83% menganggap dokumen ini bermanfaat (6 suara)
4K tayangan52 halaman

Contoh Ad-Art Koperasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 52

http://kspbudiluhursumbersari.org/index.

php/guest/profile
ANGGARAN DASAR (AD)
(Akte Perubahan No 66 Tahun 2014)
KOPERASI SIMPAN PINJAM
BUDI LUHUR
Alamat.
Jln. Trans Sulawesi Desa Sumbersari Kec. Parigi Selatan
Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah
BAB I
PENDIRIAN
Bagian Kesatu
Nama dan Tempat Kedudukan
Pasal 1
1. Koperasi ini bernama Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur disingkat KSP Budi
Luhur dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koperasi.
2. Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur berkedudukan di :
Jalan
: Trans Sulawesi no 110
Desa
: Sumbersari
Kecamatan
: Parigi Selatan
Kabupaten
: Parigi Moutong
Propinsi
: Sulawesi Tengah
Telp/Fax
: 0450-2320566
1 Daerah kerja koperasi meliputi Provinsi Sulawesi tengah dan dapat mendirikan serta
membuka kantor cabang,kantor cabang pembantu dan kantor kas sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan atas keputusan Rapat Anggota.
Bagian kedua.
LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP
Pasal 2
1. Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
Pasal 3.
1. Koperasi berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Pasal 4.
1. Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur dalam melaksanakan kegiatannya mengacu pada
prinsip-prinsip koperasi yaitu :
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengawasan oleh Anggota dilakukan secara demokratis.
c. Anggota berfartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi.
d. Merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen.

e. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota;pengurus,pengawas dan


karyawan,serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jati diri,kegiatan
dan kemanfaatan koperasi.
f. Melayani anggota secara prima dan memperkuat gerakan koperasi,dengan bekerja
sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal,regional dan internasional.
g. Bekerja untuk pembangunan yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya
melalui kebijakan yang disepakati Anggota.
Bagian Ketiga
Visi, Misi dan Tujuan
Pasal 5
1. Visi Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur adalah: Terwujudnya Kehidupan
Anggota/masyarakat yang sejahtera, maju , adil dan demokratis.
Pasal 6
1. Misi Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur adalah:
o Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera melalui jasa pelayanan koperasi
kepada masyarakat dan anggota.
o Mengembangkan ekonomi masyarakat yang adil dan demokratis berazaskan
kekeluargaan.
o Mewujudkan kehidupan masyarakat yang maju dan berkualitas.
Pasal 7
1. Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur bertujuan meningkatkan kesejahteraan Anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,sekaligus sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.
2. Dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan,koperasi menyusun Rencana Strategis
(Renstra).
3. Memajukan kesejahteraan masyarakat umumnya dengan melakukan kegiatan dan
pelayanan usaha simpan pinjam untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang maju,adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945.
4. Ikut serta mengembangkan program pelayanan Yayasan Titian Budi Luhur dalam hal
pembinaan organisasi, pengembangan ekonomi, layanan social, keagamaan dan
lingkungan hidup.
Bagian keempat
Jangka Waktu Berdiri
Pasal 8
1. Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur didirikan dalam jangka waktu tidak terbatas.
Bagian kelima
Jenis Koperasi
Pasal 9

1. Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur termasuk dalam jenis Koperasi Simpan Pinjam.

BAB II
KEANGGOTA
Bagian kesatu
Umum
Pasal 10
1. Anggota Koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa simpan pinjam.
2. Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindah tangankan.
3. Pengertian keanggotaan sebagaimana dalam ayat (1) diatas termasuk para pendir
Bagian kedua
Syarat Keanggotaan
Pasal 11
Persayaratan untuk diterima menjadi anggota adalah sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia.
b. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak
berada dalam perwalian dan sebagainya).
c. Berkedudukan dan berdomisili di wilayah provinsi Sulawesi tengah dan sekitarnya.
d. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok (SP) dan
simpanan wajib yang besarnya berdasarkan hasil keputusan rapat anggota.
e. Menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga serta Peraturan-Peraturan
Khusus Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur.
Pasal 12
1. Keanggotaan Koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah dipenuhi,simpanan
pokok telah dilunasi dan yang bersangkutan di daftar dan telah menandatangani buku
daftar Anggota Koperasi.
2. Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar biasa.
3. Tata cara penerimaan anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

Bagian Ketiga
Berakhirnya Keanggotaan
Pasal 13
1.
a.
b.
c.

Keanggotaan Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur dapat berakhir karena :


Meninggal dunia
Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh pemerintah.
Minta berhenti karena atas kehendak sendiri.

d. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan dan/atau
melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Khusus yang berlaku pada Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur.
1 Dalam hal anggota diberhentikan oleh pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bagian d maka kepada yang bersangkutan diberi hak untuk membela diri dalam rapat
anggota.
2 Rapat anggota sebagaimana ayat (2) dapat menerima atau menolak keputusan
pengurus tentang pemberhentian anggota.
3 Simpanan pokok,simpanan wajib dan bagian Sisa Hasil Usaha anggota yang
berakhir,dikembalikan sesuai dengan ketentuan anggaran rumah tangga atau peraturan
khusus lainnya.
4 Berakhirnya keanggotaan Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur sebagaimana tersebut
dalam ayat ( 1 ) pasal ini, setelah namanya dihapus dari buku Buku Daftar Anggota
Koperasi.
5 Ketentuan lebih lanjut tentang berakhirnya keanggotaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dalam anggaran Rumah Tangga.
Bagian Keempat
Kedudukan anggota sebagai pemilik
Pasal 14
1. Kedudukan anggota sebagai pemilik mempunyai tanggungjawab untuk
mengembangkan organisasi,kelembagaan dan usaha yang diwujudkan dalam bentuk;
a. Memperkuat ekuitas atau modal sendiri dengan membayar simpanan wajib secara
rutin.
b. Bersedia secara sukarela menempatkan kelebihan dana untuk ditempatkan pada
koperasi dalam bentuk modal penyertaan maupun simpanan lainnya.
c. Berpartisifasi aktif setiap ada kegiatan rapat-rapat yang diselenggarakan oleh
koperasi.
Bagian Kelima
Kedudukan Anggota sebagai pengguna jasa
Pasal 15
1. Kedudukan anggota sebagai pengguna jasa diwujudkan dengan partisifasi aktif untuk
memanfaatkan kegiatan usaha melalui transaksi jasa pinjaman oleh anggota terhadap
koperasi.
2. Setiap anggota memiliki kedudukan yang sama untuk memperoleh pelayanan dari
koperasi.

Bagian Keenam
Kewajiban dan Hak Anggota.
Pasal 16

1. Setiap Anggota mempunyai kewajiban :


a. Mematuhi Anggaran dasar (AD),Anggaran Rumah Tangga (ART) dan keputusan rapat
anggota.
b. Menghadiri rapat anggota
c. Berpartisifasi aktif dalam kegiatan usaha simpan pinjam koperasi.
d. Turut mengawasi pengelolaan organisasi dan usaha koperasi.
e. Melunasi simpanan pokok dan membayar simpanan wajib secara rutin yang besaran
dan tatacaranya ditetapkan dalam anggaran Rumah Tangga.
f. Mengembangkan dan memelihara prinsip koperasi sebagaimana dimaksud dalam
pasal 4.
Pasal 17
1. Setiap anggota berhak :
a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat anggota.
b. Mengemukakan pendapat atau saran kepada Pengawas dan Pengurus diluar Rapat
Anggota baik diminta atau tidak
c. Memilih dan/atau dipilih menjadi Pengawas atau Pengurus sesuai persyaratan yang
ditetapkan dalam Anggaran Dasar
d. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar
e. Mendapat pelayanan kegiatan usaha simpan pinjam yang telah disediakan oleh
koperasi
f. Mendapat keterangan mengenai perkembangan Koperasi sesuai dengan ketentuan
dalam Anggaran Dasar dan
g. Membela diri dalam Rapat Anggota apabila diberhentikan sementara oleh Pengurus
h. Mendapatkan bagian dari Sisa Hasil UsahaKoperasi sebanding dengan jumlah
simpanan pokok dan simpanan wajib di koperasi dan transaksi usaha yang dilakukan
oleh masing-masing Anggota dengan Koperasi
i. Mendapatkan pengembalian simpanan-simpananyang menjadi miliknya apabila
keluar dari keanggotaan, dan atau sisa hasil penyelesaian Koperasi apabila koperasi
membubarkan diri atau dibubarkan oleh Pemerintah.
Bagian Ketujuh
Calon Anggota
Pasal 18
1. Bagi orang yang belum membayar seluruh simpanan pokok termasuk simpanan wajib
dan lain-lain sebagaimana diatur dalam Anggaran rumah tangga atau
2. Bagi mereka yang telah melunasi pembayaran simpanan pokok, akan tetapi secara
formal belum sepenuhnya melengkapi persyaratan administrasinya, belum
menandatangani Buku Daftar Anggota
Pasal 19
1. Calon anggota memiliki hak-hak :

a.
b.
c.
1
a.

Memperoleh pelayanan menyimpan Koperasi


Memperoleh pelayanan pinjaman satu kali
Tidak berhak dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas
Setiap calon anggota mempunyai kewajiban:
Segera melunasi simpanan pokok untuk menjadi anggota dan membayar simpanan
wajib secara rutin sesuai ketentuan yang diputuskan Rapat Anggota
b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi
c. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat
Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi
d. Memelihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam koperasi
1 Dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan calon anggota harus menjadi Anggota
2 Apabila dalam jangka waktu sebagaimana di maksud pada ayat (3) yang bersangkutan
belum memenuhi ketentuan sebagai anggota, dilarang memperoleh fasilitas pelayanan
dibidang simpanan dan pinjaman
Bagian Kedelapan
Anggota Luar Biasa
Pasal 20
1. Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar biasa
2. Anggota luar biasa adalah orang yang bermaksud Menjadi Anggota, akan tetapi tidak
memenuhi seluruh syarat sebagai anggota
3. Ketentuan ini memberi peluang bagi penduduk Indonesia bukan warga Negara dapat
menjadi anggota luar biasa sepanjang memenuhi ketentuan peraturan perundang
undangan yang berlaku
4. Ketentuan mengenai penerimaan anggota luar biasa sebagaimana dimaksud ayat (2)
diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga
Pasal 21
1.
a.
b.
c.
d.
1
a.

Setiap anggota luar biasa mempunyai hak :


Memperoleh pelayanan Koperasi
Menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota
Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan Koperasi
Tidak berhak dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas
Setiap anggota luar biasa mempunyai kewajiban :
Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib sesuai dengan ketentuan Rapat
Anggota
b. Berpartisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi
c. Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan Rapat
Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi
d. Memelihara dan mejaga nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi

BAB III
MODAL KOPERASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 22
1.
2.
a.
b.
c.
d.
1
a.
b.
c.
d.
e.
1

Modal Koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman


Modal sendiri atau ekuitas dapat berasal dari :
Simpanan pokok
Simpanan wajib
Dana cadangan
Hibah
Modal pinjaman dapat berasal dari :
Anggota
Koperasi lain dan atau anggotanya
Bank dan lembaga keuangan lainnya
Penerbitan obligasi dan surat hitang lainnya
Sumber lain yang sah
Selain modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), koperasi dapat melakukan
pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan yang lebih lanjut diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga
Modal awal yang disetor pada saat pendirian koperasi ditetapkan sebesar Rp.
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) yang berasal dari Simpanan Pokok, Simpanan
Wajib, hibah dan cadangan koperasi

Bagian kedua
Simpanan Pokok
Pasal 23
1. Setiap anggota harus menyetor simpanan pokok atas namanya pada koperasi. Simpan
pokok sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), yang pada waktu keanggotaannya
diakhiri merupakan suatu tagihan atas Koperasi, jika perlu dikurangi dengan bagian
tanggungan kerugian
2. Uang simpanan pokok pada prinsipnya harus dibayar sekaligus pada saat menjadi
Anggota
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai Simpanan Pokok pada koperasi, diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.
Bagian Ketiga
Simpanan Wajib

Pasal 24
1. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada koperasi, simpanan wajib, yang
pada waktu keanggotaan diakhiri merupaka suatu tagihan atas Koperasi, jika perlu
dikurangi dengan bagian tanggungan kerugian
2. Setiap anggota diwajibkan untuk menyetor secara berkala
3. Koperasi dapat menghimpun simpanan wajib untuk keperluan pengembangan usaha
dalam jumlah dan waktu tertentu melalui mekanisme khusus berdasarkan keputusan
Rapat Anggota
4. Simpanan wajib dapat diterbitkan dalam bentuk warkat
5. Simpanan wajib tidakdapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota
6. Pengambilan Simpanan Wajib bagi anggota yang berakhir keanggotaannya tidak
dapat diambil serta merta tanpa memperhatikan ekuitas koperasi
7. Setiap Anggota yang tidak memenuhi kewajiban membayar simpanan wajib
dikenakan sanksi
8. Besarnya simpanan wajib setiap anggota, waktu pembayaran simpanan wajib,
pengembalian simpanan wajib dan sanksi, diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga
9. Disamping simpanan wajib secara berkala koperasi dapat menghimpun simpana wajib
dalam periode tertentu untuk keperluan pengembangan usaha
Bagian Keempat
Hibah
Pasal 25
1. Pengurus atas nama Koperasi dapat menerima atau menolak pemberian hibah atas
persetujuan Pengawas
2. Hibah yang diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari sumber modal asing, baik
langsung maupun tidak langsung dapat diterima oleh suatu Koperasi dan dilaporkan
kepada Menteri
3. Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dibagikan secara langsung
atau tidak langsung kepada Anggota, Pengurus, Pengawas
4. Ketentuan mengenai Hibah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan

