0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
262 tayangan15 halaman

TAAAC - Edibon

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 15

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM SISTEM PENDINGIN


TAAAC EDIBONE

Oleh Kelompok 2 :
Ardi Kurniawan

0314130063

Muhammad Lucky Andriyoko

0314130068

Ahmad Kholiq Saifudin

0314130071

Moch. Faidlur Rohman

0314130074

PROGRAM STUDI D3 - TEKNIK PERMESINAN KAPAL


POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2016

TAAAC EDIBON TEST


Air Conditioning Unit, Conputer Controlled
(Air Condenser and Air Evaporator)

A. Tujuan
Umum
Khusus

: mengidentifikasi performasi kerja dari sister refrigerator.


:

- Mengenal dan memahami komponen yang menyusun mesin TAAAC serta


mekanisme kerjanya.
- Mengetahui siklus fluida kerja dan skemanya pada mesin TAAAC.
- Memahami cara pengoprasian mesin TAAAC.
- Memahami cara pembacaan alat ukur parameter yang relafan dengan modul.
- Mengenal dan memahami rumus-rumus yang relefan dengan modul.

B. Dasar Teori
Pengertian TAAAC
Mesin TAAAC merupakan sutu peralatan yang digunakan untuk
memperagakan/ mendemonstrasikan siklus refrigerant pada siklus pendingin
dengan menggunakan variabel berupa cepat lambatnya putaran fan pada
kondensor dan evaporator.

Komponen Komponen TAAAC

Komponen Utama
1. Kompresor
Kompresor berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigerant uap hingga
sebanding dengan tekanan kompresor, sehingga suhu juga meningkat.
2. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk merubah fase fluida kerja dari gas menjadi cair
dengan cara membuang kalor dari fluida kerja, kalor dari fluida kerja
ditampung dan dilepaskan ke lingkungan.
3. Expansion Valve
Expansion Valve berfungsi mengatur jumlah aliran refrigerant dan
menurunkan tekanan refrigerant sehingga suhu juga turun, merubah
refrigerant menjadi butiran butiran kecil.
4. Evaporator
Evaporator berfungsi untuk merubah fase fluida kerja dari cair menjadi gas,
fluida kerja menyerap panas dari lingkungan.
Komponen Penunjang
1. High Pressure Control
Berfungsi memberikan perlindungan terhadap adanya tekanan tinggi yang
berlebihan.
2. Filter
Berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh refrigerant.
3. Accumulator
Berfungsi sebagai penampung sementara refrigerant cair bertemperatur
rendah dan campuran minyak pelumas evaporator.
4. Liquid Separator
Berfungsi untuk memisahkan campuran dari gas dan liquid.

5. Alat ukur :
-

Sensor temperature

: Alat ukur parameter suhu ( )

- Sensor Pressure
: Alat ukur parameter tekanan (Bar)
- Flow rate
: Alat ukur parameter laju volume (L/H)
6. Wattermeter
Alat ukur parameter daya kompresor (Watt)
C. Skema Mesin TAAAC

D. Siklus Kerja Mesin TAAAC


1. Kompresi
Refrigerant dari liquid Separator dihisap oleh kompresor dalam keadaan
tekanan rendah. Kemudian, refrigerant ditekan dalam kompresor sehingga
memiliki tekanan yang lebih tinggi membawa efek naiknya temperature
refrigerant.
2. Kondensasi
Refrigerant dari Kompresor yang bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi
masuk ke kondensor. Refrigerant mengalami perlepasan panas yang berefek

temperature refrigerant menjadi turun dan terjadi perubahan fasa refrigerant


dari gas ke cair.
3. Expansi
Refrigerant disemprotkan oleh katup Expansi, Refrigerant dikabutkan menjadi
partikel partikel yang lebih kecil sehingga tekanan dan temperaturnya turun.
4. Evaporasi
Refrigerant melakukan pemindahan panass di dalam evaporator. Panas dari
udara diserap oleh refrigerant sehingga refrigerant berubah menjadi gas.

E. Langkah Kerja Praktikum


Untuk melaksanakan percobaan ini, langkah langkah yang dilakukan adalah
sebagai berikut :
1. Mempersiapkan skema dan table jurnal.
2. Menempatkan posisi masing masing anggota pada job yang telah
disepakati.
3. Menghubungkan kabel ke power supply.
4. Menyalakan perangkat Komputer (CPU dan Monitor).
5. Mengecek kabel penghubung interface dengan mesin edibone secara rinci.
6. Menyalakan interface TAAAC.
7. Melihat tekanan masuk dan keluar Kompressor.
8. Merubah posisi saklar ( Control Fan Evaporator dan Kondensor ).
9. Melakukan pendataan sesuai arahan dari data dosen.
10. Mengkopi data pengamatan dari computer.
11. Mematikan interface TAAAC-nya.
12. Mematikan perangkat komputernya.
13. Mencabut kabel dari power supply.

