Diktat Bimbingan Konseling Bu Nunik
Diktat Bimbingan Konseling Bu Nunik
Diktat Bimbingan Konseling Bu Nunik
I . PENDAHULUAN
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
B. Pengertian
Dalam kehidupan sehari-hari, seiring dengan penyelenggaraan
pendidikan padmba umumnya dan dalam hubungan saling pengaruh
antara orang satu dengan yang lainnya, peristiwa bimbingan setiap kali
dapat terjadi. Orang tua membimbing anak-anaknya, guru membimbing
murid-muridnya, baik melalui kegiatan pembelajaran maupun di luar
pembelajaran.
Para pemimpin (orang yang ahli satu bidang tertentu) membimbing
warganya melalui beberapa kegiatan, misalnya pelaksanaan bimbingan
ibadah haji, bimbingan kepengelolaan LSM, bimbingan pidato,
bimbingan keluarga sakinah dll., baik melalui forum tertetu, media cetak
maupun media elektronika, merupakan bimbingan informal yang
bentuk, isi dan tujuan serta aspek-aspek penyelenggaraannya tidak
dirumuskan secara nyata. Penjelasannya lebih mengedepankan dari
permasalahan yang ditanyakan oleh audient, yang biasanya bekisar pada
beberapa kasus atau pengalaman.
Sejalan dengan semakin berkembangan kajian keilmuan, maka
definisi bimbingan pads saat sekarangpun ikut berubah walaupun
dengan tidak meninggalkan esensinya sebagai proses kegiatan
pemberian bantuan.
Bimbingan dan konseling merupakan satu pengertian yang
diadopsi dari bahasa ingris guidance and couseling. Secara harfiyah
istilah guidance dari akan kata guide, berarti 1. Mengarahkan (to
direct), 2. Memandu (to pilot), 3. Mengelola (to manage) dan 4.
Menyetir (to steer)
Beberapa definini tentang bimbingan diantaranya sebagai berikut:
1. Bimbingan adalah bantuan yang dibearikan oleh seseorang laki-laki
atau perempuan, yang memiliki kepribadian yang memadai dan
terlatih dengan baik kepada individu-individu setiap usia untuk
membantnya mengatur kegiatan kehidupannya sendiri,
mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan
sendiri dan menanggung bebannya sendiri. (crow&crow, 1960)
2. Bimbinan dapat diartikan sebagai bagian dari keseluruhan
pendidikan yang membantu menyediaakan kesempatan-
kesempatanpribadi dan layanan staf ahli dengan caramana setiap
individu dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan dan
kesanggupannya sepenuh-penuhnyasesuai dengan ide-ide
demokrasi (Mortensen&Schmuller, 1974). dalam (Prayitno&
Erman Emti, 2004:94)
3. Donald G. Montersen dan Alan M. Schmuller (1976) dalam
Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, mengemukakan: Guide may
be defined as that part of the total educational program that halps
provide the personal opportuneties and specialized staff services by
which each individual can develop to the fullest of his ailities and
capacities in terms of the democratic idea.
Gambar:
Keterangan:
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.
Pelaksanaan bimbingan konseling, mengacu
kepada prinsip bahwa setiap individu memiliki
kareateristik yang berbeda-beda, merekapun
mempunyai kekurangan da kelebihan sendiri-sendiri,
yang kesemuanya adalah merupakan ujian dari-Nya.
Ketika anak memiliki kekurangan, maka
sesungguhnya itu adalah ujian dan harus dihadapi,
diantisipasi dan dibimbing dengan sebaik-baiknya.
21. Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak
menyebut Allah.
10. Asas kasih sayang. Setiap orang memerlukan cinta kasih dan
rasa sayang dari orang lain. Rasa ini dapat menundukkan dan
mengalahkan banyak hal. sayangilah siapa saja yang ada di
bumi ini, maka penghuni langit akan menyayangimu.
(HR.Thabrani dan Hakim, hadist shoheh)
11. Asas saling menghormati dan menghargai. Kedudukan
pembimbing/konselor dengan yang dibimbing pada dasarnya
sama atau sederajat, oleh karenanya hubungan yang terjalin
merupakan hubungan yang saling menghormati, sesuai
dengan kedudukannya sebagai makhluk Allah.
