1 RPP Pertumb Dan Perkemb Sutana 2017
1 RPP Pertumb Dan Perkemb Sutana 2017
1 RPP Pertumb Dan Perkemb Sutana 2017
B. Kompetensi Dasar
1.3.Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1. Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan
peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan
pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta
damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap
tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium.
3.1. Menganalisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan pada Mahluk Hidup berdasarkan hasil percobaan.
4.1. Merencanakan dan melaksanakan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, dan melaporkan secara tertulis dengan
menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar
2.1.1. Menampilkan sikap teliti dalam melakukan percobaaan pertumbuhan pada tumbuhan
2.1.2. Membangun sikap jujur dan tanggungjawab dalam menyajikan data hasil pengamatan
pertumbuhan pada tumbuhan
Pertemuan 1
3.1.1.Menganalisis hasil observasi lapang tentang grafik pertumbuhan pada beberapa sampel
KMS
Pertemuan 3
4.1.1.Mendesain rancangan percobaan factor eksternal terhadap pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan
4.1.2.Melaksanakan percobaan factor eksternal terhadap pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan.
Pertemuan 4
4.1.3.Membuat laporan hasil percobaan factor eksternal terhadap pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan menggunakan tatacara penulisan ilmiah yang benar.
D. Materi Pembelajaran
Pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang berbeda. Pertumbuhan
pada tanaman ditunjukkan pada penambahan ukuran dan berat kering yang bersifat
irreversibel. Sebagai akibat perbanyakan dan pembesaran sel yang terus menerus, maka
semakin bertambah pula protoplasma pada tumbuhan. Perbanyakan sel terjadi karena
pembelahan mitosis. Sedangkan pembesaran sel terjadi karena penambahan material. Hal ini
erat kaitannya dengan peristiwa, dimana air, karbondioksida, dan garam-garam mineral akan
diubah menjadi bahan-bahan hidup. Peristiwa di atas meliputi proses fotosintesis, proses
absorpsi, dan translokasi serta proses metabolisme.
Sedangkan perkembangan diartikan sebagai proses diferensiasi (spesialisasi sel).
Ditinjau dari segi anatomi dan fisiologi, diferensiasi merupakan perubahan yang
menyangkut pada spesialisasi fungsi sel. Siklus perkembangan tanaman diawali dengan
perkecambahan, dilanjutkan dengan juvenility, kemudian pendewasaan, pembungaan dan
pembuahan. Pada beberapa tanaman tahunan, sebelum masuk ke siklus selanjutnya, tanaman
akan mengalami masa dormansi (periode diam).
a. Fase perkecambahan biji
Perkecambahan biji merupakan serangkaian proses penting yang dimulai sejak dorman
(periode diam) sampai menjadi bibit yang sedang tumbuh.
Perkecambahan meliputi peristiwa-peristiwa fisiologis dan morfologis sebagai berikut
:
1. Imbibisi dan absorpsi
2. Hidrasi jaringan
3. Absorpsi oksigen
4. Pengaktifan enzim dan pencernaan
5. Transport molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio
6. Peningkatan respirasi dan similasi
7. Munculnya embrio
Perkecambahan dimulai dari penyerapan air oleh biji, sehingga beratnya bertambah.
Proses ini disebut dengan proses imbibisi. Pertambahan berat biji yang siap berkecambah
pada kacang kira-kira 1,5 kali berat biji semula. Masuknya air pada biji mengaktifkan enzim
dan memungkinkan makanan cadangan (tepung) dihidrolisis menjadi larutan yang sesuai
untuk dibawa ke titik tumbuh kecambah. Kecepatan perkecambahan dapat juga ditentukan
oleh kecepatan menyiapkan makanan. Namun harus anda ingat, disamping faktor air dan
makanan, terdapat faktor lain yang dapat mengendalikan perkecambahan yaitu faktor suhu
dan persediaan oksigen.
