Hiperpigmentasi Didapat
Hiperpigmentasi Didapat
Hiperpigmentasi Didapat
Hiperpigmentasi Didapat
Disusun oleh:
Dennis Rafi
NIM: 1261050010
Pembimbing:
Jakarta
2017
BAB I
PENDAHULUAN
melanosit atau dari peningkatan proliferasi melanosit yang aktif. Gangguan kulit ini dapat
Kelainan pigmen dilaporkan sebagai sumber komplain dan alasan ketiga paling
sering untuk konsultasi dermatologi. Terdapat dampak yang berbeda tergantung dari wilayah
geografis, di tempat dimana cuaca lebih hangat dan kulit menjadi lebih terpapar.
Hiperpigmentasi merupakan keluhan yang sering dikeluhkan pada rentan usia antara 15 dan
30 tahun usia dan paling sering di kisaran 40 sampai 54 tahun, terlepas dari warna kulit dan
gender.(3)
disebabkan oleh hormon, radiasi UV, peptide growth factor, mediator kimia atau sitokin. Hal
lapisan basal epidermis mencetuskan pigmentasi warna coklat sampai hitam. Sedangkan, jika
terjadi peningkatan melanin di lapisan papilari dermis, maka akan memberikan warna
keabuan.(2,4)
kongenital atau didapat, tingkat dan pola keterlibatan, derajat pigmentasi dan warna dari
pigmentasi. (4)
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui penyakit penyakit yang
karena obat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. MELASMA
1.1 Definisi
Melasma adalah hipermelanosis didapat, umumnya simetris, berupa makula
berwarna coklat muda sampai coklat tua yang tidak merata, mengenai area yang
terpajan sinar ultraviolet dengan tempat predileksi pada pipi, dahi, daerah atas
Melasma dapat mengenai semua ras terutama penduduk yang tinggal di daerah
tropis. Melasma terutama di jumpai pada wanita, meskipun pada pria dapat pula di
temukan (10%). Di Indonesia perbandingan kasus wanita dan pria adalah 24:1.
Terutama tampak pada wanita usia subur dengan riwayat langsung terkena
pajanan sinar matahari. Insiden terbanyak tampak pada usia 30-40 tahun. (4)
1.3 Etiologi
enzim tersebut. Sinar ultra violet menyebabkan enzim tirosinase tidak dihambat
ma tampak dalam 1 bulan sampai 2 tahun setelah dimulai pemakaian pil tersebut.
c.Obat
melanogenesis. (4)
d.Genetik
e.Ras
Melasma banyak dijumpai pada golongan Hispanik dan golongan kulit berwarna
gelap. (4)
f.Kosmetika
d. Idiopatik
1.4 Klasifikasi
Terdapat beberapa jenis melasma dapat dibedakan berdasarkan ditinjau dari gambaran
jelas.
d) Perbedaan tipe-tipe ini sangat berarti pada pemberian terapi, tipe dermal
1.5 Patogenesis
a. Peningkatan produksi melanosom karena hormon maupun karena sinar ultra
Lesi melasma berupa makula berwarna coklat muda atau coklat tua berbatas tegas
dengan tepi tidak teratur, sering pada pipi, dan hidung yang disebut pola malar. Pola
mandibular terdapat pada dagu, sedangkan pola sentrofasial di pelipis, dahi, alis, dan
bibir atas. Warna keabu-abuan atau kebiru-biruan terutama pada tipe dermal. (4)
pembuluh darah di dermis bagian atas dan bawah, pada dermis bagian
1.8 Diagnosis
1.9 Penatalaksanaan
teratur serta kerja sama yang baik anatara penderita dan dokter yang menanganinya.
Kebanyakan penderita berobat untuk alsan kosmetik. Pengobatan dan perawatan kulit
harus dilakukan secara teratur karena melasma bersifat kronis residif. (4)
a. Pencegahan
b. Pengobatan
Terapi yang sering digunakan pada melasma meliputi obat-obat bleaching (pemutih),
b. Pengobatan Sistemik :
a) Asam askrobat / Vitamin C
Vitamin C mempunyai efek merubah melanin bentuk oksidasi
mejadi melanin bentuk reduksi yang berwarna lebih cerah dan
mencegah pembentukan melanin.
b) Glutation
Glutation bentuk reduksi adalah senyawa sulfhidril yang berpotensi
menghambat pembentukan melanin. (4)
c. Tindakan khusus
a) Pengelupasan kimiawi
Pengelupasan kimiawi dapat membantu pengobatan kelainan
hiperpigmentasi. Pengelupasan kimiawi dilakukan dengan
mengoleskan asam glikolat 50-70 % selama 4 sampai 6 menit, setiap 3
minggu selama 6 kali. Sebelum dilakukan pengelupasan kimiawi
diberikan krim asam glikolat 10 % selama 14 hari.
