Contoh Ad-Art Koperasi
Contoh Ad-Art Koperasi
Contoh Ad-Art Koperasi
php/guest/profile
ANGGARAN DASAR (AD)
(Akte Perubahan No 66 Tahun 2014)
KOPERASI SIMPAN PINJAM
BUDI LUHUR
Alamat.
Jln. Trans Sulawesi Desa Sumbersari Kec. Parigi Selatan
Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah
BAB I
PENDIRIAN
Bagian Kesatu
Nama dan Tempat Kedudukan
Pasal 1
1. Koperasi ini bernama Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur disingkat KSP Budi
Luhur dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koperasi.
2. Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur berkedudukan di :
Jalan
: Trans Sulawesi no 110
Desa
: Sumbersari
Kecamatan
: Parigi Selatan
Kabupaten
: Parigi Moutong
Propinsi
: Sulawesi Tengah
Telp/Fax
: 0450-2320566
1 Daerah kerja koperasi meliputi Provinsi Sulawesi tengah dan dapat mendirikan serta
membuka kantor cabang,kantor cabang pembantu dan kantor kas sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan atas keputusan Rapat Anggota.
Bagian kedua.
LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP
Pasal 2
1. Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
Pasal 3.
1. Koperasi berdasarkan atas asas kekeluargaan.
Pasal 4.
1. Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur dalam melaksanakan kegiatannya mengacu pada
prinsip-prinsip koperasi yaitu :
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengawasan oleh Anggota dilakukan secara demokratis.
c. Anggota berfartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi.
d. Merupakan badan usaha swadaya yang otonom dan independen.
1. Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur termasuk dalam jenis Koperasi Simpan Pinjam.
BAB II
KEANGGOTA
Bagian kesatu
Umum
Pasal 10
1. Anggota Koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa simpan pinjam.
2. Keanggotaan Koperasi tidak dapat dipindah tangankan.
3. Pengertian keanggotaan sebagaimana dalam ayat (1) diatas termasuk para pendir
Bagian kedua
Syarat Keanggotaan
Pasal 11
Persayaratan untuk diterima menjadi anggota adalah sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia.
b. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa dan tidak
berada dalam perwalian dan sebagainya).
c. Berkedudukan dan berdomisili di wilayah provinsi Sulawesi tengah dan sekitarnya.
d. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi Simpanan Pokok (SP) dan
simpanan wajib yang besarnya berdasarkan hasil keputusan rapat anggota.
e. Menyetujui isi Anggaran Dasar dan Anggara Rumah Tangga serta Peraturan-Peraturan
Khusus Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur.
Pasal 12
1. Keanggotaan Koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah dipenuhi,simpanan
pokok telah dilunasi dan yang bersangkutan di daftar dan telah menandatangani buku
daftar Anggota Koperasi.
2. Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar biasa.
3. Tata cara penerimaan anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
Bagian Ketiga
Berakhirnya Keanggotaan
Pasal 13
1.
a.
b.
c.
d. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi syarat keanggotaan dan/atau
melanggar ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Khusus yang berlaku pada Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur.
1 Dalam hal anggota diberhentikan oleh pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bagian d maka kepada yang bersangkutan diberi hak untuk membela diri dalam rapat
anggota.
2 Rapat anggota sebagaimana ayat (2) dapat menerima atau menolak keputusan
pengurus tentang pemberhentian anggota.
3 Simpanan pokok,simpanan wajib dan bagian Sisa Hasil Usaha anggota yang
berakhir,dikembalikan sesuai dengan ketentuan anggaran rumah tangga atau peraturan
khusus lainnya.
4 Berakhirnya keanggotaan Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur sebagaimana tersebut
dalam ayat ( 1 ) pasal ini, setelah namanya dihapus dari buku Buku Daftar Anggota
Koperasi.
5 Ketentuan lebih lanjut tentang berakhirnya keanggotaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur dalam anggaran Rumah Tangga.
Bagian Keempat
Kedudukan anggota sebagai pemilik
Pasal 14
1. Kedudukan anggota sebagai pemilik mempunyai tanggungjawab untuk
mengembangkan organisasi,kelembagaan dan usaha yang diwujudkan dalam bentuk;
a. Memperkuat ekuitas atau modal sendiri dengan membayar simpanan wajib secara
rutin.
b. Bersedia secara sukarela menempatkan kelebihan dana untuk ditempatkan pada
koperasi dalam bentuk modal penyertaan maupun simpanan lainnya.
c. Berpartisifasi aktif setiap ada kegiatan rapat-rapat yang diselenggarakan oleh
koperasi.
Bagian Kelima
Kedudukan Anggota sebagai pengguna jasa
Pasal 15
1. Kedudukan anggota sebagai pengguna jasa diwujudkan dengan partisifasi aktif untuk
memanfaatkan kegiatan usaha melalui transaksi jasa pinjaman oleh anggota terhadap
koperasi.
2. Setiap anggota memiliki kedudukan yang sama untuk memperoleh pelayanan dari
koperasi.
Bagian Keenam
Kewajiban dan Hak Anggota.
Pasal 16
a.
b.
c.
1
a.
BAB III
MODAL KOPERASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 22
1.
2.
a.
b.
c.
d.
1
a.
b.
c.
d.
e.
1
Bagian kedua
Simpanan Pokok
Pasal 23
1. Setiap anggota harus menyetor simpanan pokok atas namanya pada koperasi. Simpan
pokok sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah), yang pada waktu keanggotaannya
diakhiri merupakan suatu tagihan atas Koperasi, jika perlu dikurangi dengan bagian
tanggungan kerugian
2. Uang simpanan pokok pada prinsipnya harus dibayar sekaligus pada saat menjadi
Anggota
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai Simpanan Pokok pada koperasi, diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga.
Bagian Ketiga
Simpanan Wajib
Pasal 24
1. Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada koperasi, simpanan wajib, yang
pada waktu keanggotaan diakhiri merupaka suatu tagihan atas Koperasi, jika perlu
dikurangi dengan bagian tanggungan kerugian
2. Setiap anggota diwajibkan untuk menyetor secara berkala
3. Koperasi dapat menghimpun simpanan wajib untuk keperluan pengembangan usaha
dalam jumlah dan waktu tertentu melalui mekanisme khusus berdasarkan keputusan
Rapat Anggota
4. Simpanan wajib dapat diterbitkan dalam bentuk warkat
5. Simpanan wajib tidakdapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih menjadi
anggota
6. Pengambilan Simpanan Wajib bagi anggota yang berakhir keanggotaannya tidak
dapat diambil serta merta tanpa memperhatikan ekuitas koperasi
7. Setiap Anggota yang tidak memenuhi kewajiban membayar simpanan wajib
dikenakan sanksi
8. Besarnya simpanan wajib setiap anggota, waktu pembayaran simpanan wajib,
pengembalian simpanan wajib dan sanksi, diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga
9. Disamping simpanan wajib secara berkala koperasi dapat menghimpun simpana wajib
dalam periode tertentu untuk keperluan pengembangan usaha
Bagian Keempat
Hibah
Pasal 25
1. Pengurus atas nama Koperasi dapat menerima atau menolak pemberian hibah atas
persetujuan Pengawas
2. Hibah yang diberikan oleh pihak ketiga yang berasal dari sumber modal asing, baik
langsung maupun tidak langsung dapat diterima oleh suatu Koperasi dan dilaporkan
kepada Menteri
3. Hibah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dibagikan secara langsung
atau tidak langsung kepada Anggota, Pengurus, Pengawas
4. Ketentuan mengenai Hibah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Bagian Kelima
Cadangan
Pasal 26
1. Dana cadangan dikumpulkan dari penyisihan sebagian Sisa Hasil Usaha
2. Koperasi menyisihkan Sisa Hasil Usaha untuk Dana Cadangan sehingga menjadi
paling sedikit 20 % (dua puluh prosen) dari total simpanan wajib koperasi
3. Dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum mencapai jumlah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dipergunakan untuk menutup
kerugian Koperasi
4. Dalam hal Dana Cadangan yang ada tidak cukup untuk Menutup kerugian Hasil
Usaha, kerugian tersebut diakumulasikan dan dibebankan pada anggaran pendapatan
dan belanja Koperasi pada tahun berikutnya
5. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk menggunakan paling tinggi 75% (tujuh
puluh lima prosen) dari jumlah cadangan untuk perluasan usaha koperasi
6. Sekurang-kurangnya 25% (dua puluh lima prosen) dari Dana Cadangan harus
disimpan dengan bersifat giro pada Bank yang ditetapkan rapat anggota
Bagian Keenam
Modal Pinjaman
Pasal 27
1. Modal pinjaman merupakan hutang koperasi baik jangka pendek atau jangka panjang
yang wajib dibayar kembali pada saat jatuh tempo sesuai yang diperjanjikan
2. Modal pinjaman sebagaimana ayat (1) dapat berasal dari :
a. Anggota
b. Koperasi lain dan/atau anggotanya
c. Bank dan lembaga Keuangan lainnya
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya
e. Sumber lain yang syah
1 Modal Pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihimpun Koperasi dengan
memperhatikan rasio pinjaman terhadap modal sendiri
2 Dalam jumlah tertentu modal pinjaman wajib dituangkan dalam perjanjian yang
dikukuhkan oleh notaris
3 Ketentuan lebih lanjut tentang modal pinjaman diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga
Bagian Ketujuh
Modal Penyertaan
Pasal 28
1.
a.
b.
