Proteksi Motor Induksi

Oleh : Ir. Wirawan

 Konstruksi Motor Induksi

a. Rotor Sangkar b. Rotor Belitan

Operasi Start Dan Kondisi Abnormal Pada Motor

• Operasi start normal

• Operasi start berulang
• Motor stalling
• Gangguan pada belitan stator
– Kegagalan isolasi
– Pemanasan lebih
• Pembebanan lebih
• Tegangan suplai rendah
• Motor terkunci
• Gangguan non-listrik
• Pemanasan lebih pada bantalan

14-17 Juli 2003 Kursus "Protection of Industrial Power Systems" 3

 Model Motor Induksi
V I2R(S)
Electrical Thermal
Model Model θ
Simulasi-1 Simulasi-3
θo

V : tegangan suplai
S : dan
Mechanical
S Model θ : suhu akhir motor
Simulasi -2 θo : suhu awal motor
I2R(S) : daya rotor ∼ torsi
rotor fungsi slip

14-17 Juli 2003 Kursus "Protection of Industrial Power Systems" 4

 Model Listrik Untuk Motor

rs j.Xs j.Xr Rr

Is Ir '

R r. ( 1 - s )
j.Xm s
V

14-17 Juli 2003 Kursus "Protection of Industrial Power Systems" 5

 Simulasi Dan Evaluasi Perilaku Motor
(Dari Model Listrik)

11
Arus Im , Rrp/100 , Vterm/10 dlm p.u

10

Im s

Rrp s ⋅100
5
Vterm s ⋅ 10

0 0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
0 ns 1.1
Putaran motor (dalam p.u)

Tahanan rotor,tegangan dan arus motor

Arus start, tegangan terminal, dan Rrotor v/s putaran motor

 Model Mekanis

Contoh parameter untuk model mekanis

Moment inersia motor&drive (GD2) GD2 := 5000

Torsi beban awal (TL) TL := 0.2 p.u
Torsi beban akhir (TF) TF := 0.6 p.u

14-17 Juli 2003 Kursus "Protection of Industrial Power Systems" 7

 Simulasi Dan Evaluasi Perilaku Motor
(Dari Model Mekanis)
arus, tahanan rotor, torsi motor & beban

4
Ims

Rrps ⋅100

Qms ⋅2
2
QLs ⋅2

0 0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
0 ns 1.1
putanan motor dalam p.u
arus motor
tahanan rotor
torsi motor
torsi beban
Variasi torsi motor&beban dan arus motor
Evaluasi : τmotor, τbeban, Istart v/s putaran motor
 Kemampuan Termis Motor

1. Kemampuan termis motor pada saat motor terkunci

2. Kemampuan termis motor terhadap beban lebih
3. Kemampuan termis motor terhadap arus urutan negatif

Data waktu untuk rotor terkunci diberikan oleh pabrik, dari

data tersebut dapat diturunkan kemampuan termis motor
terhadap beban lebih.
Data kemampuan termis motor terhadap arus urutan negatif
juga diberikan oleh pabrik (khususnya motor besar).
 Energi Termis Pada Operasi Start

Energi termis pada saat start :

Istart : 4 – 7 kali Ibeban penuh
Rrotor : ∼ 3 kali Rrotor pada putaran normal
I2t : (16 ∼ 49) * 3 beban penuh pada periode yang sama

Pada start yang berulang untuk periode pendek dapat

menimbulkan hot-spot yang merusak isolasi
Simulasi Dan Evaluasi Arus Motor Pada Saat Fasa Tidak Seimbang
100
Ia 19.595

Ib

M 10

Waktu (detik)
Ic
tas

tos

Machine datas (example)

Machine nominal current In := 200 0.721 0.1
1 10
1.01 Ims 4.405
phase A current Ima := 200 Arus motor (p.u)
Batas I2*t pada kondisi dingin
phase B current Imb := 0 Batas I2*t pada kondisi panas
Kemampuan termis motor terhadap arus I2
phase C current Imc := − 200
Rotor thermal capability against neg. sequence current Kg := 20
Generator / Motor negative sequence current (in p.u of In )
2 2
1 Ima + a ⋅ Imb + a ⋅ Imc 1 Ima + a ⋅ Imb + a ⋅ Imc
Ig2 := ⋅ p.u Ig1 := ⋅
3 In 3 In
Ig2 = 0.577 p.u or Ig2 ⋅ In = 115.47 A Ig1 = 0.577 p.u
Kg
Permissible time for unballance load (sec) tg2 := tg2 = 60 sec.
2
( Ig2 )
 Relai Arus Urutan Negatif
Ia Ia
Ib Ib
Ic Ic

JX1 R1 R2

JX1 R1 R2

relay

Vr relay
Vr

a. Relay urutan negatif sistem dengan netral tidak ditanahkan.

b. Relay urutan negatif sistem dengan netral ditanahkan.
Pengukur Dan Proteksi Panas Lebih Karena
Faktor Non-Listrik