b) Bedah laser
Bedah laser dengan menggunakan laser Q-switched Ruby dan Laser
Argon. Kekambuhan juga dapat terjadi. (4)
2. EFELID
2.1 Definisi
Makula hiperpigmentasi berwarna coklat terang yang timbul pada kulit yang sering
2.2 Insidens
Lebih sering pada orang berkulit putih. (4)
2.3 Etiologi
terutama pada daerah kulit yang sering terkena sinar matahari. Pada musim panas
Gambar 4. Efelid
melanosit, tetapi melanosom panjang dan berbentuk bintang seperti yang didapatkan
pada orang berkulit hitam. Pembentukan melanin lebih cepat setelah penyinaran
2.7 Pengobatan
Dapat dicoba dengan obat pemutih atau dikelupas dengan fenol 40% kemudian
3.1 Definisi
HPI adalah kelainan kulit yang sangat umum terjadi. Sebagian besardermatosis dapat
3.2 Epidemiologi
Semua ras rentan terhadap HPI tetapi insiden kelainan kulit ini lebih
tinggipada orang berkulit hitam. Dalam sebuah survey diagnostic terhadap 2000
ketiga yangpaling sering adalah gangguan pigmen dimana HPI merupakan diagnosis
paling banyak
Beberapa penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa HPI cenderung terjadi pada pasien
3.3 Etiologi
3.4 Patogenesis
tidak teraturnya produksi melanin setelah proses inflamasi. Jika HPI terbatas pada
Meskipun mekanisme yang tepat belum diketahui, peningkatan produksi dan transfer
epidermal growth factor, reaktif oksigen seperti NO dan beberepa sitokin seperti
peranan terhadap kejadian peradangan kulit yang nantinya kelak akan menghasilkan
bercak yang tersebar merata. Tempat kelebihan pigmen pada lapisan kulitakan
antara warna coklat muda sampai hitam dengan penampakan warnacoklat lebih ringan
jika pigmen dalam epidermis dan penampakan warna abu-abugelap jika pigmen dalam
dermis. (6)
3.6 Diagnosis
klinis yang akurat. Anamnesis yang cermat dapat membantu menegakkan diagnosis.
penyakit sebelumnya yang mempengaruhi kulit seperti infeksi, reaksi alergi, luka
mekanis, reaksi obat, trauma (misalnya luka bakar), danpenyakit inflamasi seperti
3.7 . Pengobatan
Terapi hiperpigmentasi post inflamasi (HPI) cenderung menjadiproses yang
sulit dan sering memakan waktu 6-12 bulan untuk mencapai hasilyang diinginkan
epidermis. Tetapi tidak ada yang terbukti efektif untuk hipermelanosis dermal.
Terapi HPI harus dimulai dengan mengatasi peradangan pada kulit yang
resolusi dan mencegah hiperpigmentasi lebih lanjut. Namun sangat penting untuk
memperhatikan dan mengevaluasi pengobatan yang telah diberikan karena jika tidak
berhati-hati dapat menyebabkan iritasi sehingga memperburuk HPI. Ada berbagai obat
dan prosedur di samping fotoproteksi yang dapat secara aman dan efektif mengobati
HPI pada pasien berkulit gelap. Agen topikal depigmentasi seperti hidrokuinon, asam
azelat, kojic acid, ekstrak licorice, danretinoic 0,1-0,4% dapat dgunakan bersamaan
terapi laser juga dapatdimasukkan ke dalam manajemen terapi jika diperlukan. (6)
dan tabir surya. Hasilnya adalah agen ini aman dan efektif
HPI pada semua jenis kulit. Laser hijau (510nm, 532 nm),
lebih gelap.
Gambar. 5 Hiperpigmentasi
pasca inflamasi
4.1 Definisi
Lentigo senilis adalah makula hiperpigmentasi pada kulit daerah yang terbuka,
biasanya pada orang tua. Sering bersama makula depigmentasi, ekimosis senilis, dan
degenerasi aktinik yang kronik. Acapkali terlihat pada punggung tangan. (4)
4.3 Tatalaksana
bleaching yang sering digunakan adalah hydroquinone. Obat ini dianggap aman
dalam bentuk yang digunakan untuk meringankan daerah kulit gelap. Namun,
hydroquinone dapat menyebabkan lecet atau reaksi kulit pada beberapa orang.