Sebagian tumbuhan dapat berkecambah pada keadaan terang, sebagian lainnya
memerlukan sedikit cahaya. Akan tetapi pada umumnya tumbuhan berkecambah pada
keadaan gelap. Faktor suhu bergantung pada keadaan geografis. Suhu di daerah tropis
berlainan dengan suhu di daerah dingin. Suhu yang terlalu tinggi akan merusak enzim,
sehingga proses enzimatis tidak berlangsung lancar.
Pada pertumbuhan embrio, awal terbentuknya akar (radikula) lebih cepat daripada
pertumbuhan pucuk lembaga (plumula) dan umumnya radikula muncul dari kulit biji yang
pecah. Perkecambahan terjadi akibat pertumbuhan plumula (calon batang) dan radikula
(calon akar). Plumula tumbuh ke atas sedangkan radikula tumbuh ke arah bawah.
Proses perkecambahan sangat dipengaruhi oleh dua faktor penting yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksud adalah adanya peranan fitohormon
(etilen dan GA) pada tanaman. Sedangkan faktor eksternal, meliputi air, temperature, gas
(ketersediaan oksigen), cahaya, dan senyawa eksogen (KNO3, tiourea-CS(NH2)2, H2 O2).
Tipe perkecambahan
Berdasarkan letak kotiledonnya, terdapat dua macam tipe perkecambahan, yaitu
hipogeal dan epigeal.
Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal terjadi karena pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan pada
tumbuhan gandum makanan diambil dari endosperma. Misalnya biji tanaman kacang capri
(pisum sativum).
Perkecambahan Epigeal
Pada perkecambahan epigeal, hipokotil tumbuh memanjang, akibatnya plumula dan
katiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya bunga matahari (Helianthus annuus) dan
kacang hijau (Phaseolus radiatus). Pada perkecambahan secara epigeal ini, kotiledon yang
terkena sinar matahari akan mengembangkan klorofil dan dapat mengadakan fotosintesis,
tetapi sebelum hal itu terjadi suplai makanan diambil dari endosperma. Kotiledon hanya
sementara berfungsi sebagai daun tempat fotosintesis, yaitu sebelum daun sesungguhnya
tumbuh.
Fase Reproduktif
Fase reproduktif terjadi pada pembentukan dan perkembangan kuncup-kuncup bunga,
bunga buah dan biji. Fase ini berhubungan dengan proses :
(1) pendewasaan jaringan
(2) penebalan serabut
(3) pembentukan hormon untuk perkembangan kuncup bunga (primordia)
(4) perkembangan kuncup bunga, bunga buah dan biji
(5) pembentukan koloid-koloid hidrofilik
Pada fase reproduktif ini, karbohidrat ditimbun dan tanaman tersebut menyimpan
sebagian besar karbohidrat yang dibentuknya.
Menurut Campbell, dkk (2003: 304-308) pola pertumbuhan tumbuhan tergantung pada
letak meristem. Pertumbuhan tanaman ada dua macam yaitu pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder.
a. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan ini terjadi akibat adanya pemanjangan pada bagian ujung-ujung dari
tumbuhan seperti akar dan ujung tunas sebagai hasil pembelahan meristem apikal.
Pemanjangan ini memungkinkan akar membuat jalinan tanah dan tunas untuk meningkatkan
pemaparannya terhadap cahaya matahari dan karbondioksida. Hasil pembelahan meristem
apikal pada akar dan ujung tunas akan menjadi meristem primer, protoderm dan prokambium
serta meristem dasar yang akan berdiferensiasi menjadi tiga sistem jaringan yaitu jaringan
dermal, jaringan pembuluh (vaskuler) dan jaringan dasar.