12. Asas musyawarah. Dalam proses bimbingan terjadi dialog
yang terbuka, tidak ada rasa tertekan atau memiliki keinginan
untuk menang maupun kalah.
13. Asas keahlian. Dalam hadist disebutkan: jika suatu perkara
diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggu
sajalah saatnya kehancuran.
E. Etika seorang Konselor Islami
Etika dapat diartikan sebagai sopan santun atau akhlak, yakni
akhlak konselor terhadap kliennya (Pendidik terhadap peserta
didik). Etika yang dimaksud adalah usaha konselor untk selalu
menjaga reputasi dan harga diri klien sehingga pelaksanaan
bimbingan dapat berhasil sesuai target yang ditemtukan.
Konselor/pendidik di TK/PAUD, dalam konteks ajaran
Islam harus selalu berprinsip pada Alquran dan Hadist yang
diikuti dengan perhatian terhadap tumbuh kembang peserta
didik yang membutuhkan bantuan. Adapun etika yang harus
dimiliki konselor adalah:
1. Berniat tulus dan ihlas, seperti sabda Rasulullah saw: yang
artntainya: sesungguhnya setiap pekerjaan itu tergantung
pada niatnya...
2. Mempunyai pengetahuan tentang psikologi anak.
Guru/pendidik dituntut untuk lebih kreatif dalam memberi
stimulasi pembelajaran. Kondisi anak saat ini belum tentu
mencerminkan kondisi anak pada masa yang akan
datang.misalnya anak yang dikatakan nakal, maka
sebenarnya itu tidak selalu menunjukkan bahwa dia akan
menjadi manusia yang tidak baik pada masa yang akan
datang, karena sebenarnya sikap dan perilaku anak saat ini
dapat diperbaiki,terutama disaat masih usia dini
3. Menjaga rahasia. Permasalahan anak yang bersifat fisik
mungkin tidak menjadi masalah jika diketahui oleh orang lain,
guru dan pembimbing hanya bertugas untuk memotivasi dan
memberi nasehat agar orangtua dan anak tetap optimis
dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari. pembimbing
yang islami juga harus mengkaitkan nasehatnya dengan
berpedoman kepada Alquran dan sunnah rasul.
Guru/pembimbing perlu menguasai kata-kata (nasehat)
yang dapat menjawab setiap ungkapan negatif yang sesekali
mungkin terlontar dari orangtua maupun peserta didik, kata-
kata yang mengundang cinta dan kasih sayang. Allah
berfirman:
33. siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang
menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan
berkata: "Sesungguhnya aku Termasuk orang-orang yang
menyerah diri?"
BAB III
PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING ISLAMI PAUD
A.CIRI BIMBINGAN DAN KOSELING ANAK USIA DINI
Perkembangan yang terjadi pada anak berkenaan dengan
aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, nurtisi dan social emosional
yang telah menjadi landasan pelaksanaan bimbingan konseling,
tidak bisa berkembang sendiri-sendiri, tetapi satu sama lain saling
mempengaruhi, misalnya aspek bahasa. Bahasa merupakan alat
untuk menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain yang
sekaligus berfungsi untuk memahami pikiran dan perasaan orang
lain. Melalui bahasa anak dapat memperoleh pengetahuan, dan
dengan bahasa pula anak dapat berkomunikasi dengan sesamanya.
Berdasarkan hal tersebut, terlihat bahwa perkembangan bahasa
pada anak terkait dengan perkembangan kognitif dan social.
Apabila perkembangan bahasa anak terhambat, maka
perkembangan kognitif dan sosialnyapun akan mengalami
hambatan.
Berdasarkan pada hal di atas, maka seorang guru perlu mengetahui
karakteristik peserta didiknya yang berbeda-beda, begitu pula
dengan tumbuh kembangnya setiap aspek yang dimiliki.
Beberapa ciri bimbingan dan konseling bagi anak usia dini yang
dapat dijadikan rujukan bagi guru atau pendamping adalah sebagai
berikut:
1. Pola pikir peserta didik merupakan satu kunci seorang pendidik
untuk bisa memahami apa yang disampaikan saat diketahui ia
sedang membutuhkan bantuan, karena kemampuan anak untuk
mengungkapkan suatu masalah tidak bisa langsung dipahami,
baik bahasa maupun sikapnya ketika memberikan informasi
yang sebenarnya kepada pembimbing.
