100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
263 tayangan17 halaman

Penjelasan Juknis Pemilihan Kua

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1/ 17

ke

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM


NOMOR DJ.II/ 231 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN
TELADAN
DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan aparatur Kantor Urusan
Agama (KUA) Kecamatan yang diarahkan untuk peningkatan
kinerja pelayanan KUA, diperlukan adanya pelaksanaan
pemilihan KUA kecamatan teladan sebagai sarana evaluasi
kemajuan peningkatan kinerja pelayanan KUA;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menyempurnakan Keputusan Direktur
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Nomor DJ.II/317 Tahun
2012 tentang Pedoman Penilaian Kantor Urusan Agama (KUA)
Teladan;
Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan;


2. Keputusan Menteri Agama Nomor 168 tahun 2000 tentang
Pedoman Perbaikan Pelayanan Masyarakat di Lingkungan
Departemen Agama;
3. Keputusan Menteri Agama Nomor 117 tahun 2007 tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Masyarakat di
Lingkungan Departemen Agama;
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;
5. Keputusan Menteri Agama Nomor 13 tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota;
6. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 38
Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit
Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja KUA;
8. Instruksi Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2000 tentang
Pedoman Perbaikan Pelayanan Masyarakat di Lingkungan
Departemen Agama;
9. Instruksi Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2004 Tentang
Peningkatan Pelayanan Pernikahan Pada Kantor Urusan
Agama Kecamatan;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN
DIREKTUR
JENDERAL
BIMBINGAN
MASYARAKAT ISLAM TENTANG PEDOMAN PENILAIAN
KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TELADAN.
KESATU

: Pedoman Penilaian KUA Kecamatan Teladan sebagaimana


tersebut dalam lampiran Keputusan merupakan bagian yang tak
terpisahkan.

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM
NOMOR DJ.II/ 231 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN KANTOR URUSAN AGAMA (KUA) KECAMATAN TELADAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KUA Kecamatan sebagai unit teknis terdepan memiliki posisi dan
kedudukan yang sangat penting dalam rangka pencitraan Kementerian
Agama secara menyeluruh di mata masyarakat. KUA merupakan unit
pelaksana teknis Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam pada
tingkat Kecamatan yang memiliki cakupan tugas pelayanan yang sangat luas.
Sebagai salah satu unit pelayanan publik, KUA dituntut mampu
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal, meliputi
pelaksanaan pelayanan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan nikah dan
rujuk; Penyususnan statistik dokumentasi dan pengelolaan system informasi
manajemen KUA; Melaksanakan tata usaha dan rumah tangga KUA;
Pelayanan bimbingan keluarga sakinah, Kemasjidan, bimbingan syariah,
serta penyelenggaraan fungsi lain dibidang agama Islam yang ditugaskan
oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
Mengingat besarnya tugas dan fungsi tersebut, KUA harus
meningkatkan profesionalismenya dalam melayani masyarakat, untuk itu
perlu mendapat perhatian dalam pembinaan, evaluasi, dan penilaian kinerja
seluruh unsur yang ada di dalamnya. Sehubungan dengan hal tersebut
dalam rangka meningkatkan kualitas pencapaian pelayanan pada KUA
Kecamatan diperlukan penilaian kinerja KUA Kecamatan secara berjenjang
mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Oleh karena itu
diperlukan pedoman pelaksanaan penilaian KUA Kecamatan Teladan.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud :
Pedoman Penilaian KUA Kecamatan Teladan ini dimaksudkan sebagai
acuan bagi tim penilai dalam pelaksanaan penilaian KUA Kecamatan
teladan.
2. Tujuan:
a. Memberikan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan
penilaian KUA Kecamatan Teladan mulai dari tingkat kabupaten/kota,
provinsi hingga nasional.
b. Terciptanya kesamaan pola penilaian.
c. Terlaksananya penilaian yang objektif dan transparan.
d. Terpilihnya unit pelayanan masyarakat yang representatif.

