Venus Septa Yuan Adhitya LT-2E-22
Venus Septa Yuan Adhitya LT-2E-22
Venus Septa Yuan Adhitya LT-2E-22
Abstraksi
2.
3.
I.
PENDAHULUAN
II.
PEMBAHASAN
A. Definisi PLC
Programmable Logic Controller (PLC) merupakan alat
listrik dan elektronik yang dapat diprogram untuk
mengontrol berbagai fungsi secara berurutan pada mesinmesin atau sistem listrik. PLC mengumpulkan informasi
melalui input, memeriksa program, kemudian mengatur
output sesuai dengan hasil yang diperoleh sebelumnya,
seperti yang terlihat pada Gambar.1 dan Gambar.2.
Gambar.1
Gambar.2.
Berdasarkan namanya, konsep Programmable Logic
Controller adalah sebagai berikut:
1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam
hal memori untuk menyimpan program yang telah
dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau
kegunaannya.
2. Logic,
menunjukkan
kemampuan
dalam
memproses input secara aritmatik dan logic (ALU),
yakni melakukan operasi membandingkan,
menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi,
negasi, AND, OR, dan lain sebagainya.
3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam
mengontrol dan mengatur proses sehingga
menghasilkan output yang diinginkan.
PLC juga didefinisikan oleh beberapa lembaga dan
seseorang yang ahli dibidangnya sebagai berikut :
1. Menurut National Electrical Manufacturing
Assosiation (NEMA), PLC didefinisikan sebagasi
suatu perangkat elektronik digital dengan memori
yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksiinstruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik
seperti: logika, sekuen, timing, counting, dan
aritmatika untuk mengontrol suatu mesin industri
atau proses industri sesuai dengan yang diinginkan.
B. Sejarah PLC
PLC pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an.
Alasan utama perancangan PLC adalah untuk
menghilangkan beban ongkos perawatan dan penggantian
sistem kontrol mesin berbasis relay. Bedford Associate
(Bedford, MA) mengajukan usulan yang diberi nama
MODICON (kepanjangan Modular Digital controller)
untuk perusahaan-perusahaan mobil di Amerika.
Sedangkan perusahaan lain mengajukan sistem berbasis
Observasi visual
Selama program dijalankan, operasi pada PLC
dapat dilihat pada layar CRT. Kesalahan dari
operasinya pun dapat diamati bila terjadi.
g) Kecepatan operasi
Kecepatan operasi PLC lebih cepat dibandingkan
dengan relay. Kecepatan PLC ditentukan dengan waktu
scannya dalam satuan millisecond.
h) Metode Pemrograman Ladder atau Boolean
Pemrograman PLC dapat dinyatakan dengan
pemrograman ladder bagi teknisi, atau aljabar Boolean
bagi programmer yang bekerja di sistem kontrol digital
atau Boolean.
i) Sifatnya tahan uji
Solid state device lebih tahan uji dibandingkan
dengan relay dan timers mekanik atau elektrik. PLC
merupakan solid state device sehingga bersifat lebih
tahan uji.
j) Menyederhanakan komponen-komponen sistem
kontrol
Dalam PLC juga terdapat counter, relay dan
komponen-komponen
lainnya,
sehingga
tidak
membutuhkan komponen-komponen tersebut sebagai
tambahan. Penggunaan relay membutuhkan counter,
timer ataupun komponen-komponen lainnya sebagai
peralatan tambahan.
k) Dokumentasi
D. Aplikasi Penggunaan PLC
Printout dari PLC dapat langsung diperoleh dan
tidak perlu melihat blueprint circuit-nya. Tidak seperti
Contoh Penggunaan PLC pada kehidupan sehari-hari
relay yang printout sirkuitnya tidak dapat diperoleh.
dapat diaplikasikan sebagai berikut :
l) Keamanan
1. Aplikasi PLC Motor Starter Star-Delta
Pengubahan pada PLC tidak dapat dilakukan
kecuali PLC tidak dikunci dan diprogram. Jadi tidak
Berikut ini adalah contoh ladder motor starter starada orang yang tidak berkepentingan dapat mengubah
delta disertai penjelasannya. Ladder ini dibuat
program PLC selama PLC tersebut dikunci.
menggunakan software SYSWIN 3.4 dengan PLC
m) Dapat
melakukan
pengubahan
dengan
CPM2A.
pemrograman ulang
Karena PLC dapat diprogram ulang secara cepat,
proses produksi yang bercampur dapat diselesaikan.
Misal bagian B akan dijalankan tetapi bagian A masih
dalam proses, maka proses pada bagian B dapat
diprogram ulang dalam satuan detik.
n) Penambahan rangkaian lebih cepat
Pengguna dapat menambah rangkaian pengendali
sewaktu-waktu dengan cepat, tanpa memerlukan
tenaga dan biaya yang besar seperti pada pengendali
konvensional.
2.
Kekurangan PLC
Selain memiliki kelebihan dan keuntungan, PLC
juga memiliki kekurangan atau kerugian sebagai
berikut:
a) Teknologi yang masih baru
Pengubahan
sistem
kontrol
lama
yang
menggunakan ladder atau relay ke konsep komputer
PLC merupakan hal yang sulit bagi sebagian orang
b) Buruk untuk aplikasi program yang tetap
Beberapa aplikasi merupakan aplikasi dengan satu
fungsi. Sedangkan PLC dapat mencakup beberapa
fungsi sekaligus. Pada aplikasi dengan satu fungsi
jarang sekali dilakukan perubahan bahkan tidak sama
sekali, sehingga penggunaan PLC pada aplikasi dengan
satu fungsi akan memboroskan (biaya).
c) Pertimbangan lingkungan
Dalam suatu pemrosesan, lingkungan mungkin
mengalami pemanasan yang tinggi, vibrasi yang
kontak langsung dengan alat-alat elektronik di dalam
PLC dan hal ini bila terjadi terus menerus,
mengganggu kinerja PLC sehingga tidak berfungsi
optimal.
d) Operasi dengan rangkaian yang tetap
Jika rangkaian pada sebuah operasi tidak diubah
maka penggunaan PLC lebih mahal dibanding dengan
peralatan kontrol lainnya. PLC akan menjadi lebih
efektif bila program pada proses tersebut di-upgrade
secara periodik.
2.
KEISMPULAN ( PENUTUP)
1.
2.
3.