1
Pasal 29
1. Modal Penyertaan sebagai dimaksud pada pasal 28 ayat (1) huruf b dapat bersumber
dari non Anggota setelah Anggota diberi kesempatan terlebih dahulu
2. Jumlah modal penyertaan harus berimbang dengan modal sendiri
Pasal 30
1. Modal penyertaan wajib dituangkan dalam perjanjian yang dikukuhkan oleh notaris
2. Perjanjian penempatan Modal Penyertaan dari Pemerintah dan/atau masyarakat
ebagaimana dimaksud pada ayau (1) sekurang-kurangnya memuat :
a. Nama koperasi dan pemodal
b. Besarnya Modal Penyertaan
c. Usaha yang akan dibiayai modal penyertaan
d. Pengelolaan dan pengawasan
e. Hak dan Kewajiban Pemodal Koperasi
f. Pembagian keuntungan
g. Tata cara pengalihan modal penyertaan yang dimiliki pemodalan dalam koperasi
h. Penyelesaian perselisihan
Pasal 31
1. Dana yang dihimpun dari modal penyertaan digunakan untuk pengembangan usaha
yang dilaksanakan langsung oleh koperasi
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai modal Koperasi diatur dalam anggaran rumah tangga
dan/atau peraturan lainnya
BAB IV
ALAT KELEMBAGAAN ORGANISASI
Bagian Kesatu
Rapat Anggota
Paragraf 1
Umum
Pasal 32
1.
2.
3.
4.
terlebih dahulu kepada anggota paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
pelaksanaan Rapat Anggota
6. Dalam hal Koperasi tidak menyelenggarakan Rapat Anggota dalam waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka Anggota dapat memerintahkan Pengurus
Koperasi untuk menyelenggarakan Rapat Anggota.
Pasal 35
1. Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari (satu per dua) dari jumlah Anggota
Koperasi yang terdaftar dalam buku Daftar Anggota Koperasi dan disetujui oleh lebih
dari (satu per dua) bagian dari jumlah anggota yang hadir
2. Apabila kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, maka undangan
pemanggilan rapat kedua di lakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum
rapat anggota di laksanakan
3. Apabila pada rapat kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kuorum masih tetap
belum tercapai, maka Rapat Anggota tersebut dapat dilangsungkan dan keputusannya
sah serta mengikat bagi semua anggota, bila dihadiri sekurangnya 1/5 (satu per lima)
dari jumlah anggota
4. Setiap Rapat Anggota wajib dibuat Berita Acara Rapat Anggota yang ditandatangani
oleh Pimpinan dan Sekretaris sidang sebagai bukti yang sah untuk semua Anggota
Koperasi dan pihak ketiga
5. Untuk memperkuat legalitas Berita acara Rapat Anggota sebagaimana dimaksud ayat
(3) maka Berita Acara tersebut dapat dibuat sebagai akta otentik oleh Notaris
6. Ketentuan lebih lanjut tentang tata cara penyelenggaraan Rapat Anggota diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga
Pasal 36
1. Rapat
anggota
yang
diselenggarakan
untuk
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban Pengawas dan Pengurus serta agenda lainnya diselenggarakan
sekali dalam (1) satu tahun yang disebut sebagai Rapat Anggota Tahunan
2. Rapat Anggota Tahunan wajib diadakan dalam waktu paling lambat 6 (enam) bulan
sesudah tutup tahun buku
3. Rapat anggota Tahunan membahas dan mengesahkan :
a. Laporan mengenai keadaan dan jalannya Koperasi serta hasil yang telah dicapai
b. Laporan keuangan yang sekurang-kurangnya terdiri dari neraca akhir dan perhitungan
hasil usaha tahun buku yang bersangkutan serta penjelasan atas laporan tersebut
c. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas atas Pelaksanaan tugasnya
dalam satu tahun buku dan
d. Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha
Pasal 37
b. Keputusannya harus disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir
1 Ketentuan an pengaturan lebih lanjut mengenai Raoat Anggota Luar Biasa
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)dan (2) diatur dalamAnggaran Rumah Tangga
dan atau peraturan lainnya.
Paragraf 5
Keputusan Rapat Anggota
Pasal 40
1. Pengambilan keputusan Rapat Anggota berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat
2. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh Rapat Anggota
berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir
3. Dalam hal pengambilan keputusan oleh Rapat Anggota berdasarkan suara terbanyak,
maka setiap anggotanya hanya mempunyai hak satu suara
4. Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota yang lain
5. Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan atau tertutup
6. Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat dan dapat dibuat akta
otentik oleh notaris
7. Ketentuan lebih lanjut tentang keputusan Rapat Anggota diatur didalam Anggaran
Rumah Tangga
Bagian kedua
Pengurus
Paragraf 1
Persyaratan Pengurus
Pasal 41
1. Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota
2. Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut :
a. Mempunyai pengetahuan tentang perkoprasian, kejujuran, loyal dan berdedikasi
terhadap koperasi
b. Pengurus koperasi simpan pinjam harus memenuhi persyaratan standar kompetensi
yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi
c. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat kewirausahaan
d. Sudah menjadi anggota koperasi sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun kecuali pada saat
pendirian koperasi
e. Antara Pengurus dan Pengawas tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan
semenda, sampai derajat kedua
f. Tidak pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun, terlibat organisasi terlarang
seperti diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
1 Anggota Pengurus tidak boleh merangkap jadi anggota pengurus koperasi lain kecuali
mendapat persetujuan dari Rapat Anggota
Paragraf 2
Tugas, Kewajiban, Hak dan Wewenang
Pasal 42
Tugas Pengurus adalah:
1. Mengelola koperasi berdasarkan Anggaran Dasar
2. Mengajukan rancangan rencana kerja dan rancangan rencana anggaran pendapatan
dan belanja koperasi
3. Menyelenggarakan rapat anggota
4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
5. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
6. Memelihara daftar buku anggota, pengurus dan pengawas
7. Mendorong dan memajukan usaha koperasi
8. Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi
9. Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dan memberikan keterangan dan
memperhatikan bukti-bukti yang diperlukan
10. Memberikan penjelasan dan keterangan kepada anggota mengenai jalannya organisasi
dan usaha koperasi
11. Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan
perselisihan
12. Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, dengan
ketentuan :
a. Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau beberapa anggota
Pengurus yang bersangkutan
b. Jika kerugian timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan alam Rapat
Pengurus, maka semua anggota Pengurus tanpa kecuali menanggung kerugian yang
diderita koperasi
1 Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab anggota
Pengurus serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota
1 Meminta jasa audit kepada Akuntan Publik yang biayanya ditanggung oleh Koperasi
dan Biayanya dimasukkan dalam Anggaran Biaya Koperasi
1 Membuat laporan perkembangan usaha kepada Menteri atau pejabat yang
membidangi koperasi tiap triwulan sekali
1 Pengurus adalah salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan ketentuan yang berlaku
dapat melakukan tindakkan hukum yang bersifat pengurusan dan pemilikan dalam
batas-batas tertentu berdasarkan persetujuan tertulis dari Keputusan Rapat Pengurus
dan Pengawas Koperasi dalam hal-hal sebagai berikut :
a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Koperasi dengan jumlah tertentu yang
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus Koperasi
b. Membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan hak atas
barang bergerak dan tidak bergerak milik koperasi dengan jumlah tertentu, yang
ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus Koperasi.