C. Sasaran
Sasaran pedoman ini adalah terlaksananya penilaian kinerja unit pelayanan
KUA Kecamatan secara efektif sehingga menghasilkan predikat KUA
Kecamatan Teladan dalam rangka meraih penghargaan citra pelayanan
prima.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pedoman ini meliputi: Pendahuluan, Pelaksanaan Penilaian
KUA Kecamatan Teladan, Tata Cara Penilaian, Organisasi dan Mekanisme,
Penetapan Juara, Penghargaan dan Pendanaan, serta Pembinaan dan Tutup.
E. Pengertian Umum
Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:
1. KUA Kecamatan adalah unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam yang bertugas melaksanakan sebagian
tugas Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota di bidang Urusan
Agama Islam.
2. Tim Penilai KUA Kecamatan Teladan adalah tim yang ditetapkan
Kementerian Agama secara berjenjang dari tingkat Kabupaten/kota,
Provinsi, dan Nasional yang bertugas melakukan penilaian terhadap KUA
Kecamatan.
3. Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundangundangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,
dan/atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
4. Standar Pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas
pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat
dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan
terukur.
5. Standar Operasional Prosedur (SOP)
adalah serangkaian instruksi
tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
administrasi pemerintahan, bagaimana dan kapan harus dilakukan,
dimana, dan oleh siapa dilakukan.
6. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang
tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran
secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam
memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik
dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhannya.

BAB II
PERSYARATAN, KOMPONEN PENILAIAN
A. Persyaratan
1. KUA Kecamatan yang diusulkan belum pernah menjadi pemenang pada
penilaian KUA Teladan tingkat Nasional tahun sebelumnya.
2. Masa jabatan Kepala KUA Kecamatan minimal 2 tahun.
B. Komponen Penilaian
Komponen dan indikator penilaian sebagai berikut:
1. Visi, misi, dan motto pelayanan
Komponen ini berkaitan dengan visi, misi, dan motto pelayanan yang
memotivasi pegawai untuk memberikan pelayanan terbaik.
Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi:
a. Adanya visi dan misi yang diimplementasikan dalam pelaksanaan
pelayanan.
b. Penetapan motto pelayanan yang mampu memotivasi pegawai untuk
memberikan pelayanan terbaik.
c. Motto pelayanan diumumkan secara luas kepada pengguna layanan.
2. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan
Dalam rangka memberikan kepastian, meningkatkan kualitas, dan
kinerja pelayanan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan selaras
dengan kemampuan Penyelenggara sehingga mendapatkan kepercayaan
masyarakat,
maka
penyelenggara
pelayanan
perlu
menyusun,
menetapkan, dan menerapkan Standar pelayanan.
Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi:
a. Penyusunan, penetapan, dan penerapan standar pelayanan yang
mengacu Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik.
b. Maklumat Pelayanan yang dipublikasikan.
3. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
Komponen ini berkaitan dengan sistem dan prosedur baku dalam
mendukung pengelolaan pelayanan yang efektif dan efisien untuk
memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna pelayanan. Sistem
dan prosedur baku meliputi Standar Operasional Prosedur.
Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi:
a. Penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP)
b. Penetapan uraian tugas yang jelas
4. Sumber Daya Manusia
Komponen ini berkaitan dengan profesionalisme pegawai, yang meliputi:
sikap dan perilaku, keterampilan, kepekaan, dan kedisiplinan.

Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi:


a. Penetapan dan penerapan pedoman kode etik pegawai
b. Sikap dan perilaku pegawai dalam memberikan pelayanan kepada
pengguna layanan
c. Tingkat kedisiplinan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada
pengguna layanan
d. Tingkat kepekaan/respon pegawai dalam memberikan pelayanan
kepada pengguna layanan
e. Tingkat keterampilan pegawai dalam memberikan pelayanan kepada
pengguna layanan
f.

Penetapan kebijakan pengembangan pegawai dalam rangka


peningkatan keterampilan/ profesionalisme pegawai dengan tujuan
meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna pelayanan

