Laporan Lengkap Farmako
Laporan Lengkap Farmako
Laporan Lengkap Farmako
PENDAHULUAN
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat yang belum
mengalami pengolahan apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang
dikeringkan. Selain itu dibidang kesehatan telah banyak berkembang berbagai macam
penemuan obat yang berbahan dasar dari macam tumbuhan, hewan dan bahan-bahan
mineral yang berkhasiat obat yang mana dapat mengurangi penggunaan bahan-bahan
kimia yang dijadikan bahan dasar obat yang memungkinkan memiliki efek samping yang
Pada dasarnya simplisia merupakan bahan alamiah yang dijadikan sebagai obat
yang belum mengalami perubahan proses apapun juga, kecuali dinyatakan lain, berupa
bahan yang dikeringkan. Akan tetapi penggunaan simplisia masih dikatakan kurang
efektif karena dilihat dari segi sterilisasi mudah rusak oleh bakteri dan serangga, selain itu
simplisia juga sangat mudah bercampur dengan bahan-bahan atau bagian tanaman yang
lain.
Dalam bidang farmasi peran simplisia juga sangat penting karena peran simplisia
yang cukup luas dalam bidang pengobatan. hal tersebut yang melatar belakangi
Selain alasan diatas hal ini juga dapat mensejahterakan masyarakat karena dapat
memperoleh obat yang harganya lebih terjangkau,bermutu,mudah dilipat, dan kurang atau
1
I.2 Maksud Percobaan
2. Pengamatan Amilum
4. Identifikasi Pendahuluan
2. Pengamatan Amilum
2
4. Identifikasi Pendahuluan
2. Pengamatan amilum
(Amylum manihot)
4. Identifikasi Pendahuluan
kandungan flavanoid dengan menggunakan ammonia encer dan asam sulfat serta
3
kandungan tannin dengan menggunakan besi (III) klorida dari simplisia daun
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Taksonomi
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Bangsa : Asteridae
Suku : Asterales
Marga : Gynura
ngokilo (Jawa)
2. Morfologi Tumbuhan
muda dan dapat merambat setelah cukup tua. Bila daunnya diremas bau
ungu. Daun tunggal bentuk elips memanjang atau bulat telur terbalik
tersebar, tepi daun bertoreh dan berambut halus. Tangkai daun panjang
5
-3 cm, helaian daun panjang 3 -12 cm, lebar 1- 5 cm. Helaian
daun bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna hijau muda
menyirip dan menonjol pada permukaan daun bagian bawah. Pada tiap
tidak enak. Tiap tangkai daun dan helai daunnya mempunyai banyak sel
kelenjar minyak
3. Kegunaan
daun tanaman ini dapat untuk mengatasi batu ginjal, radang mata, sakit
6
gigi, rematik sendi, perdarahan kandungan, kencing manis (diabetes
tidak berasa
sejuk
etanol
7
Khasiat : Zat tambahan
RM/BM : H2o/18,02
RM/BM : C2H6O/46,07
8
kloroform P dan dalam eter P
RM/BM : C2H3CL3O2/165,40
Khasiat : Hipnotikum
9
Nama lain : Besi (III) Klorida
RM/BM : FeCl3/162,2
berwarna jingga
RM/BM : CH3CL2/119,98
10
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik bersumbat kaca,
RM/BM : CH4H10O/174,12
dapat meledak.
RM/BM : NaCL/58,44
11
Pemerian : Hablur heksahedral, tidak berwarna,atau
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Gynura
12
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Waktu
- 02 Oktober 2015 s/d 21 November 2015
Pengambilan tanaman obat yang dijadikan simplisia yaitu daun
III.2.1 Alat
Cutter
Karung
Gunting
Parang
Loyang
Blender
Mikroskop
Pipet tetes
Objek gelas
Deck gelas
Lap kasar
13
Neraca analitik
Sendok tanduk
mikroskopik
Pipet tetes
Objek gelas
Deck gelas
Pot palstik
Mikroskop
Tabung reaksi
Corong kaca
Pipet tetes
Gelas ukur
Timbangan
Botol semprot
Rak tabung
Lap kasar
Gelas kimia
14
III.2.2 Bahan
Aquadest
Koran
Kardus
Selotipe
Amylum padi
Amylum jagung
Aquadest
Alkohol
Kapas
Kertas perkamen
mikroskopik
Aquadest
Klorahidrat Lp 1%
Aquadest
HCl
FeCl3
15
Kertas perkamen
Kertas saring
Tissue
16
BAB IV
A. Identifikasi Bahan
Tanaman
2. Bagian
Tanaman
Yang
Digunakan
simplisia
Kimia antineoplastic
darah
17
a. Bahan baku tanaman Daun
2. Sortasi Basah
dengan menggunakan
cutter/pisau
6. Pengeringan
matahari langsung
7. Pemeriksaan organoleptis
18
2. Pengamatan amilum
Hasil pengamatan
Nama sampel Keterangan
mikroskopik
Medium : aquadest
Pati beras
Perbesaran : 4/0.10
Medium : aquadest
Pati jagung
Perbesaran : 4/0.10
berasa
19
2. Menyengat Pedis Hijau
muda
ak pahit jingga
berasa
berasa
berasa kekuninga
4. Identifikasi pendahuluan
20
o. sampel Tannin dan
Alkaloid Saponin
polifenol
Temula
1.