Pasal 43
Pengurus berkewajiban :
1. Menjalankan tugas dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab untuk kepentingan
dan usaha koperasi
2. Bertanggung jawab atas kepengususan koperasi untuk kepentingan dan pencapaian
tujuan koperasi kepada rapat anggota
3. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah
menjalankan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
4. Pengurus yang karena kesalahannya menimbulkan kerugianpada koperasi dapat
digugat ke pengadilan oleh sejumlah anggota yang mewakili paling sedikit 1/5 ( satu
per lima) anggota atas nama koperasi
5. Ketentuan mengenai tanggung jawab pengurus atas kesalahan dan kelalaiannya yang
diatur dalam Anggaran Dasai ini tidakmengurangi ketentuan dalam kitab undangundang hukum pidana.
Pasal 44
Pengurus mempunyai hak :
1. Menerima gaji dan tunjangan sesuai keputusan Rapat Anggota
2. Mengangkat dan memberhentikan Manajer dan karyawan koperasi
3. Membuka kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas baik didalam
maupun diluar negeri sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota
4. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha koperasi
5. Meminta laporan dari Manajer atau pengelola secara berkala dan sewaktu-waktu
apabila diperlukan
Pasal 45
Pengurus berwenang :
1. Mewakili koperasi didalam maupun diluar pengadilan
2. Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota serta pemberhentian
anggota sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar
3. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai
dengan tanggung jawabnya
4. Melakukan tindakan hukum atau upaya lain untuk kepentingan anggota dan
kemanfaatan koperasi sesuai tanggung jawab dan keputusan Rapat Anggota
5. Memberikan penjelasan, saran atau masukan kepada anggota pada rapat anggota
dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas
Paragraf 3
Pengangkatan, Penggantian dan Pemberhentian Pengurus
Pasal 46
Bagian Ketiga
PENGAWAS
Paragraf 1
Persyaratan Pengawas
Pasal 48
1. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada Rapat Anggota
2. Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Mempunyai pengetahuan tentang perkoprasian pengawasan dan akuntansi
b. Memiliki keterampilan kerja dan wawasan dibidang Pengawasan dan Pemeriksaan
c. Jujur dan berdedikasi terhadap Koperasi
d. Pengawas koperasi simpan pinjam harus memenuhi persyaratan standar kompetensi
e. Sudah menjadi anggota sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun
f. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat kedua
dengan Pengurus, Pengawas dan Pengelola
g. Tidak pernah menjadi pengawas atau pengurus suatu koperasi atau komisaris atau
direksi suatu perusahaan yang dinyatakan bersalah karena menyebabkan koperasi atau
perusahaan itu dinyatakan pailit dan
h. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan koperasi,
keuangan negara, dan/atauyang berkaitan dengan sektor keuangan, dalam waktu 5
(lima) tahun sebelum pengankatan
1 Pengawas koperasi dilarang merangkap jabatan menjadi Pengawas, Pengurus dan
Pengelola pada Primer Koperasi lainnya
2 Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi pengawas diatur dalam anggaran rumah
tangga dan/atau peraturan lainnya
Paragraf 2
Tugas, Kewajiban, Hak dan Wewenang Pengawas
Pasal 49
Tugas Pengawas :
1. Memberi nasihat dan pengawasan kepada Pengurus
2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi
yang dilakukan oleh Pengururus dan
3. Melaporkan hasil pengawasan kepada rapat anggota
Pasal 50
Kebijakan Pengawas :
1. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga
2. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada Rapat
Anggota dan
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
Koperasi
4. Mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan pengawasan kepada Rapat Anggota
Pasal 51
Hak Pengawas :
1. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada Koperasi
2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
3. Memberikan koreksi, saran teguran, dan peringatan kepada Pengurus
4. Menerima Imbalan Jasa sesuai keputusan Rapat Anggota
Pasl 52
Wewenang Pengawas :
1. Meminta dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan dari Pengurus dan
pihak lain yang terkait
2. Mendapatkan laporan berkala tentang perkembangang usaha dan kinerja koperasi dari
Pengurus
3. Memberikan persetujuan dan bantuan kepada Pengurus dalam melakukan perbuatan
hukum tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan
4. Meminta bantuan kepada akuntan publik dan kepada tenaga ahli dibidangnya untuk
melakukan simpan pinjam audit keuangan dan audit non-keuangan terhadap koperasi
yang penetapannya di[utuskan oleh Rapat Anggota
Paragraf 3
Pengangkatan, Penggantian, dan Pemberhentian Pengawas
Pasal 53
1. Jumlah pengawas sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan/atau dalam jumlah ganjil
sesuai dengan keputusan Rapat Anggota
2. Jumlah pengawas 3 (tiga) orang, yang terdiri dari:
a. Ketua Pengawas
b. 2 (dua) orang anggota
1 Pengawas dipilih untuk masa jabatan 5 (lima) tahun
2 Anggota yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali untuk masa
jabatan berikutnya sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode masa bhakti
3 Pengawas dicatat dalam Buku Daftar Pengawas
4 Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya, Pengawas wajib mengucapkan
sumpah atau janji dihadapan Rapat Anggota
5 Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian serta sumpah atau janji
Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 54
1. Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti atau berhalangan tetap sebelum
masa jabatan berakhir, Rapat Pengawas dengan dihadiri oleh wakil pengurus dapat
mengangkat pengganti dengan ketentuan :
a. Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota pengawas yang lain
b. Mengangkat penggantinya dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengawas
tersebut
1 Pengangkatan pengganti anggota Pengawas sebagaimana tersebut pada ayat (1) diatas,
dilaporkan oleh Pengawas pada Rapat Anggota setelah pengantian yang bersangkutan
untuk mendapat persetujuan dalam Rapat Anggota
Pasal 55
1. Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatan berakhir
apabila terbukti :
a. Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik Koperasi
b. Tidak mentaati ketentuan Undang-Undang Perkoprasian beserta pengaturan,
ketentuan pelaksanaannjya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dengan
keputusan Rapat Anggota
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan didalam koperasi yang
akibatnya merugikan koperasi khususnya dan gerakan koperasi umumnya
d. Melakukan dan atau terlibat dalam tindak pidana yang telah memiliki berkekuatan
hukum tetap dari pengadilan
1 Dalam hal salah seorang Pengawas diberhentikan atau berhalangan tetap dengan
pertimbangan waktu dan tidak memungkinkan menunggu sampai pelaksanaan Rapat
Anggota Tahunan, maka untuk mengisi kekosongan Jabatan Pengawas tersebut,
koperasi menyelenggarakan rapat anggota luar biasa untuk mendapatkan penggantian
Pengawas tersebut.