5. Sarana dan Prasarana Pelayanan


Komponen ini berkaitan dengan daya guna sarana dan prasarana
pelayanan yang dimiliki.
Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi:
a. Sarana dan prasarana yang dipergunakan untuk proses pelayanan
telah didayagunakan secara optimal
b. Sarana dan prasarana pelayanan yang tersedia memberikan
kenyamanan kepada pengguna layanan (perhatikan: kebersihan,
kesederhanaan, kelayakan dan kemanfaatan)
c. Sarana pengaduan (Kotak pengaduan, loket pengaduan, telepon tol,
email dan lainnya)
6. Penanganan Pengaduan
Komponen ini berkaitan dengan sistem dan pola penanganan pengaduan,
serta bagaimana penyelesaian terhadap pengaduan tersebut sesuai
aturan yang berlaku.
Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi:
a. Sistem/prosedur pengelolaan pengaduan pengguna layanan
b. Petugas khusus/ unit yang menangani pengelolaan pengaduan
c. Persentase jumlah pengaduan yang dapat diselesaikan
7. Indeks Kepuasan Masyarakat
Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diperlukan untuk mengetahui
tingkat kepuasan masyarakat secara berkala dan mengetahui
kecenderungan kinerja pelayanan pada masing-masing Unit Pelayanan
instansi Pemerintah dari waktu ke waktu. Komponen ini berkaitan
dengan pelaksanaan survei IKM, metode yang digunakan, skor yang
diperoleh, serta tindak lanjut dari hasil pelaksanaan survei IKM.
Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi:
a. Pelaksanaan survei IKM dalam periode penilaian
b. Survei IKM yang dilakukan yang mengacu Kepmenpan 25 Tahun 2004
dalam periode penilaian

c. Rata rata skor IKM yang diperoleh


d. Tindak lanjut dari hasil survei IKM
8. Sistem Informasi Pelayanan Publik
Komponen ini berkaitan dengan sistem pengelolaan informasi pelayanan,
wujud/bentuk penyampaian informasi, serta tingkat keterbukaan
informasi kepada pengguna layanan.
Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi:
a. Penyampaian informasi melalui website
b. Sistem pengelolaan administrasi nikah
c. Tingkat keterbukaan informasi pelayanan kepada pengguna layanan
melalui website
9. Produktivitas dalam pencapaian target pelayanan
Komponen ini berkaitan dengan penentuan target pelayanan serta tingkat
pencapaian target tersebut.
Indikator penilaian untuk komponen ini meliputi:
a. Penetapan target kinerja pelayanan
b. Tingkat Pencapaian target kinerja.
10. Performance KUA meliputi :
1. Test tertulis dan wawancara;
2. Pembacaan dan pemahaman al-Quran, khutbah nikah dan baca kitab
munakahat;
3. Pemahaman hukum positif perkawinan di Indonesia dan peraturan
perundang-undangan yang terkait.
C. Metode Penilaian
Dalam melaksanakan penilaian
digunakan metode sebagai berikut:

terhadap

KUA

Kecamatan

Teladan

Metode Penilaian meliputi 2 tahapan :


1. Kunjungan lapangan dan penelaahan dukumen :
a) Kunjungan lapangan dimaksudkan untuk melihat secara langsung
penyelenggaraan kegiatan KUA Kecamatan dalam melaksanakan
pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk dokumentasi dan
visualisasi riil.
b) Penelaahan dokumen yaitu meneliti dokumen hasil-hasil pelaksanaan
kegiatan dan profil KUA Teladan yang diselenggarakan oleh tim
tingkat provinsi, kabupaten/kota.
2. Penilaian terhadap Performance KUA melalui wawancara dan test tertulis.

