Sop Diare Ugd

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

KOLIK ABDOMEN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Suci Hernawati


BATUPUTIH NIP. 19790616 201001 2 016

1. Pengertian Diare adalah keadaan buang-buang air dengan banyak cairan dan
merupakan gejala dari penyakit-penyakit tertentu atau gangguan lain.
Diare akut adalah buang air besar lembek/cair konsistensinya encer,
lebih sering dari biasanya disertai berlendir, bau amis, berbusa bahkan
dapat berupa air saja yang frekwensinya lebih sering dari biasanya.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penanganan pasien penderita diare di Puskesmas
Batuputih
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas
4. Referensi Departemen Kesehatan RI, 2007, Pedoman pengobatan Dasar di
Puskesmas 2007, cetakan tahun 2008, Depkes RI, Jakarta
5. Alat dan Bahan
6. Penatalaksanaan 1. WHO telah menetapkan 4 unsur utama dalam penanggulangan diare
akut yaitu:
Pemberian cairan, berupa upaya rehidrasi oral (URO) untuk
mencegah maupun mengobati dehidrasi.
Melanjutkan pemberian makanan seperti biasa, terutama ASI,
selama diare dan dalam masa penyembuhan.
Tidak menggunakan antidiare, sementara antibiotik maupun
antimikroba hanya untuk kasus tersangka kolera, disentri, atau
terbukti giardiasis atau amubiasis.
Pemberian petunjuk yang efektif bagi ibu dan anak serta
keluarganya tentang upaya rehidrasi oral di rumah, tanda-tanda
untuk merujuk dan cara mencegah diare di masa yang akan
datang.
2. Dasar pengobatan diare akut adalah rehidrasi dan memperbaiki
keseimbangan cairan dan elektrolit. Oleh karena itu langkah pertama
adalah tentukan derajat dehidrasi.

Pemeriksaan Derajat Dehidrasi


Tidak Dehidrasi Dehidrasi
Dehidrasi Ringan - Berat
KOLIK ABDOMEN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Suci Hernawati


BATUPUTIH NIP. 19790616 201001 2 016

Sedang
keadaan umum baik, sadar gelisah lesu,tidak
sadar
mata normal cekung sangat cekung
air mata Ada tidak ada tidak ada
mulut dan lidah basah kering sangat kering
rasa haus Normal, tidak kehausan, malas minum
haus ingin minum atau tidak
banyak dapat minum
turgor kulit kembali cepat kembali kembali
lambat sangat lambat

3. Kemudian lakukan upaya rehidrasi seperti yang dilakukan terhadap


dehidrasi karena kolera.
4. Pada penderita diare tanpa dehidrasi: ( Terapi A )
Berikan cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit) sebanyak
yang diinginkan hingga diare stop, sebagai petunjuk berikan
setiap habis BAB
o Anak < 1 thn : 50 100 ml
o Anak 1 4 thn : 100 200 ml.
o Anak > 5 tahun : 200 300 ml
o Dewasa : 300 400 ml
Meneruskan pemberian makanan atau ASI bagi bayi
5. Pada penderita diare dengan dehidrasi ringan sedang (Terapi B) :
Oralit diberikan 75 ml/kg BB dalam 3 jam, jangan dengan botol.
Jika anak muntah (karena pemberian cairan terlalu cepat),
tunggu 5-10 menit lalu ulangi lagi, dengan pemberian lebih
lambat (satu sendok setiap 2-3 menit).
6. Pada penderita diare dengan dehidrasi berat ( Terapi C ) :
Diberikan Ringer Laktat 100 ml yang terbagi dalam beberapa
waktu
Setiap 1-2 jam pasien diperiksa ulang, jika hidrasi tidak
membaik tetesan dipercepat. Setelah 6 jam (bayi) atau tiga jam
(pasien lebih tua) pasien kembali di periksa
KOLIK ABDOMEN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Suci Hernawati


BATUPUTIH NIP. 19790616 201001 2 016

Pemberian pertama 30 Pemberian kemudian


Umur
ml/kg 70 ml/kg
bayi (< 12 bulan) dalam 1 jam dalam 5 jam
> 12 bulan dalam 30 menit 2,5 jam
7. Bagan Alir Perawat / Bidan
Pasien dipanggil Pasien masuk ke
Melakukan
berdasarkan nomor urut ruang
Pengkajian awal
pemeriksaan
klinis sesuai SOP
Dokter / Dokter
Pengkajian awal
ada indikasi pemeriksaan
penunjang Dokter
Pasien
diberikan Ya melakukan
pengantar ke anamnesa dan
laboratorium pemeriksaan

Tida
k

Dokter menegakkan diagnosa


berdasarkan anamnesa, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan penunjang
mengacu pada standar profesi dan
standar asuhan (PMK no 5 tahun 2014)

Pasien membutuhkan
pelayanan atau tindakan
lebih lanjut
Pasien
diberikan
rujukan Ya
internal atau
rujukan

Tida
k

Pasien diberikan resep obat sesuai dengan


Diagnosa yang mengacu pada standar profesi
dan standar asuhan (PMK no 5 tahun 2014)

Perawat mencatat hasil pemeriksaan, Pasien mengambil


laboratorium dan terapi, maupun rujukan obat di apotek
kedalam buku register harian pasien poli
umum.

8. Unit terkait 1. Loket


2. BP umum
3. UGD
4. Rawat Inap
5. Laborat
6. Gizi.
9. Dokumen 1. Register pasien
KOLIK ABDOMEN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS Dr. Suci Hernawati


BATUPUTIH NIP. 19790616 201001 2 016

Terkait 2. Status pasien

10. Rekaman Historis


No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

Anda mungkin juga menyukai