cryosurgery atau bedah laser dapat digunakan sebagai pilihant terapi. (10)
5. MELANOSIS RIEHL
5.1 Pendahuluan
Kelainan ini pertama kali dinyatakan oleh Riehl sebagai dermatitis akibat
fotosensitivitas. Dimulai dengan pruritus, eritema, dan pigmentasi yang meluas secara
perlahan. Sering didapati pada wanita dewasa. (4)
Pigmentasi bercak berwarna coklat muda sampai coklat tua, terutama pada dahi,
malar, belakang telinga, dan sisi leher serta tempat-tempat yang sering terkena sinar
matahari. Pigmentasi pada tempat yang tertutup biasanya karena banyak gesekan,
misalnya ketiak dan umbilikus. Selain melanosis sering dijumpai adanya tela-
ngiektasis dan hiperemia. (4)
5.3 Etiologi
Belum diketahui pasti. Nutrisi, derivat ter, bahan pewangi, dan kosmetika
diduga merupakan penyebab karena memberikan hasil positif pada uji tempel. (4)
5.5 Pengobatan
6.1 Pendahuluan
a. Argiria
Argiria ialah keadaan yang terlihat berupa pigmen keabuan karena perak pada
daerah yang seeing terkena sinar matahari, yaitu muka dan tangan, pada mukosa
mulut, dan sklera. Dulu seeing akibat pemakaian perak nitrat secara sistemik,
sekarang jarang; umumnya karena pemakaian argirol, protargol, dan peosilvol. (4)
Perubahan warna karena perak nitrat secara topikal dapat dihilangkan dengan
membasahi daerah itu dengan air, kemudian digosokkan kristal kalium yodida di
atasnya dan dibiarkan satu sampai dua jam. (4)
b. Bismut
Bila bismut dimakan maka akan terjadi pewarnaan di gusi, dikenal sebagai
garis bismut dan disertai stomatitis. Krim pemutih yang mengandung bismut dan
merkuri dapat menyebabkan pigmentasi yang berwarna abu-abu kecoklatan pada
kelopak mata, lipatan nasolabial, dagu, dan pipi. (4)
c. Emas
Kiriasis dapat disebabkan oleh pemberian emas yang berlebihan. Adanya
pigmentasi berwarna abu-abu atau nila pada kelopak mata, muka karena
pengobatan secara parenteral dengan emas. (4)
d. Merkuri
7.2 Klorpromasin
Pigmentasi yang berwarna biru keabuan pada daerah terpajan sinar matahari
dijumpai pada penderita yang mendapat klorpromasin dosis tinggi. Kadang-kadang
dijumpai katarak, opasitas pada komea, dan pigmentasi pada konjunktiva. Secara
mikroskop elektron dijumpai peningkatan melanin di epidermis dan partikel padat
pada makrofag perivaskular di dermis. Penghentian pemberian klorpromasin akan
menghilangkan pigmentasi ini. (4)
7.3 Klofazimin
Obat ini dipakai untuk pengobatan iepra dan dapat menimbulkan warna
kemerahan sampai coklat pada kulit karena akumulasi obat. Ditemukan pigmen coklat
dalam makrofag. (4)
7.4 Karoten
Karoten dapat menyebabkan warna kuning jingga pada kulit. Kadar karoten
dalam darah dapat menyebabkan warna kunihg meningkat pada daerah yang lapisan
subkutannya tebal atau lemak subkutan banyak. Karotenemia dapat terjadi pada
Gambar 10.
KESIMPULAN
melanosit atau dari peningkatan proliferasi melanosit yang aktif. Gangguan kulit ini dapat
Kelainan pigmen dilaporkan sebagai sumber komplain dan alasan ketiga paling
sering untuk konsultasi dermatologi. Terdapat dampak yang berbeda tergantung dari wilayah
geografis, di tempat dimana cuaca lebih hangat dan kulit menjadi lebih terpapar.
Hiperpigmentasi merupakan keluhan yang sering dikeluhkan pada rentan usia antara 15 dan
30 tahun usia dan paling sering di kisaran 40 sampai 54 tahun, terlepas dari warna kulit dan
gender.(3)
disebabkan oleh hormon, radiasi UV, peptide growth factor, mediator kimia atau sitokin. Hal
lapisan basal epidermis mencetuskan pigmentasi warna coklat sampai hitam. Sedangkan, jika
terjadi peningkatan melanin di lapisan papilari dermis, maka akan memberikan warna
keabuan.(2,4)
kongenital atau didapat, tingkat dan pola keterlibatan, derajat pigmentasi dan warna dari
pigmentasi. (4)
DAFTAR PUSTAKA
4. Djuanda A, Suriadiredja AS, Sudharmono A, Wiryadi BE, Kurniati DD, dkk. 2015.
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
5. Al-Hilo MM, Al-Saedy SJ, Tahir AF. A New Diagnostic Approach for Idiopathic
Circumscribed Acquired Hypermelanosis; A Clinicopathological Study, American
Journal of Dermatology and Venereology, Vol. 3 No. 2, 2014, pp. 35-42. doi:
10.5923/j.ajdv.20140302.03. 2014.
7. Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell
DJ,editor. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. Edisi ke-8.
New York: McGraw-Hill; 2012.