Makalah Konsep Dasar Ilmu Epidemiologi
Makalah Konsep Dasar Ilmu Epidemiologi
Makalah Konsep Dasar Ilmu Epidemiologi
Oleh :
DEVINA GINARTI
16420067
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................2
3.1 Kesimpulan............................................................................................14
3.2 Saran......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Bagaimana konsep dasar timbulnya penyakit?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari epidemiologi
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari epidemiologi dan determinan
dari peristiwa kesehatan dan peristiwa lainnya yang berhubungan dengan
kesehatan yang menimpa sekelompok masyarakat serta menerapkan ilmu
tersebut untuk memecahkan masalah-masalah tersebut.
4
d. Epidemiologi Kependudukan, Merupakan salah satu cabang ilmu epidemiologi
yang menggunakan sistem pendekatan epidemiologi dalam menganalisis
berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta faktor-
faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang terjadi di dalam
masyarakat.
e. Epidemiologi Gizi, Digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat dimana
masalah ini erat hubungannya dengan berbagai faktor yang menyangkut pola
hidup masyarakat.
f. Epidemiologi Pelayanan Kesehatan, Bentuk ini merupakan salaah satu sistem
pendekatan manajemen dalam menganalisis masalah, mencari faktor penyebab
timbulnya suatu masalah serta penyusunan rencana pemecahan masalah tersebut
secara menyeluruh dan terpadu.
g. Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja, Bentuk ini merupakan salah satu
bagian epidemiologi yang mempelajari serta menganalisis keadaan kesehtan
tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja,serta kebiasaan
hidup para pekerja
h. Epidemiologi Kesehatan Jiwa, Merupakan salah satu dasar pendekatan dan
analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat yang mempengaruhi
timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.
5
a. Faktor risiko, masalah dan perilaku yang dapat memengaruhi kelompok
atau popu lasi.
b. Setiap kelompok dikaji dengan melakukan pengkajian terhadap faktor
risiko dan menggunakan teknik pemeriksaan kesehatan, misal risiko
kesehatan, pemeriksaan skrining kesehatan, tes kesehatan, pengkajian
penyakit dan sebagainya.
4. Pengkajian, evaluasi dan penelitian
a. Sebaik apa pelayanan kesehatan masyarakat dalam mengatasi masalah
dan memenuhi kebutuhan populasi atau kelompok.
b. Untuk mengkaji kefektifan, efisiensi, kualitas, kuantitas, akses,
ketersediaan layanan untuk mengobati, mengendalikan atau mencegah
penyakit, cedera, ketidakmampuan, atau kematian.
5. Melengkapi gambaran klinis
a. Proses identifikasi dan diagnosis untuk menetapkan bahwa suatu kondisi
memang ada atau bahwa seseorang memang menderita pe nya kit
tertentu.
b. Menentukan hubungan sebab akibat, misal: radang tenggorokan dapat
menyebabkan demam rematik.
6. Identifikasi sindroma
Membantu menyusun dan menetapkan kriteria untuk mendefinisikan
sindrom, misalnya: sindrom down, fetal alkohol, kematian mendadak pada
bayi, dan sebagainya.
7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit
Temuan epidemiologi memungkinkan dilakukannya pengendalian,
pencegahan dan pemusnahan penyebab penyakit, kondisi, cedera,
ketidakmampuan atau kematian.
6
yang sempurna atau lengkap yang meliputi kesejahteraan fisik, mental dan sosial
tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan) (Mukono, 2006).
Sebagai konsekuensi dari konsep WHO (1947) mengatakan manusia sehat
adalah:
a. Tidak sakit.
b, Tidak cacat.
c. Tidak lemah.
d. Bahagia secara rohani.
e. Sejahtera sosial.
f. Sehat secara jasmani.
Sehat adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis (UU NO. 36 TAHU N 2009).
7
distribusi suatu penyakit atau masalah kesehatan menunjukan tentang besarnya
masalah itu dalam pertanyaan mengenai faktor who (siapa), where (dimana) dan
when (kapan).
− Siapa, Merupakan pertanyaan tentang faktor orang yang akan di jawab
dengan mengemukakan perihal mereka yang terkena masalah. Bisa mengenai
variable umur, jenis kelamin, suku, agama, pendidikan, pekerjaan, dan
pendapatan. Faktor-faktor ini biasa disebut sebagai variabel
epidemiologi/demografi. Kelompok orang yang potensial atau punya peluang
untuk menderita sakit atau mendapatkan resiko, biasanya disebut population
at risk (populasi berisiko).
