SOP Monitoring Pelaksanaan
SOP Monitoring Pelaksanaan
SOP Monitoring Pelaksanaan
Ini
adalah
contoh
mengenai
SOP MONITORING
PELAKSANAAN KEGIATAN
PROGRAM DAN PELAYANAN yang ada di puskesmas. Karena ini hanya sebagai
contoh maka anda harus menyesuaikan dengan lingkungan dan kondisi di
Puskesmas Anda. Karena kadang memang memiliki ciri sendiri sendiri.
Kebijakan
Monitoring Program Puskesmas dalam kegiatannya langkah-langkah yang diterapkan harus
sesuai dengan SOP ini.
Tujuan
Sebagai panduan didalam melakukan monitoring program Puskesmas
Agar upaya kesehatan/ kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun
Revisi terhadap rencana harus dilakukan dengan alasan yang tepat sebagai upaya pencapaian
yang optimal dari kinerja Puskesmas
Menemukan masalah yang menyebabkan hasil tidak sesuai target
Referensi
Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas,Depkes RI,2006.
Pengertian
Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan
suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/program
itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat diatasi.
Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian
itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yg tepat dan
pemahaman arti keseluruhan
Program Puskesmas adalah Upaya Kesehatan di puskesmas berupa program wajib dan
program pengembangan
Langkah - langkah
1. Kepala Puskesmas melakukan monitoring dilakukan setiap bulan sekali
2. Petugas melalui bagian Tata usaha membuat undangan
3. Bagian Tata Usaha mendistribusikan undangan kepada penanggungjawab program dan
petugas terkait yang terlibat , minimal 2 hari sebelum hari pelaksanaan
4. Petugas menyiapkan tempat dan perlengkapan lainnya ( daftar hadir, notulen konsumsi,
proyektor, laptop dll )
5. Peserta mengisi daftar hadir
6. Masing-masing Penanggungjawab program melaporkan kinerja berupa capaian program
dibandingkan dengan target capaian kepada Kepala Puskesmas.
7. Penanggungjawab Program yang capaiannya sudah mencapai target meneruskan rencana
kegiatan program yang sudah ditetapkan di RPK
Undangan
Daftar hadir
Notulen
Berikut ini adalah contoh kerangka isi dari SOP Evaluasi pelaksanaan kegiatan program, jika
anda belum membuat maka anda bisa mencontoh dan silahkan dimodifikasi sesuai dengan
kondisi di tempat anda karena setiap orang pasti memiliki pemikiran sendiri mengenai sebuah
SOP.
Pengertian
Evaluasi Pelaksanaan Program adalah prosedur penilaian pelaksanaan kegiatan program dan
hasil kegiatan secara menyeluruh dengan cara sistematik dengan membandingkan kriteria atau
tujuan yang telah ditetapkan guna pengambilan keputusan.
Program Puskesmas adalah Upaya Kesehatan di puskesmas berupa program wajib dan program
pengembangan
Tujuan
Sebagai penduan didalam melakukan evaluasi pelaksanaan program Puskesmas
Kebijakan
Evaluasi Program Puskesmas dalam kegiatannya langkah-langkah yang diterapkan harus sesuai
dengan SOP ini.
Referensi
Pedoman Manajemen Puskesmas Jilid I,Depkes RI,1997.
Langkah-langkah :
Bagian Tata Usaha mendistribusikan undangan kepada pihak terkait yang berhubungan
dengan program
Petugas menyiapkan tempat dan perlengkapan lainnya ( daftar hadir, notulen konsumsi,
proyektor, laptop dll )
Petugas menyampaikan hasil dari kegiatan program Puskesmas yang telah dilaksanakan
Hasil evaluasi ditulis dalam buku Notulen untuk ditindak lanjuti oleh penanggung jawab
program
evaluasi
terhadap
ketepatan
Dokumen Terkait :
Undangan
Daftar hadir
Notulen
Laporan bulanan masing-masing program
Distribusi :
Tim admen/ Ka. TU
Koordinator program
Pemegang program
Karyawan puskesmas
1.Pengertian
6. SKM- (Kinerja-MDGS)
Kriteria : 6.1.4. Ada upaya memberdayakan sasaran program untuk berperan serta dalam
memperbaiki kinerja program.
Maksud dan Tujuan :
Sesuai dengan prinsip perbaikan mutu dan kinerja yang berfokus pada pelanggan, maka sasaran
program dan masyarakat diharapkan berperan serta dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja
Program. Kegiatan pemberdayaan pengguna dan masyarakat tidak hanya terbatas pada programprogram kegiatan, tetapi juga terhadap upaya perbaikan mutu. Masyarakat dapat dilibatkan
dalam memberikan masukan yang diperoleh dari survei, maupun keterlibatan langsung dalam
pertemuan-pertemuan yang dilakukan oleh Program dalam upaya perbaikan mutu dan kinerja
Elemen Penilaian
1. Dilakukan survey untuk memperoleh masukan dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat dan/atau sasaran program dalam upaya untuk perbaikan kinerja program.