Bagian Kelima
Cadangan
Pasal 26
1. Dana cadangan dikumpulkan dari penyisihan sebagian Sisa Hasil Usaha
2. Koperasi menyisihkan Sisa Hasil Usaha untuk Dana Cadangan sehingga menjadi
paling sedikit 20 % (dua puluh prosen) dari total simpanan wajib koperasi

3. Dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum mencapai jumlah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dipergunakan untuk menutup
kerugian Koperasi
4. Dalam hal Dana Cadangan yang ada tidak cukup untuk Menutup kerugian Hasil
Usaha, kerugian tersebut diakumulasikan dan dibebankan pada anggaran pendapatan
dan belanja Koperasi pada tahun berikutnya
5. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk menggunakan paling tinggi 75% (tujuh
puluh lima prosen) dari jumlah cadangan untuk perluasan usaha koperasi
6. Sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima prosen) dari Dana Cadangan harus
disimpan dengan bersifat giro pada Bank yang ditetapkan rapat anggota
Bagian Keenam
Modal Pinjaman
Pasal 27
1. Modal pinjaman merupakan hutang koperasi baik jangka pendek atau jangka panjang
yang wajib dibayar kembali pada saat jatuh tempo sesuai yang diperjanjikan
2. Modal pinjaman sebagaimana ayat (1) dapat berasal dari :
a. Anggota
b. Koperasi lain dan/atau anggotanya
c. Bank dan lembaga Keuangan lainnya
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
e. Sumber lain yang syah
1 Modal Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihimpun Koperasi dengan
memperhatikan rasio pinjaman terhadap modal sendiri
2 Dalam jumlah tertentu modal pinjaman wajib dituangkan dalam perjanjian yang
dikukuhkan oleh notaris
3 Ketentuan lebih lanjut tentang modal pinjaman diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga
Bagian Ketujuh
Modal Penyertaan
Pasal 28
1.
a.
b.
1

Koperasi dapat menerima Modal penyertaan dari :


Pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau
Masyarakat berdasarkan perjanjian penempatan Modal Penyertaan
Pemerintah dan/atau masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib turut
menanggung risiko dan bertanggung jawab terhadap kerugian u saha yang dibiayai
dengan Modal Penyertaan sebatas nilai Modal Penyertaan yang ditanamkan dalam
Koperasi
Kewajiban sebagaimana dimaksud ada ayat (2) berlaku juga dalam hal Pemerintah
dan/atau masyarakat turut serta dalam pengelolaan usaha yang dibiayai dengan Modal

Penyertaan dan/atau turut menyebabkan terjadinya kerugian usaha yang dibiayai


dengan Modal Penyertaan
Pemerintah dan/atau masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berhak
mendapat bagian keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dibiayai Modal
Penyertaan
Modal penyertaan adalah unsur kewajiban dalam koperasi

Pasal 29
1. Modal Penyertaan sebagai dimaksud pada pasal 28 ayat (1) huruf b dapat bersumber
dari non Anggota setelah Anggota diberi kesempatan terlebih dahulu
2. Jumlah modal penyertaan harus berimbang dengan modal sendiri
Pasal 30
1. Modal penyertaan wajib dituangkan dalam perjanjian yang dikukuhkan oleh notaris
2. Perjanjian penempatan Modal Penyertaan dari Pemerintah dan/atau masyarakat
ebagaimana dimaksud pada ayau (1) sekurang-kurangnya memuat :
a. Nama koperasi dan pemodal
b. Besarnya Modal Penyertaan
c. Usaha yang akan dibiayai modal penyertaan
d. Pengelolaan dan pengawasan
e. Hak dan Kewajiban Pemodal Koperasi
f. Pembagian keuntungan
g. Tata cara pengalihan modal penyertaan yang dimiliki pemodalan dalam koperasi
h. Penyelesaian perselisihan
Pasal 31
1. Dana yang dihimpun dari modal penyertaan digunakan untuk pengembangan usaha
yang dilaksanakan langsung oleh koperasi
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai modal Koperasi diatur dalam anggaran rumah tangga
dan/atau peraturan lainnya

BAB IV
ALAT KELEMBAGAAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Rapat Anggota
Paragraf 1
Umum
Pasal 32
1.
2.
3.
4.

Rapat Anggota menggunakan pemegang kekuasaan tertringgi dalam Koperasi


Rapat Anggota Koperasi terdiri dari Rapat Anggota Luar Biasa
Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun
Rapat Anggota dapat dilakukan melalui sistem delegasi apabila anggotanya lebih dari
500 (limaratus) orang yang pengaturannyaditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
5. Rapat Anggota dapat dilakukan secara langsung atau media elektronik yang
pengaturannya ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga
Paragraf 2
Wewenang Rapat Anggota
Pasal 33
1. Rapat Anggota Koperasi berwenang :
a. Menetapkan dan mengubah Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Peraturan
lainnya
b. Menetapkan Kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, usaha, dan
permodalan Koperasi
c. Memilih, mengangkat dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas
d. Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi, serta
pengesahan laporan keuangan
e. Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas atas pelaksanaan tugasnya
f. Menetapkan pembagian Sisa Hasil Usaha
g. Memutuskan penggabungan, peleburan, kepailitan, dan pembubaran koperasi
Paragraf 3
Penyelenggaraan Rapat Anggota
Pasal 34
1.
2.
3.
4.

Rapat Anggota diselenggarakan oleh pengurus Koperasi


Rapat anggota diselenggarakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
Rapat Anggota dihadiri oleh Anggota, Pengiurus dan Pengawas
Rapat Anggota dapat dipimpin oleh Ketua Sidang yang berasal dari Anggota yang
hadir dan ditunjuk atau ditetapkan oleh Rapat Anggota dengan dipandu oleh Pengurus
Koperasi
5. Undangan dilakukan sekurang-kurangnya mencantumkan hari, tanggal, waktu,
tempat, acara, tata tertib, dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah disampaikan

terlebih dahulu kepada anggota paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
pelaksanaan Rapat Anggota
6. Dalam hal Koperasi tidak menyelenggarakan Rapat Anggota dalam waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka Anggota dapat memerintahkan Pengurus
Koperasi untuk menyelenggarakan Rapat Anggota.
Pasal 35
1. Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari (satu per dua) dari jumlah Anggota
Koperasi yang terdaftar dalam buku Daftar Anggota Koperasi dan disetujui oleh lebih
dari (satu per dua) bagian dari jumlah anggota yang hadir
2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka undangan
pemanggilan rapat kedua di lakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
rapat anggota di laksanakan
3. Apabila pada rapat kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kuorum masih tetap
belum tercapai, maka Rapat Anggota tersebut dapat dilangsungkan dan keputusannya
sah serta mengikat bagi semua anggota, bila dihadiri sekurangnya 1/5 (satu per lima)
dari jumlah anggota
4. Setiap Rapat Anggota wajib dibuat Berita Acara Rapat Anggota yang ditandatangani
oleh Pimpinan dan Sekretaris sidang sebagai bukti yang sah untuk semua Anggota
Koperasi dan pihak ketiga
5. Untuk memperkuat legalitas Berita acara Rapat Anggota sebagaimana dimaksud ayat
(3) maka Berita Acara tersebut dapat dibuat sebagai akta otentik oleh Notaris
6. Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara penyelenggaraan Rapat Anggota diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga
Pasal 36
1. Rapat
anggota
yang
diselenggarakan
untuk
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban Pengawas dan Pengurus serta agenda lainnya diselenggarakan
sekali dalam (1) satu tahun yang disebut sebagai Rapat Anggota Tahunan
2. Rapat Anggota Tahunan wajib diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan
sesudah tutup tahun buku
3. Rapat anggota Tahunan membahas dan mengesahkan :
a. Laporan mengenai keadaan dan jalannya Koperasi serta hasil yang telah dicapai
b. Laporan keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri dari neraca akhir dan perhitungan
hasil usaha tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas laporan tersebut
c. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas atas Pelaksanaan tugasnya
dalam satu tahun buku dan
d. Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha
Pasal 37

1. Rapat Anggota Rencana Kerja dan RencanaAnggaran Pendapatan dan Belanja


membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Koperasi wajib dilaksanakan tiap tahun buku, paling lambat 3 (tiga) bulan
sebelum tutup tahun buku atau anggaran yang bersangkutan dilaksanakan, yang
diajukan oleh Pengurus dan Pengawas
2. Dalam hal Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum dapat dilaksanakan oleh koperasi,
karena alasan yang objektif dan rasional maka :
a. Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja dapat
dilaksanakan dalam waktu bersamaan dengan Rapat Anggota Tahunan secara terpisah,
dengan ketentuan Rapat Anggota Tahunan dilaksanakan paling lambat 2 (dua) bulan
setelah tutup tahun buku
b. Selama Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja belum
disahkan oleh Rapat Anggota maka pelaksanaan tugas Pengawas dan Pengurus
berpedoman pada Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
tahun sebelumnya yang telah mendapat persetujuan
Pasal 38
1. Pengaturan lebih lanjut tentang penyelenggaraan Rapat anggota Tahunan, Rapat
Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan lainnya
Paragraf 4
Rapat Anggota Luar Biasa
Pasal 39
1. Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) dilakukan apabila :
a. Keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenang pengambilannya
ada pada Rapat Anggota Koperasi
b. Keperluan yang berkaitan dengan peningkatan usaha koperasi
c. Penyelesaian masalah yang berhubungan dengan terjadinya kasus hukum yang harus
segera di selesaikan
d. Penetapan peraturan pelaksanaan yang harus dilakukan segera dan belum diputuskan
oleh Rapat Anggota sebelumnya
e. Menjual, menjaminkan atau mengalihkan aset koperasi dalam jumlah yang melebihi
jumlah 25% dari total aset
f. Menerima atau menolak hibah atau pemberian dari pihak ketiga yang nilainya
melebihi 25% dari aset dan
g. Menetapkan wakil dari koperasi untuk duduk dalam kepengurusan koperasi sekunder
atau Badan Hukum yang dibentuk oleh koperasi
1 Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan untuk memutuskan pembubaran,
penggabungan, peleburan dan pemisahan Koperasi dengan ketentuan :
a. Harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya (tiga per empat) dari jumlah anggota

b. Keputusannya harus disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir
1 Ketentuan an pengaturan lebih lanjut mengenai Raoat Anggota Luar Biasa
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)dan (2) diatur dalamAnggaran Rumah Tangga
dan atau peraturan lainnya.
Paragraf 5
Keputusan Rapat Anggota
Pasal 40
1. Pengambilan keputusan Rapat Anggota berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh Rapat Anggota
berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir
3. Dalam hal pengambilan keputusan oleh Rapat Anggota berdasarkan suara terbanyak,
maka setiap anggotanya hanya mempunyai hak satu suara
4. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota yang lain
5. Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan atau tertutup
6. Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat dan dapat dibuat akta
otentik oleh notaris
7. Ketentuan lebih lanjut tentang keputusan Rapat Anggota diatur didalam Anggaran
Rumah Tangga
Bagian kedua
Pengurus
Paragraf 1
Persyaratan Pengurus
Pasal 41
1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota
2. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut :
a. Mempunyai pengetahuan tentang perkoprasian, kejujuran, loyal dan berdedikasi
terhadap koperasi
b. Pengurus koperasi simpan pinjam harus memenuhi persyaratan standar kompetensi
yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi
c. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan
d. Sudah menjadi anggota koperasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun kecuali pada saat
pendirian koperasi
e. Antara Pengurus dan Pengawas tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan
semenda, sampai derajat kedua
f. Tidak pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun, terlibat organisasi terlarang
seperti diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
1 Anggota Pengurus tidak boleh merangkap jadi anggota pengurus koperasi lain kecuali
mendapat persetujuan dari Rapat Anggota

