0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
282 tayangan17 halaman

Teknik Pidato Dan Presentasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1/ 17

Teknik Pidato dan Presentasi

Oleh :

Milia Rahman

(131415021040)

Fransiskus Simanjuntak

(1415021045)

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknik

Universitas Lampung

2016
Teknik Pidato dan Presentasi

Milia Rahman1), Fransiskus Simanjuntak2)


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik-teknik berpidato atau


presentasi yang baik dan benar. Pidato merupakan kegiatan berbicara yang kita
lakukan di depan umum. Presentasi adalah penyajian atau penyampaian karya
tulis atau karya ilmiah seseorang di depan forum undangan/peserta atau suatu
kegiatan berbicara didepan masyarakat/khalayak ramai (audiens), dalam rangka
mengajukan suatu ide atau gagasan untuk mendapatkan pemahaman atau
kesepakatan bersama.

Namun, tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut. Masing-masing meliputi
pengertian pidato, tahap persiapan pidato, memilih topik dan tujuan, merumuskan
judul, tahap penyusunan pidato, memilih kata-kata, tahap-tahap penyampaian
pidato, keyakinan dan pengendalian diri, pengertian presentasi audiens, media
presentasi. Karya Tulis Ilmiah ini dimaksudkan sebagai dasar untuk memahami
secara umum bagaimana cara kita dalam melakukan pidato dan presentasi.
Dengan mengetahui hal tersebut kita akan lebih memahami bagaimana seharusnya
kita saat berbicara di depan khalayak umum.

Kata Kunci : pidato, presentasi, baik, benar.


I. PENDAHULUAN

I.1 Lartar Belakang

Pidato merupakan kegiatan berbicara yang kita lakukan di depan umum.


Namun, tidak semua orang dapat melakukan hal tersebut. Hal itu karena,
ketidaksiapan ataupun tidak adanya pengalaman berbicara di hadapan orang
banyak meskipun pada dasarnya setiap orang dapat berbicara.

Presentasi adalah penyajian atau penyampaian karya tulis atau karya ilmiah
seseorang di depan forum undangan/peserta atau suatu kegiatan berbicara di
depan masyarakat/khalayak ramai (audiens), dalam rangka mengajukan suatu
ide atau gagasan untuk mendapatkan pemahaman atau kesepakatan bersama.
Kehadiran peserta dalam presentasi bermanfaat untuk membuat presentasi
secara lebih aktif dan lansar, serta efisien dalam jangka waktu yang
ditentukan.
Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau presenter,
sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Agar
presentasi itu dapat berjalan secara selektif, ada beberapa hal yang perlu
diperhitungkan.

Karya Tulis Ilmiah ini dimaksudkan sebagai dasar untuk memahami secara
umum bagaimana cara kita dalam melakukan pidato dan presentasi. Dengan
mengetahui hal tersebut kita akan lebih memahami bagaimana seharusnya
kita saat berbicara di depan khalayak umum.
I.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mahasiswa bisa memiliki skill untuk berpidato dan berpresentasi dengan


baik.
2. Bisa menyampaikan suatu materi dengan metode yang tepat sehingga
audience paham tentang materi yang kita sampaikan.
II. KAJIAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Pidato


Di antara sekian banyak karunia Tuhan yang diberikan kepada manusia
adalah kemampuan berbicara, dan kemampuan inilah yang membedakan
antara mahluk yang bernama manusia dengan mahluk lainnya. Jauh sebelum
orang mengenal huruf A sampai Z ataupun mengenal tulisan, maka orang
terlebih dulu menggunakan bicara sebagai alat komunikasi. Bahkan setelah
tulisan dikenal orang, bicara tetap lebih banyak digunakan. Hal itu
disebabkan bicara memiliki kelebihan, yaitu bicara dapat lebih akrab, lebih
pribadi dan lebih dipahami. Seorang tokoh Jerman, yaitu Hitler mengatakan
Setiap gerakan besar di dunia ini dikembangkan oleh ahli-ahli pidato dan
bukan oleh ahli- ahli tulisan.