2. Dilakukan pertemuan bersama dengan tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat
dan/atau sasaran program untuk memberikan masukan perbaikan kinerja program.
3. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan/atau sasaran
program dalam perencanaan perbaikan kinerja program.
4. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan/atau sasaran
program dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan kinerja program
1. Ada program KIA yang mengacu pada Pedoman dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2. Terdapat indikator-indikator kinerja program KIA dan pencapaiannya
3. Program KIA disusun berdasar pencapaian kinerja program KIA di Puskesmas
4. Terdapat kerangka acuan pelaksanaan program KIA
5. Program KIA dilaksanakan sesuai dengan kerangka acuan
6. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program KIA
Kriteria : 6.1.8. Puskesmas melaksanakan program PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Dasar)
untuk menurunkan angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu.
Maksud dan Tujuan :
Dalam upaya penuruan angka kematian bayi dan meningkatkan kesehatan ibu, maka diharapkan
pertolongan persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan yang didukung dengan mekanisme
rujukan dan kemampuan fasilitas rujukan yang memadai. Puskesmas PONED merupakan
fasilitas rujukan dasar dari bidan di desa dan masyarakat untuk menangani awal kasus-kasus
yang memerlukan rujukan sesuai dengan kemampuan Puskesmas PONED. Puskesmas PONED
wajib melakukan rujukan ke rumah sakit PONEK untuk kasus-kasus emergensi yang tidak dapat
ditangani di Puskesmas dengan prosedur rujukan yang aman.
Elemen Penilaian
1. Kepala Puskesmas berpartisipasi dan menyusun program PONED sesuai acuan dari
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2. Kepala Puskesmas berpartisipasi dalam menetapkan keseluruhan mekanisme pelaksanaan
program PONED
3. Ada dukungan Pelaksanaan PONED dalam bentuk Kebijakan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
4. Terbentuk dan berfungsinya tim PONED Puskesmas
5. Terdapat upaya peningkatan kompetensi tim PONED
6. Terlaksananya fungsi rujukan PONED
7. Tersedia prosedur penanganan kasus-kasus emergensi obstetric dan neonatal yang dapat
ditangani di Puskesmas PONED
8. Ada ketentuan dan prosedur untuk melakukan rujukan ke rumahsakit PONEK
9. Terlaksananya fungsi rujukan dari Puskesmas PONED ke RS PONEK untuk kasus-kasus
yang ditak dapat ditangani di Puskesmas PONED
Kriteria : 6.1.9. Puskesmas melaksanakan penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan pedoman
penanganan HIV/AIDS di pelayanan dasar.
Maksud dan Tujuan :
Sebagai fasilitas kesehatan dasar, Puskesmas merupakan garda depan yang penting dalam
penanggulangan HIV/AIDS. Pelaksanaan penanggulangan HIV/AIDS di Puskesmas dilakukan
sesuai dengan kewenangan sebagai fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Upaya-upaya di
Puskesmas lebih diarahkan pada kegiatan promotif, preventif dan deteksi dini
Elemen Penilaian
1. Kepala Puskesmas berperan aktif dalam menyusun program penanggulangan HIV/AIDS
di Puskesmas
DINAS KESEHATAN
UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS RAWAT INAP GISTING
Jl. Raya Gisting Bawah Kecamatan Gisting Kabupaten
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN
TARGET
PERMASALAHAN
ANALISIS
KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
PERMASALAHAN
ANALISIS
BAB 6 :
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pelaksanaan program Klinik Sanitasi Puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Selatan, belum secara utuh menggambarkan terlaksananya inpu , proses dan output berdasarkan analisis
yang dilakukan peneliti. Dari hasil ini dapatlah dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
6.1. 1Komponen Input
6.1.1.1 Kebijakan
Kebijakan Dinas Kesehatan tentang program klinik sanitasi di Puskesmas telah sesuai dengan
standarnamun tidak semua Kepala Puskesmas yang menindaklanjuti kebijakan tersebut di tingkat
Puskesmas.
6.1.1.2 Sumber Daya Manusia
Distribusi SDM profesi kesehatan lingkungan dalam pelaksanaan program klinik sanitasi puskesmas tidak
merata dan masih jauh dari harapan baik dari segi kuantitas maupun kualitas.
6.1.1.3 Dana
Dana kegiatan klinik sanitasi puskesmas memiliki sumber dana dari JKN, BOK dan DAU namun
jumlahnya belum sesuai kebutuhan kegiatan.