2.Pelaksanaan bimbingan terintegrasi dengan pembelajaran
Pelaksanaan bimbingan dan konseling dilakukan bersama-sama
dalam proses pembelajaran, dalam arti bahwa seorang
guru/pembimbing ketika merencanakan pembelajaran, maka
direncanakan pula program bimbingannya.hal ini berangkat
dari pandangan bahwa pengembangan anak usia dini dilakukan
secara bersama dalam semua aspek perkembangan termasuk
membantu mengatasi sebuah permasalahan yang dialami anak.
3. Waktu pelaksanaan bimbignan sangat terbatas
Pemanfaatan waktu yang efisien oleh guru atau pendamping
akan mempengaruhi hasil yang ditunjukkan anak berupa
perubahan tingkah laku yang diharapkan. Pengembangan
seluruh aspek perkembangan secara umum tidak dapat
dipisahkan.
4. Pelaksanaan bimbingan dilakukan dalam nuansa bermain.
Bermain merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan
dengan dunia anak, merupakan kegiatan yang menyenangkan
yang tidak bisa dirasakan atau dibayangkan oleh orang dewasa.
5. Ada keterlibatan dengan teman sebaya
Kebutuhan anak akan teman sebaya menjadikan pelaksanaan
bimbingan konseling dapat berjalan lebih baik dan perlu
dipertimbangkan terutama untuk mengatasi hal-hal yang
berkaitan dengan masalah social emosional.
7. Adanya keterlibatan orangtua
Orang tua merupakan pihak yang tidak dapat dipisahkan dari
proses bimbingan dan konseling, karena orangtua merupakan
orang yang paling dekat dengan anak. Guru atau pendamping
adalah pengganti orangtua, maka dengan waktu yang relative
terbatas guru harus mampu menggunakan dengan efektif dan
juga mampu mengkomunikasikan dengan orang tua peserta
didik
B. PENYUSUNAN PROGRAM
L ayanan Bimbingan Konseling pada PAUD dan TK, sebagai bagian
integral dalam keseluruhan program pendidikan AUD tidak akan
tercapai secara optimal tanpa adanya perencanaan yang sistematis,
terarah, dan terpadu, sebagai acuan dasar untuk membuat program
pelaksanaan kegiatan bimbingan.
Dalam tahap perencanaan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu:
1. Pengumpulan data diperlukan sebagai bahan dasar bagi penyusunan
program
2. Penyusunan program dilakukan secara bersama dengan seluruh
tenaga kependidikan di TK termasuk orangtua di bawah koordinasi
kepala TK
3. pelaksanaan dengan memberi kesempatan kepada semua pihak yang
terkait untuk memahami program serta peranan masing-masing
dalam pelaksanaannya
4. Penyediaan fasilitas yang diperlukan ( PKBTK:1995,Pedoman
bimbingan)
1. Rencana program yang berisi tujuan, lingkup, kegiatan, alat bantu dan
evaluasi program bimbingan
2. Pelaksanaan program dan
3. Evaluasi program
C. ENGELOLAAN
Kegiatan layanan ,bimbingan akan berlangsung secara efektif apabila
dikelola secara tepat dan baik. Untuk itu diperlukan adanya kejelasan
mengenai organisasi, uraian tugas personil, pengawasan bimbingan sarpras
dan kerjasama dengan pihak lain yang terkait.
1. Organisasi: kerena pelaksanaan bimbingan di TK adalah terpadu dengan
seluruh aktivitas pendidikan, maka setiap guru kelas, selain bertugas untuk
menyampaikan materi pelajaran, ia sekaligus malaksanakan layanan
bimbingan yang terpadu dalam kegiatan proses belajar mengajar. Namun
apabila kondisi memungkinkan, dapat disediakan tenaga pembimbing
khusus untuk membantu jika terjadi hal-hal diluar kemampuan pendidik.