F. Data Hasil Percobaan


Berdasarkan percobaan yang tlah kami lakukan diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1.Percobaan TAAAC pengkondisian 1 (10 menit pertama)

S
T

Temperatur
(C)

Pressure
(Bar)
SP
SP 1
2

Refrigerant
Flow
SC - 1

Compressor
Power

Fan Control
AEAT
-1

ACAT
-1

1
2
3
4
5
6
7

54,7
34,6
21,6
30,3
34,3
33,0
38,7

8,5

0,2

15,5

557

Tabel 2. Percobaan TAAAC pengkondisian 2 (10 menit kedua)

S
T

Temperatur
(C)

1
2
3
4
5
6
7

63,5
33,1
18,7
31,0
35,0
33,7
38,9

Pressure
(Bar)
SP
SP 1
2
8,1
0,2

Refrigerant
Flow
SC - 1
14,5

Compressor
Power
545

Fan Control
AEAT
-1
4

ACAT
-1
4

Tabel 3. Percobaan TAAAC pengkondiaian 3 (10 menit ketiga)


S
T

Temperatur
(C)

Pressure
(Bar)

Refrigerant
Flow

Compressor
Power

Fan Control

1
2
3
4
5
6
7

67,4
32,8
15,5
32,6
35,0
34,7
37,4

SP
1
8,0

SP 2
0,2

SC - 1
14,3

544

AEAT
-1
4

ACAT
-1
6

Tabel 4. Percobaan TAAAC pengkondiaian 4 (10 menit keempat)

S
T

Temperatur
(C)

1
2
3
4
5
6
7

68,5
32,7
14,3
33,3
35,5
35,2
36,8

Pressure
(Bar)
SP
SP 1
2
8,0
0,2

Refrigerant
Flow
SC - 1
13,8

Compressor
Power
540

Fan Control
AEAT
-1
4

Keterangan :
-

ST-1 = Tempertur refrigerant keluar Kompresor


ST-2 = Temperatur refrigerant keluar Kondensor
ST-3 = Temperatur refrigerant keluar Katup Expansi
ST-4 = Temperatur refrigerant keluar Evaporator
ST-5 = Temperatur udara ruangan
ST-6 = Temperatur udara keluar dari kondensor
ST-7 = Temperatur udara keluar dari evaporator
ST-1 = Debit refrigerant

Variabel yang menjadi fokus pada percobaan, berdasarkan tabel diatas adalah laju
aliran udara dari fan control. Setiap 10 menit laju aliraan udara fan control
dikondisikan bertambah pada satu sisi . Peningkatan laju alirn udara (fan control)
yang semakin besar akan meningkatkan temperatur refrigerant keluar kompresor,
kondensor, evaporator, udara ruangan, udara keluar kondensor, udara keluar
evaporator, daan menaikkan debit aliran refrigerant. Sedangkaan tekanan suction
dan dicharge cenderung tetap, namun mempunyai selisih yang relatif kecil.
Sedangkan untuk temperatur keluar katup expansi dan kompressor power
cenderung turun.

ACAT
-1
8

Sebagai contoh dalah untuk pengkondisian 10 menit pertama. Temperatur


refrigerant keluar evaporator ( ST-4 ) besarnya

30,3

, setelah refrigerant

masuk menuju kompresor kemudian keluar dan menuju ke Kondensor ( ST-1)


suhu naik menjadi

54,7 . Kenaikan suhu tersebut terjadi karena adanya

proses Kompresi pada Kompresor yang menyebabkan tekanan pada kompresor


tinggi, sehingga temperaturnya meningkat. Refrigerant yang mengalami
peningkatan suhu tersebut kemudian masuk kedalam Kondensor mengalami
proses Kondensasi, sehingga saat keluar Kondensor tekanannya turun dan
mengakibatkan suhu refrigerant juga turun ( ST-2 )

34,6 . Suhu tersebut

sama ketika refrigerant masuk ke katup Ekspansi. Keluar katup Ekspansi


suhunya turun ( ST-3)

30,3 . Suhu ini turun karena panas Ekspansi

mengembang dan menyebabkan tekanan dan suhunya turun. Untuk temperatur


udara ruangan ( ST-5 ) sebesar
( ST-6 ) sebesar

34,3 , temperatur udara keluar kondensor

33,0 . Kenaikan suhu tersebut karena adanya perpindahan

panas yang terjadi antara refrigerant dengan udara, udara mengalami proses
Kondensasi di Kondensor dan mengalami proses Evaporasi di Evaporator yang
menyebabkan temperatur naik.

