POSYANDU
POSYANDU
POSYANDU
LAPORAN PHRS 4
POSYANDU DAN MASALAH_MASLAHNYA
PUSKESMAS IV KONI KOTA JAMBI
Disusun oleh:
Krisna Adhitya Wilantara Yusuf (G1A111066)
Ayu Indira ()
Dosen Pembimbing :
dr. Syahril Badar, M.Kes
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
untuk mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pelayanan
Posyandu di wilayah kerja Puskemas Koni Kota Jambi tahun 2015.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagi penulis
Penulis dapat memahami pelaksanaan kegiatan dan masalah-masalah
yang ditemui dalam pelayanan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas
Koni
2. Bagi Puskesmas
Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan
mutu pelayanan Posyandu di puskesmas, sehingga Posyandu dapat
berjalan dan berkembang secara optimal dalam meningkatkan kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal, serta
mampu berpartisipasi secara aktif bersama dengan Puskesmas dan lintas
sektor yang terkait dalam meningkatkan mutu pelayanan Posyandu untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat itu sendiri.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
gizi yang di lakukan penimbangan balita. Sasaran penduduk posyandu adalah ibu
hamil, ibu menyusui, pasangan usia subur dan balita.4
Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga
dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelaksanaannya
dilakukan secara koordinatif dan integratif serta saling memperkuat antar kegiatan
dan program untuk kelangsungan pelayanan di Posyandu sesuai dengan
situasi/kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek
pemberdayaan masyarakat.2,3
3. Bagi Puskesmas1
a. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer dan
pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.
b. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
c. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.
3. Posyandu Purnama4
Adalah posyandu yang telah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per
tahun, dengan rata rata jumlah kader 5 orang atau leih, cakupan kegiatan
utama lebih dari 50%, sudah ada program tambahan seperti sanitasi dasar,
kesehatan lingkungan, pengobatan dasar. Meskipun ada kegiatan dana sehat,
tetapi belum optimal, sehingga intevensi yang dilakukan adalah pelatihan dana
sehat untuk kader gizi
4. Posyandu Mandiri4
Adalah posyandu yang sudah mantap karena dapat melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata rata jumlah kader 5 orang atau lebih,
cakupam 5 program utama sudah diatas 50%, dengan dana sehat yang kuat.
Intervensi yang harus dilakukan adalah pembinaan dana sehat oleh petugas
kesehatan dan memperbanyak program tambahan sesuai dengan kemampuan
masing masing.
2. Pendekatan Eksternal
Tujuan pendekatan eksternal adalah mempersiapkan masyarakat,
khususnya tokoh masyarakat, sehingga bersedia mendukung penyelenggaraan
Posyandu. Untuk ini perlu dilakukan berbagai pendekatan dengan tokoh
masyarakat yang bertempat tinggal di daerah setempat. Jika di daerah tersebut
telah terbentuk Forum Peduli Kesehatan Kecamatan, pendekatan eksternal ini juga
dilakukan bersama dan atau mengikutsertakan Forum Peduli Kesehatan
Kecamatan. Dukungan yang diharapkan dapat berupa moril, finansial dan
material, seperti kesepakatan dan persetujuan masyarakat, bantuan dana, tempat
penyelenggaraan serta peralatan Posyandu.
(jika telah terbentuk). Peserta MMD adalah anggota masyarakat setempat. Materi
pembahasan adalah hasil SMD serta data kesehatan lainnya yang mendukung.
Hasil yang diharapkan dari MMD adalah ditetapkannya daftar urutan masalah dan
upaya kesehatan yang akan dilakukan, yang disesuaikan dengan konsep Posyandu
yakni KIA, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare. Jika masyarakat
menetapkan masalah dan upaya kesehatan lain di luar konsep Posyandu, masalah
dan upaya kesehatan tersebut tetap dimasukkan dalam daftar urutan.
(BKB) dan Pembinaan Anak Usia Dini (PAUD), Posyandu tersebut disebut
dengan nama Posyandu Terintegrasi. Peresmian Posyandu dilaksanakan
dalam suatu acara khusus yang dihadiri oleh pimpinan daerah, tokoh serta
anggota masyarakat setempat.
d. Penyelenggaraan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu Setelah Posyandu
resmi dibentuk, dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan Posyandu secara
rutin, berpedoman pada panduan yang berlaku. Secara berkala kegiatan
Posyandu dipantau oleh Puskesmas, yang hasilnya dipakai sebagai
masukan untuk perencanaan dan pengembangan Posyandu selanjutnya
secara lintas sektoral.
sekretaris, dan bendahara serta kader Posyandu yang merangkap sebagai anggota.