Pasal 56
Ketentuan lainnya tentang Pengawas diatur lebih lanjut dalam Anggaran Runah Tangga
dan/atau Peraturan lainnya
BAB V
PENGENDALIAN ATAU PENGAWASAN
Bagian Kesatu
Pengendalian atau Pengawasan Intern
Paragraf 1
Sistem Pengendalian Intern
Pasal 57
1. Sistem pengendalian intern bertujuan untuk melindungi harta kekayaan koperasi,
pencegahan terjadinya penyimpangan, memelihara kecermatan dan ketelitian data
akuntansi, meningkatkan efisiensi, serta mendorong dipatuhinya peraturan dan
kebijakan manajemen yang telah ditetapkan
2. Untuk memenuhi tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Anggota, Pengurus,
Pengawas dan Pengelola, wajib mematuhi hal-hal sebagai berikut :
a. Aspek Organisasi, meliputi :
1. Ketaatan terhadap ketentuan perundangan
2. Ketaatan terhadap Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, dan ketentuan lainnya
3. Ketaatan terhadap penyelenggaraan dan keputusan Rapat Anggota
a Aspek Ketaatan, meliputi :
1. Memiliki Sistem dan prosedur kerja
2. Adanya struktur dan tata kerja organisasi
3. Pengendalian administrasi melalui program kerja dan anggaran
4. Meningkatkan kemampuan pengelolaan
5. Kesesuaian kebutuhan karyawan dan uraian tugas
a Aspek Usaha, meliputi :
1. Keterkaitan dan keterikatan usaha dengan anggota
2. Perlakuan khusus terhadap anggota
3. Keterkaitan usaha dalam jaringan koperasi
4. Kesehatan terhadap usaha yang dijalankan
a Aspek Akuntansi Keuangan, meliputi :
1. Tepat Prosedur
2. Tepat jumlah atau nilai
3. Tepat waktu
4. Tepat pencatatannya
5. Tepat otoritasnya
Paragraf 2
Pengawas dan Pengurus terhadap Karyawan
Pasal 58
1. Pengawasan oleh pengurus terhdap karyawan menitik beratkan pada peningkatan
daya guna dan ketaatan terhadap kebijakan yang telah ditetapakan manajemen
2. Manajer atau karyawan bertanggung jawab kepada pengurus
3. Ketentuan tentang pengawas oleh pengurus terhadap karyawan diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga
Paragraf 3
Pengawasan oleh Pengawas terhadap Pengurus
Pasal 59
1. Pengawas melakukan pengawasan tergadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan
koperasi
2. Pengawasan pengawas terhadap Pengurus dilakukan melalui tahapan sebagai berikut :
a. Menghimpun dan mempelajari perundang-undangan dan semua kebijakan, aturan,
ketentuan sebagai dasar pelaksanaan tugas sebagai pengawas
b. Membandingkan apakah perundang-undangan yang berlaku dan semua kebijakan,
aturan, ketentuan telah dilaksanakan oleh Pengurus dengan tepat dan benar
c. Melakukan evaluasi kesesuaian semua kebijakan, aturan, ketentuan yang ada
d. Memberikan rekomendasi kemungkinan adanya perubahan atau perbaikan terhadap
kebijakan, aturan, ketentuan
Bagian Kedua
Pengendalian atau Pengawas Ekstrim
Paragraf 1
Pengendalian atau Pengawasan oleh akuntan Publik
Pasal 60
1. Pengawasan oleh akuntan publik melalui kegiatan pemeriksaa akuntan atas kehendak
pengawas, pengurus maupun anggota yang mendapatkanpengesahan rapat anggota
2. Pemeriksaan oleh akuntan publik meliputi audit finansial dan/atau audit manajemen
Paragraf 2
Pengawasan oleh Pemerintah
Pasal 61
1. Peran Pemerintah dalam hal pengawasan lebih bersifat pembinaan untuk
mengendalikan agar koperasi dijadikan sesuai jati diri, taat terhadap perundangundangan dan ketentuan yang berlaku
2. Pemerintah dapat memberikan sanksi administratif, sedabngkan pelanggaran hukum
diserahkan sepenuhnya pada penegak hukum
Paragraf 3
Pengendalian dan Pengawasan Pajak
Pasal 62
BAB VI
KEGIATAN USAHA
Bagian Kesatu
UMUM
Pasal 63
1. Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, koperasi menyelanggarakan
kegiatan usaha simpan pinjam
2. Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam, koperasi
menyelenggarakan :
a. Menghimpun dana dari anggota dalam bentuk simpanan
b. Menyalurkan pinjaman kepada anggota dan
c. Dapat menyalurkan pinjaman kepada calon anggota
1 Dalam melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam sebagaiman dimaksud pada ayat
(1), Koperasi wajib memiliki surat izin usaha simpan pinjam dari Menteri atau Pejabat
yang berwenang, dan mengurus atau melengkapi surat-surat izin lainnya yang
diperlukan sesuai ketentuan peraturan perundang-undngan
2 Dalam melaksanakan kegiatan usaha simpan pinjam sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), Koperasi dapat melakukan kerjasama dengan koperasi sekundernya
3 Pengelolaan Koperasi wajib dilakukan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian
4 Dalam melakukan kegiatan usaha simpan pinjam, koperasi menggunakan pola
pelayanan secara umum atau konvensional
5 Koperasi tidak melakukan investasi usaha pada sektor Riil
6 Dalam hal terhadap likuiditas, koperasi dapat menempatkan dananya pada Koperasi
sekunder dan/atau menyalurkan kepada calon anggota dan koperasi lain
7 Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota koperasi dapat membentuk jaringan
pelayanan yang berbentuk kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas
berdasakan keputusan Rapat Anggota
8 Koperasi wajib memiliki Rencana Kerja Jangka Panjang (Perencanaan Strategis),
Rencana Kerja Jangka Pendek (tahunan) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Koperasi, uang disahkan oleh Rapat Anggota
Bagian Kedua
Simpanan
Pasal 64
1.
a.
b.
c.
d.
1
a.
b.
c.
d.
e.
1
Bagian Ketiga
Pinjaman
Pasal 65
1.
a.
b.
c.
1
2
BAB VII
SISA HASIL USAHA
Bagian Kesatu
Cara pembagian
Pasal 66
1. Mengacu pada Keputusan Rapat Anggota, Sisa Hasil Usaha disisihkan terlebih
dahuluuntuk Dana Cadangan dan sisanya digunakan untuk :
Bagian Kedua
Defisit Hasil Usaha
Pasal 67
1. Dalam hal terdapat kerugian usaha, koperasi dapat menggunakan Dana Cadangan
2. Penggunaan Dana Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
berdasarkan Rapat Anggota
3. Dalam hal Dana Cadangan yang ada tidak cukupp untuk menutup kerugian usaha,
Defisit hasil usaha dibebankan pada periode tahun buku berikutnya
BAB VIII
PENGELOLAAN ORGANISASI DAN USAHA
Pasal 68
1. Pengelolaan organisasi dan usaha koperasi secara keseluruhan merupakan tanggung
jawab pengurus
2. Untuk memenuhi permintaan anggota akan penyediaan produk-produk layanan usaha
simpan pinjam wajib disusun database kebutuhan layanan simpan pinjam bagi
anggota dan masyarakat
3. Dalam pengelolaan usaha koperasi, pengurus dapat mengangkat Manager dan
Karyawan
4. Sebagaimana konsekuensi dari pengangkatan manager dan karyawan lainnya oleh
pengurus, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Pengurus berkewajiban
melaksanakan fungsi pengawasan dan pengendalian
5. Kerugian usaha koperasi sebagai akibat kelalaian pengurus atau maanger merupakan
tanggung jawab pengurus atau manager yang bersangkutan
6. Pengurus wajib mendapatkan batas kewenangan yang dilimpahkan kepada manager
dan/atau pengelola
BAB IX
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 69
1. Tahun buku koperasi dimulai tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir sampai dengan
tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember tiap-tiap akhir
tahun pembukuan koperasi ditutup
2. Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan, pembukuan dan penyajian laporan
keuangan sesuatStandar Akuntansi Keuangan dan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia
3. Pengawas dapat meminta bantuan kepada Kantor Akuntan Publik untuk melakukan
jasa audit terhadap Koperasi
4. Apabila diperluka, Laporan keuangan Tahunan dapat diaudit oleh Akuntan Publik atas
permintaan Rapat Anggota
5. Apabila ketentuan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) tidak dipenuhi, laporan
pertanggungjawaban tahunan oleh rapat anggota dinyatakan tidak sah.
6. Dalam hal aset koperasi melebihi nilai 1 (satu) Milyar rupiah wajib di audit oleh
kantor akuntan publik
7. Koperasi bersedia dinilai tingkat kesehatannya oleh pejabat yang berwenang
8. Ketentuan, pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan laporan keuangan,
pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan/atau peraturan lainnya
BAB X
PENGGABUNGAN DAN PELEBURAN
Pasal 70
1.
a.
b.
1
c.
d.
1
a.
Kepentingan Kreditor da
Pihak ketiga lainnya
Akibat hukum yang ditimbulkan oleh penggabungan atau peleburan meliputi :
Hak dan Kewajiban Koperasi yang digabungkan atau dileburkan beralih kepada
Koperasi hasil penggabungan atau peleburan dan
b. Anggota Koperasi yang digabung atau dilebur menjadi anggota Koperasi hasil
penggabungan atau peleburan
1 Koperasi yang menggabungkan diri pada Koperasi ain atau yang melebur diri, secara
hukum bubar
2 Ketentuan lebih lanjut mengenai penggabungan atau peleburab Koperasi diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tanggadan/atau Peraturan lainnya
BAB XI
PEMBUBARAN, PENYELESAIAN, DAN
HAPUSNYA STATUS BADAN HUKUM
Bagian Kesatu
Pembubaran
Pasal 71
1. Pembubaran Koperasi dapat dilakukan berdasarkan :
a. Keputusan Rapat Anggota
b. Jangka waktu berdirinya telah berakhir dan/atau
c. Keputusan Menteri
Pasal 72
1. Usul pembubaran Koperasi diajukan kepada Rapat Anggota oleh Pengawas atau
Anggota yang mewakili paling sedikit 1/5 (satu per lima) jumlah Anggota
2. Keputusan pembubaran Koperasi ditetapkan oleh Rapat Anggota
3. Keputusan pembubaran Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sah apabila
diambil berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 71 huruf (b)
4. Pengurus bertindak sebagaimana Kuasa Rapat Anggota pembubaran Koperasi apabila
Rapat Anggota tidak menunjuk pihak lain
5. Koperasi dinyatakan bubar pada saat ditetapkan dalam keputusan Rapat Anggota
6. Keputusan pembubaran Koperasi oleh Rapat Anggota diberitahukan secara tertulis
oleh Kuasa Rapat Anggota kepada Menteri dan semua Kreditor
7. Pembubaran Koperasi dicatat dalam Daftar Umum Koperasi
Pasal 73
1. Koperasi bubar karena jangka waktu berdirinya sebagaimana ditentukan dalam
Anggaran Dasar telah berakhir
2. Menteri dapat memperpanjang jangka waktu berdirinya Koperasi atas permohonan
Pengurus setelah diputuskan pada Rapat Anggota
Pasal 80
1. Kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir tahun buku, dapat ditutup dengan
dana cadangan atas persetujuan rapat anggota
2. Jika kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir satu tahun buku tidak dapat
ditutup dengan dana cadangan sebagaiman dimaksud ayat 1, maka rapat anggota
f.