Paragraf 2
Tugas, Kewajiban, Hak dan Wewenang
Pasal 42
Tugas Pengurus adalah:
1. Mengelola koperasi berdasarkan Anggaran Dasar
2. Mengajukan rancangan rencana kerja dan rancangan rencana anggaran pendapatan
dan belanja koperasi
3. Menyelenggarakan rapat anggota
4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
5. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
6. Memelihara daftar buku anggota, pengurus dan pengawas
7. Mendorong dan memajukan usaha koperasi
8. Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi
9. Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dan memberikan keterangan dan
memperhatikan bukti-bukti yang diperlukan
10. Memberikan penjelasan dan keterangan kepada anggota mengenai jalannya organisasi
dan usaha koperasi
11. Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan
perselisihan
12. Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, dengan
ketentuan :
a. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau beberapa anggota
Pengurus yang bersangkutan
b. Jika kerugian timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan alam Rapat
Pengurus, maka semua anggota Pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang
diderita koperasi
1 Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab anggota
Pengurus serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota
1 Meminta jasa audit kepada Akuntan Publik yang biayanya ditanggung oleh Koperasi
dan Biayanya dimasukkan dalam Anggaran Biaya Koperasi
1 Membuat laporan perkembangan usaha kepada Menteri atau pejabat yang
membidangi koperasi tiap triwulan sekali
1 Pengurus adalah salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan ketentuan yang berlaku
dapat melakukan tindakkan hukum yang bersifat pengurusan dan pemilikan dalam
batas-batas tertentu berdasarkan persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus
dan Pengawas Koperasi dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Koperasi dengan jumlah tertentu yang
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus Koperasi
b. Membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan hak atas
barang bergerak dan tidak bergerak milik koperasi dengan jumlah tertentu, yang
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus Koperasi.
Pasal 43

Pengurus berkewajiban :
1. Menjalankan tugas dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan
dan usaha koperasi
2. Bertanggung jawab atas kepengususan koperasi untuk kepentingan dan pencapaian
tujuan koperasi kepada rapat anggota
3. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah
menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
4. Pengurus yang karena kesalahannya menimbulkan kerugianpada koperasi dapat
digugat ke pengadilan oleh sejumlah anggota yang mewakili paling sedikit 1/5 ( satu
per lima) anggota atas nama koperasi
5. Ketentuan mengenai tanggung jawab pengurus atas kesalahan dan kelalaiannya yang
diatur dalam Anggaran Dasai ini tidakmengurangi ketentuan dalam kitab undangundang hukum pidana.
Pasal 44
Pengurus mempunyai hak :
1. Menerima gaji dan tunjangan sesuai keputusan Rapat Anggota
2. Mengangkat dan memberhentikan Manajer dan karyawan koperasi
3. Membuka kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas baik didalam
maupun diluar negeri sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota
4. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha koperasi
5. Meminta laporan dari Manajer atau pengelola secara berkala dan sewaktu-waktu
apabila diperlukan
Pasal 45
Pengurus berwenang :
1. Mewakili koperasi didalam maupun diluar pengadilan
2. Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota serta pemberhentian
anggota sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar
3. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya
4. Melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan
kemanfaatan koperasi sesuai tanggung jawab dan keputusan Rapat Anggota
5. Memberikan penjelasan, saran atau masukan kepada anggota pada rapat anggota
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas
Paragraf 3
Pengangkatan, Penggantian dan Pemberhentian Pengurus
Pasal 46

1. Jumlah Pengurus sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan/atau dalam jumlah ganjil


sesuai dengan keputusan Rapat Anggota
2. Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya :
a. Seorang atau beberapa orang ketua
b. Seorang atau beberapa orang sekretaris
c. Seorang atau beberapa orang bendahara
1 Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga sesuai
dengan kebutuhan organisasi danuaha Koperasi
2 Anggota pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus
3 Pengurus dipilih untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
4 Anggota pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk
masa jabatan berikutnya sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode masa bhakti
5 Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai Pengurus, harus terlebih
dahulu mengucapkan sumpah atau janji didepan Rapat Anggota
6 Tata cara pemilihan pengangkatan, pemberhentian, dan sumpah Pengurus diatur dan
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan lainnya
Pasal 47
1. Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya berakhir
apabila terbukti:
a. Melakukan kecurangan dan penyelewengan yang merugikan usaha dan keuangan
serta nama baik Koperasi
b. Tidak mentaati Undang-Undang Perkoprasian beserta peraturan dan ketentuan
pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan Keputusan Rapat
Anggota
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan bagi koperasi
khususnya dan gerakan koperasi pada umumnya
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama bidang ekonomi dan keuangan,
dan tindak pidana lain yang telah diputuskan oleh pengadilan
1 Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan berakhir,
Rapat Pengurus dengan dihariri wakil Pengawas dapat mengangkat penggantinya
dengan cara :
a. Menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan tersebut
b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan pengurus tersebut
1 Pengangkatan pengganti pengurus yang berhenti sebagaimana di maksud pada ayat
(2) harus dipertanggung jawabkan oleh Pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota
berikutnya

Bagian Ketiga
PENGAWAS
Paragraf 1
Persyaratan Pengawas

Pasal 48
1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada Rapat Anggota
2. Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Mempunyai pengetahuan tentang perkoprasian pengawasan dan akuntansi
b. Memiliki keterampilan kerja dan wawasan dibidang Pengawasan dan Pemeriksaan
c. Jujur dan berdedikasi terhadap Koperasi
d. Pengawas koperasi simpan pinjam harus memenuhi persyaratan standar kompetensi
e. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
f. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat kedua
dengan Pengurus, Pengawas dan Pengelola
g. Tidak pernah menjadi pengawas atau pengurus suatu koperasi atau komisaris atau
direksi suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan koperasi atau
perusahaan itu dinyatakan pailit dan
h. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan koperasi,
keuangan negara, dan/atauyang berkaitan dengan sektor keuangan, dalam waktu 5
(lima) tahun sebelum pengankatan
1 Pengawas koperasi dilarang merangkap jabatan menjadi Pengawas, Pengurus dan
Pengelola pada Primer Koperasi lainnya
2 Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengawas diatur dalam anggaran rumah
tangga dan/atau peraturan lainnya
Paragraf 2
Tugas, Kewajiban, Hak dan Wewenang Pengawas
Pasal 49
Tugas Pengawas :
1. Memberi nasihat dan pengawasan kepada Pengurus
2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi
yang dilakukan oleh Pengururus dan
3. Melaporkan hasil pengawasan kepada rapat anggota
Pasal 50
Kebijakan Pengawas :
1. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga
2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada Rapat
Anggota dan
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
Koperasi
4. Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan pengawasan kepada Rapat Anggota

Pasal 51
Hak Pengawas :
1. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada Koperasi
2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
3. Memberikan koreksi, saran teguran, dan peringatan kepada Pengurus
4. Menerima Imbalan Jasa sesuai keputusan Rapat Anggota
Pasl 52
Wewenang Pengawas :
1. Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari Pengurus dan
pihak lain yang terkait
2. Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangang usaha dan kinerja koperasi dari
Pengurus
3. Memberikan persetujuan dan bantuan kepada Pengurus dalam melakukan perbuatan
hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan
4. Meminta bantuan kepada akuntan publik dan kepada tenaga ahli dibidangnya untuk
melakukan simpan pinjam audit keuangan dan audit non-keuangan terhadap koperasi
yang penetapannya di[utuskan oleh Rapat Anggota
Paragraf 3
Pengangkatan, Penggantian, dan Pemberhentian Pengawas
Pasal 53
1. Jumlah pengawas sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan/atau dalam jumlah ganjil
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota
2. Jumlah pengawas 3 (tiga) orang, yang terdiri dari:
a. Ketua Pengawas
b. 2 (dua) orang anggota
1 Pengawas dipilih untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
2 Anggota yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa
jabatan berikutnya sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode masa bhakti
3 Pengawas dicatat dalam Buku Daftar Pengawas
4 Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pengawas wajib mengucapkan
sumpah atau janji dihadapan Rapat Anggota
5 Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian serta sumpah atau janji
Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 54
1. Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti atau berhalangan tetap sebelum
masa jabatan berakhir, Rapat Pengawas dengan dihadiri oleh wakil pengurus dapat
mengangkat pengganti dengan ketentuan :

a. Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota pengawas yang lain
b. Mengangkat penggantinya dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengawas
tersebut
1 Pengangkatan pengganti anggota Pengawas sebagaimana tersebut pada ayat (1) diatas,
dilaporkan oleh Pengawas pada Rapat Anggota setelah pengantian yang bersangkutan
untuk mendapat persetujuan dalam Rapat Anggota

Pasal 55
1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatan berakhir
apabila terbukti :
a. Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik Koperasi
b. Tidak mentaati ketentuan Undang-Undang Perkoprasian beserta pengaturan,
ketentuan pelaksanaannjya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dengan
keputusan Rapat Anggota
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan didalam koperasi yang
akibatnya merugikan koperasi khususnya dan gerakan koperasi umumnya
d. Melakukan dan atau terlibat dalam tindak pidana yang telah memiliki berkekuatan
hukum tetap dari pengadilan
1 Dalam hal salah seorang Pengawas diberhentikan atau berhalangan tetap dengan
pertimbangan waktu dan tidak memungkinkan menunggu sampai pelaksanaan Rapat
Anggota Tahunan, maka untuk mengisi kekosongan Jabatan Pengawas tersebut,
koperasi menyelenggarakan rapat anggota luar biasa untuk mendapatkan penggantian
Pengawas tersebut.
Pasal 56
Ketentuan lainnya tentang Pengawas diatur lebih lanjut dalam Anggaran Runah Tangga
dan/atau Peraturan lainnya

BAB V
PENGENDALIAN ATAU PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Pengendalian atau Pengawasan Intern
Paragraf 1
Sistem Pengendalian Intern
Pasal 57
1. Sistem pengendalian intern bertujuan untuk melindungi harta kekayaan koperasi,
pencegahan terjadinya penyimpangan, memelihara kecermatan dan ketelitian data
akuntansi, meningkatkan efisiensi, serta mendorong dipatuhinya peraturan dan
kebijakan manajemen yang telah ditetapkan
2. Untuk memenuhi tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Anggota, Pengurus,
Pengawas dan Pengelola, wajib mematuhi hal-hal sebagai berikut :
a. Aspek Organisasi, meliputi :
1. Ketaatan terhadap ketentuan perundangan
2. Ketaatan terhadap Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan lainnya
3. Ketaatan terhadap penyelenggaraan dan keputusan Rapat Anggota
a Aspek Ketaatan, meliputi :
1. Memiliki Sistem dan prosedur kerja
2. Adanya struktur dan tata kerja organisasi
3. Pengendalian administrasi melalui program kerja dan anggaran
4. Meningkatkan kemampuan pengelolaan
5. Kesesuaian kebutuhan karyawan dan uraian tugas
a Aspek Usaha, meliputi :
1. Keterkaitan dan keterikatan usaha dengan anggota
2. Perlakuan khusus terhadap anggota
3. Keterkaitan usaha dalam jaringan koperasi
4. Kesehatan terhadap usaha yang dijalankan
a Aspek Akuntansi Keuangan, meliputi :
1. Tepat Prosedur
2. Tepat jumlah atau nilai
3. Tepat waktu
4. Tepat pencatatannya
5. Tepat otoritasnya
Paragraf 2
Pengawas dan Pengurus terhadap Karyawan
Pasal 58
1. Pengawasan oleh pengurus terhdap karyawan menitik beratkan pada peningkatan
daya guna dan ketaatan terhadap kebijakan yang telah ditetapakan manajemen
2. Manajer atau karyawan bertanggung jawab kepada pengurus

3. Ketentuan tentang pengawas oleh pengurus terhadap karyawan diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga

Paragraf 3
Pengawasan oleh Pengawas terhadap Pengurus
Pasal 59
1. Pengawas melakukan pengawasan tergadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi
2. Pengawasan pengawas terhadap Pengurus dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
a. Menghimpun dan mempelajari perundang-undangan dan semua kebijakan, aturan,
ketentuan sebagai dasar pelaksanaan tugas sebagai pengawas
b. Membandingkan apakah perundang-undangan yang berlaku dan semua kebijakan,
aturan, ketentuan telah dilaksanakan oleh Pengurus dengan tepat dan benar
c. Melakukan evaluasi kesesuaian semua kebijakan, aturan, ketentuan yang ada
d. Memberikan rekomendasi kemungkinan adanya perubahan atau perbaikan terhadap
kebijakan, aturan, ketentuan
Bagian Kedua
Pengendalian atau Pengawas Ekstrim
Paragraf 1
Pengendalian atau Pengawasan oleh akuntan Publik
Pasal 60
1. Pengawasan oleh akuntan publik melalui kegiatan pemeriksaa akuntan atas kehendak
pengawas, pengurus maupun anggota yang mendapatkanpengesahan rapat anggota
2. Pemeriksaan oleh akuntan publik meliputi audit finansial dan/atau audit manajemen

Paragraf 2
Pengawasan oleh Pemerintah
Pasal 61
1. Peran Pemerintah dalam hal pengawasan lebih bersifat pembinaan untuk
mengendalikan agar koperasi dijadikan sesuai jati diri, taat terhadap perundangundangan dan ketentuan yang berlaku
2. Pemerintah dapat memberikan sanksi administratif, sedabngkan pelanggaran hukum
diserahkan sepenuhnya pada penegak hukum
Paragraf 3
Pengendalian dan Pengawasan Pajak
Pasal 62

1. Pengendalian atau Pengawasan Pajak dimaksudkan untuk meneliti kepatuhan


terhadap perpajakan yang berlaku
2. Koperasi wajib memungut pajakfinal atau jasa simpanan anggota sesuai dengan
ketentuan yang berlaku

