000,Rp50.000.000,SHU dari bukan Anggota % 20 30 15 10 10 10 5 100 Jumlah Rp25.000.000,Rp5.000.000,Rp7.500.000,Rp3.750.000,Rp2.500.000,Rp2.500.000,Rp2.500.000,Rp1.250.000,Rp25.000.000,-
242
2) a)
b)
Penetapan Pembagian SHU bagi masing-masing anggota koperasi yang dibagikan kepada anggota terdiri atas: Jasa modal, yaitu bagian dari sisa hasil usaha yang diberikan kepada anggota berdasarkan besar kecilnya simpanan para anggota. Makin besar simpanan anggota pada koperasi, makin besar pula jasa modal yang diterima. Jasa anggota, yaitu bagian dari sisa hasil usaha yang diberikan kepada anggota berdasarkan jasa anggota yang diberikan kepada koperasi. Jasa anggota kepada koperasi bergantung pada bidang usaha yang digarap koperasi, sebagai berikut. (1) Koperasi konsumsi; Jasa anggota ditentukan oleh besar kecilnya anggota berbelanja kepada koperasi. (2) Koperasi kredit; Jasa anggota ditentukan oleh besar kecilnya pinjaman anggota pada koperasi. (3) Koperasi produksi; Jasa anggota ditentukan oleh besar kecilnya anggota menjual hasil produknya melalui koperasi. (4) Koperasi konsumsi dan kredit; Jasa anggota ditentukan oleh besar kecilnya anggota berbelanja dan meminjam kepada koperasi.
Untuk menetapkan pembagian jasa modal setiap anggota dapat digunakan salah satu dari rumus berikut. Rumus pertama dan kedua akan menghasilkan jasa modal yang sama. Rumus pertama:
Jasa modal = Simpanan anggota tertentu X Besarnya SHU untuk jasa modal Total simpanan
Rumus kedua:
Jasa modal = Persentase jasa modal x Simpanan anggota tertentu Adapun Persentase jasa modal = Besarnya SHU untuk jasa modal X 100% Total simpanan
Untuk menetapkan pembagian jasa anggota dari setiap anggota dapat digunakan jasa anggota yang sama. (1) Bila koperasi di bidang kredit (simpan pinjam) Rumus pertama:
Jasa anggota = Pinjaman anggota tertentu X Besarnya SHU untuk jasa anggota Total pinjaman
Koperasi
243
Rumus kedua:
Jasa anggota = Persentase jasa anggota x Pinjaman anggota tertentu Adapun Persentase jasa anggota = Besarnya SHU untuk jasa anggota X 100% Total pinjaman anggota
(2) Bila koperasi di bidang konsumsi (jual beli kebutuhan konsumsi) Rumus pertama:
Jasa anggota = Pembelian anggota tertentu x Besarnya SHU untuk jasa anggota Total pembelian anggota
Rumus kedua:
Jasa anggota = Persentase jasa anggota x Pembelian anggota tertentu Adapun Persentase jasa anggota = Besarnya SHU untuk jasa anggota X 100% Total Pembelian anggota
(3) Bila koperasi di bidang produksi (menjual produk anggota koperasi) Rumus pertama:
Jasa anggota = Produksi anggota tertentu x Besarnya SHU untuk jasa anggota Total Produksi anggota
Rumus kedua:
Jasa anggota = Persentase jasa anggota x Produksi anggota tertentu Adapun Persentase jasa anggota = Besarnya SHU untuk jasa anggota X 100% Total Produksi anggota
Pinjaman dan pembelian anggota tertentu Total pinjaman dan pembelian anggota
Rumus kedua:
Jasa anggota = Persentase jasa anggota x Pinjaman dan pembelian anggota tertentu Adapun Persentase jasa anggota = Besarnya SHU untuk jasa anggota/Total pinjaman dan pembelian anggota x 100%
CONTOH SOAL
Contoh 1: Pada suatu periode akuntansi yang berakhir 31 Desember 2005, koperasi konsumsi Adil memperoleh SHU dari transaksi dengan anggota sebesar
244
Rp40.000.000,-. Berdasarkan RAT, SHU tersebut dibagi dengan ketentuan, sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Jasa Modal Anggota Cadangan koperasi Dana pengurus Dana pegawai Dana pembangunan daerah kerja Dana pendidikan perkoperasian Dana Soaial Jumlah 15% 30% 25% 10% 5% 5% 5% 5% 100%
Adapun SHU dari transaksi dengan bukan anggota yang sebesar Rp6.000.000 berdasarkan RAT seluruhnya akan digunakan sebagai cadangan koperasi. Dari data di atas, tentukan: a. Perhitungan pembagian SHU b. Ayat jurnal yang diperlukan c. Hitung SHU yang diterima anggota bernama Reza bila simpanan Reza Rp5.000.000,-. Total simpanan di koperasi Rp205.000.000,-, pembelian Reza ke koperasi Rp1.500.000,-, dan total penjualan koperasi kepada anggota Rp180.000.000,-. Jawab: a. Pembagian SHU
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Jasa modal Anggota Cadangan koperasi Dana pengurus Dana pegawai Dana pembangunan daerah kerja Dana pendidikan perkoperasian Dana sosial
Jumlah
X X X X X X X X
Rp40.000.000,Rp40.000.000,Rp40.000.000,Rp40.000.000,Rp40.000.000,Rp40.000.000,Rp40.000.000,Rp40.000.000,-
b.
Jurnal yang diperlukan: Ikhtisar SHU Rp40.000.000,Jasa modal Jasa anggota Cadangan koperasi Dana pengurus
Rp6.000.000,Rp12.000.000,Rp10.000.000,Rp4.000.000,-
Koperasi
245
Dana pegawai Dana pembangunan daerah kerja Dana pendidikan perkoperasian Dana sosial c. SHU yang diterima Reza:
Jasa modal =
Rp2.000.000,Rp2.000.000,Rp2.000.000,Rp2.000.000,-
Simpanan anggota tertentu x Besarnya SHU untuk jasa modal Total simpanan
Rp5.000.000,x Rp6.000.000,Rp205.000.000,-
= Rp146.342,Jasa anggota = Pembelian anggota tertentu x Besarnya SHU untuk jasa anggota Total Pembelian anggota
Rp1.500.000,x Rp12.000.000,180.000.000,= Rp100.000,= Jadi, SHU yang diterima Reza = Rp146.342,- + Rp100.000,- = Rp246.342,Contoh 2: Koperasi Makmur yang melayani konsumsi dan kredit (simpan pinjam) pada satu periode akuntansi membagi SHU untuk jasa modal sebesar Rp10.000.000,- dan jasa anggota sebesar Rp15.000.000,-. Hitunglah SHU yang akan diterima Ratih bila jumlah simpanan Ratih Rp4.000.000,-, total simpanan anggota di koperasi Rp140.000.000,-, pembelian dan pinjaman Ratih sebesar Rp2.300.000,-, total pembelian dan pinjaman anggota Rp160.000.000,-. Jawab: SHU yang diterima Ratih:
Jasa modal = Simpanan anggota tertentu x Besarnya SHU untuk jasa modal Total simpanan
Rp2.300.000,x Rp15.000.000,Rp160.000.000,= Rp215.625,= Jadi, SHU yang diterima Ratih = Rp285.714,- + Rp215.625,- = Rp501.339,246
RANGKUMAN
Koperasi A. 1. Perihal Keanggotaan, Rapat Anggota, Pengurus, dan Pengawas Perihal Keanggotaan diatur dalam pasal 17, 18, 19, dan 20 UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian yang membahas: arti anggota koperasi, yang berhak menjadi anggota koperasi, serta hak dan kewajiban anggota koperasi. Perihal Rapat Anggota diatur dalam pasal 22, 23, 24, 25, 26, 27, dan 28 UU no 25 tahun 1992 yang membahas: kedudukan rapat anggota (sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di koperasi), tugas rapat anggota, cara pengambilan keputusan, hak rapat anggota, pelaksanaan rapat anggota, dan pelaksanaan rapat anggota luar biasa. Perihal Pengurus diatur dalam pasa 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, dan 37 UU no. 25 tahun 1992 yang membahas: kedudukan pengurus (sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota), masa jabatan pengurus, syarat pengurus, tugas pengurus, wewenang pengurus, tanggung jawab pengurus, pengangkatan pengelola oleh pengurus, sanksi bagi pengurus dan laporan tahunan pengurus. Perihal Pengawas diatur dalam pasal 38, 39, dan 40 UU no. 25 tahun 1992 yang membahas: kedudukan pengawas (yang bertanggung jawab kepada Rapat Anggota), tugas pengawas, dan wewenang pengawas. Tahap Pelaporan Akuntansi Koperasi
2.
3.
4.
B.