1
a.
b.
c.
d.
1
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 84
1. Koperasi wajib menyelesaikan penyusunan Anggaran Rumah Tangga selambatlambatnya 1 (satu) tahun setelah koperasi berdiri
2. Koperasi wajib melengkapi peraturan-peraturan internal sebagai bagian dari sistem
pengendalian internal
Bagian Kedua
Anggaran Rumah Tangga dan
Peraturan Khusus
Pasal 85
1. Rapat anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan/atau Peraturan lainnya yang
memuat peraturan pelaksanaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Koperasi dan
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
Bagian Ketiga
Visi, Misi dan Tujuan
Pasal 6
1. Visi Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur adalah: Terwujudnya Kehidupan
Anggota/masyarakat yang sejahtera, maju , adil dan demokratis.
2. Rumusan Visi KSP Budi Luhur dapat dijelaskan sebagai berikut:
Masyarakat yang dimaksud dalam visi ini adalah: warga Negara Indonesia tanpa
terkecuali,tanpa memandang perbedaan baik jenis kelamin,suku,agama,status sosial dan
pendidikan.
Anggota : Terdiri dari Anggota pendiri, Anggota tetap,Anggota Luar Biasa dan Calon
Anggota.
Sejahtera : adalah suatu tatanan kehidupan yang menunjuk ke keadaan yang baik,
kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat
dan damai.
Maju yang dimaksud dalam visi ini adalah: Gambaran kehidupan masyarakat yang
terus bergerak secara dinamis,berkembang kearah yang lebih baik dari segi
ekonomi,pendidikan,kesehatan,tekhnologi dan lingkungan.
Berkualitas yang dimaksud dalam visi ini adalah: Setiap Anggota Koperasi memiliki
kemampuan yang tinggi dari segi Iman,spiritual dan wawasan berfikir dalam
mengembangkan kehidupannya.
Adil
yang dimaksud dalam visi ini adalah: Perlakuan yang seharusnya sesuai dengan aturan
dan sandard prosedur yang berlaku. Adil yang dimaksud disini adalah tidak adanya
standard ganda diberlakukan bagi Anggota Koperasi. Adil juga memiliki pengertian
bijak dalam membuat keputusan, baik dalam keputusan internal maupun eksternal
lembaga.
Demokratis. Yang dimaksud dalam visi ini adalah : Demokratis dapat
digambarkan melalui ciri dari suatu kelompok/masyarakat yang memiliki unsur-unsur
popular sovereignty, freedom, equality, individualism dan social responsibility. Secara
sederhana, popular sovereignty dapat diartikan memutuskan suatu permasalahan
berdasarkan kesepakatan bersama antara anggota kelompok. Kesepakatan ini dapat
persetujuan seluruh anggota (consensus model), berdasarkan suara terbanyak (majority
rules model), atau berdasarkan pengaruh dari anggota atau yang memiliki pengaruh
lebih dalam kelompok tersebut (influence model). Freedom diartikan sebagai
kebebasan dalam melakukan suatu tindakan, yang didasari oleh kebebasan dalam
berpikir. Untuk dapat melakukan suatu tindakan seseorang harus memiliki kemampuan
untuk berpikir dan berbicara secara bebas. Jadi kemampuan melakukan refleksi dan
komunikasi merupakan prasyarat (prerequisite) untuk melakukan tindakan demokratis
yang cerdas. Prinsip equality dalam sistem demokrasi menunjukkan bahwa setiap
anggota kelompok adalah setara. Tidak ada anggota kelompok yang dapat mengklaim
bahwa dirinya harus diperlakukan lebih istimewa dibandingkan anggota yang lain.
Integritas dari setiap anggota sebagai individu yang bebas sangat dihargai. Setiap
individu mempunyai hak untuk berpendapat dan bertindak tanpa intimidasi atau
tekanan dari anggota yang lain. Namun, meskipun setiap anggota memiliki kebebasan,
namun adanya tanggung jawab sosial (social responsibility) membatasi kebebasan ini
menjadi kebebasan yang bertanggungjawab.
Pasal 7
1. Misi Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur adalah:
o Mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera melalui jasa pelayanan koperasi
kepada masyarakat dan anggota.
o Mengembangkan ekonomi masyarakat yang adil dan demokratis berazaskan
kekeluargaan.
o Mewujudkan kehidupan masyarakat yang maju dan berkualitas.
BAB II
KEANGGOTAAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 9
1. Mengacu pada Anggaran Dasar Bab II pasal 10 ayat 1 bahwa ;Anggota Koperasi
merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa simpan pinjam.
2. Keanggotaan KSP Budi luhur dikelompokan kedalam dua katagori yaitu;
1. Anggota dan,
1. Calon Anggota.
2 Anggota KSP Budi Luhur terdiri dari:
1. Anggota Pendiri.
1. Anggota Tetap
1. Anggota Luar Biasa.
2 Anggota Pendiri adalah: Anggota yang menjadi Pemrakarsa berdirinya KSP Budi
Luhur
3 Anggota tetap adalah; Anggota yang sudah melunasi seluruh kewajibannya sebagai
anggota koperasi,baik simpanan pokok,simpanan wajib,dana penyetaraan serta
simpanan dana penyertaan.
4 Anggota Luar Biasa adalah: orang yang bermaksud menjadi anggota koperasi,akan
tetapi belum dapat memenuhi seluruh syarat sebagai anggota atau Anggota koperasi
yang belum sepenuhnya melunasi kewajibannya dan telah dilayani lebih dari tiga
bulan.
5 Calon Anggota adalah, Anggota koperasi yang telah dilayani kurang dari tiga bulan.
Pasal 10
Keanggotaan KSP Budi Luhur
Pasal 12
Jumlah Anggota Kelompok wilayah
1. Satu anggota kelompok wilayah berjumlah sekurang-kurangnya 15 (lima belas) orang
dan sebanyak-banyaknya 30 (tiga puluh) orang.
2. Kelompok wilayah pada dasarnya dibentuk dari permohonan secara sukarela dari
seseorang/beberapa orang anggota masyarakat dari suatu wilayah atau permintaan
pelayanan jasa keuangan yang kemudian menyatakan diri untuk menjadi anggota KSP
Budi Luhur.
3. Jika anggota kelompok sudah mencapai 30 orang, anggota ke-31 akan menunggu
anggota lain dan membentuk kelompok baru jika anggotanya sudah mencapai
minimal 15 orang.
Pasal 13
Perwakilan Kelompok
1. Dalam setiap kelompok jika terdapat jumlah anggotanya 30 orang akan diwakili oleh
2 (dua) orang wakil Kelompok yang dipilih pada saat Rapat Anggota yang disahkan
oleh pimpinan rapat/pengurus KSP Budi Luhur.
2. Jika dalam kelompok hanya terdapat 15 orang anggotanya akan diwakili oleh 1 (satu)
orang yang dipilih pada saat rapat anggota yang disahkan oleh pimpinan rapat.
3. Perwakilan Kelompok tersebut pada ayat (1) dan (2) pasal ini berfungsi sebagai
utusan pada saat RAT yang membawa usula-usulan yang timbul pada saat pra-RAT.
4. Perwakilan Kelompok bertanggung jawab kepada pengurus dan anggotanya
5. Tugas dan kewajiban perwakilan kelompok akan diatur lebih lanjut dalam peraturan
khusus.