Dalam kehidupan sehari-hari, sebagian besar waktu dihabiskan untuk


kegiatan komunikasi, terutama bicara. Pada saat-saat tertentu, ternyata
diperlukan kemampuan khusus untuk berbicara. Kemampuan bicara ini
penting salah satunya pada saat kita melakukan pidato atau berbicara di depan
orang banyak. Oleh karena itu kemampuan berbicara harus diolah dan
dipelajari sehngga pesan yang ingin disampaikan dalam pidato dapat diterima
dengan jelas oleh pendengar.
II.2 Tahap Persiapan Pidato
Setiap pidato memerlukan persiapan. Dalam persiapan dapat meliputi
pemilihan topik, penentuan tujuan yang jelas dan pengembangan pokok
bahasan. Berdasarkan ada tidaknya persiapan, maka ada 4 macam pidato,
yaitu: impromptu, manuskrip, memoriter dan ekstempore.
1. Impromtu, yaitu pidato tanpa naskah. Biasanya dilakukan tanpa persiapan
lebih dahulu. Misalnya dalam satu pesta, kita tiba-tiba dipanggil untuk
berpidato.
2. Mauskrip, yaitu pidato dengan naskah. Juru pidato (orang yang berpidato)
membaca naskah dari awal sampai akhir. Misalnya pidato kepala Negara.
3. Memoriter, yaitu pesan pidato ditulis kemudian diingat kata demi kata.
Pada memoriter memerlukan persiapan lebih lama karena harus menulis
isi pidato dan menghafalkannya. Kesalahan yang sering terjadi adalah bila
juru pidato lupa pada satu kata yang harus diungkapkan sehingga bias
mengakibatkan lupa kelanjutan isi pidato.
4. Ekstempore, yaitu jenis pidato yang paling baik. Pidato terlebih dahulu
disiapkan berupa garis besar dan pokok penunjang. Garis besar itu
menjadi pedoman saja dan tidak perlu mengingat kata demi kata. Juru
pidato mengembangkan sendiri pokokpokok atau garis besar pida,
menurut bahsa dan gayanya sendiri.

II.3 Memilih Topik dan Tujuan

Sebelum melakukan pidato, kita harus tahu apa yang akan disampaikan dan
apa yang diharapkan dari orang yang mendengar pidato kita. Ada beberapa
sumber yang dapat dijadikan topic pidato, misalnya pengalaman
pribadi, hobby dan keterampilan, pengalaman pekerjaan, pendapat pribadi,
peristiwa yang sedang hangat dibicarakan, dan lain-lain. Kriteria topik yang
baik meliputi beberapa hal, antara lain :

1. Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan kita. Topik yang
baik adalah topik yang member kemungkinan juru pidato lebih tahu
daripada orang-orang yang diberi pidaro/pendengar/khalayak.
2. Topik harus menarik minat kita. Topik yang paling baik adalah topik yang
kita minati, sehingga pidato akan lebih lancer.
3. Topik harus menarik minat pendengar/khalayak. Topik yang dibicarakan
adalah sesuatu yang diminati khalayak, sehingga khalayak akan lebih
tertarik mendengarkan pidato.
4. Topik harus sesuai denganpengetahuan pendengar/khalayak. Topik yang
tidak dapat direncana oleh khalayak/pendengar berakibat tidak menarik
dan
menyusahkan khalayak.
5. Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya. Topik tidak perlu
terlalu luas untuk menghindari bahasan yang terlalu banyak yang bisa
mengakibatkan ulasan tidak jelas.
6. Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi.
7. Topik harus dapat ditunjang dengan bahn lain. Artinya kalau perlu buku-
buku yang dapat member masukan tentang topic yang dibahas tersedia
sehingga tidak akan kehabisan bahan pidato. Sedangkan tujuan berpidato
ada beberapa macam, antara lain: memberitahukan (menambah
pengetahuan pendengar), mempengaruhi (agar orang lain mempercayai
sesuatu) dan menghibur. Sedangkan tujuan berpidato ada beberapa
macam, antara lain: memberitahukan (menambah pengetahuan
pendengar), mempengaruhi (agar orang lain mempercayai sesuatu) dan
menghibur.

II.4 Merumuskan Judul


Judul yang baik memenuhi tiga syarat :
1. Relevan, artinya ada hubungannya dengan pokok bahasan; 2.
2. Provokatif, yaitu dapat menimbulkan hasrat ingin tahu dan antusiasme
pendengar;
3. Singkat, artinya muda ditangkap maksudnya, pendek kalimatnya dan
muda diingat. Setelah opik, tujuan, dan judul ditentukan, kemudian pidato
dikembangkan sehingga menjadi pesan yang mempunyai nilai
komunikasi yang efektif.

