Pendahuluan Alat-Alat Laboratorium
Pendahuluan Alat-Alat Laboratorium
Pendahuluan Alat-Alat Laboratorium
PENDAHULUAN
Latar Belakang
ilmu pengetahun dan teknologi. Bekerja di laboratorium adalah suatu hal yang
melibatkan benda nyata dan juga mengamati perubahan yang diamati. Ketika ilmu
secara dekat adalah titik awal untuk generalisasi ilmiah dan pembuatan teori.
kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat
praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat
tersebut. Alat-alat praktikum sangat di butuhkan dalam proses penilitian atau pun
praktikum terutama dalam proses praktikum kimia. Ada banyak sekali alat-alat
atau pun proses penilitian tentu alat-alat ini sangat di butuhkan sekali. Alat-alat
penggunaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang
baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit
mungkin. Hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar.
berada di laboratorium.
2
gelas. Penggunaan alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik. Keadaan yang aman dalam suatu
laboratorium dapat kita ciptakan apabila ada kemauan dari para pekerja,
berakibat pada dirinya sendiri maupun orang lain disekitarnya. Tujuan dari
praktikum pengenalan alat ini adalah untuk mengenal beberapa macam alat gelas
Tujuan Praktikum
kerja dalam melakukan proses penelitian. Selain itu juga pengenalan alat
praktikum bertujuan agar mahasiswa mengetahui nama dan fungsi dari alat-alat
praktikum terutama dalam proses praktikum kimia banyak sekali alat-alat yang
pun proses penelitian tentu alat-alat ini sangat dibutuhkan sekali alat-alat
pengguanaan alat tersebut dapat dipergunakan dengan fungsi dan prosedur yang
baik dan benar, sehingga kesalahan yang terjadi dapat diminimalisir sedikit
mungkin hal ini penting agar mendapatkan hasil penelitian yang baik dan benar,
(Hokayuruke, 2013).
Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum karena tidak
diurut sesuai dengan abjad. Agar supaya alat-alat laboratorium dapat digunakan
dalam waktu relatif lama dalam keadaan baik, perlu pemeliharaan dan
mengamati objek-objek yang ukurannya tidak dapat diamati langsung oleh indera
dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama, terutama peralatan laboratorium.
kecermatan, dan ketelitian agar diperoleh data yang akurat. Untuk itu, kita perlu
mengenali bagian-bagian dan cara kerja dari alat tersebut. Berikut akan
memperkenalkan alat dan fungsinya kita juga harus mengetahui cara kerja dan
sistematika penggunaan alat-alat tersebut secara tepat dan akurat, karena dengan
Alat
Prosedur Kerja
alat-alat laboratorium.
6
Asisten dosen.
pukul 17.00 WITA sampai selesai di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Hasil
Tabel 1. Lanjutan.
No. Nama dan Gambar Fungsi dan Cara Penggunaan
4. Desikator Fungsi:
Mengeringkan larutan yang harus kedap air
dan udara
Cara Penggunaan:
Masukkan zat/larutan dengan menggunakan
zat higrokopis
5. Filler Fungsi:
Untuk menyedot larutan
Cara Penggunaan:
Dipasang pada pipet ukur maupun pipet
volume lalu tekan (S).
6. Pinset Fungsi:
Mengambil zat/bahan kimia yang kecil
Cara Penggunaan:
Tekan bagian tengah saat mengambil bahan
yang kecil.
7. Statif Fungsi:
Menyanggah buret untuk melakukan titrasi
Cara Penggunaan:
Pasang buret lalu letakkan Erlenmeyer
dibawah buret yng sudah dipasang.
9
Tabel 1. Lanjutan
No. Nama dan Gambar Fungsi dan Cara Penggunaan
8. Kertas Lakmus Fungsi:
Pengukur pH
Cara Penggunaan:
Ambil kertas lakmus, lalu celupkan ke
bahan yang ingin diukur pH-nya.
9. Cawan Porselein dan Mortar Fungsi:
Menghaluskan bahan/zat yang padat
Cara Penggunaan:
Masukkan bahan ke dalam cawan lalu
haluskan dengan mortar.
Tabel 1. Lanjutan
No. Nama dan Gambar Fungsi dan Cara Penggunaan
13. Rak Tabung Reaksi Fungsi:
Tempat menaruh tabung reaksi
Cara Penggunaan:
Masukkan tabung reaksi kedalam lubang
rak
Tabel 1. Lanjutan.
No. Nama dan Gambar Fungsi dan Cara Penggunaan
18. Corong Fungsi:
Memudahkan larutan masuk.
Cara Penggunaan:
Taruh corong diatas alat yang ditentukan lalu
masukkan larutan perlahan.
Tabel 1. Lanjutan.
