Yulia Handayani Skripsi
Yulia Handayani Skripsi
Yulia Handayani Skripsi
SKRIPSI
OLEH :
YULIA HANDAYANI
NIM : 121010210204
ABSTRAK
ABSTRACT
PERNYATAAN PERSETUJUAN
3
MENGETAHUI
KETUA PRODI DIPLOMA IV KEBIDANAN
STIKES UBUDIYAH INDONESIA
PENGESAHAN PENGUJI
4
JUDUL
: FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENYEMBUHAN LUKA
PERINEUM PADA IBU NIFAS DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL
ABIDIN BANDA ACEH
NAMA MAHASISWA
YULIA HANDAYANI
NIM
121010210204
MENYETUJUI :
PEMBIMBING
PENGUJI I
PENGUJI II
MENYETUJUI
KETUA STIKES UBUDIYAH
MENGETAHUI
KETUA PRODI D-IV KEBIDANAN
(MARNIATI, M.Kes)
Tanggal Lulus
: 12 Maret 2014
KATA PENGANTAR
5
DAFTAR ISI
Halaman
7
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
i
ii
iii
iv
v
vii
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
1
3
3
3
3
4
4
E. Definisi Operasional
F. Instrumen Penelitian
G. Pengolahan Data
33
34
35
38
38
38
40
41
41
42
42
44
46
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
53
54
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
33
9
42
42
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Gizi pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
43
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Persona Hygiene pada Ibu Nifas di Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
43
44
Tabel 4.6 Pengaruh Gizi terhadap Penyembuhan Luka Perineum pada Ibu
Nifas di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh
45
45
DAFTAR GAMBAR
29
10
30
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ruptur perineum adalah robekan yang terjadi di daerah perineum
sewaktu persalinan. Perineum adalah daerah antara kedua belah paha, antara
vulva dan anus. Perineum berperan dalam persalinan karena merupakan
bagian luar dari dasar panggul. Perineum yang terletak antara vulva dan anus,
panjangnya rata-rata 4 cm (Wiknjosastro, 2007).
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan
berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum
12
13
14
15
641 ibu terdapat 168 ibu mengalami ruptur derajat I dan 388 ibu mengalami
ruptur derajat II (Data Register RSUZA, 2013).
Berdasarkan hasil wawancara awal terhadap 10 ibu yang mengalami
ruptur perineum di ruang bersalin Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh terdapat 8 ibu yang mengalami penyembuhan luka
perineum lebih cepat diantaranya 3 ibu memiliki gizi baik, 4 ibu melakukan
personal hygiene yang baik sesuai anjuran bidan, dan 1 ibu lainnya memiliki
pengetahuan yang baik dalam melakukan perawatan luka perineum. 2 ibu
yang mengalami penyembuhan luka perineum lebih lambat dikarenakan ibu
tidak boleh turun dari tempat tidur walaupun ibu sudah dinyatakan tidak ada
kelainan dan boleh melakukan mobilisasi dini.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat dirumuskan dalam penulisan ini adalah
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyembuhan luka perineum pada
ibu nifas di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk
mengetahui
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
16
Aceh
b. Untuk mengetahui pengaruh gizi terhadap penyembuhan luka
perineum di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda
Aceh
c. Untuk mengetahui pengaruh personal hygiene terhadap penyembuhan
luka perineum di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh
D. Manfaat
1. Bagi Pendidikan
Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya tentang penyembuhan
luka perineum
2. Bagi Tempat Penelitian
Sebagai bahan informasi tentang penyembuhan luka perineum
3. Bagi Responden
Asebagai bahan informasi agar mempercepat proses penyembuhan luka
perineum.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian ini pernah dilakukan oleh Susi Rahmawati dengan judul
faktor-faktor yang berhubungan dengan perawatan luka perineum pada ibu
nifas di Rumah Sakit Umum Cempaka Tahun 2012. Populasi dalam penelitian
susi adalah ibu yang nifas dengan jumlah sampel 53 responden menggunakan
teknik accidental sampling. Jenis penelitian Analitik dengan pendekatan
cross-sectional, variabel independen yang digunakan adalah status gizi,
17
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Luka Perineum
1. Pengertian
Pengertian ruptur sesuai dengan kamus kedokteran adalah
robeknya atau koyaknya jaringan. Perineum merupakan ruang berbentuk
jajaran genjang yang terletak dibawah dasar panggul. Batas superior yaitu
dasar panggul yang terdiri dari musculus levator ani dan musculus
coccygeus. Batas lateral tulang dan ligamentum yang membentuk pintu
bawah panggul, yaitu depan ke belakang angulus pubiicus, ramus
ischiopubicus,
tuber
ischiadicum,
ligamentum
sacrotubersum
dan
oscoccygeus, batas inferior yaitu kulit dan vagina. Ruptur perineum adalah
robekan yang terjadi pada perineum sewaktu persalinan (Prawirohardjo,
2008).