II.5 Tahap Penyusunan Pidato


Bahan-bahan yang sudah dikumpulkan, selanjutnya diatur atau disusun dalam
komposisi pidato yang menarik. Ada tiga prinsip komposisi yang dapat
mempengaruhi seluruh organisasi pesan, yaitu :
1. Kesatuan Artinya setiap isi pidato harus merupakan kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Komposisi yang baik harus merupakan kesatuan yang
utuh, baik isi maupun tujuannya.
2. Pertautan Pertautan menunjukkan urutan bagian uraian yang berkaitan satu
sama lain. Pertautan menyebabkan perpindahan dari bahasa satu ke bahasa
lain berjalan lancar. Biasanya kata yang digunakan antara lain : karena itu,
walaupun, selain itu, sebaliknya, misalnya, dan lain-lain.
3. Titik berat Titik berat merupakan bagian yang penting yang patut
diperhatikan. Titik bera dalam tulisan dapat dinyatakan dengan tanda huruf
besar, garis bawah, atau huruf miring. Sedangkan dalam pidato (uraian
lisan), titik berat dapat dinyatakan dengan tekanan suara yang dinaikakan,
perubahan nada, isyarat, hentian, dan sebagainya.

II.6 Memilih Kata-Kata


Setiap oarng yang berpidato harus pandai memilih kata-kata. Kata-kata dapat
berfungsi untuk mengungkapakan, memperhalus, dan menyembunyikan
kenyataan. Ada beberapa ketentuan dalam memilih kata, yaitu :
1. Kata-kata harus jelas. Artinya dalam memilih kata tidak perlu berbelit-belit
dan harus dipilih kata-kata yang sederhana.
2. Kata-kata harus tepat. Artinya, kata-kata yang digunakan harus sesuai
denga kepribadian, jenis pesan, keadaan khalayak dan situasi komunikasi.
Kata-kata dalam pertemuan formal/resmi biasanya lebih kaku daripada
pertemuan tidak resmi. Selain itu juga hindari katakata yang tidak sopan
atau vulgar, karena dapat mempengaruhi khalayak untuk menganggap juru
pidato sebagai orang yang memiliki sifat jelek, dan akhirnya pendengar
menolak isi pesan/pidato yang disampaikan.
3. Kata-kata harus menarik. Artinya kata-kata harus menimbulkan kesan
yang kuat, hidup dan menarik perhatian bagi orang yang mendengar.
Misalnya, istilah Saudara lebih baik daripada manusia.

II.7 Tahap-Tahap Penyampaian Pidato


Sikap dan kepribadian sangat penting selama berpidato. Sikap dan
kepribadian
dapat mempengaruhi serta menarik perhatian pendengar untuk mengikuti
jalanya pidota. Lalu apakah yang dimaksud dengan sikap dan kepribadian ?
Sikap adalah gerak gerik atau tingkah laku manusia. Sedangkan kepribadian
adalah rangkuman semua yang ada pada manusia, baik yang tampak maupun
yang tidak tampak, serta sikap termasuk di dalamnya. Kepribadian adalah
sifat-sifat keturunan yang dipengaruhi oleh gagasan, perasaan, agama, serta
lingkungan sekitarnya. Kemudian sikap dan kepribadian yang bagaimana
yang harus dilakukan dalam berpidato ? Menurut Rachman Hakim (2004 :
15) ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
1. Berpikir yang rapi, bersih, dan terasa nyaman dipakai. Warna pakaian juga
sangat berpengaruh sehingga harus dipilih warna yang tidak mencolak.
Pemilihan warna yang mencolok hanya akan membuat perhatian
pandangan lebih fokus pada penampilan juru pidato. Selain itu perlu
diperhatikan hal-hal kecil seperti kancing baju, dasi, kerudung maupun
assesoris lainnya.
2. Apa bila melakukan pidato dalam posisi duduk, maka sebelum duduk juru
pidato harus berdiri tegak tanpa gerak. Kemudian kuasai dan pandanglah
pendengar dari baris depan sampai belakang dengan penuh phu perhatian.
Sebelum pendengar/khalayak tenang, jangan mengucapkan kata-kata. Beri
salam terlebih dulu baru kemudian duduk dengan posisi dada tegap, angkat
kepala dan tarik bahu ke belakang. Posisi seperti tersebut dilakukan
dengan wajar dan tidak kaku.
3. Apabila berpidato dalam posisi berdiri, kedua tangan dibiarkan
menggantung di sisi badan dan jangan mempermainkan jari. Bila dengan
cara tersebut dirasakan kurang nyaman dan masih gugup, maka tarik kedua
tagan ke belakang dan dalam batas kewajaran.
4. Jangan sering menggerakkan tangan dengan gerakan yang sama. Sesekali
lakukan gerakan yang istimewa untuk member penekanan terhadap kata-
kata yang dianggap penting.
5. Perkataan harus sopan, tidak berkata jorok dan hindari mengulang kata-
kata.