No. Nama dan Gambar Fungsi dan Cara Penggunaan
23. Pipet Gondok Fungsi:
Mengambil larutan dengan jumlah tertentu.
Cara Penggunaan:
Sama seperti pipet tetes, bisa digunakan
dengan filler.
Tabel 1. Lanjutan.
No. Nama dan Gambar Fungsi dan Cara Penggunaan
28. Labu Ukur Fungsi:
Mengukur dengan volume tertentu.
Cara Penggunaan:
Zat padat/cair dimasukkan kedalam dan
ditambahkan pelarut.
Pembahasan
Berikut ini adalah pembahasan tentang hasil percobaan ini yang berjudul
agar setiap praktikan mampu mengenal dan memahami fungsi, cara penggunaan
serta perbedaan berbagai alat yang ada di laboratorium. Dalam percobaan yang
kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang dilakukan
dalam percobaan kimia ini. Alat alat pemanasan terdiri atas statif, kawat kasa,
gelas beker, tabung reaksi, penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu
ukur, labu erlemeyer, pipet gondok, gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi
terdiri atas statip, buret, labu erlenmeyer dan corong. Terdapat dua kelompok alat-
alat ukur yang digunakan pada analisa kuantitatif, yaitu: Alat-alat yang teliti
(kuantitatif) dan alat-alat yang tidak teliti (kualitatif). Untuk alat-alat yang teliti
(kuantitatif) terdiri dari: buret, labu ukur, pipet. Sedangkan untuk alat-alat yang
tidak teliti (kualitatif) terdiri dari gelas ukur, erlenmeyer, dan lainnya.
14
Alat-alat gelas dalam laboratorium salah satunya adalah buret. Buret adalah
alat yang digunakan pada saat proses titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi
ditempatkan pada buret. Masih ada peralatan gelas lainnya seperti tabung reaksi.
Sesuai dengan namanya, tabung reaksi digunakan untuk mereaksikan suatu zat.
Tak hanya itu, di laboratorium juga terdapat botol semprot yang berfungsi untuk
menyimpan aquadest. Terdapat pula kaca arloji. Alat yang terbuat dari kaca
bening ini terdiri dari berbagai ukuran diameter. Kaca arloji berfungsi untuk
reaksi. Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang-lubang seukuran
Mengapa alat-alat laboratorium banyak yang terbuat dari kaca karena kaca
merupakan suatu bahan yang terbuat dari campuran silika oksida yang sifatnya
sukar bereaksi (stabil) dengan senyawa apapun walaupun dengan suhu yang agak
tinggi. Selain itu, penggunaan kaca sebagai alat lab supaya lebih mudah dalam
tembaga (Cu), karena sifatnya yang tembus pandang maka kalian bisa dengan
mudah mengamati reaksi yang terjadi disaat lempeng tembaga teroksidasi habis di
dalam kaca dan terjadi perubahan warna pada larutan dari tidak berwarna menjadi
berwarna kecoklatan. Namun, karena terbuat dari kaca kita harus lebih berhati-
Alat laboratorium terdiri dari berbagai macam bahan, ada yang bahan gelas,
a. Bahan gelas
khusus misalnya tahan panas, yang ditandai dengan Pyrex, tanda dagang (trade
b. Bahan porselen
tahan terhadap suhu tinggi. Pada permukaan alat terbuat dari porselen biasanya
c. Bahan Plastik
misalnya corong, botol kimia atau gelas kimia. Alat-alat tadi dapat bersifat
keras atau lentur, atau tembus sinar (translucent), tembus pandang (transparent)
atau tidak tembus sinar (opaque). Hal tersebut di sebabkan karena bahannya
d. Bahan Logam
Alat-alat laboratorium logam terbuat dari bahan besi atau kuningan. Khusus
bahan besi yang di gunakan biasanya terbuat dari besi cor. Agar tidak cepat
16
berkarat alat laboratorium juga ada yang terbuat dari besi yang dilapisi dengan
nikel atau krom. Selain itu terdapat alat yang bahnnya besi dan porselen.
17
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
seperti cara penggunaan alat, meletakan dan juga cara menggunakan alat dari
listrik.
alat-alat lainnya, karena alat-alat gelas terbuat dari bahan kaca yang
mudah pecah.
4. Alat-alat laboratorium banyak yang terbuat dari kaca karena kaca merupakan
suatu bahan yang terbuat dari campuran silika oksida yang sifatnya sukar
bereaksi (stabil) dengan senyawa apapun walaupun dengan suhu yang agak
tinggi.
Saran
karena mungkin banyak mahasiswa yang sudah tidak dapat mencerna pelajaran
lagi.
18
DAFTAR PUSTAKA
Ginting. 2009. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Binarupa Aksara. Jakarta.
Puspita, Rohima, 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu : untuk SMP/MTs Kelas
VII. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran EGC.
Jakarta