6.1.1.4 Petunjuk dan Pedoman Pelaksanaan
Petunjuk dan pedoman pelaksanaan kegiatan klinik sanitasi puskesmas telah sesuai dengan standar
prosedur operasional program klinik sanitasi puskesmas, namun pelaksanaannya masih
menemui
beberapa kendala antara lain; jumlah tenaga, skill, sarana dan prasaran.
6.1.1.5 Sarana Dan Prasarana
Kelengkapan sarana belum semua puskesmas memilikinya
.
6.1.2 Komponen Proses
6.1.2 1 Perencanaan
Perencanaan Kegiatan klinik sanitasi dalam gedung dan luar gedung belum terjalin koordinasi lintas
program dan hanya berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas.
6.1.2.2 Pengorganisasian
Pengorganisasian program klinik sanitasi puskesmas masih menempel pada alur pelayanan, strukturnya
belum terbentuk.
6.1.2.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan klinik sanitasi puskesmas, belum terlaksana sesuai standar yang di atur dalam
Permenkes No. 13 tahun 2015.
6.1.2.4 Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan evaluasi kinerja pengelola kegiatanklinik sanitasi puskesmas telah dilakukan oleh kepala
puskesmas beserta penaggungjawab program sanitasiDinas Kesehatan Kabupaten namun belum tertuang
dalam bentuk tertulis.
6.1.3Komponen Output
Cakupan pasien yang dirujuk pada klinik sanitasi puskesmas masih rendah dibandingkan dengan jumlah
pasien penyakit berbasis lingkungan yang berobat.
6.2 Saran
6.2.1 Dinas Kesehatan
a. Distribusi tenaga sanitarian puskesmas perlu pemerataan .
b.Perlu sosialisasi program klinik sanitas kepada seluruh kepala puskesmas dan lintas program baik
pemegang program Dinas Kesehatan maupun Puskesmas.
c. perlu diusulkan penambahan tenaga kesehatan di puskesmas ke Badan Kepegawaian Daerah melalui
Kepegawaian Dinas Kesehatan Kabupaten.
c.Sumbet daya petugas kesehatan tentang klinik sanitasi ditingkatkan melalui pengusulan pelatihan khusus
tentang program klinik sanitasi bagi petugas kesehatan puskesmas kepada dinas kesehatan kabupaten.
d.saat pembahasan anggaran di Bappeda, perlu data pendukung berupa data penyakit yang berbasis
lingkungan serta temuan permasalahan kesehatan lingkungan sebagai penyebab penyakit berbasis
lingkungan, sehingga adanya dukungan penuh dari stakeholder (Pemerintah Daerah, DPRD, Bappeda).
e. Mengusulkan pengadaan sarana pendukung (maket rumah sehat, water tes kitt, peralatan sanitasi ke
dinas kesehatan kabupaten.
f. Selain instruksi tertulis dan penyampaian secara lisan, sangat perlu sangsi administrasi bagi puskesmas
yang tidak menyelanggarakan klinik sanitasi sebagaimana yang tertuang dalam Permenkes No. 13 tahun
2015, yang mewajibkan setiap puskesmas untuk melakukan upaya pelayanan kesehatan lingkungan yang
berintegrasi dengan pelayanan lain dan sebagai bahan pertimbangan akreditasi puskesmas.
6.2.2 Puskesmas
a. Selain mengusulkan penambahan tenaga kesehatan di puskesmas, dapat membentukan klinik sehat di
dengan menggabungkan beberapa klinik yang ada ( klinik sanitasi, klinik promkes, klinik perkesmas) di
puskesmas, sehingga permasalahan pengorganisasian klinik sanitasi di puskesmas dapat diatasi.
b. Mengusulkan pelatihan khusus kegiatan klinik sanitasi bagi petugas kesehatan yang terintegrasi
pelayanan klinik sanitasi puskesmas ke dinas kesehatan kabupaten.
c. Kepala puskesmas perlu mengevaluasi kinerja petugas klinik sanitasi yang terkait dengan pelaksanaan
klinik sanitasi, minimal 2 x 1 tahuan.
BUKTI PELAKSANAAN TINDAK LANJUT HASIL MONITORING INDIKATOR MUTU
LAYANAN KLINIS
N
HASIL
HASIL
TINDAK
TANGGAL
MONITORING
EVALUA
LANJUT
PELAKSANA
SI
AN
CR SPO masih
Petugas
rendah
belum
si SPO
paham
yanis di
dengan
tiap
SPO
Yanis
di
Sosialisa
pertemu
an
bulanan
PELAKSANA
KET
Alternatif
Indikator
Permasalah
Kegiata Tujua Sasara Pelaksa Wakt
No
Pemecaha
PJ
Keberhasila
an
n
n
n
na
u
n
n
PROGRA
M
KIA
2
3
GIZI
P2M
KESLING
JENIS KEGIATAN
1.
1.
2.
3.
4.
1.
KET