II.8 Keyakinan dan Pengendalian Diri


Keyakian dapat menimbulkan pengendalian diri, demikian sebaliknya.
Seorang yang gugup dan tidak dapat mengendalikan diri dapat dlihat dari
semua sikap sebsgsi gerakan tingkah laku. Seseoang yang berkeyakinan
biasanya berpidao tanpa gerak isyarat tangan ke muka seperti menutup mulut
dan hidung atau menggaruk kepala. Oleh karena itu jika ingin mengeahui
keyakinan juru pidato, khalayak harus memperhatikan apakah tidak ada
gerakan isyarat negative dari penampilannya. Sikap yang tegak dan percaya
diri pada juru pidato yang sudah berpengalaman, merupakan bentuk
keyakinan yang jelas. Selain itu orang yang memiliki keyakinan akan lebih
banyak mengadakan kontak mata serta jarang mengerdipkan mata. Oleh
karena itu jangan menghindari tatapan /pandanagan mata dengan pendengar,
serta berdiri dengan sikap tegak.

II.9 Pengertian Presentasi


Suatu kegiatan berbicara di hadapan orang atau audiens terbatas. Presentasi :
Komunikasi langsung antara penyaji/presenter dengan sekelompok
pendengar/audience dalam situasi teknis, saintifik atau professional untuk
satu tujuan tertentu dengan menggunakan teknik sajian dan media yang
terencana.

Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan
acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis.
Presentasi adalah suatu kegiatan memberikan informasi terbaru, dan
terpenting bagi pendengarnya (audiens)

II.10 Audiens
Unsur audiens massa atau komunikan terdapat dalam setiap kegiatan Public
Speaking. Secara umum dan sederhana audiens dapat diartikan sebagai
sekumpulan orang yang menjadi pendengar, pembaca, penonton, atau pemirsa
berbagai media. Pada perkembangannya audiens menjadi lebih spesifik
seperti audiens media TV, audien seminar, pertemuan bisnis ataupun
perkuliahan.

II.11 Media Presentasi


Media sarana presentasi, dibutuhkan untuk mendukung agar infomasi/ pesan
yang dipresentasikan komunikator atau presenter dapat di terima oleh
Komunikan atau Audiens tepat efektif dan efisien. Media Sarana Presentasi
membantu komunikan atau audiens termotivasi atau terpengaruh untuk
menerima pesan yang disampaikan sehingga mengubah perilaku sesuai
keinginan komunikator. Sarana media presentasi itu antara lain slide
informasi, penampilan alat peraga dari produk ataupun konsep materi yang
ingin disampaikan.

Kemajuan & perkembangan kehidupan dan pemikiran membuat kegiatan


presentasi memerlukan teknik dan pembaruan terus mengikuti
perkembangan kemajuan komunikasi. Presentasi di tuntut semakin lebih
baik dan mudah dipahami serta menarik audiens untuk mengikuti dan
mendengarkan presetasi.
IV. PEMBAHASAN

Seperti yang sudah dibahas pada bab sebelumnya dimana teknik pidato dan teknik
presentasi merupakan suatu seni atau cara menyampaikan informasi dimana
informasi tersebut akan membujuk pendengar untuk dapat mendengar dan
mencerna informasi yang kita berikan. Dalam menyampaikan sebuah gagasan
atau informasi, teknik pidato dan presentasi haruslah benar-benar dikuasai dan
dipahami oleh penyaji agar para pendengar dapat menangkap semua informasi
dan mengikuti jalanya pidato atau presentasi yang penyaji berikan.