BAB VI
KEGIATAN USAHA
Bagian Kesatu
UMUM
Pasal 63
1. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, koperasi menyelanggarakan
kegiatan usaha simpan pinjam
2. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam, koperasi
menyelenggarakan :
a. Menghimpun dana dari anggota dalam bentuk simpanan
b. Menyalurkan pinjaman kepada anggota dan
c. Dapat menyalurkan pinjaman kepada calon anggota
1 Dalam melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam sebagaiman dimaksud pada ayat
(1), Koperasi wajib memiliki surat izin usaha simpan pinjam dari Menteri atau Pejabat
yang berwenang, dan mengurus atau melengkapi surat-surat izin lainnya yang
diperlukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undngan
2 Dalam melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Koperasi dapat melakukan kerjasama dengan koperasi sekundernya
3 Pengelolaan Koperasi wajib dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian
4 Dalam melakukan kegiatan usaha simpan pinjam, koperasi menggunakan pola
pelayanan secara umum atau konvensional
5 Koperasi tidak melakukan investasi usaha pada sektor Riil
6 Dalam hal terhadap likuiditas, koperasi dapat menempatkan dananya pada Koperasi
sekunder dan/atau menyalurkan kepada calon anggota dan koperasi lain
7 Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota koperasi dapat membentuk jaringan
pelayanan yang berbentuk kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas
berdasakan keputusan Rapat Anggota
8 Koperasi wajib memiliki Rencana Kerja Jangka Panjang (Perencanaan Strategis),
Rencana Kerja Jangka Pendek (tahunan) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Koperasi, uang disahkan oleh Rapat Anggota

Bagian Kedua
Simpanan
Pasal 64

1.
a.
b.
c.
d.
1
a.
b.
c.
d.
e.
1

Produk-produk simpanan anggota yang dikelola Koperasi dapat bersifat :


Harian
Mingguan
Bulanan
Berjangka
Produk-produk simpanan/tabungan anggota yang dikelola Koperasi adalah :
Simpanan/Tab Budi Luhur
Simpanan /Tab Sukses
Simpanan /Tab Pendidikan (Impian & Cerdas)
Simpanan/Deposito Budi Luhur
Lainnya
Produk-produk simpanan/tabungan anggota sebagaimana dimaksud ayat (2) sebelum
dilaksanakan wajib disahkan oleh rapat anggota dan dilaporkan oleh pengurus kepada
Menteri/pejabat yang berwenang
Ketentuan lebih lanjut tentang produk simpanan/tabungan anggota diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga dan/atau peraturan lainnya

Bagian Ketiga
Pinjaman
Pasal 65
1.
a.
b.
c.
1
2

Koperasi menyalurkan pinjaman dalam bentuk :


Pinjaman produktif
Pinjaman investasi
Pinjaman konsumtif
Koperasi dalam menyalurkan pinjaman kepada anggota sekurang-kurangnya 80%
(delapan puluh persen) dari total volume pinjaman diberikan
Produk-produk pinjaman sebagaiman dimaksu ayat (1) sebelum dilaksanakan wajib
disahkan oleh rapat anggota dan dilaporkan oleh pengurus kepada Menteri atau
pejabat yang berwenang
Ketentuan lebih lanjut tentang produk-produk pinjaman diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan/atau peraturan lainnya.

BAB VII
SISA HASIL USAHA
Bagian Kesatu
Cara pembagian
Pasal 66
1. Mengacu pada Keputusan Rapat Anggota, Sisa Hasil Usaha disisihkan terlebih
dahuluuntuk Dana Cadangan dan sisanya digunakan untuk :

a. Anggota sebanding dengan transaksi usaha yang dilakukan oleh masing-masing


Anggota dengan koperasi
b. Anggota sebanding dengan jumlah kepemilikan simpanan wajibnya
c. Dana untuk tujuan organisasi (mendukung program pelayanan YTBL)
d. Dana pendidikan perkoprasian kepada anggota
e. Pengurus, Pengawas, dan Karyawan
f. Penggunaan lain yang ditetapkan dalam Rapat Anggota
1 Besarnya persentase Pembagian Sisa Hasil Usaha sebagaiman dimaksud ayat (1),
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga

Bagian Kedua
Defisit Hasil Usaha
Pasal 67
1. Dalam hal terdapat kerugian usaha, koperasi dapat menggunakan Dana Cadangan
2. Penggunaan Dana Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
berdasarkan Rapat Anggota
3. Dalam hal Dana Cadangan yang ada tidak cukupp untuk menutup kerugian usaha,
Defisit hasil usaha dibebankan pada periode tahun buku berikutnya

BAB VIII
PENGELOLAAN ORGANISASI DAN USAHA
Pasal 68
1. Pengelolaan organisasi dan usaha koperasi secara keseluruhan merupakan tanggung
jawab pengurus
2. Untuk memenuhi permintaan anggota akan penyediaan produk-produk layanan usaha
simpan pinjam wajib disusun database kebutuhan layanan simpan pinjam bagi
anggota dan masyarakat
3. Dalam pengelolaan usaha koperasi, pengurus dapat mengangkat Manager dan
Karyawan
4. Sebagaimana konsekuensi dari pengangkatan manager dan karyawan lainnya oleh
pengurus, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Pengurus berkewajiban
melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian
5. Kerugian usaha koperasi sebagai akibat kelalaian pengurus atau maanger merupakan
tanggung jawab pengurus atau manager yang bersangkutan
6. Pengurus wajib mendapatkan batas kewenangan yang dilimpahkan kepada manager
dan/atau pengelola

7. Persyaratan, Tugas, Kewajiban, Hak, Wewenang, Pengangkatan, dan Pemberhentian


Manager dan/atau Pengelola, diatur lebihlanjut dalam Anggaran Rumah Tangga
dan/atau Peraturan lainnya

BAB IX
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 69
1. Tahun buku koperasi dimulai tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir sampai dengan
tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember tiap-tiap akhir
tahun pembukuan koperasi ditutup
2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan, pembukuan dan penyajian laporan
keuangan sesuatStandar Akuntansi Keuangan dan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia
3. Pengawas dapat meminta bantuan kepada Kantor Akuntan Publik untuk melakukan
jasa audit terhadap Koperasi
4. Apabila diperluka, Laporan keuangan Tahunan dapat diaudit oleh Akuntan Publik atas
permintaan Rapat Anggota
5. Apabila ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) tidak dipenuhi, laporan
pertanggungjawaban tahunan oleh rapat anggota dinyatakan tidak sah.
6. Dalam hal aset koperasi melebihi nilai 1 (satu) Milyar rupiah wajib di audit oleh
kantor akuntan publik
7. Koperasi bersedia dinilai tingkat kesehatannya oleh pejabat yang berwenang
8. Ketentuan, pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan laporan keuangan,
pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan/atau peraturan lainnya

BAB X
PENGGABUNGAN DAN PELEBURAN
Pasal 70
1.
a.
b.
1

Untuk keperluan pengembangan dan/atau efisiensi :


Satu Koperasi atau lebih dapat menggabungkan diri dengan koperasi lain atau
Beberapa Koperasi apat meleburkan diri untuk membentuk suatu koperasi baru
Penggabungan atau peleburan dilakukan dengan persetujuan Rapat Anggota masingmasing Koperasi
2 Sebelum dilakukan penggabungan atau peleburan, Pengawas dan Pengurus masingmasing koperasi wajib memperhatikan :
a. Kepentingan Anggota
b. Kepentingan Karyawan

c.
d.
1
a.

Kepentingan Kreditor da
Pihak ketiga lainnya
Akibat hukum yang ditimbulkan oleh penggabungan atau peleburan meliputi :
Hak dan Kewajiban Koperasi yang digabungkan atau dileburkan beralih kepada
Koperasi hasil penggabungan atau peleburan dan
b. Anggota Koperasi yang digabung atau dilebur menjadi anggota Koperasi hasil
penggabungan atau peleburan
1 Koperasi yang menggabungkan diri pada Koperasi ain atau yang melebur diri, secara
hukum bubar
2 Ketentuan lebih lanjut mengenai penggabungan atau peleburab Koperasi diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tanggadan/atau Peraturan lainnya
BAB XI
PEMBUBARAN, PENYELESAIAN, DAN
HAPUSNYA STATUS BADAN HUKUM
Bagian Kesatu
Pembubaran
Pasal 71
1. Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan :
a. Keputusan Rapat Anggota
b. Jangka waktu berdirinya telah berakhir dan/atau
c. Keputusan Menteri
Pasal 72
1. Usul pembubaran Koperasi diajukan kepada Rapat Anggota oleh Pengawas atau
Anggota yang mewakili paling sedikit 1/5 (satu per lima) jumlah Anggota
2. Keputusan pembubaran Koperasi ditetapkan oleh Rapat Anggota
3. Keputusan pembubaran Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sah apabila
diambil berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 71 huruf (b)
4. Pengurus bertindak sebagaimana Kuasa Rapat Anggota pembubaran Koperasi apabila
Rapat Anggota tidak menunjuk pihak lain
5. Koperasi dinyatakan bubar pada saat ditetapkan dalam keputusan Rapat Anggota
6. Keputusan pembubaran Koperasi oleh Rapat Anggota diberitahukan secara tertulis
oleh Kuasa Rapat Anggota kepada Menteri dan semua Kreditor
7. Pembubaran Koperasi dicatat dalam Daftar Umum Koperasi
Pasal 73
1. Koperasi bubar karena jangka waktu berdirinya sebagaimana ditentukan dalam
Anggaran Dasar telah berakhir
2. Menteri dapat memperpanjang jangka waktu berdirinya Koperasi atas permohonan
Pengurus setelah diputuskan pada Rapat Anggota

3. Permohonan perpanjangan jangka waktu berdirinya koperasi sebagaiman


dimaksudkan pada ayat (2) diajukan dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan
puluh) hari sebelum jangka waktu berdirinya koperasi berakhir
4. Keputusan Menteri atas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan
jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah permohonan diterima
5. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak dipenuhi,
keputusan Rapat Anggota mengenai perpanjangan jangka waktu berdirinya Koperasi
dianggap sah
Pasal 74
1. Menteri dapat membubarkan Koperasi apabila :
a. Dinyatakan pailit berdasarkan putusan Pengadilan yang telah mempunyai ketentuan
hukum tetap : dan/atau
b. Tidak dapat menjalankan kegiatan organisasi dan usahanya selama 2 (dua) tahun
berturut-turut.
Bagian Kedua
Penyelesaian
Pasal 75
Untuk penyelesaian terhadap pembubaran Koperasi harus dibentuk tim Penyelesai
1. Tim Penyelesai untuk penyelesaian terhadap pembubaran koperasi berdasarkan
keputusan Rapat Anggota ditunjuk oleh Rapat Anggota
2. Tim Penyelesai untuk penyelesaian terhadap pembubaran koperasi berdasarkan
berakhir jangka waktu berdirinya koperasi ditunjuk oleh Rapat Anggota
3. Tim Penyelesai untuk penyesuaian terhadap pembubaran berdasarkan keputusan
Pemerintah ditunjuk oleh Menteri
4. Tim Penyelesai untuk penyesuaian terhadap pembubaran berdasarkan keputusan
Pengadilan Niaga ditunjuk sesuai dengan ketentuan yang berlaku
5. Selama dalam proses Penyelesaian terhadap pembubaran, koperasi tersebut tetap ada
dengan status Koperasi dalam Penyelesaian
6. Selama dalam proses Penyelesaian terhadap pembubaran, koperasi tidak
diperbolehkan melakukan perbuatan hukum, kecuali untuk memperlancar proses
Penyelesaian
Pasal 76
1. Dalam hal terjadi pembubaran Koperasi tetapi Koperasi tidak mampu melaksanakan
kewajiban yang harus dibayar, Anggota hanya menanggung sebatas Simpanan Pokok
dan Simpanan Wajib di koperasi dan/atau Modal Penyertaan yang dimiliki
Pasal 77

Tugas dan fungsi Tim Penyelesai


1. Melakukan pencatatan dan penyusunan informasi tentang kekayaan, kewajiban, dan
ekuitas Koperasi
2. Memanggil Pengawas, Pengurus, Karyawan, Anggota, dan pihak lain yang
diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama
3. Menyelesaikan hak dan kewajiban keuangan terhadap pihak ketiga
4. Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada Anggota
5. Melaksanakan tindakan lain yang perlu dilakukan dalam penyelesaian kekayaan
6. Membuat berita acara penyelesaiandan laporan kepada Menteri dan/atau
7. Mengajukan permohonan untuk diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia
Pasal 78
1. Tim Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 pada ayat (1) dan ayat (2)
dapat diganti apabila tidak melaksanakan tugas dan fungsi sebagaiman dimaksud
dalam pasal 77
Bagian Ketiga
Tanggungan Anggota
Pasal 79
1. Bilamana koperasi dibubarkan dan pada saat penyelesaian pembubaran ternyata
bahwa kekayaan koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan
kewajiban, maka anggota dan mereka yang telah berhenti sebagai anggota dalam
waktu satu tahun sebelum pembubaran koperasi diwajibkan menanggung kerugian itu
masing-masingsebatas Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib di Koperasi
2. Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dalam
waktu 1 (satu) tahun yang sebelum pembubaran koperasi, tidak mampu memenuhi
kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam pasal ini, maka kekurangan itu
dibebankan kepada anggota lain, sehingga jumlah kerugian yang menurut perhitungan
harus dibayar oleh para anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota dapat
dipenuhi
3. Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian yang menyebabkan
kerugian, diselesaiakan menurut hukum yang berlaku

