PKMD
PKMD
PKMD
DISUSUN
O L E H
1
BAB I
PENDAHULUAN
Tegasnya selama pelita I itu diletakkan rintisan yang mendasar melalui perbaikan
tingkat kesehatan rakyat dengan skala prioritas program kesehatan antara lain :
Pemulihan kesehatan
Pembinaan hidup sehat
Pemberantasan penyakit menular
Farmasi
Pengembangan infrastruktur
Penelitian kesehatan
Training
1. Perencanaan kesehatan yang lebih baik, kerena sebelumnya masih berupa meraba-
raba sebab belum ada data-data yang akurat.
2
2. Melihat kenyataan keterbatasan-keterbatasan dana dan fasiitas maupun atas dasar
efektifitas dan efisiensi.
3. Daerah sasaran diprioritaskan pada daerah-daerah pedusunan (yang kemudian lahir
konsep PKMD), daerah transmigrasi dan daerah pengembangan / pembanguanan
lainnya.
4. Kebijaksanaan pelayanan ditetapkan atas dasar skala prioritas program dengan
pertimbangan adanya keterbatasan-keterbatasan diatas.
5. Usaha-usaha preventif maupun promotif lebih ditingkatkan dengan memperhatikan
pola keseimbangannya berdasarkan situasionalny dan kondisioningnya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian kegiatan
masyarakat yang dilakukan berdasarkan gotong-royong, swadaya masyarakat dalam
rangka menolong mereka sendiri untuk mengenal dan memecahkan masalah atau
kebutuhan yang dirasakan masyarakat, baik dalam bidang kesehatan maupun
bidang dalam bidang yang berkaitan dengan kesehatan, agar mampu memelihara
kehidupannya yang sehat dalam rangka meningkatkan mutu hidup dan
kesejahteraan masyarakat.
4
(multi displionary approach), pendekatan edukatif (educational approach), dan
sebagainya.
Sebagai kegiatan yang dikelola sendiri oleh masyarakat, PKMD secara bertahap dan
terus menerus harus mampu didorong untuk membuka kemungkinan-kemungkinan
menumbuhkan potensi swadayanya melalui pemerataan akan peranserta setiap
individu di desa secara lebih luas dan lebih nyata.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
a. Menumbuhkan kesadaran masyarakat akan potensi yang dimilikinya untuk
menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup mereka.
b. Mengembangkan kemampuan dan prakarsa masyarakat untuk berperan
secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan kesejahteraan mereka
sendiri.
5
c. Menghasilkan lebih banyak tenaga-tenaga masyarakat setempat yang
mampu, terampil serta mau berperan aktif dalam pembangunan desa.
d. Meningkatnya kesehatan masyarakat dalam arti memenuhi beberapa
indikator :
Angka kesakitan menurun
Angka kematian menurun, terutama angka kematian bayi dan anak
Angka kelahiran menurun
Menurunnya angka kekurangan gizi pada anak balita
C. Ciri-Ciri Utama
D. Ruang Lingkup
Tujuan PKMD adalah meningkatkan status kesehatan dalam rangka meningkatkan
mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat. Namun demikian status kesehatan
dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama lingkungan dan faktor perilaku masyarakat
oleh karenanya kegiatan PKMD tidak terbatas dalam bidang pelayanan kesehatan
saja, akan tetapi menyangkut juga kegiatan diluar kesehatan yang berkaitan dengan
peningkatan status kesehatan dan perbaikan mutu hidup masyarakat.
6
Misalnya : Kegiatan usaha bersama dalam bentuk koperasi simpan pinjam untuk
meningkatkan pendapatan, atau usaha bersama untuk meningkatkan taraf
pendidikan masyarakat dengan bekerja sambil belajar, dan sebagainya.
Penegmbangan PKMD tidak terbatas pada daerah pedesaan saja, akan tetapi juga
meliputi masyarakat daerah perkotaan yanga berpenghasilan rendah.
Pembinaan PKMD yang bersifat lintas sektoral dengan sendirinya merupakan bagian
dari Tim Pembina LKMD.
F. Prinsip-Prinsip PKMD
7
3) Operasionalisasinya oleh pos-pos kesehatan yang didirikan dan
dilaksanakan oleh tenaga masyarakat sendiri (kader kesehatan yang
dilatih dan dibina oleh puskesmas.