Perineum adalah daerah antara kedua belah paha, antara vulva dan
anus. Perineum berperan dalam persalinan karena merupakan bagian luar
dari dasar panggul. Perineum yang terletak antara vulva dan anus,
panjangnya rata-rata 4 cm (Winkjosastro, 2007).
Ruptur perineum adalah robekan yang terjadi pada perineum
sewaktu persalinan. Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum
untuk memperbesar muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya
kepala bayi. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa ruptur
18
19
20
21
22
persalinan adalah merah terang, berubah menjadi merah tua atau coklat
kemerahan, itu mungkin berisi sedikit gumpalan-gumpalan atau
bekuan-bekuan. Lochea hanya untuk menunjukkan pemulihan uterin.
1) Lochea Rubra
Lochea rubra terdiri dari sebagian besar darah, decidu dan robekanrobekan tropoblastik dan bakteri. Darah memucat, menjadi pink
atau coklat setelah 1 3 hari.
2) Lochea Serosa
Lochea serosa terdiri dari darah yang sudah tua (coklat), banyak
serum, leukosit dan jaringan sampai kuning cair 3 10 hari.
3) Lochea Alba
Lochea alba terus ada hingga kira-kira 2 6 minggu setelah
persalinan. Kekuningan berisi selaput lendir leucocye dan kuman
yang telah mati (Cuningham, 2006).
c. Perubahan Pada Serviks
Perubahan yang terjadi pada serviks ialah bentuk serviks agak
menganga seperti corong, segera setelah bayi lahir. Setelah bayi lahir,
tangan dapat masuk ke dalam rongga rahim. Setelah 2 jam, hanya
dapat dimasuki 2-3 jari. Pada minggu ke 6 masa nifas, serviks sudah
menutup kembali.
d. Perubahan Pada Vulva dan Vagina
Vulva dan Vagina mengalami penekanan serta peregangan
yang sangat besar selama proses melahirkan bayi. Karena penekanan
tersebut dapat menyebabkan luka pada vagina. Luka tersebut
23
24
3) Vitamin
a) Vitamin A
Fungsi memperbaiki jaringan mata yang rusak, memelihara
jaringan mata, membantu proses penglihatan. Contoh : wortel,
pepaya, tomat.
b) Vitamin B
Fungsi mencegah penumpukan cairan. Memelihara fungsi
saraf, memelihara nafsu makan. Contoh : hati, susu, keju,
daging.
c) Vitamin C
Fungsi pembentukan sel jaringan tubuh, membantu penyerapan
zat gizi, memperkuat pembuluh darah.
d) Vitamin D
Fungsi membantu penyerapan zat kapur dan fosfor mengatur
pengerasan tulang. Contoh : Susu sapi, mentega, telur, minyak
ikan
e) Vitamin E
Fungsi berpengaruh dalam kesuburan wanita. Contoh :
kecambah, gandum, biji-bijian, kacang tanah, kedelai.
f) Vitamin K
Fungsi mempengaruhi proses pembekuan darah. Contoh : hati,
sayur-sayuran berwarna hijau, kecambah, gandum, keju.
25
4) Mineral
a) Garam dapur (kalsium) dan fosfor
Fungsi sebagai bahan pembentuk tulang. Contoh : bayam,
kacang panjang, sawi, kedelai.
b) Garam Besi
Fungsi membentuk zat warna merah pada darah yang berguna
untuk mengangkut oksigen. Contoh : bayam, kacang panjang,
sayur-sayuran berwarna hijau, buah-buahan.
c) Garam yodium
Fungsi mencegah penyakit gondok. Contoh : ikan laut, telur
ayam, daging dll.
d) Air
Fungsi membentuk cairan tubuh, alat pengangkut unsur-unsur
gizi, mengatur panas tubuh (Arisman, 2009).
b. Anemia
Tekanan oksigen Arteri yang rendah akan mengganggu sintesis
kolagen dan pembentukan sel epitel. Jika sirkulasi lokal aliran darah
buruk, jaringan gagal memperoleh oksigen yang dibutuhkan.
