Makalah Massage, Terapi Pijat
Makalah Massage, Terapi Pijat
Makalah Massage, Terapi Pijat
Massage
Makalah Ini Digunakan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Holistik II
Disusun oleh :
Dahlia Budi Utami
(22020112120004)
(22020112130037)
(22020112140033)
Nur Khasanah
(22020112130112)
(22020112140022)
(22020112130110)
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Sebagai cara kuno yang bebas efek samping, pijat tidak hanya berkhasiat
untuk menghilangkan lelah dan stres, tetapi juga dapat dipercaya untuk menjaga
kebugaran tubuh. Selain itu para ilmuwan dari Touch Research Institute di
Universitas Miami mengklaim, pijat bisa mengurangi rasa sakit pada penderita
migren (salah satu jenis sakit kepala). Kesimpulan itu diambil setelah mereka
melakukan percobaan pada 26 pasien yang menjalani pemijatan kepala dua kali
seminggu selama lima minggu. Maria Hernandez-Reif, Ph.D, juru bicara tim dari
Touch Research Institute menyatakan, "Sebagian pasien berhenti berobat di
tengah
jalan.
Sedangkan
sepertiganya
berkurang
rasa
sakitnya
(http://www.indomedia.com/intisari/1999/april/pijat.htm).
Di pusat riset pemijatan yang didirikan tahun 1992 itu, pijat juga dipercaya
bisa mengurangi stres kerja, dan sebaliknya meningkatkan unjuk kerja. Untuk
sampai pada kesimpulan itu, para ahli kembali mengamati 26 orang. Mereka
mendapatkan pemijatan dua kali seminggu selama 15 menit dalam kurun waktu
lebih dari lima minggu. Seusai sesi pemijatan pertama, terjadi perubahan pada
gelombang otak yang membuat kewaspadaan bertambah tinggi dan meningkatnya
kemampuan dalam memecahkan soal matematika. Sedangkan pada akhir periode
pemijatan terjadi penurunan stres kerja diikuti dengan mood (suasana hati) yang
lebih santai (http://www.indomedia.com/intisari/1999/april/pijat.htm).
Di Indonesia, istilah pijat bukanlah hal yang asing lagi. Bisnis panti pijat
telah marak di kota-kota besar di tanah air ini. Bisnis ini semakin berkembang
karena didukung oleh pasar yang berasal dari kelompok kelas menengah-atas
yang memiliki kelebihan uang. Mereka mengunjungi panti pijat untuk
menyembuhkan penyakit ringan, menyegarkan badan yang pegal, dan relaksasi.
2. Tujuan
- Untuk mengetahui apa itu massage
- Untuk mengetahui awal sejarah perkembangan massage
- Untuk mengetahui penerapan massage yang ada di Indonesia
B. Definisi
Perkataan massage berasal dari bahasa Arab Maas yang berarti menyentuh
atau meraba. Massage diambil dari bahasa Francis. Dalam bahasa Indonesia disebut
pijat atau mengurut (lutut). Massage dapat diartikan pijat yang telah disempurnakan
dengan ilmu-ilmu tentang tubuh manusia. Dapat pula didefinisikan dengan gerakangerakan tangan yang mekanis terhadap tubuh manusia dengan mempergunakan
bermacam-macam bentuk pegangan atau manipulasi.
Massage merupakan salah satu cara perawatan tubuh paling tua dan paling
bermanfaat dalam perawatan fisik (badan). Massage mengarahkan penerapan
manipulasi (penanganan) perawatan dari bagian luar tubuh yang dilakukan dengan
perantaraan tangan atau dengan bantuan alat-alat listrik (mekanik) seperti steamer
facial, vibrator dan sebagainya.