Pasal 80
1. Kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir tahun buku, dapat ditutup dengan
dana cadangan atas persetujuan rapat anggota
2. Jika kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir satu tahun buku tidak dapat
ditutup dengan dana cadangan sebagaiman dimaksud ayat 1, maka rapat anggota

dapat memutuskan untuk membebankan bagian kerugian tersebut kepada anggota


sebatas Simpanan Pokok dan Simpanan Wajib di Koperasi
Pasal 81
1. Anggota yang telah berhenti dari koperasi tidak menanggung kerugian dari usaha
yang tidak turut diputuskan oleh mereka sesudah keluar dari koperasi
Bagian Keempat
Hapusnya Status Badan Hukum
Pasal 82
1. Status badan hukum Koperasi hapus sejak tanggal pengumuman pembubaran
Koperasi dalam Berita Negara Republik Indonesia
BAB XII
SANKSI
Pasal 83
1. Apabila anggota, Pengawas, dan Pengurus melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau
Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan lainnya yang berlaku di koperasi dikenakan
sanksi oleh Rapat Anggotaberuba :
a. Peringatan lisan
b. Peringatan tertulis
c. Dipecat dari keanggotaan atau jabatannya
d. Diberhentikan bukan atas kemauan sendiri
e. Diajukan ke pengadilan
1 Tata cara pengenaan sanksi bagi anggota :
a. Pengurus menyampaikan teguran lisan
b. Pengurus menyampaikan surat teguran tertulis pertama
c. Pengurus menyampaikan surat teguran tertulis kedua
d. Pengurus memanggil anggota yang bersangkutan untuk dibuat berita acara dalam hal
pemanggilan tidak diindahkan dan anggota yang bersangkutan terbukti tidak
melaksanakan kewajiban, maka Pengurus menerbitkan surat keputusan pencabutan
status keanggotaan sementara, untuk diputuskan dalam Rapat Anggota
e. Anggota yang terkena sanksi sebagaimana dimaksud huruf d. Diberi kesempatan
untuk membela diri sebelum diputuskan dalam Rapat Anggota
1 Tata cara pengenaan sanksi bagi Pengurus :
a. Mengawas mengundang pengurus untuk melakukan klarifikasi
b. Pengawas menyampaikan surat teguran tertulis pertama
c. Pengawas menyampaikan surat teguran tertulis kedua
d. Pengawas memanggil pengurus yang bersangkutan untuk dibuat berita
e. Dalam hal surat teguran tertulis tidak diindahkan oleh pengurus dan terbukti pengurus
melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah tangga dan/atau

f.
1
a.
b.
c.

d.
1

Peraturan lainnya maka Pengawas menerbitkan surat keputusan pemberhentian


sementara pengurus untuk diputuskan dalam Rapat Anggota
Pengurus yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud huruf e diberi
kesempatan untuk membela diri sebelum diputuskan dalam Rapat Anggota
Tata cara pengenaan sanksi bagi Pengawas :
Perwakilan anggota menyampaikan teguran lisan kepada Pengawas yang melanggar
ketentuan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan lainnya
Perwakilan anggota menyampaikan surat teguran tertulis pertama dan kedua kepada
pengawas
Dalam hal surat teguran tertulis tidak diindahkan oleh pengawas dan terbukti
melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga dan/atau
Peraturan lainnya, Perwakilan anggota meminta pengurus untuk menyelenggarakan
Rapat Anggota Luar Biasa untuk memutuskan sanksi kepada pengawas yang
bersangkutan
Pengawas yang terkena sanksi sebagaiman dimaksud huruf c diberi kesempatan untuk
membela diri sebelum diputuskan dalam Rapat Anggta Luar Biasa
Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 84
1. Koperasi wajib menyelesaikan penyusunan Anggaran Rumah Tangga selambatlambatnya 1 (satu) tahun setelah koperasi berdiri
2. Koperasi wajib melengkapi peraturan-peraturan internal sebagai bagian dari sistem
pengendalian internal

Bagian Kedua
Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Khusus
Pasal 85
1. Rapat anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan lainnya yang
memuat peraturan pelaksanaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Koperasi dan
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)


KSP BUDI LUHUR
BAB I
PENDIRIAN
Bagian kesatu
Kantor,Jam Kerja dan Logo
Pasal 1
1. KSP Budi Luhur untuk selanjutnya :
1. Dalam Anggaran Rumah Tangga ini disebut KSP Budi Luhur.
1. Membuka kantor pusat:
Jln. Trans Sulawesi Desa Sumbersari Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi
Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah
1 Kantor Cabang:
1.3.1 Desa Minti Makmur,Kec Rio Pakava,Kab Dongga,Prov Sulawesi
tengah
1.3.2 Desa Maholo, Kec Lore Timur Kabupaten Paso, Prov Sulawesi
Tengah.
1.3.3 Desa Mulyoharjo,Kec Moilong, Kab Banggai, Prov Sulawesi tengah.
1.4. Jam kerja Senin sampai dengan Jumat dari jam 08.00 sampai jam 16.00
Kecuali :
1. Hari Sabtu, Minggu dan
2. Hari libur tutup.
1 Papan nama KSP Budi Luhur disesuaikan dengan aturan perkoperasian.
1 Logo untuk memudahkan pengenalan yang spesifik dan menyatukan semangat
kebersamaan dalam berkoperasi KSP Budi Luhur memakai Logo Tanda seperti anak
panah yang melingkar berwarnah merah dengan garis terputus-putus berjumlah 7
(tujuh) memberi arti arah atau tujuan dengan tulisan warna biru di dalam BL
menyebutkan nama Budi Luhur dan dua kombinasi warna merah dan biru yang
memberikan arti merah melambangkan semangat yang berapi-api untuk mencapai
tujuan dan warna biru berarti tekun untuk melayani sesame dan segala mahluk.
1 KSP Budi Luhur memiliki dua cap yaitu :
1 Cap Logo khusus KSP Budi Luhur digunakan oleh Pengurus untuk
kepentingan kepengurusan.
1 Cap Logo Koperasi digunakan oleh KSP Budi Luhur untuk urusan usaha
koperasi.
1 Dalam kepala surat KSP Budi Luhur dicantumkan Nama, Logo Koperasi
Indonesia,Logo KSP Budi Luhur ,Nomor Badan Hukum,Alamat kantor, Nomor
telepon, Nomor Faximile, Nomor E-mail/Website dan Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP).

Bagian Ketiga
Visi, Misi dan Tujuan
Pasal 6
1. Visi Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur adalah: Terwujudnya Kehidupan
Anggota/masyarakat yang sejahtera, maju , adil dan demokratis.
2. Rumusan Visi KSP Budi Luhur dapat dijelaskan sebagai berikut:
Masyarakat yang dimaksud dalam visi ini adalah: warga Negara Indonesia tanpa
terkecuali,tanpa memandang perbedaan baik jenis kelamin,suku,agama,status sosial dan
pendidikan.
Anggota : Terdiri dari Anggota pendiri, Anggota tetap,Anggota Luar Biasa dan Calon
Anggota.
Sejahtera : adalah suatu tatanan kehidupan yang menunjuk ke keadaan yang baik,
kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat
dan damai.
Maju yang dimaksud dalam visi ini adalah: Gambaran kehidupan masyarakat yang
terus bergerak secara dinamis,berkembang kearah yang lebih baik dari segi
ekonomi,pendidikan,kesehatan,tekhnologi dan lingkungan.
Berkualitas yang dimaksud dalam visi ini adalah: Setiap Anggota Koperasi memiliki
kemampuan yang tinggi dari segi Iman,spiritual dan wawasan berfikir dalam
mengembangkan kehidupannya.

Adil
yang dimaksud dalam visi ini adalah: Perlakuan yang seharusnya sesuai dengan aturan
dan sandard prosedur yang berlaku. Adil yang dimaksud disini adalah tidak adanya
standard ganda diberlakukan bagi Anggota Koperasi. Adil juga memiliki pengertian
bijak dalam membuat keputusan, baik dalam keputusan internal maupun eksternal
lembaga.
Demokratis. Yang dimaksud dalam visi ini adalah : Demokratis dapat
digambarkan melalui ciri dari suatu kelompok/masyarakat yang memiliki unsur-unsur
popular sovereignty, freedom, equality, individualism dan social responsibility. Secara
sederhana, popular sovereignty dapat diartikan memutuskan suatu permasalahan
berdasarkan kesepakatan bersama antara anggota kelompok. Kesepakatan ini dapat
persetujuan seluruh anggota (consensus model), berdasarkan suara terbanyak (majority
rules model), atau berdasarkan pengaruh dari anggota atau yang memiliki pengaruh
lebih dalam kelompok tersebut (influence model). Freedom diartikan sebagai
kebebasan dalam melakukan suatu tindakan, yang didasari oleh kebebasan dalam
berpikir. Untuk dapat melakukan suatu tindakan seseorang harus memiliki kemampuan
untuk berpikir dan berbicara secara bebas. Jadi kemampuan melakukan refleksi dan
komunikasi merupakan prasyarat (prerequisite) untuk melakukan tindakan demokratis
yang cerdas. Prinsip equality dalam sistem demokrasi menunjukkan bahwa setiap
anggota kelompok adalah setara. Tidak ada anggota kelompok yang dapat mengklaim
bahwa dirinya harus diperlakukan lebih istimewa dibandingkan anggota yang lain.

Integritas dari setiap anggota sebagai individu yang bebas sangat dihargai. Setiap
individu mempunyai hak untuk berpendapat dan bertindak tanpa intimidasi atau
tekanan dari anggota yang lain. Namun, meskipun setiap anggota memiliki kebebasan,
namun adanya tanggung jawab sosial (social responsibility) membatasi kebebasan ini
menjadi kebebasan yang bertanggungjawab.
Pasal 7
1. Misi Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur adalah:
o Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera melalui jasa pelayanan koperasi
kepada masyarakat dan anggota.
o Mengembangkan ekonomi masyarakat yang adil dan demokratis berazaskan
kekeluargaan.
o Mewujudkan kehidupan masyarakat yang maju dan berkualitas.

BAB II
KEANGGOTAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 9
1. Mengacu pada Anggaran Dasar Bab II pasal 10 ayat 1 bahwa ;Anggota Koperasi
merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa simpan pinjam.
2. Keanggotaan KSP Budi luhur dikelompokan kedalam dua katagori yaitu;
1. Anggota dan,
1. Calon Anggota.
2 Anggota KSP Budi Luhur terdiri dari:
1. Anggota Pendiri.
1. Anggota Tetap
1. Anggota Luar Biasa.
2 Anggota Pendiri adalah: Anggota yang menjadi Pemrakarsa berdirinya KSP Budi
Luhur
3 Anggota tetap adalah; Anggota yang sudah melunasi seluruh kewajibannya sebagai
anggota koperasi,baik simpanan pokok,simpanan wajib,dana penyetaraan serta
simpanan dana penyertaan.
4 Anggota Luar Biasa adalah: orang yang bermaksud menjadi anggota koperasi,akan
tetapi belum dapat memenuhi seluruh syarat sebagai anggota atau Anggota koperasi
yang belum sepenuhnya melunasi kewajibannya dan telah dilayani lebih dari tiga
bulan.
5 Calon Anggota adalah, Anggota koperasi yang telah dilayani kurang dari tiga bulan.
Pasal 10
Keanggotaan KSP Budi Luhur