wak
21
IV.2 Pembahasan
sebagai obat yang belum mengalami perubahan apapun dan terkecuali dinyatakan
lain simplisia merupakan bahan yang dikeringkan. Berdasarkan hal itu simplisia
a. Simplisia nabati
Simplisia nabati yang merupakan simplisia yang berasal dari tanaman utuh,
bagian tanaman yang merupakan isi sel yang secara spoontan keluar dari tanaman
b. Simplisia hewani
Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau
zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murnii.
c. Simplisia pelican
Simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia beruba bahan pelikan atau
mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum
berupa bahan kimia murni, contooh serbuk seng dann serbuk tembaga.
halus dan sebagai pembersih. Tanama dengan kandungan amilum yang digunakan
diibidang farmasi adalah jagung (Zea mays), Padi/beras (Oryza sativa), kentang
utilissima) (Gunawan,2004)
22
Amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan
pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pangisi tablet,
bahan penikat, dan bahan penghancur. Sementara suspense amilum dapat diberikan
secara oral sebagai antidotum terhadap keracunan iodium dan amilum gliserin biasa
pengamatan pada amilum digunakan amilum jagung (Amylum Maydis) dan Amilum
untuk memilih bagian daun yang baik untuk dijadikan simplisia setelah dipanen dari
pohonya kemudian dicuci menggunakan air yang mengalir tujuan pencucian ini
untuk memisahkan tanaman dari kerikil dan tanah yang masih tersisa lalu dilakukan
perajangan pada daun tanaman dengan menggunakan gunting. Tujuan perajangan ini
dikeringkan dengan cara tidak terkena matahari langsung agar zat kimia dari
rimpang tidak rusak dan hilang serta mencegah hilangnya minyak atsiri akibat
diblender lalu dimasukkan kedalam wadah pot plastik yang telah dipasang etiketnya.
perbesaran 40X pada medium aquades. Dimana medium aquadest digunakan karena
23
adanya aquadest butir-butir pati dapat dilihat jelas akibat terlarutnya bahan-bahan
lain. Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan hasil yang tidak sesuai
dengan literature dimana pada saat amilum padi yang tebal menjadi satu sedangkan
bagian. Ketidak sesuaian dengan literatur ini terjadi karena sampel amilum yang
diletakkan pada objek gelas terlalu banyak sehingga penampakan butir pati menjadi
tidak jelas.
bau seperti serbuk teh, bentuknya halus dan tidak berasa. Hasil ini sesuai literatur
hasil warna hijau muda, bau seperti serbuk teh, bentuknya halus dan tidak berasa..
10%. Tujuan penggunaan medium klorahidrat 10% yaitu untuk melarutkan molekul-
molekul besar seperti protein pada serbuk simplisia sehingga dapat diamati dibawah
simplisia daun sambung nyawa (Gynura procumbens). terlihat hanya berupa serbuk-
serbuk. Hasil ini tidak sesuai dengan literatur seharusnya akan terlihat jaringan
peridem. Ketidaksesuaian dengan literatur ini terjadi karena pada saat pengamatan
serbuk diletakkan pada objek gelas terlalu banyak sehingga tidak dapat dilihat
24
alkanoid, identifikasi kandungan saponin dengan pengocokkan dan mengamati
25
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum
procumbens).
yaitu warna hijau muda, bau seperti serbuk teh, bentuknya halus dan tidak berasa.
V.2 Saran
melengkapi sarana dan prasarana yang ada terutama untuk pada percobaan
kimia tapi juga bisa dikembangkan dengan menguji kandungan kimia lainnya.
26
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia. Jakarta
Press
Jakarta
www.plantamor.com.
27
KETERANGAN BEBAS LABORATORIUM
Kelas/Kel : C/III
Farmakognosi.
Menyetujui
Deniarta MikrobiologiFarmasi
Wirahatni,S.P Farmakologi
28
LEMBAR PENGESAHAN
ASISTEN KELAS A
Asisten kelas A
SEPTIAWAN
G 701 11 049
29
ASISTEN KELAS B
Asisten kelas B
30
ASISTEN KELAS C
Asisten kelas C
IRMAN SETIAWAN
G 701 11 099
31