Tahap pelaporan akuntansi koperasikan menghasilkan laporan keuangan koperasi yang umum terdiri atas: neraca, laporan SHU (perhitungan hasil usaha), dan laporan perubahan posisi keuangan yang disertai dengan catatan dan penjelasan. Kali ini hanya dibahas neraca dan laporan SHU disertai penjelasannya. 1. Neraca adalah laporan keuangan yang disusun secara sistematis yang menggambarkan posisi keuangan pada waktu tertentu yang terdiri atas aktiva, kewajiban, dan ekuitas (modal). 2. Lampiran penjelasan akun neraca, menjelaskan dari mana diperoleh angka-angka pada akun neraca. 3. Laporan SHU (Sisa Hasil Usaha) adalah laporan keuangan yang disusun untuk menggambarkan hasil usaha koperasi selama 1 periode akuntansi. 4. Lampiran penjelasan akun pendapatan dan beban, menjelaskan dari mana angka-angka pada laporan SHU diperoleh. C. 1. Cara Pembagian SHU Dasar pembagian SHU secara garis besar diatur dalam UU no 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pada pasal 45 ayat 1, 2, dan 3. Tetapi cara pembagian SHU secara rinci harus ditentukan dalam rapat anggota. SHU a. b. c. d. e. f. g. koperasi umumnya dibagikan untuk: Anggota Cadangan koperasi Dana pengurus Dana pegawai Dana pembangunan daerah kerja Dana pendidikan Dana sosial
2.
3.
SHU yang dibagikan untuk anggota diberikan dalam bentuk: a. Jasa modal b. Jasa anggota/jasa usaha Untuk membagi SHU koperasi anggota digunakan rumus jasa modal dan jasa anggota untuk mempermudah penghitungan.
4.
Koperasi
247
Kata Kunci
Aktiva Akuntasi publik Anggota Anggota luar biasa Hak Anggota Jasa anggota Jasa modal Keanggotaan Kewajiban kewajiban anggota Lampiran penjelasan akun neraca Lampiran penjelasan akun pendapatan dan bebas Laporan SHU Modal (Ekuitas) Neraca Pembagian SHU Pengawas Pengelola Pengurus Rapat Anggota Rapat anggota luar biasa Tugas pengawas Tugas pengurus Wewenang pengawas Wewenang pengruus
2.
248
3.
Anggaran Dasar dan pembagian SHU harus ditetapkan oleh . . . . A. pengurus B. rapat pengurus C. sekelompok anggota senior D. rapat anggota E. anggota ahli Rapat anggota diadakan paling sedikit . . . kali dalam satu tahun. A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 Yang merupakan wewenang pengurus adalah . . . . A. mengelola koperasi B. menyelenggarakan rapat anggota C. menyelenggarakan pembukuan keuangan D. mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan E. memelihara daftar buku anggota dan pengurus Bila pengurus merugikan koperasi maka pengurus wajib . . . . A. menanggung kerugian B. menghindari kerugian C. menanggung risiko D. membayar laba E. mendapat hukuman Bila seorang pengurus tidak bersedia menandatangani laporan tahunan maka ia . . . . A. harus keluar dari kepengurusan B. wajib membayar kerugian C. menjelaskan alasannya secara tertulis D. menjelaskan alasannya secara jujur E. menjelaskan alasannya di depan sidang Wewenang pengawas di antaranya adalah . . . . A. membuat laporan tahunan B. meneliti catatan koperasi C. menyelenggarakan rapat anggota D. membuat laporan hasil pengawasan E. mengawasi pengelolaan koperasi 249
4.
5.
6.
7.
8.
Koperasi
9.
Laporan keuangan yang disusun secara sistematis yang menggambarkan posisi keuangan pada waktu tertentu yang terdiri atas aktiva, kewajiban, dan modal disebut . . . . A. modal SHU D. laporan tahunan B. laporan aktiva E. rugi laba C. neraca
10. Kas dan Bank dalam neraca tergolong dalam . . . . A. aktiva tetap D. modal B. aktiva tidak berwujud E. aktiva lancar C. kewajiban 11. Simpanan pokok dan simpanan wajib termasuk modal, sedangkan simpanan sukarela termasuk dalam . . . . A. aktiva tetap B. utang jangka pendek C. utang jangka panjang D. aktiva lain-lain E. modal lain-lain 12. Istilah lain dari laporan sisa hasil usaha adalah . . . . A. neraca B. neraca akhir C. perhitungan akhir D. perhitungan keuntungan E. perhitungan hasil usaha 13. Pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak, disebut . . . . A. rugi D. sisa hasil usaha B. laba E. saldo tahunan C. sisa koperasi 14. Jasa modal diberikan kepada anggota koperasi berdasarkan . . . . A. lama tidaknya menjadi anggota B. besar kecilnya pinjaman anggota C. besar kecilnya jasa anggota D. besar kecilnya sumbangan anggota E. besar kecilnya simpanan anggota
250
15. Untuk menghitung jasa modal dapat digunakan rumus berikut: A. Jasa modal = persentase jasa anggota x pinjaman anggota tertentu B. Jasa modal = pembelian anggota x pinjaman anggota tertentu C. Jasa modal = persentase jasa modal x simpanan anggota tertentu D. Jasa modal = persentase jasa usaha x simpanan anggota tertentu E. Jasa modal = persentase jasa modal x pinjaman anggota tertentu
Berdasarkan data tersebut, tentukan: a. Perhitungan pembagian SHU b. Ayat jurnal yang diperlukan c. Jumlah SHU yang diterima Tuti bila simpanan Tuti Rp4.000.000,-, total simpanan di koperasi Rp190.000.000,-, pembelian Tuti ke koperasi Rp2.000.000,-, dan total penjualan koperasi kepada anggota Rp160.000.000,-.
Koperasi
251
9.
Koperasi Anugerah yang bergerak di bidang konsumsi dan kredit pada 31 Desember 2005 membagi SHU untuk jasa modal sebesar Rp16.000.000,dan jasa anggota sebesar Rp20.000.000,-. Hitung SHU yang diterima Rahmad bila jumlah simpanan Rahmad Rp6.000.000,-, total simpanan anggota di koperasi Rp150.000.000,-, pembelian dan pinjaman Rahmad sebesar Rp3.500.000,-, total pembelian dan pinjaman anggota Rp120.000.000,-.
10. Hitunglah SHU yang diterima Dina bila diketahui data sebagai berikut. - SHU untuk jasa modal Rp20.000.000,- SHU untuk jasa anggota Rp25.000.000,- Simpanan Dina Rp8.000.000,- Total simpanan anggota Rp140.000.000,- Pembelian dan pinjaman Rahmad Rp2.000.000,- Total pembelian dan pinjaman anggota Rp110.000.000,Hitunglah jasa modal dan jasa anggota yang diterima Dina dengan menggunakan rumus pertama dan rumus kedua. Buktikan kedua rumus menghasilkan jumlah yang sama.
252
Bab VIII
Wirausaha
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat: 1) mendeskripsikan konsep wirausaha. 2) mengidentikasi peran wirausaha dalam perekonomian nasional. 3) menunjukan sektor-sektor yang dapat dimasuki wirausaha (sektor formal dan informal). 4) melakukan penelitian sederhana terhadap keberhasilan atau kegagalan wirausaha dilingkungan setempat. 5) menetapkan alternatif kombinasi sumber daya ekonomi di lingkungan setempat. 6) menerapkan sikap dan jiwa wirausaha.
Wirausaha
253
PETA KONSEP
254
i antara kalian pasti pernah bertanya, mengapa kita harus belajar khusus tentang wirausaha? Apa pentingnya wirausaha? Kalian tentu masih ingat apa yang disebut faktor produksi atau sumber daya. Kita sudah mempelajari bahwa ada empat macam faktor produksi yaitu faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal, dan faktor produksi wirausaha (pengusaha). Alam, tenaga kerja dan modal tidak akan berarti apa-apa bila tidak ada faktor produksi wirausaha, karena faktor produksi wirausahalah yang mengelola ketiganya agar dapat menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Sekarang ini wirausaha menjadi topik yang menarik dan populer untuk dipelajari dan diperbincangkan. Sebelum tahun 1960-an para ahli ekonomi terutama ahli ekonomi Amerika lebih suka membahas dan mendalami masalah bagaimana mengelola permintaan konsumen agar konsumen bersedia membeli produk dalam jumlah lebih banyak, saat itu membahas serba-serbi permintaan sangatlah penting karena berkaitan dengan hasil penjualan perusahaan. Baru mulai tahun 1970-an ketika kecepatan naiknya produktivitas tidak sebesar masa lalu dan ketika muncul pesaing-pesaing dari Jepang dan Jerman, serta banyaknya sektor-sektor ekonomi yang tumbuh bermunculan, seperti pelayanan kesehatan, elektronik, robotik, dan rekayasa genetika, perhatian ahli ekonomi mulai bergeser dan fokus ke satu hal yakni wirausaha. Karena sesungguhnya wirausahalah yang berkiprah dibalik semua peristiwa itu. Setelah dipelajari, banyak perusahaan besar yang sukses diawali dari sebuah perusahaan kecil yang dimotori oleh orang yang unggul yakni wirausaha. George Gilder menyebut wirausaha sebagai pahlawan kreativitas. Seorang pahlawan kreativitas mampu melihat peluang, dan mampu menciptakan barang atau jasa untuk mengisi peluang tersebut. Begitu pentingnya peranan wirausaha dalam perekonomian sehingga kita pun perlu membahas tentang wirausaha secara khusus.