1. Keanggotaan KSP Budi Luhur dibedakan atas:


1. Per-orangan yang berasal dari Kelompok Organisasi yang ter-afiliasi dengan
yayasan Titian Budi Luhur.
1. Per-orangan yang berasal dari Kelompok Wilayah yakni masyarakat umum
dimana KSP Budi Luhur hadir dan melayani masyarakat.
Kelompok Organisasi dan Kelompok Wilayah
Pasal 11
1. Permintaan untuk membentuk kelompok organisasi baru (yang ter-afiliasi dengan
yayasan Titian Budi Luhur) dapat diajukan secara tertulis kepada pengurus KSP Budi
Luhur dengan melampirkan akte notaries, legalitas lembaga dan daftar nama anggota
kelompok yang dilampiri dengan photo copy Kartu Tanda Penduduk.
2. Permintaan untuk membentuk kelompok wilayah baru dapat diajukan secara tertulis
kepada pengurus KSP Budi Luhur dengan melampirkan daftar nama anggota
kelompok yang dilampiri dengan photo copy Kartu Tanda Penduduk.
3. Kelompok organisasi merupakan sub-sistim dari sistim organisasi dan usaha koperasi
yang merupakan satu kesatuan.
4. Permintaan untuk menjadi anggota dari kelompok organisasi diajukan kepada
pengurus KSP Budi Luhur yang terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari
pimpinan lembaga/organisasi atau perusahaan dengan cara mengisi formulir yang
dilampiri dengan photo copy kartu tanda penduduk.
5. Permintaan untuk menjadi anggota dari kelompok wilayah atau dari masyarakat
umum diajukan kepada pengurus KSP Budi Luhur yang terlebih dahulu mendapat
rekomendasi dari menejer/kepala cabang KSP Budi Luhur dengan cara mengisi
formulir yang dilampiri dengan Photo Copy Kartu Tanda Penduduk.
6. Keanggotaan KSP Budi Luhur bersifat umum dan sukarela tetapi untuk membina
stabilitas koperasi, penerimaan anggota dilakukan melalui seleksi sebagai berikut :
1. Pernah menggunakan jasa layanan keuangan dari KSP Budi Luhur sebagai
penyimpan atau peminjam uang, memiliki nomor rekening dan telah dicatat
dalam buku daftar calon anggota.
1. Memiliki catatan rekening simpanan dan pinjaman yang baik yang dibuktikan
dari saldo tabungan dan rekening pelunasan pinjaman pada koperasi.
1. Pada saat bermohon menjadi anggota koperasi Budi Luhur maksimal berumur
60 Tahun.
1. Rekomendasi dari pimpinan organisasi atau perusahaan tempat anggota
bekerja atas persetujuan dari 2 anggota lama dari kelompok organisasi.
1. Rekomendasi dari Menejer/Kepala Cabang KSP Budi Luhur atas usulan dari
2 orang anggota lama atau Staf Koperasi Budi Luhur.
1. Mendapat persetujuan dari pengurus KSP Budi Luhur.
1. Bersedia taat pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi
Budi Luhur serta ketentuan lain yang berlaku.
2 Bila persyaratan tersebut diatas telah dipenuhi, maka pihak pengurus Koperasi harus
memberikan Kartu Tanda Anggota (KTA) kepada pemohon tersebut selambat-

lambatnya 1 (satu ) bulan terhitung sejak diterimanya permintaan atau permohonan


tersebut.
Pemohon yang telah diterima sebagai anggota akan dicatat dalam buku daftar anggota
KSP Budi Luhur dan ditanda tangani oleh anggota yang bersangkutan dan cap jempol
kiri pada pas photo anggota.
Pemohon yang telah diterima menjadi anggota akan diberikan Kartu Tanda Anggota
koperasi paling lambat 1 bulan sejat diterima sebagai anggota.

Pasal 12
Jumlah Anggota Kelompok wilayah
1. Satu anggota kelompok wilayah berjumlah sekurang-kurangnya 15 (lima belas) orang
dan sebanyak-banyaknya 30 (tiga puluh) orang.
2. Kelompok wilayah pada dasarnya dibentuk dari permohonan secara sukarela dari
seseorang/beberapa orang anggota masyarakat dari suatu wilayah atau permintaan
pelayanan jasa keuangan yang kemudian menyatakan diri untuk menjadi anggota KSP
Budi Luhur.
3. Jika anggota kelompok sudah mencapai 30 orang, anggota ke-31 akan menunggu
anggota lain dan membentuk kelompok baru jika anggotanya sudah mencapai
minimal 15 orang.
Pasal 13
Perwakilan Kelompok
1. Dalam setiap kelompok jika terdapat jumlah anggotanya 30 orang akan diwakili oleh
2 (dua) orang wakil Kelompok yang dipilih pada saat Rapat Anggota yang disahkan
oleh pimpinan rapat/pengurus KSP Budi Luhur.
2. Jika dalam kelompok hanya terdapat 15 orang anggotanya akan diwakili oleh 1 (satu)
orang yang dipilih pada saat rapat anggota yang disahkan oleh pimpinan rapat.
3. Perwakilan Kelompok tersebut pada ayat (1) dan (2) pasal ini berfungsi sebagai
utusan pada saat RAT yang membawa usula-usulan yang timbul pada saat pra-RAT.
4. Perwakilan Kelompok bertanggung jawab kepada pengurus dan anggotanya
5. Tugas dan kewajiban perwakilan kelompok akan diatur lebih lanjut dalam peraturan
khusus.
Pasal 14
Anggota Luar Biasa.
1. Yang dapat di terima menjadi anggota luar biasa adalah warga Negara Republik
Indonesia dan/atau warga negara asing yang memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Anggota yang telah dilayani oleh koperasi lebih dari tiga bulan,baik program layanan
kredit maupun program layanan tabungan.

b. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok dan


simpanan wajib sebagaimana di maksud dalam Anggaran Dasar Bab III Pasal 23 dan
Pasal 24.
c. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus
yang ditetapkan oleh Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur.
1 Seseorang yang akan masuk anggota luar biasa harus mengajukan surat permintaan
tertulis pada pengurus. Dalam waktu yang telah di tentukan selambat- lambatnya 1
( satu ) bulan pengurus harus memberikan jawaban apakah permintaan itu diterima
atau ditolak termasuk penempatan pada kelompok.
1 Permintaan berhenti menjadi anggota luar biasa harus diajukan tertulis pada pengurus.
1 Anggota luar biasa mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam
buku Daftar Anggota Luar Biasa.
1 Keanggotaan bagi anggota luar biasa tidak dapat dipindah tangankan kepada orang
lain dengan dalih apapun juga.

Pasal 15
Berakhirnya Keanggotaan.
1. Keanggotaan berakhir karena :
1. Meninggal dunia.
1. Permohonan sendiri.
1. Dikeluarkan dari keanggotaan KSP Budi Luhur oleh pengurus karena tidak
mengindahkan ketentuan-ketentuan sebagai anggota terutama dalam hal
keuangan dan perbuatan yang dapat merugikan Koperasi.
1. Diberhentikan
oleh
pengurus
atas
usul
pimpinan
organisasi/lembaga/perusahaan
karena
tidak
lagi
bekerja
di
organisasi/lembaga/perusahaan.
1. Diberhentikan oleh pengurus atas usul kepala cabang KSP Budi Luhur karena
tidak lagi memenuhi kewajiban dan melanggar ketentuan-ketentuan sebagai
anggota.
2 Dalam pengembalian semua uang simpanan kepada anggota yang berhenti

Bagian Ketiga
Hak Dan Kewajiban Anggota
Pasal 16
1. Hak anggota adalah :
1. Memilih dan dipilih sebagai pengurus maupun sebagai badan pengawas,
penasehat dan Perwakilan Kelompok.
1. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara pada Rapat
Anggota.

1. Mengajukan usul dan pendapat guna kemajuan koperasi secara lisan maupun
tertulis kecuali dalam hal-hal khusus.
1. Mendapat pelayanan yang sama oleh koperasi.
1. Mendapat keterangan/penjelasan perihal KSP Budi Luhur baik dari pengurus
maupun manager, kecuali dalam hal :
1. Kerahasiaan tabungan.
2. Kerahasiaan pinjaman.
3. Kerahasiaan simpanan berjangka.
4. Hal-hal lain yang harus dirahasiakan
Kewajiban anggota adalah :
1. Berperan serta mengembangkan kegiatan dan usaha koperasi
1. Membayar simpanan Pokok Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah)
1. Membayar Simpanan Wajib minimal Rp.20.000,- (Dua puluh ribu rupiah) tiap
bulan,
1. Membayar Simpanan Khusus
1. Membayar Simpanan Wajib Kredit (SWK) sebesar 1 % dari setiap
realisasi kredit.
2. Membayar simpanan saham (1 lbr saham Rp 100.000).
1. Membayar dana penyetaraan bagi anggota baru sebesar Rp 500.000 (lima
ratus ribu rupiah)
1. Membayar dana Penyertaan Minimal Rp 1.000.000 (satu juta rupiah dan
maksimal Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)
1. Memenuhi ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
Keputusan Rapat Anggota dan Peraturan Khusus yang berlaku pada Koperasi
Budi Luhur.
1. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas azas
kekeluargaan dan Gotong-royong.
1. Memelihara nama baik dan ke-utuhan koperasi Budi Luhur.
1. Melaporkan kepada pengurus tentang masalah dan kejadian yang
mempengaruhi kelancaran jalannya usaha koperasi Budi Luhur.
1. Anggota diwajibkan untuk menabung dalam bentuk tabungan koperasi dan
deposito
1. Anggota diwajibkan meminjam uang dikoperasi sesuai kebutuhannya
1. Anggota diwajibkan untuk menggunakan seluruh layanan/produk yang
disiapkan oleh koperasi termasuk transfer uang dan asuransi.

BAB III
MODAL KOPERASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 17
1. Modal Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur terdiri dari modal sendiri dan modal
pinjaman.

1
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Modal sendiri berasal dari


Simpanan Pokok
Simpanan Wajib
Simpanan Khusus (Simpanan Wajib Kredit dan simpanan saham)
Dana Cadangan (Cadangan Umum &Cadangan Resiko)
Dana Penyertaan
Dana Penyetaraan
Dana hibah (pemerintah, Anggota & yayasan)

1
a.
b.
c.
d.
e.
f.
1

Modal pinjaman berasal dari


Anggota dan calon anggota
Koperasi lain dan anggotanya
Bank atau lembaga keuangan lainnya
Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
Pinjaman Pemerintah
Sumber lain yang sah
Dana Penyetaraan adalah merupakan modal sendiri koperasi yang diterima dari
anggota baru yang menyatakan diri untuk menjadi anggota secara penuh, dana
penyetaraan dimaksud sebagai penyesuaian terhadap modal yang telah ada dikoperasi
dan besarnya dana penyetaraan diatur lebih lanjut pada peraturan-peraturan khusus.
Dana penyertaan adalah sejumlah dana yang diterima oleh KSP Budi Luhur dari
Yayasan Titian Budi Luhur dan/atau anggota koperasi yang menyertakan modalnya
di KSP Budi Luhur.
Meminjam uang untuk modal usaha KSP Budi Luhur harus dilakukan atas nama KSP
Budi Luhur.
Pinjaman untuk usaha sebesar 50% keatas dari jumlah modal yang ada harus melalui
Surat Keputusan Pengurus melalui persetujuan Rapat Anggota.
Jenis dan besarnya pinjaman tersebut dalam ayat (5) berdasarkan pada perjanjian dan
atau akad kredit.
Uang tunai yang dapat disimpan dalam kas harian KSP Budi Luhur tidak boleh lebih
dari 50.000.000,- ( Lima Puluh Juta Rupiah ) selebihnya harus disimpan pada bank
dalam bentuk tabungan dan/atau giro.
Penandatanganan cheque dan surat-surat berharga lainnya dari bank harus dilakukan
oleh ketua dan bendahara dan atau yang diberi kuasa oleh pengurus (ketua
&bendahara).

1
1
1
1

Bagian Kedua
Simpanan Anggota
Pasal 18
1. Untuk memudahkan perhitungan, simpanan dibagi menjadi simpanan pokok,
simpanan wajib dan Simpanan Khusus.

2. Tiap calon anggota sah diterima menjadi anggota, setelah melunasi simpanan pokok
dan simpanan wajib.
3. Dalam rangka pemupukan modal KSP Budi Luhur, Rapat Anggota dapat menetapkan
Simpanan khusus berupa Simpanan Wajib Kredit (SWK) dan Simpanan saham
(SHM) serta Sisa-sisa dari dana yang belum dipergunakan.
4. Simpanan sukarela diterima dari anggota, calon anggota serta pihak ketiga lainnya
dalam bentuk tabungan.
5. Uang simpanan atau tabungan ini dibagi dalam tiga bagian yaitu :
1. Tabungan Koperasi yang boleh diambil pada setiap waktu dengan diberikan
bunga yang diatur dalam peraturan khusus dan ditetapkan dalam rapat anggota
tahunan.
1. Tabungan Koperasi yang hanya boleh diambil pada akhir tahun buku dan
tabungan ini tidak berbunga. Tabungan ini digunakan untuk menampung
bunga/jasa dana penyertaan khususnya bagi anggota Koperasi.
1. Tabungan berjangka Koperasi (deposito) boleh diambil sesudah jatuh tempo
sesui dengan yang diatur dalam peraturan khusus.
2 Iuran Perkuatan Modal Anggota (IPMA) adalah simpanan yang diterima oleh
Koperasi dari anggota dalam rangka perkuatan modal koperasi.
3 Iuran Perkuatan Modal Anggota diatur lebih lanjut dalam peraturan khusus.
BAB IV
ALAT KELEMBAGAAN ORGANISASI
Bagian kesatu.
Rapat Anggota dan Rapat lain
Pasal 19
1. Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, Rapat Anggota KSP Budi Luhur diatur
sebagai berikut
1. Pra RAT adalah rapat anggota yang dilaksanakan sebelum Rapat Anggota
Tahunan dilaksanakan, yang dihadiri oleh seluruh anggota baik dari anggota
kelompok organisasi atau anggota kelompok wilayah/kantor cabang dan
dilaksanakan dikantor pusat/kantor cabang /kelompok organisasi.
1. Pra-RAT bertujuan untuk menampung saran dan usul-usul dari anggota baik
dari kelompok organisasi maupun kelompok wilayah sekaligus memilih
perutusan untuk menghadiri RAT.
1. Utusan masing-masing kelompok tersebut membawakan suara dari
kelompoknya untuk diajukan dalam Rapat Anggota, dimana saran dan usulan
yang dibawa telah terlebih dahulu menjadi hasil keputusan rapat kelompok
yang disebut pra RAT.
1. Jumlah utusan masing-masing kelompok wilayah/kantor cabang/kantor pusat
yang tidak melaksanakan RAT adalah 1: 15 orang yang merupakan
perwakilan yang ditunjuk, jika berhalangan perwakilan kelompok/wilayah
dapat menunjuk anggotanya dengan memberi surat kuasa.