Pertumbuhan primer akan mendorong akar menembus tanah. Tudung akar merupakan
pelindung bagi meristem yang rapuh pada saat akar memanjang menembus tanah. Meristem
apikal yang terletak di pusat zona pembelahan, menghasilkan sel-sel meriste primer dan juga
mengganti sel-sel tudung akar yang akan mengelupas. Pertumbuhan primer tunas terjadi
melalui pertumbuhan ruas yang sedikit lebih tua dibawah ujung tunas tersebut. Pertumbuhan
ini disebabkan oleh pembelahan dan pemanjangan sel di dalam ruas tersebut.
b. Pertumbuhan sekunder
Adanya aktivitas penebalan secara progresif pada akar dan tunas yang terbentuk
sebelumnya oleh pertumbuhan primer. Pertumbuhan sekunder adalah produk dari meristem
lateral. Pertumbuhan ini akan menyebabkan membesarnya ukuran dan diameter tumbuhan.
Pertumbuhan dapat diukur sebagai pertambahan panjang, lebar atau luas; tetapi dapat pula
diukur berdasarkan pertambahan volume, masa atau berat (segar atau kering).
Faktor-faktor pertumbuhan
Pertumbuhan tanaman dikendalikan oleh dua faktor yaitu faktor luar (eksternal) dan
faktor dalam (internal).
Faktor Luar (eksternal)
Faktor luar adalah lingkungan di luar tubuh tumbuhan yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. Faktor luar yang dimaksud adalah (1) tanah; (2) suhu; (3) cahaya; (4)
kelemaban dan air. Berikut ini akan kita uraikan masing-masing faktor luar tersebut.
(1) Tanah
Tanah adalah kehidupan. Ini berlaku universal untuk setiap makhluk hidup di muka
bumi ini, tak terkecuali tumbuhan. Pengertian tanah dalam hal ini adalah media tanam bagi
tumbuhan. Tanah memiliki fungsi mutlak yang mendukung kehidupan tanaman, maka tanah
mempunyai tiga peran aktif bagi pertumbuhan tanaman, mencakup :
Memberikan unsur mineral bagi sebagai media pertukaran atau sebagai tempat
persediaan.
Pensuplai air
Menopang tumbuh dan tegaknya tanaman
Bertolak dari peran tanah tersebut, maka tanah sangat berperanan dalam mendukung
pertumbuhan tanaman. Hal-hal yang perlu diperhatikan menyangkut peran tanah tersebut
adalah struktur tanah, tekstur tanah, bahan organik dan anorganik yang terkandung,
organisme tanah, air tanah, dan kesuburan tanah.
Struktur dan tekstur tanah sangat erat kaitannya dengan drainasi dan aerasi (sirkulasi
udara) dalam tanah. Hal yang tidak boleh dilupakan adalah peran ganda dari oksigen.
Oksigen tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan pada bagian tumbuhan di atas tanah, tetapi
juga mempengaruhi pertumbuhan akar yang berada dalam tanah. Tanah yang teraerasi
dengan baik sangat diperlukan bagi pertumbuhan tumbuhan. Oksigen dapat menjadi
pertimbangan utama para petani dalam mengelola tanah. Tanah gembur mempunyai
kemampuan di dalam mengikat oksigen.
Unsur hara dan garam-garam mineral yang terkandung di dalam tanah merupakan
makanan bagi tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan makanan sebagai bahan baku yang akan
diolah dalam peristiwa metabolisme untuk menghasilkan energi bagi pertumbuhannya.
Ketersediaan makanan sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan. Jika kekurangan
makanan, pertumbuhan akan terganggu. Untuk mengatasi hal tersebut petani menambahkan
pupuk dengan dosis tertentu untuk menyuburkan tanah.
Pada tanaman hidroponik, media tanam yang digunakan bukanlah tanah, melainkan
lapisan hara yang lewat secara terus menerus. Air adalah contoh salah satu media hidroponik.