BAB III
TATA CARA DAN BOBOT PENILAIAN
Penilaian terhadap KUA Kecamatan sebagai unit pelayanan masyarakat terbaik
dilakukan oleh Tim Penilai, dengan menggunakan formulir penilaian
(sebagaimana terlampir) dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
A. Cara Penilaian
1. Melakukan verifikasi terhadap KUA Kecamatan secara langsung,
melakukan identifikasi semua komponen pelayanan dan memberikan
apresiasi terhadap kinerja pelayanan yang dilakukan serta wawancara
langsung dengan pemberi dan penerima pelayanan.
2. Melakukan test tertulis, test pembacaan Kitab tentang Munakahat, test
pembacaan dan pemahaman Al-Quran dan membaca khutbah nikah.
3. Mempertimbangkan
pendapat,
laporan,
pengaduan
informasi
masyarakat, baik yang disampaikan langsung atau melalui media massa
tertentu dan temuan pemeriksaan.
Mekanisme penilaian dan pengusulan KUA Kecamatan Teladan dilaksanakan
secara berjenjang dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Tim Penilai Tingkat kabupaten/kota melaksanakan penilaian terhadap
KUA Kecamatan pada bulan Maret, selanjutnya Kantor Kementerian
Agama kabupaten/kota mengusulkan secara tertulis hasil penilaian
tersebut kepada Kanwil Kementerian Agama.
b. Tim Penilai Tingkat provinsi melaksanakan penilaian terhadap KUA
Kecamatan pada bulan April-Mei yang diusulkan oleh masing-masing
kabupaten/kota. Selanjutnya Kantor Kementerian Agama mengusulkan
secara tertulis hasil penilaian tersebut kepada Direktur Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam Cq. Direktur Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah;
c. Tim Penilai Tingkat Kementerian Agama Pusat melaksanakan verifikasi
terhadap KUA Kecamatan yang diusulkan oleh masing-masing Kantor
Wilayah Kementerian Agama pada bulan Juni-Juli.
d. Panitia penilaian tingkat nasional akan mengundang para pemenang
penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat provinsi di Jakarta pada bulan
Agustus 2013.
e. Tim panel ahli melaksanakan test performance Kepala KUA Kecamatan
yang diusulkan oleh tim penilai pusat, dan merekomendasikan 10
peringkat KUA Kecamatan terbaik kepada tim pantuhir untuk ditetapkan
sebagai pemenang.
B. Bobot Penilaian
1. Komponen penilaian lapangan memiliki bobot nilai 70%, terdiri dari :
a. Visi, misi, dan motto pelayanan
b. Standar Pelayanan dan Maklumat Pelayanan
c. Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
d. Sumber Daya Manusia

e. Sarana dan Prasarana Pelayanan


f.

Penanganan Pengaduan

g. Indeks Kepuasan Masyarakat


h. Sistem Informasi Pelayanan Publik
i.

Produktivitas dalam pencapaian target pelayanan

2. Penilaian terhadap performance Kepala KUA memiliki bobot nilai 30%


yang terdiri dari:
a. Test tertulis dan wawancara;
b. Pembacaan dan pemahaman al-Quran, khutbah nikah dan baca kitab
munakahat;
c. Pemahaman hukum positif perkawinan di Indonesia dan peraturan
perundang-undangan yang terkait.

BAB IV
ORGANISASI DAN MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN
A. Organisasi
Organisasi penilaian adalah sebagai berikut:
1. Tim Panitia Penentu Akhir (Pantuhir)
Tim Pantuhir bertugas menetapkan KUA Kecamatan Teladan yang berhak
menerima predikat terbaik dengan Keputusan Direktur Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam berdasarkan rekomendasi tim panel ahli.
2. Tim Panel Ahli
Tim Panel Ahli bertugas melakukan validasi hasil penilaian tim penilai
pusat dan merekomendasikan pemeringkatan kepada tim pantuhir.
3. Tim Penilai
Tim Penilai bertugas melakukan penilaian terhadap KUA Kecamatan
secara langsung dan melakukan tabulasi, evaluasi, dan melaporkan hasil
penilaian. Tim Penilai terdiri dari : Pejabat Kementerian Agama, instansi
terkait, tokoh masyarakat/ulama, LSM dan media massa yang ditetapkan
oleh Keputusan Kementerian Agama. Tim penilai terdiri dari:
a. Tingkat Pusat, melaksanakan penilaian terhadap Kantor Urusan
Agama Kecamatan tingkat Nasional dengan memilih salah satu yang
terbaik hasil penilaian tingkat provinsi berdasarkan kriteria yang
ditetapkan.
b. Tingkat Provinsi, melaksanakan penilaian terhadap Kantor Urusan
Agama Kecamatan yang berada di wilayah provinsi dengan memilih
salah satu yang terbaik hasil penilaian tingkat kabupaten/kota
berdasarkan kriteria yang ditetapkan.
c. Tingkat Kabupaten/Kota, melaksanakan penilaian terhadap Kantor
Urusan agama Kecamatan yang berada di wilayahnya untuk memilih

salah satu yang terbaik berdasarkan kriteria yang ditetapkan.


B. Mekanisme Penyelenggaraan
1. Tingkat Kabupaten/Kota
Penyelenggaraan
penilaian
KUA
Kecamatan
Teladan
Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:

tingkat

a. Kantor
Kementerian
Agama
Kabupaten/Kota
merencanakan
penyelenggaraan Penilaian KUA teladan dengan Pemda setempat;
b. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota membentuk Panitia dan
Tim Penilai KUA Kecamatan Teladan;
c. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota memberitahukan melalui
surat edaran kepada para KUA Kecamatan tentang kegiatan
dimaksud;
d. Proses penilaian mengacu kepada mekanisme penilaian pada bab II
pedoman ini;
e. Pengukuhan juara diumumkan lebih lanjut;
f.