1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) adalah rapat anggota yang dihadiri oleh
Anggota Pendiri, utusan kelompok organisasi, utusan dari kelompok
wilayah/kantor cabang dan seluruh anggota koperasi di tempat pelaksanaan
Rapat Anggota Tahunan.
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam
Koperasi untuk menetapkan kebijakan-kebijakan strategis Koperasi.
1
o
o
o
o
o

Selain Rapat Anggota (Pra-RAT dan RAT), pengurus KSP Budi Luhur wajib pula
mengadakan rapat-rapat :
Rapat Internal Pengurus
Rapat Pengurus bersama Badan Pengawas
Rapat Pengurus dan Manager/karyawan
Rapat lengkap yang terdiri dari penasehat, pengurus, pengawas dan
Manager/karyawan.
Rapat Anggota Luar Biasa

Rapat-rapat yang dianggap perlu untuk KSP Budi Luhur dengan Konsultan,
Pemerintah, Koperasi lain/Badan-badan lain.

Cara melaksanakan rapat-rapat diatur dalam peraturan khusus.

Biaya-biaya rapat diatur dan dibebankan kepada Rencana Anggaran Belanja KSP
Budi Luhur yang disahkan oleh rapat anggota.

Undangan dan Bahan Rapat


Pasal 20
1. Undangan untuk menghadiri Rapat Anggota (Pra RAT dan RAT) harus disampaikan
secara tertulis dan ditandatangani oleh pengurus KSP Budi Luhur sekurang-kurangnya
7 (tujuh) hari sebelum Rapat Anggota diselenggarakan.
2. Bahan-bahan yang hendak dibicarakan dalam Rapat Anggota harus disampaikan
kepada anggota dan disertai penjelasan seperlunya dari pengurus.
Keputusan Rapat Anggota
Pasal 21
1. Segala keputusan rapat harus diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat.
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh Rapat Anggota
berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.
3. Keputusan Rapat Anggota (RAT) dituangkan kedalam berita acara keputusan rapat
anggota yang ditandatangani oleh pimpinan rapat.

Bagian Kedua
Pengurus Koperasi
Pasal 22
1. Pengurus Koperasi Budi Luhur berasal dari Anggota pendiri KSP Budi Luhur
dan/atau Anggota dari kelompok organisasi.
2. Jumlah Pengurus koperasi Budi Luhur harus ganjil.
1. Pengurus KSP Budi Luhur terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris.
c. Bendahara.
Jika dipandang perlu dapat diadakan :
a. Wakil Ketua dan
b. Wakil Sekretaris
1 Seorang calon pengurus sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat-syarat umum
sebagai berikut :
1 Pancasilais.
1 Mendukung dan menghayati landasan dan sendi-sendi dasar koperasi
Indonesia seperti yang tercantum dalam undang-undang koperasi yang
berlaku.
1 Memahami Visi dan Misi lembaga serta memiliki pengetahuan yang cukup
tentang organisasi serta sejarah berdirinya koperasi Budi Luhur.
1 Pada saat pemilihan maksimal berusia 60 tahun.
1 Mempunyai kondite dan prestasi kerja yang baik.
1 Penuh kreativitas dan Inovatif untuk membangun dan mengembangkan
gerakan koperasi Indonesia.
1 Mengetahui dan mematuhi hak-hak dan kewajiban, serta mempunyai
semangat dan dedikasi terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
1 Menerapkan prinsip-prinsip kekeluargaan, demokrasi dan keterbukaan.
1 Tidak pernah terlibat dalam suatu tindakan yang merugikan koperasi.
1 Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap KSP Budi Luhur.
1 Berkelakuan baik dan jujur.
1

Pengangkatan pengurus
1 Pengurus yang terpilih/diangkat tersebut harus mengucapkan sumpah/janji
dihadapan Rapat Anggota.
1 Pengurus kemudian harus melakukan serah terima, selambat-lambatnya 1
(satu) bulan setelah dilantik.
1 Anggota pengurus tidak boleh merangkap lebih dari dua fungsi jabatan dalam
instansi gerakan koperasi.
Lowongan pengurus yang terjadi sewaktu-waktu, dapat diangkat melalui keputusan
Rapat Pengurus dan selanjutnya disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.

Masa jabatan pengurus adalah 5 (lima) tahun, dan dapat dipilih kembali dalam
perioda berikutnya untuk satu kali perioda.

Hak Dan Kewajiban Pengurus


Pasal 23
1. Uang jasa bagi pengurus diatur dan dibebankan pada Rencana Anggaran Belanja
(RAPB) KSP Budi Luhur yang disahkan dalam Rapat Anggota.
2. Dalam hubungan dengan hak pengurus untuk mendapatkan uang jasa, pengurus
berkewajiban untuk memperhatikan akan perkembangan dibidang usaha dengan jalan
menetapkan suatu pengeluaran maksimal yang harus diatur dalam Rencana Anggaran
Belanja yang disahkan oleh Rapat Anggota.
Pasal 24
1

1
1
1
1
1
1

Untuk kelancaran organisasi KSP Budi Luhur, pengurus berkewajiban Memelihara


kesejahteraan dan karier para karyawan dan menanamkan sikap saling percaya dalam
menjalankan tugasnya dengan :
Memberikan instruksi-instruksi dalam pelaksanaan peraturan dan pedoman yang telah
menjadi keputusan Rapat Anggota.
Memberikan acuan dasar dan ketentuan-ketentuan untuk dijadikan pedoman bagi
anggota.
Memberikan peringatan dan teguran kepada menejer dan karyawan yang melalaikan
tugas dan kewajiban yang telah ditetapkan dan menentukan sanksi terhadapnya.
Mengikutsertakan anggota-anggota untuk turut aktif membantu usaha-usaha KSP
Budi Luhur.
Memberikan bantuan dan menyelesaikan suatu perselisihan yang timbul dikalangan
anggota.
Jika dipandang perlu, dalam menjalankan pekerjaannya pengurus dapat menggunakan
tenaga Konsultan yaitu orang yang memiliki keahlian spesifik yang sangat
dibutuhkan oleh koperasi dan pelaksanaannya diatur dalam suatu peraturan khusus
yang disahkan oleh Rapat Anggota.

Tugas dan Tanggungjawab Pengurus


Pasal 25
Tugas dan tanggungjawab pengurus KSP Budi Luhur antara lain :
1. Pengurus mewakili koperasi bertindak baik didalam maupun diluar pengadilan untuk
dan atas nama KSP Budi Luhur.
2. Pengurus menyusun program kerja Koperasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.
3. Pengurus mencermati agar koperasi bergerak dan berjalan sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku bagi koperasi.

4. Pengurus berusaha agar hubungan antara koperasi dengan masyarakat selalu baik dan
memperoleh dukungan anggota-anggotanya.
5. Pengurus mengamati secara teratur keuangan koperasi agar selalu dalam keadaan
kokoh dan stabil.
6. Pengurus berusaha agar koperasi dapat memberikan pelayanan yang baik bagi
anggota.
7. Pengurus secara berkala mengadakan pertemuan-pertemuan untuk mengadakan
penilaian atas jalannya koperasi yang diarahkannya.
8. Pengurus menetapkan dan menyerahkan wewenang dibidang usaha kepada manager
guna dapat melaksanakan kegiatan usaha sehari-hari serta tanggungajawabnya.

Bagian ketiga
Pengawas Koperasi
Pasal 26
1. Badan Pengawas KSP Budi Luhur dipilih dari anggota Pendiri dan/atau Anggota
kelompok Organisasi.
2. Seorang calon pengawas KSP Budi Luhur sekurang-kurangnya harus memenuhi
syarat-syarat umum sebagai berikut :
a. Memiliki sifat jujur dan obyektif.
b. Memahami Visi dan Misi lembaga serta memiliki pengetahuan yang cukup tentang
organisasi serta sejarah berdirinya koperasi Budi Luhur.
c. Pada saat pemilihan berusia maksimal 60 tahun.
d. Mengetahui seluk beluk perkoperasian, usaha koperasi, pembukuan dan keuangan.
1 Badan Pengawas mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu minimal 1 (satu) kali
dalam 6 (enam) bulan mengenai hal uang, surat berharga, inventaris, kebenaran
pembukuan dan kebijaksanaan pengurus dalam menyelenggarakan organisasi dan
usaha koperasi.
1 Badan Pengawas selalu mengadakan pengawasan terhadap pengurus dan karyawan
KSP Budi Luhur.
1 Lowongan yang terjadi dalam keanggotaan badan pengawas, dapat segera diisi
melalui rapat badan pengawas dan badan pengurus untuk selanjutnya dimintakan
pengesahan dari Rapat Anggota.
1 Anggota Badan Pengawas yang telah habis masa jabatannya boleh dipilih selama 2
periode.
1 Tatacara pemeriksaan Badan Pengawas KSP Budi Luhur sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
1 Hasil pemeriksaan dibuatkan berita acara pemeriksaan yang dilaporkan kepada
pengurus dan dilaporkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) serta selanjutnya
dilaporkan kepada Departemen Koperasi.

Pasal 27
1. Apabila menurut pertimbangan pejabat atau sebagian dari pengurus KSP Budi Luhur
atau sepertiga dari jumlah anggota atau badan yang memberikan pinjaman kepada
KSP Budi Luhur, mengajukan permintaan tertulis sehubungan dengan pemeriksaan
yang dilakukan oleh badan pemeriksa yang diperkirakan tidak memenuhi peraturan
yang telah ditetapkan, maka badan pemeriksa berhak menunjuk tim atau ahli
pembukuan (akuntan public) guna memeriksa KSP Budi Luhur.

Bagian keempat
Dewan Penasehat
Pasal 28
1. Anggota Dewan Penasehat diusulkan oleh pengurus dan ditetapkan oleh Rapat
Anggota.
2. Biaya-biaya yang diperlukan untuk anggota Dewan Penasehat diatur dalam Rencana
Anggaran Pendapatan Belanja (RAPB) KSP Budi Luhur yang disahkan oleh rapat
Anggota.
3. Lowongan anggota Dewan Penasehat yang terjadi sewaktu-waktu diisi atas
penunjukan pengurus dan dimintakan persetujuan Rapat Anggota berikutnya.
4. Anggota Dewan Penasehat memberikan saran/anjuran kepada pengurus bagi
kemajuan kopersai baik diminta maupun tidak.
BAB V
U SAHA K O PE RAS I
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 29
1. Untuk mencapai azas dan tujuan tersebut, KSP Budi Luhur mengembangkan dan
memupuk usaha berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan pada azas kekeluargaan, swadaya, swakarya dan
swasembada. Berdasarkan hal tersebut, KSP Budi Luhur menyelenggarakan kegiatan
usaha sebagai berikut :
1. Usaha Simpan Pinjam untuk anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau
anggotanya.
1. Kerjasama dengan pihak ketiga dalam bidang usaha dan jasa diatur dalam
peraturan khusus dengan memperhatikan ketentuan pemerintah dan Undang-

undang Koperasi yang berlaku, sehingga tidak mengorbankan sendi dasar


koperasi.
KSP Budi Luhur dalam kegiatan usahanya mendahulukan tercapainya penyediaan jasa
layanan keuangan seperti simpanan, pinjaman, pengiriman uang, asuransi dan jasa
keuangan lainnya.
Untuk menjamin terlaksananya seluruh kegiatan usaha koperasi dengan baik dan
lancar akan dikakukan beberapa hal penting sebagai berikut :
1. Mewajibkan anggota untuk membayar simpanan wajib setiap tanggal 10 bulan
berjalan.
1. Mewajibkan anggota untuk membayar simpanan khusus dalam bentuk
Simpanan Wajib Kredit (SWK) setiap meminjam kredit di koperasi yang
besarnya 1 % dari jumlah realisasi kredit dan simpanan saham (SHM).
1. Mewajibkan anggota membayar dana penyertaan minimal 1 juta rupiah dan
Maksimal 10 juta rupiah..
1. Mewajibkan anggota untuk menabung dan mendepositokan uangnya
dikoperasi.
1. Menghimpun tabungan dari calon anggota, koperasi lain dan atau anggotannya
termasuk masyarakat umum dan siswa sebagai upaya untuk menambah modal
usaha yang dilakukan dengan cara mensosialisasikan, memberikan pelatihan
pengelolaan keuangan Rumah Tangga, membangun dan mengembangkan
gerakan koperasi.
1. Memberikan pinjaman kepada anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau
anggotanya
1. Mewajibkan anggota untuk menggunakan semua produk layanan keuangan
yang dikelola oleh koperasi termasuk layanan transfer dan asuransi.
1. Melancarkan peredaran dan penyaluran uang dimasyarakat.
1. Menetapkan sistem kerja yang baik dengan menerapkan Standar Oprasional
dan Prosedur (SOP) dan Standar Oprasional Managemen (SOM) sehingga
mencapai manfaat bagi anggota.
1. Menambah pengetahuan anggota tentang perkoperasian, melalui sosialisasi
dan pendidikan koperasi.