Pasal 14
Anggota Luar Biasa.
1. Yang dapat di terima menjadi anggota luar biasa adalah warga Negara Republik
Indonesia dan/atau warga negara asing yang memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Anggota yang telah dilayani oleh koperasi lebih dari tiga bulan,baik program layanan
kredit maupun program layanan tabungan.
Pasal 15
Berakhirnya Keanggotaan.
1. Keanggotaan berakhir karena :
1. Meninggal dunia.
1. Permohonan sendiri.
1. Dikeluarkan dari keanggotaan KSP Budi Luhur oleh pengurus karena tidak
mengindahkan ketentuan-ketentuan sebagai anggota terutama dalam hal
keuangan dan perbuatan yang dapat merugikan Koperasi.
1. Diberhentikan
oleh
pengurus
atas
usul
pimpinan
organisasi/lembaga/perusahaan
karena
tidak
lagi
bekerja
di
organisasi/lembaga/perusahaan.
1. Diberhentikan oleh pengurus atas usul kepala cabang KSP Budi Luhur karena
tidak lagi memenuhi kewajiban dan melanggar ketentuan-ketentuan sebagai
anggota.
2 Dalam pengembalian semua uang simpanan kepada anggota yang berhenti
Bagian Ketiga
Hak Dan Kewajiban Anggota
Pasal 16
1. Hak anggota adalah :
1. Memilih dan dipilih sebagai pengurus maupun sebagai badan pengawas,
penasehat dan Perwakilan Kelompok.
1. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara pada Rapat
Anggota.
1. Mengajukan usul dan pendapat guna kemajuan koperasi secara lisan maupun
tertulis kecuali dalam hal-hal khusus.
1. Mendapat pelayanan yang sama oleh koperasi.
1. Mendapat keterangan/penjelasan perihal KSP Budi Luhur baik dari pengurus
maupun manager, kecuali dalam hal :
1. Kerahasiaan tabungan.
2. Kerahasiaan pinjaman.
3. Kerahasiaan simpanan berjangka.
4. Hal-hal lain yang harus dirahasiakan
Kewajiban anggota adalah :
1. Berperan serta mengembangkan kegiatan dan usaha koperasi
1. Membayar simpanan Pokok Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah)
1. Membayar Simpanan Wajib minimal Rp.20.000,- (Dua puluh ribu rupiah) tiap
bulan,
1. Membayar Simpanan Khusus
1. Membayar Simpanan Wajib Kredit (SWK) sebesar 1 % dari setiap
realisasi kredit.
2. Membayar simpanan saham (1 lbr saham Rp 100.000).
1. Membayar dana penyetaraan bagi anggota baru sebesar Rp 500.000 (lima
ratus ribu rupiah)
1. Membayar dana Penyertaan Minimal Rp 1.000.000 (satu juta rupiah dan
maksimal Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)
1. Memenuhi ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
Keputusan Rapat Anggota dan Peraturan Khusus yang berlaku pada Koperasi
Budi Luhur.
1. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas azas
kekeluargaan dan Gotong-royong.
1. Memelihara nama baik dan ke-utuhan koperasi Budi Luhur.
1. Melaporkan kepada pengurus tentang masalah dan kejadian yang
mempengaruhi kelancaran jalannya usaha koperasi Budi Luhur.
1. Anggota diwajibkan untuk menabung dalam bentuk tabungan koperasi dan
deposito
1. Anggota diwajibkan meminjam uang dikoperasi sesuai kebutuhannya
1. Anggota diwajibkan untuk menggunakan seluruh layanan/produk yang
disiapkan oleh koperasi termasuk transfer uang dan asuransi.
BAB III
MODAL KOPERASI
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 17
1. Modal Koperasi Simpan Pinjam Budi Luhur terdiri dari modal sendiri dan modal
pinjaman.
1
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
1
a.
b.
c.
d.
e.
f.
1
1
1
1
1
Bagian Kedua
Simpanan Anggota
Pasal 18
1. Untuk memudahkan perhitungan, simpanan dibagi menjadi simpanan pokok,
simpanan wajib dan Simpanan Khusus.
2. Tiap calon anggota sah diterima menjadi anggota, setelah melunasi simpanan pokok
dan simpanan wajib.
3. Dalam rangka pemupukan modal KSP Budi Luhur, Rapat Anggota dapat menetapkan
Simpanan khusus berupa Simpanan Wajib Kredit (SWK) dan Simpanan saham
(SHM) serta Sisa-sisa dari dana yang belum dipergunakan.
4. Simpanan sukarela diterima dari anggota, calon anggota serta pihak ketiga lainnya
dalam bentuk tabungan.
5. Uang simpanan atau tabungan ini dibagi dalam tiga bagian yaitu :
1. Tabungan Koperasi yang boleh diambil pada setiap waktu dengan diberikan
bunga yang diatur dalam peraturan khusus dan ditetapkan dalam rapat anggota
tahunan.
1. Tabungan Koperasi yang hanya boleh diambil pada akhir tahun buku dan
tabungan ini tidak berbunga. Tabungan ini digunakan untuk menampung
bunga/jasa dana penyertaan khususnya bagi anggota Koperasi.
1. Tabungan berjangka Koperasi (deposito) boleh diambil sesudah jatuh tempo
sesui dengan yang diatur dalam peraturan khusus.
2 Iuran Perkuatan Modal Anggota (IPMA) adalah simpanan yang diterima oleh
Koperasi dari anggota dalam rangka perkuatan modal koperasi.
3 Iuran Perkuatan Modal Anggota diatur lebih lanjut dalam peraturan khusus.
BAB IV
ALAT KELEMBAGAAN ORGANISASI
Bagian kesatu.
Rapat Anggota dan Rapat lain
Pasal 19
1. Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, Rapat Anggota KSP Budi Luhur diatur
sebagai berikut
1. Pra RAT adalah rapat anggota yang dilaksanakan sebelum Rapat Anggota
Tahunan dilaksanakan, yang dihadiri oleh seluruh anggota baik dari anggota
kelompok organisasi atau anggota kelompok wilayah/kantor cabang dan
dilaksanakan dikantor pusat/kantor cabang /kelompok organisasi.
1. Pra-RAT bertujuan untuk menampung saran dan usul-usul dari anggota baik
dari kelompok organisasi maupun kelompok wilayah sekaligus memilih
perutusan untuk menghadiri RAT.
1. Utusan masing-masing kelompok tersebut membawakan suara dari
kelompoknya untuk diajukan dalam Rapat Anggota, dimana saran dan usulan
yang dibawa telah terlebih dahulu menjadi hasil keputusan rapat kelompok
yang disebut pra RAT.
1. Jumlah utusan masing-masing kelompok wilayah/kantor cabang/kantor pusat
yang tidak melaksanakan RAT adalah 1: 15 orang yang merupakan
perwakilan yang ditunjuk, jika berhalangan perwakilan kelompok/wilayah
dapat menunjuk anggotanya dengan memberi surat kuasa.
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) adalah rapat anggota yang dihadiri oleh
Anggota Pendiri, utusan kelompok organisasi, utusan dari kelompok
wilayah/kantor cabang dan seluruh anggota koperasi di tempat pelaksanaan
Rapat Anggota Tahunan.
1. Rapat Anggota Tahunan (RAT) adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam
Koperasi untuk menetapkan kebijakan-kebijakan strategis Koperasi.
1
o
o
o
o
o
Selain Rapat Anggota (Pra-RAT dan RAT), pengurus KSP Budi Luhur wajib pula
mengadakan rapat-rapat :
Rapat Internal Pengurus
Rapat Pengurus bersama Badan Pengawas
Rapat Pengurus dan Manager/karyawan
Rapat lengkap yang terdiri dari penasehat, pengurus, pengawas dan
Manager/karyawan.
Rapat Anggota Luar Biasa
Rapat-rapat yang dianggap perlu untuk KSP Budi Luhur dengan Konsultan,
Pemerintah, Koperasi lain/Badan-badan lain.
Biaya-biaya rapat diatur dan dibebankan kepada Rencana Anggaran Belanja KSP
Budi Luhur yang disahkan oleh rapat anggota.
Bagian Kedua
Pengurus Koperasi
Pasal 22
1. Pengurus Koperasi Budi Luhur berasal dari Anggota pendiri KSP Budi Luhur
dan/atau Anggota dari kelompok organisasi.
2. Jumlah Pengurus koperasi Budi Luhur harus ganjil.
1. Pengurus KSP Budi Luhur terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris.
c. Bendahara.