A. Pengertian Wirausaha
Para ahli dan praktisi ekonomi berbeda-beda dalam mengartikan wirausaha, tergantung dari sudut mana mereka mengartikannya. Berikut ini beberapa pengertian wirausaha: 1. Menurut Peter Drucker, wirausaha adalah orang yang selalu mencari perubahan, menanggapi perubahan itu, dan memanfaatkannya sebagai suatu kesempatan.
Wirausaha
255
2.
3.
4.
5.
Menurut Jose Carlos Jarillo Mossi, wirausaha adalah seseorang yang merasakan adanya peluang, mengejar peluang-peluang yang sesuai dengan situasi dirinya, dan percaya bahwa kesuksesan merupakan suatu hal yang dapat dicapai. Menurut Joseph A. Schumpeter, wirausaha adalah orang yang selalu mencoba dan melakukan kemungkinan peluang bisnis baru yang belum pernah dicoba sebelumnya. Yang termasuk peluang adalah membuat produk baru atau membuat produk lama dengan cara baru, atau mengorganisasi ulang industri lama lalu membuka pasar baru, atau mengeksploitasi penemuan baru. Menurut Akio Morita, wirausaha adalah orang yang mampu melihat kebutuhan dan kemudian membawa tenaga kerja, material, dan modal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tadi. Menurut Encyclopedia of Americana, wirausaha adalah orang yang berani mengambil dengan menyatukan berbagai fungsi produksi termasuk modal, bahan baku, tenaga kerja dan menerima imbalan dalam bentuk laba dari nilai pasar yang dihasilkannya.
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa wirausaha adalah orang yang mampu melihat peluang, selalu mengejar peluang, dan memanfaatkan peluang dengan cara mengombinasikan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja dan modal) untuk menghasilkan barang dan jasa dalam rangka mencari laba.
I N F O
Peluang Ada di Mana Saja, juga di Negara Lain Cascade Medical Inc., misalnya, mengetahui ada potensi pasar yang amat besar di Saudi Arabia untuk sistem memonitor glukosa darah yang dipakai di rumah. Saudi Arabia mempunyai 700.000 orang penduduk yang menderita diabetes. Perusahaan itu bergabung dengan mitra dagang di Saudi dan sekarang bersaing dengan perusahaan perawatan kesehatan asing semuanya raksasa dan berhasil mengambil pangsa sebesar 20 persen dari seluruh pasar di Saudi, untuk alat monitor glukosa darah yang dipakai di rumah.
Sumber: Manajemen, James F. Stoner, dkk
256
B. Ciri-Ciri Wirausaha
Bagaimana seseorang bisa disebut sebagai wirausaha? Seseorang bisa disebut sebagai wirausaha bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Mampu melihat, mencari, dan menangkap peluang. 2. Suka bekerja keras. 3. Mempunyai jiwa kepemimpinan. 4. Mampu mengorganisasi faktor-faktor produksi. 5. Mempunyai rasa percaya diri tinggi dan selalu bersikap positif. 6. Kreatif, inisiatif, dan mampu membuat inovasi-inovasi baru. 7. Berorientasi pada tugas dan hasil untuk meraih keuntungan. 8. Berani mengambil risiko yang telah diperhitungkan sebelumnya. 9. Memiliki cita-cita, tujuan, dan visi ke depan. 10. Mampu berkomunikasi dengan semua kalangan. 11. Terbuka terhadap pendapat, kritik dan saran orang lain. Semakin lengkap ciri-ciri wirausaha pada diri seseorang maka akan semakin sukses orang tersebut dalam berusaha. Sebaliknya, semakin sedikit ciri-ciri wirausaha yang ada pada seseorang, semakin kurang berhasil usaha yang dijalankannya. Oleh karena itu, agar semakin berhasil dalam menjalankan usaha, seorang wirausaha harus terus menerus menempa dirinya agar sungguh-sungguh berjati diri seorang wirausaha yang mampu memiliki semua ciri sebagai seorang wirausaha.
1. Memiliki Modal
Untuk menjalankan usahanya seorang wirausaha harus memiliki sejumlah modal, baik modal barang maupun modal uang. Modal bisa berasal dari diri sendiri ataupun dari pinjaman. Itu berarti, seseorang yang tidak memiliki modal sendiri bisa memulai sesuatu usaha dengan menggunakan modal pinjaman. 257
Wirausaha
258
Wirausaha
259
KEGIATAN
8. 1
Carilah artikel di koran atau majalah mengenai usaha-usaha pemerintah Indonesia dalam memberdayakan wirausaha dalam negeri. Buat dalam bentuk kliping!
1. Sektor Formal
Sektor formal adalah sektor usaha yang beroperasi secara resmi (formal) karena dalam pendiriannya membutuhkan syarat-syarat tertentu seperti akta pendirian, surat izin usaha, anggaran dasar dan lain-lain. Sektor formal memiliki ciri-ciri tertentu, ciri-ciri sektor formal di antaranya: a. Memiliki izin. b. Memerlukan modal yang relatif besar. c. Menggunakan pembukuan yang sistematis serta teratur dan membuat laporan keuangan untuk mengetahui keadaan keuangan dan laba/rugi yang diperoleh. d. Laba yang diperoleh relatif besar. e. Melakukan pembayaran pajak kepada negara, seperti pajak perseroan (bila badan usaha berbentuk PT), dan pajak penghasilan (bagi pemilik). f. Umumnya bertempat di perkotaan atau di kawasan perindustrian. Bentuk badan usaha dari sektor formal di antaranya adalah PT (Perseroan Terbatas), CV, firma, koperasi dan usaha-usaha lain yang memerlukan izin atau akta pendirian. Karena bermodal besar, umumnya badan usaha- badan usaha sektor formal memiliki satu atau lebih perusahaan untuk menjalankan usahanya.
2. Sektor Informal
Sektor informal adalah sektor usaha yang beroperasi secara tidak resmi (informal), karena dalam pendiriannya umumnya tidak menggunakan syarat-
260
syarat tertentu seperti akta pendirian, anggaran dasar, surat izin usaha dan lain-lain. Seperti sektor formal, sektor informal juga memiliki ciri-ciri, antara lain: a. Umumnya tidak memiliki izin. b. Memerlukan modal yang relatif kecil. c. Menggunakan pembukuan yang sederhana dan sebagian bahkan tidak menggunakan pembukuan sama sekali. d. Laba yang diperoleh umumnya relatif kecil. e. Umumnya tidak membayar pajak kepada pemerintah (kecuali bila penghasilan pemilik cukup besar untuk dikenai pajak penghasilan). f. Bertempat di segala penjuru, bisa di perkotaan bisa di pedesaan. g. Harga barang atau jasa yang dijual umumnya relatif murah. Bentuk badan usaha dari sektor informal umumnya adalah badan usaha perseorangan yang dalam pendiriannya tidak perlu menggunakan akta pendirian. Akan tetapi, untuk usaha-usaha tertentu seperti penggilingan padi dan penginapan, walaupun dimiliki secara perseorangan harus tetap mendapat izin dari pemerintah daerah setempat.
Secara sepintas, sektor informal terlihat sepele dibanding sektor formal. Akan tetapi pada kenyataannya, keberadaan sektor informal sangat membantu perekonomian Indonesia. Terbukti saat krisis moneter melanda Indonesia tahun 1997 sektor informal telah menunjukkan peran pentingnya dengan menjadi buffer (peredam) gejolak di pasar kerja dengan cara menampung jutaan buruh korban PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) yang terjadi di sektor formal. Sektor informal telah membuat angka pengangguran dan kemiskinan tidak melonjak sebesar yang diperkirakan. Setelah krisis, sektor informal tetap menunjukkan peran pentingnya dengan menjadi sektor pengaman di tengah ketidakmampuan pemerintah dan sektor formal dalam menyediakan lapangan kerja. Bahkan, dalam enam tahun terakhir hampir tak ada penambahan lapangan kerja baru di sektor formal, yang terjadi justru penciutan lapangan kerja.
Wirausaha
261
Prof. Mubyarto dan para ekonom pembangunan lainnya mengidentikkan sektor informal sebagai ekonomi rakyat, yaitu ekonomi yang melibatkan mayoritas rakyat. Itu berarti memberdayakan sektor informal sama artinya dengan memberdayakan ekonomi rakyat yang banyak diwakili oleh UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Sebagai perbandingan, di negara-negara industri baru seperti Singapura, Hongkong, Korea Selatan dan Taiwan, usahausaha kecil yang merupakan bentuk sektor informal menjadi fokus perhatian dan pemberdayaan dalam rangka pengembangan menuju usaha yang lebih besar dan lebih kuat.