Bagian kedua
Simpanan Koperasi
Pasal 31
1. Simpanan Pokok adalah: sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok
jumlahnya sama untuk setiap anggota.
2. Simpanan pokok sebagaimana yang tertuang dalam Anggaran Dasar Bab III pasal 23
ayat 1 adalah Rp 100.000 (seratus ribu rupiah).
Pasal 32

1. Simpanan Wajib adalah: jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi setiap bulan. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
2. Simpanan wajib KSP budi luhur minimal Rp 20.000 (dua puluh ribu rupiah) per bulan
dan dapat menyetor lebih namun dalam bulan berikutnya tetap harus menyetor
minimal Rp 20.000.
3. Penyetoran simpanan wajib yang fleksibel bertujuan untuk pemupukan modal anggota
koperasi.
4. Simpanan wajib dibayarkan setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 10 bulan
berjalan.
Pasal 33
1. Simpanan Khusus (Simpanan wajib Kredit) adalah: jumlah simpanan tertentu yang
harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi setiap meminjam kredit di koperasi
yang besarnya 1 % dari jumlah realisasi kredit.
2. Simpanan wajib kredit dapat ditarik kembali,setelah anggota koperasi melunasi
pinjaman/kreditnya di KSP Budi Luhur.
3. Simpanan Khusus (Saham) adalah: jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi,dengan nilai 1 lembar saham seharga Rp 100.000
(seratus ribu rupiah).
4. Simpanan Saham dimaksudkan untuk memperkuat modal koperasi sekaligus sebagai
syarat pinjaman bunga rendah khususnya bagi anggota koperasi.
5. Simpanan
Saham
(SHM)
dapat
di-storkan
secara
berkala
(Bulanan,triwulan,semesteran atau tahunan) kepada koperasi.
6. Simpanan Khusus akan diatur lebih lanjut dalam peraturan khusus koperasi tentang
simpanan.
Pasal 34
1. Dana Penyetaraan adalah merupakan modal sendiri koperasi yang diterima dari
anggota baru yang menyatakan diri untuk menjadi anggota secara penuh, dana
penyetaraan dimaksud sebagai penyesuaian terhadap modal yang telah ada dikoperasi
dan besarnya dana penyetaraan diatur lebih lanjut pada peraturan-peraturan khusus.
2. Besarnya dana Penyetaraan ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Pasal 35
1. Dana
Penyertaan
adalah
jumlah
Dana
yang
dibayarkan
oleh
anggota/badan/pemerintah kepada koperasi untuk perkuatan modal koperasi
2. Dana Penyertaan dari anggota dapat di-storkan secara berkala (bulanan,tiga
bulanan,enam bulanan atau tahunan) kepada koperasi.
3. Besarnya dana penyertaan dari anggota ditetapkan minimal Rp 1.000.000 (satu juta
rupiah) dan maksimal Rp 10.000.000, (sepuluh juta rupiah)
4. Dana penyertaan dari anggota diberi bunga 1% per bulan dan ditampung pada
rekening/tabungan istimewa anggota.
5. Pengaturan lebih lanjut tentang Dana penyertaan diatur dalam peraturan khusus.
Bagian ketiga
Produk Tabungan dan Pinjaman/Kredit

Pasal 36
1. Produk Tabungan KSP Budi Luhur terdiri dari:
1. Tabungan Budi Luhur
1. Tabungan Sukses
1. Tabungan Impian
1. Tabungan Cerdas
1. Tabungan berjangka (Deposito)
2 Penetapan produk tabungan ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
3 Pengaturan tentang produk tabungan KSP Budi luhur diatur dalam peraturan khusus.
Pasal 37
1. KSP Budi Luhur menyalurkan pinjaman/kredit kepada Anggota dan calon anggota
dalam bentuk:
1. Kredit Produktif
1. Kredit Investasi dan
1. Kredit konsumtif
2 Produk Pinjaman/Kredit KSP Budi Luhur menitik beratkan pada sektor usaha
pertanian,perkebunan,peternakan,perdagangan dan jasa.
3 Penetapan produk pinjaman/kredit koperasi ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan
(RAT).
4 Pengaturan lebih lanjut tentang produk Pinjaman/kredit koperasi diatur dalam
peraturan khusus.
BAB VI
SISA HASIL USAHA (SHU)
Pasal 38
1. Sisa Hasil Usaha ialah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan.
2. Pembagian Sisa Hasil Usaha tersebut ayat (1) pasal ini ditetapkan sebagai berikut :
a. 35 % untuk cadangan umum
b. 20 % untuk anggota
c. 25 % untuk tujuan organisasi (YTBL)
d. 5 % untuk kesejahteraan pengurus/pengawas
e. 5 % untuk kesejahteraan karyawan
f. 3 % untuk dana social.
g. 2 % untuk pembangunan daerah kerja
h. 5 % untuk dana pendidikan daerah kerja.
1 Dana Cadangan Umum sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a adalah kekayaan
koperasi yang tidak boleh dibagikan kepada anggota dan hanya digunakan untuk

1
1

pengembangan usaha. Bilamana diperlukan dapat digunakan untuk menutup kerugian


yang diderita koperasi.
Dana untuk anggota dibagikan secara proporsinal sebanding dengan besar
simpanannya.
Dana untuk tujuan organisasi adalah dana yang diberikan untuk Yayasan Titian Budi
Luhur atas modal penyertaan yayasan yang di-investasikan pada koperasi, dengan
tujuan ikut serta menopang program yayasan dalam bidang social, keagamaan dan
lingkungan hidup.
Penggunaan Dana Pengurus, Dana Kesejahteraan Karyawan, Dana Sosial dan Dana
Pembangunan Daerah Kerja dan dana pendidikan daerah kerja ditentukan oleh
Pengurus.

BAB VII
PENGELOLA ORGANISASI
Bagian kesatu
Menejer dan Pegawai
Pasal 39
1. Manager adalah pegawai koperasi yang melaksanakan seluruh kegiatan usaha
koperasi yang telah didelegasikan oleh pengurus dan bertanggungjawab sepenuhnya
kepada pengurus terhadap tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
1
a.
b.
c.

Tugas dan tanggungjawab manager meliputi :


Membina dan melakukan pengawasan langsung terhadap karyawan dan stafnya.
Mengajukan usul pengangkatan pegawai/karyawan sesuai kebutuhan.
Mengkoordinir dan memimpin para karyawan didalam melaksanakan tugas-tugasnya
dibidangnya masing-masing.
d. Mengkoordinir penyusunan Rencana Kerja (RK) beserta Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja (RAPB) koperasi.
e. Bertanggungjawab dalam menyelenggarakan administrasi uang dan barang dengan
cermat, baik, rapi dan transparan.
Pasal 40
Hak Menejer dan Pegawai.
1. Manejer dan pegawai berhak atas gaji setiap bulan yang besarnya ditetapkan oleh
pengurus dengan surat keputusan pengurus.
2. Setiap tahun manager dan pegawai/karyawan tetap diberikan SHU yang besarnya
ditentukan oleh Rapat Anggota.
3. Manager dan pegawai diberikan tunjangan berupa : tunjanagn istri/suami/anak,
komunikasi, konsumsi, transportasi, Jabatan, fungsional, beras, perbaikan
penghasilan, prestasi dan tunjangan hari tua yang besarnya ditetapkan oleh pengurus.
4. Manajer dan pegawai diberikan asuransi kesehahatan, kecelakaan kerja dan kematian.

5. Manajer dan pegawai diberikan fee, Tunjangan Hari Raya (THR) dan tunjangan sosial
lainnya yang besarnya ditetapkan oleh pengurus.

BAB VIII
PEMBUKUAN KOPERASI.
Pasal 41
1. Tahun Buku (TB) KSP Budi Luhur adalah Tahun Takwin yang dimulai tanggal 1
Januari sampai dengan 31 Desember
2. Pengurus dan manajemen wajib mengadakan pembukuan sesuai dengan
perkembangan organisasi dan kegiatan usaha.
3. Pengurus dan manajemen wajib membuat laporan bulanan dalam bentuk neraca laba
rugi selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berjalan untuk kepentingan lembaga terkait
dan pihak ketiga.
4. Pengurus dan manejemen wajib pada setiap tutup tahun buku membuat laporan
keuangan dan laporan perkembangan koperasi.
5. Bentuk,isi dan susunan laporan berdasarkan standar akuntasi yang berlaku serta
mengacu pada sistem dan Rencana Kerja Koperasi.
6. Pelaksanaan audit internal dan eksternal dilaksanakan pada setiap tutup tahun buku
oleh pengawas dan lembaga auditor yang ditunjuk.
7. Pengawas dan Auditor diwajibkan membuat laporan atas hasil pemeriksaan dan audit
koperasi.
8. Pengaturan lebih lanjut tentang pembukuan dan sistem pelaporan diatur lebih lanjut
dalam peraturan khusus.
BAB IX
Bagia Kesatu
PERONGKOSAN DAN DANA-DANA
Pasal 42
1. Yang dimaksud dengan segala perongkosan dalam koperasi ini adalah :
1. Pajak-pajak
1. Bunga Bank
1. Biaya Pemeliharaan Anggota
1. Kerugian-kerugian yang diderita dalam Tahun buku yang lalu.
2 Dana sewa gedung dan kendaraan.
3 Dana fee atas aset yang dijaminkan kepada pihak ketiga.
4 Dana kesejahteraan pegawai/karyawan dipergunakan untuk kesejahteraan
pegawai/karyawan KSP Budi Luhur baik moril maupun material.
5 Dana Pengurus dan Pengawas

6
7
8
9

Dana Pendidikan
Dana sosial dipergunakan sesuai dengan fungsinya.
Dana pembangunan daerah kerja dipergunakan untuk kemajuan masyarakat didaerah
kerja KSP Budi Luhur.
Penggunaan dana kesejahteraan pegawai/karyawan, dana sosial, dana pembangunan
daerah kerja, dana pendidikan pegawai/karyawan dan dana jasa pengurus diatur dalam
peraturan khusus.

BAB X
C ADAN G AN
Pasal 43
1. Uang cadangan umum dipergunakan untuk menutupi sebagian atau seluruh kerugian
yang diderita oleh KSP Budi Luhur.
2. Cadangan khusus (cadangan tujuan risiko) dipergunakan untuk tujuan penghapusan
piutang yang ditetapkan sesuai RAT.
BAB XI
K E R U G IAN
Pasal 44
1. Apabila kerugian disebabkan karena keteledoran karyawan, maka keteledoran itu
akan diklasifikasikan oleh Rapat Pengurus dengan memberikan :
1. Sanksi pengembalian
1. Sanksi pemecatan
1. Sanksi pengembalian dan pemecatan
1. Pembebasan dengan syarat
1. Pembebasan sama sekali

BAB XII
PEMBUBARAN
Pasal 45
1. Dengan memperhatikan Anggaran Dasar, maka Rapat Anggota Istimewa Pembubaran
dapat mengambil keputusan untuk mengajukan permintaan kepada pejabat untuk
membubarkan KSP Budi Luhur.
2. Permintaan pada ayat 1 diatas, harus dilampiri dengan berita acara Rapat Khusus
Pembubaran yang antara lain memuat :
1. Tanggal dan Tempat Rapat Anggota Istimewa Pembubaran itu
diselenggarakan.
1. Jumlah anggota yang hadir 2/3 dari jumlah anggota.
1. Susunan Acara Rapat

1. Daftar Hadir Rapat.


1. Jumlah suara yang setuju dan tidak setuju terhadap pembubaran tersebut.

BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 46
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat dilaksanakan melalui keputusan rapat
anggota setelah diusulkan kepada pengurus sekurang-kurangnya oleh 25 % dari
jumlah anggota.
2. Usul perubahan tersebut diajukan sekurang-kurangnya 14 (hari) hari sebelum Rapat
Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan.
Pasal 47
1. Hal-hal yang belum diatur AD/ART akan, diatur lebih lanjut oleh Pengurus melalui
peraturan-peraturan khusus yang disahkan dalam Rapat Anggota.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dalam Rapat Anggota

Ditetapkan di
Pada Tanggal

: Desa Minti Makmur


: 22 Febroari 2016

Pimpinan Rapat Anggota Tahunan


TB 2015

Drs I Ketut Sosiodimejo, Drs I Nyoman Suardana, Iranawati Pokay


Ketua
Anggota
Anggota

Anda mungkin juga menyukai