Penurunan hamoglobin (Hb) dalam darah (anemia) akan mengurangi
tingkat oksigen arteri dalam kapiler dan mengganggu perbaikan
jaringan (Cuningham, 2006).
Anemia ini disebabkan oleh salah satu penurunan dalam
produksi sel darah merah, juga dikenal sebagai hemoglobin, atau
kehilangan darah pada akhirnya mengakibatkan penurunan pengiriman
26
oksigen oleh darah. Karena volume sel dalam darah manusia sesuai
dalam rentang tertantu, dapat diukur dengan menggunakan Volume
Corpuscular Mean atau MCV. Anemia dikaitkan dengan hasil
kesehatan yang buruk. Pada pasien yang telah mengalami serangan
jantung, anemia tajam meningkatkan kematian oleh perdarahan pasca
persalinan, dan stroke umumnya terkait dengan anemia (Cuningham,
2006).
Beberapa gejala terjadinya anemia yaitu gangguan fungsi
memori, kemampuan kognitif berkurang, merasa lelah bahkan setelah
tidur all night, kelemahan, pusing, serangan jantung atau nyeri dada,
tekanan darah rendah, penyakit kuning (Cuningham, 2006).
c. Ambulasi Dini
Ambulasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin
membimbing pasien keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya
untuk berjalan. Ambulasi tidak mempengaruhi penyembuhan luka
perineum baik secara spontan maupun episiotomi. Ambulasi dini tidak
dibenarkan pada pasien dengan penyakit anemia, jantung, paru-paru,
demam dan keadaan lain yang masih membutuhkan istirahat
(Cuningham, 2006).
Mobilisasi dini atau aktivitas yang dilakukan segera setelah
beristirahat beberapa jam dengan beranjak dari tempat tidur ibu (pada
persalinan normal).
27
Ambulation
memelihara
memungkinkan
anaknya,
kita
memandikan,
mengajar
mengganti
ibu
pakaian,
pengeluaran
lohkea,
mengurangi
infeksi
puerperium
b) Mempercepat involusi alat kandungan
c) Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan
d) Meningkatkan
kelancaran
peredaran
darah,
sehingga
28
29
30
b. Tingkatan Pengetahuan
Pengetahuan yang
dicakup
di
dalam domain
kognitif
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi rill
(sebenarnya). Aplikasi di sini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, adanya prinsip
terhadap obyek yang dipelajari.
4) Analisis (Analysis)
Analisisadalahsuatukemampuanuntukmenjabarkanmateriatauobyekkedalam
komponenkomponen,tetapimasihdidalamsuatustrukturorganisasitersebut,danmasihada
kaitannyasatusamalainnya.
5) Sintesis (Synthesis)
31
Sintesismenunjukankepadasuatukemampuanuntuk
meletakkanataumenghubungkanbagianbagiandidalamsuatubentuk
keseluruhanyangbaru.Dalamkatalainsintesisitusuatukemampuan
untukmenyusunformulasibarudariformulasiformulasiyangada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasiberkaitandengankemampuanuntukmelakukansuatu
justifikasiataupenilaianterhadapsuatumateriatauobjek
(Notoatmodjo,2007).
32
33
34
k. Zinc (Seng)
Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan
pertumbuhan. Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan
35
36
bentuk sup. Panggang kue dan roti tak terlalu lama, maksimal
sampai warnanya agak kecoklatan. Ini dimaksudkan untuk
melindungi vitamin B yang sensitif terhadap panas.
c) Vitamin C. untuk mnegurangi hilangnya vitamin C yang larut
dalam air dan oksigen, olah buah dan sayuran dalam jumlah air
sedikit mungkin. Saat hendak memasak sayuran biarkanlah air
mendidih selama beberapa menit lalu baru masukkan sayuran.
Penyajian sayuran juga mempengaruhi lenyapnya vitamin
dalam masakan. Segera sajikan dan konsumsi sayuran seusai
dimasak (Denaihati, 2013).