1. Tahap Persiapan
a. b. c. Tahap persiapan terdiri atas: Menetapkan tujuan penelitian, yakni mengali berbagai informasi seputar keberhasilan dan kegagalan seorang wirausaha. Menetapkan tempat penelitian, yakni menetapkan tempat (alamat) wirausaha yang akan dikunjungi. Membuat surat pemberitahuan kunjungan bila usaha yang dimiliki wirausaha merupakan usaha kecil, atau mengurus surat perizinan yang ditetapkan perusahaan bila usaha yang dimiliki wirausaha merupakan perusahaan besar. Membuat daftar pertanyaan (angket) agar pertanyaan lebih terstruktur dan menghindari terlewatnya data yang ingin diperoleh. Untuk penelitian ini, daftar pertanyaan (angket) bisa memuat hal-hal berikut: 1) Sejak kapan usaha didirikan. 2) Apa tujuan pendirian usaha. 3) Apa bentuk badan usahanya. 4) Berbentuk apa produk yang dihasilkan. 5) Berapa modal awal yang digunakan. 6) Apa bentuk organisasi yang digunakan, organisasi garis, organisasi fungsional atau bentuk yang lain.
d.
262
7) Bagaimana cara wirausaha memasarkan produk. 8) Kiat-kiat apa yang digunakan untuk bersaing dengan wirausaha (perusahaan) lain dalam pemasaran produk. 9) Kesuksesan apa saja yang telah diraih wirausaha (perusahaan). 10) Pernahkah wirausaha (perusahaan) mengalami kegagalan. Kapan dan bagaimana ceritanya. 11) Kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi wirausaha dalam menjalankan usaha. 12) Apa saja rencana perusahaan ke depan, apakah wirausaha mempunyai rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. 13) Berapa jumlah pegawai yang dimiliki. 14) Bagaimana cara pembayaran upah dan apakah besarnya sudah sesuai dengan UMP (Upah Minimum Propinsi) dan UMK (Upah Minimum Kota/Kabupaten). 15) Apa saja yang telah dilakukan wirausaha/perusahaan untuk membantu masyarakat sekitar. Pertanyaan-pertanyaan yang lain bisa kalian tambahkan sendiri. Dan, apabila kalian sangat tertarik mengetahui kegagalan seorang wirausaha, kalian dapat mengunjungi wirausaha yang sudah tutup usahanya (bangkrut). Untuk itu kalian bisa menambahkan pertanyaan-pertanyaan berikut: 16) Kapan usahanya ditutup. 17) Mengapa ditutup, atau alasan-alasan apa yang mendasari penutupan usaha tersebut. 18) Bagaimana cara menutup usaha, apakah perlu ke notaris. 19) Pernahkah dilakukan usaha-usaha untuk mengatasi kegagalan sebelum usahanya benar-benar tutup. e. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok bertugas menggali sebanyak mungkin informasi yang diperlukan.
2. Tahap Pelaksanaan
a. b. c. Tahap pelaksanaan terdiri atas: Mengunjungi tempat wirausaha (perusahaan) yang telah ditetapkan Memberikan daftar pertanyaan (angket) sekaligus melakukan wawancara untuk menanyakan hal-hal yang diperlukan. Meminta data-data tertulis lain yang diperlukan, seperti struktur organisasi, susunan pengurus, daftar pegawai dan lain-lain.
Wirausaha
263
I N F O
Siapa Akio Morita? Akio Morita adalah seorang wirausaha sukses, pendiri Sony Corporation, yang mengatakan tidak ada keajaiban dalam sukses perusahaan Jepang pada umumnya, dan Sony pada khususnya. Rahasia
264
sukses yang mereka capai hanyalah cara mereka memperlakukan karyawan. Dalam biografinya, Made in Japan, Morita mengatakan: Misi paling penting bagi seorang manajer Jepang adalah mengembangkan hubungan yang sehat dengan karyawannya, untuk menciptakan perasaan seperti dalam lingkungan keluarga di perusahaan, perasaan senasib yang dirasakan bersama oleh manajer dan karyawan. Perusahaan yang paling berhasil di Jepang adalah perusahaan yang berhasil menciptakan perasaan senasib di antara semua karyawannya, yang di Amerika disebut tenaga kerja, manajemen, serta pemegang saham. Ketika Morita menjabat Dirut Sony, dia menekankan kepada para karyawan baru bahwa setiap karyawan harus mencari kebahagiaan dalam pekerjaannya dan untuk memutuskan secara pribadi apakah seumur hidup akan bekerja di Sony. Di bawah pimpinan Morita, seluruh proses rekrutmen, seleksi, pelatihan, dan penilaian karyawan dibangun dengan dasar bahwa karyawan merupakan bagian paling berharga dari perusahaan. Pasti, kebijakan Morita terutama ide jaminan pekerjaan seumur hidup tidak begitu umum dijumpai di Jepang seperti yang semula dipercaya oleh orang Amerika. Penelitian yang baru-baru ini diadakan oleh pemerintah Jepang mengungkapkan bahwa hanya 29 persen dari semua pekerja Jepang berusia 20 sampai dengan 29 tahun berencana untuk tetap bekerja di satu perusahaan seumur hidupnya. Tetapi ini tidak berarti manajemen Amerika tidak dapat banyak belajar dari fiosofi Morita. Filosofi ini diwariskan kepada sebagian besar eksekutif Sony. Misalnya, Norio Ohga, direktur utama Sony yang sekarang, telah membuktikan bahwa dia mempunyai komitmen pada karyawan yang sama dengan Morita. Michael P. Schulhof, kepala anak perusahaan hiburan Sony dan eksekutif bukan Jepang yang mempunyai peringkat paling tinggi, menceritakan dengan bangga tentang peran mengasuh dari Morita dan Ohga dalam perkembangan dirinya: Dengan alasan apa pun, mereka melihat sesuatu dalam diri saya 20 tahun yang lalu. Mereka meluangkan waktu dan dengan tekun mengajari saya filosofi mereka. Mereka meluangkan waktu untuk memastikan saya memahami mengapa mereka membuat keputusan tertentu.
Wirausaha
265
5. Mengamati Lingkungan untuk Menemukan Alternatif Kombinasi Sumber Daya Ekonomi di Lingkungan Setempat
Kali ini, bayangkan diri kalian sebagai wirausaha yang akan memulai suatu usaha yang menguntungkan. Untuk itu kalian harus mencari alternatif usaha lain untuk mengombinasikan sumber daya-sumber daya (faktor produksi) yang ada di lingkungan kalian. Sebagai langkah pertama, amatilah lingkunganmu dan perhatikan sumber daya atau faktor produksi apa saja yang dimiliki lingkunganmu. Susunlah di bukumu secara terperinci! Berikut ini contoh rincian sumber daya yang ada di daerah X. Tabel 8.1 No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Sumber daya Batu Onix Eceng Gondok Kentang Lulusan STM Lulusan SMA Lulusan SMP Sayur-sayuran Palawija Pasir dan batu kali Tanaman hias Sumber mata air yang melimpah Keahlian memasak orang tua Pemandangan alam yang indah Lulusan PGTK Buah nanas
Sekarang, gunakan pengetahuan, kreativitas, imajinasi, dan inovasi kalian untuk menentukan alternatif usaha yang belum ada di lingkunganmu dalam rangka mengombinasikan sumber daya yang ada. Yakinkan diri kalian bahwa kalian pasti mampu menemukan alternatif usaha lain dengan baik. Susunlah alternatif usaha lain yang kalian dapatkan ke dalam buku tulis. Berikut ini contoh alternatif usaha lain di daerah X.
266
Tabel 8.2 Contoh Alternatif Usaha No 1. 2. 3. 4. Alternatif usaha lain Bengkel Cuci mobil Keripik kentang berbagai rasa Kerajinan anyaman eceng gondok (tas, sandal dan lain-lain) Jual beli pasir dan batu kali Jual beli tanaman hias Warung makan Sunda Selai nanas Sumber daya utama yang digunakan Lulusan SMA Sumber mata air yang melimpah Kentang Eceng gondok
5. 6. 7. 8.
Pasir dan batu kali Tanaman hias Keahlian memasak orangtua Buah nanas
Dari semua alternatif usaha di atas, tentukan satu pilihan usaha yang paling mungkin kalian kerjakan, yang mungkin paling menguntungkan serta sesuai dengan besar modal yang kalian miliki. Sebagai contoh, bila kalian memilih usaha cuci mobil sudah siapkah kalian menyediakan sarananya, seperti tempat pencucian (beli atau menyewa), peralatan cuci mobil, tenaga kerja, dan sebagainya. Selamat menjadi wirausaha!