4) Tugas-tugas Puskesmas dapat didelegasikan kepada pos-pos kesehatan
antara lain :
a. Penyuluhan kesehatan.
b. Mengawasi adanya penyakit menular dan segera melaporkan ke
Puskesmas.
c. Upaya dalam perbaikan sanitasi lingkungan umpamanya jamban,
kebersihan halaman, pembuangan limbah, dan lain - lain.
d. Pengobatan ringan dalam rangka P3K sebelum dirujuk ke
Puskesmas.
e. Upaya perbaikan gizi keluarga umpamanya penimbangan balita,
kurang gizi, dll.
f. Diskusi-diskusi dengan ibu hamil melalui arisan / PKK.
8
2. Masyarakat perlu dikembangkan kesadarannya akan potensi dan sumber daya
yang dimiliki serta harus dikembangkan dan dibina kemampuan dan
keberaniannya untuk berperan secara aktif dan berswadaya dalam meningkatkan
mutu hidup dan kesejahteraan mereka.
3. Sikap mental pihak penyelenggara pelayanan perlu dipersiapkan terlebih dahulu
agar dapat menyadari bahwa masyarakat mempunyai hak dan potensi untuk
menolong diri mereka sendiri dalam meningkatkan mutu hidup dan kesejahteraan
mereka.
4. Harus ada kepekaan dari para pembina untuk memahami aspirasi yang tumbuh
dimasyarakat dan dapat berperan secara wajar dan tepat.
5. Harus ada keterbukaan dan interaksi yang dinamis dan berkesinambungan baik
antara para pembina maupun antara pembina dengan masyarakat, sehingga
muncul arus pemikiran yang mendukung kegiatan PKMD.
J. Pengadaan Fasilitas
Kelestarian PKMD akan lebih terjamin bila fasilitas yang disediakan dari swadaya
masyarakat melalui potensi dan sumberdaya yang ada dimasyarakat yang dapat
digali dan dimanfaatkan. Bila masyarakat tidak memilikinya barulah para
penyelenggara pembinaan PKMD berusaha untuk memberikan bantuan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Dengan ketentuan tidak menimbulkan
ketergantungan bagi masyarakat.
9
dahulu. Kebutuhan masyarakat desa tidak dipaksakan oleh dokter Puskesmas
berdasarkan keinginannya (Needs) melainkan benar-benar berdasarkan
kebutuhan (Demands) masyarakat. Segala usaha yang dipelopiri puskesmas
tetap mempergunakan lembaga pedesaan yang ada secara terpadu.
10
Unit sasaran hanya satu RT dengan sistem administrasi sederhana tapi tetap
rapi. Satu-satunya hambatan adalah bahwa kader kesehatan yang pernah
dicoba permulaan dengan 12 orang, ternyata hanya 2 orang yang tertarik
dengan tugas-tugas sosial ini.
11
Pamong Praja dan LSD-nya digerakkan untuk menangani. Suatu kemajuan yang
menonjol bahwa Desa memiliki suatu anggaran untuk bidang kesehatan yang
dimasukkan kedalam semacam APBD Desa, setelah mampu
menyalurkan/menjual hasil produksi tanaman dari Desa. Keberhasilan Proto
Type yang demikian majunya sampai mampu berfikir menyelenggarakan
semacam APBD Desa, disebabkan karena Puskesmas Mojosari sebagai
pembina, telah ikut berpengalaman lama dibawah berbagai dokter. Memang
daerah ini merupakan daerah “Fielf Practice and Demonstration Area” (FPDA)
yang berada langsung dibawah Dinas Kesehatan Propinsi dan banyak
memperoleh perhatian Depkes untuk menunjukkan Keberhasilan Depkes.
Karena juga berlakunya semacam Reward System bagi dokter-dokter pimpinan
puskesmas Mojosari untuk berhasil dapat menduduki jabatan-jabatan penting,
seperti Prof. Sulianti, dr. Lolong, dr. Soekamto, dan lain - lain.
12
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI (1987) Peran Serta Masyarakat, Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai, Jakarta
Ryadi Slamet (1982) Ilmu Kesehatan Masyarakat ; Dasar-Dasar Dan Sejarah Perkembangannya,
Ed. Revisi, Usaha Nasional, Surabaya.
http://tasikyou.multiply.com/journal/item/31
Oleh : ERFANDI
13