Bertolak dari hal tersebut maka penanaman secara hidroponik yang sangat tergantung pada
ketelitian menyiapkan nutrisi. Hidroponik terutama di laksanakan di daerah yang media
tanahnya terbatas.
suhu optimum pertumbuhan tanaman akan berbeda sesuai dengan tahap-tahap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman, juga antara species yang satu dengan species lainnya. Suhu
yang ekstrem biasanya akan merusak tanaman. Kerusakan akibat suhu yang terlalu tinggi
dapat dihubungkan dengan kekeringan (desikasi), hal ini terjadi karena laju transpirasi lebih
cepat dari absorpsi air oleh akar tanaman.
Selain itu, peranan suhu juga erat kaitannya dengan kerja enzim untuk memobilisasi
cadangan makanan. Enzim hanya bekerja aktif pada suhu tertentu. Pada suhu yang terlalu
rendah atau terlalu tinggi umumnya enzim tidak dapat bekerja.
(3) Cahaya
Charles Darwin dan putranya Francis telah mengamati bahwa pertumbuhan batang
mengarah ke arah datangnya sumber cahaya (misalnya sinar matahari). Jika tumbuhan
disinari cahaya dari satu sisi, maka pertumbuhan batang membelok ke arah sumber cahaya.
Dari hasil percobaannya darwin menyimpulkan bahwa pembelokan arah pertumbuhan
terjadi beberapa milimeter di ujung belakang pada daerah perpanjangan. Apa yang
menyebabkan ?
Berdasarkan penyelidikan Boysen-Jensen (1910) akhirnya dikemukakan satu teori
bahwa ada sesuatu yang berpindah dari ujung daerah perpanjangan jika cahaya kena
cahaya, dan sesuatu itu berupa bahan kimia. Bagaimanakah bahan kimia menyebabkan
pembelokkan arah pertumbuhan ?
Dalam eksperimen berikutnya, boysen-jensen menyimpulkan bahwa bahan kimia
yang dihasilkan dari bagian ujung daerah perpanjangan akan turun bila terkena sinar dan
berpindah ke sisi yang tidak kena cahaya. Sebagai akibatnya sisi tersebut menimbun
banyak bahan kimia. Dengan demikian pertumbuhan pada bagian yang tidak terkena
cahaya lebih cepat dibandingkan yang terkena cahaya. Kesimpulannya bahwa ada bahan
yang diproduksi oleh sel ujung daerah perpanjangan yang turun dari ujung pada sisi yang
tidak ada cahaya (gelap) dan menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan dinamakan auksin.
Auksin adalah mempercepat pertumbuhan. Peranan cahaya disini adalah menghalangi
kerja zat kimia.
Cahaya juga mempengaruhi banyak respons dari tanaman, termasuk perkecambahan,
pembentukan umbi dan bulb, dan pembungaan. Reaksi cahaya dari tanaman meliputi
Fotosintesis
Laju fotosintesis berbanding lurus dengan intensitas cahaya. Laju fotosintesis akan
berkurang selama cahaya suram (misalnya ketika mendung). Demikian sebaliknya.
Fototropisme
Fototropisme adalah pertumbuhan tanaman yang menuju arah datangnya cahaya.
Fotoperiodisme
Fotoperiodisme adalah pertumbuhan tanaman berdasarkan pada periode (lamanya)
siang dan malam.
Etiolasi
Etiolasi adalah suatu keadaan bertambah panjangnya suatu tanaman karena
kekurangan cahaya dalam pertumbuhannya. Biasanya tanaman yang mengalami
etiolasi akan berwarna pucat dan batangnya tidak kuat atau lebih rapuh.
Respon ini dikendalikan oleh pigmen yang mengabsorpsi cahaya yaitu fitokrom. Fitokrom
dipengaruhi oleh cahaya merah dalam spektrum cahaya. Jadi, cahaya akan nampak dari
gelombang yang berbeda, dan akan memberikan kebutuhan energi yang berbeda pula.
sebagai pelarut zat hara dalam tanah. Selain itu air juga berfungsi untuk menjaga suhu
dalam tanah.