3) Saran untuk mempertahankan nutrisi dalam makanan yang
dimasak :
a) Simpan makanan secara tepat seperti menjaga makanan dingin
tetap dingin dan menutup beberapa jenis makanan dalam
tempat kedap udara.
b) Cuci atau gosok sayuran, bukan mengupasnya.
c) Gunakan daun sayuran paling luar lebih dahulu, misalnya kubis
atau daun selada, kecuali daun sudah layu atau tidak enak.
d) Masak sayuran dengan microwave, mengukus, membakar atau
memanggang ketimbang merebusnya.
e) Bila anda merebus sayuran, selamatkan air yang mengandung
zat gizi untuk membuat sup.
f) Gunkan bahan-bahan segar bila memungkinkan.
g) Masak makanan dengan cepat (Denaihati, 2013).
37
BB sebelum hamil
Tinggi badan (dalam M2)
Rumus IMT = status gizi ibu dikatakan normal bila IMT nya
antara 18,5-25,0 cm. Kriteria IMT :
a. Nila IMT < 18,5
3. Personal Hygiene
Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan
meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga
kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari,
mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu
tinggal. Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum
dengan baik menggunakan antiseptik dan selalu diingat bahwa
membersihkan perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri
secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan
maupun kulit (Rahma, 2009).
a. Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap
keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat
yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil.
38
39
40
definisi dari mean adalah jumlah seluruh data dibagi dengan banyaknya
data. Dengan kata lain jika kita memiliki data N data sebagai berikut maka
mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai berikut :
x, = x1 + x2 + x3 + .+ xn
N
D. Kerangka Teori
Penyembuhan Luka
Perineum pada ibu nifas
dipengaruhi oleh beberapa
faktor , diantaranya
meliputi :
a. Nutrisi atau gizi ibu
b. Anemia
c. Ambulasi dini
d. Personal hygiene
(Cuningham, 2006)
Penyembuhan luka
perineum
Menurut Notoatmodjo
(2007), penyembuhan luka
perineum pada ibu nifas
dipengaruhi oleh
pengetahuan ibu tentang
perawatan luka perineum.
Gambar 2.1 Kerangka Teori
E. Kerangka Konsep
Karakteristik adalah ciri-ciri khusus yang mempunyai sifat yang khas
sesuai dengan perwatakan yang dimiliki. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan masyarakat kita belum mengadopsi ini sebagian sebuah perilaku
kesehatan. Bisa karena pengetahuan yang kurang tentang hal tersebut dan
dampaknya, budaya.akses kesehatan yang sulit, sosial ekonomi yang rendah
ataupun faktor lainnya (Notoatmodjo, 2007).
41
Varibel Dependen
Pengetahuan
Penyembuhan Luka
Perineum
Gizi
Personal
Hygiene
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
F. Hipotesa
1. Adanya pengaruh pengetahuan terhadap penyembuhan luka perineum di
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
2. Adanya pengaruh gizi terhadap penyembuhan luka perineum di Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
3. Adanya pengaruh personal hygiene terhadap penyembuhan luka perineum
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian analitik dengan desain penelitian Cross Sectional
(Bisri, 2008). Cross sectional
43
44
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan dan Instansi terkait
lainnya yang berhubungan dengan penelitian.
E. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No
Variabel
Definisi
Operasional
2
1
Variabel Depenen
1. Penyembuhan Proses
Luka
sembuhnya
Perineum
robekan yang
terjadi pada
perineum
sewaktu
persalinan
Cara ukur
3
Hasil
Ukur
5
Cepat,jika
jawaban
penyembuhan
lukaperineum
ibudengan
derajatI3
haridan
derajatII6
hari
Lambat,jika
penyembuhan
lukaperineum
ibudengan
derajatI3
haridan
derajatII6
hari
Variabel Independen
Alat
Ukur
4
Skala
Ukur
6
Ordinal
45
1.
Pengetahuan
Sesuatu yang
diketahui ibu
tentang
penyembuhan
luka
perineum
Membagikan
kuisioner
yangterdiri
dari10
pertanyaan
dengan
kriteria
Kuisioner -Baik
Ordinal
Kurang
Baik jika
jawaban
benar 60 %
Kurang jika
jawaban
benar < 60%
2.
3.