Hasil Penilaian KUA Kecamatan Teladan dilaporkan kepada


Bupati/Walikota dan Kantor kementerian Agama disertai dengan
daftar riwayat hidup para juara;

g. Juara I KUA Kecamatan Teladan menjadi peserta penilaian KUA


Kecamatan teladan Tingkat Provinsi;
h. Profil juara KUA Kecamatan Teladan tingkat
dikirimkan kepada Panitia tingkat provinsi.

kabupaten/kota

2. Tingkat Provinsi
Penyelenggaraan Penilaian KUA Kecamatan Teladan Tingkat Provinsi
dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
a. Kanwil Kementerian Agama Provinsi merencanakan penyelenggaraan
penilaian KUA Kecamatan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah
Provinsi;
b. Kanwil Kementerian Agama Provinsi membentuk Panitia dan Tim
Penilai dengan Surat Keputusan Kepala Kanwil Kementerian Agama
Provinsi;
c. Kanwil Kementerian Agama Provinsi memberitahukan seluruh Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/kota di wilayah provinsi masingmasing tentang penyelenggaraan penilaian KUA Kecamatan Teladan
tingkat provinsi;
d. Proses penilaian mengacu kepada mekanisme penilaian pada bab II
pedoman ini;
e. Pengukuhan juara diumumkan lebih lanjut;
f.

Hasil penilaian KUA Teladan dilaporkan kepada Gubernur dan Kanwil


Kementerian Agama Provinsi;

g. Juara I KUA Kecamatan Teladan menjadi peserta penilaian KUA


Kecamatan teladan Tingkat Nasional;
h. Profil juara KUA Teladan tingkat provinsi dikirimkan kepada Direktur
Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.

3. Tingkat Nasional
Penyelenggaraan Penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat Nasional
dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
a. Pembentukan panitia dan tim
keputusan Dirjen Bimas Islam;

penilai

ditetapkan

melalui

surat

b. Penerbitan Surat Edaran Dirjen Bimas Islam kepada Kanwil


Kementerian Agama Provinsi tentang Penyelenggaraan Penilaian KUA
Kecamatan Teladan tingkat Nasional;
c. Pemanggilan para peserta Penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat
Nasional melalui Surat Dirjen Bimas Islam kepada Kanwil Kementerian
Agama Provinsi;
d. Proses penilaian mengacu kepada mekanisme penilaian pada bab II
pedoman ini;
e. Proses Penilaian KUA Kecamatan teladan tingkat Nasional dilaksanakan
pada bulan Agustus;
f. Hasil Penilaian KUA Kecamatan Teladan tingkat Nasional dilaporkan
kepada:
1) Menteri Agama RI;
2) Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.

BAB V
PENETAPAN JUARA, PENGHARGAAN, DAN PENDANAAN

A. Juara
1. Penetapan Juara dituangkan dalam Keputusan Tim Penilai dan
dikukuhkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kanwil
Kementerian Agama Provinsi dan Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam;
2. Juara penilaian KUA Kecamatan teladan pada setiap tingkatan terdiri
dari:
a. Juara I
b. Juara II
c. Juara III
d. Juara Harapan I
e. Juara Harapan II
f.

Juara Harapan III

B. Penghargaan
Kepada Juara diberikan penghargaan berupa: piala, piagam dan hadiah
lainnya;

LAMPIRAN
FORM PENILAIAN KUA KECAMATAN TELADAN TAHUN 2013
FORM A

Nama KUA Kecamatan

Nama Kepala KUA

Kabupaten/Kota

Provinsi

Telepon

Fax/Email

Jumlah Penghulu

Jumlah Pegawai

Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk Muslim

Data/Jumlah Peristiwa
Nikah Per Tahun

Luas Tanah & Bangunan

Status Tanah & Bangunan

FORM B
STANDARISASI PENILAIAN KINERJA PELAYANAN
1.

