Bioekivalen

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

UJI BIOEKIVALENSI TABLET LEVOFLOKSASIN GENERIK 500


mg DENGAN MENGGUNAKAN
DATA URIN
Yuswatiningsih
Bambang Subakti Z., S.Si, M.Clin.Pharm
KKB KK2 FF 194 /11
RINGKASAN
Bioavailabilitas merupakan salah satu aspek yang dipertimbangkan dalam
menentukan kualitas produk obat dengan memberikan profil in vivo yang menunjukkan
bukti efektivitas dan keamanan suatu produk obat. Oleh karena itu, mengingat adanya
pengaruh bioavailabilitas terhadap efek terapi yang ditimbulkan maka perlu dilakukan uji
bioavailabilitas terhadap dua produk obat dengan dosis yang sama dari bahan aktif yang
sama.
Perbedaan formula dan metode pembuatan suatu sediaan obat menyebabkan
industri produk obat generik harus dapat dibuktikan bahwa obat generik tersebut
mempunyai manfaat dan keamanan yang sama dengan inovatornya, sehingga dalam
penggunaanya dapat menggantikkan produk inovatornya. Metode pengujian yang
diterima secara internasional adalah dengan membandingkan bioavailabilitas produk
generik dengan produk inovatornya, atau yang bisa disebut dengan uji bioekivalensi
(WHO, 1999). Jika suatu produk obat bioekivalen dan ekivalen terapetik maka efikasi
dan profil keamanan produk obat tersebut diasumsikan sebanding dan dapat saling
menggantikan (Shargel et al., 2005).
Data ekskresi obat melalui urin dapat digunakan untuk memperkirakan
bioavailabilitas. Hal ini disebabkan karena jumlah kumulatif obat yang diekskresikan
melalui urin secara langsung berhubungan dengan jumlah total obat yang terabsorpsi
(Shargel et al., 2005). Syarat validitas digunakannya data urin antara lain harus ada
bentuk utuh obat yang terekskresi dalam urin ( 10% ), teknik assay harus spesifik,
sampling harus teratur, sampel hendaknya dikumpulkan sampai hampir semua obat
terekskresi ( 99% ), hindari variasi pH serta volume urin dan sampel urin harus komplit
(Shargel et al., 2005). Levofloksasin diekskresi terbesar dalam bentuk utuh tak berubah
terutama melalui urin (Sweetman, 2005). Dieliminasi dalam jumlah kecil yaitu 2% dari
dosis menjadi inaktif berupa desmetillevofloksasin dan levofloksasin N-oxide (Wong et
al., 1996).
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk membuktikan adakah
perbedaan parameter bioavailabilitas (Jumlah kumulatif obat yang diekskresi dalam urin
(Du), laju ekskresi obat dalam urin (dDu/dt), dan waktu untuk terjadi ekskresi obat
maksimum dalam urin (t) antara tablet levofloksasin generik dan tablet levofloksasin
paten dengan menggunakan sampel urin. Adapun tujuan penelitian adalah untuk
menunjukkan parameter-parameter bioavailabilitas produk levofloksasin generik dan
produk paten dengan menggunakan sampel urin dan membuktikan ada tidaknya
perbedaan bioavailabilitas levofloksasin dalam produk generik dan produk paten dilihat

Skripsi

Uji bioekivalensi...