Gizi
Personal
Hygiene
Nutrisi dan
cairan untuk
pemulihan
kesehatan
setelah
melahirkan
Membagikan Kuisioner
kuisioner
yangterdiri
dari2
pertanyaan
dengan
kriteria
Normaljika
nilaiIMT18,5
25,0
Tidaknormal
jikanilaiIMT<
18,5>25
Kebersihan
diri ibu
setelah
melahirkan
Membagikan
kuisioner
yangterdiri
dari5
pertanyaan
dengan
kriteria
Ada, jika
jawaban
benar x
10,8
Tidak ada,
jika jawaban
benar x <
10,8
Normal
Ordinal
-Tidak
Normal
Kuisioner -Ada
-Tidak
ada
Ordinal
46
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
berisikan 19 pertanyaan yang sudah disusun secara terstruktur mulai dari
variabel penyembuhan luka perineum 2 pertanyaan, gizi 2 pertanyaan,
pengetahuan 10 pertanyaan dan personal hygiene 5 pertanyaan.
47
d. Tabulating
Yaitu data yang telah di olah kemudian disusun dalam bentuk
table distribusi frekuensi
2. Analisa Data
a. AnalisaUnivariat
Analisaunivariatdilakukanterhadaptiapvariabeldarihasilpenelitian.
Padaumumnyadalamanalisahanyamenghasilkandistribusidaritiapvariabel
(Notoatmodjo,2010).
P=
f
x100%
n
Keterangan:
P=Persentase
f=frekuensiyangdiamati
n=jumlahsampel(Budiarto,2004).
b. AnalisaBivariat
Analisabivariatmerupakananalisahasildarivariabelvariabelbebas
yangdidugamempunyaihubungandenganvariabelterkait.Analisadatayang
digunakanadalahtabelsilang.Untukmengujihipotesadilakukananalisa
statistikdenganmenggunakanujiKhiKuadrat(ChiSquare)padatingkat
kemaknaan95%(p<0,05)sehinggadapatdiketahuiadatidaknyahubungan
yangbermaknasecarastatistikmenggunakanprogramSPSSforwindowsversy
16.00.MelaluiperhitunganKhiKuadrat(Chisquare)tesselanjutnyaditarik
48
kesimpulanbilaplebihkecildarialpha(p<0,05),makaHoditolakdanHa
diterima,yangmenunjukkanadanyahubunganbermaknaantaravariable
dependendanindependendanjikaplebihbesardarialpha(p>0.05)makaHo
diterimadanHaditolakyangmenunjukkantidakadanyahubunganbermakna
antaravariabledependendanindependen.
AturanyangberlakuuntukujiKhiKuadrat(Chisquare),untukprogram
komputerisasisepertiSPSSadalahsebagaiberikut:
1) Bila pada tabel contingency 2x2 dijumpai nilai e (harapan) kurang dari 5,
makahasilyangdigunakanadalahFisherExactTest.
2) BiapadatabelContingency2x2tidakdijumpainilaie(harapan)kurangdari
5,makahasilyangdigunakanadalahContinuityCorrection.
3) Bila tabel Contingency yang lebih dari 2x2 misalnya 3x2, 3x3 dan lainlain,
makahasilyangdigunakanadalahPearsonChiSquare.
4) BilapadatabelContingency3x2adaseldengannilaifrekuensiharapan(e)
kurang dari 5, maka akan dilakukan marger sehingga menjadi tabel
Contingency2x2(Notoatmodjo,2010).
BABIV
HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN
A. GambaranUmumLokasiPenelitian
1. LetakGeografis
49
50
51
52
kualitas
pelayanan/penyelenggaraan
penelitian
dan
P = Profesional
R = Ramah
I = Ikhlas
M = Memuaskan
A=amanah
53
B. HasilPenelitian
Penyembuhan Luka
Perineum
Cepat
Lambat
Jumlah
Frekuensi
(%)
47
16
63
74,6
25,4
100,0
Pengetahuan
Frekuensi
49
14
63
Baik
Kurang
Jumlah
(%)
77,8
22,2
100,0
54
Gizi
Frekuensi
29
34
63
Normal
Tidak Normal
Jumlah
(%)
46,0
54,0
100,0
Personal Hygiene
Frekuensi
42
21
63
Ada
Tidak ada
Jumlah
(%)
66,7
38,3
100,0
55
2. Analisa Bivariat
Penyembuhan luka
perineum
Cepat
Lambat
F
%
f
%
42
85,7
7
12,4
5
35,7
9
64,3
47
74,6
16
25,4
Jumlah
f
49
14
63
%
100
100
100
p-value
0,001
56
Gizi
1 Normal
2 Tidak Normal
Jumlah
Jumlah
f
29
34
63
%
100
100
100
p-value
0,005
57
1.