Wirausaha
267
RANGKUMAN
Wirausaha 1. Arti : orang yang mampu melihat peluang, selalu mengejar peluang dan memanfaatkan peluang dengan cara mengombinasikan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, dan modal) untuk menghasilkan barang dan jasa dalam rangka mencari laba. 2. C r - i i iicr: a. Mampu melihat, mencari, dan menangkap peluang. b. Suka bekerja keras. c. Punya jiwa kepemimpinan. d. Mampu mengorganisasikan faktor-faktor produksi. e. Punya rasa percaya diri tinggi dan selalu bersikap positif. f. Kreatif, inisiatif, dan mampu membuat inovasi baru. g. Berorientasi pada tugas dan hasil. h. Berani mengambil risiko. i. Memiliki cita-cita, tujuan, dan visi ke depan. j. Mampu berkomunikasi dengan semua kalangan. 3. Syarat-syarat menjadi wirausaha a. Memiliki modal b. Mampu melakukan perhitungan harga c. Memiliki ciri-ciri seorang wirausaha 4. Peran wirausaha dalam perekonomian a. Mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi b. Mampu meningkatkan pendapatan per kapita c. Mampu menciptakan lapangan kerja d. Memberikan kemudahan dan kenyamanan hidup e. Mendorong kemajuan IPTEK f. Meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak 5. Sektor Usaha yang dikelola wirausaha a. Sektor formal adalah sektor usaha yang beroperasi secara resmi (formal) karena dalam pendiriannya membutuhkan syarat-syarat tertentu seperti: akta pendirian, surat izin usaha, anggaran dasar, dan lain-lain. Ciri-ciri sektor formal; 1) memiliki izin 2) memerlukan modal yang relatif besar 3) msenggunakan pembukuan yang sistematis, teratur dan membuat laporan keuangan 4) laba yang diperoleh relatif besar; 5) membayar pajak kepada negara; 6) umumnya bertempat di perkotaan atau kawasan perindustrian. b. Sektor informal adalah sektor usaha yang beroperasi secara tidak resmi (informal) karena dalam pendiriannya umumnya tidak menggunakan syarat-syarat tertentu seperti akta pendirian, anggaran dasar, surat izin usaha, dan lain-lain. Ciri-ciri sektor informal; 1) umumnya tidak memiliki izin; 2) memerlukan modal yang relatif kecil; menggunakan pembukuan sederhana dan sebagian bahkan tidak menggunakan pembukuan sama sekali; laba yang diperoleh umumnya relatif kecil; umumnya tidak membayar pajak kepada pemerintah; bertempat di segala penjuru, bisa di kota atau di desa; serta 7) harga barang atau jasa yang dijual relatif murah
3) 4) 5) 6)
268
6. Penelitian tentang wirausaha a. Tahap persiapan: 1) menetapkan tujuan penelitian 2) menetapkan tempat penelitian 3) membuat surat pemberitahuan atau mengurus surat perizinan 4) membuat daftar pertanyaan (angket). b. Tahap pelaksanaan; 1) mengunjungi tempat wirausaha (perusahaan) yang ditetapkan 2) memberikan daftar pertanyaan (angket) sekaligus mewawancara 3) meminta data-data tertulis lain yang diperlukan seperti struktur organisasi dan lain-lain. Tahap penyusunan laporan; 1) Setiap kelompok membahas dan mendiskusikan hasil penggalian informasi 2) Laporan disusun dengan memuat : judul laporan, kata pengantar, daftar isi, materi laporan, data pelengkap. Tahap presentasi laporan; 1) Tiap kelompok mempresentasikan laporannya. 2) Melakukan sesi tanya jawab dan diskusi. 3) Menyimpulkan hasil tanya jawab dan diskusi.
c.
d.
7.
Mengamati lingkungan untuk menemukan alternatif kombinasi sumber daya ekonomi di lingkungan setempat. Pada intinya siswa mampu mengamati lingkungan untuk melihat sumber daya yang ada, lalu, dengan menggunakan pengetahuan, kreativitas, imajinasi dan inovasi siswa dapat menentukan alternatif usaha yang belum ada dalam mengombinasikan sumber daya tersebut.
Kata Kunci
Akio Morito Alternatif Kombinasi sumberdaya Buffer (peredam) Ciri wirausaha Encyclopedia Of Americana George Gilder Izin Jose Carlos JM Joseph A Schumpeter Modal Besar Modal Kecil Pembayaran Pajak Pembukuan Sederhana Pembukuan Sistematis Peter Drucker Prof Mubyayto Sektor Informal Sektor Formal Syarat Wirausaha tidak bayar pajak Wirausaha
Wirausaha
269
2.
3.
4.
270
3. memiliki modal 4. memiliki ciri-ciri seorang wirausaha 5. mampu mengoperasikan semua peralatan perusahaan Yang merupakan syarat menjadi wirausaha adalah . . . . A. 1, 2, 3 B. 2, 3, 4 C. 1, 3, 5 D. 1, 3, 4 E. 2, 4, 5 5. Berikut ini ang bukan merupakan peran wirausaha dalam perekonomian adalah . . . . . A. mendorong kemajuan IPTEK B. memberikan kemudahan dan kenyamanan hidup C. mampu menciptakan lapangan kerja D. meningkatkan pendapatan per kapita E. meningkatkan pajak bagi perusahaan Yang bukan ciri-ciri sektor formal adalah . . . . A. perlu modal yang relatif besar B. umumnya bertempat di perkotaan C. menggunakan pembukuan seadanya D. membayar pajak kepada negara E. memiliki izin Bentuk badan usaha dari sektor formal adalah . . . . A. CV, koperasi, firma, badan usaha perseorangan B. Koperasi, CV, firma, PT C. Badan usaha perseorangan, PT, CV D. Badan usaha perseorangan, koperasi, CV E. Koperasi, PT, CV, badan usaha Berikut ini yang bukan ciri-ciri sektor formal adalah . . . . A. harga produk relatif murah B. perlu modal relatif kecil C. umumnya tidak memiliki izin D. bertempat di perkotaan saja E. pembukuan sederhana Perhatikan contoh berikut . . . . 1. tukang bakso 2. pabrik baja
6.
7.
8.
9.
Wirausaha
271
3. pedagang sayur keliling 4. warung tegal 5. perusahaan rokok Yang termasuk usaha sektor informal adalah . . . . A. 1, 2, 3 B. 2, 4, 5 C. 1, 3, 4 D. 2, 3, 4 E. 1, 4, 5 10. Pernyataan yang salah dari kelima pernyataan berikut adalah . . . . A. sektor informal dalam beroperasi umumnya tidak menggunakan izin tertentu B. sektor formal bergerak dalam usaha yang bermodal relatif besar C. PT GIA, CV makmur, Koperasi Raharja adalah contoh usaha formal D. sektor informal memiliki peran yang kurang penting dibanding sektor formal E. pemerintah Indonesia seharusnya lebih mengedepankan pembudayaan sektor informal untuk mengatasi pengangguran.
272
Setelah membaca cuplikan informasi di atas, jawablah pertanyaan berikut: 1. Sebutkan 4 jenis faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya! 2. Menurut pendapatmu, mengapa wanita mengalami diskriminasi dalam memperoleh pinjaman! 3. Menurut pendapatmu, apa yang harus dilakukan seorang wirausaha agar terus sukses dalam berusaha!
Wirausaha
273
2.
3.
4.
5.
274
A. B. C. D. E. 6.
Fungsi yang berkaitan dengan pengelolaan badan usaha yang meliputi planning, organizing, actuating, dan controlling merupakan fungsi . . . . A. teknis B. manajemen C. komersial D. administrasi E. sosial Adanya pengenaan pajak dan kerahasiaan kurang terjamin merupakan kelemahan . . . . A. Firma B. CV C. PT D. badan usaha perseorangan E. Perjan Pengetahuan yang secara sistematis berusaha memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan adalah pengertian manajemen menurut .... A. Mary Parker Follet B. George R. Terry C. Harold Koontz D. Akio Morito E. Luther Gulick Mendapatkan dana, menggunakan dana, dan mengawasi penggunaan dana merupakan kegiatan atau langkah-langkah dari manajemen . . . . A. personalia B. keuangan C. pemasaran D. produksi E. administrasi
7.
8.