Kemudian dari beberapa Posyandu yang ada di suatu wilayah (desa/kelurahan
atau dengan sebutan lain), selayaknya dikelola oleh suatu Unit/Kelompok
Pengelola Posyandu yang keanggotaannya dipilih dari kalangan masyarakat
setempat. Unit Pengelola Posyandu tersebut dipimpin oleh seorang ketua, yang
dipilih dari para anggotanya. Bentuk organisasi Unit Pengelola Posyandu, tugas
dan tanggung jawab masing-masing unsur Pengelola Posyandu, disepakati dalam
Unit/Kelompok Pengelola Posyandu bersama masyarakat setempat. Contoh
alternatif Bagan Kepengurusan Pengorganisasi Posyandu di desa/kelurahan atau
sebutan lainnya sebagai berikut:1
yaitu menuliskan nama ibu hamil pada formulir atau register ibu hamil dan
wanita usia subur
b. Meja II
Penimbangan bayi atau balita, mencatat hasil penimbangan pada
secarik kertas yang akan dipindahkan pada KMS, penimbangan ibu hamil.
c. Meja III
Pengisian KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan
balita dari secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.
d. Meja IV
Terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
1) Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan
berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dan
anak yang bersangkutan
2) Memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada
data KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah
yang dialami sasaran
3) Memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan untuk balita,
ibu hamil dan menyusui dengan langkah yaitu dimana balita yang
apabila berat badannya dibawah garis merah (BGM) pada KMS 2
kali berturut-turut berat badannya tidak naik, kelihatan sakit (lesu,
kurus, busung lapar), ibu hamil atau menyusui apabila keadaan kurus,
pucat, bengkak kaki, pusing, perdarahan, sesak nafas, gondokan, dan
orang sakit
4) Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader Posyandu
misalnya dalam pemberian pil tambah darah (pil besi), vitamin A,
oralit.
e. Meja V
Merupakan kegiatan pelayanan sector yang biasanya dilakukan
oleh petugas kesehatan, Pusat Layanan Keluarga Berencana (PLKB),
Pusat Program Layanan (PPL). Pelayanan yang diberikan yaitu pelayanan
imunisasi, pemeriksaan kehamilan, pelayanan keluarga berencana (KB)
berupa IUD dan suntikan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan,
pemberian tablet zat besi (Fe), vitamin A.6,7
15
Adalah data jumlah balita yang terdaftar dan mendapat Kartu Menuju Sehat
(KMS).
3. Data D
Adalah data jumlah balita yang datang dan menimbang berat badannya di
bulan tersebut.
4. Data N
Adalah data jumlah balita yang ditimbang dan naik berat badannya
5. Data BGM
Adalah data jumlah balita yang ditimang dan berada pada Bawah Garis Merah
(BGM).
1. Proporsi D/S
Yaitu jumlah balita yang ditimbang berat badannya pada periode waktu tertentu
diandingkan dengan jumlah seluruh balita tertentu. Hal tersebut menunjukkan
tinggi rendahnya tingkat partisipasi masyarakat terhadap posyandu.
2. Proporsi K/S
Yaitu balita yang tercatat dan memiliki KMS dibandingkan dengan jumlah
seluruh alita tertentu. Hal tersebut menunjukkan cakupan penimbangan yang
dilakukan di wilayah tersebut.
3. Proporsi N/D
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dan naik berat badannya dibandingkan
dengan jumlah balita yang datang dan menimbang berat badannya pada periode
waktu tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa berhasil tidaknya program
posyandu.
4. Proporsi BGM/D
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dan berat badannya di Bawah Garis Merah
dibandingkan dengan jumlah balita yang datang dan menimbang erat badannya
pada periode waktu tertentu.
5. Cakupan N/S
17
Yaitu jumlah balita yang ditimbang dan naik berat badannya dibandingkan
dengan jumlah seluruh balita tertentu. Hal ini menunjukkan hasil program
puskesmas.
3. Imunisasi
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada
petugas Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan
program, baik terhadap bayi dan balita maupun terhadap ibu hamil.
4. Gizi
19
2.13. Pembiayaan
Pembiayaan Posyandu berasal dari berbagai sumber, antara lain:1,2
1. Masyarakat
a. Iuran pengguna/pengunjung Posyandu
b. Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat
c. Sumbangan/donatur dari perorangan atau kelompok masyarakat
d. Sumber dana sosial lainnya, misal dana sosial keagamaan, zakat,
infaq, sodaqoh (ZIS), kolekte, punia paramitha, dan sebagainya.
21
3. Hasil Usaha
Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha yang hasilnya
disumbangkan untuk biaya pengelolaan Posyandu. Contoh kegiatan usaha
yang dilakukan antara lain:
a. Kelompok Usaha Bersama (KUB)
b. Hasil karya kader Posyandu, misalnya kerajinan, Taman Obat
Keluarga (TOGA)
4. Pemerintah
Bantuan dari pemerintah terutama diharapkan pada tahap awal
pembentukan, yakni berupa dana stimulan atau bantuan lainnya dalam
bentuk sarana dan prasarana Posyandu yang bersumber dari dana APBN,
APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, APBDes dan sumber lain yang sah
dan tidak mengikat.