C. Sejarah Perkembangan
Sejarah menunjukkan bahwa pijat merupakan kegiatan tertua yang digunakan
manusia untuk mengusir kelelahan dan stres. Terapi pijat akhirnya diakui merupakan
salah satu cara paling jitu untuk meredakan rasa lelah, stres, otot kaku dan pegalpegal. Di negara-negara Barat, pijat dikenal dengan istilah massage. Menurut buku
Terapi Pijat karangan Jordy Becker, kata massage berasal dari bahasa Arab mash,
yang berarti menekan dengan lembut. Teori lainnya menyatakan bahwa kata itu
berasal dari bahasa Yunani massein yang artinya menggosok. Bisa juga dari bahasa
Perancis masser yang artinya meremas. Di Cina, teks tulisan paling tua tentang
masalah medis Nei Ching yang ditulis oleh Kaisar Kuning berisi banyak referensi
mengenai pijat untuk tujuan pengobatan. Di Mesir juga dibuktikan gambar pijat
tangan dan kaki di lukisan dinding yang ada di sebuah kuburan seorang dukun di
Saqqara pada tahun 2330 sebelum Masehi. Sistem pengobatan tradisional India yang
dikenal dengan nama Ayurveda yang berasal dari ratusan tahun yang lalu menyatakan
bahwa betapa pentingnya pijat dalam kehidupan. Ada bukti juga dari Yunani dan
Roma kuno bahwa Socrates, Plato, dan Heroditus sangat percaya dengan terapi pijat.
Di awal abad ke-5 SM, Hippocrates seorang ahli pengobatan bangsa Yunani yang
terkenal sebagai the father of medicine menulis bahwa pijat mampu melemaskan
sendi yang terlalu kaku dan menyatukan organ tubuh dengan gosokan yang kuat.
Galen seorang pengobat Kaisar Romawi menggunakan pijat untuk mengobati
para gladiator yang cedera dan untuk persiapan para prajurit. Julius Caesar, yang
sering mengalami sakit kepala, memperoleh perawatan pijat setiap hari untuk
mengobati sakitnya tersebut. Pada awal abad ke-19 Per Henrik Ling (1776-1839)
3.
Macam-macam Massage
1. Sport Massage
Adalah pijat yang dipakai dalam lapangan sport. Ditujukan untuk membentuk dan
2.
3.
Ialah pijat yang dipakai dalam bidang pemeliharaan kecantikan. Ditujukan untuk
membersihkan dan menghaluskan kulit, juga untuk menjaga agar kulit tidak lekas
mengkerut (awet muda).
Tujuan atau manfaat pengurutan (massage) adalah :
1. Meningkatkan fungsi kulit
2. Melarutkan lemak
3. Meningkatkan refleksi pada pencernaaan
4. Meningkatkan fungsi jaringan otot
5. Meningkatkan pertumbuhan tulang dan gerak persendian
6. Sistem Getah Bening : Pijat dapat mengosongkan saluran getah bening dan
menyembuhkan bengkak.
7. Sistem Kandung Kemih: Pijat di bagian punggung dan perut akan meningkatkan
aktivitas ginjal yang mendorong pembuangan produk sisa metabolisme dan
mengurangi penumpukkan cairan
8. Sistem Reproduksi: Pijat pada bagian perut dan punggung dapat membantu
meredakan masalah haid, seperti rasa sakit, pra menstruasi, haid tidak teratur, dan
lain-lain
9. Melancarkan peredaran darah terutama peredaran darah vena (pembuluh balik)
dan peredaran getah bening (air limphe)
10. Menghancurkan pengumpulan sisa-sisa pembakaran di dalam sel-sel otot yang
telah mengeras yang disebut miyogelosis (asam susu)
11. Menyempurnakan pertukaran gas-gas dan zat-zat di dalam jaringan atau
memperbaiki proses metabolisme
12. Menyempurnakan pembagian zat-zat makanan ke seluruh tubuh
13. Menyempurnakan proses pembuangan sisa-sisa pembakaran (sampah-sampah) ke
alat pengeluaran atau mengurangi kelelahan
14. Merangsang otot-otot yang dipersiapkan untuk bekerja yang lebih berat,
menambah tonus otot (daya kerja otot), efisiensi otot (kemampuan guna otot) dan
elastisitet otot (kekenyalan otot
15. Merangsangi jaringan-jaringan syaraf, mengaktifkan syaraf sadar dan kerja syaraf
otonomi (tak sadar)
16. Membantu penyerapan (absorsi) pada peradangan bekas
17. Membantu pembentukan sel-sel baru atau menyuburkan pertumbuhan tubuh
18. Membersihkan dan menghaluskan kulit
19. Memberikan perasaan nyaman, segar dan kehangatan pada tubuh
20. Menyembuhkan atau meringankan berbagai gangguan penyakit yang boleh dipijat
Frekuensi massage untuk wajah :