F.1. Data Hasil Percobaan


Tabel.1 Percobaan TAAAC pengkondisian 1 (10 menit pertama)
Diketauhi :
- m ref = 15,5 g/s = 0,0155 kg/s
- Pd = 8,5 bar = 0,85 MPa
- Ps = 0,2 bar = 0,02 MPa
- T1 = ST-4 = 30,3
- h1 = 241,72 kJ/kg
- h2 = 277,89 kJ/kg

- T2 = ST-1 = 54,7
- T3 = ST-2 = 34,6

- h3 = h4 = 247,54 kJ/kg
Penyelesaian :
(a) Daya Kompresor :
Wcomp = m ref ( h2 h1 )
= 0,0155 kg/s ( 277,89 kJ/kg 241,72 kJ/kg )
= 0,560 KW
(b) Kalor yang diserap Evaporator :
Qevap
= m ref ( h1 h4 )
= 0,0155 kg/s (241,72 kJ/kg 247,54 kJ/kg )
= 0,090 KW
(c) Kalor yang diserap Kondensor :
Qcond
= m ref ( h2 h3 )
= 0,0155 kg/s (277,89 kJ/kg 247,54 kJ/kg )
= 0,470 KW
(d) COP

Q Evap
W Comp

0,090 KW
0,560 KW

= 0,160 KW

Tabel.2 Percobaan TAAAC pengkondisian 2 (10 menit kedua)


Diketauhi :
- m ref = 14,5 g/s = 0,0145 kg/s
- Pd = 8,1 bar = 0,81 MPa
- Ps = 0,2 bar = 0,02 MPa
- T1 = ST-4 = 31,0
- h1 = 243,17 kJ/kg
- h2 = 292,43 kJ/kg

- T2 = ST-1 = 63,5
- T3 = ST-2 = 33,1

- h3 = h4 = 246,08 kJ/kg
Penyelesaian :
(e) Daya Kompresor :
Wcomp = m ref ( h2 h1 )
= 0,0145 kg/s ( 292,43 kJ/kg 243,17 kJ/kg )
= 0,650 KW
(f) Kalor yang diserap Evaporator :
Qevap
= m ref ( h1 h4 )
= 0,0145 kg/s (243,17 kJ/kg 246,08 kJ/kg )
= 0,042 KW
(g) Kalor yang diserap Kondensor :
Qcond
= m ref ( h2 h3 )
= 0,0145 kg/s (292,43 kJ/kg 246,08 kJ/kg )
= 0,672 KW
(h) COP

Q Evap
W Comp

0,042 KW
0,650 KW

= 0,064 KW

Tabel.3 Percobaan TAAAC pengkondisian 3 (10 menit ketiga)


Diketauhi :
- m ref = 14,3 g/s = 0,0143 kg/s
- Pd = 8,0 bar = 0,80 MPa
- Ps = 0,2 bar = 0,02 MPa
- T1 = ST-4 = 32,6
- h1 = 244,62 kJ/kg
- h2 = 299,14 kJ/kg

- T2 = ST-1 = 67,4
- T3 = ST-2 = 3 2,8

- h3 = h4 = 245,56 kJ/kg
Penyelesaian :
(i) Daya Kompresor :
Wcomp = m ref ( h2 h1 )
= 0,0143 kg/s ( 299,14 kJ/kg 244,62 kJ/kg )
= 0,779 KW
(j) Kalor yang diserap Evaporator :
Qevap
= m ref ( h1 h4 )
= 0,0143 kg/s (244,62 kJ/kg 245,56 kJ/kg )
= 0,0134 KW
(k) Kalor yang diserap Kondensor :
Qcond
= m ref ( h2 h3 )
= 0,0143 kg/s (299,14 kJ/kg 245,56 kJ/kg )
= 0,766 KW
(l) COP

Q Evap
W Comp

0,0134 KW
0,779 KW

= 0,0172 KW

F.2. Pembahasan
Berdasarkan tabel dan perhitungan diatas dapat diketauhi bahwa :
Pengaruh pertambahan Fan Control dapat meningkatkan :
1. Temperatur refrigerant keluar Kompresor ( ST-1 )
2. Temperatur refrigerant keluar Kondensor ( ST-2 )
3. Temperatur refrigerant keluar Evaporator ( ST-4 )
4. Temperatur udara ruangan ( ST-5 )
5. Temperatur udara keluar dari kondensor ( ST-6 )
6. Temperatur udara keluar dari Evaporator ( ST-7 )
Serta dapat menurunkan Temperatur refrigerant keluar katup Ekspansi ( ST-3 )
dan Compressor Power.
Sedangkan menurut perhitungan di atas dapat diketahui bahwa :
Pengaruh pertambahan Fan Control dapat merubah :
1. Daya Kompresor naik
2. Daya Evaporator turun
3. Daya Kondensor naik
Serta dapat menurunkan COP.

G. Kesimpulan
Berdasarkan analisa dan pembahasan percobaan di atas dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :

1. Semakin besar laju aliran udara pada kondensor akan meringankan kerja
kompresor untuk mensikluskan refrigerant.
2. Perubahan laju udara pada evaporator tidak membawa perubahan yang
signifikan pada kerja kompresor.
3. Kompresor akan bekerja untuk menstabilkan laju aliran refrigerant pada
sistem sesuai dengan laju aliran udara yang ada pada kondensor dan
evaporator.
4. Semakin lambat laju aliran udara pada kondensor menyebabkan perpindahan
kalor dari refrigerant ke udara semakin banyak, sehingga kerja yang
dilakukan evaporator menjadi meningkat.
5. Semakin cepat laju aliran udara pada evaporator menyebabkan refrigerant
mengambil kalor lebih banyak dari udara, sehingga kerja evaporator lebih
optimal.

Anda mungkin juga menyukai