2. Uraian tugas personil
Agar para pembimbing atau personel sekolah lainnya mampu memberikan
layanan bimbingan secara bermutu, maka memungkinkan sekali jika
peningkatan pengetahuan tentang bimbingan konseling lebih diperdalam
dan diperluas, baik yang dilaksanakan melalui seminar, penataran,
lokakarya maupun kegiatan lain yang mendukung. Melalui kegiatan
pengembangan ini diharapkan para personel sekolah memiliki kompetisi
atau kemampuan sesuai dengan deskripsi kerja masing-masing, dengan
penjelasan sebagai berikut:
a. Kepala Taman Kanak-kanak
Kepala sekolah sebagai penanggungjawab kegiatan pendidikan termasuk
layanan bimbingan, mempunyai tugas sebagai berikut:
1) Mengkoordinasikan perencanaan program dan pelaksanaan kegiatan
layanan bimbingan bersama guru dan orangtua
2) Menyediakan tenaga, sarana dan fasilitas yang diperlukan
3) Melakukan supervisi terhadap perencanaan , pelaksanaan dan penilaian
kegiatan layanan bimbingan. Dan (dalam syamsu yusuf&Juntika N,
2006.) ditambah dengan
4) Menerapkan kebijakan yang menunjang terciptanya iklim pendidikan di
sekolah yang kondusif bagi perkembangan siswa secara optimal
5) Memahami kedudukan program bimbingan konseling sebagai salah satu
komponen penting pendidikan yang harus dilaksanakan di sekolah
6) Memahami konsep dasar dan karakteristik siswa
7) Melakukan pengawasan untuk menjamin terlaksananya layanan
bimbingan secara tepat, baik secara teknis maupun administrative yang
dilakukan secara terus menerus. Fungsi kepengawasan layanan
bimbingan adalah memantau, menilai, memperbaiki, meningkatkan dan
mengembangkan kegiatan layanan bimbingan di TK..
b. Guru Kelas/pendamping
1) Menentukan tujuan program bimbingan dan konseling yang akan
dilakukan, sesuai dengan kebutuhan anak dan lingkup atau hal yang akan
dibimbing misalnya bimbingan tentang menjaga kesehatan, maka guru
dapat memilih kegiatan bercakap-cakap tentang pembiasaan mandi,
menggosok gigi, membuang sampah dll.
2) Melakukan koordinasi dengan kepala TK dan orangtua, terutama dalam
pelaksanaan konseling karena permasalahan yang dimiliki anak dapat
berasal dari anak sendiri, lingkungan maupun orangtua
3) Menentukan alat bantu yang akan digunakan. Alat bantu ini adalah semua
fasilitas dan sumber belajar yang ada yang dapat digunakan untuk
membantu pelaksanaan bimbingan dan konseling bagi anak usia dini.
Misalnya media gambar, buku cerita untuk memberikan bimbingan
tentang etika bergaul atau bagaimana berteman yang baik dengan
sesamanya.
4) Melaksanakan kegiatan layanan bimbingan dengan mengintegrasikan
pada kegiatan pembelajaran masing-masing, dan tidak ada waktu khusus ,
oleh karenanya dalam menentukan kegiatan program, guru/pendamping
perlu memilih atau menentukan kegiatan yang biasa dilakuakan pada
anak usia dini, misalnya dengan bermain peran, berceritera, bercakap-
cakap dll.
5) Mengevaluasi pelaksanaan program. Adalah penilaian terhadap proses
dan hasil pelaksanaan bimbingan dan konseling. Apakah mereka
menyusun rancangan program dan melaksanakan program sesuai dengan
yang sudah direncanakan? Sedangkan evaluasi yang terkait dengan hasil
yang dicapai diarahkan pada anak usia dini apakan mereka menunjukkan
adanya peningkatan kemampuan sesuai dengan sesuai dengan yang
ditetapkan?
6) Menganalisis hasil layanan bimbingan
7) Melaksanakan tidak lanjut dengan mengirim anak ke ahli yang tepat
berdasarkan hasil penilaian.
Petemuan ke 9
19-12-2011
D. LINGKUP LAYANAN
BIMBINGAN
Memperhatikan Menjaw
apa yang guru be
diterangkan
guru
1. Ani
2. Nino
3. Bimo
4. Saleh
*Jawaban diberi tanda cek ()
Kesimpulan :
Guru/pendamping
( )
Kelas/kelompok :
.
Hari/tanggal observasi :
.
Kesimpulan :
:
Guru/pendamping
Observer,
(Yuniar damayant)
Dst.