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA
1. Data Primer
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara.
Wawancara dilakukakan pada penanggung jawab bagian posyandu
mengenai pelaksanaan posyandu dan permasalahannya.
2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari laporan bulanan pelaksanaan posyandu
dari bulan Januari Oktoberber 2015.
BAB IV
ANALISIS MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
Tabel 4.1 Daftar jumlah ketenagaan di Puskesmas IV KONI Kota Jambi Kota
Jambi
No. Ten a g a K e s e h a t a n Jumlah
24
1 . D o k t e r u m u m 2
2. Dokter Gigi 1
3. Bidan 9
4. Perawat 5
5. Perawat Gigi 2
6. Apoteker 0
7. Tenaga Teknis Kefarmasian 3
8. Kesehatan Masyarakat 1
9. Kesehatan Lingkungan 3
10. Nutrisionis 1
11. Analis Kesehatan 2
12. Tenaga Kesehatan Lainnya 35
T o t a l 64
4.2. Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Koni
Dari hasil pengamatan ditemukan bahwa jumlah posyandu di wilayah
kerja Puskesmas Koni Kota Jambi tahun 2015 berjumlah 16 unit posyandu yaitu 1
posyandu di Kelurahan Pasar, 1 posyandu di Kelurahan OKH, 7 posyandu di
Kelurahan Beringin, dan 7 posyandu di Kelurahan Sungai Asam, dengan jumlah
petugas kesehatan 35 orang dan jumlah kader 80 orang dari seluruh posyandu. Hal
ini sebagaimana ditunjukkan pada tabel dibawah.
Tabel 4.2 : Jumlah Posyandu, Petugas Kesehatan Posyandu, dan Kader Posyandu
di Wilayah Kerja Puskesmas Koni Kota Jambi Tahun 2015
Sirsak RT 09,10,19,23
Jeruk Rt 20,21
4 Pola Pelayanan
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Koni Kota Jambi tidak
menerapkan sistem 5 meja dengan baik dikarenakan pada waktu kegitan
tidak semua kader datang walupun datang semua kegiatan sistem 5
meja tidak berjalan dengan baik dikarenakan tidak ada pembagian tugas
antar kader. Informasi ini diperoleh dari pengamatan dan wawancara
dengan ibu kader Posyandu Nuri yaitu jika ada bayi/balita yang datang,
dilayani oleh 1 atau 2 orang kader saja, jadi sistemnya saling membantu
tidak ada tugas tersendiri. Begitu juga dengan petugas kesehatan, dari
hasil pengamatan, pengisian KMS dilakukan oleh petugas kesehatan..
5 Kegiatan Posyandu
Posyandu di wilayah kerja Koni pada umumnya tidak melakukan
semua kegiatan utama Posyandu yang telah ditetapkan seperti kegiatan
imunisasi dan pemberian tablet besi tapi 2 tahun sekali dilakukan
27
3 Pemecahan Masalah
1. Petugas kesehatan dan kader hadir pada saat kegiatan Posyandu, dengan
cara
Jadwal Posyandu sebaiknya siang-sore hari sehingga tidak
menggangu tugas petugas kesehatan di Puskesmas
Adanya pengawasan berupa absen hadir kader dan petugas
kesehatan
Petugas kesehatan tidak diberikan tugas rangkap pada saat hari
pelayanan posyandu
Jika petugas posyandu tidak bisa melakukan posyandu pada hari
yang ditentukan, diharapkan untuk memberitahukan kepada kader
dan masyaratkat untuk diganti pada hari lainnya.
28
3. Imunisasi
Imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program, baik
terhadap bayi dan balita maupun terhadap ibu hamil.
4. Gizi
Penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan,
penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin A dan
pemberian sirup Fe. Khusus untuk ibu hamil dan ibu nifas ditambah
dengan pemberian tablet besi serta kapsul yodium untuk yang
bertempat tinggal di daerah gondok endemic.
6. prinsip 5 meja :
Penimbangan bayi atau balita, penimbangan ibu hamil.
Pengisian KMS
Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data
kenaikan berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada
ibu dan anak yang bersangkutan
Memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada
data KMS anaknya.
30
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Agar kader lebih aktif untuk mengajak ibu dan balita ke Posyandu.
2. Melakukan kegiatan tambahan agar menarik Ibu dan balita untuk datang ke
Posyandu, seperti pemberian penghargaan kepada balita sehat yang rutin
datang dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu, pemberian imunisasi kepada
bayi/balita
3. Kerja sama dengan Ketua RT dan Lurah agar bisa melakukan penyuluhan
kepada masyarakat untuk datang setiap pelaksanaan posyandu
4. Kader perlu dilatih agar bisa melakukan penyuluhan kepada Ibu balita untuk
status gizi balita yang kurang, ataupun sebaliknya memberikan pujian
kepada bayi/balita yang status gizinya baik.
DAFTAR PUSTAKA