Rencana perbaikan kinerja program tindak lanjut TB Paru di Puskesmas Cigugur meliputi 5 poin utama yaitu meningkatkan pelacakan kasus, pengawasan minum obat, pemeriksaan kontak serumah, sosialisasi penyakit TB Paru, dan kerjasama dengan PRM untuk pengiriman sampel. Tujuannya untuk meningkatkan deteksi dini kasus baru, kepatuhan minum obat, dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya
100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
4K tayangan4 halaman
Rencana perbaikan kinerja program tindak lanjut TB Paru di Puskesmas Cigugur meliputi 5 poin utama yaitu meningkatkan pelacakan kasus, pengawasan minum obat, pemeriksaan kontak serumah, sosialisasi penyakit TB Paru, dan kerjasama dengan PRM untuk pengiriman sampel. Tujuannya untuk meningkatkan deteksi dini kasus baru, kepatuhan minum obat, dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya
Rencana perbaikan kinerja program tindak lanjut TB Paru di Puskesmas Cigugur meliputi 5 poin utama yaitu meningkatkan pelacakan kasus, pengawasan minum obat, pemeriksaan kontak serumah, sosialisasi penyakit TB Paru, dan kerjasama dengan PRM untuk pengiriman sampel. Tujuannya untuk meningkatkan deteksi dini kasus baru, kepatuhan minum obat, dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya
Rencana perbaikan kinerja program tindak lanjut TB Paru di Puskesmas Cigugur meliputi 5 poin utama yaitu meningkatkan pelacakan kasus, pengawasan minum obat, pemeriksaan kontak serumah, sosialisasi penyakit TB Paru, dan kerjasama dengan PRM untuk pengiriman sampel. Tujuannya untuk meningkatkan deteksi dini kasus baru, kepatuhan minum obat, dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya
No Kegiatan Capaian Target Permasalahan Analisis Rencana Perbaiakan Tindak Lanjut
1. Pelacakan kasus TB Paru baru positif 100 % 25 Pasien TB Paru kadang Kurangnya kesadaran Meningkatkan panjaringan Melakukan tidak mengetahui dan masyarakat suspek baik dengan cara penjaringan memahami tentang untukmemeriksakan pasif ( pasif promotive case dengan cara pasif penyakit TB. dirinya ke Puskesmas. finding ) maupun dengan maupun dengan cara aktif penderita TB paru cara aktif. Kurangnya pelacakan BTA positif dengan gejala kasus ke lapangan. yang sama. 2. Kunjungan pengawasan minum obat 100% Keluarga Pasien selalu lupa Kurangnya kesadaran Meningkatkan pengawasan Melakukan pasien TB minum obat. pasien TB dalam minum obat oleh pemegang pengawasan Paru minum obat. program. minum obat secara Kurangnya pengawasan benar baik oleh minum obat dari Meningkatkan peran serta tenaga kesehatan keluarga. keluarga pasien TB paru maupun oleh PMO dalam pengawasan minum dirumah yaitu obat dirumah. keluarga. 3. Pengambilan sampel kontak serumah 100% Keluarga Keluarga pasien kadang Kurangnya Mengadakan penyuluhan Melakukan pasien TB menolak untuk diperiksa pengetahuan tentang penyakit TB Paru. penyuluhan TB Paru dahak dengan alasan masyarakat tentang Paru. tidak merasa batuk- bahaya penyakit TB Melakukan pendekatan batuk dan susah Paru. kepda kelurga pasien agar Menjelaskan pada mengeluarkan mau memeriksakan dirinya. keluarga pasien dahaknya. Masyarakat tidak TB Paru mengetahui tanda dan pentingnya gejala penyakit TB pemeriksaan Paru. kontak serumah. 4. Sosialilsasi TB Paru 100% Masyarakat Masyarakat tidak Kurangnya kepedulian Mengadakan sosialisasi TB Melaksanakan mengetahui tentang masyarakat terhadap Paru. sosialisasi TB gejala, tanda-tanda tanda dan bahaya TB Paru. penyakit TB Paru, dan Paru. bahaya terhadap pasien suspek TB Paru. 5. Pengiriman sampel LQAS ke PRM 100% Pasien TB Kurangnya tenaga ahli Karena merupakan Berkoordinasi dengan PRM Melakukan Paru di Puskesmas sehingga Puskesmas satelit untuk memudahkan dan koordinasi dan pengiriman sampel sehingga pemeriksaan mempercepat pemeriksaan. kerjasama dengan LQAS harus ke PRM. sampel harus ke PRM PRM untuk yang terdekat. memperlancar proses.