Observer,
(Yuniar fathonah)
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah:
Menyiapkan catatan miskipun sederhana, yang penting
catatan asli
Tanggal waktu dan tempat pencatatan harus ada
Peristiwa harus dicatat apa adanya
Peristiwa yang dipilih harus bermanfaat dan punya arti
dalam penyelidikan
Dalam pelaporan hasil observasi harus dipisahkan antara
peristiwa dengan interpretasi
4) Daftar cek, yakni kegiatan observer dalam menyiapkan daftar kegiatan dan
menyediakan kolom kosong untuk mencatat gejala yang mungkin muncul tibe-tiba
dan mungkin belum ditetapkan lebih dulu..dalam menggunakan daftar cek observer
tinggal memberi cek (tanda ) bila gejala yang ingin diketahui muncul, dan jika tidak
muncul gejalanya, maka daftar cek tersebut kosong. Daftar cek ini bisa berbentuk
kelompok dan juga bisa berbentuk individu.
Nama : adin
Kelas/sekolah : A2/TK RA. Kerakbumi
Aspek yang diobservasi : ada tidaknya perilaku
mengganggu
Teman
Hari
Situasi
senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1. Di dalam
kelas
2. Di luar kelas
3. Diruang
Bermain
A b c d e f g h
1. Bermain dengan teman X x x x x
x
2. Diam saja X X
3. Menentang guru
X
4. Mendominasi teman
X
Interpretasi : c. cenderung aktif miskipun terkadang menentang guru
1. Kelebihan Observasi:
- Waktu yang digunakan tidak terlalu lama karena
guru/pendamping cukup memberikan tanda cek atau gambaran
perilaku yang ditampakkan anak
- Observasi memungkinkan pencatatan yang serempak untuk
beberapa anak khususnya bila menggunakan pedoman observasi
terstruktur
- Tidak membutuhkan biaya besar
- Hanya dilakukan dengan cara mengamati saja tidak perlu
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi
2. kekurangan observasi;
- Guru hanya mengamati yang Nampak pada anak, kurang
mendapatkan informasi yang mendalam tentang permasalahan
atau perkembangan yang terjadi pada anak
- Perilaku yang Nampak belum tentu menggambarkan masalah
atau perkembangan yang sebenarnya pada anak
- Timbulnya suatu kejadian yang hendak diobservasi tidak selalu
dapat diramalkan sebelumnya oleh guru/pendamping sehingga
sukar untuk menentukan waktu yang tepat untuk melakukan
observasi
- Observasi banyak tergantung kepada faktor-faktor yang tidak
dapat dikontrol, seperti cuaca, berbagai kegiatan yang
berlangsung tiba-tiba.
b. Wawancara (percakapan); adalah suatu teknik
pengumpulan data yang dapat dilakukan guru/pendamping untuk mendapatkan
informasi tentang perkembangan dan permasalahan anak dengan cara melakukan
percakapan langsung baik dengan anak maupun dengan orangtua (Syaodeh: 2008) ,
atau dapat juga dikatakan sebagai suatu proses tanya jawab langsung, antara dua
orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang
lain dan mendengarkan sendiri suaranya (DEPDIKBUD DIRJEN DIKTI:Tt).
Wawancara harus dilakukan dengan hangat dan akrab dan penuh rasa
kekeluargaan, sehingga anak akan senang dan penuh kepercayaan menjawab
semua pertanyaan yang diajukan, oleh karenanya diperlukan pendekatan secara
individual dengan peserta didik yang akan diwawancarai.
Kesimpulan wawancara :.
Guru/pendamping
( )
2. Wawancara tidak terstruktur. Wawancara ini menggunakan pedoman wawancara
yang memuat pokol-pokok pertanyaan. Guru/pendamping dapat
mengembangkan sendiri pertanyaannya sesuai dengan pokok pertanyaan yang
telah disusun, sehingga dapat diperoleh jawaban yang lebih luas dan mendalam.
Aspek sosial
Kesimpulan wawancara :
..
Guru/pendamping
( )
Namasiswa:. Kelas/sekolah :
.
Petunjuk: dalam beberapa hari berikut ini kita akan melaksanakan study tour ke
pantai parangtritis. Kamu dapat membantu ibu guru untuk memilihkan siapa
teman yang akan kamu ajak berjalan bareng ketika sudah sampai di lokasi.