− Dimana, Pertanyaan ini mengenai faktor tempat dimana masyarakat tinggal
atau bekerja atau dimana saja ada kemungkinan mereka menghadapi masalah
kesehatan. Faktor tempat ini dapat berupa kota (urban), dan desa (rural),
pantai dan pegunungan, daerah pertanian, industri, tempat bermukim atau
bekerja.
− Kapan, Kapan kejadian penyakit berhubungan juga dengan waktu. Faktor
waktu ini dapat berupa jam, hari, minggu, bulan, dan tahun, musim hujan dan
musim kering. Contoh : “Banyaknya penderita TBC di daerah Sulawesi
Selatan adalah 25.000 lelaki pada tahun 1992. ”
b. Analitik
Adalah menegakkan hipotesis tentang hubungan sebab akibat terjadinya keadaan
kesehatan atau penyakit serta menguji hipotesis melalui pengamatan langsung
dengan menilai sifat penyebaran alamiah dalam masyarakat. Menjawab : Why.
Epidemiologi Analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk menganalisis
faktor penyebab ( determinant) msalah kesehatan. Disini diharapkan
epidemiologi mampu menjawab pertanyaan kenapa ( why ) apa penyebab
terjadinya masalah itu. Contoh : “Setelah ditemukan secara deskriptif bahwa
banyak perokok yang menderita kanker paru, maka perlu dianalisis lebih lanjut
apakah rokok itu merupakan faktor determinan/penyebab terjadinya kanker
paru.”
c. Eksperimental
Adalah melakukan analisis secara langsung tentang hubungan sebab akibat
melalui percobaan-percobaan, baik di laboratorium maupun di masyarakat. Salah
satu hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor sebagai
8
penyebab terjadinya suatu luaran ( output = penyakit), adalah diuji kebenaranya
dengan percobaan (eksperimen). Contoh : “Jika rokok dianggap sebagai
penyebab kanker paru maka perlu dilakukan eksperimen jika rokok dikurangi
maka kanker paru akan menurun atau sebaliknya. Untuk ini dilakukan
perbandingan antara kelompok orang yang merokok dengan orang yang tidak
merokok, kemudian dilihat jumlah penderita penyakit kanker paru untuk masing-
masing kelompok. Dari perbedaan yang ada dapat disimpulkan ada atau tidaknya
pengaruh rokok terhadap penyakit kanker paru tersebut. Ketiga jenis
epidemiologi ini tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainya saling berkaitan
dan mempunyai peranan masing-masing sesuai tingkat kedalaman pendekatan
epidemiologi yang dihadapi. Secara umum dapat dikatakan bahwa pengungkapan
dan pemecahan masalah epidemiologi dimulai dengan epidemiologi deskriptif,
lalu diperdalam dengan epidemiologi analitik dan disusul dengan melakukan
epidemiologi eksperimental. Jenis-jenis epidemiologi dapat juga dilihat dari
aspek lain sehingga ditemukan berbagai jenis epidemiologi lainya. Misalnya ada
epidemiologi penyakit menular, kependudukan, kesehatan reproduksi, statistik,
farmasi, dll.
9
Adalah faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat mempengaruhi
timbulnya serta perjalanan suatu penyakit.
Macam- macam faktor pejamu, antara lain :
1) Faktor keturunan, Dalam dunia kedokteran dikenal dengan berbagai
penyakit yang dapat diturunkan seperti riwayat alergis, kelainan jiwa dan
beberapa penyakit kelainan darah.
2) Mekanisme pertahanan tubuh, Jika pertahahn tubuh baik maka
dalam batas-batas tertentu jenis penyakit akan dapat diatasi.
3) Umur, Pada saat ini dikenal penyakit tertentu yang hanya menyerang
golongan umur tertentu. Misalnya penyakit campak, polio dan difteri yang
banyak ditemukan pada anak-anak.
4) Jenis kelamin, Beberapa penyakit tertentu hanya pada jenis kelamin
tertentu saja. Misalnya tumor leher rahim.
5) Ras, Beberapa ras tertentu diduga lebih sering menderita beberapa
penyakit tertentu. Misalnya penyakit hemofili yang lebih banyak
ditemukan pada orang barat.
6) Status perkawinan.
7) Pekerjaan, Melihat dari tingkat stress dan beban masalah yang dihadapi,
serta kejiwaanya.
8) Kebiasaan hidup
10
c. Lingkungan (Environment)
Adalah agregat dari seluruh kondisi dan pengaruh-pengaruh luar yang
mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Unsur
lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan
terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan itu memegang
peranan dalam proses kejadian penyakit.