Faktor Dalam (internal)
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman meliputi faktor genetis
dan fitohormon. Gen merupakan faktor hereditas atau pembawa sifat yang terdapat dalam
tubuh tanaman. Faktor ini sangat berperanan dalam mengatur pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Selain faktor genetis, faktor internal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman adalah zat pengatur tumbuh yang disebut fitohormon. Hormon
pertumbuhan merupakan zat organik yang dihasilkan oleh jaringan tertentu dan diedarkan
ke jaringan lainnya, yang dalam jumlah sedikit dapat mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan.
Fitohormon adalah sekumpulan zat yang membantu pertumbuhan, sering disebut
sebagai zat penumbuh atau hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan pada tumbuhan ada
bermacam-macam diantaranya (1) auksin; (2) sitokinin; (3)giberelin; (4) asam absisat, (5)
etilen, (6). asam traumalin dan (6) kalin.
secara genetis berwarna indah, hidup di daerah yang dingin, dan kelembaban tinggi. Maka,
bila kita membudidayakannya, kita pastikan lokasi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman
tersebut. Sehingga hasil budidaya sesuai dengan yang kita harapkan.
Faktor Internal
Faktor internal dan disebut juga sebagai faktor keturunan atau pembawaan, yaitu segala ciri,
sifat atau kemampuan yang dimiliki individu sejak kelahirannya dan diterima sebagai
turunan atau warisan dari orang tuanya. Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan individu bisa dikelompokkan sebagai berikut :
Ras/Bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika tidak memiliki faktor keturunan ras/bangsa
Indonesia, begitu juga sebaliknya.
Umur
Tahun pertama setelah seseorang dilahirkan dan masa remaja adalah masa kecepatan
pertumbuhan yang pesat.
Jenis Kelamin
Masa pertumbuhan anak perempuan lebih cepat daripada anak laki-laki, tapi setelah
melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki lebih cepat dibanding perempuan.
Genetik
Genetik artinya bawaan, yaitu potensi yang ada pada diri seseorang yang akan menjadi ciri
khasnya. Kelainan genetik berpengaruh pada tumbuh kembang seseorang. Contoh kelainan
genetik misalnya albinisme. Orang yang menderita albinisme dinamakan albino. Anda tentu
pernah melihat orang albino? Ciri-cirinya, kulit, mata dan rambutnya berwarna terang.
Itulah ciri khas orang albino. Kelainan ini tidak dapat disembuhkan, namun gangguan yang
dialami orang albino bisa dibantu dengan pengobatan, misalnya penglihatannya bisa dibantu
dengan alat bantu penglihatan
Pembawaan Psikis
Pembawaan psikis (kejiwaan) merupakan pembawaan individu yang bisa berubah
(temporary state). Termasuk dalam pembawaan psikis ini antara lain intelegensi
(kecerdasan), bakat, sifat periang, pemberani, penakut, dan sebagainya. Sifat-sifat tersebut
merupakan faktor pembawaan yang kemungkinan besar dapat berubah melalui interaksi
dengan lingkungannya.
Kemampuan psikis yang sering dipandang sebagai faktor pembawaan yang bersifat menetap
adalah intelegensi dan bakat. Intelegensi merupakan kemampuan atau kecerdasan yang
bersifat umum sedangkan bakat merupakan kemampuan yang bersifat khusus. Kemampuan
bersifat khusus yang dipandang sebgai bakat misalnya bakat dalam bidang olah raga, seni,
bahasa, ekonomi, teknik, dan sebagainya (Sukmadinata, 2009: 46). Pada dasarnya semua
pembawaan psikis itu dapat berubah. Sebagaimana setiap individu terlahir dengan potensi
baik dan buruk, maka setiap individu juga dilahirkan dengan sejumlah potensi yang melalui
interaksi dengan lingkungan, hanya saja signifikansi perubahan itu sangat tergantung pada
besar atau kecilnya potensi atau pembawaan yang dimiliki oleh individu.