275
10. Promosi, demosi, dan mutasi merupakan kegiatan yang dikelola manajemen . . . . A. personalia B. keuangan C. pemasaran D. produksi E. administrasi 11. Manajemen pemasaran perlu melakukan kegiatan berikut: A. promosi, demosi, dan riset B. pengarsipan dan seleksi pegawai C. strategi harga, strategi promosi, dan riset pasar D. pengembangan produksi dan strategi pengarsipan E. mencari pelanggan dan mengganti pegawai 12. Pengelompokan orang disertai penetapan tugas, wewenang, fungsi dan tanggung jawab masing-masing merupakan pengertian . . . . A. pengawasan (controlling) B. pergerakan (actuating) C. perencanaan (planning) D. pengorganisasian (organizing) E. produksi (producing) 13. Setiap pegawai hanya bertanggung jawab pada satu atasan, bukan kepada beberapa atasan agar tidak terjadi konflik merupakan prinsip manajemen dari Henry Fayol, yakni prinsip . . . . A. kesamaan B. pemusatan C. kesatuan perintah D. kesatuan arah E. disiplin 14. Bapak Hamid selalu meminta dan melibatkan bawahan dalam mengambil suatu keputusan. Bapak Hamid memiliki gaya kepemimpinan . . . . A. bebas B. demokratis C. terkendali D. otoriter E. komando
276
15. Pada neraca koperasi, simpanan sukarela tergolong dalam . . . . A. aktiva lancar B. modal C. aktiva lain-lain D. utang lancar E. utang jangka pajang 16. Pada neraca, yang tergolong aktiva lancar koperasi adalah . . . . A. simpanan pokok D. mesin B. utang bank E. piutang C. gedung 17. Rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan . . . . A. satu pengawas D. dua pengawas B. pembina E. dewan koperasi C. sekelompok anggota 18. Laporan SHU menggambarkan . . . . A. aktiva dan pasiva koperasi B. hasil usaha koperasi selama 1 periode akuntansi C. hasil usaha koperasi selama 2 periode akuntansi D. harga pokok penjualan barang modal koperasi E. posisi keuangan yang meliputi aktiva, utang, dan modal 19. Jasa usaha atau jasa anggota dibagi kepada anggota berdasarkan . . . . A. besar kecilnya simpanan anggota B. besar kecilnya jasa anggota C. besar kecilnya umur anggota D. masa keanggotaan E. masa kepengurusan 20. Untuk menghitung jasa anggota pada koperasi simpan pinjam dapat digunakan rumus berikut: A. jasa anggota =
pinjaman anggota tertentu x besarnya SHU untuk jasa anggota total pinjaman
B. jasa anggota = persentase jasa pengurus x pinjaman anggota C. jasa anggota = persentase jasa anggota x total pinjaman
D. jasa anggota =
persentasi jasa anggota x besarnya SHU untuk jasa anggota total pinjaman
277
21. Tujuan utama pendirian koperasi sekolah adalah . . . . A. berlatih berjualan B. memperoleh anggota baru C. mendapat keuntungan D. mendidik cara berkoperasi E. mencari kerja 22. Rapat anggota merupakan ... di koperasi sekolah. A. pemegang keuangan B. pendiri koperasi pertama C. pemegang kekuasaan tertinggi D. pemegang kekuasaan terkuat E. pengawas keuangan 23. Yang tidak perlu dilampirkan dalam surat permohonan pengakuan koperasi adalah . . . . A. neraca awal B. akta notaris C. akta pendirian D. anggaran dasar E. berita acara pembentukan 24. Tugas Panitia Pembentukan Koperasi Sekolah, yaitu . . . . A. memilih pengurus dan pembina B. mempersiapkan rapat anggota C. mempersiapkan rapat pembentukan koperasi D. menggalang modal koperasi E. menetapkan akta pendirian 25. Bertanggung jawab mengurus surat-surat, administrasi, dan mencatat keanggotaan di koperasi sekolah merupakan tugas . . . . A. pengawas D. sekretaris B. ketua E. bendahara C. rapat anggota 26. Berikut ini yang merupakan tugas pengawas adalah . . . . A. memiliki catatan pembukuan B. memiliki keuangan koperasi C. melihat kegiatan pengurus D. menjalankan kegiatan administrasi keuangan harian E. membuat laporan tertulis hasil pengawasan 27. Siswa akan berakhir keanggotaannya dari koperasi sekolah apabila . . . .
278
A. B. C. D. E.
cuti bertengkar tidak masuk sekolah tanpa izin pindah sekolah tidak naik kelas
28. Perhatikan pernyataan berikut. 1. Suka bekerja paruh waktu 2. Berani mengambil risiko 3. Kreatif dan inovatif 4. Mengandalkan kemampuan orang lain 5. Punya cita-cita dan visi ke depan Yang merupakan ciri-ciri wirausaha adalah . . . . A. 1, 2, 3 D. 1, 3, 5 B. 2, 3, 4 E. 3, 4, 5 C. 2, 3, 5 29. Berikut ini yang tergolong sebagai usaha sektor informal adalah . . . . A. Toko sepatu, CV Adikarya B. Koperasi Adil D. PT Makmur, Salon Indah C. Koperasi Simpan Pinjam E. warung tegal, tukang semir 30. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri sektor formal adalah . . . . A. perlu modal relatif kecil B. umumnya tidak membayar pajak C. umumnya memiliki izin D. laba relatif kecil E. ada di semua lokasi 31. Darti ingin menjadi seorang wirausaha sukses. Tetapi Darti merasa bimbang. Sejak kecil Darti lemah dalam berhitung apalagi harus merinci dan menghitung segala biaya yang telah dikeluarkan. Dalam hal ini Darti tidak memenuhi syarat menjadi wirausaha, yakni . . . . A. tidak boros B. memiliki modal C. bisa membuat perhitungan harga D. bisa membuat ramalan harga E. bisa membuat strategi harga 32. Manakah pernyataan yang salah dari pernyataan-pernyataan berikut? A. Wirausaha adalah seorang pahlawan kreativitas. B. Mampu berkomunikasi dengan semua kalangan adalah ciri wirausaha. 279
C. Wirausaha harus mampu mengorganisasi faktor-faktor produksi. D. Bisa menghalalkan segala ciri adalah syarat wirausaha. E. Wirausaha mampu meningkatkan pendapatan per kapita. 33. Transaksi yang hanya terjadi di perusahaan dagang adalah . . . . A. penerimaan kas B. pembelian peralatan C. pengeluaran kas D. pembelian barang dagangan E. pemakaian perlengkapan 34. Akun-akun yang hanya terdapat pada perusahaan dagang adalah . . . . A. kas, pernjualan, dan piutang B. peralatan, persediaan barang, dan modal C. retur pembelian, penjualan dan potongan penjualan D. gedung, pembelian, dan utang bank E. biaya pemakaian perlengkapan, retur penjualan, dan modal 35. Transaksi retur pembelian dan penyusutan aktiva tetap dicatat dalam . . . . A. faktur pembelian B. faktur penjualan C. cek D. bukti memorial E. bukti pengeluaran kas 36. Perusahaan dagang Tirta menjual barang dagangan tunai Rp2.000.000,-. Jurnal umum yang dibuat . . . . A. Kas Rp2.000.000,Barang dagangan Rp2.000.000,B. Kas Rp2.000.000,Tunai Rp2.000.000,C. Kas Rp2.000.000,Penjualan Rp2.000.000,D. Modal Rp2.000.000,Penjualan Rp2.000.000,E. Penjualan Rp2.000.000,Kas Rp2.000.000,37. Syarat n/30 berarti . . . . A. utang harus dilunasi paling cepat 30 hari setelah tanggal transaksi B. utang harus dilunasi paling sedikit Rp30 juta setiap bulan
280
C. modal harus dibayar paling sedikit Rp juta setiap periode akuntansi D. utang harus dibayar tiap 30 hari sekali E. utang harus dilunasi paling lambat 30 hari setelah tanggal transaksi 38. Keuntungan penggunaan jurnal khusus adalah . . . . A. memudahkan pembuatan neraca lajur B. (posting) ke buku besar dilakukan sekaligus akhir bulan C. tiap pencatatan harus terlebih dulu menuliskan nama akun D. perlu biaya khusus dalam pembuatan jurnal khusus E. memudahkan pembuatan laporan keuangan 39. Diketahui data sebagai berikut: Persediaan barang awal Rp10.000.000,Pembelian Rp8.000.000,Beban angkut pembelian Rp1.000.000,Potongan pembelian Rp500.000, Retur pembelian Rp200.000,Persediaan barang akhir Rp4.100.000,Berdasarkan data di atas, besarnya HPP (Harga Pokok Penjualan) adalah .... A. Rp22.400.000,D. Rp10.300.000,B. Rp14.200.000,E. Rp16.200.000,C. Rp13.400.000,40. Diketahui data sebagai berikut: Retur penjualan Rp100.000,Potongan penjualan Rp300.000,Penjualan Rp2.000.000,Pembelian Rp4.000.000,Berdasarkan data di atas, besarnya penjualan bersih adalah . . . . A. Rp3.600.000,D. Rp6.400.000,B. Rp1.700.000,E. Rp1.600.000,C. Rp1.900.000,41. Dibeli barang dagangan secara kredit Rp800.000,-. Pencatatan transaksi ini dalam jurnal pembelian adalah . . . . A. kolom serba-serbi (D) kolom pembelian (K) B. kolom pembelian (D) kolom utang dagang (K) C. kolom barang dagang (D) kolom utang dagang (K) D. kolom barang dagang (D) kolom serba-serbi (K) E. kolom serba-serbi (D) kolom utang dagang (K)
281
42. Salah satu fungsi buku besar pembantu piutang dagang adalah untuk .... A. merekapitulasi jurnal penjualan B. menjumlah saldo penjualan C. mencatat penjualan tunai dan kredit D. mencatat rincian akun piutang dagang yang ada di buku besar E. mencatat rincian akun piutang dagang yang ada di jurnal pembalik 43. Pembuatan kertas kerja dalam akuntansi perusahaan jasa maupun perusahaan dagang merupakan kegiatan yang . . . . A. menyita waktu D. kurang diperlukan B. memerlukan biaya mahal E. sangat membantu C. wajib dikerjakan 44. Supaya pencatatan berjalan konsisten dan mempermudah pencatatan transaksi pada periode berikutnya, maka untuk jurnal penyesuaian tertentu perlu dibuatkan . . . . A. jurnal penutup D. jurnal khusus B. jurnal penyesuaian E. jurnal umum C. jurnal pembalik 45. Barang yang tersedia untuk dijual dapat diperoleh dari . . . . A. persediaan awal + pembalian bersih B. persediaan awal - pembelian bersih C. persediaan awal + pembelian kotor D. pembelian + biaya angkut pembelian E. pembelian - retur pembelian
282
GLOSARIUM
Accruals Receivable (Pihutang Pendapatan), 69 Adjusting Journal Entries (Ayat Jurnal Penyesuaian), 59
nama pendiri Sony Corporation, seorang wirausaha sukses yang berpendapat bahwa rahasia sukses perusahaan terletak pada cara memperlakukan karyawan. pendapatan-pendapatan yang masih harus diterima ayat jurnal yang biasanya dibuat pada akhir suatu periode akuntansi untuk memperbaiki perkiraan-perkiraan tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, modal, biaya dan pendapatan yang sebenarnya. kekayaan yang dimiliki perusahaan baik berbentuk benda yang berwujud atau tidak berwujud yang mempunyai nilai uang dan dapat digunakan untuk memnuhi kewajiban. Badan Usaha Campuran. suatu daftar yang menggambarkan posisi harta, utang dan modal suatu unit usaha pada suatu periode akuntansi biaya-biaya pengangkutan yang dikeluarkan pada waktu melakukan pembelian barang kumpulan akun-akun individu yang berisi perincian dari akun buku besar.