AC
Supply Dt-3
low high

RTD
 Pengaman Lebur
(Sebagai Proteksi Motor Terhadap Gangguan h.s)
Kelebihan : a) sederhana, b) memberikan proteksi terhadap motor dan
peralatan switching dan penyulang ke motor
Kelemahan : untuk jangka lama karakteristik tidak dapat ditelusuri
co
1

tpa tarcing
If( n )

Ipa( n ) 0

Ia( b )

1
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
n,n, b

prospective fault current

pre-arcing current
arcing current
 OCR Sebagai Proteksi Motor
Kelebihan : karakteristik dapat dipilih disesuaikan dengan
karakteristik motor yang diproteksi
Kekurangan : tidak dapat memberikan proteksi pada arus rendah
dekat arus nominal
100
100

tr1 ,s

tr2 ,s
50
tr3 ,s

tr4 ,s

0 0
1 10
1 XIn s , XIn s , XIn s 10
Standard inverse
Very inverse
Extremely inverse
Long time inverse
Relai Termis Sebagai Proteksi Motor Untuk Beban Lebih
Kelebihan : Karakteristik I2t dapat dipilih sesuai dengan karakteristik termis motor
Kelemahan : Sesuai dengan karakteristik termisnya, relai bekerja relatif lambat
pada arus besar.

 2 
 ( XIss)2 −   
Imot
 ( XIss) 2  
τ x⋅ ln 
tc x , s :=    Is  
th x , s := τ x⋅ ln
 XIs 2 − 1   
( s) ( ) 2
  XIs s − 1 
4
1 . 10
10000

3
1 . 10

tc x , s
100
th x , s

10

1 1
1 10
1 XIs s 10
Koordinasi OCR Inverse – OCR Definite – OCR Instantaneous
Dan Relai Beban Lebih Pada Proteksi Motor
Motor protection coordination
Short circuit protection characteristic n := 5
Thermal overload time constant (scale) x := 1
Definite time setting tdef := 6
Tinstantenouse tins := 1
Inrush factor Irush := 1.02

thA x , Imm := if ( Imm > ILR , tdef , thA x , Imm ) thA x , Imm := if ( Imm > Irush ⋅ ILR , tins , thA x , Imm )

100

ts

Ts

TLR s

50
tr n ,s

thA x ,s

thA x ,I m m

0
0 20 40 60 80 100 120
Istart s , Im s , Im s , Im s , Im s , Imm
arus start
kemampuan termis
waktu maksimum rotor terkunci
short circuit protection
Overload ry ref : asymotorpoly.mcd
OCR definite and instantenous
 Pemasangan Proteksi Motor
(Pada Sistem Dengan Netral Ditanahkan Melalui
Tahanan Rendah)

Relay X
52 +

IAX XIN 52a

IBX XOUT1 52a

TC

ICX XOUT2 52b

CC

Relay Y

IAY YIN

IBY YOUT1

ICY YOUT2

Alarm

PS
 Pemasangan Proteksi Motor
(Pada Sistem Dengan Netral Ditanahkan Melalui
Tahanan Tinggi)
Relay X
52 + -

IAX XIN 52a

IBX XOUT1 52a TC

ICX XOUT2 52b CC

Relay Y

IAY YIN

IBY YOUT1

ICY YOUT2

Alarm

PS
Proteksi Motor Multi Fungsi Terintegrasi

Motor Protection 50: Overcurrent

Relay
50N: Neutral/Ground OC
Optional 46: Current Unbalance
3, 2, 1
27/59 37 55 81
49: Motor Thermal
OR

66: Antijogging Protection

50 46 49 66 47 47: Phase Reversal
3

Load Jam 27/59: Under/Overvoltage

50N Load Loss
1 37: Underpower
55: Power Factor
Remote RTD Inputs
81: Frequency

Motor Load
 Peralatan Asut & Proteksi
Tujuan :
a. Operasi start / stop tidak membahayakan motor
itu sendiri dan tidak mengganggu proses produksi
dari motor-motor yang dipasok oleh sistem tenaga
listrik yang sama.
b. Kondisi abnormal dapat dibatasi dan segera
diatasi.
c. Motor dapat dipisahkan dari jaringan sehingga
aman saat tidak dipakai / sedang dipelihara
Sirkit Kontrol Dan Proteksi Untuk Motor Kecil

THREE - FASE
SUPPLY SOURCE CONTROL
TRANSFORMER

RECT

UV

RES
RECT OL 1
UV

UV
OL 2
CAP

OL 3
STOP RES
PB
M

OL 1 OL 2 OL 3
START
PB
FUSE

M UV
Spesifikasi Proteksi Motor Yang Mempunyai Multi
Fungsi Dan Terintegrasi
Fungsi proteksi : Fungsi lain :
1. Overcurrent 1. Metering
2. Neutral/Ground Overcurrent
a. Current
3. Current unbalance
4. Thermal motor b. Voltage
5. Loss of Load c. Power
6. Load jam
7. Maximum Start per Hour d. Energy
8. Minimum Time between Start 2. Load profile
9. Phase reversal
3. Motor operating statistics
10. Under voltage
11. Over voltage 4. Motor start report
12. Under/Over Frequency 5. Motor start trending
13. Reverse Power
14. Under power
14-17 Juli 2003 Kursus "Protection of Industrial Power Systems" 23