Faktor Eksternal
Pertumbuhan dan perkembangan individu bukanlah semata-mata terjadi sebagai proses
internal pada dirinya. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut justru sebagian besar terjadi
karena interaksi dengan lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan di sini adalah segala
faktor yang terlibat serta berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan individu.
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu bisa
dikelompokkan sebagai berikut :
Penyakit/Infeksi
Anda pernah mendengar istilah TORCH? TORCH adalah kependekan dari Toksoplasma,
Rubella, Citomegallo Virus, Herpes Simpleks. Infeksi TORCH pada masa kehamilan dapat
menyebabkan anak yang dilahirkan mengalami retardasi mental, kelainan jantung, katarak,
dan lain-lain. Maka pertumbuhan dan perkembangan individu akan terganggu
Gizi
Asupan gizi yang terpenuhi akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
individu. Untuk tumbuh kembang yang optimal diperlukan gizi atau nutrisi yang baik. Anda
tentu masih ingat dengan istilah 4 Sehat 5 Sempurna. Artinya dalam makanan yang kita
makan terdiri atas makanan pokok yang mengandung karbohidrat, misalnya nasi, jagung,
gandum dan umbi-umbian; lauk pauk yang mengandung protein, misalnya telur, ikan, tahu
dan tempe; sayur-sayuran yang mengandung vitamin dan serat, misalnya bayam, brokoli,
terong dan sawi; buah-buahan yang mengandung vitamin dan mineral; susu sebagai
pelengkap atau penyempurna kesehatan tubuh.
Lingkungan
Lingkungan pengasuhan, interaksi antara anak dengan orang tua, keluarga dan teman sebaya
berpengaruh pada tumbuh kembang seseorang. Anak yang selalu merasa tertekan, sering
diejek oleh teman-temannya akan terhambat tumbuh kembangnya. Begitu juga masalah
sanitasi lingkungan atau zat-zat kimia tertentu (mercuri, rokok, dan lain-lain) mempunyai
dampak yang tidak baik bagi tumbuh kembang anak.
Stimulasi
Agar berkembang dengan baik, seorang anak harus mendapatkan rangsangan/stimulasi.
Misalnya dengan alat mainan, bersosialisasi dengan teman sebaya atau lingkungan,
keterlibatan dalam permainan yang menyenangkan, dan melatih kemandirian agar tidak
selalu bergantung pada orang lain.
Sosial Ekonomi
Penghasilan yang sedikit (kemiskinan) tidak dapat kita pungkiri akan berdampak pada
kekurangan makanan, kurangnya stimulasi dan kesehatan lingkungan yang buruk sehingga
menghambat pertumbuhan dan perkembangan seseorang.
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan peserta didik 10 menit
menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta
didik/ketua kelas untuk berdoa memohon
kepada Allah swt semoga diberi kelancaran
dan kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
2. Pertemuan Kedua
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan Guru memberi salam dan peserta didik 5 menit
menjawab salam dari guru.
Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah
swt semoga diberi kelancaran dan
kemudahan dalam belajar.
Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
Guru memberi apersepsi tentang peristiwa
etiolasi.
Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
indikator pencapaian kompetensi yang akan
dicapai.
Kegiatan Fase 1 Peserta didik diajak untuk 10 menit
Inti Orientasi peserta mengenali/mengamati masalah masalah
(Model didik kepada pertumbuhan tanaman yang ada disekitar
PBL) masalah lingkungannya.
Peserta didik menyebutkan berbagai
masalah yang ada di lingkungannya, sesuai
indikator pencapaian kompetensi.
Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk terlibat aktif dalam pemecahan
masalah yang dipilih.
Fase 2 Guru membagi peserta didik menjadi 10 10 menit
Mengorganisasika kelompok (6 kelompok hormon, kelompok
n peserta didik cahaya, suhu, air dan nutrisi).