2.
Personal
hygiene
Ada
Tidak ada
Jumlah
Penyembuhan luka
perineum
Cepat
Lambat
f
%
f
%
37
88,1
5
11,9
10
47,6
11
52,4
47
74,6
16
25,4
Jumlah
f
42
21
63
%
100
100
100
p-value
0,001
C. Pembahasan
1. Pengaruh Pengetahuan terhadap Penyembuhan Luka Perineum
58
baik
dan
tidaknya
pengetahuan
mengenai
59
sesuai
dengan
pengetahuan
yang
telah
didapatkan
(Notoatmodjo, 2007)
Dari literatur dan hasil penelitian yang peneliti temui peneliti
berasumsi bahwa pengetahuan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi penyembuhan luka perineum. Pada penelitian ini sebagian
besar memiliki pengetahuan yang baik mengenai penyembuhan luka
perineum dikarenakan penyuluhan yang sering dilakukan oleh bidan dan
perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
yang sangat berpengaruh terhadap proses penyembuhan luka perineum
yang dialami ibu. Masalah yang terjadi dalam melakukan penelitian ini
yaitu terdapat ibu yang mengetahui cara personal hygiene dan merawat
luka perineum namun ibu tersebut tidak mau melakukannya karena sakit,
takut jahitannya terbuka kembali dan karena adanya pantangan ibu tidak
melakukan apapun sampai turun tanah atau sekitar 40 hari pasca
melahirkan. Hal tersebut yang menyebabkan ibu memiliki pengetahuan
baik namun penyembuhan luka perineumnya lambat.
2. Pengaruh Gizi terhadap Penyembuhan Luka Perineum
60
61
62
63
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bagi Pendidikan
Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya tentang penyembuhan
luka perineum
2. Bagi Tempat Penelitian
Untuk memberikan masukan bagi pihak Rumah Sakit agar dapat
meningkatkan lagi penyuluhan terhadap ibu nifas mengenai penyembuhan
luka perineum.
65
66
DAFTAR PUSTAKA
67
Perineum.
68
Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian
Di Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiwi D-IV Kebidanan
STIKES UBudiyah Banda Aceh
Nama
: Yulia Handayani
NIM
: 121010210204
memungkinkan anda untuk tidak mengundurkan diri dan menyetujui, maka saya
69
Peneliti
Yulia Handayani
121010210204
70
Saya yang bertanda tangan dibaawah ini menyatakan bahwa saya bersedia
ikut berpartisipasi dalam penelitian yang akan di lakukan oleh Mahasiswi D-IV
Kebidanan STIKES UBudiyah Banda Aceh.
Nama
: Yulia Handayani
NIM
: 121010210204
Judul KTI
Saya mengetahui bahwa informasi yang saya berikan ini sangat besar
manfaatnya bagi perkembangan ilmu kebidanan di Negara Indonesia dan Provinsi
Aceh.
Demikian pernyataan persetujuan menjadi responden dari saya semoga dapat
diperlukan seperlunya.
Banda Aceh,
2014
Responden
()
71
KUESIONER
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka Perineum
Pada Ibu Nifas di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel
Abidin Banda Aceh Tahun 2013
No Responden
Alamat
A. Luka Perineum
B. Gizi
C. Pengetahuan
72
2. Darah normal yang keluar selama masa nifas yang berwarna merah terang
terjadi pada hari ke
a. 1 3 hari
b. 3 10 hari
c. 2 6 minggu
3. Vitamin apakah yang sering diberikan pada ibu setelah melahirkan
a. Vitamin A
b. Vitamin C
c. Vitamin D
4. Bahan makanan apakah yang dapat mengurangi terjadinya kurang darah?
a. Hati ayam
b. Bayam
c. Kacang panjang
5. Obat yang diberikan agar tidak terjadi kurang darah adalah
a. Vitamin A
b. Vitamin tambah darah
c. Vitamin D
6. Ibu diperbolehkan turun dari tempat tidur setelah jam (bila ibu tidak
mengalami penyakit kurang darah, jantung, paru-paru, demam dan
keadaan lain yang masih membutuhkan istirahat)
a. 2 jam setelah melahirkan
b. 6 jam setelah melahirkan
c. 12 jam setelah melahirkan
73
D. Personal Hygiene
74
75
TABEL SKOR
Variabel
1.