Catatan:
Yogyakarta, tahun
Yang memilih:
( )
Untuk lebih memperjelas uraian dari hasil di atas dapat disusun laporan sebagai
berikut:
A memilih B dan C E memilih D dan F
B memilih C dan D F memilih D dan A
C memilih D dan E G memilih A dan D
D mimilih E dan F H memilih F dan G
Untuk mengetahui dengan jelas hasil angket sosiometri di atas, maka dapat
disajikan dalam bentuk sosiometri sebagai berikut:
Peta Sosiometri
Dengan peta sosiometri di atas mudah diketahui siapa anak yan paling disukai
dan yang paling tidak disukai untuk berjalan bersama dalam satu sekolah.
(paling disukai adalah D dan yang paling tidak disukai adalah B)
Kelemahannya:
1) Informasi yang terkumpul hanya berasal dari ungkapan yang disampaikan
anak
2) Bersifat sangat situasional
e. Pemeriksaan medis
Adalah merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
guru/pendamping untuk mengetahui berbagai kelemahan dan catatan
kesehatan yang perlu diketahui oleh pendidik, mengingat kesehatan
(terutama fisik) akan sangat berpengaruh tehadap pencapaian
perkembangan yang lainnya. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara
periodik dan perlu diagendakan dengan menyesuaikan kegiatan yang lain.
Contoh format pemeriksaan kesehatan:
- Nama :
- Jenis kelamin :
- Kelas/kelompok :
- Tanggal pemeriksaan :
-
Pemeriksa
3. Pelayanan Informasi;
adalah layanan yang memungkinkan bagi anak dan orangtua untuk
menerima dan memahami berbagai informasi yang dapat menjadi
pertimbangan untuk kelanjutan anak, berupa informasi pendidikan,
sosial maupun kesehatan.
Kegiatan ini dapat dilakukan secara berkala dan dapat dilaksanakan
bersamaan dengan proses pembelajaran (sesuai tema). Informasi yang
dapat diberikan diantaranya:
- Kelanjutan studi
- Kesulitan belajar dan alternative penanganannya
- Cara-cara belajar yang baik
- Cara berteman yang baik
- Tentang perkembangan kesehatan
- Makanan dan minuman
- Obat-obatan terlarang dll., yang membahayangan bagi anak
4. Pelayanan penempatan
Adalah layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik
memperoleh penempatan yang tepat sesuai dengan harapan dan
kemampuan orangtua serta kondisi dan potensi anak. Layanan
penempatan dapat diberikan pada anak yang memiliki kemampuan
berbeda, hal ini dimaksudkan agar anak mendapatkan layanan dan
kesempatan untuk lebih mengembangkan kemampuan yang
dimilikinya.
Selain diberikan kepada anak berkemamuan lebih, layanan
penempatan juga perlu diberikan pada anak berkemampuan kurang.
Hal ini dilakukan karena anak perlu diberi kesempatan untuk
mengembangkan diri sesuai kapasitas kemampuannya. Misalnya
ditemukan seorang anak yang daya pendengarannya terganggu,
selain anak perlu dibawa ke dokter, guru/pendamping perlu
menempatkan anak dengan guru/pendamping sehingga ucapannya
mudah didengar.
5. Layanan Konseling, yakni pemberian bantuan kepada anak yang
bermasalah yang dilakukan secara intensif dan mendalam.
Sasarannya adalah peserta didik yang mengalami kesulitan yang
disebabkan oleh berbagai hall termasuk permasalahan dari diri
sendiri, pengalaman yang diterima dalam keluarga.maupun
lingkungannya. oleh karenanya sasaran konseling di Taman kanak-
kanak adalah : orang tua atau anggota keluarga dan anak yang
mengalami kesulitan.
1
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
c. Saluran; yaitu yang dilalui oleh pesan agar sampai kepada
penerima, atau disebut juga dengan media/medium. Saluran
ini seyogiyanya bebas hambatan, agar pesan-pesan yang
disampaikan tertangkap oleh penerima pesan denggan
lancar sesuai dengan aslinya.
d. Kepada siapa; yaitu sasaran pesan atau komunikan, yang
diharapkan mamu menerima dan mengolah pesan menjadi
simbol-simbol ang dapat mereka pahami.
e. Akibat apa; yaitu kemungkinan apa yang terjadi pada
komunikan setelah ia menerima pean. Apakan ia mengerti
atau tidak. Kalau ia mengerti apakah ia mau melak sanakan
pesan atau tidak.