B BU campuran, 139 Balance Sheet (Neraca), 81, 236 Beban Angkut Pembelian (Freight in), 5
: :
Wirausaha Glosarium
283
Buku Harian, buku pencatatan asli (book of original entry), 7 : Buku Memorial (General Journal), 7
wadah pertama dari pencatatan suatu transaksi dalam suatu system akuntansi yang biasa disebut sebagai jurnal. buku harian yang dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan yang tidak dapat ditampung dalam salah satu buku harian khusus. kumpulan akun akun individu yang berisi perincian transaksi kepada masing-masing kreditur Badan Usaha Milik Daerah. Badan Usaha Milik Negara. Badan Usaha Milik Swasta.
Buku Pembantu Hutang, 35 BUMD, 139 BUMN, 139 BUMS, 139 C Closing Accounts (akun penutup), 107
: : : :
Closing Entry (ayat jurnal penutupan), 107 : Deffered Revenues (Pendapatan diterima dimuka), 69
akun yang menggabungkan berbagai akun buku besar ayat jurnal yang dilakukan untuk me-nol-kan akun-akun nominal pada akhir periode pendapatan yang diterima pada suatu periode tertentu, tetapi merupakan pendapatan untuk 2 periode, yaitu meliputi tahun penerimaan dan tahun berikutnya. laporan mengenai keadaan keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu, yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan keuangan lainnya.
biaya atau beban yang dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan administrasi atau kegiatan manajerial secara umum.
284
laba kotor yang diperoleh dari selisih penjualan dengan harga pokok penjualan segala sesuatu yang harus diterima anggota koperasi. yaitu harga beli dari barang yang dijual gabungan beberapa badan usaha dimana satu badan usaha membeli seluruh atau sebagian besar saham-saham dari beberapa badan usaha. Izin Mendirikan Bangunan. suatu daftar yang berisi ikhtisar pendapatan dan biaya suatu perusahaan untuk suatu jangka waktu tertentu. perkiraan perantara yang dipergunakan untuk menutup perkiraan nominal dan perkiraan persediaan barang dagangan. jasa yang diberikan kepada anggota berdasar jasa/partisipasi anggota. jasa yang diberikan kepada anggota berdasar simpanan anggota. gabungan beberapa badan usaha dari beberapa negara menjadi satu kesatuan ekonomi yang berbentuk PT (perseroan Terbatas). buku harian yang dipergunakan khusus untuk mencatat semua pengeluaran uang buku harian yang dipergunakan khusus untuk mencatat semua penerimaan uang buku harian yang dipergunakan khusus untuk mencatat penjualan barang secara kredit
H Hak anggota koperasi : Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold), 3 : Holding company, 153 : I IMB, 160 Income Statement (Laporan Laba Rugi) Income Summary (Ikhtisar Laba Rugi) J Jasa anggota Jasa modal Joint venture, 154 Jurnal Pembelian (Cash Payment Journal), 17 Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal), 29
: :
: : :
Glosarium Wirausaha
285
Jurnal Umum (General Journal), 16 : K Kartel, 154 L Laporan SHU, 239 Liability (Kewajiban) M Manajemen, 179
buku harian atau jurnal yang dipergunakan untuk mencatat seluruh transaksi keuangan yang di dalam suatu perusahaan gabungan beberapa badan usaha yang sejenis untuk melkukan kesepakatan atau perjanjian tertentu. laporan keuangan koperasi yang menunjukkan besarnya laba atau rugi (SHU) diakhir periode akuntasi; SHU (Sisa Hasil Usah). kewajiban perusahaan baik kepada pihak ketiga atau kepada pemilik modal. proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan menggunakan seni dan ilmu pengetahuan.
: :
manajemen yang bertugas menjalankan kebijakan yang dibuat manajemen puncak dan membuat rencana kerja sesuai bagian masingmasing. Manajemen pelaksana, 180 : manajemen yang bertugas menjalankan segala rencana kerja yang dibuat manajemen menengah. Manajemen produksi, 190 : manajemen yang berkait Manajemen puncak, 180 : manajemen yang bertugas membuat kebijakan-kebijakan yang sangat penting bagi kelangsungan badan usaha dan perusahaan. N Neraca, 236 : laporan keuangan yang dibuat koperasi dan badan usaha lain yang menggambarkan posisi keuangan yang terdiri atas rincian harta, hutang dan modal. keuntungan bersih yang diperoleh dari selisih laba kotor penjualan dengan beban operasi
286
organisasi yang memberikan wewenang kepada pimpinan untuk memberikan perintah langsung kepada bawahan. biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan seperti biaya penjualan, biaya administrasi dan umum. pendapatan yang berasal dari kegiatan utama perusahaan. organisasi yang memberikan fungsi-fungsi yang harus dilaksanakan. organisasi yang disusun berdasarkan fungsifungsi dan dalam pelaksanaannya dibantu staf. organisasi yang meberikan wewenang kepada pimpinan untuk memberikan perintah kepada bawahan dan dalam menjalankan tugas. pandapatan yang bukan berasal dari kegiatan utama perusahaan. tumpang tindih.
Operating revenue (pendapatan usaha), 74 : Organisasi fungsional, 184 Organisasi fungsional dan staf, 185 Organisasi garis dan staf, 185 Other Income (pendapatan lain-lain), 74 Overlap, 184 P Pembelian (Purchases), 5 Pendapatan dari Penjualan (Revenues form sales), 3 Pengawas (koperasi), 216 Pengurus (koperasi), 215 : : :
: :
harga pembelian barang dagangan yang dibeli perusahaan selama periode tertentu pendapatan yang diterima perusahaan dagang dari hasil penjualan barang dagangan. alat kelengkapan koperasi yang secara umum bertugas mengawasi pengelolaan koperasi. alat kelengkapan koperasi yang secara umum bertugas mengurus/mengelola koperasi.
: : :
Glosarium Wirausaha
287
harga penjualan barang dagangan yang dibeli perusahaan selama periode tertentu
: :
Post Closing Trial balance (neraca saldo setelah penutupan), 60 : Potongan Harga/rabat (trade position discount), 12 :
perkiraan yang dipergunakan untuk mencatat harga pokok barang pada awal atau akhir periode. ahli ekonomi bergelar profesor yang memiliki julukan Mr. Management dan Tokoh Ahli Filsafat Amerika. neraca saldo yang dibuat setelah semua perkiraan nominal diitutup potongan harga yang diberikan penjual kepada pembeli, karena pembeli membeli barang secara tunai dalam partai besar (jumlah yang banyak) atau pembeli melunasi hutang sebelum jatuh tempo atau lebih cepat dari waktu yang ditentukan dalam syarat pembayaran (Term of credit). potongan harga yang diterima pembeli dari penjual. potongan harga yang diberikan penjual kepada pembeli. beban yang dibayar pada suatu periode tertentu, tetapi manfaatnya meliputi tahun pembayaran dan tahun berikutnya ekonom Indonesia yang mengidentikkan sektor informal sebagai ekonomi rakyat.
Potongan pembelian (Purchases Discount), 12 Potongan Penjualan (Sales Discount), 12 Prepaid Expenses (Beban- beban yang dibayar dimuka), 67 Prof. Mubyanto, 262 R Rapat anggota (koperasi), 217
: :
: :
rapat yang dihadiri para anggota koperasi yang dilakukan untuk menetapkan keputusan penting.
288
rapat anggota yang bersifat luar biasa karena dilakukan bila ada hal yang mendesak dan penting. perkiraan-perkiraan yang saldonya dibawa terus menerus dari satu period eke periode berikutnya. Harta, utang dan modal termasuk perkiraan riil. harga pembelian barang yang dikembalikan pembeli kepada penjual atau pengurangan harga atas pengembalian barang harga penjualan barang yang diterima kembali oleh penjual dari pembeli atau pengurangan harga atas penjualan barang Surat Izin Usaha Penerbitan. sektor yang pada umumnya memerlukan ijin dan modal besar. sektor yang pada umumnya tidak memerlukan ijin dan modal besar. kontrol masyarakat. ikhtisar tentang perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama jangka waktu tertentu kesepakatan antara pembeli dan penjual berkenaan dengan ketentuan kapan pembayaran harus dilakukan dan berapa besarnya potongan tunai yang akan diberikan. Misalnya 2/10, n/30. Biasa disebut term of payment gabungan beberapa bdan usaha yang dilebur menjadi satu badan usaha baru yang lebih besar.