Jika dipandang perlu dapat diadakan :
a. Wakil Ketua dan
b. Wakil Sekretaris
1 Seorang calon pengurus sekurang-kurangnya harus memenuhi syarat-syarat umum
sebagai berikut :
1 Pancasilais.
1 Mendukung dan menghayati landasan dan sendi-sendi dasar koperasi
Indonesia seperti yang tercantum dalam undang-undang koperasi yang
berlaku.
1 Memahami Visi dan Misi lembaga serta memiliki pengetahuan yang cukup
tentang organisasi serta sejarah berdirinya koperasi Budi Luhur.
1 Pada saat pemilihan maksimal berusia 60 tahun.
1 Mempunyai kondite dan prestasi kerja yang baik.
1 Penuh kreativitas dan Inovatif untuk membangun dan mengembangkan
gerakan koperasi Indonesia.
1 Mengetahui dan mematuhi hak-hak dan kewajiban, serta mempunyai
semangat dan dedikasi terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
1 Menerapkan prinsip-prinsip kekeluargaan, demokrasi dan keterbukaan.
1 Tidak pernah terlibat dalam suatu tindakan yang merugikan koperasi.
1 Mempunyai dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap KSP Budi Luhur.
1 Berkelakuan baik dan jujur.
1
Pengangkatan pengurus
1 Pengurus yang terpilih/diangkat tersebut harus mengucapkan sumpah/janji
dihadapan Rapat Anggota.
1 Pengurus kemudian harus melakukan serah terima, selambat-lambatnya 1
(satu) bulan setelah dilantik.
1 Anggota pengurus tidak boleh merangkap lebih dari dua fungsi jabatan dalam
instansi gerakan koperasi.
Lowongan pengurus yang terjadi sewaktu-waktu, dapat diangkat melalui keputusan
Rapat Pengurus dan selanjutnya disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.
Masa jabatan pengurus adalah 5 (lima) tahun, dan dapat dipilih kembali dalam
perioda berikutnya untuk satu kali perioda.
1
1
1
1
1
1
4. Pengurus berusaha agar hubungan antara koperasi dengan masyarakat selalu baik dan
memperoleh dukungan anggota-anggotanya.
5. Pengurus mengamati secara teratur keuangan koperasi agar selalu dalam keadaan
kokoh dan stabil.
6. Pengurus berusaha agar koperasi dapat memberikan pelayanan yang baik bagi
anggota.
7. Pengurus secara berkala mengadakan pertemuan-pertemuan untuk mengadakan
penilaian atas jalannya koperasi yang diarahkannya.
8. Pengurus menetapkan dan menyerahkan wewenang dibidang usaha kepada manager
guna dapat melaksanakan kegiatan usaha sehari-hari serta tanggungajawabnya.
Bagian ketiga
Pengawas Koperasi
Pasal 26
1. Badan Pengawas KSP Budi Luhur dipilih dari anggota Pendiri dan/atau Anggota
kelompok Organisasi.
2. Seorang calon pengawas KSP Budi Luhur sekurang-kurangnya harus memenuhi
syarat-syarat umum sebagai berikut :
a. Memiliki sifat jujur dan obyektif.
b. Memahami Visi dan Misi lembaga serta memiliki pengetahuan yang cukup tentang
organisasi serta sejarah berdirinya koperasi Budi Luhur.
c. Pada saat pemilihan berusia maksimal 60 tahun.
d. Mengetahui seluk beluk perkoperasian, usaha koperasi, pembukuan dan keuangan.
1 Badan Pengawas mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu minimal 1 (satu) kali
dalam 6 (enam) bulan mengenai hal uang, surat berharga, inventaris, kebenaran
pembukuan dan kebijaksanaan pengurus dalam menyelenggarakan organisasi dan
usaha koperasi.
1 Badan Pengawas selalu mengadakan pengawasan terhadap pengurus dan karyawan
KSP Budi Luhur.
1 Lowongan yang terjadi dalam keanggotaan badan pengawas, dapat segera diisi
melalui rapat badan pengawas dan badan pengurus untuk selanjutnya dimintakan
pengesahan dari Rapat Anggota.
1 Anggota Badan Pengawas yang telah habis masa jabatannya boleh dipilih selama 2
periode.
1 Tatacara pemeriksaan Badan Pengawas KSP Budi Luhur sesuai dengan ketentuan
yang telah ditetapkan.
1 Hasil pemeriksaan dibuatkan berita acara pemeriksaan yang dilaporkan kepada
pengurus dan dilaporkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) serta selanjutnya
dilaporkan kepada Departemen Koperasi.
Pasal 27
1. Apabila menurut pertimbangan pejabat atau sebagian dari pengurus KSP Budi Luhur
atau sepertiga dari jumlah anggota atau badan yang memberikan pinjaman kepada
KSP Budi Luhur, mengajukan permintaan tertulis sehubungan dengan pemeriksaan
yang dilakukan oleh badan pemeriksa yang diperkirakan tidak memenuhi peraturan
yang telah ditetapkan, maka badan pemeriksa berhak menunjuk tim atau ahli
pembukuan (akuntan public) guna memeriksa KSP Budi Luhur.
Bagian keempat
Dewan Penasehat
Pasal 28
1. Anggota Dewan Penasehat diusulkan oleh pengurus dan ditetapkan oleh Rapat
Anggota.
2. Biaya-biaya yang diperlukan untuk anggota Dewan Penasehat diatur dalam Rencana
Anggaran Pendapatan Belanja (RAPB) KSP Budi Luhur yang disahkan oleh rapat
Anggota.
3. Lowongan anggota Dewan Penasehat yang terjadi sewaktu-waktu diisi atas
penunjukan pengurus dan dimintakan persetujuan Rapat Anggota berikutnya.
4. Anggota Dewan Penasehat memberikan saran/anjuran kepada pengurus bagi
kemajuan kopersai baik diminta maupun tidak.
BAB V
U SAHA K O PE RAS I
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 29
1. Untuk mencapai azas dan tujuan tersebut, KSP Budi Luhur mengembangkan dan
memupuk usaha berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan pada azas kekeluargaan, swadaya, swakarya dan
swasembada. Berdasarkan hal tersebut, KSP Budi Luhur menyelenggarakan kegiatan
usaha sebagai berikut :
1. Usaha Simpan Pinjam untuk anggota, calon anggota, koperasi lain dan atau
anggotanya.
1. Kerjasama dengan pihak ketiga dalam bidang usaha dan jasa diatur dalam
peraturan khusus dengan memperhatikan ketentuan pemerintah dan Undang-
Bagian kedua
Simpanan Koperasi
Pasal 31
1. Simpanan Pokok adalah: sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada
koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat diambil
kembali selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi. Simpanan pokok
jumlahnya sama untuk setiap anggota.
2. Simpanan pokok sebagaimana yang tertuang dalam Anggaran Dasar Bab III pasal 23
ayat 1 adalah Rp 100.000 (seratus ribu rupiah).
Pasal 32
1. Simpanan Wajib adalah: jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi setiap bulan. Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi.
2. Simpanan wajib KSP budi luhur minimal Rp 20.000 (dua puluh ribu rupiah) per bulan
dan dapat menyetor lebih namun dalam bulan berikutnya tetap harus menyetor
minimal Rp 20.000.
3. Penyetoran simpanan wajib yang fleksibel bertujuan untuk pemupukan modal anggota
koperasi.
4. Simpanan wajib dibayarkan setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 10 bulan
berjalan.
Pasal 33
1. Simpanan Khusus (Simpanan wajib Kredit) adalah: jumlah simpanan tertentu yang
harus dibayarkan oleh anggota kepada koperasi setiap meminjam kredit di koperasi
yang besarnya 1 % dari jumlah realisasi kredit.
2. Simpanan wajib kredit dapat ditarik kembali,setelah anggota koperasi melunasi
pinjaman/kreditnya di KSP Budi Luhur.
3. Simpanan Khusus (Saham) adalah: jumlah simpanan tertentu yang harus dibayarkan
oleh anggota kepada koperasi,dengan nilai 1 lembar saham seharga Rp 100.000
(seratus ribu rupiah).
4. Simpanan Saham dimaksudkan untuk memperkuat modal koperasi sekaligus sebagai
syarat pinjaman bunga rendah khususnya bagi anggota koperasi.
5. Simpanan
Saham
(SHM)
dapat
di-storkan
secara
berkala
(Bulanan,triwulan,semesteran atau tahunan) kepada koperasi.