1. Umur 15 sampai 17 tahun, tidak boleh dilakukan pengurutan.
2. Umur lebih dari 17 tahun smpai 25 tahun, 1 bulan sekali
3. Umur lebih dari 25 tahun sampai 40 tahun, 3 minggu sekali
4. Umur lebih dari 40 tahun, 1 minggu sekali
Semua gerakan urut dilakukan tegak lurus terhadap lipatan kulit atau sejajar
dengan jalannya serabut-serabut otot. Pengurutan tangan dan kaki di mulai
dari ujung jari tangan dan kaki dan selalu menuju ke arah jantung. Pada
punggung, mulai dari kuduk terus ke bahu dan dari pinggang ke atas ke arah
bahu
2. Teknik Pengurutan secara khusus
Pengurutan sempurna, terdiri atas lima macam gerakan pokok :
a. Effleurage atau mengusap
Effleurage adalah gerakan urut mengusap yang dilakukan secara berirama dan
berturut-turut ke arah atas. Gerakan mengusap, yaitu gerakan ringan dan terus
menerus yang dilakukan dengan ujung jari bagian bawah pada bagian wajah
yang sempit seperti hidung dan dagu, dan dengan telapak tangan pada bagian
wajah yang lebar seperti dahi dan pipi.
Effleurage sering dipakai untuk muka, leher, kulit kepala, punggung, dada,
lengan dan kaki. Effleurage memiliki efek seudatif yaitu memberikan efek
menenangkan, hingga selalu dipakai diawal dan akhir pengurutan.
Khasiat gerakan urut ini :
1) Menghilangkan secara mekanis sel-sel epitel yang telah mati
2) Akibat pengusapan terhadap peredaran darah dan getah bening adalah
berikut :
a) Mempercepat
pengangkutan
zat-zat
sampah
dan
darah
yang
Gerakan ini menggunakan ujung jari dan telapak tangan untuk menjepit
beberapa bagian kulit. Pijatan jenis ini perlu sedikit tekanan (pressure) yang
dilakukan secara ringan dan berirama. Fulling adalah suatu bentuk petrisage
yang kebanyakan dipakai untuk mengurut lengan. Dengan jari kedua belah
tangan, lengan dipegang dan satu gerakan memijat dilakukan pada otot.
Khasiat gerakan petrisage adalah :
1) Memperlancar penyaluran zat-zat dalam jaringan ke dalam pembuluhpembuluh darah dan getah bening. Darah dan getah bening mengantarkan
sari makanan ke jaringan dan membawa ampas pertukaran zat dari jaringan
ke alat-alat pembuangan. Jika aliran darah dan getah bening tidak lancar,
maka terjadilah pembendungan yang
a.
b.
ke belakang. Gerakan serupa dapat dilakukan pada jari-jari kaki atau pada kaki
Gerakan ke arah telapak tangan secara pasif dilakukan dari pergelangan
dengan melengkungkan tangan ke bawah. Gerakan serupa dapat dilakukan
c.
3.
4.
5.
6.
sakit jika disentuh dan sebaiknya bagian yang meradang tersebut dilarang dipijat.
Kanker
Pijat yang lembut bermanfaat bagi para pasien kanker. Produksi hormon edorfin
sebagai reaksi pemijatan, dapat meredakan rasa sakit yang disebabkan kanker.
Daftar Pustaka
Jumarani, Louise. (2009). The Essence of Indonesian Spa: Spa Indonesia Gaya Jawa dan
Bali. Jakarta: Gramedia
Rich Jewell, G. (2002). Massage Therapy: The Evidence for Practice. Mosby
Belder S, Mahrer N Gold. Pediatric Massage Therapy : an averviu for Clinicians Pediatrick
Clinics of North Amerika. 2007, 54 (6)
Anderson PG, Lutshall SM. Massage Therapy : a Comfort Intervention for Cardiac Surgery
Patigat. North Spec. 2007. 21 (3): 161-5
Suciati.
(2011).
Pengurutan
(Massage).
Diakses
melalui
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/197501
282001122-SUCIATI/Massage.pdf. Diakses pada 24 Oktober 2014
Pawaka
HS,
Suntoda
A.
(2010)
Massage
Olahraga.
Diakses
melalui
(2012).
Massage.
Diakses
melalui