S SIUP, 160 Sektor formal, 260 Sektor informal, 260 Social control, 166 Statement of owners equity (Laporan Perubahan Modal) Syarat Pembayaran (Term of credit), 12
: : : : :
T Trust, 153
Glosarium Wirausaha
289
hutang jangka pendek yang berasal dari pembelian barang-barang secara kredit. orang yang mampu melihat peluang, selalu mengejar peluang dan memanfaatkan peluang dengan cara mengombinasikan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja dan modal) untuk menghasilkan barang dan jasa dalam rangka mencari laba. daftar berkolom yang memuat data-data keuangan yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan.
290
DAFTAR PUSTAKA
Assauri Sofyan. 1997. Matematika Ekonomi. Jakarta. Penerbit Rajawali Pers. Bagian Proyek Pengadaan Buku Sekolah Ekonomi. 1980. Ilmu Menjual dan Reklame. Jakarta. Depdikbud. Baridwan. Zaki. 1984. Intermediate Accounting . Yogyakarta. : BPFE Baumol. William J and Alan S. Binder. 2003. Economic. Principles and Policy. Edisi g. Thomson Learning United State of America. BPS (Biro Pusat Statistik). 2002. Laporan Perekonomian Indonesia 2001. BPS Jakarta. Budiono. Dr. 2002. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE. Christopher Pass & Biyan Lower. 1993. Dictionary of Economics 2nd Edition. Dayan Anto. 1973. Pengantar Metode Statistik Jilid 1. Jakarta. LP3ES. Denburg F. Thomas. 1994. Makro Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Departemen Luar Negeri. 1999. Garis Besar Ekonomi Amerika Serikat 1980. Jakarta: Deplu. Garis-garis Besar Haluan Negara. Gasperz. Vincent. 2001. Ekonomi Managerial. Pembuatan Keputusan Bisnis. Edisi kedua. Jakarta: Gramedia. George R. Terry & Leslie W. Rue. 2001 Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Bumi Aksara. Gilarso T. Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Mikro Jilid 2. Yogyakarta: Kanisius. 1994. Harian Kompas. Jakarta. Harian Pikiran Rakyat. Bandung. Harian Republika. Jakarta Iklatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Jakarta: Salemba Empat. ISMAYA . SUJANA. SE. 2005. Kamus Akuntansi. Bandung:Pustaka Garfika. Kebijakan Fiskal. Kumpulan Opini. Jakarta: Kompas. Laporan Tahunan Bank Indonesia tahun 1998 ~ 1999 dan 1995 ~ 1996. Lipsey et al. 1995. Pengantar Mikro Ekonomi Jilid 1. Jakarta: Biro Rupa Aksara. Lipsey et al. 1945. Pengantar Mikro Ekonomi Jilid 2. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Luckett G. Dudley. Uang dan Perbankan. Erlangga. Jakarta. 1994.
291
Majalah Mingguan Tempo. Jakarta. Majalah Pilar. Jakarta.. Mankiw. N Gregory. 2002. Pengatar Ekonomi Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Mankiw. N Gregory. 2002 Pengantar Ekonomi Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Mc. Eachern. William A. 2000. Ekonomi Makro. Pendekatan Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat. Moechtar. Z.A. 1988. Dasar-Dasar Akuntansi. Surabaya: Institut Dagang Muchtar. Muhammad. M.Ag. Drs. 2004. Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE. Nopirin Phd. 1990. Ekonomi Internasional Buku 2. Yogjakarta: Liberty. Paul Hersey. Ken Blanchard. 1982. Manajemen Perilaku Organisasi. Penerbit. Erlangga. Proyek Pengembangan Akuntansi. 1993. Akuntansi Keuangan . Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Robbins P. Stephen. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta: Indeks. Rosyidi. Suherman. 1999. Pengantar Teori Ekonomi. Edisi Buku. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Saladin. Djaslim & Yovis M. Oesman. 2002. Intisari Pemasaran dan Unsurunsur Pemasaran. Bandung: Linda Karya. Samuelson. Paul A dan William D. Nordhous. 1992. Ekonomi Edisi ke-12 Jilid I. Jakarta: Erlangga. Samuelson. Paul A. 2001. Makro Ekonomi Edisi ke-14. Jakarta: Erlangga. Jakarta. Shahab. Abdullah. 2002. Accounting Principles Jilid 1 dan 2. Edisi Ketujuh. Bandung: SAS. Soetrisno. 2000. 45 Peraih Nobel Ekonomi. Jakarta: Inovasi. SR. Soemarsono 1992. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Keempat. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana. 1991. Statistik untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Penerbit Tarsito. Sukirno. Sadono. 2004. Makro Ekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sukirno. Sudono. 1998. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT Remaja Rosda karya. Yusuf. Haryono. 2000. Dasar-Dasar Akuntansi I dan II. Yogyakarta: Liberty.
292
INDEKS
A Actuating 186 Adjusting entries 59 Akio Morita 256 Anggota Koperasi 229 Assets 81 Ayat jurnal penutup 107 penyesuaian 59, 62 B Badan usaha agraris 138 campuran 139 ekstraktif 138 industri 138 jasa 138 milik daerah 139 milik negara 139 milik swasta 139 perdagangan 138 perseorangan 140 swasta asing 147 Balance Sheet 81 Beban angkut pembelian 5 yang dibayar di muka 67 Bendahara 216 Biaya administrasi dan umum 74 pemasaran 74 pemasaran atau penjualan 74 Bidang-Bidang Manajemen 190 Buffer 261 Bukti memorial 7 penerimaan kas 6
Buku
C Cash
Payment Journal 17 Receipt Journal 17, 29 Ciri Wirausaha 257 Clean Goverment 164 Closing Entries 107 Concern 153 Controlling 187 Cost of Goods Sold 3 Cyril O Donnel 179 D Dasar Hukum Pendirian Koperasi Sekolah 209 Depresiasi 65 F Faktur
Indeks Wirausaha
293
George R Terry 179 Good Corparate Governance 164 Gross Profit on Sales 3 H Harga pokok barang yang dijual 3 penjualan 74 Harold Koontz 179 Harta 81 Henry Fayol 188 Holding Company 153 I IMB 160 J Joint Venture 154 Jose Carlos Jarillo Mossi 256 Joseph A. Schumpeter 256 Jurnal pembelian 17 penerimaan kas 17, 29 pengeluaran kas 17 penjualan 17, 27 umum 16 K Kartel 154 daerah 154 harga 154 pembagian keuntungan 154 produksi 154 syarat 154 Kertas kerja 59, 62, 71 Keterampilan konseptual 186 manusiawi 186 teknis 186 Ketua koperasi 215 Koperasi 152 sekolah 215
L Laba kotor penjualan 3 Lampiran Penjelasan Akun Pendapatan dan Beban 240 Laporan keuangan 73 sisa hasil usaha 239 Life skill 218 Luther Gulick 179 M Manajemen 179 menengah 180 pelaksana 180 produksi 190 puncak 180 Mary Parker Follet 180 Merchandise Inventory 5 Middle Management 180 Modal 83 N Neraca 81, 236 saldo 60 O Organisasi 215 fungsional 184 fungsional dan staf 185 garis 184 garis dan staf 185 Organizing 183 Overlap 184 P Pembelian 5 barang dagangan 8 Pemindahbukuan 17 Pencatatan transaksi ke dalam buku pembantu piutan 37 transaksi ke dalam jurnal khusus 16
294
transaksi ke dalam jurnal umum 8 Pendapatan dari hasil penjualan 3 di luar usaha 74 usaha 74 yang diterima di muka 69 Pengawas koperasi sekolah 216 Pengawasan 187 Penggerakan 186 Pengorganisasian 183 Pengurus koperasi sekolah 215 Penjualan 5 barang dagangan 9 Penyusutan 65 Perencanaan 181 Persediaan barang dagangan 5 barang dagangan akhir periode 63 barang dagangan awal periode 63 Persekutuan komanditer 141 Perseroan Terbatas 142 Perusahaan dagang 3 jawatan 149 perseroan 151 umum 150 Planning 181 Posting 17 Potongan pembelian 5, 12 penjualan 5, 12 Prof. Mubyarto 262 Purchases 5 Discount 5, 12 Journal 17 Return and Allowances 5 R Rapat Anggota Luar Biasa 217 Retur
pembelian dan pengurangan harga 5 pembelian dan retur penjualan 10 Revenue from Sales 3 S Sales 5
Discount 5, 12 Journal 17, 27 Return and allowances 5 Sekretaris 216 Sektor formal 260 informal 260 SIUP 160 Social control 166 Soko guru perekonomian nasional 166 Special Journal 16 Subsidiary ledger 35 Supervisory Management 180 Syarat pembayaran 12 T TDP 160 Term of Credit 12 Tingkat-Tingkat Manajemen 180 Top Management 180 Transaksi Keuangan 4 Transportation in 5 Trust 153 U Usaha Kecil Menengah 221 Utang 81 W Work sheet 59, 62 Y Yayasan 146
Indeks Wirausaha
295
296