Visi, misi, dan moto (bobot 5% / nilai maksimum 50);


NO
1

INDIKATOR
Visi dan misi

KONDISI LAPANGAN
a. Ada dan diimplementasikan dalam pelaksanaan
pelayanan
b. Ada dan tidak diimplementasikan dalam
pelaksanaan pelayanan
c. Tidak ada tapi diimplementasikan dalam
pelaksanaan pelayanan
d. Tidak ada dan tidak diimplementasikan dalam
pelaksanaan pelayanan

NILAI
25
15
10
0

Motto pelayanan

a. Ada, dipahami, dan memotivasi pelaksana

25

b. Ada, tidak dipahami, dan memotivasi pelaksana

15

c. Tidak ada
3

2.

a. Diumumkan secara luas melalui berbagai media


massa

b. Diumumkan terbatas

c. Tidak diumumkan

INDIKATOR

KONDISI LAPANGAN

NILAI

Penerapan dalam
a. Standar Pelayanan untuk semua jenis pelayanan
mengacu UU 25/2009
Standar Pelayanan
b.
Standar Pelayanan tidak semua jenis atau tidak
publik
sepenuhnya mengacu UU 25/2009
c. Standar Pelayanan sama sekali tidak mengacu UU
25/2009

200

d. Tidak ada Standar Pelayanan

a. Disusun dan dipublikasikan

50

Maklumat
Pelayanan

b. Tidak ada Maklumat pelayanan

100
50

Sistem, mekanisme, dan prosedur (bobot 10% / nilai maksimum 100);


NO
1

INDIKATOR

KONDISI LAPANGAN

NILAI

Penetapan Standar a. Ada dan diterapkan


Operasional
b. Ada, tidak diterapkan
Prosedur (SOP)
c. Tidak ada

50

Penetapan uraian
tugas yang jelas

a. Ada, dan dipampangkan

50

b. Ada, dan tidak dipampangkan

20

c. Tidak ada uraian tugas


4.

10

Standar dan maklumat pelayanan (bobot 25% / nilai maksimum 250);


NO

3.

Publikasi Moto
pelayanan

20
0

Sumber daya manusia (bobot 17% / nilai maksimum 170);


NO
1

INDIKATOR

KONDISI LAPANGAN

NILAI

Penerapan
a. Ada, dan diterapkan
pedoman kode etik
b. Ada, tidak diterapkan
Pegawai
c. Tidak ada

30

Sikap dan perilaku a. Baik


pegawai dalam
b. Cukup
memberikan
pelayanan kepada c. Kurang
pengguna layanan

30

10
0
10
0

Tingkat
kedisiplinan
pegawai dalam
memberikan
pelayanan kepada
pengguna layanan

a. Disiplin

30

b. Kurang disiplin

10

c. Tidak disiplin

Tingkat
kepekaan/respon
pegawai dalam
memberikan
pelayanan kepada
pengguna layanan

a. Responsif

30

b. Kurang responsif

10

c. Tidak responsif

5.

Tingkat
keterampilan

a. Terampil

25

b. Kurang terampil

10

Pegawai dalam
memberikan
pelayanan kepada
pengguna layanan

c. Tidak terampil

Penetapan
a. Ada, sesuai kebutuhan
kebijakan
b. Ada, tidak sesuai kebutuhan
pengembangan
pegawai dalam
c. Tidak ada
rangka
peningkatan
keterampilan/profe
sionalisme pegawai
dengan tujuan
meningkatkan
kualitas pelayanan
kepada pengguna
pelayanan

25
10
0

Sarana dan prasarana pelayanan (bobot 8% / nilai maksimum 80);


NO
1

INDIKATOR
Sarana dan
prasarana
pelayanan
Kondisi Sarana
dan prasarana
pelayanan

KONDISI LAPANGAN

NILAI

a. Dipergunakan secara optimal

30

b. Dipergunakan, tidak optimal

15

C. Tidak dipergunakan

a. Bersih

30

b. Cukup bersih

15

c. Tidak bersih

Sarana pengaduan a. Ada, dan efektif


layanan
b. Ada, tidak efektif
c. Tidak ada

20
10
0

6. Penanganan pengaduan (bobot 10% / nilai maksimum 100);


NO

INDIKATOR

Sistem /prosedur
pengelolaan
pengaduan
pengguna layanan

a. Ada, dan dikelola dengan baik

30

b. Ada, tidak dikelola dengan baik

15

Petugas
khusus/unit yang
menangani
pengelolaan
pengaduan

a. Ada petugas khusus

30

b. Tidak ada petugas khusus

10

KONDISI LAPANGAN

c. Tidak ada

Persentase jumlah a. 71% - 100% diselesaikan


pengaduan yang
b. 51% - 70% diselesaikan
dapat diselesaikan
c. 10% - 50% diselesaikan
d. < 10% diselesaikan

NILAI

40
30
20
10

7.