Selain itu, ada beberapa hal yang mempengaruhi kelancaran
komunikasi, diantaranya komunikator kurang mengauasai
isi pesan
Jenis-jenis Komunikasi yang dapat dijadikan
pertimbangan pada setiap pendidik dalam melaksanakan
bimbingan:
A. Berdasarkan sifat:
1. Komunikasi lansung, yakni komunikasi yang
penyampaian pesannya tidak melalui media, melalui
kata-kata (verbal) dan atau isyarat (non verbal). Pat
Keuntungan dari komunikasi ini adalah bahwa
pesannya dapat disampaikan seara bebas dan berulang-
ulang, sehingga komunikator yakin benar bahwa
komunikan telah dapat menerima dan mamahaminya,
dan juga waktu yang dibutuhkan efisen.
Kelemahannya, komunikan dapat menyasikan
isyarat-isyarat yang menyertai pesan yg disampaikan
dengan kata-kata. Hal ini terkadang membantu
terjadinya pengaruh pesan terhadap pikiran, sikap dan
perbuatan komunikan.
2. Komunikasi tidak langsung, yakni komunikasi yang
dilaksanakan melalui perantara atau media, yang dibuat
dengan sengaja melalui perencanaan, misal: surat,
blangko, tlephon dll.
B. Berdasarkan Bentuk
1. Komunikasi pribadi
Interpersonal communication (antar pribadi), yakni yang
menyangkut komunikasi dengan orang lain melalui
persepsi kita tentang orang itu dan intrapersonal
communication (intra pribadi) yakni yang berkaitan
dengan proses pengelolaan informasi yang diperoleh
dari objek di luar diri kita, mulai dari kegiatan sensasi,
persepsi, memori dan berpikir
2. Komunikasi kelompok (group communication), adalah
komunikasi antar anggota kelompok, sehingga
dimungkinkan terjadi saling berbagi informasi dan
saling mempengaruhi, baik kelompok kecil maupun
kelompok besar
3. Komunikasi massa ( Mass communication), komunikasi
ini mempunyai sasaran yang luas, yakni masyarakat.
C. Berdasarkan Tujuan:
1. Perubahan sosial (Social change), yakni komunikasi
yang dilakukan dengan berbagai cara, langsung maupun
tidak langsung dengan media dengan maksud menajak
masyarakat untuk berpartisipasi daam suatu kegiatan
yang bertujuan merubah kondisi masyarakat menjadi
lebih baik.
2. Perubahan sikap (attitude change), yakni komunikasi
yang bertujuan untuk mengganti sikap orang atau
kelompok orang agar mereka mempunyai sikap yang
diinginkan oleh komunikator.
3. Perubahan pendapat (opinion change), bertujuan untuk
merubah pendapat seseorang atau masyarakat yang
dianggap kurang baik atau kurang menguntungkan.
4. Perubahan tingkah laku (behavior change)
Sedangkan ciri komunikasi guru yang mempunyai
kemampuan interpersonal yang baik adalah sebagai
berikut:
1. Keterbukaan (openess), adalah suatu sikap terbuka,
baik guru sebagai koomunikator maupun pihak lain
sebagai komunikan. Komunikasi bersifat dialogis dan
humanistik.
2. Empati (empaty), yaitu sikap yang mampu
merasakan dan menghayati perasaan orang lain. Jadi
komunikator tidak terlalu bersifat formal dan
instruktif, tanpa mempertimbangkan kondisi
komunikasi
3. Dukungan (supportiveness) yaitu sikap yang
membuat situasi berjalan lancar
4. Rasa positip (positivism), yaitu sikap yang
memandang suatu gejala atau kejadian dari sudut
yang baik. Sikap seperti ini akan menciptakan
suasana akrab, tidak kaku dan tegang, Hal itu akan
menunjang keberhasilan komunikasi yang
diinginkan.
5. Kesamaan (equality), yaitu sikap yang melihat pihak-
pihak yang berkomunikasi itu sama, dalam arti sama-
sama membutuhkan atau saling membutuhan.