6. Simpanan Khusus akan diatur lebih lanjut dalam peraturan khusus koperasi tentang
simpanan.
Pasal 34
1. Dana Penyetaraan adalah merupakan modal sendiri koperasi yang diterima dari
anggota baru yang menyatakan diri untuk menjadi anggota secara penuh, dana
penyetaraan dimaksud sebagai penyesuaian terhadap modal yang telah ada dikoperasi
dan besarnya dana penyetaraan diatur lebih lanjut pada peraturan-peraturan khusus.
2. Besarnya dana Penyetaraan ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Pasal 35
1. Dana
Penyertaan
adalah
jumlah
Dana
yang
dibayarkan
oleh
anggota/badan/pemerintah kepada koperasi untuk perkuatan modal koperasi
2. Dana Penyertaan dari anggota dapat di-storkan secara berkala (bulanan,tiga
bulanan,enam bulanan atau tahunan) kepada koperasi.
3. Besarnya dana penyertaan dari anggota ditetapkan minimal Rp 1.000.000 (satu juta
rupiah) dan maksimal Rp 10.000.000, (sepuluh juta rupiah)
4. Dana penyertaan dari anggota diberi bunga 1% per bulan dan ditampung pada
rekening/tabungan istimewa anggota.
5. Pengaturan lebih lanjut tentang Dana penyertaan diatur dalam peraturan khusus.
Bagian ketiga
Produk Tabungan dan Pinjaman/Kredit
Pasal 36
1. Produk Tabungan KSP Budi Luhur terdiri dari:
1. Tabungan Budi Luhur
1. Tabungan Sukses
1. Tabungan Impian
1. Tabungan Cerdas
1. Tabungan berjangka (Deposito)
2 Penetapan produk tabungan ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
3 Pengaturan tentang produk tabungan KSP Budi luhur diatur dalam peraturan khusus.
Pasal 37
1. KSP Budi Luhur menyalurkan pinjaman/kredit kepada Anggota dan calon anggota
dalam bentuk:
1. Kredit Produktif
1. Kredit Investasi dan
1. Kredit konsumtif
2 Produk Pinjaman/Kredit KSP Budi Luhur menitik beratkan pada sektor usaha
pertanian,perkebunan,peternakan,perdagangan dan jasa.
3 Penetapan produk pinjaman/kredit koperasi ditetapkan dalam Rapat Anggota Tahunan
(RAT).
4 Pengaturan lebih lanjut tentang produk Pinjaman/kredit koperasi diatur dalam
peraturan khusus.
BAB VI
SISA HASIL USAHA (SHU)
Pasal 38
1. Sisa Hasil Usaha ialah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan.
2. Pembagian Sisa Hasil Usaha tersebut ayat (1) pasal ini ditetapkan sebagai berikut :
a. 35 % untuk cadangan umum
b. 20 % untuk anggota
c. 25 % untuk tujuan organisasi (YTBL)
d. 5 % untuk kesejahteraan pengurus/pengawas
e. 5 % untuk kesejahteraan karyawan
f. 3 % untuk dana social.
g. 2 % untuk pembangunan daerah kerja
h. 5 % untuk dana pendidikan daerah kerja.
1 Dana Cadangan Umum sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a adalah kekayaan
koperasi yang tidak boleh dibagikan kepada anggota dan hanya digunakan untuk
1
1
BAB VII
PENGELOLA ORGANISASI
Bagian kesatu
Menejer dan Pegawai
Pasal 39
1. Manager adalah pegawai koperasi yang melaksanakan seluruh kegiatan usaha
koperasi yang telah didelegasikan oleh pengurus dan bertanggungjawab sepenuhnya
kepada pengurus terhadap tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
1
a.
b.
c.
5. Manajer dan pegawai diberikan fee, Tunjangan Hari Raya (THR) dan tunjangan sosial
lainnya yang besarnya ditetapkan oleh pengurus.
BAB VIII
PEMBUKUAN KOPERASI.
Pasal 41
1. Tahun Buku (TB) KSP Budi Luhur adalah Tahun Takwin yang dimulai tanggal 1
Januari sampai dengan 31 Desember
2. Pengurus dan manajemen wajib mengadakan pembukuan sesuai dengan
perkembangan organisasi dan kegiatan usaha.
3. Pengurus dan manajemen wajib membuat laporan bulanan dalam bentuk neraca laba
rugi selambat-lambatnya tanggal 10 bulan berjalan untuk kepentingan lembaga terkait
dan pihak ketiga.
4. Pengurus dan manejemen wajib pada setiap tutup tahun buku membuat laporan
keuangan dan laporan perkembangan koperasi.
5. Bentuk,isi dan susunan laporan berdasarkan standar akuntasi yang berlaku serta
mengacu pada sistem dan Rencana Kerja Koperasi.
6. Pelaksanaan audit internal dan eksternal dilaksanakan pada setiap tutup tahun buku
oleh pengawas dan lembaga auditor yang ditunjuk.
7. Pengawas dan Auditor diwajibkan membuat laporan atas hasil pemeriksaan dan audit
koperasi.
8. Pengaturan lebih lanjut tentang pembukuan dan sistem pelaporan diatur lebih lanjut
dalam peraturan khusus.
BAB IX
Bagia Kesatu
PERONGKOSAN DAN DANA-DANA
Pasal 42
1. Yang dimaksud dengan segala perongkosan dalam koperasi ini adalah :
1. Pajak-pajak
1. Bunga Bank
1. Biaya Pemeliharaan Anggota
1. Kerugian-kerugian yang diderita dalam Tahun buku yang lalu.
2 Dana sewa gedung dan kendaraan.
3 Dana fee atas aset yang dijaminkan kepada pihak ketiga.
4 Dana kesejahteraan pegawai/karyawan dipergunakan untuk kesejahteraan
pegawai/karyawan KSP Budi Luhur baik moril maupun material.
5 Dana Pengurus dan Pengawas
6
7
8
9
Dana Pendidikan
Dana sosial dipergunakan sesuai dengan fungsinya.
Dana pembangunan daerah kerja dipergunakan untuk kemajuan masyarakat didaerah
kerja KSP Budi Luhur.
Penggunaan dana kesejahteraan pegawai/karyawan, dana sosial, dana pembangunan
daerah kerja, dana pendidikan pegawai/karyawan dan dana jasa pengurus diatur dalam
peraturan khusus.
BAB X
C ADAN G AN
Pasal 43
1. Uang cadangan umum dipergunakan untuk menutupi sebagian atau seluruh kerugian
yang diderita oleh KSP Budi Luhur.
2. Cadangan khusus (cadangan tujuan risiko) dipergunakan untuk tujuan penghapusan
piutang yang ditetapkan sesuai RAT.
BAB XI
K E R U G IAN
Pasal 44
1. Apabila kerugian disebabkan karena keteledoran karyawan, maka keteledoran itu
akan diklasifikasikan oleh Rapat Pengurus dengan memberikan :
1. Sanksi pengembalian
1. Sanksi pemecatan
1. Sanksi pengembalian dan pemecatan
1. Pembebasan dengan syarat
1. Pembebasan sama sekali
BAB XII
PEMBUBARAN
Pasal 45
1. Dengan memperhatikan Anggaran Dasar, maka Rapat Anggota Istimewa Pembubaran
dapat mengambil keputusan untuk mengajukan permintaan kepada pejabat untuk
membubarkan KSP Budi Luhur.
2. Permintaan pada ayat 1 diatas, harus dilampiri dengan berita acara Rapat Khusus
Pembubaran yang antara lain memuat :
1. Tanggal dan Tempat Rapat Anggota Istimewa Pembubaran itu
diselenggarakan.
1. Jumlah anggota yang hadir 2/3 dari jumlah anggota.
1. Susunan Acara Rapat
BAB XIII
KETENTUAN PENUTUP
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 46
1. Perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat dilaksanakan melalui keputusan rapat
anggota setelah diusulkan kepada pengurus sekurang-kurangnya oleh 25 % dari
jumlah anggota.
2. Usul perubahan tersebut diajukan sekurang-kurangnya 14 (hari) hari sebelum Rapat
Anggota Tahunan (RAT) dilaksanakan.
Pasal 47
1. Hal-hal yang belum diatur AD/ART akan, diatur lebih lanjut oleh Pengurus melalui
peraturan-peraturan khusus yang disahkan dalam Rapat Anggota.
2. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dalam Rapat Anggota
Ditetapkan di
Pada Tanggal