Promkes KB
Promkes KB
Promkes KB
Halaman Judul........................................................................................ i
..............................................................................................................
Kata Pengantar........................................................................................ ii
..............................................................................................................
Daftar isi ................................................................................................... iii
.................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
.................................................................................................................
B. Tujuan....................................................................................................... 1
.................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Keluarga Berencana ................................................................... 2
B. Tujuan KB ................................................................................................. 2
C. Manfaat KB ............................................................................................... 3
D. Macam-macam Metode Kontrasepsi ........................................................... 3
E. Tempat Pelayanan KB ................................................................................ 9
F. Dampak Program KB.................................................................................. 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 10
B. Saran ......................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tingginya angka kematian ibu di Indonesia akibat resiko tinggi untuk
melahirkan menjadi perhatian pemerintah. Sehingga diadakannya program Keluarga
Berencana ( KB ) sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingginya angka kematian
ibu. banyaknya anak-anak terlantar dan dengan jarak usia yang sangat dekat juga
menjadi perhatian pemerintah.
Alat kontrasepsi yang saat ini sudah tersedia bermacam-macam. Selain adanya
alat kontrasepsi untuk wanita,juga tersedia alat kontrasepsi untuk pria. Hanya saja
yang menjadi masalah saat ini, kurangnya pengetahuan akan metode memilih
kontrasepsi,keuntungan,kerugian, serta efek samping dari pemakaian alat kontrasepsi
tersebut. Dan alat kontrasepsi yang sangat mudah di dapatkan seperti di minimarket.
Tugas kita sebagai tenaga medis yaitu berusaha membantu masyarakat agar mereka
mau menggunakan alat kontrasepsi untuk mewujudkan program pemerintah yaitu
setiap keluarga memiliki anak 2 orang.
B. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Dapat menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah dalam memberikan
penyuluhan kesehatan secara nyata serta mendapatkan pengetahuan dan
memecahkan masalah khususnya pada kaum ibu.
2. Memaparkan penjelasan tentang pengertian KB, Manfaat dan Tujuan KB, Metode-
metode Kontrasepsi, Dampak dari KB.
3. Meningkatkan pengetahuan bagi pembaca dan penyusun Makalah dalam memberikan
penyuluhan dan promosi Kesehatan kepada Masyarakat.
4. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KELUARGA BERENCANA
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak antara
kelahiran anak. KB Artinya mengatur jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan
sendiri kapan ingin hamil. KB adalah upaya peningkatkan kepedulian masyarakat
dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera ( Undang-undang No.
10/1992). Keluarga berencana (disingkat KB) adalah gerakan untuk membentuk ke
luarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah
perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom,
spiral, IUD, dan sebagainya. Jumlah anak dalam sebuah keluarga yang dianggap ideal
adalah dua. Gerakan ini mulai dicanangkan pada tahun akhir 1970-an.
Keluarga Berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau
merencanakan jumlah anak dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi
(Mochtar, Rustam, 1998 : 155).
Keluarga Berencana menurut WHO (Word Health Organization) Expert
Committee 1970 adalah tindakan membantu individu atau pasangan suami istri untuk:
Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan.
Mendapat kelahiran yang memang diinginkan.
Mengatur interval diantara kehamilan.
Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungannya dengan umur suami istri.
Menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hartanto, Hanafi, 2004 : 26)
B. TUJUAN PROGRAM KB
a. Tujuan umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS
(Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin
terkendalinya pertambahan penduduk. adalah membentuk keluarga kecil sesuai
dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran
anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya.
b. Tujuan Khusus
Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran
Pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan
kesejahteraan keluarga.
c. Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:
1. Keluarga dengan anak ideal
2. Keluarga sehat
3. Keluarga berpendidikan
4. Keluarga sejahtera
5. Keluarga berketahanan
6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)
d. Tujuan keluarga berecana menurut BKKBN adalah :
1. Meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak serta keluarga dan
bangsa pada umumnya.
2. Meningkatkan martabat kehidupan rakyat dengan cara menurunkan angka kelahiran
sehingga pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan untuk meningkatkan
reproduksi.
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan
kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk
menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan
pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka
kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
C. MANFAAT KB
1. Agar ibu mempunyai waktu untuk menyusui, merawat bayi, menjaga kesehatan ibu
serta mengurus keluarga.
2. Mengatur agar jarak kehamilan tidak terlalu dekat.
D. MACAM-MACAM METODE KONTRASEPSI
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya ini
dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen (Prawirohardjo, Sarwono,
2002 : 905). Kontrasepsi adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan
sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma tersebut
(BKKN, 1996 : 21).
Dalam memilih kontrasepsi apa yang akan cocok, sebaiknya mengetahui
keuntungan dan kelemahan dari masing-masing metode yang ada, dan berdiskusilah
dengan pasangan karena yang terpenting adalah merasa aman dan nyaman dengan
pilihan kontrasepsi. Bila masih ragu jangan pernah malu untuk bertanya dan
berkonsultasi dengan dokter untuk memilih jenis metode kontrasepsi apa yang
terbaik untuk digunakan.