Indeks kepuasan masyarakat (bobot 10% / nilai maksimum 100);


NO
1

INDIKATOR

KONDISI LAPANGAN

Pelaksanaan survei a. Dilaksanakan untuk seluruh jenis pelayanan


IKM dalam periode
b. Dilaksanakan untuk sebagian jenis pelayanan
penilaian
c. Tidak dilaksanakan

10

Survei IKM yang


dilakukan dalam
periode penilaian

a. Ada dan mengacu pada Kepmenpan 25 Tahun 2004

25

b. Ada, tetapi tidak mengacu Kepmenpan 25 Tahun


2004

10

c. Tidak ada
3

Rata-rata skor IKM a. 75 100


yang diperoleh
b. 50 74

8.

Tindak lanjut dari


hasil survei IKM

25
10
0

a. Ada tindak lanjut


b. Tidak ada tindak lanjut

25
0

Sistem informasi pelayanan publik (bobot 7% / nilai maksimum 70);


NO
1

INDIKATOR
Penyampaian
informasi melalui
website

KONDISI LAPANGAN

25

b. Ada dan tidak di-update

10

c. Tidak ada

Sistem pengelolaan a. Ada aplikasi SIMKAH, berfungsi dan di-update


administrasi nikah
b. Ada aplikasi SIMKAH, tetapi tidak berfungsi
Tingkat
keterbukaan
informasi
pelayanan kepada
pengguna layanan
melalui website

NILAI

a. Ada dan di-update

c. Tidak ada

9.

25

c. < 50
4

NILAI

25
10
0

a. Sangat terbuka

20

b. Terbuka

10

c. Tidak terbuka

Produktivitas dalam pencapaian target pelayanan (bobot 8% / nilai maksimum 80)


NO
1

INDIKATOR

KONDISI LAPANGAN

NILAI

Penetapan target
kinerja pelayanan

a. Ada

Tingkat
Pencapaian target
kinerja

a. Tercapai/Melampaui (> 100%)

40

b. Tidak Tercapai (80% - 99% )

30

c. Tidak Tercapai (40% - 79 %)

20

40

b. Tidak ada

d. Tidak Tercapai (<40%)


TOTAL NILAI

0
1000

FORM C
REKAPITULASI NILAI AKHIR PENILAIAN KUA KECAMATAN TELADAN

KUA Kecamatan

Nama Kepala KUA:


Kabupaten/Kota :
Provinsi

Telp./Fax

Email

1.

Untuk Penilaian Lapangan = 70%

NILAI
NO Komponen Komponen Komponen Komponen Komponen Komponen Komponen Komponen Komponen
Visi, misi, Standar
Sistem,
Sumber
Sarana Penangan Indeks
Sistem Produktivi TOTAL
dan motto Pelayanan Mekanism
Kepuasan Informasi tas dalam KOMPONE
Daya
dan
an
pelayanan
dan
e, dan
Manusia Prasarana Pengadua Masyarak Pelayanan pencapaia N NTK=
(K1+K2+K3
n
at
n target
Maklumat Prosedur
Pelayanan
Publik
+
pelayanan K4+K5+K6
Pelayanan

2.

(K1)

(K2)

(K3)

(K4)

(K5)

(K6)

(K7)

(K8)

(K9)
10

Untuk Penilaian Performance Kepala KUA = 30%

NO

TEST
TERTULIS

TEST
WAWANCARA

TEST
MEMBACA
KITAB
MUNAKAHAT

TEST BACA AL NILAI TOTAL


QURAN DAN
KOMPONEN
KHUTBAH
=
NIKAH
(T1+W+BK+BQ
K) X 30%

(T)

(W)

(BK)

(BQK)

Tim Penilai:
1..........................................

NILAI AKHIR PENILAIAN :

2..........................................

NTK = NAPL + NAP

+K7+K8+K
9) X 70%
11

Anda mungkin juga menyukai