HIBRIDISASI
HIBRIDISASI
HIBRIDISASI
Mengenal Hibridisasi Kimia Dalam ilmu kimia atom dikenal ada yang namanya hibridisasi.
Apa sebenarnya hibridisasi itu? Hibridisasi dapat didefinisikan sebagai peleburan orbital-orbital
dari tingkat energy yang berbeda menjadi orbital yang orbital yang energinya setingkat.
Menentukan hibridisasi dapat diperoleh dari domain electron dengan melihat PEB dan PEI yang
dipromosikan atau perpindahan elektron diatom pusat yang memiliki jumlah elektron penuh
dalam orbital tersebut, harus dipromosi ke orbital selanjutnya agar diperoleh orbital setengah
penuh untuk mengikat elektron pada ikatannya.
2
3
0
0
sp
sp2
Tipe
Molekul
AX2
AX2
2
4
3
1
0
1
sp2
Sp3
Sp3
AX2E
AX4
AX3E
2
5
2
0
Sp3
Sp3d
AX2E2
AX5
3
2
6
4
2
3
0
2
Sp3d
Sp3d
Sp3d2
Sp3d2
AX3E2
AX2E3
AX6
AX4E2
Sp3d2
AX5E
PEI
PEB
Hibridisasi
Bentuk
Molekul
linier
Segi tiga
sama sisi
sudut
Tetra hedral
Trigonal
piramida
Bentuk V
Trigonal
bipiramida
Bentuk T
linier
oktahedral
Segiempat
planar
Piramida
segiempat
Contoh
BeCl2
BCl3
SO2
CH4
NH3 ; PCl3
H2O
PCl5
IF3
XeF2
SF6
XeF4
IF5
Untuk Lebih Jelasnya Mengenai hibridisasi ini mari sobat kita lihat bersama contoh berikut:
Elektron valensi = 3
Dari konfigurasi elektron di atas kita dapat digambarkan diagram orbital awal dari elektron
valensi Boron adalah
2s2, 2p1
Orbital di atas belum mengalami hibridisasi. Kemudia untuk dapat memasankan elektron pada
boron dengan elektro dari atom kloring diperlukan 3 buah elektron yang tidak berpasangan. Nah
untuk mendapatkan 3 elektron tidak berpasangan inilah dilakukan perpindahan elektron dari
orbital yang disebut hibridisasi. Berikut diagram orbital atom boron setelah hibridisasi
Promosi menjadi
15P : [Ne] 3s1 3p3 3d1
Contoh Soal :
Tentukan PEB, PEI, serta notasi VSEPR dan bentuk molekul dari:
a. CH4
b. NH3
Jawaban :
a. CH4
Atom pusat C memiliki nomor atom 6, dengan konfigurasi elektron: 1s2, 2s2, 2p2, sehingga
mempunyai 4 elektron valensi. Atom C mengikat 4 atom H yang masing-masing memiliki 1
elektron tunggal, sehingga:
Jumlah atom
C = 4 x 1 = 4 elektron
H = 4 x 1 = 4 elektron
8 elektron
Dari 8 elektron (4 pasang elektron) tersebut, keempatnya merupakan PEI (Pasangan Elektron
Ikatan) dengan 1 elekton atom C berikatan dengan 1 elektron atom H. Berdasarkan data
pada Tabel 1, kita dapat menyimpulkan bahwa molekul CH4 dengan notasi
VSEPR AX4, memiliki bentuk molekul tetrahedron (tetrahedral).
b. NH3
Atom pusat N memiliki nomor atom 7, dengan konfigurasi elektron: 1s2, 2s2, 2p3, sehingga
memiliki 5 elektron valensi. Atom C mengikat 3 atom H yang masing-masing memiliki 1
elektron tunggal, sehingga:
Jumlah atom
N = 5 x 1 = 4 elektron
H = 3 x 1 = 4 elektron
8 elektron
Dari 8 elektron (4 pasang elektron) tersebut, 3 pasang merupakan PEI (3 elekton atom N
berikatan dengan 3 elektron atom H), dan sepasang elektron merupakan PEB (Pasangan
Elektron Bebas). Berdasarkan data pada Tabel 1, kita dapat menyimpulkan bahwa
molekul NH3 dengan notasi VSEPR AX3E memiliki bentuk molekul piramida trigonal.
Orbital hibrida adalah orbital yang terbentuk sebagai hasil penggabungan (hibridisasi) 2
atau lebih orbital atom. Sebagai contoh, sebuah atom C yang pada kulit valensinya memiliki
3 orbital, yaitu 2s2, 2px1, 2pyl, dan sebuah orbital kosong, 2pz. Keempat orbital ini dapat
berhibridisasi membentuk empat orbital hibrida sp3. Masing-masing orbital hibrid dari atom
C inilah yang digunakan untuk berikatan dengan 4 orbital s dari 4 atom H membentuk
sebuah molekul CH4 Keempat ikatan ini saling mem-bentuk sudut tetrahedron. Lebih
jelasnya, lihatlah Gambar 6.
Dalam molekul C2H4, 1 orbital s dan 2 orbital p dalam scbuah atom C dapat membentuk 2
orbital hibrida sp2 dengan sudut 120, sedangkan dalam molekul C2H2, 1 orbital s dan 2
orbital p dapat membentuk 1 orbital hibrid sp (linear). Perhatikan contoh molekul NH3 pada
Gambar 7.
Bila bentuk molekul didasarkan pada tolakan pasangan elektron, NH3 dengan notasi VSEPR
AX3 memiliki bentuk molekul piramida trigonal. Bagaimana bentuk molekulnya berdasarkan
hibridisasi orbital?
Atom N memiliki nomor atom 7 dan konfigurasi elektronnya 1s2, 2s2, 2px1, 2py1, dan
2pz1. Karena memiliki 3 atom tunggal pada orbital 2p, maka atom N dapat membentuk 3
ikatan kovalen dengan atom H secara ekuivalen, sehingga sudut N-H-N sebesar 107 C.
Mengingat sudut ikatan mendekati sudut tetrahedron (sp3), maka untuk menambahkan 1
orbital lagi dipakai orbital 2s2. Akhirnya, atom N menggunakan 4 orbital atom untuk
berikatan, 1 orbital dengan elektron berpasangan dan 3 orbital lain dengan elektron
tunggal. Perhatikan Gambar 8. agar lebih jelas.