Adapun metode kontrasepsi antara lain:
a. Metode Kontrasepsi Sederhana
1. Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung karet tipis yang dipasang pada penis
sebagai tempat penampungan air mani yang dikeluarkan pada saat senggama, bekerja
dengan mencegah sperma bertemu dengan sel telur sehingga tidak terjadi pembuahan.
Penggunaan kondom akan lebih efektif bila digunakan bersama dengan spermatisida
(senyawa kimia terdapat dalam bentuk jeli, tablet vagina, kream, busa vaginal yang
berfungsi membunuh sperma). Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan
secara tepat dan benar.
Cara pemakaian kondom :
Gunakan kondom seiap kali berhubungan seksual
Buka kondom secara perlahan untuk mencegah kerusakan (jangan menggunakan gigi
atau benda tajam).
Pasang kondom dalam keadaan penis ereksi dan sebelum kontak dengan pasangan.
Pastikan tidak ada udara yang terjebak di ujung kondom.
Pastikan penggunaan pelumas yang cukup (dapat menggunakan pelumas tambahan).
Gunakan hanya pelumas dengan bahan dasar air ketika menggunakan kondom
(pelumas dengan bahan dasar minyak dapat melemahkan lateks).
Pegang kondom dengan hati-hati setelah ejakulasi, dan untuk mencegah terlepasnya
kondom, keluarkan kondom dari vagina dalam keadaan penis ereksi.
Indikasinya yaitu semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan seksual dan
belum menginginkan kehamilan. Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan
menggunakan kondom dengan cara benar, gunakanlah saat ereksi dan lepaskan pada
saat ejakulasi. Kegagalan biasanya terjadi bila kondom robek karena kurang hati-hati
atau karena tekanan pada saat ejakulasi sehingga terjadi perembesan. Efek samping
dari kondom adalah bila terdapat alergi terhadap karet kondom. Keuntungan dari
kondom dapat dibeli secara bebas di apotek-apotek, mudah digunakan dan kondom
juga memperkecil penularan penyakit kelamin.
2. Coitus Interuptus atau sanggama terputus. metode ini, pria mengeluarkan/menarik
penisnya dari vagina sebelum terjadinya ejakulasi (pelepasan sperma ketika
mengalami orgasme).
Metode ini kurang dapat diandalkan karena sperma bisa keluar sebelum orgasme juga
memerlukan pengendalian diri yang tinggi serta penentuan waktu yang tepat.
3. KB Alami (metode kelender)
Metode dimana pasangan suami istri menghindari berhubungan seksual pada siklus
subur seorang wanita. Ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur) terjadi 14 hari
sebelum menstruasi. Sel telur yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama 24
jam, tetapi sperma bisa bertahan selama 3-4 hari setelah melakukan hubungan seksual.
Karena itu pembuahan bisa terjadi akibat hubungan seksual yang dilakukan 4 hari
sebelum ovulasi. Periode subur seorang wanita dihitung dari : (siklus menstruasi
terpendek -18) dan (siklus menstruasi terpanjang - 11).
4. Diafragma
Kontrasepsi penghalang yang dimasukkan ke dalam vagina dan mencegah sperma
masuk ke dalam saluran reproduksi. Diafragma terbuat dari lateks atau karet dengan
cincin yang fleksibel. Diafragma diletakkan posterior dari simfisis pubis sehingga serviks
(leher rahim) tertutupi semuanya. Diafragma harus diletakkan minimal 6 jam setelah
senggama. Cervical cap (penutup serviks) adalah kop bulat yang diletakkan menutupi
leher rahim dengan perlekatan di bagian forniks. Terbuat dari karet dan harus tetap di
tempatnya lebih dari 48 jam.
a.Efektivitas : kehamilan terjadi pada 6-40 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan
pertama
b. Keuntungan : dapat digunakan selama menyusui, tidak ada risiko gangguan
kesehatan, melindungi dari PMS
c. Kerugian : angka kegagalan tinggi, peningkatan risiko infeksi, membutuhkan evaluasi
dari tenaga kesehatan, ketidaknyamanan
5. Kontrasepsi Kimiawi/Spermiade yaitu agen yang menghancurkan membran sel sperma
dan menurunkan motilitas (pergerakan sperma). Tipe spermisida mencakup foam
aerosol, krim, vagina suposituria, jeli, sponge (busa) vaginal cream, vaginal foam,
vaginal jelly, vaginal tablet 1 busa, vaginal soluble. yang dimasukkan sebelum
melakukan hubungan seksual. Terutama mengandung nonoxynol 9.Efektivitas :
kehamilan terjadi pada 6-26 per 100 wanita pada 1 tahun penggunaan pertam,
Keuntungan : tidak mengganggu kesehatan, berfungsi sebagai pelumas, dapat
mencegah PMS bakterial. Kerugian : angka kegagalan tinggi, dapat meningkatkan
transmisi virus HIV, hanya efektif 1-2 jam