Yuswatiningsih

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

dari parameter Du, dDu/dt, dan t dari kurva kumulatif obat yang diekskresi terhadap
jarak waktu pengumpulan. Manfaat dari penelitian yang dilakukan adalah menunjukkan
bukti tentang jaminan ekivalensi bioavailabilitas dari tablet levofloksasin generik,
sehingga dapat digunakan sebagai rujukan dalam pemilihan produk obat yang
berkualitas.
Metode yang digunakan dalam penelitian uji biokevalensi tablet levofloksasin
generik 500 mg adalah secara spektrofluorometri yang dikembangkan oleh El-Kommos
et al. . metode ini menambahkan ion logam untuk meningkatkan intensitas fluoresensi
secara rasional baik eksitasi maupun emisi maksimum, meskipun pada dasarnya larutan
levofloksasin dapat berfluoresence sendiri namun lemah. Untuk Levofloksasin digunakan
molibdat, dalam hal ini molibdat diperoleh dari larutan ammonium molibdat. Molibdat
nantinya kan membentuk ikatan logam dengan gugus karbonil dan oksigen karboksilat
pada levofloksasin (El-Kommos et al., 2003). Lalu ditambahkan dapar sitrat-borat pada
metode sebab intensitas fluoresensi maksimum pada pH tersebut. Selain itu, digunakan
pelarut methanol karena methanol mampu menghasilkan intensitas yang paling besar
dibandingkan pelarut yang lainnya (El-Kommos et al., 2003).
Parameter bioavailabilitas yang digunakan pada uji bioekivalensi levofloksasin
dengan menggunakan data urin meliputi Du (jumlah kumulatif), tmaks, dan dDu/dt
(kecepatan ekskresi). Jumlah kumulatif rata-rata untuk tablet levofloksasin generik
didapatkan sebesar 429,1630 28,8541 mg. Sedangkan jumlah kumulatif levofloksasin
untuk tablet levofloksasin inovator didapat sebesar 464,5723 21,6396 mg. Untuk waktu
ekskresi sempurna (t) rata-rata untuk tablet levofloksasin produk generik didapat 48,03
0,39 jam. Sedangkan untuk produk inovator didapatkan hasil sebesar 48,36 0,71 jam.
Namun, t ini dalam penelitian ini tidak dapat digunakan untuk melihat bioekivalensi
tablet levofloksasin generik sebab waktu yang digunakan untuk menampuing sampel
terbatas. Untuk penentuan dDu/dt pada penelitian ini dan didapatkan hasil 61,7470
17,4078 mg/jam untuk produk generik dan 64,2457 22,6862 mg/jam untuk produk
inovator.
Hasil jumlah kumulatif (Du), tmaks, maupun kecepatan ekskresi (dDu/dt) pada
masing-masing individu tidak ada perbedaan yang bermakna. Nilai bioavailabilitas relatif
tablet Levofloksasin generik pada 6 subjek berturut-turut 87,13%, 84,00 %, 95,06 %,
91,67 %, 100,03 % , dan 96,84 %. Dari nilai tersebut semua subjek (100 %) memiliki
persen bioavaiabilitas relatif 75125 %. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
kedua tablet levofloksasin tersebut ekivalen farmasetik.
Saran yang bisa saya sampaikan melalui penelitian ini antara lain hendaknya
dilakukan pengujian bioekivalensi lain dari produk levofloksasin generik terhadap produk
levofloksasin lain yang beredar di Indonesia. Serta dilakukan pengujian bioekivalensi
produk generik dan produk inovator dari antibiotika lain, terutama antibiotika yang
banyak beredar di masyarakat.

Skripsi

Uji bioekivalensi...

Yuswatiningsih

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Bioequivalence experimentation for generics levofloxacin tablets 500 mg by using


human urine
ABSTRACT
Bioequivalence experimentation had been investigated for generics
levofloxacin 500 mg with its innovator by using human urine. This experiment was
done to analyze that either of generic and innovator product were equivalent.
Experiment was carried out to 6 healthy men as volunteer and urines sample were
collected for 48 hours each product. Samples were analyzed by spectrofluorometric at
295 nm for excitations wave length and 491 nm for its emission. On this method,
ammonium molibdat was used to increase the intensity resulted by forming a chelate
with the carbonyl and carboxylate oxygen of the levofloxacin. Buffer solution pH 3,5
was added and the volume was completed with methanol until 10 mL, both of them
used as reagent because at that condition the intensity was better. Bioequivalence
experimentation was done by comparing the value of bioavailability parameters,
which are Du, t, and dDu/dt. Average value of Du was about 429,1630 28,8541
mg for generics levofloxacin and about 464,5723 21,6396 mg for innovators one.
Average t was about 48,03 0,39 hours for generics product and 48,36 0,71
hours for innovators one. And for dDu/dt in this experiment was about 61,7470
17,4078 mg/hours for generics product and 64,2457 22,6862 mg/hours for
innovators one. This result indicated that all 3 parameters not shown significant
differences, it meant that both of levofloxacin was equivalent. The effectivity and
quality of generics product of levofloxacin was as good as the innovators one.
Keywords : levofloxacin, spectrofluorometric, bioequivalence

Skripsi

Uji bioekivalensi...

Yuswatiningsih

Anda mungkin juga menyukai