Penyembuhan Luka
Perineum
No Urut
Bobot Skor
Rentang
Pertanyaan
A
B
Cepat,jikajawaban
1
0
1.
2.
penyembuhanluka
perineumibu
denganderajatI3
haridanderajatII
6hari
Lambat,jika
penyembuhanluka
perineumibu
denganderajatI3
haridanderajatII
6hari
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Variabel
Pengetahuan
No. Urut
Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
76
A
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
Bobot Skor
B
C
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
Rentang
No Urut
Pertanyaan
1.
A
1
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
1.
Variabel
Personal Hygiene
77
Bobot Skor
B
C
0
0
Rentang
Ada,jika
jawaban
benarxx
Tidak ada,
jika jawaban
benar x < x
Frequency Table
Penyembuhan Luka Perineum
Valid
Cepat
Frequency
47
Percent
74.6
Valid Percent
74.6
Cumulative
Percent
74.6
100.0
Tdk Ada
16
25.4
25.4
Total
63
100.0
100.0
Pengetahuan
Valid
Baik
Frequency
49
Percent
77.8
Valid Percent
77.8
Cumulative
Percent
77.8
100.0
Kurang
14
22.2
22.2
Total
63
100.0
100.0
Gizi
Valid
Frequency
29
Normal
Percent
46.0
Valid Percent
46.0
Cumulative
Percent
46.0
100.0
Tdk Normal
34
54.0
54.0
Total
63
100.0
100.0
Personal Hygiene
Valid
Ada
Frequency
42
Percent
66.7
Valid Percent
66.7
Cumulative
Percent
66.7
100.0
Tdk Ada
21
33.3
33.3
Total
63
100.0
100.0
Crosstabs
78
Crosstab
Penyembuhan Luka
Perineum
Pengetahuan
Baik
Cepat
42
Count
Expected Count
36.6
% within Pengetahuan
Kurang
85.7%
Count
Expected Count
% within Pengetahuan
Total
Count
Expected Count
% within Pengetahuan
Lambatt
7
Total
49
12.4
14.3%
49.0
100.0%
14
10.4
3.6
14.0
35.7%
64.3%
100.0%
47
16
63
47.0
16.0
63.0
74.6%
25.4%
100.0%
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square
Continuity Correctiona
Likelihood Ratio
Asymp. Sig.
(2-sided)
.000
11.850
.001
12.958
.000
Value
14.368b
df
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
.001
Linear-by-Linear
Association
14.140
N of Valid Cases
63
.000
79
.001
Crosstab
Penyembuhan Luka
Perineum
Gizi
Normal
Cepat
28
Count
Tdk Normal
21.6
7.4
29.0
3.4%
100.0%
Count
19
15
34
25.4
8.6
34.0
55.9%
44.1%
100.0%
47
16
63
47.0
16.0
63.0
74.6%
25.4%
100.0%
Expected Count
% within Gizi
Total
Count
Expected Count
% within Gizi
Total
29
96.6%
Expected Count
% within Gizi
Lambat
1
Chi-Square Tests
Pearson Chi-Square
Continuity Correctiona
Likelihood Ratio
Asymp. Sig.
(2-sided)
.001
11.600
.003
16.036
.001
Value
13.663b
df
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
.005
Linear-by-Linear
Association
13.446
N of Valid Cases
63
.001
80
.000
Crosstab
Penyembuhan Luka
Perineum
Personal
Hygiene
Ada
Count
Expected Count
% within Personal
Hygiene
Tdk Ada
Count
Expected Count
% within Personal
Hygiene
Total
Count
Expected Count
% within Personal
Hygiene
Cepat
37
Lambat
5
Total
42
31.3
10.7
42.0
88.1%
11.9%
100.0%
10
11
21
15.7
5.3
21.0
47.6%
52.4%
100.0%
47
16
63
47.0
16.0
63.0
74.6%
25.4%
100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
(2-sided)
.001
Continuity Correctiona
10.064
.002
Likelihood Ratio
11.672
.001
Pearson Chi-Square
Value
12.106b
df
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
.001
Linear-by-Linear
Association
11.914
N of Valid Cases
63
.001
81
.001