1) Lingkungan Biologis
Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara lain
meliputi :
a. Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen
b. Vektor pembawa infeksi
c. Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia, baik sebagai sumber kehidupan (bahan makanan
dan obat-obatan), maupun sebagai reservoir /
sumber penyakit atau pejamu antara ( host intermedia )
d. Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu
terutama penyakit menular. Lingkungan biologis tersebut sangat
berpengaruh dan memegang peranan yang penting dalam interaksi
antara manusia sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai
unsur lingkungan yang menguntungkan manusia (sebagai sumber
kehidupan) maupun yang mengancam kehidupan / kesehatan manusia.
2) Lingkungan Fisik
Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik
secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan
sosial manusia. Lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawi serta radiasi)
meliputi :
a. Udara keadaan cuaca, geografis, dan golongan
b. Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk
pemencaran pada air
c. Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air, radiasi dan
lain sebagainya. Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara
alamiah tetapi banyak pula yang timbul akibat manusia sendiri.
3) Lingkungan Sosial
Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem
organisasi. Serta instusi/ peraturan yang berlaku bagi setiap individu
yang membentuk masyarakat tersebut. Lingkungan sosial ini meliputi :
11
a. Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, serta sistem
ekonomi yang berlaku.
b. Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat.
c. Sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan hidup sehat masyarakat
setempat.
d. Kebiasaan hidup masyarakat.
e. Kepadatan penduduk. Kepadatan rumah tangga, serta berbagai sistem
kehidupan sosial lainnya.
12
BAB III
PENUTUP
1.12 Kesimpulan
− Pada awal perkembangannya epidemiologi mempunyai pengertian yang
sempit dianggap sebatas ilmu tentang epidemik. Dalam perkembangan
selanjutnya, hingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu
tentang distribusi (penyebaran) dan determinan (faktor penentu) masalah
kesehatan masyarakat yang bertujuan untuk membuat perencanaan dan
pengambilan keputusan dalam menanggulangi masalah kesehatan.
Sehingga epidemiologi tidak hanya mempelajari penyakit dan epideminya
saja tetapi juga menyangkut masalah kesehatan secara keseluruhan.
− Menurut Lilienfeld dan Lilienfeld, ada tiga tujuan umum studi epidemiologi
yang sudah diperbaharui, yaitu: 1. Untuk menjelaskan etiologi (studi tentang
penyebab penyakit) satu penyakit atau sekelompok penyakit, 2. Untuk
menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan
hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, 3. Untuk memberikan
dasar bagi pengembangan langkah pengendalian dan prosedur pencegahan
bagi kelompok yang berisiko.
− Ruang lingkup epidemiologi meliputi :a. Epidemiologi Penyakit Menular,
b. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, c. Epidemiologi Klinik,
d. Epidemiologi Kependudukan Epidemiologi Gizi, e. Epidemiologi
Pelayanan Kesehatan, f. Epidemiologi Lingkungan dan Kesehatan Kerja,
g. Epidemiologi Kesehatan Jiwa
− Tujuh manfaat epidemiologi, yaitu: 1. Untuk mempelajari riwayat penyakit,
2. Diagnosis masyarakat, 3. Mengkaji risiko yang ada pada setiap individu
karena mereka dapat memengaruhi kelompok maupun populasi,
4. Pengkajian, evaluasi dan penelitian, 5. Melengkapi gambaran klinis, 6.
Identifikasi sindroma, 7. Menentukan penyebab dan sumber penyakit.
− Konsep dasar timbulnya penyakit: a. Konsep sehat, b. Konsep sakit.
− Macam-macam metode epidemiologi: a. Deskriptif, b. Analitik,
c. Eksperimental.
13
− Adapun prinsip-prinsip epidemiologi adalah :
a. Mempelajari sekelompok manusia atau masyarakat yang mengalami
masalah kesehatan.
b. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada
populasi yang dinyatakan dengan frekuensi atau rasio.
c. Menunjuk kepada banyaknya masalah kesehatan yang diperinci menurut
keadaan tertentu (waktu, tempat, orang yang mengalami masalah).
d. Merupakan kegiatan tertentu yang dilakukan untuk mengkaji masalah
kesehatan sehingga diperoleh kejelasan dari masalah tersebut.
− Faktor resiko terjadinya masalah kesehatan : a. Pejamu (Host), b. Bibit
Penyakit (Agent), c. Lingkungan (Environment)
1.13 Saran
Banyak kekurangan dari makalah ini, kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan untuk perbaikan makalah dimasa yang akan datang. Diharapkan untuk
penulis selanjutnya lebih mencari referensi yang lebih banyak lagi, baik dari buku
maupun internet.
14
DAFTAR PUSTAKA
15