Masing masing kelompok akan mengkaji
permasalahan yang diterima.
Peserta didik mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah yang
diterima.
Fase 3 Peserta didik mengumpulkan informasi yang 10 menit
sesuai, untuk mendapatkan penjelasan dan
3. Pertemuan Ketiga
Langkah Sintak Model Deskripsi Alokasi
Pembelajaran Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan a. Guru memberi salam dan peserta didik 10 menit
menjawab salam dari guru.
b. Guru meminta salah satu peserta didik/ketua
kelas untuk berdoa memohon kepada Allah
swt semoga diberi kelancaran dan
kemudahan dalam belajar.
c. Guru menanyakan absensi peserta didik,
peserta didik menjawab pertanyaan guru.
d. Guru memberi apersepsi tentang sistematika
membuat rancangan atau laporan ilmiah.
e. Guru memotivasi peserta didik dengan
membimbing peserta didik menyebutkan
indikator pencapaian kompetensi.
Kegiatan Fase 1. Penentuan Guru membimbing peserta didik untuk
Inti pertanyaan menemukan pertanyaan-pertanyaan mendasar 10 Menit
(Model mendasar terkait dengan faktor-faktor yang
PjBL) mempengaruhi pertumbuhan, melalui gambar
yang disediakan.
2. Instrumen penilaian
Petunjuk;
- Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran Biologi!
- Berilah tanda (v) pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatanmu!
- Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu!
Muncul/
No Perilaku / sikap dilakukan
Ya Tidak
1 Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan
pendapat
2 Memotong pembicaraan teman lain
3 Menyampaikan pendapat dengan jelas
4 Mau menerima pendapat teman
5 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
6 Menyanggah pendapat teman dengan sopan
7 Mau mengakui kalau pendapatnya salah
8 Menerima kesepakatan hasil diskusi
Catatan
a. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (No.1, 3, 4, 6, 7, dan 8) dan
ada yang negatif (No 2 dan 5). Pemberian skor untuk perilaku/sikap yang positif:
Ya = 2, Tidak = 1. Untuk perilaku/sikap yang negatif adalah sebaliknya yaitu
Tidak = 2, dan Ya = 1.
b. Selanjutnya guru dapat membuat rekapitulasi hasil penilaian mengenai
perilaku/sikap dalam berdiskusi yang dilakukan oleh sesama peserta didik
menggunakan format berikut;
Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Materi presentasi Materi sangat lengkap = 4
Materi cukup lengkap = 3
Materi kurang lengkap = 2
Materi tidak lengkap = 1
Penggunaan Media Penggunaan media sangat beragam = 4
Penggunaan media beragam =3
Penggunaan media kurang beragam = 2
Penggunaan media tidak beragam =1
Keterampilandalam Sangat terampil mengemukaan pendapat = 4
mengemukakan Terampil mengemukaan pendapat =3
pendapat Kurang terampil mengemukaan pendapat = 2
Tidak terampil mengemukaan pendapat = 1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1
Rubrik penilaian;
Aspek yang dinilai Rubrik
Ketepatan Waktu Pengumpulan tugas tepat waktu = 4
pengumpulan tugas Pengumpulan terlambat 1 hari = 3
Pengumpulan terlambat 2 hari = 2
Pengumpulan terlambat lebih dari 2 hari =1
Ketepatan materi Materi yang disusun sangat tepat =4
Materi yang disusun tepat =3
Materi yang disusun kurang tepat =2
Materi yang disusun tidak tepat =1
Ketepatan sistematika Format laporan sangat tepat =4
Format laporan tepat =3
Format laporan kurang tepat = 2
Format laporan tidak tepat =1
Pedoman penilaian;
Nilai= (skor yang dicapai/12)X3+1
3. Perkembangan embrio
5. Perkecambahan,
6. Lingkaran tahun
Disahkan Oleh
Kepala Sekolah