Tujuan dari pidato atau presentasi yang dilakukan haruslah tercapai, seperti
misalnya, memberikan laporan atau pengetahuan yang menarik bagi pendengar
sehingga pendengar tidak merasa bosan dalam mendengarkan pidato atau
presentasi yang kita sajikan, mendorong atau mengajak pendengar untuk dapat
melakukan sesuatu seperti yang kita sampaikan dalam pidato atau presentasi,
menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik dan mengajak pada kebaikan,
memberikan informasi yang benar berdasarkan data atau riset yang telah
dilakukan.

Dalam menyampaikan presentasi atau pidato hal yang biasanya tidak diperhatikan
yaitu cara penyampaian dan pakaian yang kita kenakan. Penyampaian pidato atau
presentasi yang kita lakukan sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti dan dipahami oleh peserta, jangan menggunakan bahasa yang tidak
umum karena biasanya para peserta akan mengalami kesullitan dalam menangkap
informasi yang kita sajikan.
Berpakian yang rapih sesuai dengan tema pidato atau pun presentasi yang kita
lakukan harus di perhatikan karena merukan salah satu daya tarik bagi para
peserta agar dapat mengikuti presentasi atau pidato yang kita sajikan selama
berjalannya pidato atau presentasi yang kita lakukan.

Teknik penyampaian materi perlu diperhatikan agar para pendengar pidato atau
presentasi yang kita lakukan tidak merasa bosan. Pada bagian pendahuluan
penyampaian materi biasanya kita mengantarkan pendengar kepada pokok
pembahasan pidato atau presentasi yang kita sajikan. Pada tahap ini biasanya akan
menentukan apakah para audien atau peserta dapat mengikuti jalannya pidato atau
presentasi yang sedang kita sajikan. Pada bagian isi ada baiknya pokok bahasan
ditampilkan atau dijelaskan sedemikian rupa sehingga para peserta mengerti
pentingnya pidato atau presentasi yang kita sajikan bagi mereka. Pada bagian
pembahasan berisi tentang tanya jawab oleh peserta dengan penyaji agar dapat
terjadi pemberian informasi secara langsung berdasarkan masalah yang ada atau
yang dikemukakan oleh peserta. Pada bagian terakhir yaitu penutup, berisikan
tentang kesimpulan dan saran berdasarkan materi pidato atau presentasi yang
telah kita sajikan.
IV. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Adapun simpulan yang dapat diberikan dari topik bahasan makalah ini sebagai
berikut :

1. Berpidato ataupun mempresentasikan suatu informasi merupakan kegiatan


yang sangat tepat untuk memberikan informasi.
2. Teknik pidato dan presntasi sangatlah penting untuk menunjang suksenya
pidato atau presentasi yang kita lakukan.
3. Penggunaan bahasa yang mudah dimengerti bagi para peserta sangat
berperan penting pada saat berlangsungnya pidato atau presentasi.
4. Keberhasilan dari pidato atau presentasi yang kita sajikan yaitu dimana para
peserta dapat menangkap informasi yang kita berikan dan menambah
wawasan dan pengetahuan bagi para peserta

B. Saran

Adapun saran yang diberikan dari topik bahasan makalah ini sebagai berikut :

1. Dalam berpidato atau presentasi, sebaiknya perlu dilihat kondisi saat ini
sehingga pidato ataupun presentasi yang kita sajikan menarik bari para
peserta.
2. Menghilangkan rasa gugup atau gerogi pada saat penyampaian pidato atau
presentasi, karena dapat berakibat menghambat jalannya pidato atau
presentasi yang kita lakukan.
3. Tetap mengutamakan etika dalam menyampaikan pidato atau presentasi.
4. Selalu menjaga kefokusan peserta dalam mengikuti pidato atau presentasi
yang kita sajikan.
DAFTAR PUSTAKA

Jalaludin Rakhmat, 2001. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bnadung:


PT Remaja Rosdakarya.

Rahman Hakim, 2004. Teknik , Pedoman dan Seni Berpidato. Surabaya: Indah

Semi, M. Atar. 1992. Terampil Berpidato. Bandung: Titian Ilmu.

Sudiana, I Nyoman. 2007. Retorika Bertutur Efektif. Jawa Timur: Asri Press.

Suyatno. 2005. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Jakarta: Grasindo.

Anda mungkin juga menyukai